Professional Documents
Culture Documents
Agnostik, Atheis, Anti Kristus
Agnostik, Atheis, Anti Kristus
• bukan hukum materi dan evolusi yang memiliki keputusan akhir, tetapi
akal budi, kehendak, cinta - suatu Pribadi.
• “Firman itu menjadi manusia.” Sebelum wahyu ini kita bertanya-tanya:
bagaimana hal itu bisa terjadi? Firman dan daging adalah realitas yang saling
bertentangan; bagaimana Firman yang kekal dan mahakuasa bisa menjadi
manusia yang lemah dan fana? Hanya ada satu jawaban: Cinta. Mereka yang
mencintai ingin berbagi dengan yang dicintai, mereka ingin menjadi satu
dengan yang dicintai, dan Kitab Suci menunjukkan kepada kita kisah cinta
Allah yang agung bagi umat-Nya yang berpuncak pada Yesus Kristus.
• Kata tidak pernah berdiri sendiri; itu datang dari seseorang, ada untuk didengar,
dan karena itu dimaksudkan untuk orang lain. Kata bersifat komunikatif dan
menunjuk pada dialog.
• Perlunya salib dalam sejarah keselamatan, yang merupakan suatu tindakan
divina of amare, bukan hanya laborare.
• Salib memaksa kita untuk mempertimbangkan kembali siapa Tuhan yang telah
membiarkan dirinya terseret ke dalam penghinaan dan kekalahan yang
memalukan dalam diri Yesus.
• Tuhan telah datang begitu dekat dengan kita sehingga kita dapat
membunuhnya dan dengan demikian dia, tampaknya, tidak lagi menjadi Tuhan
bagi kita.
• Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya Allah berkenan mewahyukan diri-Nya
dan memaklumkan rahasia kehendak-Nya (lih. Ef. 1:9); berkat rahasia itu
manusia dapat menghadap Bapa melalui Kristus Sabda yang menjadi daging,
dalam Roh Kudus, dan ikut serta dalam kodrat ilahi (lih. Ef.2:18; 2Ptr. 1:4).
• Maka dengan wahyu itu Allah yang tidak kelihatan (lih. Kol. 1:15; 1Tim. 1:17)
dari kelimpahan cinta kasih-Nya menyapa manusia sebagai sahabat-sahabat-
Nya (lih. Kel. 33:11; Yoh. 15:14-15), dan bergaul dengan mereka (lih. Bar. 3:38),
untuk mengundang mereka ke dalam persekutuan dengan diri-Nya dan
menyambut mereka di dalamnya.
• Tata pewahyuan itu terlaksana melalui perbuatan dan perkataan yang amat
erat terjalin, sehingga karya, yang dilaksanakan oleh Allah dalam sejarah
keselamatan, memperlihatkan dan meneguhkan ajaran serta kenyataan-
kenyataan yang diungkapkan dengan kata-kata, sedangkan kata-kata
menyiarkan karya-karya dan menerangkan rahasia yang tercantum di
dalamnya.
• Tetapi melalui wahyu itu kebenaran yang sedalam-dalamnya tentang Allah dan
keselamatan manusia nampak bagi kita dalam Kristus, yang sekaligus menjadi
pengantara dan kepenuhan seluruh wahyu (DV 2)
• Wahyu: dilihat pada dasarnya sebagai dialog berkelanjutan antara Allah dan
umat manusia dalam sejarah manusia,
• Memberikan landasan teologis untuk diskusi tentang hal-hal mendesak lainnya,
termasuk bagaimana gereja berhubungan dengan orang Kristen lainnya,
dengan orang-orang Yahudi, untuk orang percaya non-Kristen lainnya, dan
dunia modern secara keseluruhan.
• DV menyatakan tentang Allah telah menyatakan diri-Nya dalam Kitab Suci dan
tradisi, dan sepenuhnya melalui Kristus dalam Gereja Katolik,
1. Allah mewahyukan diri dalam diri Yesus Kristus sebagai dialog terus menerus
dengan kemanusiaan.
2. Tanggapan atas pewahyuan tersebut adalah Gereja yang terus menerus
berdialog dengan dunia dan kemanusiaan.
3. Manusia yang selalu dalam dialog dan komunikasi dengan yang lain dan LIAN
(Allah) selalu membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam Rahmat.
4. Pandangan dan pendekatan empiris → relasional, interkulturalitas,
interdisipliner.
5. Cogito Ergo sum → Kemanusiaan dalam Kristus karena karya Roh Kudus.
6. Saya bersama dengan yang lain di dalam GEREJA dalam jaringan TRADISI yang
selalu menafsirkan dan ditafsirkan.
7. Beriman: rasio → seluruh kehidupan manusia dan jaringan-jaringan TRADISI
yang dibarui oleh Roh Kudus dan Gereja di ruang dan Waktu (kebudayaan
manusiawi)
• REDEMPTORIS MISIO (33)
1. Masyarakat, kelompok, dan konteks sosio-kultural di mana Kristus dan Injil-Nya tidak
dikenal, atau komunitas-komunitas Kristiani yang kurang matang untuk mampu
mewujudkan iman di lingkungan mereka sendiri dan mewartakan kepada kelompok
lain.
3. Di negara-negara dengan akar Kristen kuno, dan terkadang juga di Gereja-Gereja yang
lebih muda, dimana seluruh kelompok orang yang dibaptis telah kehilangan rasa iman
yang hidup, atau bahkan tidak lagi menganggap diri mereka sebagai anggota Gereja,
dan menjalani kehidupan yang jauh dari Kristus dan Injilnya.
4. Menanggapi secara kreatif dalam misi terhadap Areopagi modern atau sektor budaya
yang setara, seperti dunia komunikasi. Dia memasukkan 'komitmen untuk perdamaian,
pembangunan dan pembebasan masyarakat; hak-hak individu dan masyarakat,
terutama minoritas; kemajuan perempuan dan anak-anak; menjaga dunia ciptaan'
NEW AGORA
• Menjadi rasul digital berarti membawa narasi Yesus dan ajaran Gereja melalui dan dalam
dunia media sosial. Gereja mendesak umat-Nya untuk mengakui platform-platform ini
sebagai portal baru untuk evangelisasi.
• Misi Gereja untuk berkomunikasi didasarkan pada komunikasi diri Allah terhadap umat
manusia ( IM 3). Melalui teknologi baru ini, Gereja melihat cara baru dalam membentuk
hubungan. Teknologi baru ini membuka portal-portal baru bagi misi injili Gereja. Sebagai
portal baru ekspresi iman, evangelisasi yang dilakukan di ruang digital mewartakan pribadi
yang sama Yesus Kristus dan pesan-pesan Kerajaan Allah.
• Gereja melihat media sosial sebagai wilayah pastoral yang penting dalam mewujudkan
Kerajaan Allah yang diwujudkan dalam upaya mencapai keadilan sosial, perdamaian, dan
solidaritas.
• Fratelli Tutti ( FT ), memastikan bahwa kehati-hatian adalah kunci untuk memastikan bahwa
“bentuk-bentuk komunikasi masa kini sebenarnya membimbing kita menuju perjumpaan
yang murah hati dengan orang lain, pada pencarian kebenaran secara jujur, untuk
pelayanan, kedekatan dengan masyarakat kurang mampu dan peningkatan kesejahteraan
umum”
• Setiap orang mempunyai sesuatu untuk disumbangkan sebagai agen evangelisasi tanpa
memandang pendidikan atau formasi teologis seseorang (EG 120).
AJARAN DOKTRINAL
AJARAN DOGMATIK
AJARAN MORAL
KETETAPAN LITURGI
HIDUP BERSAMA
PERAN GEREJA PAROKI
STABILITAS PAROKI / KEUSKUPAN
KHK 1985
MEMILIH BERIMAN
NEW EVANGELIZATION
IN NEW AGORA