You are on page 1of 1

koperasi sektor riil yang tidak memiliki akuntabilitas publik diharuskan laporan keuangannya mengacu

pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) sedangkan koperasi
sektor riil yang memiliki akuntabilitas publik diharuskan laporan keuangannya mengacu pada Standar
Akuntansi Keuangan Umum (SAK-Umum). mengenai keuangan dalam koperasi di Indonesia tidak diatur
secara rinci dalam UU Perkoperasian. Akan tetapi, hal tersebut diatur secara cukup rinci dalam Peraturan
Menteri KUKM Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi,
Peraturan Menteri Nomor 12/Per/M.KUKM/2015 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor
Riil.

Dalam koperasi, pertanggungjawaban dalam lingkup laporan keuangan dilakukan oleh Pengurus kepada
Rapat Anggota. Pasal 37 UU Perkoperasian menyatakan bahwa persetujuan terhadap laporan tahunan,
yang di dalamnya termasuk laporan keuangan, merupakan penerimaan pertanggungjawaban Pengurus
oleh Rapat Anggota. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Pengurus bertanggungjawab untuk
menyampaikan laporan keuangan kepada Rapat Anggota untuk mendapatkan persetujuan. Dalam UU
Perkoperasian, selain Rapat Anggota, tidak terdapat pihak lain yang kepadanya harus
dipertanggungjawabkan laporan keuangan koperasi, termasuk pemerintah.

You might also like