You are on page 1of 24
Pengarat : Kepala Salei Penelitian Pemulisan tkan Penanggung savrab : it Bambang Gunsdi, M.S¢ Redaktur: Di: imran, £7), M.S Bambang lewante, Pi, MSi Editar FajarAnggraeni/ S1.Pi raya Rurnaningsit Desainer: TH Ramadhan: NST, AM Sakratarls : Diah Artati, Ad ‘Atamat eda Seksi Peloyanan Teknis 4t, Raya 2 Sukamandi Panturs Potokbeusi, Subang - Jawa Barat 41263 Telp. (026) 520500 Fax. (0260) 520862, $20863 Email :info.bppl@kkp.go.id Website : bppisukamandl:kkp.goid Diterbitian oleh: Balai Penelltian Pemalizan than 1s fubisin sepenahniya menjach tanggunglomab Penalty den Seda hors rienetminkan kekijakan Penerbit Syukur Alhamdullliah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakmatdan hidayahhiys, kinitelah terbit Quietin Penelitian Pemuliianikan Volume No.2 tahun 2015. Buletin inl merupakan wadah informast terkini darl aktifitas [seluruh karyawan HPPt. Buletin memust makalah hasil penelitisn| kan tele, ran nia, ikan mas, kan patin, kan gurame dan udanggalah, tulisan hegiatan dar| beberapa teknisi litkayasa, Selain itu smpalkan pilla menigenaiévert-event dan kunjungan tamu ke BPPL ‘Akhimnya Redaksi mengucapian terimia kash kepada semua ipihsk yang telah membantu dan mendukung terbitnya buletin int. emoga kehadiran Buletin jni akan memberikan manfaat kepada |semua pihak. kritik dan saransangat kami harepkan demi pertaikan| idan kesempurnaan di masa yang akan datang kao Mas Mustike (Mas Rajadonu Super Tehan Infekst HV) sss Pertarma Herth tkan Mas (Cypaitwt carpio) Strain Rajadana Dengan Aglisast Daun Ketapang (Reemingtia cattona) ssisnecuncitatanais Deteksl Gen Malar Histocompatibilty Complex [MHC] nada that Mas. [Cypraus caipia L) Rejadana Generasi F3 dan tkan Mas Manton dengan Menggunakan Netode Polymmerise Chain Heat tion (@CR) Detekai Transgen pade tken tas Traasgenis {Cypvinas corpia t.) FRojadanu dengan Menggunakan Mesode Holymarase Chain Reacbon recay il ae Pambesaran kan tale Nusiara Di Kampung tele, Baye Pembesaran kan Lele Mutiare Sistem Sinifok Dl Kuldaproge ‘Telit Produks! Bersh thant Nila Seikandi _ Teknie Axlimaticasi Sallmstas Bemih ikan Nile Sri Perturibuhae Larva, Panjeng Toral, Oan Perkambangan Sinp Ikan Guam Periorma Remliahae Ikan Guram) Asal Kalimantan Selatan, Jab 'Majalengka, Dan Tasikmstaya . Laboratorium Pengawasen Muty Dalam Pezjaminan Mutu Laboratorium Lingaungan Di Laboratorium Penguyian Batai Penelitizn Pemuliaan Iker (tobop\) «= Pesangaran Limbah Di Laboratonun Lnvghuswan Pangullad Balak Penelitian Pemuliaan tkan aaa Pengawetan Sampal Air Pade Anal Xusiltas Air ‘vent Jojaring Pémmutiaan dang Galah Dan Guramnl 2018 (kan Lele Mutlara Dalam Acara lnsiplrass Sore Mine TY « ‘Bppt NE Strain Unggul Bera Ikan Mec MUSTINA, ( (as Rajadanu ‘Super Taban jnfeksi KH) . Ruletin Penehitien Pemufiaan Than, totume d Not, 2034 IKAN MAS MUSTIKA (Mas Rajadanu Super Tahan Infeksi KHV) Tim Komoditas kan Mas tian mas MUSTIKA (Ikan IWias Rajadanu Super Tahan infest KEM) merupekan varietas unggul hasil seleks! pada ike mas strain Rajadanu selama 3 generasi berdasarkan marka spesifik ketahsnan terhatiap KEY. Varietas kan mas yang baru sajs lulus pada penilaian pelepasan verietas/jenisiken yang akan dibudidayekan pada tanggtal 15 November 2015 Ini memiliki karakter claya tahad tinge! terhadapinteksi KV ‘dan memiliki pertumbuhan yang baik pada berbagai sistem budidaya. Gambar 1. jan mas MUSTIKA Retina dan jantan Kegiatan’ pembentukan ikan mas: MUSTIKA silakukan ul program selakst berdasarkan marka molekular MHC I) Spesifik pads alel Cyeo-DAMI"O5 selama periods tehun 2010-2015, Penelitien ini diswali pada tahun 2010 melalui kegiatan koleksi, karakterlsasi, dan evaluasi popullisi induk pembentuk yang didatangkan dari Balai Pengémbangan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) Wenayasa: Induk pembentuk yeng:dikoloksi merupakan kan mas: Réjadamu yang sefamat (survivar} darl outbreak KHW pada thun 2006 ci Waduk Djuands, Punvakarta Selanjutnyay peda tahun, 2031 dilanjutkan dengan pembentukar) papulast dasar dari populasi induk yang telah dikaratterastdan dieveluas), kemudian ditanjutkan dengan pembentukan populasi turunan pertama pada tahun 2012 melahii pérsilangan bockcrass antara induk Jantan popules' dasarhasil seleksi dengan induk betina tema, Pembentukan populas! turunan kedud dilakukan pada tahun 2012 dan pembentukan populas| turunan Kéiga dilstukan pada tahun 2014. Pembentukan: sopulasi papulas! tersebut diiakukan melalui selekst pada karakter etahanan terhiadap KHW mengguniakan marks motekuler MHC Il spesific pada alel Gyca-DAB1 "05, Hasil identifikasi marke MHC i menunjukkan bahwa persentase individu kan mas Rajadanu tahan KHV yang membawa marka MHC Hl meningkat dari populasi tetua hinggs turunan ketiga Pads generasi tetua, perseritase MHC Il sebesar 60,00%, mreningkat pads turunan FO sebesar 85,70%, pada FL sebesar 93,30%, pada F2 sebesar 86.25%, dan kemudian pada turunan #3 persentase MHC ll sudsh mencopai 190,00%. werkiceerer [icrer, tortie Recpéns soloksi dobagal indikator kbberhasitan program pemuliaan ketahanan penyakit KHV ditunjukkan dengan peningkatan performa ketahanan KHV berdasarkan sintasan hasil uf tantang yang diperoleh sebessr-63,33% pada populasi dasar, sebasar0,00% ada turunan pertama, sebesar 1,15% pada turunan kedua, dan sebesar 0.59% pada turunan Ketiga sehingga diperoeh respons seleksi kumulatif sebesar 68.12%, Hasil pengujian ketahanan KHY ‘melalul ull tantang menunjukkan bahwa kari mas MUSTO ‘memiliki ketaharian terhadap KHV lebih baik eibandingkan dengan ikan mas MANTAP dan ikan mss lainnya. yang beredar di masysrakat (UPR). Has!l pengujian lapang juga menunjukkan bahwa lken mas MUSTIKA memiliki ketahanan terhadap KHIM lebih bik dibandingkan dengan iken mas pembanding yang ditunjukkan dengan nilai ‘sintasan lebit tinggi. Selain tahan terhadap KHY, ikan mas MUSTIKA juga merrill pertumbuhan lebih cepat, dengan tingkat produktivitas, efisienst pemanfaatan pakan yang Jebth tingel dibandingken kan masMajalays dari UPR. Hasil penguilan keragaan toleransi terhadap Infekst bakteri Asromongs hydrophilta pada dosis LD, 3,9xL0" CFuymL. menunjukkan bahwa berih ikan thas MUSTIKA memitki ketahanan yang lebih tinge! (martalitas 19% pada jar ke 24-dan sintasan 29% gada jam ke 168) dibandingkan ikan mas Mantap (mortalitas 45% pada jam ke 24 dan sintasan 13% pada jaf te 168) dan ikan mas Majalaya dari UPR (mortalitas 3996 pada jam ke 24 dan sintasan 27% pada jam ke 168), Hasil Uji toleransi cekaman llingkungan. juga menunjukkan bahwa berth ikan mas MUSTIKAsmemiliki ketahanan yang: lebih tinggi dibandingksn skan.mas MANTAP terhadap cekaman sub (balk suhu rendah 3-6'C maupun suhu tngg! 43-46°C) dan amonia (NHpN 3,72 mg/l}. Benth iken mas MUSTIKA nremiliki Kemamouan toleransi yang relatif sama denen ikam mas Mantap terhddap cekaman pH, baik pH 3 fasam)-maupun pH 10 (basa), dan terhadap ‘salinitas 20 g/L Benib ikan mas MUSTIKA. juga memilikt Ketahanan ‘terhadap stres-yang lebih bait dibandinekan ikan mas fwafalaya dri UPR dan memilikt kerakteristi« daging yang retatif bagus. Keunggulan benih jkan mas MUSTIKA juga didukung oleh keunggulan pada karakteristik dan. performa populasi ingukipenjenisnya Dengan berbagal keunggulannys, than mas MUSTIKA ini diharapkan dapat berkontribusi secara nyata terhadap penirighatam produksi fudideya tken mas nasional serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada saat ini ikan mas MUSTIKA sedang menunggu terbitnya Surat Keputusan Mente? Kelautan dan Perikaran sebagel dasar untuk melepas varietas ini ke masyarakat secara resent 4Ne 1 2ote PERFORMA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) STRAIN RAJADANU DENGAN APLIKASI DAUN KETAPANG (Terminalia cottapa) Yogi Himawan dan Khairul Syahputra Pendahuluan Salah satu strain ikan mas yand saat ini dikembangkan dan ditingkatkan ¥eragaannys adalah Rajadanis yang berasal dori Kabupaten Kuningan Jawa Barat, tkan mas strain Rajadanu mémliki cin morfotogtbentuk badan memanjane dengan perbandingan panjang total terhadap tingg) badan 35-1, badah bersisik- penuh dengeh ukuran sistk nor punggung berwérna hijau keebu-abuan, dan makin kearah perut warna sisik serakin putih. Selain gertumbuhannys yang cukup baik, ikan’ mas strain Rajadanu mempunyat daya tahan terhadap KHV celotif lebih bait dibending strain lainnya (Ariyanto et o/,, 2010), Namiun demikian, dalam perkembsngannya ikan/ mas Rajadany masih peru ditingkatkan terutama keragaannya pada fase pemeliharaan benih secara indoor kereda: pectumbuhan dan sintasannya relatif masih rendah, sekitar: a0-50%, Peningkatan performa pada fase benih bisa difakukan melalui beberaps pendekatan, salah satunya melalui perbaikan medis pemeliharaannya. Perbaiken media pemeliharaan selsin menciptaken kondisi yang nyaman untuk tkan jugs mencegah terjangkitnys penyakit Berdasarkan kondisi tersebut maka diperiukan bahan yang aman dan ntampu mencegahan penyakit yang efektif HatapY murah, tidak méryebabkan resisten terhadap penvakit dan ramsh lingkungan. Salah satu bahanalami vyang berpotensi sebagai buhan pencegah penyakit adalah daun ketapang (Terminalia catoppo) (Hardhiko et o., 2004). Metodépengamatan Penelitidn dilakukan selame.20 han pada Bulan Aprit-Mei 2013 di hatchery Ikan mas Balai Penelitien Pemutiaan Ikan [BPPI) Sukarigndi, Fenelitian dilakukan secara indoor menggunakan 3) pecakuan dan 3 ulangan, Perlakuan berupa daun-ketapeng kering yang direndam dalam media pemeliharaan, masing-masing A (0 g/), 810.6 g/l), dan C (1,2 g/!), Wadah pendlitian berup toples éengan valume air 10 liter yang dilengkapi aerasi. Benih ikan mas yang digunskan berbobot raterrata’ 0.00082 + 0.05 2 dengan Parijdng tatel rate-rata 0,07 + 0:02 om dengan padat tebar Soekor/oples Pemberian pakan berupa pelet kornersial setianyak 10% dar biomassa dengan frekuensi pemberian pakan 3 all sehari, Parameter kuantitatif yang dlukur meliputi sintasan, rata-rata bobot akhir, penjang akhir, dan data kualitas ait. Sampling ailakukan setiap minggu untuk mengetahut parameter bobot dan panjang serta diakhir penclitlan dihitung total untuk mengetahul sintasannya. Pengukuran- meter kuslitas air dilakukan secara fangsung di hatchery dan labaratorium, Hasit Penambahan 1,2 g/l daun ketapang kering kedalam media pemeliharean benth ikan mas (perlakuan C) mampu menghatiléan sintasan rata:rata yang tingal, Sebesdr 93,3 4 3,6 %, dilkuti perlskuan B dan A masing-masing sebesa¢ 73,34.3,4%dan 51,1425% (Gambar 1), Bobot akhir rata- rata tertingei dicspal periskuan C sebesar 0.06 » 0,01 B dijkuti perlakwan 8 dan A berturutturut sebeser-0,05 + 0,008 g dan 0,04 4 0,011 g (Gambar 2}. Panjang standar rate rata tertingat dicapal pade perlskuan B sebessr 1,204 0,09 cm, diikuti perlakuan € dan A masing-masing sebesor 1,18:46,05emdan1.15 20 07.em (Gambar 3) 1010 to ean 400 205 oo oe OR a Dosis ketapang let) ‘Gambar 4, siitasan sakle rata-eata enh Han mas Rajedanu dengan punambahan ‘atm ketapang, ‘Siotasan (4) Gambar 2. Pertumbuhan panjeng standar, fata-rata berth ikon (mas Rajadand dengan penaitibahan daunbketepang opi met) Hui i744 Pengamaton ming be aoa ae Pertambanan hobot ejay) Benin kam mas sien Raledend dengan penambsnan aug Métepang oe {" ‘oe a eee) Lb doa Pengamatarmingu be- RESIMPULAN Penambahan 1,2-g/1 daun ketapang delam media pemeliharaan-benih ikan mas secars insioor menghasitken sintagam.(93,343,6°%) dan pertumbuhan bobot {0,055 4 0,03.6) ang tingg), Patjang standar tortinggi dicapai pada perlakuan penambshand,6 gildaun kelapsang Sebesar #20 £0,09em DAFTAR PUSTAKA Advanta, 0, £-P Hayuningtyas dan k, Sychautra. 2010. Evalvas| daya fahan lima strain ken tas terhadap KHV. Seminar asi! eeneutian eAPraeAT tahun 2020. Sukamandl, 23-14 desemiser 2010. ardule, 5, AG. Sopando, dan EY Sukandar 2008, Ativtas antimiouta ekstrak etanal, eka air dauri yang dipatik dan daun gugur pobon ketepang (Teeminalio cattopa L}. Acta Phurmoceuttca indanesis. XI, 129-233 elenire Perettian Pomuliaan tka, Coltume ~ No L 2075. erletire Penctiticere Pern Deteksi Gen Major Histocompat. lity Complex (MHC) pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Rajadanu Generasi F3 dan Ikan Mas Mantap dengan Menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Supriyanto dan Listio Dharmawantho. Pendahutuan Ikan mas merupakan salah satu komoditas budidaya ikem ait tawar yang penting di Indonesia. Wabah penyakit Kal Herpes Virus (KHV) yang terjadi sejak 2002 dan menyebar dengan cepat ke seluruh peraitan tawar Indonesia merupakan kenthata dalam kegiatan budidaya ikon mas. Gen Majer Histocompatibility Complex (NHC} merupakan gen penyandi karakter daya tahan tubah terhadap penyakit yang dapat didetoks: keberadaannya socara genotip. Dalam pembentuken variates unggol ikan mas tahan HY, pendeteksion keberadaan gen MHC pada tap individu tkan mas merupakas kegiatan yang penting untuk dilakukan, Tujuan-dari kegiatan ini adatah untuk mengétahul keberedadn geh MHC pada ikan mas strait Rajadanu generasi £3 dan ikan mas MANTAP déngan menggunakan metods PCR, Bahandan Metode Alatdan Bahan Kogiatan deteks! gen MHC ini dilekukan di laboratorium BPP! Sukamandi. Bahan utama yang digunakan adalah sirip ikan mas Rajadanu generasi F3 dan than mas MANTAP dengan jumiat samgel ikan masing- madifie sehanyak 20 chor, Bahan yang digunakan adatsh larutin sodium hypoklerit, Proteinase # Solution, kit ‘okitrlks! DNA, ethona! 50%, RNase A Solution, Nuclease Free Woter (FW), TE Buffer, Oreamjag Green Master Mix, primer ferward, reverse, P-actin), water, squades, TAE Bullen Ggarose, Gelfed Nucleld Acid Staiy, clan DNA Lodder. Alst yang digunakan adaish tubes, mikrotube rak, rmilrapipet;:tins, vortey, incubator, centrifuges, collection tubes, ‘spin column, spectrophatometer, cuvette, mesin PER, cetakan ager, dan gel doc UW transiluminotor. Metode Sampel sifip tani mas dimasukkean ke dalant tube 1,8 ml kemudian dilakukas ekstraksi sesuai dengan protokol. Sampet ONA hasil eksteaksi selanjutnya dilakuken proses perhitungan konsentrasi ONA, Cuvette distapkan dan ditambahkan NFW 160 pl dan dimasukkan ke dalam spectrophotometer, Kaosentrasi DNA. dikaliorasi teclebih dahulu talu cuvette dikeluarkan. Kemudian disianiaa cuvette kosong dan ditambahkan NEW sebanyak 98 ul dan sampel sebanyak 2 pl, lalu dilakukan piperting daa dimasukkan ke dalam spectrophetameter, Kempasisi pereaksi PCR terciri stas BreamTag Green Mil 775 UL. F,0 496 ul, primer [forward 77,5 ut dan reverse 77,5 UL). apg Program PCR terdiri atas denaturasi weal pada subu x0 95°C-3 menit, 40 siklus setanjutnys terdii'atas dererturasi no pada suhu 95°C+20 detik, annealing pada suhy 50°C-30 detik, dan extension pada suhu #2°C-1 menit. Program dhakhifi dengan final extension pada suhu 72°C-10 menit dan'piengkindlsiamakhir pada subu $C. Fig than, ‘Mote Elektrofaresis dilskukan pada ge! agarosa berkonsentrasi 1,54, Sebanyak 7 pL produk PCR dimasukkan ke dalam sumuran agarosa. Deretan produle PCR di-yuaning hersamaan dengan leader marker ukuran 100 bp sebanyak 1 yl. Flektroforésis eilakukan dengan menggunskan arus lstrik 60 V.selame 60 menit. Selanjutnya divisualisasikan menggunakan gel doe UV fransiliminator. Hasitdan Bahasan Berdasarkar hast deteks! Keberadaan gen MHC pada ikan mas: Rajadanu 3, diperolah hacil amplifikasi pada 300bp, Pita berukuran 200bp muncul pads beberspa sampel serta pada kontrol positif, menunjukkan bohws gen MHC terdeteks! pada tiap sampel tersebut (Gamber 2). Sebatiknya, pada beberana sampel dan kontrol negatil, pita sama sekafi dak muncul, menunjukkan babwa gen MHC tidekterdapat padasampel tersebut, ‘Amplifikes) gen MHC dengan merode PCR rer, 1-9 = sep pled MHC 10= sampel re gai MIE: fontraloegatte}o} = baotea pos Haul detéks gen MHC henuhjukkan baba aH 30 esr ikan mas Rajattanu generasi F3 ada 30 eker (100%) yang positit membaua gen MHC, sédanakan ikan mas MANTAP ada-28 ckar (93 3%) yang posit membawa gon MHC. Konfirmasi dari tetidakriunculan gen MHC pada beberapa individu ikan mas ditakukan dengan PCR menggunakan primer B-actin pada-

You might also like