Professional Documents
Culture Documents
1
Ananda Mahardika,2Sella Amelia,3Tati Aprina Manik,4Julia
Khairiyah Ritonga,5 Indy Lestari
1,2,3,4
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
Jl.Kapten Muchtar Basri No. 3 Medan
email : anandamahardika@umsu.ac.id; 2ameliasel99@gmail.com;
1
3
aprina678@gmail.com;4Indylestari00@gmail.com;
5
julehalehak14@gmail.com
Abstract
Medan city is part of indonesia's big city The reality of public transportation shows the
complexity of public transportation problems. The complexity of the problem is combined with
the growing population growth variables, the number of motor vehicles exceeding road capacity,
and the behavior of people who still ignore highway traffic regulations. The research method
used is descriptive research method, and qualitative data analysis is used for analysis. The data
collection techniques used include: observation or data collection for observation at the Medan
City Transportation Office; a live interview with the Head of Planning and Evaluation of the
Medan City Transportation Office Plan; and through book reading and data collection on the
Internet for literature research related to public transportation issues. To solve the problem of
public transportation, the Ministry of Transportation and the Medan City Transportation Office
jointly formulated a bts plan city transportation plan (By Service Plan). Solutions to overcome
traffic congestion and reduce air pollution caused by fuel used BTS Plan is dedicated to
providing comfort and safety for the public through public transportation. It is expected that
through this safe and comfortable mode of transportation people begin to leave their private
vehicles. .
Kota Medan merupakan bagian dari kota besar di Indonesia, Realitas angkutan umum
menunjukkan kompleksitas permasalahan angkutan umum. Kompleksitas masalah tersebut
dipadukan dengan variabel pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, jumlah kendaraan
bermotor yang melebihi kapasitas jalan raya, dan perilaku masyarakat yang masih
mengabaikan peraturan lalu lintas jalan raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif, dan analisis data kualitatif digunakan untuk analisis. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan antara lain: observasi atau pengumpulan data untuk
observasi di Dinas Perhubungan Kota Medan; wawancara langsung dengan Kepala Bidang
Perencanaan dan Evaluasi Rencana Dinas Perhubungan Kota Medan; dan melalui pembacaan
buku dan Pengumpulan data di Internet untuk penelitian literatur terkait dengan masalah
transportasi publik. Untuk mengatasi masalah angkutan umum tersebut, Kementerian
Perhubungan dan Dinas Perhubungan Kota Medan bersama-sama merumuskan rencana
angkutan kota rencana BTS (By Service Plan). Solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan
mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh bahan bakar yang digunakan Rencana BTS
didedikasikan untuk menghadirkan kenyamanan dan keamanan bagi publik melalui transportasi
publik. Diharapkan melalui moda transportasi yang aman dan nyaman ini masyarakat mulai
meninggalkan kendaraan pribadinya.
jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan, penulis merasa tertarik untuk melakukan
seperti marka jalan, lampu pengatur lalu Transportasi Publik Di Kota Medan”
Sumber data ialah segala sesuatu dilakukan adalah wawancara dan dokumen
yang dapat memberikan informasi mengenai serta jurnal yang mendukung penelitian.
dihadapi. Data ini dapat ditemukan Jl.Pinang Baris, Lalang, Kecamatan Medan
dengan cepat. Dalam penelitian ini Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara
20127. Praktik pengenalan lapangan ini
dilaksanakan selama 14 hari, yaitu pada Tabel Populasi dan Kepadatan Penduduk
tanggal 04 s/d 16 Januari 2021. Kota Medan Tahun 2018
Kepadatan
Luas Penduduk
3. Hasil dan Pembahasan No. Kecamatan Penduduk
(Km²) (Jiwa)
(Jiwa/Km²)
Mobilitas dan persebaran 1 Medan 20,68 87.123 4.213
Tuntungan
penduduk dapat dihitung berdasarkan 2 Medan Johor 14,58 134.656 9.236
3 Medan Amplas 11,19 127.361 11.382
keseimbangan antara jumlah penduduk 4 Medan Denai 9,05 147.571 16.306
5 Medan Area 5,52 99.821 18.084
dengan luas wilayah dan aksesibilitas 6 Medan Kota 5,27 75.063 14.243
7 Medan Maimun 2,98 41.020 13.765
yang dimilikinya. Persebaran penduduk
8 Medan Polonia 9,01 56.970 6.323
9 Medan Baru 5,84 40.888 7.001
yang tidak didukung oleh lingkungan
10 Medan Selayang 12,81 108.702 8.486
serta pembangunan akan menyebabkan 11 Medan Sunggal 15,44 116.773 7.563
12 Medan Helvetia 13,16 152.806 11.611
persoalan sosial yang kompleks, dimana 13 Medan Petisah 6,82 63.902 9.370
14 Medan Barat 5,33 73.305 13.753
penduduk menjadi beban bagi lingkungan 15 Medan Timur 7,76 112.339 14.477
16 Medan 4,09 96.711 23.646
maupun sebaliknya. Berdasarkan data Perjuangan
17 Medan Tembung 7,99 138.348 17.315
kependudukan yang dikeluarkan oleh 18 Medan Deli 20,84 186.255 8.937
19 Medan Labuhan 36,67 119.509 3.259
BPS Kota Medan pada tahun 2019, 20 Medan Marelan 23.,82 169.342 7.109
21 Medan Belawan 26,25 98.960 3.770
penduduk Kota Medan telah mencapai Jumlah/Total 265,10 2,247,425 8.478
2.247.425 jiwa, dibanding dengan data
1 2000
159.741 123.307 25.679 873.452 1.182.179 69.028
2 2001
169.761 128.985 26.035 952.361 1.277.142 94.963 8,03%
3 2002
180.521 135.838 26.566 1.084.051 1.426.976 149.834 11,73%
4 2003
192.596 144.233 27.106 1.300.995 1.664.930 237.954 16,68%
5 2004
207.614 154.420 27.621 1.568.048 1.957.703 292.773 17,58%
6 2005
226.043 166.221 28.160 1.864.980 2.285.404 327.701 16,74%
7 2006
240.066 172.999 28.616 2.113.772 2.555.453 270.049 11,82%
8 2007
257.729 180.384 29.228 2.429.571 2.896.912 341.459 13,36%
9 2008
279.996 189.857 29.507 2.805.368 3.304.728 407.816 14,08%
10 2009
297.922 194.946 29.498 3.091.510 3.613.876 309.148 9,35%
11 2010
327.467 203.452 29.978 3.478.230 4.039.127 425.251 11,77%
12 2011
356.931 217.245 71.112 3.924.007 4.569.295 530.168 13,13%
13 2012
386.144 231.750 71.590 4.292.933 4.982.417 413.122 9,04%
14 2013
416.405 242.445 71.900 4.584.431 5.315.181 332.764 6,68%
15 2014
437.473 248.793 72.064 4.773.447 5.531.777 216.596 4,08%
JUMLAH 164,06%
Rata-rata 11,72%
Sumber : Dirlantas Poldasu
2. Tugas Tugas pokok dan fungsi dari Dinas Tugas pokok dan fungsi dari Dinas dan dinas
Pokok dan Perhubungan sudah di tetapkan dengan terkait dalam Pengembangan Transportasi
Fungsi baik sesuai dengan Publik belum dilaksanakan secara efektif dan
perencanaan pembangunan di kota efisien, Kurangnya koordinasi antara Dinas
medan. Perhubungan Kota Medan dengan Kementerian
Perhubungan
Sumatera Utara sehingga Pengembangan
Transportasi Publik di kota medan tidak
terlaksana seperti yang diharapkan.
3. Infrastruktu Dinas Perhubungan kota medan Masih kurangnya Fasilitas maupun sarana
r bersama dengan Pemerintah Kota prasarana Transportasi Publik di Kota Medan.
Medan telah menyediakan Halte dan
Terminal di bebrapa titik di kota medan.
4. SDM Tenaga kerja sudah tersedia, Pengaturan tenaga kerja yang ada belum efektif.
(Sumber
Daya
Manusia)
5. Partisipasi Tingkat partisipasi masyarakat Kurangnya Kesadaran Pengendara dan Disiplin
masyarakat yang baik, terhadap Pengembagan Pejalan Kaki Di Kota Medan
Transportasi publik Dikota Medan
Berdasarkan indicator diatas maka dapat dianalisis isu dan masalah berdasarkan factor
eksternal yaitu sebagai berikut.
No. Indikator Peluang (Opportunity-O) Ancaman (Threat-T)
1. Geografi Letak Geografis Kota Medan Yang
strategis
2. Demografi a.Dari waktu ke waktu jumlah
penduduk terus meningkat yang
diiringi oleh Meningkatnya
Kendaraan Milik Pribadi di Kota
Medan.
b.Meningkatnya Polusi Udara dan
Kerusakan Jalan dikarenakan
tingginya Jumlah Kendaraan
Bermotor di Kota Medan
3. Politik Terdapat lembaga/institusi yang Belum adanya regulasi berupa
memfasilitasi Pengembangan peraturan daerah yang mengatur
Transportasi Publik tentang Transportasi Publik Di
Kota Medan
4. Ekonomi a.Transportasi merupakan sektor Pertumbuhan kegiatan
vital dari setiap proses perekonomian semakin meningkat
pembangunan yang dilakukan dan terutama bidang Transportasi
urat nadi terjadinya proses
ekonomi
b.APBD Kota Medan yang cukup
besar.
5. Sosial
6. Budaya Masih Rendahnya Pengetahuan
Masyarakat tentang bahaya polusi
udara dan kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap kemacetan
lalu lintas sehingga masih
menggunakan kendaraan pribadi
yang belum tentu layak pakai
7. Keagamaan
8. Keamanan Rendahnya fasilitas sarana dan
prasarana transportasi, dan Kurang
terjaminnya kebutuhan akan rasa
aman, kebutuhan akan tepat
waktu, kebutuhan akan lama
perjalanan yang diderita dalam
pelayanan angkutan umum serta
cara mengemudikan kendaraan
yang sembarangan dan
membahayakan keselamatan
Diakses dari
http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/
09/pengertian-dan karakterumum-
transportasi-publik.html
Jurnal
1
M. Husni Malik Hasibuan, 2Hamidun
Batubara, 3Marwan Lubis, 2019.
Kajian Terhadap Alat Transportasi
Yang Ekonomis, Aman, Nyaman
Dan Ramah Lingkungan
Hairulsyah,2006.Kajian Tentang
Transportasi Di Kota Medan Dan
Permasalahannya (Menuju Sistem
Transportasi yang Berkelanjutan)
Dokumen
a. Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Perhubungan Kota Medan
2016-2021
b. Rencana Kerja (Renja) Dinas
Perhubungan Kota Medan 2016-
2021