Professional Documents
Culture Documents
1. Project Title : Survei Sikap dan Prilaku Seksual Remaja Pekerja Pabrik
Flywood di propinsi Jambi
2. Project Duration: 3 months
3. Total of budget : Rp. 25.225.000
4. Organization Responsible :
Mitra Aksi Foundation
Dara Jingga Street No. 49 Rajawali – Jambi – Indonesia
Telp. ( 0741 ) 24528
Fax. ( 0741 ) 54579
e-mail : mitra_aksi@yahoo.com
5. Project Responsible :
Name : Syafri Hasibuan
Job Position : Coordinator Program
6. Bank Correspondent : Bank Mandiri Cabang Wahid Hasyim Jambi
Bank account number : 110.00000.92400
Main Donors :
1. 2001-2004 Year : Wpf Total Us$ 40.000
2. 2001-2002 Year : Pkm Total Us$ 10.100
Staff :
Administration & Finance Staff : 1 Person
Field Staff: 4 Person
Membership Of Networks :
Kespromatra Networks.
Koalisi Ngo’s Peduli Perempuan Jambi (Koppj)
BAB. I. PENDAHULUAN
1. Permasalahan
Perilaku seksual remaja yang bebas sangat rawan untuk tertularnya penyalit
menular seksual termasuk didalamnya HIV/AIDS serta peluang untuk terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga pada dasarnya penelitian ini ingin
mengetahui beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perilaku seksual remaja yang bekerja di pabrik pengolahan
kayu lapis (plywood) dikaitkan dengan resiko PMS, HIV/AIDS serta peluang
terjadinya KTD.
2. Apakah kondisi tempat ikut mendukung terjadi perilaku permissive dikalangan
remaja yang bekerja di pabrik.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran tentang perilaku seksual remaja perempuan
yang bekerja di pabrik.
2. Untuk mengetahui apakah mereka tahu resiko yang akan terjadi jika
melakukan seks pra nikah.
3. Untuk mendapatkan gambaran apakah mereka mengetahui jenis-jenis
penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS.
4. Untuk mengentahui sejauhmana pengetahuan mereka tentang resiko
kehamilan yang tidak diinginkan sebagai salah satu akibat hubungan pra
nikah.
5. Untuk mengetahui sejauhmana kondisi tempat juga ikut mendukung
terjadinya perilaku permissive dikalangan remaja yang bekerja di pabrik.
3. Manfaat Penelitian
Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu bahwa penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran secara umum tentang perilaku seksual remaja
perempuan yang bekerja di pabrik, gambaran tersebut dikaitkan dengan sikapnya
terhadap PMS dan KTD.
Output yang diharapkan dari penelitian ini adalah deskripsi tentang sikap
dan perilaku seksual remaja perempuan yang bekerja di pabrik di Propinsi Jambi.
Melalui penelitian ini akan diperoleh deskripsi tentang pendekatan dan bentuk-
bentuk pertanyaan yang relevan dan mampu mengngkapkan berbagai variabel
dengan perilaku seksual yang beresiko seperti KTD dan terinfeksi PMS.
Tujuan ini penting mengingat masalah perilaku seksual, PMS dan KTD
merupakan suatu masalah yang sangat sensitif. Oleh karena itu diharapkan
penelitian ini dapat menemukan pendekatan yang efektif yang diharapkan
membawa manfaat sebagai berikut :
1. Implikasi program, yaitu dengan diperolehnya gambaran tentang perilaku
seksual kelompok sasaran / responden yang selanjutnya akan dipergunakan
sebagai bahan masukan dalam menyusun program intervensi.
2. Eksplorasi data perilaku seksual sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian
atau studi selanjutnya yang berkaitan dengan perilaku seksual.
4. Kerangka Pemikiran
Perilaku seksual adalah tingkah laku yang di dorong oleh seksual, baik
dengan lawan jenis maupun sejenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa
bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai berkencan, bercumbu dan
bersenggama (Widjanarki, 1999 ; 24). Perubahan perilaku seksual remaja yang
semakin permissive disebabkan beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu
sama lainnya sebagai dampak perubahan sosial dalam masyarakat. Faktor-faktor
tersebut antara lain usia pubertas rata-rata remaja yang lebih dini, munculnya
dorongan seks dari dalam remaja yang terkadang di luar keinginan dan kesadaran
mereka, kurangnya pengetahuan remaja tentang proses dan kesehatan reproduksi,
menajamnya jumlah remaja yang berperilaku seks aktif, miskinnya pelayanan dan
bimbingan tentang kesehatan reproduksi untuk remaja dan pengaruh negatif yang
menyebabkan nilai casual sex atau easy sex melalui berbagai media cetak dan
audiovisual. (Yayah Khisbiyah, dkk, PPK-UGM, 1996).
Masalah krusial kesehatan reproduksi remaja terutama yang menyangkut
seksualitas sehingga menjadi perhatian banyak pihak adalah masalah penyakit
menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS dan kehamilan pra nikah atau KTD.
Oleh sebab itu penanganan masalah ini menjadi bersifat lintas budaya. Penelitian
cross cultural tentang penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak
diinginkan dikalangan remaja dilakukan diseluruh negara, baik negara maju
seperti Amerika Utara, Eropa maupun negara berkembang di Amerika Latin, Asia
termasuk Indonesia menghadapi masalah serupa. (Kulin, 1988 ; 727).
Penyakit Menular Seksual (PMS) dalam penelitian ini adalah penyakit
yang penularannya terjadi melaui kontak seksual atau hubungan kelamin dengan
seseorang yang mengidap PMS. Hubungan kelamin yang dimaksud dalam
penelitian ini tidak hanya terbatas secara genito-genital tetapi juga dapat terjadi
secara otogenitas sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak
terbatas pada daerah ekstra genital (Payamun, 1992 ; 53-67). Jadi penelitian ini
tidak hanya melihat penularan PMS hanya melalui hubungan kelamin tetapi lebih
dari itu yang banyak dilakukan remaja adalah perilaku seksual dalam mereka
berpacaran. Adapun jenis-jenis PMS yang dimaksud dalam penel;itian ini juga
bermacam-macam, baik disebabkan oleh jamur, bakteri, protozoa maupun virus.
Jenis-jenis penyakit yang dimaksud adalah sypilis (raja singa), gonorrhoea (GO),
herpes genital, kutil (genital wars), kandidiasi, trikomona, AIDS serta kutu di alat
kelamin.
Sedangkan untuk mengetahui tanda-tanda dari setiap PMS digunakan
pedoman dari Ditjen PPM dan PLP Depkes RI yang bekerjasama dengan Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) tentang panduan manajemen penyakit menular seksual
dengan pendekatan sindrom. Selain buku panduan di atas digunakan pula buku
panduan lain yang diterbitkan oleh Population Council Indonesia tentang PMS
dan Penyakit Infeksi Saluran Reproduksi (ISR).
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dalam penelitian ini adalah suatu
keadaan di mana remaja perempuan karena perilaku seksual dengan pasangannya
tanpa diikat dengan tali perkawinan yang sah menyebabkan dirinya mengalami
kahamilan. Kebanyakan kasus kehamilan akibat hubungan seks pra nikah adalah
kehamilan yang tidak dikehendaki. Remaja yang tidak dapat menahan diri
cenderung melanggar larangan hubungan seks pra nikah tersebut. Kecenderungan
ini semakin meningkat dengan mudahnya karena penyebaran informasi yang
bersifat rangsangan seksual melalui video, TV, majalah, dll (Wijanarko, 1999 ; 5).
Studi Tjirsa (1992) di sebuah klinik lain melaporkan bahwa 70% pasien yang
membutuhkan aborsi adalah remaja yang belum menikah, baik dari daerah
pedesaan maupun daerah perkotaan (Bemmelan, 2000 ; 325). Dari gambaran
aborsi yang dilakukan oleh remaja ternyata banyak sekali kasus-kasus hubungan
seksual yang menyebabkan terjadinya KTD dikalangan remaja. Sedangkan dalam
hal reproduksi, remaja yang terinfeksi PMS dan mengalami KTD yang dilanjutkan
dengan aborsi akan menghadapi masalah yang cukup serius terhadap organ
reproduksinya.
Infeksi penyakit menular seksual dan KTD juga memberikan konsekuensi
psikologis yang cukup berat. Remaja yang terinfeksi PMS dan mengalami KTD
akan mengalami rendah diri, malu dan merasa bersalah serta depresi, karena
merasa telah bersalah melakukan tindakan yang dipandang dosa oleh norma
agama dan masyarakat (Doesampurno, 1982 ; 12) akibatnya dalam beberapa kasus
banyak remaja yang mengambil keputusan bunuh diri, tidak berdaya, bingung,
frustasi. Sedangkan dari kasus remaja yang bekerja kebanyakan berhenti untuk
bekerja.
5. Metodologi Penelitian
Sasaran penelitian / responden
Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja yang bekerja di Pabrik
Pengolahan Kayu (plywood) yang ada di Propinsi Jambi. Sampel penelitian
sebanyak 1000 orang atau lebih kurang 10% dari jumlah pekerja perempuan yang
berstatus remaja / belum menikah. Dengan kriteria remaja yang berusia 15 – 25
tahun, pekerja pendatang dan pekerja lokal. Pendekatan yang akan dilakukan
dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis sikap dan perilaku dengan
menekankan pada apa yang dipikirkan, disampaikan dan di persepsikan oleh
responden. Adapun tehnik pengumpulan datanya sebagai berikut :
1. Kuesioner
Instrumen ini akan dipergunakan untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan pengetahuan responden tentang variabel-variabel yang akan diteliti,
kepada responden akan diajukan sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang
telah disusun secara terstruktur.
2. Focus Group Discussion (FGD)
Intrumen ini digunakan oleh peneliti untuk mengeksplorasi data-data yang
sulit dijabarkan dalam kuesioner. Ada sejumlah informasi untuk
memperolehnya perlu probing. FGD ini dibatasi informannya 5 sampai 6
orang responden.
3. Wawancara Mendalam
Peneliti mengadakan wawancara mendalam pada beberapa informan yang
telah terpilih dalam FGD untuk mendapatkan data yang lebih spesifik dan
mendalam yang tidak memungkinkan untuk didapat dalam diskusi FGD.
4. Pengamatan (Observasi)
Mengingat penelitian ini juga akan melihat perilaku, menjadi sangat
penting untuk melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan responden atau
informan. Khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan waktu luang
ataupun saat mereka berada di tempat kerja. Observasi ini dilakukan juga
untuk menyesuaikan antara data yang diperoleh melalui wawancara dengan
perilaku sehari-hari informan.
Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini bersifat deskriftif terhadap data lapangan
yang diperoleh. Data diperoleh dengan menggunakan pertama, pendekatan
kuantitatif yaitu menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh akan dianalisa
dalam bentuk data statistik dengan menggunakan program SPSS. Kedua,
pendekatan kualitatif diperoleh dari FGD dan wawancara mendalam. Data ini
sangat penting dalam analisa, terutama dalam menggambarkan secara rinci
tentang variabel-variabel yang relevan. Dengan demikian uraian interpretasi
terhadap data akan lebih kaya dan akan menggambarkan kondisi yang nyata.
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama 3 bulan, sedangkan jumlah
peneliti yang terlibat sebanyak lima orang.
5. Anggaran dana
Anggaran dana yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Perdiem
a. 1 orang koordinator : 75 hari efektif x Rp. 75.000 Rp. 5.625.000
b. 1 orang Analis Data : 10 hari efektif x Rp. 50.000 Rp. 500.000
c. 4 orang Surveyor : 60 hari efektif x Rp. 60.000 Rp. 3.600.000
Rp. 9.725.000
2. Akomodasi : 75 hari x 4 orang x Rp. 25.000 Rp. 7.500.000
3. Souvenir : 1000 orang x Rp. 5.000 Rp. 5.000.000
4. Report and Printing cost Rp. 1.000.000
5. Operations and Maintenance Rp. 2.000.000
Total Rp.25.225.000
Syafri Hasibuan, SE
REPORT
LOKAKARYA MASYARAKAT
OCTOBER-DECEMBER 2003
Yayasan SIKOK
Jl. Dara Jingga No. 49 Kelurahan Rajawali Jambi
Telp. 0741-24528
Jambi-Indonesia