You are on page 1of 12

KAWISTARA

VOLUME 5 No. 3, 22 Desember 2015 Halaman 221-328

MIGRASI INTERNASIONAL PERILAKU PEKERJA MIGRAN DI


MALAYSIA DAN PEREMPUAN DITINGGAL MIGRASI
DI LOMBOK TIMUR

Lalu Tajuddin
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Mataram- Nusa Tenggara Barat
Email: eltajudien@gmail.com

R. Rijanta, Hadi Sabari Yunus, dan Sri Rum Giyarsih


Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT
The goal of the research is to examine the behavior of migrant workers and PADMI. The research is
located in Eastern Malaysia and East Lombok Regency by using case study method to explore the
objects deeply, detailed and complete. Data were collected through observation and in-depth interview
with the migrant workers and PADMI. The research showed that Ringgit or Malaysian currency
contribute significant influence to the migrant workers’ behavior, which showed by the change of their
fashion style, pattern of consumption, increasing entertainment needs and also the augmentation of
consumptive life style. The consumptive life style is a new reality and relatively common, while to fulfill
sexual needs the workers opted to marry the other female migrant workers because it was considered
more save, more economical and also could prevent them from the contamination of sexual disease.
At the other side, PADMI has not only principal role in fulfilling the family life needs but also must
attempt to maintain the completeness and harmony of the family/household. The inclination of having
seductive and sexual discomfiture from the other man is experienced often by PADMI, and sometimes
could be ended in court. Without considering the economic impact, the high number of sued divorce in
hometown of migrant workers gave evidence that migration activity ruin the family life of the migrant
workers.

Keywords: Behavior; Migrant workers; Consumptive; and PADMI

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengkaji perilaku pekerja migran dan Perempuan Ditinggal Migrasi (PADMI).
Lokasi penelitian di Malaysia Timur dan Kabupaten Lombok Timur (LOTIM), menggunakan metode studi
kasus untuk mencitrakan obyek secara mendalam, rinci dan lengkap. Pengumpulan data menggunakan
observasi dan wawancara mendalam terhadap pekerja migran dan PADMI. Hasil penelitian
menunjukkan pengaruh pendapatan terhadap perilaku pekerja migran relatif besar, terlihat dari mode
berpakaian, pola konsumsi, kebutuhan hiburan dan sifat konsumtif. Pola hidup konsumtif terlihat
nyata dan relatif sama, sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan seksual pekerja migran memilih
menikah sesama pekerja dengan alasan lebih aman, irit dan takut tertular penyakit. Pada bagian lain
tugas utama PADMI tidak hanya pemenuhan kebutahan hidup, tetapi menjaga dan mempertahankan

310
Lalu Tajuddin -- Migrasi Internasional Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan
Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur

keutuhan rumah tangganya. Kecendrungan Malaysia relatif tinggi, hal ini ditunjukkan
PADMI mendapat gangguan pihak ketiga jumlah pergerakan penduduk usia produktif
sangat besar dan tidak jarang berakhir di meja dari wilayah ini mengalami peningkatan.
pengadilan. Tanpa mengabaikan dampak eko­ Tahun 2006 hingga 2011 Kabupaten LOTIM
nomis, tingginya angka cerai gugat di daerah pe­
menempatkan pekerja migran di Malaysia
ngirim membuktikan aktivitas migrasi merusak
konstruksi rumah tangga pekerja migran.
sebayak 85.536 orang. Bahkan pada tahun
2007 sampai dengan 2011, dari 263.518
Kata kunci: Perilaku; Pekerja Migran; Konsumtif; orang pekrja migran asal NTB, sebanyak
dan PADMI 73.660 orang atau sekitar 27,9 % berasal dari
Kabupaten LOTIM (Disosnakertans LOTIM,
PENGANTAR 2012).
Volume migrasi mengalami peningkatan, Mengacu dari permasalahan di atas,
selain itu permasalahan yang dihadapi maka pertanyaan penelitian (research
pekerja migran maupun keluarga semakin questions) adalah bagaimana perilaku pekerja
kompleks. Dewasa ini tema yang sering migran selama di Malaysia dan PADMI di
diangkat dalam beberapa penelitian tenaga daerah asal. Adapun tujuan penelitian ini
kerja seperti: pengiriman dan pemanfaatan mengkaji perilaku pekerja migran selama
remitan, determinan aktivitas migrasi, di luar negeri dan PADMI di daerah asal.
migrasi dan pembangunan, perilaku seksual Penelitian bertema migrasi internasional
pekerja migran,. dan dampak sosial lainnya. di Indonesia banyak dilakukan, tetapi
Penelitian yang secara spesifik mengkaji variasi tekanan dan obyek penelitiannya
perilaku pekerja migran di daerah tujuan menghasilkan dimensi yang berbeda-beda.
dan Perempuan Ditinggal Migrasi (PADMI) Penelitian migrasiyang pernah dilakukan
belum banyak dilakukan. antara lain dikerjakan oleh Goma (1993),
Permasalahan bidang ketenagakerjaan Mantra (1999), Hugo (2001), Haris (2004),
terutama peningkatan jumlah angkatan kerja dengan tekanan utama pada fenomena sosial-
di Indonesia dan khususnya di Nusa Tenggara ekonomi. Penelitian lain yang sejalan pernah
Barat (NTB) berimplikasi terhadap kebijakan dilakukan yaitu terkait dengan struktur
pemerintah, keadaan ekonomi dan strukutur dan komposisi keluarga, kepemimpinan
sosial masyarakat. Salah satu fenomena keluarga, perkawinan dan perceraian,
yang terjadi akibat kondisi di atas adalah hubungan antargenerasi, perawatan anak,
peningkatan jumlah pergerakan penduduk keadaan ekonomi keluarga, peran serta
sebagai pekerja migran setiap tahun. Sebagai status wanita, dan hubungan kekuasaan
gambaran, pada tahun 2007 - 2011 TKI yang dalam keluarga (Hugo, 2001; Castles, 2009;
ditempatkan sebanyak 263.518 orang (BP3TKI Sevoya, Yabiku dan Agadjanian, 2010).
NTB, 2011). Berkembangnya perhatian terhadap
Secara nyata aktivitas migrasi penelitian migrasi terutama migrasi
internasional menyebabkan berbagai dampak internasional tidak lepas berbagai masalah
baik bagi diri, rumah tangga maupun daerah dalam ranah ini mulai dari yang sederhana
asal pekerja migran. Salah satu dampak hingga rumit. Terjadinya perpisahan
yang dapat diamati di daerah pengirim dalam waktu relatif lama antara pekerja
pekerja migran berupa keretakan rumah migran dan istri menimbulkan dampak
tangga, yang ditunjukkan dengan tingginya pada perilaku. Perilaku manusia pada
angka cerai gugat. Keretakan rumah tangga hakikatnya merupakan suatu aktivitas
sebagai akibat dari perilaku pekerja migran dari manusia itu sendiri, sehingga perilaku
di daerah tujuan terutama Malaysia, dapat memiliki bentangan yang sangat luas
pula disebabkan PADMI di daerah asal mencakup: berjalan, berbicara, bereaksi,
khususnya Lombok Timur (LOTIM). Jumlah dan berpakaian. Bahkan kegiatan internal
penduduk asal LOTIM yang bekerja ke (internal activity) seperti berpikir, persepsi,

311
Kawistara, Vol. 5, No. 3, Desember 2015: 310-321

dan emosi merupakan perilaku manusia fasilitas hiburan. Beberapa hasil penelitian
(Notoatmodjo, 2003). Perilaku dan gejalanya menunjukkan bahwa pengaruh faktor
yang tampak pada kegiatan manusia dapat ekternal di daerah tujuan cukup menentukan
dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) sehingga tidak jarang para migran gagal
dan lingkungan. Kedua faktor tersebut dapat mempertahankan kelangsungan rumah
dikatakan sebagai faktor penentu perilaku tangganya.
manusia. Faktor hereditas merupakan dasar Sebagai salah satu kantong migran
untuk perkembangan perilaku selanjutnya. di Indonesia, Kabupaten Lombok Timur
Sedangkan lingkungan adalah kondisi menghadapi masalah terkait dampak
atau lahan untuk perkembangan perilaku aktivitas migrasi. Salah satu masalah yang
tersebut. sampai saat ini belum mendapat perhatian
Kuatnya tekanan oleh situasi tertentu sebagaimana diuraikan di atas adalah
ditanggapi berbeda-beda oleh setiap orang perilaku pekerja migran selama berada di
walaupun dalam kondisi yang sama. luar negeri (Malaysia) dan istri di daerah asal
Fishbhein dan Ajzen; Ajzen dan Fisbhein yang biasanya disebut sebagai Janda Malaysia
dalam Taylor et al., 2009 mengemukakan (JAMAL) atau Perempuan Ditinggal Migrasi
teori tindakan yang beralasan. Teori ini (PADMI).
berusaha menunjukkan faktor-faktor Penelitian ini menggunakan metode
yang menentukan sikap-perilaku dengan studi kasus untuk mendapatkan gambaran
asumsi bahwa manusia berperilaku sesuai tentang perilaku pekerja migran selama
dengan niat sadar yang didasarkan pada bekerja di Malaysia. Pertanyaan penelitian
kalkulasi rasional tentang efek potensial dari what, pada penelitian studi kasus digunakan
perilaku dan bagaimana orang lain akan pada tahapan explanatory study, sedangkan
memandang perilaku tersebut. Perilaku pertanyaan how dan why yang menjadi
adalah apa yang dikerjakan oleh organisme ciri dalam studi kasus diperdalam melalui
baik yang dapat diamati secara langsung observasi dan indepth interview (Yin, 2002),
maupun tidak langsung. Terkait penelitian terkait perilaku pekerja migran seperti
yang dilakukan perilaku pekerja migran pemenuhan kebutuhan fisik, gaya hidup,
dimaksud menyangkut hal-hal yang dapat pemenuhan kebutuhan seksual, intensitas
diindera melalui observasi, termasuk respon berkabar, mengirim remitan, dan perilaku
terhadap kondisi yang dialami baik negatif PADMI di daerah asal sebagai respon
maupun positif. Respon negatif seorang terhadap perilaku suami di Malaysia. Teknik
pekerja migran seperti tidak mengirim pengumpulan data-data menggunakan
kabar dan remitan disadari berdampak pada observasi dan wawancara mendalam (indepth
kelangsungan hidup keluarganya, tetapi hal interview).
itu tetap dilakukan. Bentuk perilaku seorang
pekerja migran yang demikian dikatakan PEMBAHASAN
sebagai perilaku aktif. Perilaku Pekerja Migran di
Munculnya dampak positif maupun Perkebunan Sawit
negatif dalam aktivitas migrasi internasional Gaya hidup seseorang sering dikaitkan
tidak luput dari kondisi internal dan dengan peningkatan pendapatan, status
eksternal migran dan rumah tangganya. ekonomi, pekerjaan, stress, aktivitas, dan
Kondisi internal yang berasal dari dalam kegemaran baru. Perubahan yang dialami
diri individu seperti kondisi psikologis, seseorang di luar kebiasaan keseharian
sedangkan kondisi eksternal berasal dari luar sebelumnya dapat terlihat nyata, seperti
individu seperti: tingkat stress yang dialami pada gaya berpakaian, penggunaan alat
akibat volume dan tekanan kerja, kondisi komunikasi, dan konsumsi. Terjadinya
tempat bekerja, pengaruh teman sejawat, jauh perubahan disebabkan berbagai faktor
dari pengawasan keluarga, dan tersedianya baik langsung maupun tidak langsung.

312
Lalu Tajuddin -- Migrasi Internasional Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan
Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur

Media cetak, elektronik, sumber-sumber pengeluaran pekerja migran setiap bulan


tertulis merupakan faktor yang memiliki sekitar RM450-RM900 atau setara dengan Rp
peran penting dalam menyumbang sebuah 1.350.000-2.700.000. Perbedaan pengeluaran
perubahan baik pada individu maupun masing-masing pekerja diketahui dari total
kelompok. Pengaruh sumber-sumber pengeluaran setiap bulan. Pekerja dengan
inspirasi tersebut menyebabkan seseorang pengeluaran lebih tinggi umumnya memiliki
berpenampilan dengan gaya di luar kebiasaan lain seperti merokok sehingga
kebiasaan. selain kebutuhan pokok, seper sepuluh dari
Terkait konteks dalam penelitian ini, pengeluarannya dialokasikan untuk membeli
perilaku yang muncul sebagai hasil dari rokok. Total pengeluaran terbesar pekerja
kebiasaan merupakan perwujudan kemauan migran adalah untuk pemenuhan kebutuhan
atau keinginan yang bersangkutan untuk fisik karena bersifat rutin, sedangkan
berbuat sesuatu. Kebiasaan hidup sederhana pengeluaran untuk kebutuhan lainnya
atau apa adanya sebelum menjadi pekerja bersifat insidental. Apabila pengeluaran
migran akan berubah ketika mereka berada di hampir mendekati jumlah pendapatan
Malaysia. Begitu besar pengaruh pendapatan maka seorang pekerja migran tidak akan
terhadap gaya hidup seorang pekerja migran, dapat mengirim dalam jumlah yang cukup,
sehingga tidak mengherankan perubahan sehingga harus dapat menekan pengeluaran
terlihat dari mode dalam berpakaian, semaksimal mungkin.
bahasa yang digunakan, pola konsumsi, Kebiasaan merokok yang dibawa dari
dan kebutuhan hiburan. Berikut dipaparkan daerah asal semakin meningkat akibat
hasil observasi dan dialog mendalam terkait kondisi di tengah perkebunan yang panas,
pemenuhan kebutuhan fisik, kebutuhan sepi dan padatnya jam kerja, sedangkan
seksual, intensitas berkabar, dan mengirim mengkonsumsi minuman keras dilakukan
remitan. pada saat malam mingguan atau ada
acara tertentu, termasuk kegiatan membeli
Pemenuhan Kebutuhan Fisik togel. Kasus yang sering dialamai rumah
Pemenuhan kebutuhan fisik seperti tangga pekerja migran adalah tersendatnya
makan dan minum merupakan sesuatu kiriman dan terganggunya komunikasi
yang sangat penting bagi setiap individu, akibat penggunan pendapatan yang tidak
termasuk bagi pekerja migran yang hanya terkendali.Wujud atau dampak langsung
mengandalkan kekuatan/tenaga fisik dalam akibat penggunaan pendapatan yang tidak
bekerja. Berbagai kebutuhan hidup pekerja terkendali adalah terganggunya aliran
migran tersedia di kantin yang terdapat di pengiriman uang (remitan) kepada keluarga
perkebunan. Setiap bulan segala kebutuhan di daerah asal, di samping itu intensitas
pokok diambil terlebih dahulu dan dibayar berkabar akan berkurang karena pekerja
lunas saat pembayaran gaji. Pekerja migran migran takut jika ditanya tentang uang
makan tiga kali sehari dengan menu yang kiriman oleh istri.
tersedia di kantin, sayuran, dan ikan air tawar
di peroleh di sekitar tempat tinggal atau di Gaya Hidup
areal perkebunan. Keterbatasan jenis menu Perubahan gaya hidup tercermin pada
dalam waktu yang lama membuat pekerja perilaku keseharian pekerja migran. Gaya
bosan, sehingga sekali sebulan pekerja hidup sederhana sebelum menjadi pekerja
migran refreshing ke kota untuk menikmati di Malaysia mengalami perubahan drastis
makanan sekaligus jalan-jalan. setelah mendapatkan penghasilan berupa
Pengeluaran untuk kebutuhan fisik ringgit. Perubahan gaya hidup yang dialami
perhari berkisar antara RM15-RM30 sebagai upaya menekan rasa kesepian dan
dengan rincian sekali makan sebesar RM5- situasi pekerjaan yang cukup berat. Pola
RM10 sehingga secara keseluruhan jumlah konsumsi makan-minum misalnya bergeser

313
Kawistara, Vol. 5, No. 3, Desember 2015: 310-321

dari kebiasaan minum kopi di pagi hari beralih mendatangi tempat lokalisasi, dengan
ke berbagai minuman bersoda, kebiasaan teman sesama pekerja dan perempuan asli
baru makan di restoran setiap bulan sekali Malaysia yang mengalami masalah dalam
berpengaruh langsung terhadap pendapatan keluarganya. Perempuan yang rumah
yang akan dikirim kepada keluarga di daerah tangganya mengalami broken home ini di
asal. Pergeseran gaya hidup dari sederhana Malaysia disebut dengan bohsia. Alasan
menjadi konsumtif dialami setiap pekerja melakukan hubungan seksual sesama pekerja
migran karena mereka beranggapan bahwa atau pacar biasanya tidak mengeluarkan
pendapatan yang diperoleh setiap bulannya biaya terlalu tinggi bahkan gratis, tetapi jika
sudah pasti. melakukan hubungan dengan bohsia apalagi
Berdasarkan wawancara mendalam dengan PSK membutuhkan biaya tinggi
yang dilakukan, dalam menggunakan karena biasanya perempuan-perempuan
pendapatannya pekerja migran dapat tersebut mendatangi tempat hiburan seperti
diklasifikasikan menjadi pekerja migran cafe.
yang menggunakan pendapatannya hanya Besarnya biaya tingkah laku untuk
untuk kebutuhan pokok dan pekerja pemenuhan kebutuhan seksual setiap
migran yang menggunakan pendapatannya kali berkencan/main (short time) relatif
untuk memenuhi kebutuhan sampingan. terjangkau. Menurut seorang pekerja asal
Pengelolaan dan kontrol yang baik dalam Kediri Jawa Timur yang ditemui secara tidak
menggunakan pendapatan berpengaruh sengaja saat menunggu bus di daerah Bintulu
langsung terhadap jumlah penghasilan memberikan informasi sepintas tentang
yang dikumpulkan. Pekerja migran yang masalah prostitusi, sambil menunjuk ke arak
bergaya hidup sederhana dan menggunakan sebelah kanan dari halte bus di dekat pasar
pendapatannya dengan bijak dapat Bintulu laki-laki berusia sekitar 35 tahun itu
menyisihkan sebagian penghasilannya setiap mengatakan” kalau mau cari-cari hiburan
bulan untuk dikirim kepada keluarga di di sini, itu lho sebelah utara dekat pasar”
daerah asal. Bagi pekerja yang menggunakan kalau di situ tarifnya paling murah RM50
pendapatanya secara tidak terkendali, (Rp 150.000), ada juga yang lebih mahal
menghadapi permasalahan terutama pada sesuai kelas. Kalau mau yang lebih mahal
saat keluarga membutuhkan kiriman. ada juga antara RM100 (Rp 300.000) sampai
Permasalahan yang dihadapi pada saat RM200 (Rp 600.000) bahkan lebih. Apabila
keluarga di daerah asal membutuhkan uang pengeluaran untuk kebutuhan pokok
kiriman adalah persediaan sejumlah uang dijumlahkan dengan pengeluaran biaya
dari hasil pendapatan setiap bulan yang tingkah laku maka dalam satu bulan seorang
telah terpakai habis. Mengatasi hal tersebut pekerja migran minimal mengeluarkan
pekerja migran terpaksa mencari pinjaman pendapatannya hingga RM740 (Rp 2.250.000),
sementara kepada rekan sesama pekerja atau jumlah tersebut dapat meningkat tergantung
di tempat lain dan biasanya dilunasi pada kelas perempuan yang dipilih. Kebijakan
saat pembayaran gaji. pengelolaan pendapatan seorang pekerja
migran berdampak terhadap pengiriman
Kebutuhan Seksual uang kepada keluarga di daerah asal, artinya
Pemenuhan kebutuhan seksual bagi semakin irit dan bijak dalam menggunakan
seseorang yang normal adalah wajar. sejumlah pendapatanya seorang pekerja
Beberapa penelitian terkait pemenuhan migran memiliki kesempatan lebih besar
kebutuhan seksual terhadap pekerja migran untuk mengirimkan penghasilannya setiap
asal Indonesia pernah dilakukan. Penelitian bulan, sebaliknya pekerja yang boros dalam
Berliani (1999) dan Isyam (2009) menemukan menggunakan pendapatan jarang mengirim
bahwa sebagian besar responden uang. Seorang pekerja yang ulet dan mampu
menyalurkan kebutuhan seksualnya dengan menekan pengeluaran untuk biaya yang

314
Lalu Tajuddin -- Migrasi Internasional Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan
Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur

tidak menguntungkan seperti merokok, apalagi bisa keluar ke tempat lokalisasi, baru
membeli togel, dan biaya tingkah laku pergi 1 atau 2 jam saja telepon berdering sampai
minimal dapat menyisihkan pendapatannya 10 kali. Selain itu jarak gedong dengan kota
sekitar Rp 20.000.000 dalam setahun dengan cukup jauh (> 20 km), dan karena tidak punya
SIM jadi takut keluar-keluar “ (Hrtw, 2012).
menyisihkan sekitar Rp1.600.000 setiap
bulannya.
Dari tiga subyek penelitian tersebut
Berbeda dengan penelitian sebelumnya,
menggambarkan bahwa kekuatiran akan
konteks penelitian yang dilakukan ini
penularan penyakit menjadi alasan utama
menemukan perbedaan perilaku pekerja
mengapa mereka tidak mendatangi atau
migran terutama di perkebunan sawit.
menyalurkan hasrat seksualnya di tempat-
Sebagian besar dari sepuluh subjek penelitian
tempat lokalisasi. Selain takut tertular
mengakui memilih menahan diri untuk
Penyakit Menular Seksual (PMS), mengingat
tidak melakukan hal-hal yang merugikan
pesan orang tua dan istri di kampung mampu
diri sendiri termasuk keluarga walaupun
menekan keinginan untuk melakukan hal-hal
pernah terlintas dalam pikirannya. Hal ini
yang merugikan. Berbeda dengan Kdn dan
terungkap dari hasil wawancara mendalam
Mhrp, Hrtw mengakui selain takut tertular
sebagaimana kutipan berikut,
penyakit untuk menghindari keinginan
“kalau ke tempat lokalisasi tidak pernah datang melakukan hubungan seksual di tempat
sama sekali, kadang pernah terlintas tentang hal lokalisasi dengan PSK lebih memilih untuk
itu, tapi ingat cerita orang-orang yang terkena menikah dengan sesama pekerja migran
penyakit menyebabkan saya dan kawan-kawan karena itu lebih aman. Pilihan tersebut
tidak mau mendatangi tempat seperti itu” (Kdn, dibuktikan pekerja migran berusia 46 tahun
2012). ini yang menikah sebanyak tiga kali selama
menjadi pekerja di Malaysia.
“tidak pernah sama sekali datang ke lokalisasi Alasan dan pertimbangan kelompok
karena saya takut kena penyakit dan selalu ingat
yang mampu menahan diri maupun mereka
pesan orang tua dan istri. Kalau sedang ke kota
yang memilih menikah sesama pekerja tidak
pada saat gajian paling hanya sekedar ke mall
atau ke pasar dengan teman-teman sekampung jauh berbeda. Kelompok pertama beralasan
kadang berdua, tapi lebih sering ramai-ramai. memilih menahan diri karena selain
Datang secara langsung tidak pernah tapi kalau takut tertular penyakit, kondisi keuangan
lokasinya saya tahu karena kita sering melimpas yang tidak memungkinkan. Kelompok
(lewat) saja pada saat jalan ke pasar. Lokasi ke dua memilih opsi menikah dengan
tempat tersebut bersebelahan dengan pasar alasan pilihan lebih tertuju untuk sekedar
bintulu” (Mhrp 2012). menyalurkan hasrat seksual dan sebagai
antisipasi terhadap perilaku seks bebas,
Selain itu terdapat dua orang dari juga menekan pengeluaran. Perkawinan
delapan subjek penelitian memenuhi sesama pekerja migran di perkebuan sawit
kebutuhan seksualnya dengan memilih bersifat sementara artinya pernikahan yang
menikah sesama pekerja dengan beberapa dilakukan hanya pada saat mereka menjadi
alasan dan pertimbangan sebagaimana pekerja migran karena umumnya pekerja
kutipan wawancara mendalam berikut, migran laki-laki telah menikah di daerah asal.
Kebiasaan yang terjadi setelah selesai masa
Satu hal yang ada dalam pikiran saya bahwa
kontrak kerja, masing-masing akan kembali
lebih baik menikah sesama pekerja dari pada
harus ke tempat seperti itu, karena saya sadar ke daerahnya, tetapi tidak jarang pernikahan
di tempat seperti itu adalah sarang penyakit. sesama pekerja migran ada yang berlanjut
Bagaimana tidak sudah banyak orang yang setelah selesai masa kontrak. Pernikahan
singgah dan memakai pastilah ada bibit penyakit, serius biasanya bagi mereka yang sama-
kalau dengan istri kan dijamin aman. Selama sama masih lajang, sehingga setelah selesai
di Gedong ini saya tidak pernah keluar jalan, masa kontrak, pekerja migran bersangkutan

315
Kawistara, Vol. 5, No. 3, Desember 2015: 310-321

akan melakukan prosesi pernikahan ulang di artinya semakin konsumtif membelanjakan


daerah asal pekerja laki-laki atau perempuan. pendapatanya, melakukan pernikahan
Kasus pernikahan sesama pekerja di dan suka mendatangi tempat prostitusi
perkebunan sawit diceritakan Hrtw, yang mempengaruhi intensitas berkabar kepada
menikahkan seorang pekerja migran asal istri di daerah asal.
Bima NTB dengan perempuan pekerja migran
asal Sambas Kalimantan Barat. Setelah masa Intensitas Mengirim Remitan
kontrak berakhir kedua pasangan pekerja Selain menunggu kabar hal penting yang
migran tersebut melakukan nikah ulang di menjadi harapan setiap rumah tangga (istri)
Sambas. yang ditinggal migrasi adalah uang kiriman.
Harapan akan uang kiriman melebihi kabar
Intensitas Berkabar berita karena seorang istri tidak cukup hanya
Berkabar adalah satu bentuk hubungan dengan kabar berita, tetapi membutuhkan
keterikatan antara dua orang atau lebih yang uang untuk kelangsungan hidup selama
terpisah oleh jarak dan waktu. Hubungan ditinggal. Meningkatnya kebutuhan hidup
menggunakan alat komunikasi diperlukan baik untuk pemenuhan kebutuhan fisik
untuk membangun dan mempererat ikatan maupun keperluan pembiayaan keluarganya
perkawinan yang terpisah sementara waktu. di daerah asal menuntut tanggungjawab
Kesetabilan hubungan antara pekerja migran seorang pekerja. Alasan dan motivasi
dengan istri tetap terjaga dengan lancarnya seorang pekerja migran melakukan migrasi
komunikasi atau terjalinnya komunikasi berbeda-beda seperti perbaikan ekonomi
selama terpisah oleh jarak dan waktu. rumah tangga dan investasi jangka panjang
Terkait kontek penelitian yang dilakukan berupa kelangsungan pendidikan anak-anak
terganggunya komunikasi antara pekerja mereka, walaupun terdapat juga alasan-
migran di malaysia dan istri di daerah asal alasan non-ekonomi. Selama ini pekerja
tidak jarang berdampak pada menurunnya migran asal Lombok Timur melakukan
kualitas hubungan yang berakhir dengan migrasi ke Malaysia lebih didominasi faktor
disintegrasi rumah tangga. ekonomi. Keinginan memiliki rumah yang
Istri pekerja migran di daerah asal bagus, lahan sawah, ternak, dan peralatan
selain menunggu kiriman uang, berharap elektronik yang bagus menjadi sesuatu yang
mendapat kabar tentang keadaan suami utama.
selama di daerah tujuan. Harapan besar Terpenuhi tidaknya permintaan
untuk medapat kabar dari suami terganggu keluarga akan remitan pada saat-saat
oleh keadaan yang dialami setelah sampai membutuhkan akan terjawab oleh perilaku
di daerah tujuan. Gaya hidup konsumtif yang dialami individu pekerja migran.
dan pengendalian tingkah laku yang Bagi mereka yang sadar dan berpikir bijak
tidak terarah dan berpengaruh langsung umumnya tidak mengumbar nafsu untuk
pada intensitas berkabar. Seorang pekerja berlaku konsumtif karena memiliki tanggung
migran yang dalam kesehariannya tidak jawab terhadap anak dan istri di daerah
dapat mengendalikan perilakunya, terlihat asal. Sebaliknya pekerja migran yang lupa
dari seberapa intens menghubungi istri di diri dan keluarga dengan berbagai alasan
daerah asal. Rendahnya intensitas berkabar pada gilirannya menghadapi masalah saat
mengindikasikan adanya gangguan pada anak dan istri membutuhkan uang untuk
perilaku pekerja migran dalam bentuk kelangsungan hidup.
menikah dengan sesama pekerja, boros, dan Terkait kasus penelitian yang dilakukan,
suka mendatangi tempat lokalisasi. ditemukan pekerja migran yang intens
Gaya hidup konsumtif dan perilaku mengirim remitan, pernah mengirim hanya
seksual pekerja migran selama di Malaysia sekali selama menjadi pekerja dan tidak
berhubungan erat dengan intensitas berkabar pernah sama sekali. Kasus pekerja migran

316
Lalu Tajuddin -- Migrasi Internasional Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan
Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur

yang tidak pernah mengirim remitan hasil dari sumbangan warga, dari uang yang
diketahui dari hasil wawancara dengan terkumpul dipinjam oleh warga yang butuh.
istri di daerah asal. Hasil wawancara Selama ditinggal pekerjaan yang dikerjakan
mendalam dengan istri pekerja migran di jadi buruh, nyabut bibit padi dengan ongkos
Rp15.000 setengah hari dan Rp30.000 sehari,
daerah asal terhadap sikap pasangannya
kadang buruh tembakau (06.30-11.00 dan 14.00-
selama di negeri Jiran disikapi berbeda. 17.30)…. (HsKh, 20 Desember 12)”.
Terdapat istri yang bertahan dengan penuh
kesabaran menunggu kiriman, tetapi tidak Demikianlah strategi HsKh yang sudah
jarang ada yang emosional ditunjukkan 12 tahun ditinggal suami ke Malaysia.
dengan melakukan tindakan yang kurang Tanggungan tiga orang anak yang salah
bijak. Tindakan yang kurang bijak dalam satunya berstatus mahasiswa, perempuan
bentuk pelanggaran norma sosial, budaya, penderita paru-paru basah ini tetap semangat,
dan agama seperti perselingkuhan atau selain HsKh, PADMI lain menuturkan
hubungan tanpa status. pengalamannya.
Singkatnya dapat dikatakan bahwa
intensitas seorang pekerja mengirim remitan “……. Dia tidak pernah ngirim sama sekali,
terkait erat dengan perilaku selama bekerja kecuali waktu di Bintulu saat belum menikah
di luar negeri. Semakin irit penggunaan dengan istrinya yang sekarang. Waktu itu
pendapatan di Malaysia semakin intens pernah mengirim uang sekitar 5.5 juta dan
mengirim remitan ke daerah asalnya. sisa hutang suami saya sekitar 1 juta. Terakhir
Dengan kata lain bahwa perilakua pekerja dia sempat mengirim uang 2000RM, dan sy
disuruh untuk menyelesaikan sisa hutang sekitar
migran berbanding terbalik dengan
500rb, tapi saya jawab tidak mau, karena untuk
intensitas mengirim remitan artinya semakin memenuhi kebutuhan sehari-hari ……(Sni,
konsumtif seorang pekerja migran semakin Desember 2012)”.
kecil peluang untuk mengirim remitan
kepada keluarga atau sebaliknya. Selain bergantung terhadap pinjaman,
seorang PADMI mengandalkan orang tua.
Perilaku PADMI Hal ini sejalan dengan penelitian (Tajuddin,
Mempertahankan Kelangsungan 2006) di Kabupaten Lombok Barat bahwa
Hidup Keluarga cara yang ditempuh rumah tangga migran
Peralihan tugas dan tanggungjawab untuk bertahan hidup selain dagang, buruh
sementara dari suami kepada istri merupakan tani, dan industri kerajinan rumah tangga
hal yang wajar di daerah-daerah pengirim adalah kembali pada orang tua.
pekerja migran. Tugas dan tanggungjawab
seorang PADMI tidak hanya sebatas Respon PADMI terhadap Perilaku
pemenuhan kebutahan fisik, tetapi lebih dari Suami di Malaysia
itu mengatasi tekanan ekonomi dan psikologis Konsekuensi perpisahan sementara
sekaligus mempertahankan keutuhan sebagai akibat langsung aktivitas migrasi
rumahnya. Sepeninggal suami ke Malaysia melahirkan gejolak dalam rumah tangga
tongkat estapet tanggungjawab pemenuhan pekerja migran. Ikatan dan hubungan yang
kebutuhan hidup selama menunggu kiriman terjalin mulai tergerus jarak, komunikasi
adalah tugas istri. Menghadapi situasi setelah tidak lancar dan kiriman tak kunjung datang.
keberangkatan suami ke luar negeri, strategi Jarak dan kiriman yang belum datang relatif
yang dilakukan PADMI yaitu mencari dapat dipahami sejauh komunikasi lancar
pinjaman sebagaimana penggalan kutipan anatara suami istri. Dalam konteks penelitian
wawancara mendalam berikut. yang dilakukan kesepian dan kesendirian
dapat dialami PADMI. Kesepian dapat
“…….selama menunggu kiriman, saya pakai memunculkan gejolak pribadi dalam
uang pinjaman dari Santren. Uang santren itu
bentuk stress. Setiap personal menyikapi

317
Kawistara, Vol. 5, No. 3, Desember 2015: 310-321

rasa stress dengan cara masing-masing, ada mengikuti majelis ta’lim karena alasan umur,
yang mengelola secara positif, dan ada juga perbedaan pandangan dan cara berpikir
menghadapi stress dengan melakukan hal- seperti Mlnd dan Nr, dua orang PADMI
hal negatif. Kegiatan positif seperti, menjadi yang lebih dua tahun ditinggal migrasi
buruh tani, buruh bangunan dan menghadiri suaminya menjalani kehidupannya sehari-
majelis ta’lim sedikit menekan kesepian; hari sebagaimana terangkum dalam kutipan
sedangkan mereka yang tak berpikir memilih hasil wawancara berikut.
cara lain dengan melakukan perselingkuhan.
Berikut ungkapan PADMI terkait perasaan. “ pertama-tama perasaan ditinggal ke malaysia
biasa aja rasanya, tapi lama-lama kesepian
“perasaan saya kalau di tinggal untuk mencarikan jadinya. Apalagi ngirimi uang jarang, terus
anak-anak tidak apa-apa yang penting anak-anak terang karena kesepian terpaksa saya lakukan
dapat sekolah, ikhlas dan tidak apa-apa. Tidak (berselingkuh), padahal saya suruh dia pulang
begitu caranya tidak dapat kita makan-minum. terus tapi tidak pulang-pulang” (Mlnd,
Kita tidak punya sawah, cobalah lihat rumah Desember 12).
saya untung tidak hujan saja, tapi maunya yang
bagus-baguslah” (HsKh, Desember 2012). “………kita masih muda, siapa yang tahan
4 sampai 5 tahun?Sebagai manusia hati kita
“perasaan ditinggal suami sangat kecewa, nanti tidak slalu tabah menerima, terkadang marah
ada saja balasan dari Allah. Saya bilang ke dia juga rasanya, kenapa suami saya seperti ini,
mungkin situ mau pulang ke Timor-Timur ( menghianati saya. Terus terang kadang saya
maksudnya NTT). Saudara sepupu dia di sini malu dengan anak, tapi namanya kita manusia
bertanya semua, bagaimana kabarnya? Dan saya kadang banyak hilap, dengan cara itu kita sebagai
jawab tidak ada” (Sni, Desember 2012). perempuan balas dendam…… (Nr,Desember
2012).
Perasaan sedih dan kecewa PADMI
adalah wajar karena kebersamaan yang Jika dibanding dengan dua PADMI
pernah dilalui bertahun-tahun berubah sebelumnya, Mlnd dan Nr yang berusia
menjadi suasana sepi ditambah beban lebih muda relatif berani melakukan
tanggung jawab atas diri dan keluarga hingga tindakan terlarang dengan alasan jarang
berjibaku dengan gangguan pihak ketiga. mendapat kiriman dan balas dendam
Kondisi nyata di lapangan menunjukkan terhadap perlakuan suaminya. Lelaki yang
kecendrungan PADMI pernah diganggu pernah dekat dengannya selalu memberikan
oleh pihak ketiga. Pengalaman HsKh dan uang. Besar kisaran uang yang diberikan
Sni, membuktikan gangguan dari laki-laki mulai 200 hingga 500 ribu. Alasan mengapa
sekampungnya. Bentuk gangguan yang melakukan itu adalah untuk pemenuhan
masih dalam kewajaran biasanya direspon kebutuhan sehari-hari karena tidak pernah
baik, dengan alasan sebagai hiburan. mendapatkan kiriman rutin dari suaminya.
Gangguan dalam batas kewajaran yang Kalaupun mendapatkan kiriman hanya
dimaksud berupa sms atau telepon dari pihak untuk membayar hutang biaya bermigrasi
ketiga yang berisi ajakan untuk bertemu dan cicilan kendaraan bermotor. Hasil
atau jalan-jalan. Biasanya ajakan tersebut wawancara mendalam menunjukkan
ditolak secara halus dengan alasan tidak ada subyek penelitian (Mlnd) sering bertemu
kesempatan untuk jalan-jalan karena sibuk dan melakukan hubungan dengan laki-laki
sebagai buruh tani atau bangunan. HsKh lain. Pertemuan Mlnd dengan orang-orang
dan Sni menambahkan jika gangguan pihak yang memiliki hubungan khusus dengannya
ketiga tidak direspon dengan serius, biasanya sebagai bentuk protes terhadap suaminya,
mereka tidak akan mengganggu lagi. selain itu untuk menghalau rasa kesepian
Berbeda dengan mereka yang masih dan kegelisahan. Lokasi yang paling sering
berusia lebih muda, pekerjaan menjadi dijadikan tempat bertemu dan bercumbu
buruh tani relatif jarang dilakukan, apalagi adalah di tepi pantai sebuah tempat wisata

318
Lalu Tajuddin -- Migrasi Internasional Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan
Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur

yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, menunjukkan trend yang relatif menurun,
dan untuk menghindari gangguan orang tetapi aspek penekanan penelitian ini bukan
biasanya dilakukan menjelang magrib. melihat prosentase kasus secara umum setiap
Berbeda dengan Mlnd, subyek tahunnya melainkan prosentase kasus cerai
penelitian berinisial Nr berkecenderungan gugat yang didominasi rumah tangga pekerja
untuk merahasiakan aktivitas berkaitan migran. Keberanian kaum perempuan Sasak
dengan pemenuhan kebutuhan seksualnya yang selama ini dianggap dan diposisikan
karena merasa risih. Nr tidak berani berterus nomor dua akibat ideologi patriarki
terang pada saat wawancara mendalam, mengalami perubahan baru akibat aktivitas
tetapi dari bahasa tubuhnya terlihat sangat migrasi terutama migrasi internasional.
berpengalaman dan memiliki banyak teman
laki-laki. Hal ini diperkuat ungkapan teman SIMPULAN
dekatnya yang sempat diwawancara. Migrasi internasional ke luar negeri
memberi pengaruh terhadap sifat migran
“dia itu sebenarnya sangat berpengalaman, setelah di Malaysia dalam bentuk budaya
maksud saya banyak teman laki-lakinya dan konsumerisme seperti kebiasaan makan
sering janjian untuk ketemuan, apa yang dia
di restoran walaupun hanya sekali dalam
ceritakan dalam wawancara tadi benar adanya,
Cuma masih ada kurangnya, karena pengakuan sebulan. Perubahan perilaku dan kebiasaan
yang diungkapkan tadi masih kurang, kalau dia baru pekerja migran dalam bentuk
mengatakan tidak pernah berhubungan intim penggunaan pendapatan untuk belanja
dengan laki-laki lain itu tidak benar, karena dia kebutuhan pokok dan kebutuhan sampingan
sering cerita kalau sudah ada kencan dengan berkembang sebagai alasan untuk mengatasi
laki-laki lain ke saya..... bapak bisa pahamlah”. kejenuhan. Penggunaan pendapatan yang
tidak terkendali menyebabkan gangguan
Perilaku PADMI di daerah penelitian terhadap intensitas menghubungi keluarga
selama ini terkesan terselubung, tetapi di daerah asal termasuk di dalamnya
dampaknya terlihat nyata yang ditunjukkan intensitas mengirim remitan.
oleh jumlah kasus perceraian di Lotim Dua hal yang dilakukan pekerja migran
menempati urutan pertama dibanding di lokasi penelitian terkait pemenuhan
kabupaten/kota lainnya di NTB. Pada kebutuhan seksual pertama, melakukan
tahun 2010-2011 jumlah kasus perceraian pernikahan dengan sesama pekerja di
sebagaimana pernyataann kepala PA Selong perkebunan dengan alasan sebagai antisipasi
yang dilansir salah satu koran di NTB bahwa terhadap perilaku sek bebas di samping
”setiap tahun kasus perceraian di Lotim menekan pengeluaran. Kedua, menahan
mengalami peningkatan”. Penanganan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang
perkara perceraian selama tahun 2010 merugikan diri sendiri. Penelitian yang
sebanyak 724 kasus, dari sejumlah kasus dilakukan menemukan bahwa sebagian
tersebut 613 (84,6%) kasus cerai gugat, dan besar pekerja migran mengakui tidak pernah
sisanya cerai talak, sedangkan pada 2011, mengunjungi tempat lokalisasi karena
dari bulan januari hingga Juli kasus yang jaraknya jauh dan takut tertular penyakit
ditangani sebanyak 442 kasus, yang terdiri kelamin serta mengingat pesan orang tua
dari 370 (83,7%) kasus cerai gugat dan dan istri di kampung.
sisanya cerai talak. Pada awal tahun hingga Respon PADMI terhadap perilaku suami
bulan april 2013 tercatat permohonan cerai di Malaysia berbeda-beda yang ditunjukkan
gugat sebanyak 73 kasus perkara, dan 55 oleh sikap dan perilaku selama ditinggal
(75,3%) di antaranya adalah kasus cerai bermigrasi. Disatu sisi terdapat PADMI yang
gugat, 8 kasus cerai talak dan sisanya kasus menyikapi perilaku suami dengan bersabar
lain. Angka penanganan perkara perceraian dan menunggu sampai suami kembali,
di PA Selong sebagaimana data di atas rasa jenuh dan kesepian dihalau dengan

319
Kawistara, Vol. 5, No. 3, Desember 2015: 310-321

kegiatan bermanfaat menjadi buruh tani Eversole, R. dan J. Shaw. 2010, Remittance
dan bangunan. Di sisi lain terdapat PADMI flows and their use in households:
yang melampiaskan kekecewaan dengan A comparative study of Sri Langka.
melakukan perselingkuhan atau menjalani Indonesia and the Philipines Asian
hubungan tanpa status sebagai bentuk balas and PacificMigration Journal.19 (2).
dendam atas perilaku suami. 175–201.
Goma, J.N. 1993. Mobilitas Tenaga Kerja
UCAPAN TERIMAKASIH Flores Timur ke Sabah Malaysia dan
Terimaksih disampaikan kepada Pengaruhnya Terhadap Daerah Asal.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia Studi Kasus Desa Neleran Kecamatan
beserta staf di Kuching Malaysia Timur yang Adonaru Kabupaten Flores Timur.
telah memberikan izin untuk terlaksananya Tesis. S2 Kependudukan UGM.
penelitian ini dan pekerja migran asal
Haris, A. 2002. Memburu Ringgit Membagi
Indonesia di Serian dan Bintulu yang
Kemiskinan: Fakta di Balik Migrasi
membantu mendampingi selama kegiatan
Orang Sasak ke Malaysia. Yogyakarta:
penelitian dilakukan.
Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA __________. 2004. Migrasi Internasional dan
Amrullah, A. 2009. NTB Klaim Miliki Derap Pembangunan Daerah: Studi
Janda Terbanyak. http://www. Pemanfaatan Remitan di Kabupaten
nasionalvivanews. Com. 5 Februari Lombok Timur Nusa Tenggara
2012. Barat. Disertasi. Program Doktor
Studi Kependudukan Universitas
Bahransyaf, D. 2009. Cerai Gugat Mendo­minasi
Gadjah Mada Yogyakarta.
Perceraian di Indonesia. Penelitian
Kesejahteraan Sosial. 33(1): 43–48. Hugo, G., 2001. ”Effects of International
Migration on the Family in
BP3TKI. 2011. Data Penempatan Tenaga
Indonesia”. Asian and Pacific
Kerja Indonesia asal Nusa Tenggara
Migration Journal.11(1).13 – 40.
Barat. Mataram.
Hugo, G., U. Swarna. 2010.” Sri Langkan
Berliani, H. 1999. Perilaku Seksual Pekerja
Female Domestic worker overseas
Migran. Pusat Penelitian Kepen­
the impact on their children”. Asian
dudukan Universitas Gadjah Mada.
and Pacific Migration Journal.19 (2).
Yogyakarta.
237–263.
Castles, S. 2009. Development and Migration
Isyam, M. 2009. Perilaku dan Kehidupan
or Migration and Development:
Seksual Pekerja Migran. Penelitian
what comes first? Asian and Pacific
Kesejahteraan Sosial.33(3). 2009.
Migration Journal.18(4): 441–471.
Lee, E.S. 1969. A theory of migration In
De Haas, H. 2010. Migration and
Sociological studies 2: Migration
Development: A Theoretical Perspec­
(ed. J.A. Jackson), London N.W.I:
tive. International Migration Review.
Cambridge At The University Press.
44(1). 227-259.
Terjemahan I.B Mantra. Pusat Studi
Disosnakertrans. 2012. Data Penempatan Kependudukan dan Kebijakan
Tenaga Kerja Indonesia. Disosnaker­ Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
trans Lombok Timur.
Mantra, I. B. Kasto, dan Y. T. Keban. 1999.
Dinas Tenaga Kerja. 2005. Analisis Lembar Mobilitas Tenaga Kerja Indonesia ke
Informasi Ketenagakerjaan. Triwulan I. Malaysia. Yogyakarta. Pusat Penelitian
Dinas Tenaga Kerja Nusa Tenggara Kependudukan Universitas Gadjah
Barat. Mada Yogyakarta.

320
Lalu Tajuddin -- Migrasi Internasional Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan
Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Sukamdi. 2007. Memahami Migrasi Pekerja


Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Indonesia ke Luar Negeri. Populasi
Cipta 18(2). 115-128.
Sevoyan, D.A., S.T. Yabiku, dan V. Wahyono, S. 2008. The Problems of Indonesian
Agadjanian. 2010. Husbands’ Labour Migrant Workers :Rights Protection
Migration And Wives’ Autonomy. in Malaysia. Jurnal Kependudukan
Mozambique 2000-2006. A Journal of Indonesia.LIPI.II (1). 27 – 43.
Demography. 64(3). 293-306. Wulan, T. R. 2007. Pengetahuan dan
Tajuddin, L. 2006. Penerimaan dan Kekuasaan: Penguatan Remitansi
Pemanfaatan Devisa Pekerja Migran Sosial sebagai Strategi Pemberdayaan
di Kabupaten Lombok Barat. Tesis. Buruh Migran Perempuan Indonesia.
S2 Kependudukan Universitas Warta Demografi tahun 37( 2). 8 – 20.
Gadjah Mada.Yogyakarta. Yin, R. K. 2002. Studi Kasus Desain dan Metode.
Taylor, S.E, L.A. Peplau, dan D.O. Sears. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.
2009. Social Psychology (Edisi 12
Terjemahan), Jakarta: Kencana.

321

You might also like