Menimbang :
Mengingat
FATWA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH
NOMOR 5 TAHUN 2019
TENTANG
INTOLERANSI DAN RADIKALISME MENURUT SYARIAT ISLAM
DAN LOCAL WISDOM
ngs ah,
soem a
MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH,
a. bahwa pengajaran dan pengamalan agama yang berkembang
di tengah-tengah masyarakat dewasa ini, beraneka pola dan
bentuknya;
b. bahwa keberagaman pengajaran dan pengamalan agama telah
menimbulkan Keresahan yang berujung pada gesekan antar sesama
masyarakat;
c. bahwa gesekan antar sesama masyarakat berdampak pada
sikap intoleransi dan radikalisme;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b dan huruf c, periu menetapkan fatwa tentang
Intoleransi dan Radikalisme Menurut Syariat Islam dan Local Wisdom;
1, Al-Quran:
a. QS Al-Anbiya’ : 107:
Artinya :
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam. (QS Al-Anbiya’ : 107).
b. QS An-nahl : 125 :
Artinya...Artinya
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang balk.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk. (QS An-nahl : 125).
c. QS Al-Mumtahanah : 8:
of Soe 8 SAD aly c
Artinya :
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan
tidak (pula) mengusir kemu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
menyukal orang-orang yang berlaku adil. (QS Al-Mumtahanah : 8)
2. AlHadits;
Artinya :
Dari Abu Sa'id Al-Khudrira. ia berkata, "Aku mendengar
Rasulullah SAW —bersabda, Barangsiapa dari kalian_melihat
kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahiah
dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu
merupakan selemah-lemahnya iman.” [HR. Muslim.
. Tima’ Ulama;
. Qiyas;
._Kaidah Ushul Figh/Figh;
. Pendapat Ulama;
aun
Mengingat Juga...Mengingat Juga :
1
N
s
2
BY
2
3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999
tentang PenyelenggaraanKelstimewaan Propinsi__ Daerah
Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3693);
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4284);
. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4633);
. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6216);
. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2010
tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme;
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 5 Tahun
2000 tentang Pelaksanaan Syari‘at Islam (Lembaran Daerah Propinsi
Daerah Istimewa Aceh Tahun 2000 Nomor 30);
Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 11 Tahun 2002
tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang Agidah, Ibadah dan Syiar
Islam (Lembaran Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun
2002 Nomor 54 Seri E Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 5);
Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2003 tentang Hubungan Tata Kerja
Mejelis Permusyawaratan Ulama dengan Eksekutif, Legislatif dan
Instansi lainnya (Lembaran Daerah Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam Tahun 2003 Nomor 22 Seri D Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 25);
9. Qanun Aceh...9. Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kehidupan
Adat dan Adat Istiadat (Lembaran Daerah Nanggroe Aceh
Darussalam Tahun 2008 Nomor 09, Tambahan Lembaran Daerah
Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 19);
1
Ss
. Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan
Ulama (Lembaran Daerah Aceh Tahun 2009 Nomor 02,Tambahan
Lembaran Daerah Aceh Nomor 24);
- Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pokok-Pokok Syari’at
Islam (Lembaran Aceh Tahun 2014 Nomor 9, Tambahan Lembaran
‘Aceh Nomor 68);
12, Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pembinaan Dan
Perlindungan Agidah Lembaran Aceh Tahun 2016 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Aceh Nomor 76);
. Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian
Pertimbangan Majelis Permusyawaratan Ulama (Lembaran Aceh
Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 97);
14. Keputusan Gubernur Aceh Nomor 451.7/642/2017 tentang
Penetapan Pengurus Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Masa
Bakti_ 2017-2022 sebagaimana telah diubah kedua kali dengan
Keputusan Gubernur Aceh Nomor 451.7/715/2018 tentang
Perubahan Kedua Atas Keputusan Gubernur Aceh Nomor
451.7/642/2017 tentang Penetapan—-Pengurus —_—Majelis,
Permusyawaratan Ulama Aceh Masa Bakti 2017-2022;
L
1.
Memperhatikan :
1, Khutbah Jitit@h_ yang disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis
Permusyawaratan Ulama Aceh, (Tgk. H. M. Daud Zamzamy);
2, Risalah yang disiapkan oleh Panitia Musyawarah (PANMUS) MPU Aceh,
yang disarikan dari makalah-makalah :
a. Tgk. H. Faisal Ali (Wakil Ketua MPU Aceh) dengan judul “Intoleransi
dan Radikalisme Menurut Perspektif Syariat Islam dan Local
Wisdom".
b. Prof. Dr. Tgk. H. Warul Walidin, Ak. MA (Ketua Komisi B) dengan
judul "Mencegah Intoleransi dan Radikalisme melalui Edukasi”. _
c. Kolonel Kosasih, SE (KODAM Iskandar Muda) dengan judul
“Menggali Akar Intoleransi dan Radikalisme dalam Masyarakat”.
3. Pendapat dan saran yang berkembang dalam Sidang Paripurna - V
Tahun 2019 Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh tanggal 8 sampai
dengan 10 Safar 1441 Hijriah bertepatan dengan tanggal 7 sampai
dengan 9 Oktober 2019 Miladiyah,
dengan...Menetapkan :
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA,
KEENAM
cS
dengan
bertawakkal kepada Allah SWT dan Persetujuan
SIDANG PARIPURNA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH
MEMUTUSKAN :
: Toleransi (tasamuh) adalah sifat atau sikap tenggang rasa terhadap
perbedaan.
+ Radikalisme (tatharruf) adalah sifat atau sikap keras yang berada
diluar batas yang sewajarnya,
+ Tolerans! (¢asamuh) dianjurkan dalam batasan yang telah diatur oleh
agama serta mempertimbangkan kearifan local.
i Toleransi (tasamuh) terhadap perbedaan dalam agama dan
pemahaman yang bersifat pokok-pokok Agidah, Ibadah dan Akhlak
hukumnya adalah haram,
+ Radikalisme (tetharruf) dalam sikap beragama, meliputi Agidah,
Tbadah, Dakwah dan Akhlag adalah haram,
: TAUSHIYAH
- Pemerintah diminta untuk berkoordinasi dengan MPU Aceh dalam
Pembinaan dan penertiban kelompok-kelompok yang_ terindikasi
intoleran dan radikal.
. Pendidik dan Da’ diminta untuk tidak menebarkan sikap intoleran dan
radikal.
. Masyarakat diminta untuk mewaspadai kelompok-kelompok yang
terpapar radikalisme.
. Pemeluk agama dan golongan/kelompok diminta untuk saling
menghargai dan menjauhi sifat dan sikap radikalisme.
Ditetapkan di : Banda Aceh
pada tanggal : 10 Safar_1441 H
9 Oktober 2019 M
MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH.
Ketua,
&
\
Prof, Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA.
Wakil Ketua Wakil Ketua
— ——
Tok. t Faisal Ali Tgk. H. Hasbi Albayuni
Fatwa MPU Aceh Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Ajaran Yang Dikembangkan Oleh TGK Ahmad Barmawi Pimpinan Yayasan Al-Mujahadah Di Desa Ujong Kareung Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan