You are on page 1of 64

Activity-Based Costing

©2012 Management Accounting 1


Learning Objective 1

Explain undercosting
and overcosting of
products and services.

©2012 Management Accounting 2


Latar Belakang
◼ Penentuan biaya barang dan jasa secara akurat
merupakan hal yang mudah bila perusahaan
memproduksi sedikit produk.
◼ Jika perusahaan meningkatkan produk yang
ditawarkan dan produk-produk ini menggunakan
sumber daya dalam jumlah yang berbeda-beda
(spt SD yang berhubungan dengan pengawasan
dan kendali mutu), maka kan lebih sulit untuk
menentukan biaya produk yang akurat.
◼ Inilah alasan utama perusahaan menerapkan
Activity-Based Costing .

©2012 Management Accounting 3


Latar Belakang
◼ Ingat bahwa Overhead Pabrik dimasukkan ke
produksi dengan cara yang rasional dan
sistematis, menggunakan beberapa jenis
perataan.
◼ Ada berbagai metode untuk melakukan hal ini.
◼ Metode-metode ini sering melibatkan trade-off
antara kesederhanaan dan realisme

Metode Simpel Metode Kompleks


Tak realistis Realistis

©2012 Management Accounting 4


Activity Based Costing (ABC)
ABC dirancang untuk ABC adalah
memberikan manajer suplemen yang baik
untuk sistem biaya
dengan informasi biaya tradisional.
I agree!
untuk keputusan
strategis dan lain yang
berpotensi
mempengaruhi
kapasitas dan karena
itu mempengaruhi biaya
tetap maupun variabel.

©2012 Management Accounting 5


SEJARAH PENGEMBANGAN ABC SYSTEM?
◼ ABC System semula merupakan alternative costing method, yang
digunakan untuk menggantikan full costing method.
 ABCosting digunakan untuk menghasilkan accurate product cost
 ABCosting berfokus ke biaya overhead pabrik
◼ Perkembangan selanjutnya, ABC System merupakan sistem informasi
untuk memotivasi karyawan dalam melakukan improvement
berkelanjutan terhadap proses yang digunakan untuk melayani
customers
 ABC System mencakup semua biaya
 ABC System digunakan sebagai activity-based process costing
 ABC System digunakan sebagai activity-based object costing
 ABC System digunakan dalam activity-based budgeting
 ABC System sebagai bagian dari strategic management system

©2012 Management Accounting 6


MINDSET YANG MELANDASI ABC
SYSTEM
◼ Activity-based cost system bukan sekadar costing method—
metode penentuan kos produk untuk kepentingan penghitungan
nilai sediaan (inventory valuation) yang akan disajikan dalam
neraca, namun lebih dari itu.
◼ Activity-based cost system merupakan sistem informasi biaya
yang mampu:
 Menyediakan informasi biaya yang memungkinkan manajemen
melakukan manajemen berbasis aktivitas
 Menyediakan informasi kos produk dan jasa (product and
service costs) secara akurat.
 Menyediakan informasi kos produk (product costs) untuk
kepentingan pelaporan keuangan kepada pihak luar.

©2012 Management Accounting 7


MINDSET YANG MELANDASI ABC
SYSTEM
◼ Activity-based cost system dilandasi
paradigma improvement berkelanjutan
terhadap proses pembuatan produk
◼ Paradigma improvement berkelanjutan
adalah suatu paradigma yang memandang
bahwa untuk menempatkan perusahaan pada
posisi kompetitif di pasar, improvement
terhadap proses pembuatan produk
merupakan fokus aktivitas personel
perusahaan

©2012 Management Accounting 8


MINDSET YANG MELANDASI ABC
SYSTEM
◼ Activity-based cost system diciptakan dalam era
teknologi informasi— suatu era yang di dalamnya
komputer, telekomunikasi, dan peralatan kantor
elektronik secara intensif dan ekstensif dimanfaatkan
oleh perusahaan untuk melaksanakan transaksi
bisnis dan untuk mengolah data yang dihasilkan dari
transaksi tersebut.
 Kemampuan untuk mengolah data rinci.
 Shared database yang memungkinkan information sharing
 Perubahan prioritas laporan—dari inventory costing untuk pihak
luar perusahaan ke activity costing untuk activity-based
management.

©2012 Management Accounting 9


MINDSET YANG MELANDASI ABC
SYSTEM

◼ Activity-based
cost system dilandasi
paradigma customer focus—suatu
paradigma yang memandang bahwa
kepuasan customer merupakan
fokus semua pekerjaan karyawan
dan merupakan orientasi bisnis
perusahaan.

©2012 Management Accounting 10


Perataan Secara Umum
◼ Secara historis, perusahaan memproduksi berbagai
barang sementara biaya tidak langsungnya relatif kecil.
◼ Mengalokasikan biaya overhead adalah simpel: gunakan
rata-rata umum (broad average) untuk mengalokasikan
biaya secara seragam apa pun cara biaya-biaya itu dibuat :
 Perhitungan biaya selai-kacang (Peanut-butter Costing)
◼ Hasil-akhir: kalkulasi biaya terlalu tinggi (overcosting) dan
terlalu rendah (undercosting)
◼ Masalah ini muncul bila biaya produk yang dihitung tidak
sama dengan biaya yg sebenarnya terjadi.

©2012 Management Accounting 11


Over- dan Undercosting

◼ Overcosting – sebuah produk


menghabiskan sumber daya yang
sedikit tapi dialokasikan biaya per unit
yang tinggi
◼ Undercosting – sebuah produk
menghabiskan sumber daya yang
banyak tapi dialokasikan biaya per unit
yang tinggi

©2012 Management Accounting 12


Subsidi-silang

◼ Hasil dari overcosting suatu produk dan undercosting produk


yang lain
◼ Produk yang overcost menyerap terlalu banyak biaya, membuatnya
terlihat kurang menguntungkan daripada yang sebenarnya
◼ Produk yang undercost punya terlalu sedikit biaya, membuatnya
terlihat lebih menguntungkan daripada yang sebenarnya

©2012 Management Accounting 13


Unit Costs (Biaya Per Unit)
Unit cost adalah total biaya yang berkaitan
dengan unit produksi dibagi dengan jumlah unit
yang diproduksi.
Walaupun konsep ini kelihatan mudah, namun
dalam praktek sesungguhnya dapat menjadi lebih
rumit :
 Apa yang dimaksud dengan total biaya?
 Bagaimana mengukur biaya yang dibebankan?
 Bagaimana kita mengaitkan biaya dengan produk?

©2012 Management Accounting 14


Unit Costs (continued)
Biaya per unit sangat penting untuk :
◼ Mengukur persediaan
◼ Penentuan laba
◼ Keputusan membuat atau membeli suatu produk
menerima atau menolak suatu pesanan khusus
atau mempertahankan atau menghentikan suatu
lini produk.

©2012 Management Accounting 15


Measurement Systems
Terdapat dua cara yang umum
untuk mengukur biaya yang
berhubungan dengan produksi.
Actual costing menggunakan biaya
aktual untuk bahan langsung, tenaga
kerja langsung dan overhead.
Normal costing adalah sistem biaya yang
mengukur biaya overhead atas dasar
penentuan terlebih dahulu dan
menggunakan biaya aktual untuk bahan
langsung dan tenaga kerja langsung.

©2012 Management Accounting 16


Ukuran Tingkat Aktivitas
Jumlah Unit
Teoritis

Praktis

Diharapkan

Normal

Waktu

©2012 Management Accounting 17


Ukuran Tingkat Aktivitas
◼ Kapasitas Teoritis, adalah output aktivitas
maksimum absolut yg dapat direalisasikan
dengan berasumsi bahwa semua beroperasi
secara normal.
• Kapasitas Praktis, output maksimum yg dapat
diwujudkan jika semuanya berjalan efisien.
• Kapasitas Diharapkan, output aktivitas yg
diharapkan dapat tercapai pada tahun yad.
• Kapasitas Normal, output aktivitas rata-rata yg
perusahaan alami dalam jangka panjang.

©2012 Management Accounting 18


Functional-Based Costing: Plantwide
Rate
Biaya Overhead

Pembebanan Biaya Penelusuran langsung

Klpk Pabrik secara Tahap 1: Pembentukan Klpk


menyeluruh

Pembebanan Biaya Penggerak tingkat unit

Produk Tahap 2 : Pembebanan Biaya

©2012 Management Accounting 19


II. ACTIVITY BASED COSTING

Pengertian ABC adalah suatu prosedur yg menghitungkan biaya objek


seperti produk, jasa dan pelanggan. ABC pertama-tama membebankan
biaya sumber daya ke aktivitas yg dibentuk oleh organisasi. Kemudian
biaya aktivitas dibebankan ke produk, pelanggan, dan jasa yang
berguna untuk menciptakan permintaan aktivitas.
Objek Biaya dan Cost Driver (Pemicu Daya)
1. Objek biaya merupakan sesuatu atau aktivitas dimana biaya
diakumulasikan.
2. Empat jenis objek biaya adalah :
a. Produk atau kelompok produk yg saling berhubungan ;
b. Jasa ;
c. Departemen (teknik, dan sumber daya manusia)
d. Proyek, seperti penelitian, promosi pemasaran atau usaha jasa
3. Cost Driver merupakan faktor2 yg mempunyai efek terhadap
perubahan level biaya total untuk suatu objek biaya.
Tujuan dan Peranan ABC
Tujuan ABC digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dgn
memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya.
Activity Based Managemen Menggunakan analisis aktivitas untuk
meningkatkan pengendalian operasional dan pengendalian manajemen

Peranan Sistem ABC ;


1. Pembebanan biaya tidak langsung dan biaya pendukung
2. Pembebanan biaya dan alokasi biaya : biaya langsung dan biaya tidak
langsung

Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke


dalam cost pool atau dari cost pool ke cost objects. Biaya langsung
dapat ditelusuri secara langsung ke cost atau cost object secara
mudah dan dapat dihubungkan secara ekonomi. Biaya tak langsung
tidak dapat ditelusuri secara mudah, sulit dihubungkan secara
ekonomi dari biaya atau cost pool ke cost pool atau objek biaya.
1. Cost Driver, Cost Pool, dan Cost Objects

Biaya terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan tertentu. Kadang-kadang
biaya dikumpulkan ke dalam kelompok tertentu, yang disebut cost pool.

Pengelompokan biaya bisa berdasarkan jenis biaya (biaya tenaga kerja langsung
atau. bahan dalam satu pool), berdasarkan sumber (departemen 1 atau departemen
2),atau berdasarkan pertanggungjawaban (manajer 1, manajer 2 dan seterusnya).

Cost object atau objek biaya adalah produk, jasa atau unit organisasi di mana
biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen.

Konsep cost object merupakan konsep yang luas. Konsep tersebut tidak hanya
meliputi produk, jasa, dan departemen tetapi juga kelompok produk, jasa,
departemen, pelanggan, supplier, provider jasa telepon dan lain - lain
2. Aktivitas, Sumber Daya, Objek Biaya, dan Cost Driver
Sumber daya merupakan unsur ekonomis yang dibebankan
atau digunakan dalam pelaksanaan aktivitas. Gaji dan bahan me-
rupakan contoh sumber daya yang digunakan untuk melakukan
aktivitas. Elemen biaya merupakan jumlah yang dibayarkan untuk
sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas dan terkandung di
dalam cost pool.
Driver sumber (resources driver) daya merupakan ukuran kuantitas sumber
daya yang dikonsumsi oleh aktivitas.
Driver aktivitas (activity driver) adalah ukuran frekuensi dan intensitas
permintaan terhadap suatu aktivitas terhadap objek biaya. Jadi ABC adalah
suatu pendekatan penentuan biaya produksi yang membebankan biaya ke
produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena
aktivitas.
Cost driver digunakan untuk menghitung biaya sumber dare
setiap unit aktivitas. Kemudian setiap biaya sumber daya dibeban-
kan ke produk atau jasa dengan mengalihkan biaya setiap aktivitas
dengan kuantitas setiap aktivitas yang dikonsumsikan pada periode tertentu.
Prosedur Alokasi Dua Tahap
Membebankan biaya sumber daya perusahaan, yang disebut biaya
overhead pabrik ke cost-pool kemudian ke objek biaya berdasarkan
bagaimana suatu objek biaya menggunakan sumber daya
tersebut.

Tipe aktivitas produksi:


1. Aktivitas sehubungan dengan unit.
Aktivitas yang tingkatnya berkaitan dengan jumlah unit yang diproduksi.
Misalnya jam buruh langsung dan jam mesin, yang proporsi terhadap
jumlah produksi.
2. Aktivitas sehubungan dengan Batch.
Aktivitas yang tingkatnya berkaitan dengan jumlah produksi batch.
Misalnya setup mesin.
3. Aktivitas mempertahankan (sustaining) produk.
Aktivitas yang dibentuk untuk mendukung produksi individual.
Misalnya administrasi dan penagihan.
4. Aktivitas mempertahankan (sustaining) fasilitas.
Aktivitas yang dibentuk untuk mendukung infrastruktur manajemen dan
mendukung fasilitas. Misalnya pemeliharaan, asuransi, dan pajak.
Kategori Aktivitas dan Aktivitas Cost Driver
Kategori Aktivitas Aktivitas Driver Aktivitas Cost
Mempertahankan Manajemen plant Meter persegi ruangan
fasilitas Akuntansi dan personalia Jumlah pekerja
Perawatan
Sewa dan penyusutan
Mempertahankan Disain produk Jumlah produk
produk Administrasi part Jumlah part
Pengiriman produk
Hubungan batch Setup mesin Jam setup
Inspeksi pertama Jam inspeksi
Order pembelian Jumlah order
Handel bahan Jumlah perpindahan bahan
Skedul produksi Jumlah run produksi
Hubungan unit Inspeksi setiap item Jumlah unit
Supervisi jam kerja Jumlah jam kerja
Penggunaan listrik jam mesin
Oli untuk menjalankan mesin
Activity Cost Driver (Unit PengukuranTingkat / Kuantitas dr aktivitas yg dibentuk)
Acitivity Cost Driver Rate (rasio biaya daya yg disediakan suatu aktivitas pd tingkat
kapasitas yg disediakan sumber daya
Tahap-tahap dalam Perancangan Sistem ABC
Tiga tahap dalam perancangan sistem ABC:
1. Identifikasi biaya sumber dana dan aktivitas;
2. Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas;
3. Membebankan biaya aktivitas ke objek biaya.

Manfaat ABC
1. Menyajikan biaya produk lebih akurat dan informatif, yang mengarahkan
pengukuran protabilitas produk lebih akurat terhadap keputusan strategis ,
tentang harga jual, lini produk, pasar, dan pengeluaran modal.
2. Pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh aktivitas,
sehingga membantu manajemen meningkatkan nilai
produk (product value) dan nilai proses (process
3. Memuaskan memberikan informasi tentang biaya relevan untuk pengambilan
keputusan.
Kelemahan ABC

1. Alokasi, beberapa biaya dialokasikan secara sembarangan, karena sulitnya


menemukan aktivitas biaya tersebut. Contoh pembersihan pabrik dan pengelolaan
proses produksi.

2. Mengabaikan biaya, biaya tertentu yang diabaikan dari analisis. Contoh Iklan,
riset, pengembangan, dan sebagainya.

3. Pengeluaran dan waktu yang dikonsumsi, di samping memerlukan biaya yang


mahal juga memerlukan waktu yang cukup lama.
III. Activity Based Management (ABM)

ABM adalah proses manajemen yang digunakan menyediakan informasi

oleh suatu dasar aktivitas atas dasar analisis biaya untuk mengembangkan keuntungan
organisasi.

ABM mencakup pembuatan keputusan berikut.

1. Modifikasi harga, bauran produk, dan bauran pelanggan.

2. Meningkatkan hubungan dengan pemasok dan pelanggan.

3. Meningkatkan rancangan produk dan jasa.

4. Membuat aktivitas lebih efisiensi.

Mengurangi kebutuhan untuk membentuk aktivitas yg tidak perlu

dan yg tidak menciptakan nilai pelanggan


Manfaat ABC dan ABM

Terutama bermanfaat jika operasi bersifat komplek dengan jenis produk banyak dan
proses pemanufakturan atau tahap-tahap dalam penyediaan jasa banyak/kompleks.

Pentingnya ABM

Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang akurat dan relevan telah
menyebabkan konsep Activity Base Management (ABM) atau manajemen berdasarkan
aktivitas.

ABM adalah suatu sistem yang luas, pendekatan terintegrasi yang memfokuskan
perhatian manajemen pada aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan dan
keuntungan. ABM mengutamakam kalkulasi biaya bedasarkan aktivitas (ABC=Activity
Base Costing) dan analisis proses nilai.
Proses pabrikasi dalam ABM mempunyai empat kategori aktivitas

1. Aktivitas berlevel unit adalah aktivitas yang dilakukan untuk


memproduksi setiap satu unit produk. Contohnya adalah pemakaian
bahan, pemakaian jam kerja langsung, memasukkan komponen, inspeksi
setiap unit, dan aktivitas menjalankan mesin.

2. Aktivitas berlevel batch adalah aktivitas yang dilakukan untuk setiap


batch atau kelompok produk.

3. Aktivitas pendukung produk adalah aktivitas yang dilakukan untuk


mendukung produksi produk yang berbeda.

4. Aktivitas pendukung fasilitas adalah aktivitas yang dilakukan untuk


mendukung produksi produk secara umum.
Contoh:
Aktivitas Level Driver
Pembelian bahan Unit Biaya bahan
Tenaga kerja langsung Unit Biaya tenaga langsung
Operasi mesin Unit Jam mesin
Setup Batch Jam setup
Pesanan produksi Batch Jumlah pesanan
Penanganan bahan Batch Jumlah muatan
Administrasi suku cadang Produk Jumlah suku cadang

Kalkulasi Biaya Produk


Sistem biaya berdasarkan aktivitas, pertama-tama menulusuri
biaya aktivitas dan kemudian ke produk. Karena itu sistem ABC
juga merupakan proses dua tahap, tetapi pada tahap pertama hanya menulusuri
biaya overhead ke aktivitas bukan ke unit organisasi, seperti pabrik atau
departemen. Baik dalam sistem ABC maupun tradisional, tahap kedua meliputi
pembebanan biaya ke produk.
Keterangan:
1. Prosedur tahap pertama:
Pada tahap ini memberikan lima hasil:
a. Identifikasi aktivitas
b. Biaya-biaya dibebankan ke aktivitas.
c. Aktivitas yang berkaitan dikelompokkan untuk membentuk kumpulan
aktivitas.
d. Biaya aktivitas yang dikelompokkan dijumlahkan untuk
mendefinisikan kelompok.
e. Tarif (overhead) kelompok dihitung.
2. Prosedur tahap kedua
Menghasilkan rumusan atau formula pembebanan overhead dari
setiap kelompok biaya kepada setiap produk sebagai berikut.

Overhead dibebankan (pada suatu produk)


= Tarif kelompk x Unit penggerak yang dikonsumsi produk
Belring, Inc.
Belring, Inc. memproduksi dua telepon
tanpa kabel dan model reguler.
Perusahaan itu memiliki data estimasi dan
data aktual tahun 2006:

Overhead yg dianggarkan $360,000


Aktivitas yg diharapkan (DLH) 100,000
Aktivitas aktual (DLH) 100,000
Actual overhead $380,000

©2012 Management Accounting 43


Belring, Inc. (continued)
Tanpa kabel Reguler
Unit yang diproduksi 10,000 100,000
Biaya utama $78,000 $738,000
Jam tenaga kerja langsung10,000 90,000

©2012 Management Accounting 44


Belring, Inc.
(continued)
Tarif Overhead
yg ditentukan = Budget overhead  Aktivitas
yg diharapkan
= $360,000  100,000 JTKL
= $3.60 per JTKL

©2012 Management Accounting 45


Belring, Inc. – Perhitungan Biaya Per
Unit Tarif Pabrik Menyeluruh

Tanpa kabel Reguler


Biaya Utama $ 78,000 $ 738,000
Overhead costs:
$3.60 x 10,000 36,000 ---
$3.60 x 90,000 --- 324,000
Total biaya Produksi $114,000 $1,062,000
Unit produksi  10,000  100,000
Biaya per unit $ 11.40 $ 10.62
©2012 Management Accounting ======= ======== 23
Pembebanan Overhead Tradisional :
Tarif Departemental
Biaya Overhead

Pembebanan Biaya

Thp 1:
Department Klpk A Department Klpk B
Pembentukan
Kelompok
Pembebanan Biaya Penggerak Pembebanan Biaya
tingkat unit

Thp 2: Biaya
Produk Yang dibebankan
Produk

©2012 Management Accounting 24


Belring, Inc. – Data
Departmen

Pabrikasi Perakitan
Budgeted OH $252,000 $108,000
======= =======
Aktivitas yg diharapkan (DLH):
Tanpa Kabel 7,000 3,000
Reguler 13,000 77,000
20,000 80,000
===== =====
Aktivitas yg diharapkan aktual (MH):
Tanpa kabel 4,000 1,000
Reguler 36,000 9,000
40,000 10,000
©2012 Management Accounting
===== ===== 25
Belring, Inc. – Data Departmen

Overhead Rates:
Tarif pabrikasi = Budgeted OH / Expected MH
= $252,000/40,000
= $6.30 per MH (JM)

Tarif Perakitan = Budgeted OH / Expected DLH


= $108,000/80,000
= $1.35 per DLH (JTKL)
©2012 Management Accounting 26
Belring, Inc. – Perhitungan Biaya Per Unit:
Tarif Departemental

Tanpa kabel Reguler


Biaya Utama $ 78,000 $738,000
Biaya Overhead:
($6.30 x 4,000) + ($1.35 x 3,000) 29,250 ---
($6.30 x 36,000) + ($1.35 x 77,000) ---
330,750
Total Biaya Produksi $107,250 $1,068,750
Unit Produksi  10,000  100,000
Biaya Per Unit $ 10.73 $ 10.69 27
©2012 Management Accounting
======= ========
Belring, Inc. – Ukuran Penggunaan
Aktivitas
Tanpa kabel Reguler Total
Unit yang diproduksi / thn10,000 100,000 110,000
Biaya utama $78,000 $738,000 $816,000
Jam tenaga kerja lansung10,000 90,000 100,000
Jam Mesin 5,000 45,000 50,000
Proses produksi 20 10 30
Jumlah perpindahan 60 30 90

©2012 Management Accounting 51


Belring, Inc. – Data Biaya
Aktivitas (Aktivitas
Overhead)
Activitas Biaya Activitas
Persiapan $120,000
Penanganan Bahan 60,000
Daya 100,000
Pengujian 80,000
Total $360,000
=======

©2012 Management Accounting 52


ABC: Two-Stage Assignment

Biaya sumber daya

Direct Tracing Pembebanan biaya Driver tracing

Aktivitas

Driver Tracing Pembebanan biaya

Produk

©2012 Management Accounting 53


Belring, Inc. – Tarif Aktivitas

Activity rates are computed below:


Tarif persiapan: $120,000/30 =$4,000 per
run
Tarif penanganan bahan: $60,000/90 =
$666.67 per move
Tarif daya: $100,000/50,000 = $2 per
MH
Tarif pengujian: $80,000/100,000 = $0.80 per
DLH

©2012 Management Accounting 54


Belring, Inc. – Biaya Per Unit ABC
Tanpa kabel Reguler
Biaya Utama $ 78,000 $ 738,000
Biaya Overhead :
Persiapan 80,000 40,000
Penanganan bahan 40,000 20,000
Daya 10,000 90,000
Pengujian 8,000 72,000
Total biaya produk $216,000 $ 960,000
Unit yang diproduksi  10,000  100,000
Unit cost $ 21.60 $ 9.60
===== =====

©2012 Management Accounting 55


Perbandingan Biaya Per Unit
Tanpa kabel Reguler
Tarif pabrik menyeluruh $11.40 $10.62
Tarif departemen 10.73 10.69
Tarif Aktivitas 21.60 9.60

©2012 Management Accounting 56


Klasifikasi Aktivitas
•Unit-level Activities yang dilakukan setiap suatu unit diproduksi.

• Examples: Daya dan jam mesin


digunakan setiap unit diproduksi. Bahan
langsung dan tenaga kerja langsung juga
merupakan aktivitas tingkat unit,
walaupun bukan merupakan biya
overhead.

©2012 Management Accounting 57


Activity Categories
(continued)
Batch-level Activities adalah yang
dilakukan setiap unit batch tetapi tetap
terhadap jumlah unit pada setiap batch.

Examples: Persiapan, ipemeriksaan,


jadwal produksi , dan
penagangan bahan.

©2012 Management Accounting 58


Activity Categories (continued)

Product-level (Sustaining) Activities


adalah aktivitas yang dilakukan bila
diperlukan untuk mendukung berbagai
produk yang diproduksi oleh
perusahaan.

Examples: Perubahan rekayasa, dan


pengiriman.
©2012 Management Accounting 36
Activity Categories (continued)
Facility-level Activities
penompang proses umum
manufaktur suatu produk.

Examples: Manajemen pabrik,


landscaping, pendukung
program komunitas,
keamanan, pajak,
penyusutan pabrik.

©2012 Management Accounting 60


Kapan Sistem ABC Digunakan

Biaya Pengukuran biaya

Error Costs

Tingkat biaya optimal


Rendah
Tinggi

©2012 Management Accounting 61


Perbandingan Pendekatan JIT
Dengan Manufaktur dan Pembelian
Tradissional
JIT Traditional
1. Sistem tarikan 1. Sistem borongan
2. Persediaan tdk signifikan 2. Persediaan signifikan
3. Jumlah pemasok kecil 3. Pemasok banyak
4. Kontrak jk panjang dgn pemasok 4. Kontrak jk pendek dgn pemasok
5. Struktur Cellular 5. Struktur departemental
6. TK berkeakhlian ganda 6. Tenaga kerja terspesialisasi
7. Jasa terdesentralisasi 7. jasa tersentralisasi
8. Keterlibatan pegawai yg tinggi 8. Keterlibatan pegawai yg rendah
9. Fasilitasi gaya manajemen 9. Gaya manajemen penyelia
10. Pengendalian mutu total 10. Tingkat mutu yang dpt diterima

©2012 Management Accounting 62


Gejala Sistem Biaya Yang
Ketinggalan Zaman
◼ Hasil dari penawaran sulit dijelaskan
◼ Harga pesaing nampak sedemikian rendah
shingga tidak masuk akal.
◼ Produk-produk yang sulit diproduksi
menunjukkan laba yang tinggi.
◼ Manajer operasional ingin menghentikan
produk-produk yang kelihatannya
menguntungkan.
◼ Margin laba sulit untuk dijelaskan.

©2012 Management Accounting 63


Gejala Sistem Biaya Yang Ketinggalan
Zaman (continued)
◼ Perusahaan memiliki cerukan yang
menghasilkan keuntungan yang tinggi hanya
bagi perusahaan sendiri.
◼ Pelangga tidak mengeluh atas naiknya harga.
◼ Departemen akuntansi menghabiskan banyak
waktu untuk memberikan data biaya bagi
proyek khusus.
◼ Beberapa departemen menggunakan sistem
akuntansinya sendiri.
◼ Biaya produk berubah karena perubahan
peraturan pelaporan keuangan.

©2012 Management Accounting 64

You might also like