You are on page 1of 27

ASMA

apt. Dian Anggraini, M.Sc.


Definisi

Kelainan berupa Menyebabkan


inflamasi kronik hiperreaktivitas
saluran nafas bronkus thd
(bronkus) rangsangan

Ditandai gejala
Bersifat
berulang berupa
reversibel (dg
batuk, mengi, rasa
atau tanpa terapi)
berat di dada saat
malam atau dini hari
Patofisiologi
FAKTOR RISIKO

GENETIK
Hiperreaktifitas
Atopi/alergi bronkus
Faktor yg memodifikasi penyakit
bronkus
Jenis kelamin
Ras
LINGKUNGAN Alergen
Makanan
Obat (NSAID, aspirin, B bloker)
Irritant (parfum, household spray)
Emosi berlebihan
Asap rokok (aktif, pasif)
Polusi
Excercise induced asthma
Cuaca
TUJUAN TATALAKSANA TERAPI

Menghilangkan Mengupayakan
dan
mengendalikan
01 02 aktivitas
normal (incl.
gejala Excercise)

Mencegah
eksaserbasi 03 04 Hindari ESO
akut dan
kematian
Meningkatkan Pd anak,
mempertahankan
mempertahan
dan
05 06 tumbang anak
kan faal paru sesuai potensi
genetiknya
● Obatnya :

PENATALAKSANAAN 1. Bronkodilator : B2 agonis


kerja cepat dan Ipratropium

ASMA AKUT 2.
Br
Kortikosteroid sistemik

Bronkodilator diutamakan
bentuk inhalasi
TERAPI MEDIKAMENTOSA ASMA
TX KONTROL
(CONTROLLER)
• Kortikosteroid
• Inhalasi
• Kortikosteroid
TX PELEGA sistemik
(RELIEVER) • Na kromoglikat
• Agonis B2 kerja • Metil xantin
singkat • Agonis B2 kerja lama
• Kortikosteroid (inhalasi dan PO)
• Antikolinergik • Leukotriene modifyer
• Aminofilin • Anti H1 gen 2
• Adrenalin (cetirizine, loratadin)
TERAPI PELEGA (RELIEVING)
PRINSIP

Relaksasi otot polos


Dilatasi jalan nafas
bronkus

Perbaikan dan
penghambatan Menurunkan
bronkokontriksi utk hiperresponsif jalan
mengatasi gejala nafas
akut
GOLONGAN METIL XANTIN

TEOFILIN
● MX :
➢ Hambatan enz
TEOBROMIN fosfodiesterase yg
menyebabkan
bronkodilatasi
➢ Hambatan resp adenosin
KAFEIN pd sal nafas shg tidak tjd
bronkokontriksi
FARMAKODINAMIK METIL XANTIN
Pada SSP
1. Meningkatkan kesiagaan dan mengurangi
kelelahan
2. Kecemasan dan insomnia (kafein)
3. Pada dosis tinggi menyebabkan kejang
4. Tremor (aminofilin)

Kardioavaskular
1. Kronotropik dan inotropik (+)
2. Meningkatkan aliran darah perifer o.k viskositas darah
menurun
Ginjal ➔ diuretik lemah
GIT ➔ merangsang sekresi getah di sal cerna
Otot polos ➔ bronkodilatasi

OBAT SIMPATOMIMETIK
Manfaat farmakologis :
Relaksasi otot polos bronkus
Hambat pengeluaran zat-zat bronkokontriktor

Zat-zat bronkokontriktor jg menghambat


kebocoran mikrovaskuler dan meningkatkan
aktivitas silia di sal nafas
GOLONGAN ANTI MUSKARINIK
● Obat antimuskarinik bekerja dengan memblok efek bronkokontriksi dari
asetilkolin pada reseptor muskarinik M3 yang terdapat pada otot polos saluran
nafas
● Terdiri dari 2 jenis :

SHORT-ACT ANTIMUSKARINIK (SAMA) Mekanisme :

• Ex : ipratropium dan axitropium Menghambat pengeluaran


asetilkolin pada reseptor
LONG-ACT ANTIMUSKARINIK (LAMA) muskarinik.
Pada saluran nafas asetilkolin
• Ex : tiptropium, aclinidium glycopironium
dihasilkan oleh n.esophagus.
Penghambatan terhadap
asetilkolin menyebabkan
blokade pada kontraksi
otot polos bronkus dan
sekresi kelenjar pada
mukosa saluran nafas
B-2 AGONIS
Durasi (Lama Kerja)
Onset Singkat Lama
Cepat Fenoterol Formoterol
Prokaterol
Salbutamol
Terbutaline
pributerol
Lambat - Salmeterol
Prinsip kerja dari β2 agonis adalah merelaksasi otot polos jalan nafas dengan menstimulasi
reseptor β2 adrenergiK dengan meningkatkan C-AMP dan menghasilkan antagonis fungsional
terhadap brokokontriksi β2 agonis terdiri atas 2 kelompok yaitu short acting dan long acting
B-2 AGONIS SHORT-ACT
I Meredakan bronkospasme pada asma dan
obstruksi saluran nafas
KI Hipersensitifitas terhadap salbutamol
ES Tremor, ketegangan, sakit kepala, kram otot, palpitasi, takikardi, aritmia,
vasdilatasi perifer gangguan tidur, dan tingkah laku dll. Pada dosis tinggi
menyebabkan hipokalemia

IO Efek antagonis bersama penghambat beta non selektif seperti propranolol,


nadolo, pindolol, timolol, alprenolol, penbutalol, sotalol.

D Oral : dewasa 3-4 x 4 mg/hari (lansia dan pasien yang sensitive awal 2 mg).
Anak 0,05-0,1 mg/kgBB/kali setiap 6-8 jam

Inhalasi nebulizer : dewasa dan anak diatas 18 bulan 2,5 mg dibeikan


sampai 4 kali sehari
I Sebagai pengobatan gejala episode asma akut, sebgai
profilaksis asma yang dipicu olahraga, sebagai pengobatan
FENOTEROL gejala asma bronkial dan kondisi lainya dengan penyempitan
jalan nafas yang reversible
KI Kardiomiopati obtruksi hipertropi, takiaritmia
ES Tremor halus pada otot rangka, sakit kepala, takikardi, palpitasi batuk,
iritasi lokal, mual muntah, berkeringat, hypokalemia serius dapat
diakibatkan oleh terapi agonis beta2

IO Efek obat diperkuat obat beta adrenergic, antikolinergik, derivate


xantin
D Inhaler : Dosis dewasa & anak >12 th
Episode asma akut : 1 semprot jika belum ada perbaikan setelah 5
menit berikan dosis ke2
Pencegah asma yang dipicu aktivitas fisik :1-2
semprotan maksimal 8 semprot/hari
Asma bronkial dan keadaan lain dengan penyepitan saluran nafas
yang reversible : bila diperlukan pengulangan dosis 1-2 semprot
untuk setiap pemberian maksimal 8 semprot/hari
B-2 AGONIS LONG-ACT
FORMOTE I Asma dan penyakit paru obstruktif kronik tidak
ROL dianjurkan sebgai monoterapi pada asma
FUMARAT KI Hipesensitifitas
ES Gangguan SSP :sakit kepala, gangguan tidur,
agitasi, lemah
Gangguan kardiovaskular : palpitasi takikardi,
spasme bronkus, tremor, kram otot
IO Afak antagonis bersama penghambat beta non selektif
seperti propranolol, nadolo, pindolol, oksprenolol, timolol,
alprenolol, penbutolol, sotalol
D Sediaan formoterol yang beredar di Indonesia tdk ada
yang tunggal tapi merupakan kombinas dengan
kortikosteroid
SALMETEROL
I Asma obstruksi saluran nafas reversible lain yang
memerlukan bronkodilator jangka Panjang
digunakan dalam kombinasi dengan antiinflamasi
lain(misalnya kortikosteroid)
ES Tremor, ketegangan, sakit kepala, kram otot, palpitasi,
takikardi, aritmia, vasodilatasi perifer, gangguan tidur
dan tingkah laku. Dosis tinggi menyebabkan
hipokalemia
IO Efek antagonis bersama penghambat beta non
selektif seperti propranolol, nadolo, aksprenolo,
timolol, alprenolol, penbutalol, sotalol
D Sediaan salmeterol yang beredar di Indonesia tdk bersifat
tunggal tapi merupakan kombinasi dengan kortikosteroid
KORTIKOSTEROID

• Obat ini tidak memiliki mekanisme kerja berupa relaksasi


otot polos bronkus secara langsung,melainkan menurunkan
reaktivitas bronkus, meningkatkan diameter saluran nafas
dan menurunkan frekuensi kekambuhan asma.
• Efek terhadap obstruksi saluran nafas mungkin
diakibatkan oleh potensi asi terhadap efek beta
agonis.
• Efek yang paling utama adalah menghambat reaksi radang
yang disebabkan oleh eosinophil pada saluran nafas, dan
mediator-mediator lain, seperti asam arakhidonat, lekotrien
dan prostaglandin.
THANK YOU

You might also like