You are on page 1of 14

STRATEGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DI KOTA DUMAI

Oleh : Nurul Serlyan Syafitri


Email : nurulserlyan11@gmail.com
Pembimbing : Dr. Adianto, S.Sos, M.Si
Program Studi Administrasi Publik – Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761632777

Abstract

The construction of road infrastructure in Dumai City is an important basic infrastructure


to improve considering the city of Dumai has strategic value as the gateway to the coast of
Sumatra, and is supported by the vision and mission of Dumai City. Quality Improvement
& Quantity of road Infrastructure development aims to optimize services to the community
as well as to encourage the development of Dumai City in accordance with the City
Strategic Plan going forward taking into account the impact as a result of considerable
City changes. But in reality the construction of road infrastructure in Dumai City has not
been done optimally, this is due to several factors found in the field. This research aims to
find out the strategy of road infrastructure development in Dumai City and the inhibitory
factor of road infrastructure development in Dumai City. This research uses qualitative
methods with a descriptive case study approach. Informants are taken using purposive
sampling. Data collection is done with observations, interviews, and documentation later in
the analysis based on the formulation of research problems. The results of this study show
that the construction of road infrastructure in Dumai City has not been done optimally,
based on the selection of technology used, determination of authority, coordination,
embodiment, and system management. The inhibitory factor in the construction of road
infrastructure in Dumai City is the natural condition factor and the leader's policy factor.
So that the PUPR Office or the relevant government can increase information openness
through open access, in addition it needs to be improved the quality of coordination
meetings when determining priority roads so that what has been set does not need to be re-
enacted due to the policy of the leader.

Keywords: Strategy, Development, Road Infrastructure, Dumai City


PENDAHULUAN kepentingan masyarakat setempat sesuai
1.1 Latar Belakang dengan peraturan perundang-undangan.
Kota Dumai merupakan salah satu Seiring proses perkembangan
dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. terbentuknya Kota Dumai, sejogyanya
Sebagai suatu daerah otonomi maka Kota perlu dilakukan upaya untuk memacu dan
Dumai memiliki hak, wewenang dan mengejar ketertinggalan pembangunan
kewajiban untuk mengatur dan mengurus terkait dengan sektor Infrastruktur,
sendiri urusan pemerintahan dan Permukiman dan Perumahan visi Kota

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 1


Dumai ialah: “Terwujudnya perekonomian daerah. Untuk
Masyarakat Dumai Yang Makmur merealisasikan misi tersebut maka misi
Dan Madani Pada Tahun 2021” Visi ini diwujudkan oleh Dinas Pekerjaan
tersebut dimaksud dicanangkan Umum dan Penataan Ruang Kota Dumai
berdasarkan pada kondisi Kota Dumai sebagai salah satu instansi pemerintah
yang memiliki nilai strategis sebagai daerah yang memiliki tugas pokok dan
Pintu Gerbang Pantai Sumatera, maka fungsi dalam pembangunan fisik Kota
bagian yang paling dominan dalam Dumai.
meningkatan Pembangunan adalah Adapun strategi yang telah disusun
dibangunnya infrastruktur jalan agar didalam Rencana Strategis Dinas PUPR
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menunjang visi dan misi tersebut
akan tempat tinggal yang layak dalam salah satunya yaitu: Mewujudkan
lingkungan yang sehat serta menjamin jaringan jalan dan jembatan yang aman
suasana kehidupan yang memberikan rasa dan nyaman serta merata untuk
layak dan nyaman. mendukung arus lalu lintas barang/jasa.
Untuk merealisasikan visi tersebut Kebijakan dalam mencapai tujuan Dinas
maka disusun lah misi pembangunan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Dumai. Salah satunya yaitu Misi Kota Dumai untuk merealisasikan strategi
Meningkatkan pelayanan air bersih yang tersebut yaitu:
terjangkau dan peningkatan pemerataan 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas
pembangunan infrastruktur dasar. jalan
Infrastruktur dasar yang perlu 2. Peningkatan jalan akses lokal antara
ditingkatkan meliputi: penyediaan sumber kecamatan dan pusat kegiatan kota.
pembangkit listrik; perluasan jaringan Kebijakan ini bertujuan untuk
telekomunikasi; penambahan dan peningkatan pelayanan kepada
peningkatan kualitas jalan/jembatan; masyarakat maupun untuk mendorong
drainase; serta fasilitas umum perkotaan perkembngan kota dumai ke arah sesuai
lainnya. dengan rencana strategis kota ke depan
Pada penelitian ini peneliti terfokus dengan mempertimbangkan dampak
pada salah satu pembangunan sebagai akibat perubahan kota yang
infrastruktur dasar yaitu pembangunan cukup besar. Berdasarkan strategi dan
infrastruktur jalan. Pembangunan kebijakan ini maka sudah seharusnya
infrastruktur jalan di Kota Dumai pembangunan infrastruktur jalan di kota
merupakan infrastruktur dasar yang dumai dikerjakan seoptimal mungkin
penting untuk ditingkatkan guna mengingat rencana strategis merupakan
memenuhi kebutuhan pelayanan bagi kerangka acuan dalam rangka
masyarakat sebab infrastruktur jalan, melaksanakan kegiatan-kegiatan tahunan
merupakan faktor pendukung yang sangat yang masuk kedalam isu-isu strategis
penting dalam menciptakan kenyamanan, berdasarkan skala proiritas.
ketertiban dan keamanan masyarakat serta Akan tetapi pada kenyataannya
membuka akses penghubung antar daerah pembangunan infrastruktur jalan dikota
maupun antar wilayah sehingga dumai masih belum merata keseluruh
menjamin kelancaran arus mobilitas wilayah, masih banyaknya masyarakat
orang maupun barang dan jasa sehingga yang belum dapat menikmati
dapat mendorong pertumbuhan pembangunan infrastruktur jalan tersebut,

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 2


dan Pengerjaan pembangunan pemerintah instansi terkait, dan
infrasturktur jalan hanya berkembang masyarakat tentang hal yang harus
pesat di wilayah pusat. Berdasarkan data dilakukan dalam pembangunan
dan fenomena yang dipaparkan diatas, infrastruktur jalan.
maka penulis tertarik untuk melakukan 2. Sebagai bahan untuk masyarakat
penelitian lebih lanjut dengan judul luas agar penelitian ini dapat
“Strategi Pembangunan Infrastruktur memberikan masukan atau
Jalan Di Kota Dumai” menambah pengetahuan tentang
hal-hal yang berhubungan dengan
1.2 Rumusan Masalah pembangunan infrastruktur jalan di
Berdasarkan latar belakang masalah Kota Dumai.
yang telah diuraikan diatas, maka c. Manfaat akademis
rumusan masalah dalam penelitian ini Penelitian ini diharapkan berguna
adalah: untuk menambah referensi
1. Bagaimana strategi pembangunan kepustakaan di fakultas ilmu sosial dan
infrastruktur jalan Di Kota Dumai? ilmu politik, khususnya program studi
2. Apa saja faktor-faktor yang administrasi publik, serta menjadi
menghambat strategi pembangunan rujukan bagi peneliti-peneliti
infrastruktur jalan di Kota Dumai? berikutnya yang membahas
permasalahan yang sama.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: KONSEP TEORI
1. Untuk menganalisis startegi 2.1 Konsep Strategi
pembangunan infrastruktur jalan di Menurut Chandler dan Rangkuti
Kota Dumai. (2006:4) menyebutkan bahwa “strategi
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa adalah tujuan jangka panjang dari suatu
saja yang menghambat strategi perusahaan/organisasi, serta pendaya
pembangunan infrastruktur jalan di gunaan dan alokasi sumber daya yang
Kota Dumai penting untuk mencapai tujuan”.
Menurut Michael E. Porter (2008)
1.4 Manfaat Penelitian mengungkapkan bahwa strategi
Adapun yang menjadi manfaat hasil merupakan penciptaan posisi yang unik
penelitian ini adalah: dan bernilai dengan menyertakan
a. Manfaat teoritis serangkaian aktivitas yang berbeda. Inti
1. Manfaat teoritis adalah sebagai dari posisi strategis adalah memilih
bahan masukan berupa sumbangan sejumlah aktivitas yang berbeda dari para
pemikiran bagi perkembangan Studi kompetitor.
Administrasi Publik. Selanjutnya, John A. Pearce dan
2. Melatih kemampuan penulis untuk Richard B. Roninson (2003)
melakukan penelitian ilmiah mendefinisikan strategi sebagai
sekaligus menuangkan hasilnya serangkaian keputusan dan tindakan yang
kedalam bentuk tulisan. menghasilkan formulasi serta
b. Manfaat praktis implementasi dari rencana yang didesain
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat untuk mencapai tujuan. Tujuan strategi
memberikan atau solusi kepada organisasi publik sendiri adalah

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 3


menciptakan nilai dari masyarakat yang pertumbuhan dan perubahan yang
pada gilirannya akan menentukan arah terencana yang dilakukan secara sadar
organisasi kedepannya, sehingga oleh suatu bangsa, negara, dan
oganisasi sektor publik dapat pemerintah menuju modernitas dalam
mewujudkan kesejahteraan bagi rangka pembinaan bangsa.
masyarakat tersebut. Selanjutnya Esman (2013:2)
Sedangkan menurut Miles dan menyatakan bahwa dalam perkembangan
Snow dalam Heene (2010:79) ada pembangunan konsep pembangunan
beberapa kriteria pendekatan manajemen mengandung empat makna, yakni: (1)
strategi dari strategi adaptif: pembangunan merupakan suatu proses,
1. Pemilihan teknologi dalam arti suatu kegiatan yang terus
Merupakan suatu cara atau sarana menerus dilaksanakan dan
manusia dalam mengusahakan setiap berkesinambungan. (2) pembangunan
barang-barang kebutuhan yang ingin merupakan suatu usaha yang secara sadar
dicapainya untuk keberlangsungan hidup dilaksanakan, karena dipandang sebagai
manusia. suatu kebutuhan. (3) pembangunan
2. Penentuan kewenangan dilaksanakan secara berencana yang
Adalah hak jabatan yang sah untuk berorientasi pada pertumbuhan dan
memerintahkan orang lain atau organisasi peubahan. (4) pembangunan terkait
yang bertindak dan untuk memaksa dengan dimensi moderenisasi, dalam arti
pelaksanaannya. sebagai cara hidup yang lebih baik dari
3. Koordinasi sebelumnya.
Sebagai suatu usaha kerjasama secara Menurut Rostow (1966),
sinkron dan teratus serta mengerahkan pembangunan merupakan proses yang
pelaksanaan suatu kegiatan sehingga bergerak dalam sebuah garis lurus, yaitu
menghasilkan suatu tindakan yang masyarakat yang terbelakang terhadap
harmonis untuk mencapai tujuan masyarakat yang maju. Proses ini dengan
organisasi yang telah ditentukan. berbagai variasinya, pada dasarnya
4. Perwujudan berlangsung sama dimanapun dan
Merupakan suatu yang nyata ataupun kapanpun juga. Variasi yang ada bukan
bisa dikatakan sebuah wujud dari merupakan perubahan yang mendasar dari
pelaksanaan sebuah kegiatan. proses ini melainkan hanya berlangsung
5. Pengaturan sistem di permukaan saja.
Merupakan kesatuan bagian yang
saling berhubangan yang berada dalam METODE PENELITIAN
suatu wilayah serta memiliki item-item 3.1 Jenis Penelitian
perggerak yang berada disuatu organisasi. Penelitian ini dilakukan dengan
Pengarahan sistem sama dengan sebuah jenis kualitatif dengan pendekatan studi
mekanisme bagaimana suatu program itu kasus yang bersifat analisis deskriptif.
dijalankan. Penelitian kualitatif merupakan suatu
penelitian tentang riset dimana data-data
2.2 Konsep Pembangunan dan pernyataan diperoleh dari hasil
Menurut Siagian dalam Mashur interaksi langsung antara peneliti, objek
(2016:23) pembangunan didefinisikan yang diteliti dan subjek penelitian.
sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha Merujuk pada Creswell (2015).

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 4


Pendekatan studi kasus adalah Pembangunan infrastruktur merupakan
pendekatan kualitatif yang penelitinya salah satu misi pembangunan Kota Dumai
mengeksplorasi kehidupan nyata, sistem dan merupakan sasaran prioritas
terbatas kontemporer (kasus) atau pembangunan kota Dumai. Selanjutnya
beragam sistem terbatas (berbagai kasus), Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
melalui pengumpulan data yang detail Ruang Kota Dumai akan menjadi instansi
dan mendalam melibatkan beragam yang dianalisis sebab kewenangan
sumber informasi atau sumber informasi penyelenggaraan dan pembangunan
majemuk (misalnya pengamatan, infrastruktur jalan berada dibawah
wawancara, bahan audiovisual, dokumen, instansi ini.
dan berbagai laporan). Kemudian peneliti
melaporkan deskripsi kasus dan tema 3.3 Informan Penelitian
kasus yang dijadikan bahan penelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti
Data studi kasus dapat diperoleh dari menggunakan informan dalam melakukan
semua pihak yang bersangkutan dalam penelitian yang berkaitan dengan tujuan
penelitian tersebut. penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
Alasan penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
menggunakan pendekatan studi kasus yaitu pemilihan informan berdasarkan
karena mendalami fenomena pilihan bahwa informan mengetahui
pembangunan infrastruktur jalan kota informasi yang diperlukan. Adapun
yang terjadi di kota dumai. Ditinjau dari informan penelitian dapat lebih jelasnya
wilayahnya, maka penelitian studi kasus dilihat sebagai berikut, yaitu:
hanya meliputi daerah atau subyek yang 1. Kepala Seksi Pembangunan Dan
sangat sempit tetapi ditinjau dari objek Pemeliharan Jalan Bidang Bina Marga
atau sifat peneltian maka penelitian studi Dinas PUPR Kota Dumai.
kasus lebih mendalam. Adapun tujuan 2. Staf Pengawas Jalan Dan Jembatan
dari penelitian ini menggunakan analisis Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota
deskriptif adalah untuk mengungkapkan Dumai
dan menggambarkan kejadian atau fakta, 3. Staf Pelaksana Seksi Perencanaan
keadaan, fenomena, variabel, dan keadaan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota
yang terjadi saat penelitian berlangsung Dumai
dengan menyungguhkan apa yang 4. Kepala Sub Bidang Infrastruktur Dan
sebenarnya terjadi tanpa menambah dan Tata Ruang BAPPEDA Kota Dumai
mengurangi. 5. Kepala Bidang Perencanaan Evaluasi
Dan Litbang BAPPEDA Kota Dumai
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini ditetapkan di 3.4 Jenis Dan Sumber Data
Kota Dumai. Alasan pemilihan Kota 1. Data Primer
Dumai karena semakin berkembangnya Dalam pengumpulan data primer
Kota Dumai sebagai kota yang memiliki yang didapatkan oleh penliti selama
nilai strategis sebagai pintu gerbang melakukan observasi di dinas pekerjaan
pantai sumatera, maka bagian yang paling umum dan penataan ruang kota dumai
dominan dalam meningkatan serta badan perencanaan dan
Pembangunan adalah dibangunnya pembangunan kota dumai yaitu data yang
infrastruktur jalan dan jembatan.

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 5


langsung diperoleh dari informan, data Dumai. Wawancara dilakukan secara
diperoleh melalui wawancara secara bertahap berdasarkan urutan informan
langsung dengan informan yang berkaitan yang sudah ditetapkan sekaligus
dengan permasalahan penelitian yaitu melakukan survei ke lokasi penelitian
strategi pembangunan infrastruktur jalan untuk melihat keadaan yang nyata
di Kota Dumai. Data juga diperoleh dari dilapangan. Hasil wawancara yang di
observasi atau pengamatan langsung dapatkan oleh peneliti dari narasumber
terhadap pembangunan jalan yang terjadi yang berbeda-beda di analisis dan di
di Kota Dumai. Data tersebut dipahami, pahami secara mendalam, setelah itu
diteliti dan diolah juga oleh peneliti direkap menjadi hasil analisis dan di
sehingga menjadi data yang dapat lebih dukung dengan hasil survei yang
mudah di pahami oleh pembaca. ditemukan di lapangan
2. Data Sekunder 2. Observasi
Data yang diperoleh oleh peneliti Teknik ini dimaksudkan untuk
dalam bentuk dokumen seperti keputusan melihat sejauh mana strategi
walikota dumai Nomor 613 /Dpupr/2017 pembangunan infrastruktur jalan di Kota
Tentang Ruas-Ruas Jalan Sebagai Jalan Dumai oleh dinas terkait khususnya Dinas
Kota, naskah tertulis seperti, rencana Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Kota Dumai sebagai penanggung jawab.
Penataan Ruang Kota Dumai dan rencana Dalam pengamatan ini diperkaya dengan
kerja Dinas Pekerjaan Umum dan data- data baik dalam bentuk tertulis
Penataan Ruang Kota Dumai serta buku- maupun bentuk soft copy yang di
buku, hasil laporan dan penelitian dapatkan dari dinas-dinas terkait, data
terdahulu (jurnal). Dan data lainnya yang tersebut diteliti dan dipahami lebih
berkaitan dengan penelitian seperti data mendalam lagi secara berulang-ulang
pembangunan infrastruktur jalan yang untuk mendapatkan data yang dirasakan
sudah dilakukan oleh Dinas Pekejaan dibutuhkan dalam penelitian ini. Data
Umum dan Penataan Ruang Kota Dumai tersebut dikemas secara baik dan
yang berkaitan dengan penelitian ini. sederhana agar para pembaca mudah
untuk memahaminya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data 3. Dokumentasi
Pengumpulan data dalam penelitian Data yang diambil selama
dilakukan pada periode bulan Agustus melakukan proses observasi, wawancara
tahun 2019 sampai dengan Juli tahun dan survei bertujuan melengkapi data
2020. Penelitian ini dilakukan secara penelitian yang berhubungan dengan
bertahap dari observasi, pengumpulan penelitian ini, dapat berupa file, foto dan
data, serta dokumentasi dan wawancara lain sebagainya.
dengan beberapa informan yang telah
dipilih peneliti sebagai narasumber dalam 3.6 Teknik Analisis Data
penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam
1. Wawancara penelitian ini menggunakan analisis data
Wawancara dilakukan penulis deskriptif kualitatif menurut Miles and
terhadap informan penelitian untuk Huberman dengan menggambarkan data
memperoleh data mengenai strategi yang didapatkan sesuai dengan fokus
pembangunan infarstruktur jalan di Kota permasalahan dalam penelitian ini.

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 6


Dengan menggunakan teknik analisis data
ini diharapkan mampu mengkaji HASIL DAN PEMBAHASAN
permasalahan sehingga mampu 4.1 Strategi Pembangunan
menghasilkan temuan baru. adapun Infrastruktur Jalan Di Kota
langkah-langkah dalam analisis data Dumai
deskriptif kualitatif menurut Miles and 4.1.1. Pemilihan Teknologi
Huberman yaitu: Pemilihan teknologi dalam menyusun
1. Reduksi Data strategi pembangunan infrastruktur jalan
Pada tahap ini peneliti merangkum di Kota Dumai sudah ada yaitu dalam
kembali semua data yang telah diperoleh bentuk teknologi informasi. Teknologi
pada saat pengumpulan data melalui Informasi adalah seperangkat alat
wawancara, observasi, dan dokumentasi. perangkat keras dan perangkat lunak yang
Data yang telah diperoleh kemudian digunakan untuk menyimpan informasi.
dipilih, disederhanakan, dan membuang Alat teknologi informasi membantu
data yang tidak sesuai dengan fokus dalam memberikan orang-orang informasi
penelitian sehingga pada akhirnya mampu yang tepat pada waktu yang tepat.
mendapatkan temuan baru. Pemilihan teknologi dalam strategi
2. Penyajian Data pembangunan infrastruktur jalan di Kota
Data yang telah melewati proses Dumai yaitu dalam bentuk sistem e-
pemilihan, sudah disederhanakan dan planning dan sistem LPSE.
disesuaikan dengan fokus penelitian Sistem e-planning mempermudah
selanjutnya disajikan dalam bentuk sistem perencanaan yang awalnya manual
deskriptif atau penjelasan berupa “uraian lalu menggunakan sistem, dengan cara
singkat” sehingga memudahkan untuk merekap kegiatan-kegiatan yang
memahami data yang diperoleh. Selain bertautan, misalnya usulan-usulan
memberikanpenjelasan terkait data yang prioritas kelurahan dalam pembangunan
diperoleh, pada tahap ini peneliti juga infrastruktur jalan dan usulan dewan atau
memastikan kembali tidak ada data reses ternyata berada di jalan atau di
penting ayng tertinggal. Setelah penyajian lokasi yg sama, maka secara sistem akan
data selesai dilakukan maka peneliti terdata sama. Sedangkan sistem LPSE
melakukan pengolahan data ke tahap yaitu layanan pengadaan secara
selanjutnya. elektronik, yang secara singkatnya sistem
3. Penarikan Kesimpulan Dan Verifikasi ini sangat mendukung proses pengadaan
Tahap akhir dari model interaktif barang dan jasa secara elektronik
adalah verifikasi dan penarikan sehingga dapat berjalan dengan lancar,
kesimpulan. Tahap ini dimaknai sebagai lebih efesien, efektif, transparan, serta
penarikan arti data yang telah akuntabel sehingga dapat tercipta
ditampilkan. Kesimpulan yang ditarik persaingan sehat diantara pelaku usaha
adalah jawaban dari rumusan masalah dan optimalisasi belanja negara dapat
dalam strategi pembangunan infrastruktur terwujudkan sebagaimana semestinya.
jalan di Kota Dumai. Kemudian Alurnya sebelum di eksekusi ke SKPD
kesimpulan yang ditarik oleh peneliti pekerjaan - pekerjaan ini dimasukkan
memasuki proses verifikasi agar kedalam sistem LPSE mulai dari
kesimpulan yang ditarik benar-benar perencanaannya hingga pengerjaan
kesimpulan final.

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 7


fisiknya agar lebih transparan dan dalam pelaksanannya, maka dari itu
akuntabilitas. penentuan kewenangan dalam strategi
Akan tetapi dikarenakan lemahnya pembangunan infrastruktur jalan di Kota
sumber daya manusia akan teknologi Dumai yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan
tersebut menyebabkan teknologi tersebut Penataan Ruang Kota Dumai.
hanya dapat di akses oleh beberapa orang Hal ini sudah ditetapkan didalam
saja. Kurangnya keterbukaan informasi Peraturan Walikota Dumai Nomor 50
teknologi kepada masyarakat Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
menyebabkan masyarakat buta akan Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi
perkembangan serta pembangunan yang Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum
dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, Dan Penataa Ruang Kota Dumai , dan
tidak adanya sosialisasi yang diberikan yang bertanggung jawab atas pengerjaan
oleh pemerintah terkait juga menjadi pembangunan infrastruktur jalan di Kota
alasan banyak dari masyarakat yang tidak Dumai yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan
tau adanya teknologi dalam strategi penataan Ruang Kota Dumai Bidang Bina
pembangunan infrastruktur jalan di Kota Marga. Dalam pelaksanaannya strategi
Dumai. Itulah mengapa pemilihan pembangunan dan penentuan kewenangan
teknologi dalam strategi pembangunan tidak ada hambatan yang ditemukan,
infrastruktur jalan di Kota Dumai belum dikarenakan pelaksanaannya sudah
dilakukan secara optimal. dilakukan sesuai SK yang telah
4.1.2. Penentuan Kewenangan ditetapkan.
Penetuan kewenangan Adalah hak 4.1.3. Koordinasi
jabatan yang sah untuk memerintahkan Koordinasi adalah suatu proses
orang lain atau organisasi yang bertindak pengintegrasian tujuan-tujuan dan
dan untuk memaksa pelaksanaannya. kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan
Dalam hal ini kewenangan dalam strategi yang terpisah (departemen atau bidang-
pembangunan infrastruktur jalan di Kota bidang fungsional) suatu organisasi untuk
Dumai merupakan hak dan kewajiban mencapai tujuan organisasi secara efisien.
yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Dalam strategi pembangunan
Penataan Ruang Kota Dumai di Bidang infrastruktur jalan koordinasi merupakan
Bina Marga untuk memerintahkan suatu usaha kerjasama secara sinkron dan
bagian-bagian yang bertindak untuk teratur yang dilakukan oleh pelaksana
memaksa pelaksanaan strategi pembangunan infrastruktur jalan dalam
pembangunan di Kota Dumai. Penentuan mengimplementasikan strategi
kewenangan dalam strategi pembangunan pembangunan infrastruktur jalan yang ada
infrastruktur jalan di Kota Dumai sudah di Kota Dumai sehingga menghasilkan
dilakukan secara optimal, dikarenakan suatu tindakan yang harmonis untuk
strategi merupakan suatu cara yang mencapai tujuan organisasi yang telah
dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan ditentukan.
yang telah ditetapkan, dan tujuan dalam Dalam mencapai tujuan yang telah
penelitian ini merupakan pembangunan ditetapkan atau dalam pelaksanaan
infrastruktur jalan. Untuk melaksanakan strategi maka kerjasama dari berbagai
strategi tersebut maka dibutuhkan pihak sangat membantu dalam
kewenangan atau tanggung jawab mempercepat penyeleseaian tugas yang
seseorang ataupun sebuah organisasi diberikan dengan harapan pekerjaan

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 8


tersebut dikerjakan sesuai tujuan yang Musrenbang tingkat Kecamatan, dan
telah ditetapkan diakhir. Strategi Musrenbang tingkat Kota.
pembangunan infrastruktur jalan Pembangunan infrastruktur jalan
dilakukan pengerjaan jalannya sudah akan diwujudkan sesuai dokumen-
dilakukan koordinasinya, secara dokumen yang telah ditetapkan tersebut.
singkatnya mulai dari tahap perencanaan Setelah perencanaanya selesai, maka
yang menjadi tanggung jawab selanjutnya masuk kedalam tahap
BAPPEDA, lalu ada Dinas PUPR sebagai penganggaran, dan dilanjutkan dengan
pelaksana teknis dan pengawas jalannya tahap pelaksanaan, saat pelaksanaan maka
pembangunan infratsruktur jalan tersebut, pengerjaan pembangunan yang dilakukan
dan kontraktor sebagai pihak pelaksana harus sesuai dengan apa yang telah
pembangunan infratsruktur jalan di Kota ditetapkan saat perencanaan sebelumnya,
Dumai. dan setiap pengerjaan harus tetap
Koordinasi yang dilakukan pihak- dikontrol dan diawasi.
pihak terkait biasanya dilakukan by phone Akan tetapi perwujudan dalam
saja, bisa melalui wa ataupun email. strategi pembangunan infrastruktur jalan
Selain itu pertemuan-pertemuan juga di Kota Dumai, belum dilakukan secara
dilakukan untuk membahas setiap detail optimalnya. Pelaksanaan strategi
strategi pembangunan yang akan pembangunan yang ada belum dapat
dilakukan serta melakukan rapat-rapat mengatasi permasalahan yang muncul
koordinasi yang dibutuhkan. seperti masih adanya jalan-jalan yang
4.1.4. Perwujudan belum tersentuh pembangunan atau
Setiap pekerjaan pembangunan pembangunan yang belum dilakukan
infrastruktur jalan di Kota Dumai secara merata dan optimal menjadi alasan
membutuhkan perencanaan terlebih mengapa perwujudan dalam strategi
dahulu, setelah direncanakan kemudian pembangunan infrastruktur jalan belum
dianggarkan, hasilnya dalam bentuk dilakukan secara optimal dan belum
dokumen, yang disebut dengan RPJMD terasa nyata. Padahal setiap pekerjaan
(Rencana Pembangunan Jangka pembangunan infrastruktur jalan di Kota
Menengah Daerah), RKPD (Rencana Dumai pengerjaan pembangunan yang
Kerja Pemerintah Daerah), RENSTRA dilakukan harus sesuai dengan apa yang
(Rencana Strategis), dan RENJA telah ditetapkan saat perencanaan
(Rencana Kerja). Dokumen-dokumen sebelumnya, dan setiap pengerjaan harus
tersebut antara lain Rencana Kerja tetap dikontrol dan diawasi.
Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana 4.1.5. Pengaturan Sistem
Strategis (RENSTRA), dan Rencana Pengaturan sistem merupakan
Kerja (RENJA). Dokumen tersebut kesatuan bagian yang saling berhubangan
disusun berdasarkan hasil dari tenokratik yang berada dalam suatu wilayah serta
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), memiliki item-item perggerak yang
usulan masyarakat, pokok-pokok pikiran berada disuatu organisasi. Pengaturan
dewan melalui reses, dan kebijakan sistem sama dengan sebuah mekanisme
pimpinan. Hasil ini didapatkan melalui bagaimana suatu program itu dijalankan.
proses yang sangat panjang, mulai dari Didalam strategi pembangunan
Musrenbang tingkat Kelurahan, infrastruktur jalan berarti pengarahan
sistem sama dengan sebuah mekanisme

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 9


bagaimana suatu program itu dijalankan. kedalam tahapan pengawasan yang
Artinya strategi pembangunan dilakukan oleh konsultan pengawas dan
infrastruktur jalan yang dilaksanakan oleh beberapa pihak dari Dinas Pekerjaan
Dinas PUPR Kota Dumai harus sesuai Umum dan Penataan Ruang Kota Dumai
dengan unsur-unsur yang berkaitan agar pelaksanaan pembangunan
seperti perencanaan, pelaksanaan atau infrastruktur jalan di Kota dumai dapat
pengimplementasian, hingga pengawasan lebih terarah.
atau monitoring dan evaluasi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya
Pengaturan sistem dalam strategi pembangunan ini belum dapat
pembangunan infrastruktur jalan di Kota terlaksana atau terimplementasikan secara
Dumai, tidak dapat dilepas kaitan dengan optimal, sering kali apa yang sudah
fisik, karena bicara pembangunan berarti direncanakan tidak sesuai
bicara fisik. Fisik disini maksudnya ialah pengimplementasiannya, maka dari ini
proses strategi pembangunan tersebut pengawasan sangat dibutuhkan dalam
tidak terlepas dari pekerjaan yang strategi pembangunan infrastruktur jalan
dilakukan secara teknis atau fisik. di Kota Dumai.
Pekerjaan tersebut berupa pembangunan
infrastruktur jalan yang pengaturan 4.2 Faktor-Faktor Penghambat Strategi
sistemnya dimulai dari sistem Pembangunan Infrastruktur
perencanaan, penganggaran, lalu Jalan Di Kota Dumai
pengimplementasian, hingga evaluasi. 4.2.1 Faktor Kebijakan Pemimpin
Dimulai dari tahap perencanaan Dalam strategi pembangunan
yang dimulai dari memasukan usulan dari infrastruktur jalan di Kota Dumai, maka
masyarakat ke dalam Musrenbang, lalu tidak dapat terlepas dari peran pemimpin
hasil musrenbang akan dimintai didalamnya. Sebuah perencanaan dan
persetujuan dari berbagai pihak terkait penganggaran yang telah disusun
seperti BAPPEDA, DPRD, dan Sekda, membutuhkan persetujuan dari pemimpin
usulan tersebut selanjutnya dituang agar dapat ditetapkan rencana dan
kedalam RKA (Rencana Kegiatan anggarannya. Kalau diperlukan maka
Anggaran), setelah semua setuju mulai pemimpin dapat mengeluarkan dokumen
dilakukan pengadaan/penunjukan surat keputusan sesuai kebutuhan publik
langsung konsultan perencana. saat itu demi terciptanya kesejahteraan
Selanjutnya masuk kedalam tahap masyarakat.
pelaksanaan yang dimulai dengan Faktor kebijakan pemimpin dapat
melakukan lelang/pengadaan pelaksanaan memperhambat strategi pembangunan
kontraktor, lelang yang dilakukan Dinas infrastruktur jalan di Kota Dumai, lebih
Pekerjaan Umum untuk mendapatkan tepatnya dalam waktu pelaksanaan strategi
pemenang tender atau proyek pembangunan infrastruktur jalan tersebut.
pembangunan dimana pemenang harus Kebijakan pemimpin merujuk pada proses
sudah siap untuk melakukan kegiatan pembuatan keputusan-keputusan penting
pembangunan berdasarkan SPMK (Surat pada organisasi, termasuk identifikasi
Perintah Memulai Kerja), dimana berbagai alternatif seperti prioritas
kontraktor inilah yang akan melakukan program maupun pengeluaran, dan
pembangunan jalan, dalam melakukan pemilihannya berdasarkan dampaknya.
pekerjaannya maka langsung masuk Kebijakan pemimpin ini dapat berbentuk

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 10


keputusan yang dipikirkan secara matang dilakukan pengerjaan jalannya. Hal ini
dan hati-hati oleh pengambil keputusan tentu saja akan berdampak pada jalan-
puncak. Dalam strategi pembangunan jalan yang sebelumnya sudah ditetapkan
infrastruktur jalan di Kota Dumai, maka pembangunan jalannya, jalan-jalan
tidak dapat terlepas dari peran pemimpin tersebut nantiya ada yang tidak dilakukan
didalamnya. Sebuah perencanaan dan pengerjaan pembangunan jalannya atau
penganggaran yang telah disusun akan diusulkan dan dikerjakan pada tahun
membutuhkan persetujuan dari pemimpin berikutnya bila di rasa butuh. Dalam
agar dapat ditetapkan rencana dan mengintegrasikan kembali suatu
anggarannya. Kalau diperlukan maka perencanaan maka membutuhkan waktu
pemimpin dapat mengeluarkan dokumen yang tidak sedikit, maka dari itu
surat keputusan sesuai kebutuhan publik pembangunan infrastruktur jalan di Kota
saat itu demi terciptanya kesejahteraan Dumai pengerjaanya terkadang tidak
masyarakat. sesuai dengan perencanaanya. Hal ini
Perencanaan strategi pembangunan menjadi salah satu penyebab strategi
infrastruktur jalan di Kota Dumai sudah pembangunan infrastruktur jalan di Kota
melewati berbagai tahapan, dimulai dari Dumai belum dapat dikerjakan secara
musrenbang hingga reses dewan. optimal.
Walikota Dumai sebagai pemimpin maka
berhak mengeluarkan kebijakan dan 4.2.2 Faktor Kondisi Alam
mengambil keputusan dalam Faktor kondisi alam juga menjadi
pembangunan infrastruktur jalan di Kota penentu dalam pelaksanaan strategi
Dumai. Akan tetapi terkadang kebijakan pembangunan infrastruktur jalan di Kota
dari pemimpin tersebut dapat Dumai. Strategi yang telah ditetapkan,
mempengaruhi jalannya suatu dalam pelaksanannya berbenturan dengan
pembangunan, salah satunya yaitu dalam kondisi alam Kota Dumai yang tidak
perencanaan strategi pembangunan mendukung. Strategi pembangunan
infrastruktur jalan di Kota Dumai yang infrastruktur jalan yang ada di Kota
telah ditetapkan perencanan dan Dumai dalam pelasanaanya belum dapat
penganggaran sebelumnya harus dilakukan secara optimal dikarenakan
terintegrasi kembali, karena kebijakan dari terbenturnya dengan kondisi alam Kota
pemimpin yang ingin membangun suatu Dumai yang tidak mendukung. Dilihat
jalan yang dimana jalan tersebut dari kondisi topografinya yang relative
merupakan akses masyarakat dan sarana datar, diperkirakan Kota Dumai dapat
pendidikan, maka dari itu perencanaan digunakan untuk pembangunan kota
yang awalnya sudah ditetapkan, mau tidak namun perkembangannya masih dibatasi
mau harus terintegrasikan kembali. Untuk oleh kendala-kendala pemanfaatan lahan
mengintegrasikan kembali maka semua itu karena hampir sebagian besar wilayah
harus dirapatkan dan dikoordinasikan Kota Dumai merupakan dataran rendah.
kembali, mulai dari tahap perencanaannya Lapisan tanah dominan yang terhampar di
hingga tahap penganggarannya. wilayah Kota Dumai merupakan lapisan
Apabila hasil akhir dari kebijakan tanah gambut. Karakter negatif lahan
walikota jalan tersebut memang gambut ini memiliki bahan organik yang
diharuskan untuk dibangun pembangunan tinggi, volume udara tanah yang besar
infrastruktur jalannya, maka akan

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 11


dan mudah menyerap air sehingga akan infrastruktur jalan di Kota Dumai dengan
mengurangi daya tekan dan daya beban. informasi yang telah didapatkan dari
Pembangunan infrastruktur jalan di informan penelitian melalui riset dan
lahan gambut memang membutuhkan wawancara serta telah dianalisis pada bab
teknologi khusus dan membutuhkan biaya sebelumnya, maka penelitian mengenai
yang tidak sedikit. Kondisi geografis strategi pembangunan infrastruktur jalan
Kota Dumai yang sebagian besar rawa di Kota Dumai dapat disimpukan
besar, secara teknis membutuhkan bahwasanya:
teknologi khusus dan pembiaayaan yang 1. Strategi pembangunan infrastruktur
besar, sebagian besar jalan yang ada di jalan di Kota Dumai belum dilakukan
Kota Dumai itu tidak cocok dengan jenis secara optimal dikarenakan, pertama,
aspal dan bahkan beton pun patah. Jadi pemilihan teknologi dalam strategi
saat ini memang dibutuhkan teknologi pembangunan infrastruktur jalan di Kota
tepat guna, sumber daya yang Dumai sudah ada dalam bentuk e-
mendukung, serta anggaran yang besar. planning dan LPSE akan tetapi dalam
Selain itu, Kota Dumai yang sebagian pelaksanaan dan pemanfaatan teknologi
besar lahannya merupakan kawasan hutan ini dapat dikatakan belum dilakukan
atau konsesi menyebabkan terhambatnya secara optimal dikarenakan kurangnya
strategi pembangunan infrastruktur jalan keterbukaan informasi dan kurangnya
di Kota Dumai. sosialiasi dari pemda terkait. Selain itu
Dalam pelaksanaan strategi teknologi tersebut hanya dapat di akses
pembangunan infrastruktur jalan yang oleh beberapa orang saja. Kedua, kriteria
telah direncanakan serta perwujudan dalam strategi pembangunan
pembangunannya telah dilaksanakan infrastruktur jalan di Kota Dumai, belum
terpaksa pengerjaannya berhenti di tengah dilakukan secara optimal. Pelaksanaan
jalan diakibatkan pengerjaan strategi pembangunan infratsruktur jalan
pembangunan infrastruktur jalan tersebut belum dapat mengatasi permasalahan
mengenai kawasan hutan Kota Dumai. yang ada, dapat dilihat dari masih adanya
Kawasan hutan tersebut sudah ditetapkan jalan-jalan yang belum tersentuh
dalam Keputusan Menteri Lingkungan pembangunan atau pembangunan yang
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia belum dilakukan secara merata.
Nomor Kriteria koordinasi pada strategi
SK.903/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/20 pembangunan infrastruktur jalan dalam
16 Tentang Kawasan Hutan Provinsi pelaksanaanya pihak-pihak terkait
Riau. Kasus yang terjadi seperti ini melakukan koordinasi biasanya by phone.
mengakibatkan mengapa strategi Selain itu pertemuan-pertemuan dan rapat
pembangunan infrastruktur jalan di Kota koordinasi juga dilakukan sekiranya
Dumai belum dilaksanakan secara memang dibutuhkan. Kriteria penentuan
optimal dan pembangunan infrastruktur kewenangan dan pengaturan sistem dalam
jalannya belum dilakukan secara merata. pelaksanaan strategi pembangunan
infratsruktur jalan di Kota Dumai hanya
PENUTUP dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku
5.1 Kesimpulan atau yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai strategi pembangunan

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 12


2. Ditemukan faktor-faktor yang Selain itu ada baiknya melakukan survei
menghambat dalam penelitian ini location terlebih dahulu sehingga
berkaitan dengan strategi pembangunan diharapkan tidak ada lagi strategi
infrastruktur jalan di Kota Dumai, pembangunan infrastruktur jalan yang
diantaranya: terhenti pengerjaannya karena
1. Faktor Kebijakan Pemimpin pembangunan tersebut memasuki
2. Faktor Kondisi Alam kawasan hutan atau konsesi.

5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan kesimpulan dari hasil
penelitian tersebut, penulis memberikan Bastian, Indra. 2016. Strategi Manajemen
saran dan masukan untuk meningkatkan Sektor Publik. Jakarta : Selemba
Strategi Pembangunan Infrastruktur Jalan Empat
di Kota Dumai sebagai berikut :
1) Sebaiknya pemerintah daerah Creswell, J. W. 2016. Research Design
memberikan sosialisasi terkait Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
pemanfaatan sistem e-planning dan dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka
membuat e-planning yang open access Belajar
kepada masyarakat, sehingga sistem ini
dapat diakses oleh siapapun. Pelaksanaan Fred R David, 2004 Manajemen Strategi,
strategi pembangunan harus dilakukan diterjemahkan oleh Krisno Saroso.
sesuai dengan perencanaan yang telah Gramedia. Jakarta.
ditetapkan bersama dengan pengawasan
yang ketat. Alangkah baiknya setiap Heene Aime, dkk. 2010. Manajemen
kerjasama atau koordinasi yang dilakukan Strategi Keorganisasian Publik : PT
memiliki atau dilakukan sesuai dengan Regika Aditama
SOP (Standard Operating Procedure)
yang ada sehingga setiap pelaksanaan Mashur D. 2017. Administrasi
strategi pembangunan infrastruktur jalan Pembangunan. Pekanbaru: UR Press
di Kota Dumai dapat terimplementasikan
dengan optimal. Nurman. 2015. Strategi Pembangunan
2) Sebaiknya sebelum dokumen rencana Daerah. Jakarta : PT Rajagrafindo
kerja strategi pembangunan infrastruktur Persada
jalan telah selesai disusun, ada baiknya
meningkatkan kualitas rapat koordinasi Westra, Pariata. 1983 Manajemen
dalam penentuan jalan prioritas, sehingga Pembangunan Daerah, Jakarta :
tidak ada lagi jalan tambahan yang harus Ghalia Indonesia
dibangun diluar jalan prioritas yang telah
ditetapkan. Ada baiknya jika setelah Arsyad F. Pembangunan Infrastruktur
dokumen rencana kerja tersebut Jalan Dan Jembatan, Sie Infokum-
ditetapkan langsung disahkan dan Ditama Binbangkum
dikeluarkan surat keputusannya. Hal ini https://www.academia.edu/8345726/
akan mengurangi jarak yang terjadi saat Asariansyah M. Faisal, Saleh C, Rengu P.
pengerjaan pembangunan infrastruktur Stefanus. 2012. Partisipasi
jalan tidak sesuai dengan perencanaan. Masyarakat Dalam Pemerataan

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 13


Pembangunan Infrastruktur Jalan Barasa, Feriyanti, 2018. Strategi Dinas
(Studi Kasus Di Kecamatan Lawang Perhubungan Kota Pekanbaru
Kabupaten Malang), Jurusan Dalam Menertibkan Parkir Ilegal Di
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Kota Pekanbaru, FISIP, Universitas
Administrasi, Universitas Brawijaya, Riau
Malang
Iek M. Analisis Dampak Pembangunan
Cahya C. Indra 2018. Kewenangan Dinas Jalan Terhadap Pertumbuhan Usaha
Pekerjaan Umum Dalam Ekonomi Rakyat Di Pedalaman May
Mewujudkan Pembangunan Brat Provinsi Papua Barat (Studi
Infrastruktur Jalan Kabupaten Kasus Di Distrik Ayamaru, Aitinyo
Tulang Bawang Barat, Fakultas Dan Aifat). Program Studi Ekonomi
Hukum, Universitas Lampung Pembangunan Fakultas Ekonomi,
Universitas Cendrawasih
Fithra H, Tantawi. 2017. Strategi
Pengelolaan Infrastruktur Jalan Di Mayliza. 2019. Strategi Pemberdayaan
Kabupaten Aceh Utara. Jurusan Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Teknik Sipil, Universitas Suku Bonai Dikabupaten Rokan
Malikussaleh Hulu. FISIP, Universitas Riau

Rahmat M, Yuliani F. Strategi Badan Perencanaan Dan Pembangunan


Pengembangan Usaha Agribisnis Daerah Kota Dumai. 2018. Rencana
Pedesaan (PUAP) Di Kecamtan Kerja Pemerintah Daerah. Kota
Kuok Kabupaten Kampar. Fisip, Dumai
Universitas Riau
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Aini, Nurul, 2014, Strategi Ruang Kota Dumai. Rencana
Pengembangan Objek Wisata Strategis 2016-2021. Kota Dumai
Unggulan Happanas Oleh Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Rokan Keputusan Walikota Dumai Nomor 613
Hulu, FISIP, Universitas Riau /Dpupr/2017 Tentang Ruas-Ruas
Jalan Sebagai Jalan Kota
Ardianto A. Rifki. 2009. Strategi
Pembangunan Infrastruktur Jalan Peraturan Walikota Dumai Nomor 50
Dan Peranannya Terhadap Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Susunan Organisasi, Tugas dan
Lampung Barat. Program Studi Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Manajemen Pembangunan Daerah. Pekerjaan Umum dan Penataan
Institute Pertanian Bogor Ruang Kota Dumai

JOM FISIP Vol .7 : Edisi II Juli-Desember 2020 Page 14

You might also like