You are on page 1of 23

Potensi dan Keamanan Penggunaan Magnetic Resonance

Imaging-Guided Focused Ultrasound Sebagai Terapi


Penyakit Parkinson
Lomba Literature Review Medical Scientific Review and Infoposter Competition
2022

Arila Atalia (195070100111056)


Avisa Cetta Cresma (195070101111010)
Salsabila Farradisya (195070100111083)
Potensi dan Keamanan Penggunaan Magnetic Resonance
Imaging-Guided Focused Ultrasound Sebagai Terapi
Penyakit Parkinson
Arila Atalia1, Avisa Cetta Cresma1, Salsabila Farradisya1

Mahasiswa Tingkat 3, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang 1

Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang1

Abstract
Introduction: Parkinson's disease (PD) is a complex neurodegenerative disease consisting
of various motor and non-motor symptoms as the disease progresses. The massive
consequences and the increasing socioeconomic burden require precision treatment that
must be adjusted to the priorities and needs of each individual. Decreased quality of life
due to a combination of progressive symptoms and side effects of treatment is expected.
Balanced treatment of symptom management while avoiding side effects is required to
manage PD. Objective: To analyze the effectiveness and safety of MRgFUS used in PD
treatment. Method: This literature review summarizes clinical trials that met the inclusion
criteria from the PUBMED, Cochrane, ScienceDirect, and EuropePMC databases, using
the PICOS criteria. Result and Discussion: 14 studies were included in the literature
review. The patient's motor function and quality of life showed a significant improvement
after the use of the MRgFUS procedure. However, MRgFUS also causes many adverse
events in the patient either due to the stereotactic frame or neurological symptoms.
Conclusion: MRgFUS is a non-invasive therapy that has a high potential for improving
motor function and improving the quality of life of PP patients, but it can cause a number
of adverse events, both during the procedure and after the procedure.
Keywords: Magnetic resonance imaging-guided focused ultrasound; Parkinson’s disease;
Thalamotomy; Subthalamotomy; Pallidotomy; Pallidothalamic tractotomy.

Pendahuluan dengan progresivitas penyakitnya2.


Penyakit Parkinson (PP) merupakan Penyebab sebgian besar kasus PP
penyakit neurodegeneratif kompleks merupakan gabungan dari faktor
1
kedua yang paling umum dari sistem lingkungan dan genetik . Meskipun
saraf pusat akibat adanya badan Lewy perkembangannya lambat, akumulasi
dan degenerasi dari neuron kecacatan pada individu yang terkena
dopaminergik di substansia nigra (SN)1. PP menyebabkan konsekuensi besar dan
Gangguan multisistem yang terdiri dari beban sosial ekonomi yang meningkat.
berbagai gejala motorik dan non- Gejala dan pola perkembangan PP yang
motorik pada pasien PP terjadi seiring sangat bervariasi membutuhkan
pengobatan presisi yang harus
disesuaikan dengan prioritas dan gejala utama dari PP, yaitu tremor.
kebutuhan setiap individu3. Mediasi oleh jaringan saraf
cerebellothalamocortical juga telah
Secara umum, onset PP terjadi pada usia
disimpulkan berperan pada munculnya
65 hingga 70 tahun dan memengaruhi 1-
tremor istirahat dan postural7.
2 per 1000 populasi. Prevalensinya juga
diketahui meningkat dengan Pengobatan multidisiplin yang tepat dan
bertambahnya usia sehingga efektif sangat diperlukan untuk
memengaruhi 1% dari populasi di atas mengurangi dampak dari PP8.
60 tahun. Peningkatan risiko PP terjadi Penurunan kualitas hidup akibat
pada laki-laki, dan faktor risiko lainnya kombinasi gejala yang progresif dan
seperti paparan pestisida dan logam efek samping pengobatan sering terjadi.
berat, cedera kepala, faktor genetik, Levodopa yang merupakan pengobatan
serta peningkatan polusi udara terkait lini pertama pada pasien PP, diketahui
lalu lintas terlibat pada mengalami penurunan efikasi setelah 5
pembentukannya4,5. Selain itu, mortalitas tahun, dan mengembangkan komplikasi
PP juga meningkat secara signifikan motorik, terutama diskinesia9. Selain itu,
dengan tingkat kematian yang lebih ketidakpatuhan terhadap obat anti
tinggi pada pria6. parkinson juga dikaitkan dengan kontrol
yang buruk pada gejala PP10. Efek
Perubahan patologis pada pasien PP
samping kognitif dan psikiatri pada
diawali di medula oblongata dan bulbus
penggunaan levodopa juga terjadi
olfaktorius yang diikuti gejala dan tanda
terutama pada pasien yang lebih tua 9.
klinis setelah perubahan di substansia
Kemajuan dalam pengobatan
nigra dan otak tengah. Perubahan secara
simtomatik terkait gejala PP telah
molekular akibat kesalahan perlipatan
banyak diketahui, namun terapi
dan agregasi α-sinuklein, disfungsi
neuroprotektif atau modifikasi penyakit
mitokondria, gangguan pembersihan
yang memperlambat progresivitas
protein, neuroinflamasi, dan stres
penyakitnya belum ditemukan5.
oksidatif bersifat dinamis dan terjadi
secara berkepanjangan dengan berbagai Pengobatan yang seimbang pada
mekanisme kompensasi yang berperan5. manajemen gejala sambil menghindari
Selain itu, keterlibatan mekanisme saraf efek samping dibutuhkan dalam
11
akibat hilangnya korteks pada otak kecil pengelolaan PP . Studi terdahulu
berkaitan dengan munculnya salah satu menilai hasil pengobatan dengan
magnetic resonance imaging-guided
focused ultrasound (MRgFUS)
talamotomi pada pasien PP dan
menunjukkan hasil yang efektif dan
penggunaannya yang aman pada tremor
jangka panjang di sebagian besar pasien
sehingga dapat menunda inisiasi Gambar 1. Diagram Alur Pencarian Literatur

pengobatan levodopa12. Tinjauan ini Sebanyak 239 jurnal diperoleh selama


bertujuan untuk mengevaluasi penelitian tahap identifikasi dan didapatkan 28
terkait efektivitas dan keamanan jurnal dengan judul penelitian yang
penggunaan MRgFUS pada pengobatan sesuai kriteria. Duplikasi dihilangkan
pasien PP. sehingga tersisa 14 jurnal yang
dimasukkan dalam daftar pustaka
Metode
(Gambar 2). Luaran yang diselidiki
Tinjauan literatur yang berjudul Potensi
adalah penilaian fungsi motorik dan
dan Keamanan Penggunaan Magnetic
kualitas hidup pasien PP dengan skor
Resonance Imaging-Guided Focused
Clinical Rating Scale for Tremor
Ultrasound Sebagai Terapi Penyakit
(CRST), Unified Parkinson's Disease
Parkinson dikembangkan berdasarkan
Rating Scale (UPDRS) part III,
panduan METRIC 2022. Database yang
Movement Disorder Society Unified
digunakan untuk pencarian data dalam
Parkinson's Disease Rating Scale
tinjauan ini adalah PUBMED, Cochrane,
(MDS-UPDRS) part III, Unified
ScienceDirect, dan EuropePMC, dengan
Dyskinesia Rating Scale (UDysRS),
rentang tahun 2012-2022. Pencarian
Parkinson's Disease Questionnaire
artikel dilakukan menggunakan strategi
(PDQ39), dan levodopa equivalent, serta
Boolean operator untuk mendapatkan
kejadian buruk yang mengikuti.
hasil yang spesifik dan terstruktur
dengan kata kunci utama “MRgFUS” Hasil dan Pembahasan
atau “MR-guided focused ultrasound”, MRgFUS
dan “parkinson's disease”. Kriteria
MRgFUS (magnetic resonance-
inklusi disusun dengan menggunakan
guided focused ultrasound) adalah
framework PICOS sebagaimana
prosedur non-invasif yang memberikan
terangkum dalam Gambar 1.
sinar ultrasound dengan intensitas tinggi
secara bertahap melalui tengkorak yang
utuh tanpa perlu membuat sayatan13. Kepala pasien dicukur dan
Terdapat beberapa jenis MRgFUS, yaitu dipasangkan bingkai stereotaktik
MRgFUS talamotomi dengan target (Cosman Roberts Well) dengan posisi
nukleus intermediat ventral (VIM), serendah mungkin yaitu 2cm di tepi atas
MRgFUS traktotomi palidotalamikus orbit dan tepat di atas perlekatan otot
dengan target traktus palidotalamikus, serviks posterior. Diantara kepala dan
MRgFUS palidotomi dengan target transduser diisi dengan air dingin yang
globus palidus interna, dan MRgFUS sudah dihilangkan gasnya16. Pencukuran
subtalamotomi dengan target rambut pasien dan penggunaan air tanpa
subtalamotomi14. MRgFUS dapat gas dilakukan untuk menghindari
dilakukan pada pasien yang tidak kavitasi/runtuhnya gelembung yang
berespon terhadap terapi farmakologis dapat menyebabkan pelepasan energi
atau pasien yang memiliki tidak terduga, suhu tinggi, dan tekanan
kontraindikasi untuk menjalankan tinggi17.
prosedur yang invasif seperti stimulasi
Target dilokalisasi
otak dalam13.
menggunakan penanda anatomi dan
Prosedur ini menggunakan koordinat stereotaktik. Sonikasi dipantau
gelombang energi ultrasound terfokus menggunakan termometri MR dan
dengan intensitas tinggi untuk diberikanpeningkatan bertahap hingga
memanaskan target di otak Sonikasi atau target mencapai 55-60°C. Pada tahap
pemanasan target menggunakan sinar awal sonikasi atau fase penyelarasan,
ultrasound, dilakukan saat pasien berada diterapkan energi rendah untuk
di dalam mesin MRI bersamaan dengan mencapai suhu 40-45°C. Fase ini
pemantauan oleh dokter yang dilakukan untuk melihat apakah
memastikan gelombang energi tersebut kenaikan suhu tepat terjadi di target.
sampai tepat di target15. Selanjutnya, suhu dinaikkan hingga 46-
50°C dan dilakukan pemeriksaan gejala
Pemanasan ini menyebabkan
dan efek samping pada pasien (fase
protein terdenaturasi yang
verifikasi). Setelah memastikan bahwa
mengakibatkan kematian sel 100%.
tidak terjadi komplikasi, suhu akan
Selain itu, pemanasan jaringan juga
dinaikkan menjadi 55-59°C (fase
dapat menyebabkan menghilangnya
pengobatan). Pada setiap sonikasi juga
volume jaringan secara termal15.
dilakukan pemeriksaan neurologis serial
seperti dengan menggambar spiral, Pada MRgFUS talamotomi,
menulis, memegang cangkir untuk VIM yang merupakan cerebellum-
menilai tremor dan efek samping. MRI recipient nucleus dapat dijadikan target
pasca perawatan juga perlu dilakukan pilihan untuk neuromodulasi
setelah seluruh prosedur selesai menghilangkan tremor. Posisi substansia
(Gambar 2)17. alba yang berdekatan dan meluas
melalui VIM, yang disebut dentato-
rubro-thalamic tract (DRTT), juga
merupakan penyebab terjadinya tremor
pada pasien parkinson sehingga
MRgFus akan bekerja di bagian lateral,
posterior dan bawah VIM untuk
menekan tremor18. Sementara itu, pada
MRgFUS traktotomi palidotalamikus
dengan target khusus traktus
pallidotalamikus, yang merupakan
pertemuan ansa lenticularis dan
fasciculus lenticularis di bawah talamus.
Sedangkan MRgFUS palidotomi dengan

Gambar 2. Diagram Alur Pencarian Literatur17 target globus palidus interna,


bertanggung jawab untuk mengontrol
Risiko neurologi dapat ditimbulkan jika
gerakan motorik halus, mengontrol
terjadi kesalahan lokasi target selama
gerakan sadar, dan proprioseptif. Globus
prosedur MRgFUS sehingga harus
palidus interna (GPi) berperan sebagai
dilakukan komunikasi terus menerus
nukleus yang menyalurkan keluaran
dengan pasien dan juga memperhatikan
akhir dari jalur langsung dan tidak
perubahan gejala pada pasien.
langsung dari jaringan ganglia basal.
Pemeriksaan neurologis dasar juga perlu
Target GPi adalah lateral ventral
dilakukan untuk menilai fungsi bicara,
intermediat nukleus (Vim) yang telah
motorik, sensorik, dan besarnya tumor
menjadi target tremor esensial dan
dengan memberikan tugas seperti
tremor dominan pada PP19.
menggambar garis ataupun minum dari
botol16. Efektivitas MRgFUS dalam
Mengoptimalkan Fungsi Motorik dan
Kualitas Hidup Pasien Penyakit Prosedur MRgFUS terbukti memiliki
Parkinson efikasi yang baik terhadap fungsi
motorik pasien PP. Penelitian oleh Sinai
Berdasarkan penelusuran yang
A, et al., Yamamoto K, et al, Bond, A.
dilakukan, didapatkan sebanyak 14
E. et al., dan Gallay, M. N. et al. pada
penelitian klinis yang meneliti tentang
tremor-dominant Parkinson's disease
penggunaan prosedur MRgFUS sebagai
(TDPD) menunjukkan penurunan
terapi pada pasien PP dengan berbagai
signifikan skor UPDRS III setelah
target. Di antara penelitian tersebut,
prosedur MRgFUS, yang
penelitian oleh Rodriguez-Rojas, R. et
mengindikasikan adanya perbaikan
al., dan dua penelitian oleh Martinez‐
fungsi motorik secara keseluruhan.
Fernandez R, et al menggunakan
Penurunan yang signifikan ditemukan
prosedur MRgFUS subtalamotomi,
pula pada subskor tremor, kekakuan,
sedangkan penelitian oleh Eisenberg, H.
25–28
dan hipobradikinesia distal .
M. et al dan Jung, N. Y. et al
Sementara itu, untuk subskor
menggunakan prosedur MRgFUS
kemampuan bicara, gaya berjalan, axial
palidotomi20–24. Sementara itu, dua
item, dan ketidakstabilan postural,
penelitian oleh Gallay, M. N. et al.
penelitian pada pasien PP kronis yang
menggunakan prosedur MRgFUS
resisten terhadap terapi menunjukkan
traktotomi palidotalamikus dan
adanya penurunan, namun tidak
penelitian lainnya menggunakan
signifikan 25,26.
prosedur MRgFUS talamotomi25,26.
Luaran yang ditunjukkan oleh Fungsi motorik pasien PP juga dinilai
penelitian-penelitian tersebut termasuk dengan skor MDS-UPDRS, yang
skor Clinical Rating Scale for Tremor merupakan revisi dari skor UPDRS.
(CRST), Unified Parkinson's Disease Penelitian lain menilai fungsi motorik
Rating Scale (UPDRS) part III, pasien PP dengan keasimetrisan dan
Movement Disorder Society Unified diskinesia yang dominan pada keadaan
Parkinson's Disease Rating Scale tidak minum obat (minimal 12 jam
(MDS-UPDRS) part III, Unified penghentian obat antiparkinson),
Dyskinesia Rating Scale (UDysRS), menunjukkan perbaikan fungsi motorik
Parkinson's Disease Questionnaire yang dibuktikan dengan penurunan
(PDQ39), dan levodopa equivalent. signifikan skor MDS-UPDRS III setelah
20–24,29
prosedur MRgFUS . Penurunan
yang signifikan juga ditemukan pada penurunan skor PDQ39 yang signifikan
subskor kekakuan, bradikinesia, tremor, ditemukan sejak 1 minggu setelah
21–24
dan akinesia . Penelitian lain oleh dilakukan terapi 27.
Eisenberg, H. M. et al dan Jung, N. Y. et
Penelitian lain juga mengamati adanya
al yang mengamati adanya perbaikan
penurunan dosis harian levodopa pada
pada fluktuasi motorik pasien PP,
pasien setelah prosedur MRgFUS
termasuk diskinesia, ditunjukkan dengan 21,22,25,29,30
. Penelitian oleh Gallay, M. N.
penurunan skor UDysRS yang
et al. menunjukkan penurunan dosis
signifikan 23,24.
harian levodopa secara signifikan hingga
Efikasi prosedur MRgFUS terhadap 55% setelah 1 tahun pada pasien PP
26
perbaikan tremor dan disabilitas kronis yang resisten terhadap terapi .
fungsional dinilai menggunakan skor Prosedur MRgFUS juga dapat menunda
CRST. Penelitian pada TDPD kebutuhan levodopa pada beberapa
menunjukkan penurunan skor CRST pasien dan dengan demikian menunda
setelah prosedur MRgFUS, yang timbulnya efek samping terkait levodopa
30
mengindikasikan adanya perbaikan yang . Sementara itu, penelitian oleh
12,28,30–32
signifikan . Penelitian lainnya Martínez-Fernández, R. et al. dan Bond,
oleh Sinai A, et al mengamati perbaikan A. E. et al. yang membandingkan
tremor yang persisten dan signifikan prosedur MRgFUS dengan prosedur
30
hingga 5 tahun follow up . Selain sham sebagai kontrol menunjukkan
perbaikan fungsi motorik, peningkatan adanya perbaikan fungsi motorik,
kualitas hidup juga diamati pada pasien peningkatan kualitas hidup, serta
PP setelah dilakukan prosedur MRgFUS penurunan dosis harian levodopa yang
dengan penilaian skor PDQ39 dan lebih tinggi secara signifikan setelah
21,22,27,28,30
CRST part C . Pada pasien PP prosedur MRgFUS dibandingkan
dengan tremor refrakter yang parah, kontrol 21,28.

Pengaruh MRgFUS terhadap Adverse diharapkan. Studi oleh Schlesinger, I. et


Events al., menunjukkan bahwa selama
dilakukannya proses sonikasi terdapat
Meskipun prosedur MRgFUS
10 kejadian tidak diharapkan seperti
terbukti dapat meningkatkan fungsi
sakit kepala, vertigo, pusing, ataupun
motorik dan kualitas hidup, prosedur ini
parestesia bibir. Sementara itu, terdapat
juga dapat menimbulkan efek
juga kejadian yang tetap muncul hingga
samping/kejadian yang tidak
prosedur selesai dilaksanakan seperti kejadian yang muncul setelah 4 bulan,
hipogeusia dan perasaan ketidakstabilan tetapi ditemukan juga kejadian yang
selama berjalan. Efek samping yang muncul terkait intraprosedural walaupun
muncul dari tiap studi ditemukan dengan jumlah yang lebih sedikit, dan
beragam karena bergantung juga pada tidak ditemukan kejadian lain yang tidak
kondisi pasien. berhubungan secara langsung dengan
pengobatan. Secara keseluruhan, pasien
Penelitian lainnya oleh Bond, A.
yang dilakukan prosedur MRgFUS
E. et al. juga menunjukkan keragaman
muncul dengan 144 kejadian tidak
kejadian tidak diharapkan yang muncul
diharapkan dengan 96 kejadian ringan,
baik yang berkaitan dengan talamotomi
40 kejadian sedang, dan 8 kejadian
(muncul persisten), berkaitan dengan
berat. Sementara itu pada kelompok
MRI, ataupun kejadian yang tidak
kontrol muncul 31 kejadian tidak
berhubungan dengan prosedur. Pada
diharapkan dengan 13 kejadian ringan,
kelompok kontrol yang tidak dilakukan
16 kejadian sedang, dan 2 kejadian
MRgFUS, kejadian tidak diharapkan
berat.
muncul hanya terkait dengan
MRI/Ultrasonografi (sementara), dan Setelah prosedur dilakukan,
kejadian tersebut dengan jumlah yang kejadian tidak diharapkan lain yang
lebih sedikit. dapat muncul juga dapat berupa defisit
neurologis dan efek yang ditimbulkan
Hal yang serupa juga dilaporkan
dari bingkai yang digunakan pasien.
oleh penelitian Martínez-Fernández, R.
Pada penelitian Jung, N, et al.
et al., 2020, yang melaporkan bahwa
ditemukan bahwa 1 pasien mengalami
pada pasien yang dilakukan prosedur
disartria dan hemiparesis motorik kanan
MRgFUS muncul cukup banyak
grade 3 selama prosedur dan semua
kejadian yang tidak diharapkan baik
pasien mengalami sakit kepala ringan
terkait intraprosedural seperti mual,
serta nyeri saat pelepasan bingkai.
emesis, pusing, nyeri kepala, nyeri
Penelitian lain dari Eisenberg H, et al.
telinga ataupun kejadian yang muncul
juga mengungkapkan ditemukan defisit
setelah 4 bulan, dan kejadian lain yang
neurologis transien disartria, gangguan
tidak berhubungan secara langsung
kognitif ringan, defisit motorik halus
dengan pengobatan seperti patah tulang
ringan, kelemahan wajah ringan serta
iga, disuria, dan jatuh. Sementara, pada
kesulitan keseimbangan sedang. Akan
kelompok kontrol, tidak ditemukan
tetapi, beberapa gejala defisit neurologis
tersebut ditemukan menetap di beberapa
pasien seperti berkurangnya
kemampuan motorik halus, disartria, dan
kesulitan keseimbangan.

Pada studi yang dilakukan oleh


Gallay, et al. juga ditemukan kejadian
tidak diharapkan akibat penggunaan
bingkai, yaitu hipoestesia kulit kepala
di bagian fiksasi pin. Selain itu juga
ditemukan kejadian lain seperti kesulitan
bernapas, berbicara, cegukan, episode
tawa tidak terkendali, hingga
blefarospasme yang muncul di saat saat
emosional.
Kesimpulan dan Saran komprehensif mengenai efikasi dan
MRgFus merupakan terapi non-invasif keamanannya.
yang memiliki potensi tinggi pada PP,
dengan efektifitas yang baik dalam
Referensi
perbaikan fungsi motorik dan
Terakhir, tulislah referensi dalam bentuk
peningkatan kualitas hidup pasien.
vancouver. Jangan lupa sertakan in text citation
Namun, prosedur MRgFUS juga dapat pada bagian pendahuluan serta hasil dan saran
dengan mencantumkan nomor referensi yang
menimbulkan efek samping/kejadian berkaitan secara superscript sesuai dengan urutan
penomoran. Referensi ditulis dalam font Times
yang tidak diharapkan, baik selama New Roman dengan ukuran 9 pt, justify
alignment, dan spacing single line. Sumber yang
prosedur maupun pasca prosedur. dapat digunakan maksimal dibuat 10 tahun yang
lalu.
Penelitian dengan jumlah sampel yang
1. Aflahiyah S, Tamtono DG, Prasetya H.
lebih besar dan follow-up yang lebih Effectiveness of prenatal yoga on sleep
quality and reduction of anxiety during
lama diperlukan untuk menyelidiki lebih pregnancy: A meta-analyses. J
lanjut mengenai keamanan prosedur Maternal Child Health. 2020; 5(6):
629-40.
MRgFUS. Penelitian selanjutnya juga 2. Xiong J, Yu C, Su T, Ge QM, Shi WQ,
Tang LY, Shu HY, Pan YC, Liang RB,
dapat berfokus pada penelitian yang Li QY, Shao Y. Altered brain network
centrality in patients with mild
membandingkan efikasi prosedur
3. cognitive impairment: an fMRI study
MRgFUS dibandingkan dengan pilihan using a voxel-wise degree centrality
approach. Aging (Albany NY). 2021
terapi lainnya yang tersedia. Jun 9;13(11):15491-15500. doi:
10.18632/aging.203105. Epub 2021 Jun
Limitasi dari tinjauan pustaka ini adalah 9. PMID: 34106878; PMCID:
PMC822130
parameter yang heterogen dari berbagai
macam literatur dan tidak semua
literatur membahas keseluruhan
parameter. Selain itu, literatur yang
membahas tentang MRgFUS juga masih
terbatas. Akan tetapi, parameter yang
heterogen juga menjadi kelebihan dari
tinjauan pustaka ini sehingga
penggunaan MRgFUS dapat dinilai
potensinya dan dibahas secara
Lampiran
Lampiran 1. Tabel Efektivitas MRgFUS dalam Mengoptimalkan Fungsi Motorik dan
Kualitas Hidup Pasien Penyakit Parkinson
CRST UPDRS part PDQ39 Levodopa MDS-UPDRS UDysRS
III Equivalent part III
MRg Contr MRg Contr MRg Contr MRg Contr MRg Contr MRgF Contr
FUS ol FUS ol FUS ol FUS ol FUS ol US ol
Sinai A, Total – Total – –11 – 151 – – – – –
et al. : – : –19 (–47 (0 to
14 (– (–31 to 24) 1476)
70 to to –5) *
6) *
*
Xiong Part – – – – – – – – – – –
Y, et al. A+B
: 17
(12–
25)
to 3
(1–
8)
P=
0.00
8

Yamam Total – Total – – – – – – – – –


oto K, et : : 25
al. 65.3 (18,
% 34) to
(55.7 9 (5,
, 13)
87.7)
Part
A+B
:
87.9
%
(70.5
,
100.
0)
Part
C:
66.7
%
(15.5
,
85.1)
Martíne – – – – 7.4 1.6 −94.5 22.5 Total Total – –
z- (4.1 (−3.1 (−151 (−60. : 9.8 : 1.7
Fernánd to to .9 to 2 to (8.6, (0.0
ez, R. et 10.6) 6.2) −37.2 106.4 11.1) to
al. [38.5 [29.0 ) ) [52.6 3.5)
%] %] [7.5% [0.0 %] [4.2
] %] P<0.0 %]
01 Rigid
Rigid ity :
ity : 0.1
1.9 (−0.3
(1.6 to
to 0.6)
2.2) [0.0
[60.0 %]
%] Brad
Brady ykine
kinesi sia :
a : 4.0 1.4
(3.2 (0.3
to to
4.7) 2.4)
[33.3 [9.1
%] %]
Trem Trem
or : or :
4.0 0.3
(3.3 (−0.6
to to
4.6) 1.3)
[83.3 [0.0
%] %]
Rodrigu – – – – – – – – Total – – –
ez- : 33.0
Rojas, ± 6.4
R. et al. to
20.3
± 9.6
(−40.
0%)
**
Ito, H. – – – – – – 300 to – Total – – –
et al. 250 : 39
to 20
Schlesin – – Total – 42.3 ± – – – – – – –
ger, I. et : 16.4
al 37.4 ± to
12.2 21.6 ±
to 10.8
18.8 ± **
11.1
**
Rest
tremo
r : 2.7
± 1.1
to 0.0
± 0.0
***
Actio
n
tremo
r : 3.0
± 1.0
to
0.0 ±
0.0
***
Bond, Total Total : Total Total 5.4 7.6 – – – – – –
A. E. et : 18 3 : : (−2.4 (0.9
al. (12.0 (−4.0 8 (0.5 1 to to
to to to (−5.0 11.9) 13.0)
25.0) 17.0) 11.0) to 3
[44% [12%] Rest 9.0) bulan
] Part tremo Rest
Part A+B : r : 1.5 trem
A+B 2 (3.0 (0 to or : 0
:7 to 6.0) 3.0) (0 to
(3.5 [22%] Actio 0)
to Part n Actio
14.0) C:3 tremo n
[62% (0 to r:1 trem
] 4.0) (0.5 or : 0
P= to (0 to
0.04 2.5) 2.0)
Part
C:
7.5
(1.0
to
12.5)
Martine – – – – 12,6 – 732.7 Total – – –
z‐ (8.8) (346. : 16.6
Fernand to 4) to (2.9)
ez R, et 10.4 564.4 to 7.5
al (9.1) (286. (3.9)
[– 8) [– [–
19%] 24%] 53%]
6 bln Rigid
ity :
2.9
(0.7)
to 0.8
(0.8)
[–
71%]
Akine
sia :
9.4
(2.7)
to 5.6
(2.9)
[–
37%]
Trem
or :
4.2
(2.1)
to 1.2
(1.8)
[–
77%]
Lin Total – – – – – – – – – – –
Jiaji, et :
al 45.8

8.94
to
17.8

11.9
2
p
value
**
Part
A:
20.7

3.73
to
7.33
±
4.15
p
value
**
Part
B:
11.1

5.01
to
3.44
±
3.64
p
value
**
Part
C:
14 ±
3.5
to
7.11
± 8.3
p
value
*
Gallay, – – Total – – – – – – – – –
M. N. et : 35 ±
al. 18 to
16 ± 9
**
Trem
or :
11 ± 6
to 0.9
± 2.1
(91%)
**
Rigidi
ty :
5.3 ±
3.2 to
1.8 ±
1.8
(67%)
**
Distal
hypo-
brady
kinesi
a:
12.6 ±
6.9 to
5.8 ±
4.5
(54%)
*
Axial
items
: 7.5
± 5.1
to 7.4
± 4.0
Gait :
0.8 ±
0.7 to
0.7 ±
0.6
(13%)
Postur
al
instab
ility :
1.0 ±
1.0 to
0.9 ±
0.7
(5.3%
)
Eisenber – – – – – – – – Total Total ––
g, H. M. : 20.0 :
et al ± 36.1 ±
5.62 11.12
to to
10.4 20.5 ±
± 15.99
4.57 (43%)
(45.2 ***
%)
***
Jung, N. – – – – – – – – Total – Total –
Y. et al : 30.4 :
to 41.9
18.5 to
(39.1 24.0
%) (42.7
* %)
*
Gallay, – – Total – – – 613 ± – – – – –
M. N. et : 40 ± 342 to
al. 15 to 227 ±
18 ± 307
13 (55%)
(54%) **
***
Trem
or :
6.0 ±
3.1 to
0.8 ±
1.2
***
Rigidi
ty :
3.9 ±
1.7 to
0.9 ±
1.3
***
Distal
hypo-
brady
kinesi
a : 9.3
± 3.6
to 2.0
± 2.0
***
Axial
items
: 9.8
± 4.9
to 5.8
± 3.8

*p<0,05; **p<0,01; ***p<0,001. CRST, Clinical Rating Scale for Tremor, part A, komponen istirahat,
postur, dan aksi tremor tangan, part B, menulis (hanya tangan dominan), menggambar, dan menuang, part C,
disabilitas; UPDRS, Unified Parkinson's Disease Rating Scale; MDS-UPDRS, Movement Disorder Society
Unified Parkinson's Disease Rating Scale; UDysRS, Unified Dyskinesia Rating Scale; PDQ39, Parkinson's
Disease Questionnaire

No Penulis, Tahun Adverse Events


MRgFUS (%) Kontrol (%)
1. Schlesinger, I. et Selama sonikasi : sakit kepala (n=3), pusing (n=2), -
vertigo (n=4), paresthesia bibir yang menghilang setelah
al., 2015
diposisikan ulang 1mm ke arah anterior (n=1)
Bertahan hingga prosedur selesai : hypogeusia (n=1),
perasaan tidak stabil ketika berjalan (n=1), dan
ketidakseimbangan saat berjalan tandem (n=1 (hilang
setelah follow up 2 bulan)
2. Bond, A. E. et Berkaitan dengan thalamotomy (persisten) : parestesia Berkaitan dengan
al., 2017 jari (n=1), parestesia orofasial (n=4), ataxia (n=1), thalamotomy (persisten) :
hemiparesis (n=2)a, perubahan vocal tingkat sedang tidak dapat diaplikasikan
(n=1)
Berkaitan dengan MRI/Ultrasonografi (sementara) : Mati Berkaitan dengan
rasa di kulit kepala (n=1), sakit kepala (n=12), MRI/Ultrasonografi
pusing/vertigo (n=8), sensasi panas/nyeri kepala (n=3), (sementara) : sakit kepala
sakit perut/mual/emesis (n=4), pembengkakan periorbital (n=3), pusing/vertigo (n=1),
(n=2), nyeri punggung/leher/bahu (n=4), penurunan sakit perut/mual/emesis
status mental (n=1), nyeri status pin (n=1), kecemasan (n=1), nyeri
(n=1), perasaan pusing (n=2), ekimosis sisi kanan (n=1), punggung/leher/bahu (n=1),
spot di lapang pandang (n=2) nyeri status pin (n=2)
Tidak berhubungan : Penurunan kemampuan
visuospasial (n=1), kehilangan realitas singkat (n=1), Tidak berhubungan : -
peningkatan waktu tidur di siang hari (n=1), penurunan
ketangkasan tangan (n=2), perburukan penyakit lutut
degenerative (n=1), kolesistitis/kolesistektomi (n=1),
perburukan depresi (n=1)
3. Martinez‐ Berhubungan dengan subthalamotomy (6 bulan) : -
Fernandez R, et Dyskinesia ekstremitas atas (tanpa pengobatan) (n=1*),
al, 2017 Dyskinesia ekstremitas atas (dengan pengobatan)
(n=1**), Gangguan bicara subjektif (n=1)
Berhubungan dengan manajemen medis lanjutan (follow
up) : Kecemasan (n=1), Kelelahan (n=1), Pertambahan
berat badan*** (n=2)
4. Jung N, et al., Sakit kepala ringan saat sonikasi dan nyeri saat -
2019 pelapasan bingkai (n=10), nyeri punggung (n=4),
disartria dan hemiparesis motoric kanan grade 3 (n=1)
5. Martínez- 4 bulan : Onset baru dyskinesia di sisi yang lebih 4 bulan : -
Fernández, R. et terpengaruh (tanpa pengobatan) (kejadian apapun tidak
al., 2020 terpengaruh keparahan (n=3), chorea (n=3)), Onset baru Terkait kejadian
dyskinesia di sisi yang lebih terpengaruh (dalam intraprosedural (sementara) :
pengobatan) (n=1), kelemahan di sisi yang lebih mual (n=2), emesis (n=1),
terpengaruh (n=2), asimetri. Wajah terisolasi (n=1), pusing (n=2), “head-tilting”
gangguan bicara (disartria (n=3), kejadian apapun terkait (n=1), ketidaknyamanan di
gangguan bicara (n=3)), gangguan gaya berjalan kepala (panas/tekanan)
(kejadian apapun terkait gangguan gaya berjalan (n=2), (n=1), nyeri kepala di
ketidastabilan gaya berjalan (n=2)), penambahan berat bagian ‘pin’ (n=8), sakit
badan (n=1) kepala (n=6), nyeri
leher/punggung (n=2),
Terkait kejadian intraprosedural (sementara) : mual tekanan darah tinggi (n=6),
(n=7), emesis (n=1), pusing (n=13), “head-tilting” kelelahan (n=1), nyeri dada
(n=13), ketidaknyamanan di kepala (panas/tekanan) (n=1)
(n=11), kecemasan (n=6), nyeri kepala di bagian ‘pin’
(n=16), nyeri telinga kanan bagian dalam (n=1), sakit Kejadian lain yang tidak
kepala (n=5), nyeri punggung/leher (n=4), tekanan darah berhubungan secara
tinggi (n=7), kelelahan (n=1) langsung dengan
pengobatan : -
Kejadian lain yang tidak berhubungan secara langsung
dengan pengobatan : patah tulang iga (n=2), jatuh (n=2), Total efek samping terkait
dysuria (n=1) keparahan (n=31) : ringan
(n=13), sedang (n=16), berat
Total efek samping terkait keparahan (n=144) : ringan (n=2)
(n=96), sedang (n=40), berat (n=8)
6. Eisenberg H, et Terkait prosedur : mual/muntah (n=3), sakit kepala -
al., 2020 (n=3), nyeri kepala terkait sonikasi (n=7), defisit lapang
pandang (ringan & sementara) (n=1), disartria (n=4 (2
ringan dan 2 sedang), gangguan kognitif ringan (n=1),
defisit motoric halus ringan (n=2), kelemahan wajah
ringan (n=1), kesulitan keseimbangan sedang (n=1)
Tidak terkait prosedur : edema wajah dan sakit kepala.
(n=4)
Persisten : berkurangnya kemampuan motorik halus
ringan (n=1), disartria (n=3 (1 ringan, 2 sedang),
kesulitan keseimbangan ringan (n=1)
7. Gallay M, et al., episode anxiodepressive intens (n=1), peningkatan -
2020 hipofonia (n=6), overdosis L-dopa (n=1), kesulitan
bernapas, berbicara dan cegukan (n=1), jatuh setelah 1
bulan pasca operasi dan patah pinggul (n=1)
3 bulan : Hipoestesia kulit kepala di bagian fiksasi pin
(n=1), peningkatan kesulitan bicara (n=2), baru
mengalami kesulitan bicara (n=5)
8. Gallay M, et al., Cegukan, sulit bernapas dan berbicara (n=1), jatuh 2x -
2021 hari pertama. Pasca operasi (n=1), blefarospasme saat
emosional dan episode tawa tidak terkendali (n=1)
9. Yamamoto K, et Berkaitan dengan thalamotomy (12 bulan) : dysesthesia -
al., 2021 (n=1)
Di bagian ini, dapat dicantumkan informasi tambahan.
Instruksi
1. Bacalah guideline secara seksama terlebih dahulu. Kesesuain dengan instruksi
memengaruhi penilaian karya.
2. Masing masing gambar dan tabel yang dapat dicantumkan dalam karya ini
maksimal sebanyak 5. Jika jumlah tabel/gambar melebihi ketentuan di atas,
lampirkan di bagian lampiran. Apabila panjang gambar atau tabel melebihi 1
kolom, maka paragraf yang berkaitan dengan gambar atau tabel tersebut dapat
dikembalikan formatnya dalam bentuk normal (tanpa ada pembagian kolom).
3. Judul tabel/gambar ditulis dalam font Times New Roman dengan ukuran 9 pt dan
diletakkan di tengah beserta dengan tabel atau gambar yang berkaitan. Judul tabel
diletakkan di atas, sedangkan judul gambar diletakkan di bawah. Penomoran
judul tabel maupun gambar didasarkan oleh urutan peletakan.
Tabel 1. Efektivitas yoga dalam mengurangi kegelisahan1

Gambar 1. Hubungan gambar MRI dengan manifestasi klinis gangguan kognitif ringan pada tahap awal
Alzheimer's disease2

4. Apabila menggunakan singkatan atau akronim, tuliskan terlebih dahulu


kepanjangannya saat pertama kali disebut (apabila kepanjangan telah dijelaskan
di bagian abstrak, ulangi lagi pada bagian isi).
5. Pastikan jumlah halaman karya berkisar antara 5 hingga 13 halaman (Tidak
termasuk sampul depan, lampiran, dan referensi). Simpan dan kumpulkan
literature review dalam format PDF dengan nama Litrev_Nama Depan Ketua
Kelompok_Asal Universitas_Judul
6. Jangan lupa untuk menghapus bagian yang disoroti sebelum dikumpulkan.

You might also like