You are on page 1of 14

81 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

EKSTRAKSI GELATIN SISIK IKAN BETOK (Anabas testudineus)


DARI KABUPATEN ACEH TAMIANG MENGGUNAKAN ASAM
SITRAT
Muammar Yulian1, Ilham Zulfahmi2, Luthvia Afdhaly3
1
Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Technology, UIN Ar-Raniry Banda Aceh
2
Department of Fisheries Resources Utilization, Faculty of Marine and Fisheries, Syiah Kuala
University, Banda Aceh, Indonesia
3
Department of Biology, Faculty of Sciences and Technology, UIN Ar-Raniry Banda Aceh

E-mail :1muammar.yb@ar-raniry.ac.id , 2ilham.zulfahmi@usk.ac.id, 3luthvia.afhaly@gmail.com

Abstract: Gelatin is a food additive that has received the most attention
regarding its halal status in Indonesia. Gelatin can be obtained from fish
waste in the form of skin, bones, scales and other remains. The scales of the
betok fish have a higher proportion and proximate value compared to the
bones of the betok fish. This study aims to determine the quality of gelatin
produced by parrot fish scales (Anabas testudineus) based on parameters:
yield, organoleptic, pH value, viscosity and microbial content in accordance
with SNI and GMIA quality standards. Gelatin was hydrolyzed using various
citric acid concentrations (3%, 6% and 9%) and various soaking times (36
hours, 48 hours and 60 hours). This research method uses a completely
randomized design and descriptive data analysis. The optimum result of
extracting gelatin from betok fish scales was using a citric acid concentration
of 6% with a soaking time of 60 hours, which produced the characteristics of
gelatin with a yield of 18.90%, organoleptic in the form of slightly yellowish
and odorless sheets, a pH value of 4.80, a viscosity of 6.00 cP and a
microbial content of 7.0 x 10 -2 cfu/g. The results of the obtained gelatin
characteristics have met the gelatin quality standards based on SNI 01-
3735:1995, SNI 8622:2018 and GMIA 2019

Keyword: Gelatin, Betok Fish Scales, Aceh Tamiang, Citric Acid

Abstrak: Gelatin merupakan bahan tambahan pangan yang paling banyak


mendapatkan perhatian dalam kehalalannya di Indonesia. Gelatin dapat
diperoleh dari limbah ikan berupa kulit, tulang, sisik dan sisa lainnya. Sisik
ikan betok memiliki nilai proporsi dan nilai proksimat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tulang ikan betok. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas gelatin yang dihasilkan sisik ikan betok (Anabas
testudineus) berdasarkan parameter rendemen, organoleptik, nilai pH,
viskositas dan kandungan mikroba sesuai dengan standar mutu SNI dan
GMIA. Gelatin dihidrolisis menggunakan variasi konsentrasi asam sitrat (3%,
6% dan 9%) dan variasi lama perendaman selama (36 jam, 48 jam dan 60

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
82 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

jam). Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan


analisis data secara deskriptif. Hasil optimum ekstraksi gelatin dari sisik ikan
betok adalah menggunakan konsentrasi asam sitrat 6% dengan lama
perendaman 60 jam, dimana menghasilkan karakteristik gelatin dengan
rendemen 18,90%, organoleptik berupa lembaran berwarna sedikit
kekuningan dan tidak berbau, nilai pH 4,80, viskositas 6,00 cP serta
kandungan mikroba 7,0 x 10-2 cfu/g. Hasil karakteristik gelatin yang diperoleh
telah memenuhi standar mutu gelatin berdasarkan SNI 01-3735:1995, SNI
8622:2018 dan GMIA 2019.

Kata Kunci: Gelatin, Sisik Ikan Betok, Aceh Tamiang, Asam Sitrat

PENDAHULUAN ekonomis yang bagus serta dapat dengan


mudah berkembang di pasaran (Istiqlaal,
Memastikan status kehalalan pada 2018).
bahan pangan merupakan suatu Menurut data Badan Pusat Statistik
kewajiban bagi pemeluk agama Islam, (BPS), (2021) Indonesia telah mengimpor
terutama di Indonesia yang mayoritas gelatin dari negara lain seperti Australia,
penduduknya beragama Islam. Salah satu Bangladesh, Brazil, Cina, Jerman, India,
produk yang menjadi kontroversi dalam Singapura, Thailand dan Amerika Serikat.
bahan tambahan pangan adalah gelatin Hal ini dikarenakan Indonesia masih
(Uddin dkk. 2021). Gelatin sangat diminati belum bisa memenuhi kebutuhan gelatin
industri pangan karena memiliki sifat khas dalam skala besar. Namun adanya alasan
yang sulit dimiliki oleh produk bahan keagamaan khususnya pemeluk Islam,
tambahan lain (Safitri dkk.., 2019). menimbulkan keraguan akan status
Karakteristik dan sifat khas gelatin sering kehalalan gelatin tersebut (Bhernama dkk.
digunakan sebagai bahan pengental, 2020).
pengemulsi, pengikat air, pengendap, Status kehalalan gelatin dapat
penstabil, pembentuk gel dan juga ditentukan oleh jenis sumber gelatin itu
digunakan sebagai pembungkus sendiri dan proses penyembelihannya
makanan ataupun obat-obatan. Gelatin (Faridah & Susanti, 2018). Gelatin impor
juga digunakan oleh industri fotografi, tidak dapat dipastikan kehalalannya,
kosmetik dan farmasi (Rosalina dkk, walaupun gelatin tersebut berbahan dasar
2018). sapi karena proses penyembelihannya
Gelatin merupakan produk alami tidak sesuai syariat Islam. Untuk
hewani yang dihasilkan dari pemecahan menghilangkan keraguan atas status
kolagen akibat denaturasi panas. Yang kehalalan gelatin di Indonesia, para
diperoleh melalui ekstraksi kolagen pada peneliti melakukan upaya dalam
kulit dan tulang hewan. Berdasarkan data meminimalisir gelatin impor dengan
Gelatin Manufacturers of Europe (GME), mengganti sumber utama gelatin sapi
2023, gelatin umumnya bersumber dari atau babi dengan gelatin ikan. Para
kulit babi (80%), kulit sapi (15%), tulang peneliti telah menunjukkan bahwa gelatin
babi, tulang sapi dan ikan (5%). Sumber dapat diperoleh dari limbah ikan seperti
utama yang digunakan oleh industri untuk tulang, kepala, kulit, sisik, sirip dan jeroan
menghasilkan gelatin dari tahun 1930 (Ariana dkk.., 2018). Menurut Umar dkk..,
hingga sekarang yaitu kulit babi karena (2022) limbah ikan masih mengandung
memiliki efesiensi proses dan nilai protein yang cukup tinggi sehingga masih
dapat diolah menjadi suatu produk baru

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
83 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

yang bermanfaat. Ikan juga diyakini selain bahan alternatif dari gelatin impor.
bahannya yang halal dan tidak Produksi gelatin dari sisik ikan betok
memerlukan penyembelihan khusus (Anabas testudineus) sendiri dapat
dalam syariat Islam, resiko ikan terserang membantu pemerintah dalam
penyakit lebih sedikit (Aris dk meningkatkan pendapatan domestik bruto
k. 2020). bagi kebutuhan gelatin halal serta
Menurut Atma & Ramadhani (2017), membantu memanfaatkan limbah ikan di
gelatin dari kulit dan tulang ikan yang Indonesia menjadi produk guna.
berasal dari perairan hangat memiliki Pembuatan gelatin dibedakan
karakteristik fisik yang lebih baik, menjadi dua tipe yang diketahui oleh
dibandingkan gelatin dari tulang dan kulit masyarakat umum yaitu gelatin tipe A
ikan perairan dingin. Karena hasil merupakan ekstraksi gelatin dengan
ekstraksi gelatin ikan perairan hangat menggunakan zat asam (acid) dan gelatin
memiliki karakteristik yang hampir mirip tipe B merupakan ekstraksi gelatin
dengan hasil ekstraksi gelatin mamalia. dengan menggunakan zat basa (base).
Baik dari tingkat rendemen, kadar air, Proses pembuatan gelatin yang paling
kadar abu, kekuatan mekar (bloom), titik banyak diminati adalah dengan
leleh, nilai pH, viskositas dan kekuatan menggunakan metode asam karena
gel. Salah satu ikan yang berasal dari mampu menguraikan serat kolagen tanpa
perairan hangat yaitu ikan betok (Anabas mempengaruhi kualitas gelatin yang
testudineus). dihasilkan dan proses pengolahannya
Ikan betok merupakan salah satu relatif singkat (Fasya dkk. 2018).
sumber protein hewani yang sangat baik Pemanfaatan sisik ikan dengan
bagi kesehatan. Menurut Inara (2020) nilai proses perendaman asam sebagai produk
kadar protein pada ikan betok sebesar gelatin menjadi sumber alternatif saat ini
52% serta didukung oleh kandungan sudah banyak diteliti. Berdasarkan
nutrisi seperti lemak omega 3, zat besi penelitian Mufida & Herdyastuti (2022)
dan seng serta juga memiliki kandungan menunjukkan bahwa ekstraksi dari sisik
Vitamin B2 dan B3. Gelatin dapat ikan nila menggunakan demineralisasi
diperoleh dari serat kolagen sejenis asam sitrat dengan konsentrasi 6% dan
derivate protein yang diekstraksi dari kulit, lama perendaman 72 jam, menghasilkan
tulang, sisik dan organ dalam ikan nilai rendemen (3,84%), kadar air
(Harianti, 2022). Tulang dan sisik ikan (8,52%), kadar abu (1,44%), dan nilai pH
lebih disukai sebagai bahan dasar (4,5). Penelitian Ali dan Sholikha (2018)
pembuat gelatin dibandingkan kulit ikan, menunjukkan bahwa hidrolisis kolagen
karena kolagen yang terkandung lebih dari sisik ikan kakap menggunakan asam
tinggi sehingga dapat menghasilkan sitrat dengan konsentrasi 7% dan lama
produk gelatin (Safi'i dkk. 2021). perendaman 3 hari (72 jam) menghasilkan
Hal ini dapat dikaitkan dengan nilai rendemen (6,26%), nilai pH (6,35),
penelitian yang dilakukan oleh Sukma kadar air (1%) dan kadar abu (1,98%).
dkk.. (2022) yang menyatakan bahwa nilai Hasil ekstraksi gelatin dari penelitian
proporsi sisik ikan betok (1,67%) lebih tersebut dapat dibandingkan dengan mutu
tinggi dibandingkan nilai tulang ikan betok Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
(0,67%) dan nilai proksimat sisik ikan Gelatin Manufacturers Institute of
betok dengan uji parameter: kadar abu America’s (GMIA) baik dari karakterisasi
(34,97%), kadar lemak (3,85%) dan kadar sifat fisik serta kimianya.
protein (54,31%). Sehingga sisik ikan Berdasarkan uraian dari penelitian
betok memiliki potensi besar untuk yang telah dilakukan sebelumnya,
dijadikan sumber gelatin halal sebagai diketahui bahwa pembuatan ekstraksi

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
84 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

gelatin menggunakan bahan baku ikan Tahap Degreasing Sampel


betok (Anabas testudineus) belum pernah
dilakukan. Sehingga peneliti tertarik untuk Tahap degreasing mengacu pada
melakukan penelitian dengan metode yang digunakan oleh Ridhay
mengekstraksi sisik ikan betok dkk.., (2016), dengan modifikasi. Sisik
menggunakan variasi konsentrasi asam ikan betok sebanyak 40-60 gram
sitrat dalam proses demineralisasi direndam dengan air sebanyak 120-180
(perendaman asam) dan variasi waktu ml, kemudian dipanaskan dengan hot
lama perendaman sampel serta plate hingga mendidih dengan suhu
menganalisis kualitas gelatin sisik ikan 100oC selama 30 menit sambil diaduk
betok dengan beberapa parameter dengan magnetic stirer sampai lemak dan
karakteristik seperti rendemen, kotoran yang lengket pada sisik ikan
organoleptik, nilai pH, viskositas dan terlepas. Setelahnya sisik ditiriskan
kandungan mikroba. Parameter kemudian dikeringkan pada suhu ruangan
karakteristik gelatin sisik ikan betok yang hingga kadar air hilang.
dihasilkan kemudian dibandingkan
dengan mutu standar gelatin SNI 01- Tahap Demineralisasi
3735:1995, SNI 8622:2018 dan GMIA
2019. Proses demineralisasi ini dilakukan
untuk menghilangkan kalsium dan garam-
METODE garam mineral pada sisik ikan betok.
Proses demineralisasi sisik ikan betok
Pengambilan Sampel dilakukan dengan variasi larutan asam
sitrat yang mengacu pada metode yang
Sampel yang digunakan untuk digunakan oleh Fatimah & Jannah (2009)
penelitian ini adalah ikan betok (Anabas dengan konsentrasi 3%, 6% dan 9%.
testudineus) yang didapatkan dari hasil Setiap konsentrasi akan direndam dengan
tangkapan masyarakat dan pasar modern variasi waktu lama perendaman selama
Kualasimpang, Aceh Tamiang. Ukuran 36 jam, 48 jam dan 60 jam. Pada setiap
ikan betok yang digunakan tidak terlalu 24 jam setelahnya larutan asam sitrat
spesifik dengan panjang antara 10-18 cm diganti baru. Hasil perendaman dari
dengan berat 14-22 gram. Ikan yang proses demineralisasi sisik ikan betok
didapat kemudian dikumpulkan sisiknya akan memperoleh endapan yang disebut
dan dibersihkan dengan air mengalir ossein. Hasil endapan atau ossein dibilas
hingga kotoran yang menempel di sisik dengan air mengalir sampai nilai pH
terlepas lalu dikeringkan dengan suhu mencapai antara 4-5.
ruangan hingga kadar air pada sisik ikan
menghilang. Ekstraksi Gelatin

Tempat dan Waktu Penelitian Tahapan ekstraksi mengacu pada


metode yang digunakan oleh Hasan &
Pelaksanaan penelitian ini Dwijayanti (2022) dan modifikasi,
dilakukan pada bulan Februari sampai merendam ossein pada perbandingan 20
bulan Juni 2023 dan berlangsung di gram: 100 ml aquades dan dipanaskan
Laboratorium Multifungsi Fakultas Sains menggunakan waterbath dengan suhu
dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 70oC selama 6 jam. Kemudian filtrat
ekstraksi disaring menggunakan kertas
saring hingga didapat hasil ekstraksi sisik
ikan betok berupa filtrat. Filtrat ossein di

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
85 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

masukkan ke dalam botol sampel dan Uji Organoleptik


didinginkan selama 13-15 jam.
Parameter organoleptik meliputi
Tahap Drying Sampel pengamatan terhadap warna dan
bau/aroma untuk mengukur tingkat
Proses drying mengacu pada kesukaan atau penerimaan konsumen
metode yang digunakan oleh Hasan dan terhadap suatu produk. Pengujian
Dwijayanti (2022) dan modifikasi. Hasil organoleptik mengacu pada penelitian
filtrat ossein berupa gel kemudian Jaya dan Rochyani (2020) menggunakan
dipindahkan ke dalam wadah aluminum uji hedonik yang melibatkan 50 orang
lalu dikeringkan dengan oven pada suhu responden terdiri dari mahasiswa UIN Ar-
50oC selama 24 jam. Hasil gelatin kering Raniry, mahasiswa Universitas Syah
berupa lembaran selanjutnya dilakukan uji Kuala dan staf laboratorium UIN Ar-
analisis data. Raniry, dengan memberikan penilaian
pada formulir yang berisikan skala warna
Analisis Data dan aroma/bau dari sampel gelatin.

Penelitian ini menggunakan Uji Nilai pH


Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua
faktor yaitu variasi konsentrasi larutan Penentuan nilai pH gelatin sisik ikan
asam sitrat dengan rasio (3%, 6%, dan betok mengacu pada metode yang
9%) dan variasi lama perendaman asam digunakan oleh Niraputri dkk.(2021) dan
sitrat dengan rasio (36 jam 48 jam dan 60 modifikasi. Sampel yang digunakan
jam) dengan satu kali pengulangan. sebanyak 0,3 g gelatin sisik ikan betok
Analisis data mengacu pada penelitian dan dilarutkan dengan aquades hingga 30
yang dilakukan oleh Safi'i dkk. (2021) ml. Alat ukur yang digunakan adalah pH
secara deskriptif yaitu membandingkan meter.
hasil pengujian karakteristik gelatin sisik
ikan betok dengan standar mutu gelatin Uji Viskositas
menurut SNI 3537:1995, SNI 8622:2018
dan GMIA 2019. Viskositas dilakukan untuk
mengetahui tingkat kekentalan gelatin
Uji Rendemen sebagai larutan dalam suatu konsentrasi
tertentu. Penentuan viskositas gelatin
Pengujian rendemen mengacu mengacu pada metode yang digunakan
pada perhitungan Association of Official oleh Hasan dan Dwijayanti (2022) dan
Agricultural Chemists (AOAC, 2006) yang modifikasi, sebanyak 4 g gelatin kering
digunakan oleh Nurilmala dkk. (2021) dilarutkan dengan 60 ml aquades
dengan menghitung perbandingan berat (konsentrasi 6.67% b/b) dan diukur
kering gelatin yang dihasilkan dengan menggunakan alat Brookfield Synchro-
berat basah dari sampel sisik ikan betok Electric Viscometer. Pengukuran larutan
mentah sebelum ekstraksi gelatin (sampel dilakukan pada suhu 60oC dengan laju
telah melewati tahap degreasing). geser 60 rpm menggunakan spindle
Besaran rendemen dari filtrat ekstraksi nomor 2. Hasil pengukuran gelatin
dapat diperoleh dengan menggunakan dikalikan dalam bentuk faktor konversi 1,
rumus : (Nasution dkk. 2018) nilai viskositas dinyatakan dalam satuan
centipoise (cP).

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
86 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

Uji Kandungan Mikroba secara berlawan arah lalu diinkubasi pada


suhu 30oC selama 24 jam. Koloni yang
Pengujian kandungan mikroba tumbuh diamati dan dihitung jumlahnya
dilakukan untuk mengetahui mutu dari menggunakan alat Total Plate Count
suatu bahan pangan. Analisis total (TPC) dengan jumlah koloni per cawan
kandungan mikroba (bakteri) pada gelatin petri antara 10-300, menggunakan rumus
ikan betok mengacu pada perhitungan sebagai berikut:
(SNI, 2015) yang digunakan oleh
Hasibuan (2018) dengan perlakuan
secara aseptik. Sebanyak 10 ± 0,1 g Sumber: Hasibuan (2018)
sampel gelatin dimasukkan ke dalam
aquades kemudian larutan dihomogenkan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan alat vortex secara
perlahan. Siapkan 15 mL media Plate Hasil penelitian ekstraksi gelatin
Count Agar (PCA) cair (44-47oC) yang sisik ikan betok menggunakan variasi
telah steril dan dimasukkan 1 mL larutan konsentrasi asam sitrat (3%, 6% dan 9%)
sampel gelatin ke dalam cawan petri, lalu dan variasi lama perendaman (36 jam, 48
sampel diratakan menggunakan batang L jam dan 60 jam) masing-masing
hingga menyebar. Kemudian cawan petri memperoleh berat gelatin dan nilai
yang berisi sampel gelatin dibalikkan rendemen sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Rendemen Gelatin Sisik Ikan Betok


Lama Berat Sisik (gr) Berat Gelatin (gr)
Konsentrasi Rendemen
Perendaman I II I II
3% 20 20 2,01 2,53 11,35%
36 Jam 6% 20 20 2,18 2,96 12,85%
9% 20 20 1,03 2,74 9,43%
3% 20 20 1,88 3,33 13,03%
48 Jam 6% 20 20 1,74 3,11 12,13%
9% 20 20 1,42 4,16 13,95%
3% 20 20 3,04 2,09 12,83%
60 Jam 6% 20 20 4,00 3,56 18,90%
9% 20 20 2,20 2,27 11,18%

Rendemen merupakan hasil saat pencucian selesai proses


persentase yang diperoleh dari demineralisasi untuk menurunkan kadar
perbandingan berat bahan baku (sisik pH pada ossein, rendahnya nilai pH
ikan betok) dengan berat produk gelatin ossein saat ekstraksi menyebabkan
kering hasil ekstraksi (Mufida & denaturasi tetap berlanjut sehingga
Herdyastuti, 2022). Nilai rendemen rendemen yang dihasilkan berkurang
masing-masing sampel pada penelitian ini (Anggaeni dkk. 2020). Nilai rendemen
cenderung fluktuatif, hal ini dapat gelatin juga dapat dipengaruhi oleh
dipengaruhi oleh hilangnya kolagen pada

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
87 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

kesegaran ikan dan penyimpanan sisik waktu kontak bahan baku dengan molekul
ikan kering. asam sitrat maka kolagen yang terlarut
Nilai rata-rata rendemen terendah dalam asam akan semakin banyak. Waktu
pada Tabel 1. yang dihasilkan gelatin sisik perendaman yang berlebihan dapat
ikan betok yaitu pada perlakuan menyebabkan jaringan fibril pada kolagen
konsentrasi asam sitrat 9% dengan lama rusak sehingga jumlah komponen kolagen
perendaman 36 jam sebesar 9,43% dan yang terlarut dalam asam akan lebih tinggi
nilai rendemen tertinggi pada perlakuan yang mengakibatkan penurunan nilai
konsentrasi asam sitrat 6% dengan lama rendemen gelatin. Sampel gelatin dengan
perendaman 60 jam sebesar 18,90%. nilai rendemen akan dilakukan analisis
Hasil ini sesuai dengan penelitian Darwin lanjutan dengan pengujian karakteristik
dkk. (2018) bahwa nilai rendemen akan mutu meliputi organoleptik, nilai pH,
semakin tinggi seiring lamanya waktu viskositas dan kandungan mikroba.
perendaman, dikarenakan semakin lama

Tabel 2. Karakteristik Mutu Gelatin Sisik Ikan Betok


Karakteristik Hasil Penelitian SNI 3537:1995 SNI 8622:2018 GMIA 2019

Lembaran- Sedikit Transparan-


Organoleptik Kekuningan- Kuning pucat- - -
Tidak Berbau Normal
Nilai pH 4,8 - 3,8-7,5 3,8-5,5
Min. 15 mPas 15 -75 mPs
Viskositas 6,00 cP -
(15 cP) (1,5-7,5 cP)
Kandungan Maks. 1,0x10⁻3 Maks. 1000
7,0 x 10⁻2 cfu/g -
Mikroba (koloni/g) (cfu/g)

Organoleptik Warna
0% 0%
Uji organoleptik merupakan
pengujian yang dilakukan untuk mengukur 8% 6%
tingkat kesukaan konsumen terhadap
suatu produk dengan uji sensori (hedonik) 86%
(Said, 2018).

1 : Sangat gelap
2 : Kuning sedikit gelap
3 : Kekuningan
4 : Sedikit kekuningan
5 : Bening

(a)

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
88 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

Aroma/Bau larutan gelatin karena dapat


0% mempengaruhi sifat-sifat dari karakteristik
0%
viskositas dan kekuatan gel gelatin yang
4% 16% dimiliki (Marhayuni & Syakina, 2023).
Pengaplikasian gelatin pada produk juga
dipengaruhi oleh nilai pH. Gelatin dengan
80%
pH netral akan bersifat stabil dan
penggunaannya akan menjadi lebih luas
(Nurilamala dkk. 2021).
Berdasarkan hasil pengujian nilai
1 : Amat sangat bau
2 : Sangat bau pH gelatin sisik ikan betok adalah 4,80.
3 : Bau Nilai pH pada penelitian ini dapat
4 : Normal memenuhi standar mutu gelatin SNI
5 : Tidak bau 8622:2018 dan GMIA 2019. Rendahnya
(b) nilai pH pada gelatin sisik ikan betok
Gambar 1. Hasil Responden Organoleptik; diduga dipengaruhi oleh sisa asam yang
(a) Persentase Nilai Responden Terhadap terperangkap pada gelatin karena proses
Warna Gelatin, (b) Persentase Nilai pencucian ossein yang kurang sempurna
Responden Terhadap Aroma/Bau Gelatin. sehingga ikut larut saat diekstrak. Gelatin
yang memiliki pH rendah (asam) dapat
Uji organoleptik dengan uji dimanfaatkan dalam pembuatan sirup,
kesukaan (hedonik) yang melibatkan 50 jelly, dan lainnya. Nilai pH gelatin yang
orang responden dari kalangan rendah juga memiliki ketahanan terhadap
mahasiswa Uin Ar-Raniry, mahasiswa kontaminasi mikroorganisme (Mufida &
Universitas Syah Kuala dan staf Herdyastuti, 2022) sehingga dapat
Laboratorium Biologi Multifungsi Uin Ar- disimpan dalam jangka waktu yang lebih
Raniry Banda Aceh. Skala hedonik yang lama.
digunakan merujuk pada penelitian Arifin
(2019) dengan skala uji warna dan skala Viskositas
uji aroma/bau. Berdasarkan hasil analisis
pada Gambar 1. menunjukkan persentase Viskositas merupakan daya alir
nilai responden tertinggi terhadap warna molekul dalam suatu larutan. Pengujian
gelatin sisik ikan betok terdapat pada viskositas dilakukan untuk mengetahui
skala empat (4= Sedikit kekuningan) tingkat kekentalan gelatin sebagai larutan
sebanyak 86% dan nilai responden pada konsentrasi dan suhu tertentu
tertinggi terhadap aroma/bau gelatin sisik (Nurilamala dkk. 2021). Menurut Fernianti
ikan terdapat pada skala (5= tidak berbau) dkk. (2020) viskositas berhubungan
sebanyak 80%. Hasil responden uji dengan bobot molekul (BM) rata- rata
organoleptik ini dapat memenuhi standar gelatin sebagai penyusun rantai panjang
SNI 01-3735:1995 yaitu tidak berwarna asam amino.
sampai kekuningan pucat dan bau Berdasarkan hasil pengujian
normal. viskositas gelatin sisik ikan betok adalah
6,00 cP. Nilai viskositas gelatin sisik ikan
Nilai pH betok dapat memenuhi standar mutu
GMIA 2019, namun tidak dapat memenuhi
Nilai pH merupakan salah satu standar mutu SNI 8622:2018. Nilai
parameter penting dalam standar mutu viskositas yang rendah menunjukkan
gelatin. Pengukuran nilai pH larutan bahwa gelatin memiliki sifat mudah
gelatin penting dilakukan karena pH pada mengalir karena kelarutan yang tinggi. Hal

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
89 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

ini dapat dipengaruhi oleh tingkat larutan produk karena sampel ini mengalami
asam yang digunakan. Menurut masa simpan kurang lebih satu bulan. Hal
Nugraheni dkk. (2021) semakin kuat ini sesuai dengan penelitian Hasibuan,
tingkat keasaman larutan maka akan (2018) bahwa durasi masa simpan dan
terjadi hidrolisis lanjutan yang tempat penyimpanan gelatin dapat
menyebabkan rantai asam amino lebih menyebabkan tingginya total koloni
pendek dan ikatan antar molekul gelatin bakteri. Menurut Melia dkk. (2014) kadar
dengan larutan semakin sedikit. air juga merupakan salah satu media yang
dimanfaatkan bakteri dalam
Total Kandungan Mikroba pertumbuhannya. Bakteri akan tumbuh
subur dalam makanan yang tingkat airnya
Uji kandungan mikroba dilakukan tinggi dan mengandung protein (Aminudin
untuk mengetahui total kandungan & Habib, 2009).
mikroba yang terkandung dalam gelatin
sisik ikan betok. Uji kuantitatif mikrobiologi KESIMPULAN
ini penting dilakukan untuk mengetahui
mutu bahan pangan (Hasibuan, 2018). Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil pengujian total telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
kandungan mikroba gelatin sisik ikan hasil optimum ekstraksi gelatin sisik ikan
betok pada Tabel 2 dengan sampel betok yaitu pada konsentrasi 6% dengan
konsentrasi 6% dengan lama lama perendaman 60 jam memiliki
perendaman 60 jam adalah 7,0 x 10 -2 karakteristik nilai rendemen 18,90%,
cfu/g. Hasil uji total kandungan mikroba organoleptik berupa lembaran berwarna
pada gelatin sisik ikan betok lebih rendah sedikit kekuningan dan tidak berbau, nilai
dari standar mutu SNI 8622:2018 dan pH 4,80, viskositas 6,00 cp serta
GMIA 2019. kandungan mikroba 7,0x10-2 cfu/g.
Menurut Minah dkk. (2016) adanya Karakteristik gelatin yang yang diperoleh
koloni yang terdapat pada gelatin sisik telah memenuhi standar mutu gelatin
ikan betok dapat disebabkan oleh berdasarkan SNI 01-3735:1995, SNI
terjadinya kontaminasi saat pengeluaran 8622:2018 dan GMIA 2019. Namun nilai
gelatin dari oven dilakukan secara viskositas gelatin sisik ikan betok tidak
manual, sehingga bakteri yang ada akan memenuhi standar mutu gelatin SNI
menempel di produk. Koloni mikroba pada 8622:2018, tetapi memenuhi standar
gelatin sisik ikan betok juga dapat GMIA 2019.
dipengaruhi oleh masa penyimpanan

DAFTAR RUJUKAN

Ali, M. P., & Sholikha, L. I. (2018). %20104115000000548_104115000


Hidrolisis Kolagen Sisik Ikan Kakap 00058-Non_Degree.pdf.
(Lutjadinase sp) Menjadi Gelatin
sebagai Emulsifier Alternatif. Tugas Aminudin, M., & Habib, I. (2009).
Akhir. Surabaya: Institut Teknologi Pengaruh Lamanya Penyimpanan
Sepuluh November. Retrieved from Terhadap Pertumbuhan Bakteri
https://repository.its.ac.id/55040/1/ pada Nasi yang dimasak di Rice
Cooker dengan Nasi yang Dikukus.

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
90 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

Mutiara Medika, 9(2), 18-22. p- Aris, S. E., Jumiono, A., & Akil, S. (2020).
ISSN: 1411 8033, e-ISSN: 2614 Identifikasi Titik Krisis Kehalalan
0101. doi:https://doi.org/10. 18196/ Gelatin. Jurnal Pangan Halal, 2(1),
mmjkk.v9i2.1599. 17-22. ISSN: 2715-4874. doi:
https://doi.org/10.30997/jiph.v2i1.
Anggaeni, T. T., Diba, F., Putranto, W. s.,
Wismandanu, O., Nurmeidyansyah, Atma, Y., & Ramdhani, H. R. (2017).
A. A., & Suradi, K. (2020). Pengaruh Identifikasi Gelatin dari Tulang Ikan
Konsentrasi Asam Sulfat (H2so4) Patin Hasil Ekstraksi Menggunakan
terhadap Rendemen, Mutu Fisik, Kulit Nanas dengan Elektroforesis
dan Mutu Kimia Gelatin dari Limbah Vertikal. Seminar Nasional Sains
Shaving Kulit Kambing Pickel. dan Teknologi Universitas
Jurnal Ilmu Ternak, 20(1), 17-24. p- Muhammadiyah. TK-007, pp. 1-7.
ISSN: 1410-5659, e-ISSN: 2621- Jakarta: Universitas
5144. doi:10. 24198/jit.v20i1.27546. Muhammadiyah. p-ISSN: 2407–
1846, e-ISSN: 2460–8416.
AOAC. (2006). Official Methods of doi:jurnal. umj.ac.id/index.php/semn
Analysis. America: Association of astek.
Official Analytical Chemist
International. ISBN 0-935584-77-3. Bhernama, B. g., Nasution, R. S., & Nisa,
S. U. (2020). Ekstrak Gelatin dari
Ariana, D., Bawole, R., & Sabariah, V. Tulang Ikan Kakap Putih (Lates
(2018). Pemanfaatan Limbah Padat calcarifer) dengan Variasi
Ikan Tuna Melalui Kegiatan Konsentrasi Asam HCl. Jurnal Sains
Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Natural Universitas Nusa Bangsa,
niloticus) Studi Khusus di 10(2), 43-54. p-ISSN: 2086-3446, e-
Perusahaan Abon UD Madura ISSN: 2621-508X. doi:https://doi.or
Kabupaten Manokwari. Cassowary, g/10.31938/jsn.v10i2.282.
1(1), 21-34. p-ISSN: 2614-8900, e-
ISSN: 2622-6545. doi:https://doi.or BPOM RI. (2019). Peraturan Badan
g/10.30862/casssowary.cs.v1.i1.2. Pegawasan Obat dan Makanan
Nomor 11 tahun 2019 Tentang
Arifin, M. (2019). Sifat Fisikokimia dan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta:
Organoleptik dari Berbagai Formula Jaringan Dokumentasi dan
Permen Jelly Blewah (Cucumis Informasi Hukum. Retrieved from
melovar. Cantalupensis L). Skripsi. https://standarpangan.pom.go.id/do
Semarang: Fakultas Teknologi kumen/peraturan/2019/
Pertanian Universitas Semarang. PerBPOM_No_11_Tahun_2019_te
Retrieved from https://repository. ntang_BTP.pdf.
usm.ac.id/files/ skripsi/D11A/2014/D
.111.14.0098/D.111.14.0098-15-File BPS. (2021). Impor Gelatin Indonesia.
-Komplit-2019030612075 4.pdf. Retrieved from https://www.bps.go.

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
91 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

id di akses pada 2022_11_05T18_ Perendaman Asam Sitrat Belimbing


12_57_478Z. Wuluh. Distilasi, 5(2), 1-9. p-iSSN:
2614-4042, e-ISSN: 2528-7397.
Darwin, Ridhay, A., & Hardi, J. (2018). doi:https://doi.org/10.32502/jd.v5i2.
Kajian Ekstraksi Gelatin dari Tulang 3027.
Ikan Mujair (Oreochromis
mossambicus). KOVALEN, 4(1), 1- GME. (2023). Premium Raw Materials
15. e-ISSN: 2477-5398. doi:http://d and Stated of the Art Industrial
x.doi.org/10.22487/kovalen.2018.v4 Facilities Deliverr a Pure, High
.i1.10177. Grade Protein. Retrieved from
https://www.gelatine.org/en/gelatine
Faridah, H. D., & Susanti, T. (2018). / manufacturing.html.
Polisakarida Sebagai Material
Pengganti Gelatin pada Halal Drug GMIA. (2019). Gelatin Handbook.
Delivery System. Journal of Halal America: Gelatin Manufactures
Product and Research (JHPR), 1(2), Institute of America. . Retrieved from
15-21. e-ISSN: 2654-9748. doi:10. http://www.gelatin-gmia.com/techni
20473/jhpr.vol.1-issue.2.15-21. cal-data.html.

Fasya, A. G., Amalia, S., M. Imamudin, M., Harianti. (2022). Kolagen Kulit Ikan
Nugraha, R. P., Ni’mah, N., & i Barakuda (Sphyraena jello) Sebagai
Yuliani, D. (2018). Optimasi Bahan Aktif Sediaan Gel Masker
Produksi Gelatin Halal dari Tulang Peel Off. Disertasi, Makassar:
Burung Ayam Broiler (Gallus Universitas Hasanuddin. Retrieved
domesticus) dengan Variasi Lama from http://repository.unhas.ac.id:
dan Konsentrasi Asam Klorida 443/id/eprint/18016.
(HCl). Indonesia Journal Of Halal,
1(2), 102-108. p-ISSN: 2623-162x, Hasan, T., & Dwijayanti, E. (2022).
e-ISSN: 2656-4963. doi:10.14710/ Kandungan Gelatin Ekstrak Limbah
halal.v1i2.3665. Tulang Ikan Bandeng (Chanos
chanos) dengan Variasi Konsentrasi
Fatimah, D., & Jannah, A. (2009). Asam Sitrat. Jurnal Sains dan
Efektivitas Penggunaan Asam Sitrat Edukasi Sains, 5(1), 38-43. e-ISSN
dalam Pembuatan Gelatin Tulang 2654-3206. doi:https://doi.org/10.2
Ikan Bandeng (Chano-chanos 4246/ juses.v5i1p38-43.
forskal). Jurnal Alchemy, 1(1), 7-15.
e-ISSN: 2460-6871. doi:https://doi. Hasibuan, Z. H. (2018). Ekstraksi Gelatin
org/10.18860/al.v0i0.1663. dari Kulit Kambing Peranakan
Etawa yang Mengalami Proses
Fernianti, D., Juniar, H., & Adinda, N. D. Buang Bulu Secara Pemanasan
(2020). Pengaruh Massa Ossein Menggunakan Hidrolisis Asam
dan Waktu Ekstraksi Gelatin dari Asetat dan Uji Karakteristiknya.
Tulang Ikan Tenggiri dengan Fakultas Ilmu Kesehatan. Jakarta:

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
92 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

UIN Syarif Hidayatullah. Retrieved suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/


from https://repository.uinjkt.ac.id/ 3704/2621.
dspace/handle/12345678 9/46952.
Melia, S., Juliyarsi, I., & Hayatuddin, M.
Inara, C. (2020). Ikan Betok (Anabas (2014). Karakteristik Kimia dan Total
testudineus Bloch) sebagai Asupan Koloni Bakteri Gelatin dari Beberapa
Gizi Pembentuk Otot Tubuh dan Jenis Kulit Ternak. Jurnal
Kesehatan. JARGARIA SPRINT: Peternakan Indonesia, 16(3), 188-
Journal Science of Sport and 192. ISSN: 1907-1760. doi:https://
Health, 1(1), 41-44. e-ISSN: 2723- dx.doi.org/10.25077/jpi.16.3.188-
5165. doi:https://doi.org/10.30598/j 192.2014.
argariasprint vol1issue1page39-42.
Minah, F. N., Siga, M. D., & S, C. P. (2016).
Istiqlaal, S. (2018). Characteristics of Ekstraksi Gelatin dari Hidrolisa
Gelatin Produced Immersion Of Kolagen Limbah Tulang Ikan Tuna
Tuna Bone in Lontar Vinegar from dengan Variasi Jenis Asam dan
East Nusa Tenggara. Jurnal Waktu Ekstraksi. Seminar Nasional
Pengolahan Hasil Perikanan Inovasi dan Aplikasi Teknologi di
Indonesia, 21(3), 443-450. p-ISSN: Industri (Seniati) (pp. 26-32).
2303-2111, e-ISSN: 2354-886x. Malang: Institut Teknologi Nasional
doi:https://doi.org/10. 17844/jphpi.v Malang. Retrieved from http://eprin
21i3.24716. ts.itn.ac.id/id/eprint/2939.

Jaya, F. M., & Rochyani, N. (2020). Mufida, S. N., & Herdyastuti, N. (2022).
Ekstraksi Gelatin Tulang Ikan Ekstraksi Gelatin Sisik Ikan Nila
Gabus (Channa striata) dengan (Oreochromis sp.) dengan Variasi
Variasi Asam yang Berbeda pada Konsentrasi Asam Sitrat dan Waktu
Proses Demineralisasi. Jurnal Demineralisasi. Jurnal Sumberdaya
Perikanan dan Kelautan, 25(3), 201- Akuatik Indopasifik, 193-204. p-
207. e-ISSN: 2721-8902, p-ISSN: ISSN 2550-1232, e-ISSN 2550-
0853-7607. doi:http://dx.doi.org/10. 0929. doi:https://doi.org/10.46252/
31258/jpk.25.3.201-207. jsai-fpik-unipa.2022.Vol.6.No.3.237.

Marhayuni, Y., & Syakina, A. N. (2023). Nasution, A. Y., Harmita, & Harahap, Y.
Kajian Ikan Tuna (Thunnus.) (2018). Karakterisasi Gelatin Hasil
sebagai Sumber Gelatin Halal. Ekstraksi dari Kulit Ikan Patin
Prosiding Konferensi Integrasi (Pangasius hypophthalmus) dengan
Interkoneksi Islam dan Sains. 5, pp. Proses Asam dan Basa.
63-68. p-ISSN: 1535697734, e- Pharmaceutical Sciences and
ISSN: 1535698808. Yogyakarta: Research (PSR), 5(3), 145-151.
Program Studi Kimia Fakultas Sains ISSN: 2407-22354. doi:https://doi.
dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. org/10.7454/psr.v5i3.4029.
Retrieved from https://ejournal.uin-

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
93 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

Niraputri, V., Romadhon, & Suharto, S. Surabaya: Institut Teknologi Adhi


(2021). Pengaruh Lama Tama. p-ISSN: 2686-0023, e-ISSN:
Perendaman Asam Klorida 2685-6875. Retrieved from https://
Terhadap Kekuatan Gel Gelatin ejurnal.itats.ac.id/sntekpan/article/vi
Teripang Hitam (Holothuria ew/386/251.
leucospilota). Pena Akuatik, 20(1),
17-31. e-ISSN: 2301-640x, p-ISSN: Safi'i, Tjahjaningsih, W., & Masitah, E. D.
0216-5449. doi:http://dx.doi. org/10. (2021). Optimization of Extraction
31941/penaakuatika.v20i1.1326. Time on The Characteristics of
Gelatin from Scales of Red Snapper
Nugraheni, A. W., Anggo, A. D., & Dewi, E. (Lutjanus sp.). The 1st International
N. (2021). Pengaruh Jenis Asam Conference on Biotechnology and
Terhadap Karakteristik Gelatin Kulit Food Sciences (pp. 1-6). Canada:
Ikan Ayam-Ayam (Abalistes IOP Publishing. doi:10.1088/1755-
stellaris). Jurnal Ilmu dan Teknologi 1315/679/1/012010.
Perikanan, 3(2), 78-85. e-ISSN:
2685-3701. doi: https://doi.org/10. Safitri, R., Isamu, K. T., & Akib, N. I.
14710/ jitpi.2021.13144. (2019). Uji Kualitas Gelatin dari
Tulang Ikan Tuna Sirip Kuning
Nurilamala, M., Nasirullah, M. T., (Thunnus albacares) Menggunakan
Nurhayati, T., & Darmawan, N. Jenis Asam yang Berbeda. J. Fish
(2021). Karakteristik Fisik-Kimia Protech, 2(2), 218-225. ISSN: 2621-
Gelatin dari Kulit Ikan Patin, Ikan 1475. doi:http://ojs.uho.ac.id/index.
Nila, dan Ikan Tuna. Jurnal php/jfp.
Universitas Gadjah Mada, 23(1), 71-
77. e-ISSN: 2502-5066, p-ISSN: Said, H. (2018). Pembuatan Dendeng
0853-6384. doi:10.22146/jfs.59960. Daun Singkong (Manihot utilisima)
Kombinasi Ikan Bandeng (Chanos-
Ridhay, A., Musafira, Nurhaeni, chanos). Skripsi. Sulawesi Selatan:
Nurakhirawati, & Khasanah, N. B. Jurusan Teknologi Hasil Perikanan
(2016). Pengaruh Variasi Jenis Politeknik Pertanian Negeri
Asam Terhadap Rendemen Gelatin Pangkep dan Kepulauan. Retrieved
dari Tulang Ikan Cakalang from https://repository.polipangkep.
(Katsuwonus pelamis). Jurnal ac.id/uploaded_files/temporary/Digit
Kovalen, 2(2), 44-53. ISSN: 2477- alCollection/MjBlMWFlMjM1Yzg0N
5398. doi:https://dx.doi.org/10. 224 mI0YWQ4M2NmNjQ1MTFlMTM2N
87/j24775398.2016.v2.i2.6725. DNiYjgxNDkyOA==.pdf.

Rosalina, G. E., Masruri, M. Z., & SNI 2332.3. (2015). Penentuan Angka
Zuchrillah, D. R. (2018). Pra Desain Lempeng Total (ALT) pada produk
Pabrik Gelatin dari Tulang Ikan perikanan. Jakarta: Badan
Tuna. Seminar Nasional Sains dan Standarisasi Nasional. Retrieved
Teknologi Terapan VI (pp. 395-400). from https://drive.google.com/file/d/

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat
94 Yulian, Zulfahmi dan Afdhaly

1iNBGlFsYpS3TLA6t-KraPp1x6N9 Approaches with Challanges and


TLuy9/view?usp=sharing. Prospect. Food Bioscience, 44(1),
1001-422. doi:http://dx.doi.org/10.
Sukma, Mismawati, A., Pamungkas, B. F., 1016/j.fbio. 2021.101422.
Diachanty, S., & Zuraida, I. (2022).
Komposisi Proksimat dan Profil Umar, A., Mokolensang, J. F., Monijung,
Mineral Tulang dan Sisik Ikan R. D., Lumenta, C., Sambali, H., &
Papuyu (Anabas testudineus). Sinjal, C. A. (2022). Penggunaan
Media Teknologi Hasil Perikanan, Limbah Ikan Tuna Sebagai Sumber
10(3), 185-191. e-ISSN 2682-7205, Protein untuk Pertumbuhan dan
p-ISSN 2337-4284. doi:https://doi.or Kelangsungan Hidup Ikan Nila
g/10.35800/mthp.10.3.2022.36798. Salin, Oreochromis niloticus.
Budidaya Perairan, 10(2), 254-262.
Uddin, S. M., Hossain, M. M., Sagadevan, e-ISSN: 2684-7396. doi:https://doi.
S., Amin, M. A., & Johan, M. R. org/10.35800/bdp.10.2.2022.
(2021). Halal and Kosher Gelatine: 40576.
Applications as Well as Detection

AMINA 5 (2) 2023 | Ekstraksi gelatin sisik ikan betok (Anabas testudineus) dari Kabupaten Aceh
Tamiang menggunakan asam sitrat

You might also like