Professional Documents
Culture Documents
Fenomena Pekerja Migran Indonesia
Fenomena Pekerja Migran Indonesia
Dina Martiany'
obs'/'ct
700 trillion
Migront workers are often called as heroes of foreign exchonge, because they generote remittonces obout
domestic workers (PRT), and susceptible
rupiohs every yeor. The majority of migront workers ore women,working as
of vorious problems. This poper describes the phenomenon known os the feminizotion of migrotion. The anolysis
showed thot the feminization of migration is not simply look ot the quontity,but olso the complexity
of the specific
issues thot arise as o migrant worker. Problems and vulnerabilities foced, nomely: strotificotion in the labor market;
and communication limitations; harassment and
conditions and exploitative working time; timitotions mobilization
gender-bosed violence; human trafficking; ond forced lobor, os well as a bon on family reunification in the country
plocement.By understonding the root couses ond vulnerabitities in the feminization of migrotion, policy ond the
protection of migrant workers are expected to be more gender perspective.
Keywords: women workers, migront workers, domestic workers (PRT), the feminizotion of migration, women workers
p rote ctio n m ig ra nt wo rke rs
abstrak
pekerja migran seringkali disebut pahlawan devisa, karena setiap tahun menghasilkan remitansi hingga Rp100 triliun.
Mayoritas pekerja migran berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT), dan rentan
mengalami berbagai permasalahan. Tulisan ini mendeskripsikan mengenai fenomena yang dikenal sebagai feminisasi
juga
migrasi tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa feminisasi migrasi bukan sekedar melihat kuantitas, tetapi
kompleksitas permasalahan spesifik yang muncul sebagai pekerja migran perempuan. Permasalahan dan kerentanan
yang dihadapi yaitu: stratifikasi di pasar tenaga kerja; kondisi dan waktu kerja yang eksploitatif; keterbatasan
mobilisasi dan keterbatasan komunikasi; pelecehan berbasis gender dan kekerasan; perdagangan manusia (human
trofficking) dan kerja paksa; serta larangan melakukan reunifikasi keluarga di negara penempatan. Dengan
memahami akar permasalahan dan kerentanan dalam feminisasi migrasi, kebijakan dan upaya perlindungan pekerja
migran diharapkan akan lebih berperspektif gender.
Kata Kunci: pekerja perempuan, pekerja migran, perempuan, pekerja rumah tangga (PRT), feminisasi migrasi,
perlindungan pekerja perempuan
mendapat bayaran dalam suatu negara di mana ini setidaknya terdapat 6,5 juta pekerja migran
ia bukan warga negaranya.l Organisasi lndonesia yang tersebar di 143 negara.3
Perburuhan Internasional (lnternational Labour Berdasarkan data yang berkembang
Organisation/lLOl mendefinisikan pekerja dari tahun ke tahun, dapat diketahui bahwa
migran sebagai seseorang yang bermigrasi, mayoritas pekerja migran Indonesia adalah
atau telah bermigrasi dari satu negara ke perempuan. Dari jumlah seluruh pekerja
negara lain untuk bekerja, dengan sebuah migran yang tersebar di berbagai negara
gambaran bahwa orang tersebut akan terdapat 78% pekerja migran perempuan.o
dipekerjakan oleh seseorang yang bukan Catatan akhir tahun Perlindungan Pekerja
dirinya sendiri, termasuk siapapun yang Migran yang dikeluarkan lnternotionol Lobour
biasanya diakui sebagai seorang migran. Organisation (lLO) Indonesia pada Desember
Keterbukaan ekonomi dan perdagangan 2OL2 pun menyatakan hal yang sama.t Pekerja
bebas, merupakan salah satu penyebab migran Indonesia terbanyak berjenis kelamin
terjadinya peningkatan arus pekerja migran perempuan dan bekerja pada sektor informal,
dari negara berkembang ke negara maju. terutama sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT).
Negara maju dengan pertumbuhan ekonomi Sebagai gambaran bahwa jumlah pekerja
yang semakin pesat, membutuhkan tambahan migran perempuan dan pekerja migran di
tenaga kerja sektor formal maupun informal. sektor informal merupakan mayoritas, dapat
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi di negara dilihat pada dua tabel di bawah ini:
berkembang belum memberikan kesempatan
kerja yang luas pada warga negaranya. Pekerja Tabel 1
migran muncul sebagai akibat peningkatan Jumlah Penempatan TKI
angkatan kerja yang tidak diiringi dengan Berdasarkan Jenis Kelamin
pen ingkatan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) pada Februari 2OI2 menunjukkan
tingkat pengangguran di Indonesia masih relatif
tinggi. Jumlah pengangguran atau pencari kerja
tercatat sebanyak 7,6L Juta orang (6,320/o) dari
Angkatan Kerja yang ada.2 Pencari kerja yang
tidak berhasil memperoleh pekerjaan di dalam
negeri, banyak yang pada akhirnya terdorong
untuk menjadi pekerja migran di luar negeri.
Adanya kemiskinan dan munculnya harapan
untuk mendapatkan penghasilan yang lebih
baik di luar negeri juga menjadi faktor
Sumber: Statistik Penempatan-BNp2TKl, 2012 (diolah).
pendorong pekerja migran. Menurut data
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), sampai saat
t Jumhur Hidayat-Kepala BNP2TKI, TKI Keluar Negeri Jangan karena
Terpaksa. Kamis, 19 September 2OL3, berita pada situs
http ://www.bnp2tki.ao.idlberita-mainmenu-231/9844-tki-ke-luar-
neseri-iansan-karena-teroaksa.html, diakses pada tanggal 17 Oktober
2013.
a
Dewi Novrianti-Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia
t
Definisi Pekerja Migran menurut pasal 2 Ayat 1 Konvensi Internasional (Ul), yang disampaikan dalam acara Diskusi publik: Akses Terhadap
tentang Perlindungan Hak Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya Keddilan di lndonesio, di Jakarta pada Selasa, 22 Maret 2011. Berita
yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia pada L2 April 2012 diakses dari http://www.bnp2tki.eo.idlberita-mainmenu-23U4207-
melafui Undang-Undang Nomor 6Tahun 2OL2. perempuan-masih-mendominasi-tki.html, pada tanggal 1O Oktober
'Sumber berasal dari Data dan Informasi penempatan Tenaga Kerja 20L3.
Luar Negeri, disusun oleh Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan s
Afbert Bonasah at, Briefing Jurnalis: Cototan Akhir Tohun perlindungon
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi Kementerian Tenaga Pekerjo Migran presentasi ILO Jakarta disampaikan pada acara
Kerja dan Transmigrasi R.l. Tahun 2012. peringatan Hari Migran Internasional 18 Desember 2012.
Dino Martiony Fenomeno Pekeria Migron'...
29t
Remittance adalah "the portion of migrant workers' eornings sent home September 2OL3, berita pada http://www.bnp2tki.go.idlberita-
to their fomilies" atau bagian dari pendapatan yang dihasilkan oleh mainmenu-231/876&kiriman-uang-tki-semester-i-2013-mencapai-rp-
pekerja migran yang dikirimkan ke rumah untuk keluarga mereka' 3689-triliun.html.
292 Kajian Vol. 78 No.4 Desember 2073
permasalahan spesifik yang muncul sebagai perempuan meningkat secara masif).8 Di antara
akibat mereka berjenis kelamin perempuan. berbagai fenomena migrasi yang terjadi saat
Bertolak dari berbagai gambaran di atas, ini, perlu diakui bahwa migrasi sangat berwajah
maka dalam tulisan ini akan dibahas lebih perempuan.
mendalam bagaimana fenomena feminisasi Sebagaimana yang dinyatakan oleh
migrasi terjadi pada pekerja migran Indonesia. United Nations (UN) bahwa saat ini migrasi
Permasalahan dirumuskan sebagai berikut: dunia berubah menjadi berwajah perempuan.
a. Bagaimanakah gambaran permasalahan Secara dramatis perempuan dan anak
pekerja migran perempuan; perempuan kini mewakili sekitar setengah dari
b. Apakah pemahaman mengenai fenomena lebih dari 214 juta migran di seluruh dunia,
feminisasi migrasi pekerja migran Indonesia, termasuk pekerja migran.s pesatnya
akan berdampak pada upaya penanganan pertumbuhan pekerja migran perempuan itu
permasalahan pekerja migran secara umum sering disebut sebagai feminisasi migrasi.
dan pekerja migran perempuan secara Bagaimanapun pengalaman pekerja migran
khusus? perempuan dan laki-laki seringkali berbeda.
Perempuan dan laki-laki menunjukkan
C. Tujuan Penulisan perbedaan dalam perilaku migrasi mereka,
Tulisan ini akan menggambarkan lebih menghadapi peluang yang berbeda, dan harus
mendalam bagaimana fenomena feminisasi menghadapi risiko serta tantangan yang
migrasi terjadi pada pekerja migran lndonesia, berbeda.
termasuk kompleksitas permasalahan yang Perspektif gender memainkan peran
dihadapi pekerja migran perempuan. penting dalam menentukan jenis pekerjaan
Harapannya dengan memahami fenomena dan untuk pekerja migran perempuan dan laki-laki.
permasalahan feminisasi migrasi tersebut, akan Selama beberapa tahun terakhir, di negara-
dapat membantu upaya penanganan negara berkembang dengan tuntutan ekonomi
permasalahan pekerja migran khususnya yang lebih tinggi, semakin banyak perempuan
pekerja migran perempuan. Selain itu, tulisan bekerja di ruang publik. Perubahan situasi ini,
ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi menyebabkan peningkatan permintaan
Anggota DPR-RI dan Tim Pengawas Tenaga (demand) PRT migran. PRT migran dibutuhkan
Kerja Indonesia (Timwas TKt) DPR-R| dalam untuk membantu pekerjaan domestik para
menjalankan fungsi legislasi dan pengawasan perempuan yang bekerja di ruang publik.
terhadap perlindungan TKl. Berdasarkan pembagian kerja gender,
pekerjaan domestik selama ini identik dengan
D. Kerangka Pemikiran perempuan, sehingga muncul peluang bagi
1. Feminisasi Migrasi pekerja Migran perempuan dari negara berkembang, untuk
lndonesia memenuhi (supply) permintaan tersebut.
Para ahli menyebut saat ini dunia global Sebagai contohnya di Uni Emirat Arab.
berada pada Era Migrasi, karena didukung oleh Pasar dan ekonomi global yang berkembang
kelima fenomena ciri migrasi saat ini, yaitu: pesat saat ini membawa dampak perubahan
globalisasi (ada lebih banyak negara yang sosio kultural masyarakat. Wacana global
terlibat gerakan migrasi); percepatan tentang persamaan hak perempuan dalam
(tercermin dalam peningkatan jumlah migran); ruang publik mulai diterima, terutama hak
diferensiasi (migran pindah ke satu negara yang untuk mendapatkan pendidikan dan kemudian
memiliki berbagai etnis dan kelompok); bekerja. Begitu pula halnya dengan para
politisasi (kebijakan dalam negeri, hubungan
bilateral dan regional, kebijakan keamanan 8
Dafam lhe Female Face of Migrotion, Background poper dikeluarkan
oleh CARITAS Internationalis, tanpa tahun, hal. 2.
nasional negara yang dipengaruhi oleh risiko e
Over 700 Million Women Leod Migront Workers Worldwide,pada situs
migrasi internasional); dan feminisasi (migran htto://www.ipsnews.net/2O13loplover-1OO-million-women-lead_
migrant-workers worldwide/.
Dino Mortiony Fenomeno Pekerjo Migran.... 293
perempuan kelas menengah di Uni Emirat Arab di ruang kerja domestak, mendapatkan upah
yang mulai ingin menikmati waktunya tanpa murah dan perlindungan yang minim.12
mengerjakan pekerjaan domestik. Meskipun Permasalahan pekerja migran
demikian, di satu sisi ada upaya untuk tetap perempuan dalam fenomena feminisasi migrasi
mempertahankan nifai tradisional, bahwa bukan hanya disebabkan karena adanya
perempuan tetap bertanggung jawab terhadap stereotipe berdasar gender. Melainkan
pekerjaan domestik.lo Di sinilah muncul kerentanan mengalami diskriminasi berdasar
kebutuhan untuk memiliki PRT sebagai orang kebangsaan, etnis, dan kelas. Piperl3
yang mendapat 'pelimpahan' tanggung jawab menjelaskan bahwa majikan di negara
pekerjaan domestik dalam suatu rumah tangga. penempatan memiliki preferqnsi memilih
PRT migran didominasi oleh perempuan pekerja migran dari kebangsaan, etnis, dan
yang memiliki keterampilan dan pendidikan kelas sosial tertentu. Ada perbedaan upah dan
rendah. Mereka bermigrasi didorong oleh tunjangan yang dikelompokkan berdasar pada
berbagai faktor, antara lain: kemiskinan, kebangsaan, etnis, dan kelas sosial. Laporan
pengangguran, hambatan sosial budaya dan Bank Dunia Tahun 200614 mencatat bahwa
jenis kelamin, serta ingin terlepas dari masalah pekerja migran perempuan lndonesia yang
pribadi atau keluarga. Faktor lainnya adalah bekerja sebagai PRT, pekerja harian pada sektor
keinginan untuk meningkatkan ekonomi dan pertanian dan industri, pengasuh orang tua,
menjamin kelangsungan hidup keluarga. penjaga toko dan pelayan di Malaysia
Pekerjaan sebagai PRT migran menyebabkan mendapat upah 400MYR (sekitar 132 USD) per
perempuan rentan terhadap eksploitasi. bulan. Dibandingkan dengan PRT migran
Bekerja di rumah-rumah pribadi membuat perempuan asal Filipina yang mendapat upah
otoritas pemerintahan tidak dapat melakukan 750RM (sekitar 248 USD).
pengawasan yang memadai. Selain itu, Kesenjangan upah ini terjadi karena
kerentanan yang dialami pekerja migran pekerja migran Filipina lebih berpendidikan,
perempuan disebabkan karena pekerjaan memifiki kompetensi dan skill, serta memiliki
domestik termasuk dalam sektor informal kemampuan Bahasa lnggris. Preferensi
ekonomi, sehingga tidak dijamin oleh legislasi terhadap pekerja migran perempuan
dan jaminan sosial di negara penempatan. berdasarkan, kebangsaan, etnis atau kelas
Demikian pula dengan jaminan kesejahteraan menunjukkan feminisasi migrasi yang
dan kesehatan yang tidak jelas. dipertajam dengan diskriminasi berdasar
Fenomena feminisasi migrasi di kebangsaan, etnis, dan kelas sosial. Akibatnya,
Indonesia yang telah terjadi sejak era Orde PRT migran perempuan asal Indonesia semakin
Baru, menunjukkan adanya pergeseran ruang berada di stratifikasi pekerja kelas yang rendah.
kerja publik menjadi kerja domestik.ll Selama Hal ini yang menyebabkan mereka seringkali
tahun 2OO4-2OLO, pengiriman pekerja migran mengalami diskriminasi berlipat ganda.
Indonesia ke berbagai negara penempatan
didominasi oleh perempuan. Mereka bekerja 2. Dampak Feminisasi Migrasi
di sektor informal seperti PRT, boby sitter, dan Di negara asal pekerja migran
perawat manusia lanjut usia (manula). perempuan, dampak feminisasi migrasi
Feminisasi migrasi sangat terkait erat dengan
nilai patriarki, yang menempatkan perempuan 12
Ana Sabhana Azmy, Negoro don Buruh Migron Perempuan:
Menelaoh Kebijokan Perlindungan Moso Pemerintohon Susilo
Bambong Yudhoyono 2(n4-207O, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2Ot2,hal2.
to Sulistyowati lrianto, AkJeJ Keodilon
dan Migrasi Gtobot: Kisoh lt Nicofa Piper, Rights of Foreign workers ond the Politics of Migrotion
Perempuon tndonesio Pekerjo Domestik di uni Emirot Arob, Jakarta: insouth-Eost ond Eost Asia, lnternotionol Migration tounol,YoL 42 (5l..
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011, hal.3. Oxford: International Organization of Migration, 2004. Dalam Patricia
tt Bahtiar Effendy, Kata Pengantar dalam buku Negaro dan Buruh Yocie Hierofani, Norm Socidlizotion of Women Migront Workerc' Rights:
Miqron Perempuon: Menelooh Kebijokon Perlindungan Maso The Role of Nationdl Humon Rights Commissions af lndonesio and
Pemerintohon Susilo Bambang Yudhoyono 2OM-2O70, Ana Sabhana Moloysio, tesis pada Universitas Lund, 2011.
Azmy, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2012, hal. xiii. 'n lbid.
294 tujian Vol. 78 No.4 Desember 2013
permasalahan yang secara spesifik dialami oleh trafficking untuk dijadikan pekerja seks di
perempuan pekerja migran dikarenakan ia neSara penempatan.
berjenis kelamin perempuan.
Dalam bagian Pembahasan ini akan Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah
diuraikan lebih mendalam mengenai melalui Kementerian Luar Negeri mengklaim
permasalahan pekerja migran perempuan jumlah total kasus Warga Negara lndonesia
sebagai bagian dari feminisasi migrasi. Selain (WNl), khususnya pekerja migran di luar negeri
itu, pembahasan berikutnya bertujuan untuk semakin menurun. Tabel dibawah
memahami feminisasi migrasi yang diharapkan menggambarkan penurunan jumlah kasus
dapat menjadi frame work dalam penanganan WNI/Pekerja Migran di luar negeri.
permasalahan pekerja migran perempuan.
Tabel 3
Kasus WN|/Pekerja Migran di Luar Negeri
i,:',i.,:MiCfan :'
jumlah pekerja migran yang menghadapi 20LL 38.880 kasus 20.921 kasus
berbagai permalahan tersebut di atas. Mulai 2013 9.359 kasus 8.287 kasus
dari overstayers, penipuan oleh calo, dokumen Sumber: Kementerian Luar Negeri, Agustus 2013.
meningkatkan proporsi gaji untuk PRT migran, menjadi permasalahan krusial karena deportasi
misalnya dari 600 Riyal, kini ada peningkatan dilakukan hampir setiap minggu. Menurut data
hingga 1.500 Riyal. Meskipun demikian, dari Satuan Tugas Penanganan Tenaga Kerja
pemerintah tetap akan mengambil langkah Indonesia (TKl) Bermasalah pemerintah
strategis dengan melakukan misi menghentikan Embarkasi/Debarkasi Tanjung Pinang, sejak
pengiriman PRT migran, pada tahun 2OI7 yang tahun 2005 hingga Oktober 2Ot3 jumlah
ini juga akan diimbangi
akan datang. Hal pekerja migran bermasalah yang telah
dengan langkah strategis lainnya dan dideportasi dari Malaysia sebanyak 15.730
penyusunan peta jalan (road mop). orang.17
Meskipun pemerintah telah Permasalahan lainnya, menurut data
menyatakan adanya penurunan kasus, namun Migrant Care, sampai dengan Oktober 20L3
pada kenyataannya permasalahan pekerja terdapat 265 orang pekerja migran yang masih
migran Indonesia masih sangat kompleks. menghadapl ancaman hukuman mati, karena
Salah satunya yaitu permasalahan pelik yang didakwa membunuh, mengedarkan narkoba,
sedang dihadapi oleh pekerja migran Indonesia dan tindakan kriminal lainnya. Dari jumlah itu,
overstayers di Saudi Arabia. Mereka diperkirakan cukup banyak pekerja migran
mengalami kesulitan mengurus perpanjangan perempuan yang mengalami permasalahan
dokumen izin tinggal. Sejak Mei 20L3 yang lalu, hukum, bahkan terancam hukuman mati. Tabel
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah 5 di bawah menunjukkan beberapa contoh
memberikan Amnesti (pemutihan) kepada pekerja migran perempuan yang mengalami
pekerja migran overstoyers Indonesia. pada ancaman hukuman mati, yaitu:
saat berakhir tanggal 3 November 20L3,
tercatat 73.656 orang belum menyelesaikan Tabel 5
dokumen dan terancam dirazia serta Contoh Kasus Pekerja Migran perempuan
dideportasi. Sebanyak LS.57L orang telah yang Terancam Hukuman Mati
mendapatkan dokumen ketenagakerjaan resmi,
sebanyak 6.035 orang telah mendapat exit +" :+p|g;:
Kasus
permit untuk pulang ke Indonesia, dan 5.973 Satinah Semarang Divonis bersalah
orang di antaranya terdata sudah pulang ke membunuh majikannya
Tanah Air. Jumlah pekerja migran yang telah Nura Al Gharib pada
mengurus dokumen jati diri dan perjalanan 2009. Satinah
terancam hukuman
berupa Surat Perjalanan Laksana paspor (SpLp) pancung, sampai saat
dari KJRI diJeddah Arab Saudi mencapai 95.262 ini Pemerintah
orang.t6 Indonesia menyatakan
Sementara itu,
permasalahan pekerja belum mampu
membayar uang Diyat
migran lain yang masih terus terjadi hingga saat
sebesar 18 Miliar.
ini adalah deportasi atau pemulangan massal Tuti Majalengka Dituduh membunuh
pekerja migran bermasalah melalui berbagai Tursilawati majikannya Suud Al-
pelabuhan di daerah perbatasan. Salah satunya Qtaibi pada 2010. Tuti
yaitu melalui Pelabuhan Sri Bintan pura, mengaku terpaksa
Tanjung Pinang, provinsi Kepulauan Riau. membunuh karena
'" Amnesti TKt di Arob Soudi Berokhir. Senin, 4 November 2013. Berita 17 Presentasi Satgas penanganan
pada WNI/TKI bermasalah
Debarkasy'Embarkasi Tanjung pinang, provinsi
Kepulauan Riau _
Disampaikan dihadapan Tim pengawas TKt DpR-Rt, pada
TKI-di-Arab-5audi-Berakhir, diakses 4 November 2013. tanggal 3
Desember 2013 di Tanjung pinant.
Dino Mortiany Fenomeno Pekeria Migron.... 297
terjadi di
Permasalahan negara semestinya dilihat berbeda.
Fenomena
penempatan berkaitan erat dengan feminisasi migrasi yang terjadi pada pekerja
permasalahan sejak pra penempatan atau migran perempuan perlu diperhatikan secara
masih di dalam negeri. Apakah karena serius.
dokumen yang tidak resmi, prosedur yang tidak Sebagai bagian dari fenomena
sesuai, atau persiapan latihan kerja yang tidak feminisasi migrasi, pekerja migran PRT
memadai. Permasalahan pekerja migran di perempuan seringkali mengalami
negara penempatan menjadi semakin sulit permasalahan spesifik atau kerentanan yang
ditangani karena perlindungan yang diberikan disebabkan karena berjenis kelamin
oleh pemerintah pun sangat minim. Selama ini, perempuan. Ditambah lagi, kerentanan yang
pekerja migran masih dilihat sebagai komoditas harus mereka hadapi karena bekerja sebagai
penghasil devisa bagi negara, bukan sebagai pekerja domestik. Permasalahan dan
warga negara yang harus dilindungi kerentanan tersebut, antara lain:18
sepenuhnya. Perlindungan hukum melalui
undang-undang yang memposisikan pekerja 1. Stratifikasi di pasar tenaga kerja
migran sebagai subyek perlindungan yang Pasar tenaga kerja di negara tempat
memiliki hak-hak dan bukan hanya obyek bekerja migran dipisahkan berdasarkan pada
semata. Hasil kajian Migrant Care dan Tahir kebangsaan, jenis kelamin, etnis, kelas, dan
FoundationlT menunjukkan bahwa selama ini, modal sosial. Berbagai faktor yang dapat
perlindungan pekerja migran dalam UU No. menyebabkan permasalahan bagi pekerja
39/tahun 2OO4 tentang PPTKILN belum migran perempuan saling terkait satu sama
memasukkan prinsip-prinsip standar lain, yaitu: kekuasaan, jenis kelamin,
internasional pengaturan ketenagakerjaan kebangsaan, etnis, kelas. Faktor tersebut
menurut lLO. Hasil penelitiannya menunjukkan menciptakan stratifikasi pasar tenaga kerja bagi
bahwa selama 43 tahun sejak L97O-2OL3, pekerja migran perempuan, ydhg berimplikasi
kebijakan perlindungan dan penempatan pada preferensi pemberi kerja dalam memilih
pekerja migran lndonesia justru bersifat pekerja migran, memberi upah dan tunjangan.
eksploitatif dan tidak protektif. Pekerja migran perempuan yang miskin,
berasal dari desa di negara berkembang, tidak
B. Memahami Feminisasi Migrasi untuk memiliki keterampilan, pendidikan rendah, dan
Penanganan Permasalahan Pekeria Migran minim pengetahuan mengenai hak pekerja,
Perempuan masuk pada stratifikasi rendah. Kondisi ini
Secara umum, migrasi dan pekerja membuat mereka rentan karena tidak memiliki
migran perempuan seringkali dipandang tidak kekuatan untuk mengubah subordinasi
berbeda dengan migrasi dan pekerja migran struktural dalam ekonomi global atau tidak
laki-laki. lsu yang menyangkut memiliki pilihan pekerjaan yang lebih layak.
remitansi/pengiriman uang, ketenagakerjaan,
penempatan, kompetensi, dampak sosial, dan 2. Kondisi dan waktu kerja yang eksploitatif
transfer nilai antar budaya. Tetapi apabila Sebagai pekerja dengan stratifikasi
dilakukan kajian mendalam terhadap akar terendah, PRT migran perempuan seringkali
penyebab munculnya permasalahan, nilai yang mengalami upah yang tidak dibayar, waktu
dianut dan kondisi di negara penempatan, kerja yang tanpa batas, tidak diberikan istirahat
dampak sosial jangka panjang, serta dampak yang cukup atau hari libur, dan tidak mendapat
pada keluarga dan anak-anak yang ditinggalkan,
maka persoalan pekerja migran perempuan 18
Nicofa Piper, Rights of Foreign Workers and the potitics of Migrotion
insouth-Eost and East Asio, lnternotionol Migrotion tounal,yol.42 (Sl.
Oxford: International Organization of Migration, 2004. Oalam patricia
" Selusur Kebijakon (Minus) Perlindungan Buruh Migron tndonesio, Yocie Hierofani, Norm Sociolization of Women Migront Workers'
buku hasil kajian Migrant Care dan Tahir Foundation yang ditulis oleh Rights: The Role of Notionol Human Rights Commissions
of lndonesia
Wahyu Susilo, Anis Hidayah, dan Mulyadi, Jakarta: Migrant Care, 2013. ond Moloysio, tesis pada Universitas Lund, 2011.
Dino Mortiany Fenomeno Pekeria Migron.... 299
tunjangan kesejahteraan. Humon Rights Wotch kekerasan fisik mulai dari menendang,
mencatat PRT migran perernpuan dari pemukulan, kekerasan dengan benda tajam;
Indonesia di Malaysia paling banyak mengalami dan kekerasan seksual seperti meraba-raba dan
kondisi eksploitatif. Hal mendasar yang membelai, bahkan pemerkosaan.
menyebabkan kondisi eksploitatif ini karena
adanya kelanggengan stereotipe bahwa 5. Perdagangan manusia (humon trofficking)
pekerjaan domestik merupakan tanggung dan kerja paksa
jawab perempuan. Pekerja migran perempuan Pekerja migran sangat rentan menjadi
dianggap sebagai substitusi dari majikan korban perdagangan manusia, terutama
perempuannya yang bekerja di ruang publik. mereka yang berangkat dengan cara ilegal.
Selain itu, pekerjaan rumah tangga belum Perdagangan manusia berhubungan dengan
diakui sebagai pekerjaan dalam Undang- masalah pekerja migran Perdagangan manusia
Undang Ketenagakerjaan Malaysia Tahun 1955. merupakan permasalahan berbasis gender.
Tanpa adanya pengakuan PRT sebagai pekerja, Pekerja migran perempuan lebih rentan
di negara asal maupun negara penempatan, menjadi korban trafficking. Mereka mengalami
maka kondisi kerja pekerja migran PRT akan penipuan sejak awal keberangkatan, dan pada
sulit diperbaiki. akhirnya dijadikan pekerja seks atau di tempat
hiburan, atau melakukan kerja paksa di toko-
3. Keterbatasan mobilisasi dan keterbatasan toko atau restoran tanpa dibayar.
komunikasi
Menurut Humon Rights Watch majikan 6. Larangan melakukan reunifikasi keluarga di
seringkali melarang pekerja migran PRT negara penempatan
perempuan keluar rumah, karena takut mereka Keberadaan PRT migran perempuan
melarikan diri, berhubungan dengan laki-laki dipandang hanya dari perspektif ekonomi,
lokal dan kemudian hamil. Atau dikhawatirkan sebagai bagian dari angkatan kerja, bahkan
para pekerja akan belajar dari luar mengenai seringkali dianggap sebagai komoditas
hak-haknya sebagai pekerja. Di Malaysia, penghasil devisa. Akibatnya, aspek sosial
hukum nasional memperbolehkan majikan budaya perempuan pekerja migran diabaikan.
untuk menyita paspor pekerja migran dengan Pada umumnya kebijakan migrasi di negara
alasan keamanan. Adanya ketentuan tersebut, penempatan yang berada di Asia Timur dan
menyebabkan PRT migran perempuan sulit Tenggara memiliki karakter untuk membatasi
untuk menghindar dari kondisi kerja yang jumlah migrasi; membatasi durasi tinggal dan
eksploitatif atau situasi buruk. Apabila mereka kerja pekerja migran, dan mencegah integrasi
meninggalkan rumah majikan tanpa paspor, pekerja migran dengan penduduk lokal. Dengan
mereka rentan untuk ditahan dan dideportasi. kondisi seperti ini, kebijakan migrasi hanya
Majikan juga seringkali membatasi akses meninggalkan sedikit ruang untuk menetap dan
komunikasi PRT migran perempuan ke keluar:ga berkeluarga. Sebagai contoh, kesepakatan
mereka. antara Pemerintah Indonesia dengan Malaysia
menyebutkan bahwa Pemerintah Malaysia
4.Pelecehan berbasis gender dan kekerasan tidak mengizinkan PRT migran perempuan
Pekerja migran perempuan rentan untuk hamil, menikah dengan penduduk
mengalami kekerasan psikologis, fisik dan setempat, dan membawa anggota keluarga ke
kekerasan seksual yang disebabkan karena Malaysia.
berjenis kelamin perempuan. Menurut Dengan memahami berbagai
wawancara yang dilakukan oleh Human Rights permasalahan sebagai akibat feminisasi
Wotch dengan PRT Indonesia di Malaysia, migrasi, maka perlindungan dan penempatan
kekerasan psikologis biasanya berupa pekerja migran Indonesia harus dilakukan
penghinaan, ancaman dan dilecehkan; dengan mengintegrasikan prinsip perlindungan
300 Kojian Vol. 78 No. 4 Desember 2073
HAM dan Hak Perempuan. Revisi UU PPTKILN tetapi mereka memiliki keterampilan dalam
harus memuat prinsip-prinsip tersebut, tidak melakukan berbagai pekerjaan domestik.
hanya bersifat netral gender dan memandang Dengan meningkatnya skill, mereka akan
sama permasalahan pekerja migran perempuan menjadi lebih percaya diri menghadapi
dan laki-laki. Apalagi fenomena feminisasi berbagai situasi di tempat majikan.
migrasi masih akan terus berlanjut sampai Hal ini dapat menghindari pekerja
masa yang akan datang. UU PPTKILN yang baru migran perempuan dari kerentanan mengalami
semestinya mengedepankan pnnsrp diskriminasi secara suku bangsa, etnis, dan
perlindungan terhadap pekerja migran, UU kelas sosial. Kepercayaan diri ini pula
yang ada saat ini masih didominasi pengaturan semestinya dapat membantu pekerja migran
mengenai penempatan saja. Begitu pula perempuan dapat melindungi diri dan
dengan Undang-Undang mengenai pekerja menghindari terjadinya pelecehan seksual,
rumah tangga di negara kita. Selain itu secara kekerasan, dan upah yang tidak dibayarkan.
internasional pemerintah perlu melobby agar Bagaimanapun peningkatan skil/ dan stratifikasi
negara-negara penempatan dapat menyusun kelas pekerja dapat meningkatkan posisi tawar
domestic workers low. dan upah pekerja migran perempuan
lmplementasi dari Undang-Undang lndonesia.
Nomor 6 Tahun zOtZ tentang Pengesahan Selain itu, pemerintah juga harus
Konvensi lnternasional Mengenai Perlindungan memperluas sosialisasi dan penyebaran
Hak-Hak Seluruh Buruh Migran dan Anggota informasi mengenai persiapan pra-penempatan
Keluarganya juga sangat diperlukan. Migrant dan penempatan kepada masyarakat luas dan
Care dan Tahir Foundation2o dalam hasil calon pekerja migran di seluruh wilayah.
kajiannya menyatakan bahwa ratifikasi Terutama kantong-kantong pekerja migran di
konvensi harus diimplementasikan dalam daerah perbatasan yang rawan penyeludupan
bentuk kebijakan-kebijakan yang lebih konkrit pekerja migran ilegal, tanpa dokumen, dan
dan operasional, sehingga dapat menjadi perdagangan manusia (human trafficking).
panduan politik luar negeri lndonesia dalam Penyebab semakin maraknya pekerja migran
melakukan diplomasi perlindungan pekerja ilegal, salah satunya sebagai dampak dari biaya
migran. UU PPTKILN pun perlu mengadopsi penempatan pekerja migran yang mahal.
prinsip-prinsip konvensi ini. Terutama untuk Laporan World Bonk menunjukkan biaya
mencegah dan menghapuskan eksploitasi rekrutmen tertinggi di dunia adalah pekerja
seluruh pekerja migran dan anggota migran Indonesia sebesar 2.L75 USD. Sebagai
keluarganya di seluruh proses migrasi, perbandingan, di Filipina yang perlindungan
termasuk mencegah terjadinya perdagangan pekerja migrannya lebih baik biaya rekrutmen
manusia. Dimana pekerja migran perempuan sudah termasuk tinggi, yaitu sebesar L.7OO
selama ini yang paling banyak menjadi korban USD, di Srilangka sebesar 1.250 USD, dan di
eksploitasi dan perdagangan manusia. Thailand sebesar 1.500 USD.
Untuk meningkatkan level stratifikasi Oleh karena itu, pemerintah harus
PRT migran domestik, pemerintah hendaknya melakukan perubahan dan penurunan biaya
dpaat meningkatkan pelaksanaan pelatihan rekrutmen sehingga tidak memberatkan calon
kerja, kursus bahasa, dan kompetensi bagi pekerja migran yang mayoritas memiliki
pekerja migran domestik. Peningkatan keterbatasan biaya. Terutama calon pekerja
terhadap kompetensi ini menjadi sangat migran perempuan yang seringkali memiliki
penting bagi PRT migran perempuan, karena akses terbatas terhadap harta dan tidak
meskipun mereka bekerja di ruang domestik memiliki penghasilan sendiri di daerah asal.
20 Wahyu
Susifo, Anis Hidayah, dan Mulyadi, Selusur Kebijokon (Minus)
Perlindungon Buruh Migran lndonesio,buku hasil kajian Migrant Care
dan Tahir Foundation, jakarta: Migrant Care, 2013.
Dino Mortiony Fenomeno Pekerjo Migran.... 301
Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Satgas Penanganan WNI/TKI
Penempatan dan Perlindungan Tenaga bermasalah Tanjung Pinang (2013).
Kerja Indonesia di Luar Negeri (UU Presentasi disampaikan dihadapan Tim
PTKILN). Pengawas TKI DPR-RI, pada tanggal 3
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Desember 2013 diTanjung Pinang.
Pengesahan Konvensi lnternasional
Mengenai Perlindungan Hak-Hak Data dan Informasi Penempatan Tenaga
Seluruh Buruh Migran dan Anggota Kerja Luar Negeri. (2OL2l. Disusun oleh
Keluarganya. Pusat Data dan Informasi
Ketenagakerjaan Badan Penelitian,
Lain-lain: Pengembangan, dan Informasi
o Bonasahat, Albert. (2}t2l. Briefing Kementerian Tenaga Kerja dan
Jurnalis: Cototan Akhir Tohun Transmigrasi R.l.
Perlindungan Pekeria Migran
lnternational Labour Organisation (lLO)
Jakarta. Presentasi disampaikan pada
acara peringatan Hari Migran
lnternasional, 18 Desember 2OL2.