You are on page 1of 20

ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG

TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MEDAN


THE ANALYSIS OF DEVELOPMENT PLAN FOR PUBLIC
TRANSPORTATION IN THE CITY OF MEDAN

1
Ananda Mahardika,2Sella Amelia,3Tati Aprina Manik,4Julia
Khairiyah Ritonga,5 Indy Lestari
1,2,3,4
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
Jl.Kapten Muchtar Basri No. 3 Medan
email : anandamahardika@umsu.ac.id; 2ameliasel99@gmail.com;
1

3
aprina678@gmail.com;4Indylestari00@gmail.com;
5
julehalehak14@gmail.com

Abstract

Medan city is part of indonesia's big city The reality of public transportation shows the
complexity of public transportation problems. The complexity of the problem is combined with
the growing population growth variables, the number of motor vehicles exceeding road capacity,
and the behavior of people who still ignore highway traffic regulations. The research method
used is descriptive research method, and qualitative data analysis is used for analysis. The data
collection techniques used include: observation or data collection for observation at the Medan
City Transportation Office; a live interview with the Head of Planning and Evaluation of the
Medan City Transportation Office Plan; and through book reading and data collection on the
Internet for literature research related to public transportation issues. To solve the problem of
public transportation, the Ministry of Transportation and the Medan City Transportation Office
jointly formulated a bts plan city transportation plan (By Service Plan). Solutions to overcome
traffic congestion and reduce air pollution caused by fuel used BTS Plan is dedicated to
providing comfort and safety for the public through public transportation. It is expected that
through this safe and comfortable mode of transportation people begin to leave their private
vehicles. .

Keywords: BTS, Development Planning, Public Transportation


Abstrak

Kota Medan merupakan bagian dari kota besar di Indonesia, Realitas angkutan umum
menunjukkan kompleksitas permasalahan angkutan umum. Kompleksitas masalah tersebut
dipadukan dengan variabel pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, jumlah kendaraan
bermotor yang melebihi kapasitas jalan raya, dan perilaku masyarakat yang masih
mengabaikan peraturan lalu lintas jalan raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif, dan analisis data kualitatif digunakan untuk analisis. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan antara lain: observasi atau pengumpulan data untuk
observasi di Dinas Perhubungan Kota Medan; wawancara langsung dengan Kepala Bidang
Perencanaan dan Evaluasi Rencana Dinas Perhubungan Kota Medan; dan melalui pembacaan
buku dan Pengumpulan data di Internet untuk penelitian literatur terkait dengan masalah
transportasi publik. Untuk mengatasi masalah angkutan umum tersebut, Kementerian
Perhubungan dan Dinas Perhubungan Kota Medan bersama-sama merumuskan rencana
angkutan kota rencana BTS (By Service Plan). Solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan
mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh bahan bakar yang digunakan Rencana BTS
didedikasikan untuk menghadirkan kenyamanan dan keamanan bagi publik melalui transportasi
publik. Diharapkan melalui moda transportasi yang aman dan nyaman ini masyarakat mulai
meninggalkan kendaraan pribadinya.

Kata Kunci : BTS, Perencanaan Pembangunan, Transportasi Publik

1. Pendahuluan penduduk mempunyai dampak signifikan

terhadap kemampuan transportasi melayani


Transportasi adalah komponen utama
kebutuhanmasyarakat. 
dalam sistem hidup dan kehidupan, sistem

pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Permasalahan yang terjadi di perkotaan,

Kondisi sosial demografis wilayah memiliki adalah meningkatnya jumlah penduduk

pengaruh terhadap kinerja transportasi di dikarenakan tingkat kelahiran maupun

wilayah tersebut. Tingkat kepadatan urbanisasi yang berdampak pada semakin


padatnya jumlah penduduk dan tidak ada pola pengembangan perkotaan. Pengembang

peningkatan transportasi daerah (Susantoro an transportasi memiliki peranan krusial

& Parikesit, 2004:14). pada kebijakan serta program. Keterlibatan

masyarakat dalam pembenahan sektor


Kota Medan adalah salah satu kota
transportasi menjadi hal yang mendesak,
metropolitan di Indonesia dengan
Kerumitan dalam transportasi publik bukan
keanekaragaman budaya, sosial, penduduk,
hanya menjadi masalah pemerintah, melain-
dan ekonomi. Kota Medan merupakan salah
kan juga masyarakat.
satu kota dengan jumlah kendaraan
Secara umum, sistem transportasi di
bermotor tertinggi dengan jumlah 420.757
Kota Medan masih belum memenuhi kriteria
setiap hari. Diperkiraan ada sekitar
keberlanjutan yang ditandai dengan
2.983.868 jiwa penduduk setiap hari yang
rendahnya kualitas jalan raya, rendahnya
melakukan pergerakan transportasi baik
kualitas angkutan umum, meningkatnya
dalam motif ekonomi, sosial, maupun
angka kecelakaan, kemacetan di jalan-jalan
pendidikan. Aktivitas di berbagai sektor
utama, menurunnya kecepatan rata-rata pada
tidak hanya penduduk dari wilayah Kota
jam sibuk, meningkatnya polusi, dan
Medan sendiri namun dari wilayah
transportasi yang berbiaya tinggi.
pinggiran, dan kota lainnya seperti Binjai
Permasalahan transportasi di Kota
dan Deli Serdang. Jumlah penduduk yang
Medan hampir sama dengan yang dihadapi
tinggi membuat sistem transportasi menjadi
kota besar lainnya di Indonesia, yakni
sangat penting, baik pengangkut barang
menunjukkan kerumitan transportasi publik,
maupun orang.
kerumitan persoalan itu menyatu dengan
Sistem transportasi adalah elemen
variabel pertambahan jumlah penduduk
dasar infrastruktur yang berpengaruh pada
yang terus meningkat, tidak seimbangnya Berdasarkan uraian diatas, maka

jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan, penulis merasa tertarik untuk melakukan

rendahnya sumber daya manusia pengguna penelitian dengan judul “Analisis

jalan raya, sarana pendukung transportasi Perencanaan Pembangunan Bidang

seperti marka jalan, lampu pengatur lalu Transportasi Publik Di Kota Medan”

lintas, jembatan penyeberangan, fasilitas


2. Metode Penelitian
pejalan kaki, dan fasilitas berdasarkan jenis
A. Jenis Penelitian  
kendaraan yang digunakan. Kegagalan
Adapun jenis penelitian yang
sistem transportasi menghambat perkemban-
digunakan adalah metode deskriptif,
gan suatu daerah atau kota, mempengaruhi
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
efisiensi ekonomi perkotaan, bahkan
dimaksudkan untuk menyelediki keadaan,
kerugian lainnya.
kondisiatau hal-hal lain yang sudah disebut-
Selain permasalahan diatas
kan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk
fenomena yang terjadi akhir-akhir ini
laporan penelitian (Arikunto,2010). Selain 
mengedepankan wajah transportasi publik
itu, untuk menganalisisnya menggunakan
yang kurang memberikan ketenangan, keam
analisis data kualitatif yaitu prosedur
anan, kenyamanan dan masih mengesankan
pemecah masalah yang diselidiki dengan
biaya social serta ekonomi tinggi. Manfaat
pengamatan, wawancara, menggambarkan
terbesar bagi pengendara serta bukan
keadaan objek penelitian pada saat
pengendara dari peningkatan transportasi
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang 
publik akan sangat membantu mengurangi
tampak atau sebagaimana semestinya.
kemacetan jalan, polusi udara, serta
  Penelitian kualitatif merupakan
konsumsi minyak dan tenaga.
penelitian yang memanfaatkan wawancara
terbuka untuk menalaah dan memahami yang menjadi sumber data sekunder

sikap, pandangan, perilaku, sikap adalah buku-buku, jurnal, laporan

pandangan, perilaku individu dan kelompok dan dokumen lainnya.

orang (Maleong, 2012).


C. Teknik Pengumpulan Data

B. Sumber Data Teknik pengumpulan data yang

Sumber data ialah segala sesuatu dilakukan adalah wawancara dan dokumen

yang dapat memberikan informasi mengenai serta jurnal yang mendukung penelitian.

data. Berdasarkan sumbernya, data


D. Analisis Data
dibedakan menjadi dua, yaitu data primer
Data dianalisis dengan menggunakan
dan data sekunder:
metode analisis kualitatif adalah upaya yang
a. Data primer ialah data yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
dirancang oleh peneliti dengan
mengorganisasikan data, memilah-milahnya
maksud spesifik merampungkan
menjadi suatu data yang dapat dikelola,
permasalahan yang sedang ditangani
mencari dan menemukan pola, menemukan
nya. Data dikumpulkan sendiri oleh
apa yang penting dan apa yang dipelajari
peneliti langsung dari sumber data
dan menentukan apa yang dapat diceritakan
atau tempat objek penelitian
kepada oarang lain. (Moleong,2012)
dilakukan.

b. Data sekunder ialah data yang sudah E. Lokasi Penelitian

dikumpulkan dengan maksud selain Penelitian ini dilakukan di Dinas

merampungkan masalah yang sedang Perhubungan Kota Medan yang terletak di

dihadapi. Data ini dapat ditemukan Jl.Pinang Baris, Lalang, Kecamatan Medan

dengan cepat. Dalam penelitian ini Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara
20127. Praktik pengenalan lapangan ini

dilaksanakan selama 14 hari, yaitu pada Tabel Populasi dan Kepadatan Penduduk
tanggal 04 s/d 16 Januari 2021. Kota Medan Tahun 2018

Kepadatan
Luas Penduduk
3. Hasil dan Pembahasan No. Kecamatan Penduduk
(Km²) (Jiwa)
(Jiwa/Km²)
Mobilitas dan persebaran 1 Medan 20,68 87.123 4.213
Tuntungan
penduduk dapat dihitung berdasarkan  2 Medan Johor 14,58 134.656 9.236
3 Medan Amplas 11,19 127.361 11.382
keseimbangan antara jumlah penduduk 4 Medan Denai 9,05 147.571 16.306
5 Medan Area 5,52 99.821 18.084
dengan luas wilayah dan aksesibilitas 6 Medan Kota 5,27 75.063 14.243
7 Medan Maimun 2,98 41.020 13.765
yang dimilikinya. Persebaran penduduk
8 Medan Polonia 9,01 56.970 6.323
9 Medan Baru 5,84 40.888 7.001
yang tidak didukung oleh lingkungan
10 Medan Selayang 12,81 108.702 8.486
serta pembangunan akan menyebabkan 11 Medan Sunggal 15,44 116.773 7.563
12 Medan Helvetia 13,16 152.806 11.611
persoalan sosial yang kompleks, dimana 13 Medan Petisah 6,82 63.902 9.370
14 Medan Barat 5,33 73.305 13.753
penduduk menjadi beban bagi lingkungan 15 Medan Timur 7,76 112.339 14.477
16 Medan 4,09 96.711 23.646
maupun sebaliknya. Berdasarkan data Perjuangan
17 Medan Tembung 7,99 138.348 17.315
kependudukan yang dikeluarkan oleh 18 Medan Deli 20,84 186.255 8.937
19 Medan Labuhan 36,67 119.509 3.259
BPS Kota Medan pada tahun 2019, 20 Medan Marelan 23.,82 169.342 7.109
21 Medan Belawan 26,25 98.960 3.770
penduduk Kota Medan telah mencapai Jumlah/Total 265,10 2,247,425 8.478
2.247.425 jiwa, dibanding dengan data

kependudukan pada tahun 2010, terjadi Berdasarkan Tabel Data Diatas,


Jumlah Pertumbuhan Penduduk Kota Medan
pertambahan penduduk sebesar 149.815
cenderung meningkat, akan tetapi
jiwa (6,67 %). Dengan luas wilayah pertumbuhannya relatif sedikit, yaitu rata-
mencapai 265,10 km², kepadatan penduduk rata 1,27% per tahun. Pertumbuhan
penduduk yang relatif kecil, tetapi sebagai
rata-rata mencapai 8.478 jiwa/km².
kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
Tabel Panjang Jalan dan Kondisi Jalan
yang tinggi menyebabkan banyaknya tenaga Berdasarkan Penanggung Jawab Tahun
kerja yang datang dari luar Kota Medan, 2013-2018
seperti Binjai dan Deli Serdang. Penanggung Jawab
No Kondisi Jalan Negara Provinsi Jumlah
Jumlah pertumbuhan penduduk yang Kota
1 Baik - 16,90 1.750,47 1.767,37
relatif tinggi namun tidak didukung dengan 2 Sedang - 15,02 1.194,29 1.209,31
perbaikan dan peningkatan Transportasi 3 Rusak - 5,46 312,28 317,74
4 Rusak Berat - 0,17 22,46 22,63
Publik di Kota Medan, membuat tingkat
5 Tidak - - - -
kemacetan tinggi dan tidak teraturnya tata diperinci
Jumlah
ruang ruang dan wilayah di Kota Medan. 2018 - 37,55 3.279,50 3.317,05
Jaringan transportasi di Kota Medan 2016 70,97 40,20 3.279,51 3.390,68
2015 140,70 33,40 3.017,40 3.191,50
terdiri dari jaringan transportasi darat, laut
Sumber: Kota Medan Dalam Angka, 2019
dan udara. Jaringan transportasi darat terdiri
dari jalan dan kereta api. Transportasi darat Dari tabel di atas dapat ketahui
berupa jaringan jalan mendominasi bahwa kondisi jalan di Kota Medan hampir
pelayanan angkutan barang dan penumpang. keseluruhan dalam kondisi baik kecuali
a. Kondisi Umum jalan kota, dimana untuk jalan kota masih
Berdasarkan pada data BPS (2019), terdapat jalan dalam kondisi rusak. Untuk
pada tahun 2018 Kota Medan telah memiliki jenis jalan kota kondisi baik adalah sebesar
jaringan jalan sepanjang 3.388,02 km. 1.750,47 km atau sebesar 53,4% dari total
Berdasarkan status jalannya, panjang jalan panjang jalannya. Secara umum jaringan
di Kota Medan terbagi menjadi jalan negara jalan di Kota Medan ialah jaringan jalan
sepanjang 70,97 km, jalan provinsi perkotaan yang menghasilkan kombinasi
sepanjang 37,55 km dan jalan kota pola jaringan grid dan pola jaringan radial.
sepanjang 3.279,50 km. Bila dilihat dari Karakteristik dasar jaringan grid adalah
kondisi jalannya, pada tahun 2018 sepanjang adanya lintasan rute yang secara paralel
1.750,47 km (53,82%) jenis permukaan mengikuti ruas jalan yang ada. Pola ini
jalan yang ada di kota Medan merupakan umumnya terbentuk di pusat kota dimana
beton dan sebesar 38,06% merupakan aspal. terjadi campuran aktivitas pemerintahan,
komersial dan perumahan penduduk
Keunikan Kota Medan terletak pada b.Kondisi Sarana Prasarana Transportasi
becak bermotornya (becak mesin/ becak Pertumbuhan Kendaraan Bermotor
motor) yang dapat ditemukan hampir di Kinerja pelayanan angkutan umum
seluruh Kota Medan. Berbeda dengan becak di Kota Medan tidak bisa dikatakan baik.
biasa (becak dayung), becak motor dapat Hal ini menyebabkan angkutan umum
membawa penumpangnya kemana pun di semakin lama semakin ditinggalkan dan
dalam kota. Selain becak, angkutan umum pengguna akan beralih menggunakan
dalam kota juga tersedia dengan bentuk kendaraan pribadi (misalnya sepeda motor).
minibus (angkot/oplet) dan taksi. Sebutan Dilihat dari sisi penyediaan sarana angkutan
paling khas untuk angkutan umum di Kota umum, di Kota Medan terdapat beragam
Medan adalah Sudako. Sudako awalnya jenis sarana antara lain becak, becak mesin,
memakai minibus Daihatsu S38 dengan MPU, taksi, bus sedang dan bus besar.
mesin 2 tak kapasitas 500cc. Bentuknya Masing-masing angkutan umum ini
merupakan modifikasi dari mobil pick up. mempunyai karakteristik pelayanan yang
Di bagian belakangnya diletakkan dua kursi berbeda dan memiliki pangsa pasar
panjang akibatnya penumpang duduk saling tersendiri. Hal ini menjadikan semua jenis
berhadapan dan sangat dekat sehingga moda angkutan bertahan hingga saat ini.
bersinggungan lutut dengan penumpangi Ketersediaan serta keberagaman jenis moda
depannya. Sekarang "Daihatsu S38 500 cc" angkutan umum memberikan konsumen
tidak digunakan lagi karena faktor usia, dan alternatif pilihan moda yang sinkron dengan
berganti dengan mobil-kendaraan baru kebutuhan dan kemampuan. Disisi lain,
seperti Toyota Kijang, Isuzu Panther, keragaman angkutan serta ketiadaan hirarki
Daihatsu Zebra, dan Espass. Selain itu, pelayanan yang jelas menjadikan pelayanan
masih terdapat lagi angkutan lainnya yaitu angkutan umum ini seringkali bertumpuk
bemo, dari India. Beroda tiga dan cukup satu sama lain dan menjadi salah satu faktor
kuat untuk menanjak dengan membawa 11 dari kesemrawutan transportasi perkotaan.
penumpang. Bemo kemudian digantikan Pada tahun 2011 jumlah sarana
oleh Bajaj yang juga dari India, yang di transportasi jalan raya berjumlah 2.706.511
Medan dikenal dengan nama "toyoko". kendaraan, yang menunjukkan kenaikan
130,91% selama 5 tahun sebelumnya yang
berjumlah 1.172.127 kendaraan pada tahun
2007. Komposisi terbesar ada pada sepeda Indonesia, yaitu terbentuknya lalu lintas
motor yang mencapai 2.318.632 unit tercampur yang tidak saja beroperasi secara
kendaraan pada tahun 2011 atau setara semrawut dan lambat namun juga tidak
dengan 85,67% bila dibandingkan dengan efisien dan berkeamanan rendah. Berikut ini
total jumlah kendaraan. Dikhawatirkan, adalah jumlah kendaraan yang terdaftar di
tanpa ada penataan sepeda motor, Kota Kota Medan berdasarkan jenisnya yang
Medan akan mengalami permasalahan yang ditampilkan pada berikut.
sama dengan kota metropolitan lainnya di
Tabel Jumlah Kendaraan di Kota Medan

Mobil Penumpang Mobil Barang Sepeda Motor


Tahun Bis Jumlah
2007 164.314 112.001 12.406 883.406 1.172.127
2008 175.198 116.184 12.619 985.745 1.289.746
2009 189.157 120.328 12.751 1.103.707 1.425.943
2010 209.527 140.986 22.130 2.104.026 2.476.669
2011 222.891 144.865 22.123 2.318.632 2.706.511

Sumber: Kota Medan Dalam Angka, 2012


Terminal Angkutan Umum Tabel Terminal Angkutan Umum di Kota
Medan
Terminal adalah prasarana
Kapasitas (unit)
No Nama Tipe Luas (m2)
transportasi jalan untuk keperluan memuat Terminal Bus MPU
(AKDP+AKAP)
dan menurunkan orang dan/atau barang serta 1 Amplas A 40.961 129 550
mengatur kedatangan dan pemberangkatan 2 Pinang Baris A 19.940 60 120
3 Sambu C 2.600 - 200
kendaraan umum, yang merupakan salah 4 Veteran C 3.500 20 60
5 Willem Iskandar C 3.000 - 60
satu wujud simpul jaringan transportasi (SK 6 Belawan C 1.080 24 30
Menhub No. 35/ 2003). Eksistensi terminal Sumber : Dinas Perhubungan Kota
Medan, 2013
ialah salah satu prasarana utama pada
pelayanan angkutan umum. Keberadaan c. Sarana Angkutan Umum
terminal berperan pada pemilihan taraf Angkutan umum yang beroperasi
kinerja dari pelayanan angkutan umum pada trayek tetap di Kota Medan terdiri atas
dalam suatu wilayah. Kota Medan kendaraan beroda empat (angkutan kota),
mempunyai 7 (tujuh) buah terminal bus kecil, bus sedang serta bus besar.
angkutan umum seperti yang dipaparkan Angkutan umum yang tidak bertrayek
pada berikut. dilayani oleh taksi, dan becak bermesin.
d. Jumlah Sarana Angkutan pada sepeda motor dengan proporsi sebesar
Pada tahun 2015 jumlah sarana 86,29 % dari jumlah seluruh kendaraan di
transportasi jalan raya di Sumatera Utara Sumatera Utara.
berjumlah 5.531.777kendaraan. Dari tahun
2000 sampai tahun 2014 menunjukkan
kenaikan rata-rata 11,72 % per tahun.
Pertumbuhan yang sangat signifikan nampak
JENIS KENDARAAN
 
 
NO TAHUN PENAM
MOBIL MOBIL MOBIL SEPEDA %
JUMLAH BAHAN PERTAM
PENUMPANG BARANG BUS MOTOR / TAHUN BAHAN

1 2000
159.741 123.307 25.679 873.452 1.182.179 69.028  
2 2001
169.761 128.985 26.035 952.361 1.277.142 94.963 8,03%
3 2002
180.521 135.838 26.566 1.084.051 1.426.976 149.834 11,73%
4 2003
192.596 144.233 27.106 1.300.995 1.664.930 237.954 16,68%
5 2004
207.614 154.420 27.621 1.568.048 1.957.703 292.773 17,58%
6 2005
226.043 166.221 28.160 1.864.980 2.285.404 327.701 16,74%
7 2006
240.066 172.999 28.616 2.113.772 2.555.453 270.049 11,82%
8 2007
257.729 180.384 29.228 2.429.571 2.896.912 341.459 13,36%
9 2008
279.996 189.857 29.507 2.805.368 3.304.728 407.816 14,08%
10 2009
297.922 194.946 29.498 3.091.510 3.613.876 309.148 9,35%
11 2010
327.467 203.452 29.978 3.478.230 4.039.127 425.251 11,77%
12 2011
356.931 217.245 71.112 3.924.007 4.569.295 530.168 13,13%
13 2012
386.144 231.750 71.590 4.292.933 4.982.417 413.122 9,04%
14 2013
416.405 242.445 71.900 4.584.431 5.315.181 332.764 6,68%
15 2014
437.473 248.793 72.064 4.773.447 5.531.777 216.596 4,08%
  JUMLAH 164,06%
  Rata-rata 11,72%
Sumber : Dirlantas Poldasu

Disamping itu pada Tabel diatas e. Parkir On Street


dapat dilihat data statistik kendaraan tidak Pergerakan sarana transportasi
bermotor. Dapat dilihat bahwa penggunaan sebagaimana diiuraikan di atas berawal dan
becak sebagai sarana angkutan cukup berakhir pada parkir kendaraan. Persoalan di
signifikan, serta pertumbuhan pemilikan kota-kota besar tujuan pergerakan
sepeda yang memiliki kecenderungan transportasi publik pada sentra tidak selalu
meningkat menyediakan tempat parkir yang memadai,
dan pada akhirnya badan jalan menjadi
sasaran tempat parkir(on-street parking)
No Jenis
2005 2006 2007 2008 2009
. kendaraan f. Karakteristik dan Permasalahan
1 Sepeda 29.466 30.423 31.521 31.861 32.021
2 Becak 24.888 25.426 23.211 22.011 20.811 Transportasi di Kota Medan
3 Andong/dokar  - - - - - Kota Medan memiliki banyak
4 lain-lain 8.091 8.983 9.054 9.054 9.054
Jumlah 59.021 64.832 63.786 62.926 61.886 angkutan umum yang menjadi sarana
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan:
(2010) angkutan pilihan selain menggunakan
kendaraan pribadi. Sama dengan kota-kota
Tabel Jumlah Kendaraan Tidak
besar lainnya, masyarakat Kota Medan lebih
Bermotor tahun 2004-2009
banyak menggunakan kendaraan pribadi bila
dibandingkan dengan menggunakan
Angkutan becak menunjukkan
angkutan umum. Kondisi dan permasalahan
jumlah yang sangat signifikan dari angkutan
transportasi umum juga banyak terjadi di
lainnya , untuk itu sesuai dengan SK
Kota Medan yang merupakan salah satu kota
Walikota Medan Nomor 551.21/482.K/2004
metropolitan di Indonesia. Beberapa
, tanggal 23 April 2004, ditetapkan ada
karakteristik dan permasalahan utama terkait
beberapa ruas jalan yang menjadi larangan
transportasi umum di Kota Medan adalah
operasional beca bermotor yaitu Jl. Raden
sebagai berikut.
Saleh, Jl. Pattimura, Jl. S. Parman, Jl.
Kejaksaan, Jl. Pengadilan, Jl. Zainul Arifin,
Jl. Diponegoro, Jl. Palang Merah, Jl. Imam
Bonjol, Jl. Cut Nyak Dien dan Jl. Sudirman.
Tabel Karakteristik Angkot dan
Permasalahan Utama Transportasi Publik di
Kota Medan
Permasalahan Utama pada Transportasi Publik Kota Medan
Karakteristik Angkot di Kota Medan
• Penumpang beresiko kecelakaan karena • Penurunan isu sosial dan lingkungan dari
perilaku mengemudi, serta naik dan turun transportasi publik
penumpang di sembarang tempat • Penurunan mobilitas dan waktu komuter yang lebih lama
• Angkot dengan kondisi buruk dipertahankan, • Penurunan standar hidup dan biaya ekonomi yang
dengan konsumsi bahan bakar yang tinggi semakin tinggi
• Halte angkot yang tidak berfungsi pada • Peningkatan polusi udara dan polusi suara
layaknya, dan halte Trans Mebidang yang • Kualitas pelayanan angkutan umum yang rendah
memiliki jarak antar halte berjauhan dengan kapasitas dan cakupan yang terbatas
• Peningkatan jumlah kendaraan roda dua yang cukup
mengkhawatirkan dan sering mengakibatkan kecelakaan
lalu lintas
• Jika tidak ada perbaikan dalam transportasi umum, Kota
Medan dapat mengikuti banyak kota Asia berkembang, di
mana kendaraan
pribadi mendominasi kota
Sumber: Studi Konsep Desain dan Rencana Implementasi Bus Rapid Transit di Kota Medan,
ITDP 2016

Seperti yang dijelaskan sebelumnya banyak rute yang saling bersinggungan.


bahwa Kota Medan memiliki jumlah Gambar Rute Angkutan Umum di Kota
angkutan umum yang banyak jaringan rute Medan
angkutan umum yang menghubungkan antar
pusat-pusat aktivitas. Angkutan umum di
Kota Medan merupakan jaringan yang
sangat kompleks, yang hampir seluruh ruas
jalan arteri dan kolektor dalam kota Medan
termasuk dalam rute angkutan umum-
angkutan umum tersebut. Rute- rute tersebut
mampu menjangkau seluruh bagian Kota
Medan, terutama area-area yang memiliki
demand penumpang yang banyak, seperti
area permukiman, perkantoran, dan
komersial. Akan tetapi, banyaknya rute-rute
angkutan umum tersebut menyebabkan Sumber: Studi Sistranas pada Tataran
Transportasi   Lokal di Kota Medan Dalam Improvement Project (SUTIP), 2014
Rangka Sustainable Urban Transport

Berdasarkan studi yang pernah menggunakan jalur khusus (busway).


dilakukan terkait angkutan umum di Kota 2. Jangkauan yang Luas, melalui sistem
Medan, volume penumpang tertinggi Kota direct service, dapat menjangkau area
Medan mencapai 3.916 penumpang per jam yang berada di luar koridor.
per arah. Apabila dibandingkan dengan data 3. Transfer / Transit, meminimalkan
volume penumpang pada sistem BRT di transfer bagi penumpang. ‘Direct-
dunia, volume penumpang di Kota Medan Service’ akan membantu penumpang
hampir setara dengan volume penumpang di untuk langsung mencapai tujuan.
Jakarta dan Hangzhou. Pada saat ini, volume 4. Polusi, mengurangi pemanasan global,
penumpang BRT tertinggi dimiliki Bogota efek dari pengurangan armada angkot
dengan 37.700 penumpang per jam per arah dan kendaraan pribadi.
pada saat jam sibuk dan mencapai lebih dari 5. Layanan Bus yang Lebih Baik
2 juta penumpang setiap harinya. a. Memiliki jalur khusus
g. Pengembangan Angkutan Perkotaan b. Ruang yang cukup untuk penumpang
Untuk Peningkatan Angkutan Umum di yang menunggu
Kota Medan c. Bus yang lebih nyaman
Berdasarkan potensi dan d. Akses yang lebih baik
permasalahan tersebut maka sudah saatnya Harapannya setelah adanya
Kota Medan memiliki Transportasi umum Angkutan Perkotaan Skema BTS di Kota
yang dapat diandalkan oleh masyarakat. Medan maka layanan angkutan umum akan
Sehingga masyarakat dapat beralih menjadi lebih baik bagi masyarakat.
menggunakan transportasi umum Permasalahan-permasalahan akibat banyak-
dibandingkan dengan menggunakan nya penggunaan kendaraan pribadi dapat
kendaraan pribadi. Menggunakan angkutan diminimalisir dengan adanya rencana
massal seperti Angkutan Perkotaan Skema pembangunan angkutan massal BTS.
BTS (By The Serve) memiliki beberapa Berikut mitigasi permasalahan angkutan
keuntungan diantaranya: umum melalui sistem Angkutan Perkotaan
1. Waktu, penghematan waktu perjalanan BTS di Kota Medan.
karena kecepatan bus meningkat dengan h.Analisis Isu dan Masalah Menggunakan
Analisis SWOT b. Trasnportasi merupakan sektor
Dalam penilaian situasi ini alat vital dari setiap proses pembangunan
analisis yang digunakan adalah SWOT yang dilakukan dan urat nadi
dengan menggambarkan kondisi internal dan terjadinya proses ekonomi
eksternal. Kondisi internal adalah c. Tenaga kerja sudah tersedia,
menggambarkan kekuatan dan kelemahan d. APBD Kota Medan yang cukup
yang dimiliki dalam rencana pengembangan besar
Transportasi Publik sehingga nantinya 2. Kelemahan (Weakness-W)
diharapkan kekuatan yang ada dapat a. Masih sulitnya koordinasi antar
dimanfaatkan semaksimal mungkin dan instansi terkait.
kelemahan dapat dikurangi. Begitu juga b. Jumlah sarana dan prasarana masih
dengan kondisi eksternal yaitu peluang dan kurang,
ancaman, dalam hal ini bagaimana kita c. Disiplin pengendara,penumpang,
mengembangkan strategi sehingga peluang maupun pejalan kaki masih kurang
yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik d. Pemerintah mengganggap permasala
sementara ancaman dapat tanggulangi. han Transportasi belum menjadi
Berdasarkan hasil pengamatan masalah prioritas, sehingga perenca-
dilapangan atau kondisi existing maka untuk naan transportasi belum menjadi
melakukan strategi pengembangan perhatian.
Transportasi Publik terhadap permasalahan e. Tidak seimbangnya persentase
yang dihadapi kemudian dihimpun kekuatan pertambahan jumlah kendaraan
dan peluang yang dimiliki serta ancaman dengan persentase pertambahan
dan tantangan yang dihadapi. Berkaitan prasarana jaringan jalan
dengan hal tersebut berikut uraian tentang f. Kemacetan menimbulkan biaya
kondisi internal dan kondisi eksternal yang social (social cost) yang sangat
dimiliki dan yang dihadapi kota Medan tinggi.
dalam pengembangan Transportasi Umum: g. Banyak lokasi on street parking
1. Kekuatan (Strength-S) illegal dan di jalan arteri/padat lalu
a. Sangat menunjang kelancaran distrib lintas
usi orang dan barang ke seluruh  3. Peluang (Opportunity-O)
wilayah daratan a. Peningkatan moda transportasi mass
al yang terintegrasi dengan membahayakan keselamatan
pelayanan publik sebagai penekanan d. Semakin mudahnya proses
utama menggunakan dukungan dari pemilikan kendaraan pribadi baik
stakeholder mobil maupun sepeda motor
b. Pengoptimalan SDM dalam pengelol e. Dibukanya pusat perbelanjaan
aan angkutan umum jalan raya yang baru menambah kemacetan
didukung kerjasama bersama diruas jalan tertentu
kepolisian lalulintas f. Jumlah angkutan umum yang ada
c. Pengoptimalan sarana dan prasarana di kota Medan banyak yang
pengelolaan angkutan kota(umum) sudah tidak layak digunakan
jalan raya
d. Pengoptimalan kerjasama pihak
swasta dalam peningkatan
kesadaran akan penyelenggaraan
pelayanan publik sehingga dapat
meningkatkan harapan masyarakat
untuk menggunakan angkutan kota
(umum)
e. Letak Geografis Kota Medan Yang
strategis
4. Ancaman (Threat-T)
a. Dari waktu ke waktu jumlah
penduduk terus meningkat
b. Pertumbuhan kegiatan perekonomian
semakin meningkat
c. Kurang terjaminnya kebutuhan akan 
rasa aman, kebutuhan akan tepat wak
tu, kebutuhan akan lama perjalanan 
yang diderita dalam pelayanan angku
tan umum serta cara mengem-udikan
kendaraan yang sembarangan dan
Berdasarkan indikator diatas maka dapat dianalisis isu dan masalah berdasarkan factor
internal yaitu sebagai berikut.

No Indikator Kekuatan (Strength-S) Kelemahan (Weakness-W)


1. Struktur Struktur organisasi di Dinas Dalam penelitian tidak ditemukan struktur
Organisasi Perhubungan Kota Medan untuk bagian organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan yang
kepala bidang di isi berisi nama aparatur sipil Negara (ASN) yang
oleh SDM yang berkualitas menjabat di posisi nya masing-masing sehingga
peneliti tidak mengetahui nama-nama dari
jabatan yang ada di struktur organisasi.

2. Tugas Tugas pokok dan fungsi dari Dinas Tugas pokok dan fungsi dari Dinas dan dinas
Pokok dan Perhubungan sudah di tetapkan dengan terkait dalam Pengembangan Transportasi
Fungsi baik sesuai dengan Publik belum dilaksanakan secara efektif dan
perencanaan pembangunan di kota efisien, Kurangnya koordinasi antara Dinas
medan. Perhubungan Kota Medan dengan Kementerian
Perhubungan
Sumatera Utara sehingga Pengembangan 
Transportasi Publik di kota medan tidak
terlaksana seperti yang diharapkan.
3. Infrastruktu Dinas Perhubungan kota medan Masih kurangnya Fasilitas maupun sarana
r bersama dengan Pemerintah Kota prasarana Transportasi Publik di Kota Medan.
Medan telah menyediakan Halte dan
Terminal di bebrapa titik di kota medan.
4. SDM Tenaga kerja sudah tersedia, Pengaturan tenaga kerja yang ada belum efektif.
(Sumber
Daya
Manusia)
5. Partisipasi Tingkat partisipasi masyarakat Kurangnya Kesadaran Pengendara dan Disiplin
masyarakat yang baik, terhadap Pengembagan Pejalan Kaki Di Kota Medan
Transportasi publik Dikota Medan
Berdasarkan indicator diatas maka dapat dianalisis isu dan masalah berdasarkan factor
eksternal yaitu sebagai berikut.
No. Indikator Peluang (Opportunity-O) Ancaman (Threat-T)
1. Geografi Letak Geografis Kota Medan Yang
strategis
2. Demografi a.Dari waktu ke waktu jumlah
penduduk terus meningkat yang
diiringi oleh Meningkatnya
Kendaraan Milik Pribadi di Kota
Medan.
b.Meningkatnya Polusi Udara dan
Kerusakan Jalan dikarenakan
tingginya Jumlah Kendaraan
Bermotor di Kota Medan
3. Politik Terdapat lembaga/institusi yang Belum adanya regulasi berupa
memfasilitasi Pengembangan peraturan daerah yang mengatur
Transportasi Publik tentang Transportasi Publik Di
Kota Medan
4. Ekonomi a.Transportasi merupakan sektor Pertumbuhan kegiatan
vital dari setiap proses perekonomian semakin meningkat
pembangunan yang dilakukan dan terutama bidang Transportasi
urat nadi terjadinya proses
ekonomi
b.APBD Kota Medan yang cukup
besar.

5. Sosial
6. Budaya Masih Rendahnya Pengetahuan
Masyarakat tentang bahaya polusi
udara dan kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap kemacetan
lalu lintas sehingga masih
menggunakan kendaraan pribadi
yang belum tentu layak pakai
7. Keagamaan
8. Keamanan Rendahnya fasilitas sarana dan
prasarana transportasi, dan Kurang
terjaminnya kebutuhan akan rasa
aman, kebutuhan akan tepat
waktu, kebutuhan akan lama
perjalanan yang diderita dalam
pelayanan angkutan umum serta
cara mengemudikan kendaraan
yang sembarangan dan
membahayakan keselamatan

4. Kesimpulan 8-6, tidak ada standar keamanan


Kinerja pelayanan transportasi penumpang yang jelas, tidak ada
publik di Kota Medan tidak bisa jaminan kesehatan dan kesiapan fisik
dikatakan baik. Sehingga menyebabkan maupun mental supir, dan adanya target
angkutan umum semakin lama semakin pendapatan (setoran) yang harus dicapai
ditinggalkan dan pengguna akan beralih sehingga faktor keamanan dan
menggunakan kendaraan pribadi kenyamanan sering kali terabaikan.
(misalnya sepeda motor). Dilihat dari Kondisi moda angkutan yang tidak
sisi penyediaan sarana angkutan umum, layak pakai, disiplin supir yang masih
di Kota Medan ada beragam jenis sarana kurang, sampai kualitas prasarana seperti
diantaranya becak, becak mesin, MPU, jalan raya, waktu tunggu traffic light
taksi, bus sedang dan bus besar. Disisi yang terkadang tidak sesuai dengan
lain, keragaman angkutan dan ketiadaan volume lalu lintas,dan kurangnya
hirarki pelayanan yang jelas menjadikan disiplin pengguna lain, sepeda motor,
pelayanan angkutan umum ini seringkali becak bermotor ikut menpengaruhi
bertumpuk satu sama lain dan menjadi kualitas sistem pelayanan transportasi di
salah satu faktor dari tidak teraturnya Kota Medan saat ini. Hal ini yang
transportasi perkotaan. membuat kalangan menengah-atas
Transportasi publik di kota medan penduduk kota Medan enggan
dapat dikatakan jauh dari harapan menggunakan transportasi Publik.
ditandai dengan kondisi real angkutan Dalam menghadapi permasalahan-
umum sering ugal-ugalan, penumpang permasalahan transportasi publik
yang harus dikondisikan dengan posisi Kementerian Perhubungan bersama
Dinas Perhubungan Kota Medan
membuat program Angkutan Perkotaan memberikan subsidi pada operator
dengan Skema BTS (By The Service) transportasi sehingga biayanya murah.
Permasalahan-permasalahan akibat Diharapkan dengan adanya moda
banyaknya penggunaan kendaraan transportasi aman dan nyaman ini,
pribadi dapat diminimalisir dengan masyarakat mulai meninggalkan
adanya rencana pembangunan angkutan kendaraan pribadinya.
massal BTS. BTS ialah suatu program
subsidi bagi angkutan massal perkotaan Daftar Pustaka
di mana terjadi gap antara daya beli
Miro,Fidel.2012. Pengantar  Sistem  Transportasi.
masyarakat menggunakan cost yang
Erlangga.
dikeluarkan operator, selisihnya kita
Sugiono. 2016.Metode Penelitian Kuantitati
bayar hingga suatu waktu tertentu daerah
f
tersebut sudah mampu diberlakukan
,Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta
komersil, makanya kita tidak
Suryo Sakti Hadiwijoyo & Fahima Diah
memberikan bus tapi memberikan
subsidi. Program BTS ini akan didukung Anisa.2019.Perencanaan Pembangunan
oleh manajemen pengelola yang Daerah:Suatu Pengantar.Depok:PT
melaksanakan monitoring dan penilaian RajaGrafindo Persada.
dengan menggunakan sistem operasional
kendaraan yang mencakup sistem Web Pages
operasional, pemeliharaan, pengelolaan Kementrian Perhubungan Republik
keuangan, sistem SDM yang didukung Indonesia. (2020 November 08) Diakses dari
dengan digitalisasi secara real time, http://hubdat.dephub.go.id/berita/301
sehingga diharapkan menuju pelayanan 9-kemenhub-hadirkan-layanan-bts-
angkutan umum yang lebih professional. temanbus-dimedan#:~:text=BTS
Solusi untuk memecah kemacetan %20adalah%20suatu%20program
dan mengurangi polusi udara dari bahan %20subsidi,bus%20tapi
bakar yang digunakan Program BTS ini %20memberikan%20subsidi%2C
didedikasikan untuk kenyamanan dan %E2%80%9D%20jelas
keamanan masyarakat pengguna Rhagil. (2020 November 11).Medan Insight.
transportasi umum. Pemerintah juga Diakses dari
c. RPJMD 2016-2021 Kota Medan
https://hallomedan.co/read/medan- d. Profil BTS kota Medan
kini-punya-bus-bts e. Bantuan Teknis RPI2JM Kota
Diakses dari Medan 2015-2019 Dalam Imple-
http://www.radarplanologi.com/2015/11/pen mentasi Kebijakan Keterpaduan
gertian-transportasi-manfaat-fungsi Program Bidang Cipta Karya
diakses dari http://repository.untag-
sby.ac.id/416/3/BAB%20II.pdf

Diakses dari
http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/
09/pengertian-dan karakterumum-
transportasi-publik.html

Jurnal
1
M. Husni Malik Hasibuan, 2Hamidun
Batubara, 3Marwan Lubis, 2019.
Kajian Terhadap Alat Transportasi
Yang Ekonomis, Aman, Nyaman
Dan Ramah Lingkungan
Hairulsyah,2006.Kajian Tentang
Transportasi Di Kota Medan Dan
Permasalahannya (Menuju Sistem
Transportasi yang Berkelanjutan)
Dokumen
a. Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Perhubungan Kota Medan
2016-2021
b. Rencana Kerja (Renja) Dinas
Perhubungan Kota Medan 2016-
2021

You might also like