You are on page 1of 12

Valuasi Ekonomi Lingkungan .

Valuasi Ekonomi Lingkungan pada Taman Mas


Kemambang Purwokerto

1st Siti Mukaromah, 2nd Alif Hidayat Syahputra, 3rd Dina Hidayu, 4rd Muthi
Rahma Akifah, 5rd Indri Nur Afifah
UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Banyumas-Jawa Tengah, Indonesia
Email: sitimukaromah1632@gmail.com, alifhidayats45@gmail.com,
dinahidayu6@gmail.com, muthirahma11@gmail.com, indrinurafifah110@gmail.com,

Submitted: Abstract
XX-XX-XXXX Taman Mas Kemambang is one of the tourist destinations located in Purwokerto, Banyumas
Revised : Regency. This study aims to determine the environmental economic valuation of Taman Mas
XX-XX-XXXX Kemambang and how much it has an economic impact on the people of Purwokerto. Researchers
Accepted:
XX-XX-XXXX
focused on calculating the valuation using the productivity approach and Travel Cost Method
Published: (TCM). This research uses descriptive and quantitative data analysis methods. Descriptive method
XX-XX-XXXX is used to visualize the general condition of the study area and the socio-economic characteristics of
tourists. In this study, the population is all tourist visits at Taman Mas Kemambang for one year
which is 203,033 visitors. Researchers used sampling techniques in this study, namely non-
probability sampling techniques with purposive sampling methods. The number of samples in this
study were 100 people. The results obtained from this study through the ticket productivity
approach obtained an economic valuation value of Taman Mas Kemambang of Rp
3,045,495,000.00/year. Meanwhile, through the Travel Cost Method approach, an economic
valuation value of Rp. 8,056,349,440.00/year was obtained. So, Taman Mas Kemambang has
a total economic valuation value of Rp 11,101,844,440.00/year.
Keywords: economic valuation; Travel Cost Method (TCM); productivity; mas kemambang
park

Abstrak
Taman Mas Kemambang merupakan salah satu dari destinasi wisata yang berlokasi
di Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh data valuasi ekonomi lingkungan pada Taman Mas Kemambang dan
seberapa berdampak secara ekonomi bagi masyarakat Purwokerto. Peneliti
berfokus menghitung valuasi tersebut menggunakan metode pendekatan
produktivitas dan Travel Cost Method (TCM). Penelitian ini memakai metode
kuantitatif dan analisis data deskriptif. Metode deskriptif dipakai untuk
memvisualisasikan kondisi nyata wilayah yang dikaji serta tabiat sosial ekonomi
wisatawan. Di dalam penelitian ini populasinya merupakan semua kunjungan
wisatawan di Taman Mas Kemambang satu tahun yaitu sebanyak 203.033
pengunjung. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel didalam penelitian
ini yaitu teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Jumlah
sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang. Hasil yang didapat dari
penelitian ini melalui pendekatan produktivitas tiket diperoleh nilai valuasi ekonomi
dari Taman Mas Kemambang sebesar Rp 3.045.495.000,00/tahun. Sedangkan
melalui pendekatan TCM diperoleh nilai valuasi ekonomi sebesar Rp
8.056.349.440,00/tahun. Jadi, Taman Mas Kemambang memiliki total nilai valuasi
ekonomi yang diperoleh yaitu sebesar Rp 11.101.844.440,00/tahun.
Kata Kunci: valuasi ekonomi; Travel Cost Methode (TCM); produktivitas; taman mas
kemambang

MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ... │1


Introduction
Indonesia kerap dikenal dengan sebutan mega biodiversity country yaitu negara yang memiliki
keanekaragaman hayati dan berbagai jenis flora & fauna yang lebih banyak dari negara-negara lain.
Sumber daya pariwisata tersebut harus dikembangkan karena memiliki potensi nilai ekonomi yang
tinggi serta sebagai sektor penggerak pelestarian lingkungan dalam kawasan pariwisata sehingga
dapat berkontribusi dalam keberlanjutan perekonomian. Menurut Undang-Undang Penataan
Ruang No.26 Tahun 2007 dijelaskan bahwa luas dari (RTH) ruang terbuka hijau harus mencakup
minimal 30% dari total luas kota. Salah satu elemen (RTH) ruang terbuka hijau yang perlu dijaga
bahkan diperluas adalah taman (DPU, 2006).
Wilayah Purwokerto memiliki banyak objek wisata menarik, baik wisata alam maupun wisata
edukatif lainnya yaitu seperti: Curug Jenggala, Hutan Pinus Limpakuwus, New Small World
(Taman Miniatur Dunia) Baturaden, Taman Mas Kemambang, Taman Andhang Pangrenan,
Telaga Kumpe, dll. Salah satu objek wisata yang saat ini ramai diperbincangkan yaitu Taman Mas
Kemambang. Objek wisata tersebut dikembangkan sebagai pemenuhan kebutuhan ruang publik
yang edukatif-rekreatif bagi masyarakat Banyumas dan sekitarnya, adanya objek wisata ini juga
merupakan salah satu tempat Ruang Terbuka Hijau (RTH) bagi wisatawan yang berkunjung dan
masyarakat.
Taman Mas Kemambang berlokasi di Purwokerto yamg merupakan bagian dari RTH di
Kabupaten Banyumas. Taman ini berdiri diatas lahan seluas ±4 hektar danberada di tengah-tengah
pusat kota, tepatnya di Jalan Karang Kobar No. 9, Glempang, Bancar Kembar, Kecamatan
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Daya tarik dari taman wisata ini adalah
tempatnya yang asri serta nyaman untuk berekreasi dengan keluarga maupun sahabat. Taman ini
menyediakan beraneka macam wahana, diantaranya taman bermain , kolam renang, dan area
piknik. Taman Mas Kemambang juga menjadi salah satu habitat bagi berbagai macam flora dan
fauna, termasuk pohon-pohon rindang, ikan, dan burung.
Dalam beberapa tahun terakhir, taman ini telah mengalami fluktuasi pertumbuhan dalam
jumlah pengunjung dan popularitasnya sebagai tempat rekreasi. Hal tersebut bisa dilihat dari
data pengunjung satu tahun terakhir dibawah ini.

Grafik Pengunjung Taman Mas Kemambang


September 2022 – Agustus 2023

2 │MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ...


Valuasi Ekonomi Lingkungan .…

Keindahan lanskap Taman Mas Kemambang dijadikan sebagai daya tarik wisata, yaitu sebagai
kawasan wisata yang dapat memberikan nilai perekonomian bagi masyarakat sekitar melalui jasa lingkungan..
Untuk memproyeksikan suatu nilai/value ekonomi dari jasa lingkungan tersebut dapat melalui
teknik penilaian (valuation) tertentu. Teknik valuasi nilai ekonomi dapat dilakukan melalui
pendekatan nilai produktivitas tiket dan Travel Cost Method (TCM) (Akhmad Fauzi, 2004).
Dalam pendekatan produktivitas valuasi yang dilakukan untuk memberikan harga pasar
sesungguhnya (Indah, 2004). Biaya perjalanan adalah besarnya uang dan lamanya waktu yang
digunakan orang dalam berwisata ke kawasan rekreasi dan dapat digunakan untuk menentukan
nilai manfaat dari upaya konservasi yang dilakukan di lokasi tersebut (Addinul, 2007). Pada
pendekatan produktivitas valuasi yang dilakukan untuk memperoleh harga pasar sebenarnya. Titik
awal dasar metode dengan biaya perjalanan adalah jumlah waktu perjalanan dan biaya yang
dihabiskan seseorang untuk mengunjungi suatu tempat mewakili harga untuk sampai ketempat
(Jala, 2015). Berdasarkan kajian empiris yang dilakukan oleh Shela Nur Afinka (2023) mengenai
nilai valuasi ekonomi kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus menggunakan pendekatan biaya
perjalanan (Travel Cost Method) memperoleh nilai ekonomi total pada Hutan Pinus Limpakuwus
senilai Rp 289.724.699.959 per tahun.
Melihat kondisi potensial diatas, valuasi ekonomi lingkungan pada Taman Mas Kemambang
Purwokerto penting dilakukan guna mengetahui nilai ekonomi dari taman tersebut. Nilai ekonomi
ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti untuk pengambilan keputusan dalam
pengelolaan taman, untuk pengembangan wisata, dan untuk perencanaan pembangunan.
Penelitian ini dilakukan guna memperoleh nilai ekonomi dari objek wisata taman Mas Kemambang
melalui pendekatan nilai produktivitas serta biaya perjalanan (Travel Cost Method).

Literature Review
Valuasi ekonomi adalah suatu teknik untuk menilai produk dan jasa yang berasal dari
lingkungan dan sumber daya alam secara kuantitatif, baik dari segi nilai pasar maupun nilai non-
pasar (Hasibuan, 2014). Valuasi sumber daya ekonomi adalah alat yang digunakan dalam ilmu
ekonomi untuk menentukan nilai uang dari produk dan jasa yang berasal dari lingkungan dan
sumber daya alam. Hal ini dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik penilaian tertentu.
Valuasi ekonomi lingkungan menggunakan pendekatan nilai produktivitas adalah satu
diantara metode yang dilakukan untuk menghitung nilai pekonomian dari aset lingkungan dan
sumber daya alam. Pendekatan ini berfokus pada kontribusi aset lingkungan terhadap produktivitas
ekonomi dan kesejahteraan manusia (KNLH, 2007).
Biaya perjalanan adalah besarnya uang dan lamanya waktu yang digunakan orang ketika berwisata ke
dalam kawasan rekreasi dan dapat digunakan untuk menentukan nilai manfaat dari upaya konservasi yang
dilakukan di lokasi tersebut (Addinul, 2007). Ketika menentukan nilai sebuah destinasi wisata dengan
menggunakan variabel yang berbeda, pendekatan biaya perjalanan (travel cost) sering digunakan

Research Method
A. Lokasi dan Waktu Kajian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu objek wisata Taman Mas Kemambang yang terletak di
Kota Purwokerto, tepatnya di Jalan Karang Kobar No. 9, Dusun Glempang, Desa Bancar Kembar,

MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ... │3


Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah. Penelitian secara langsung di lapangan dilakukan pada
Oktober 2023. Kondisi objek wisata saat melakukan penelitian cukup ramai pengunjung, diantaranya
anak-anak, para remaja dan orang dewasa, hingga lansia.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi disebut juga subjek maupun objek yang memiliki nilai dan karateristik tersendiri
yang kemudian diambil kesimpulannya setelah peneliti menemukan hasil dari penelitian (Sugiono,
2008). Di dalam penelitian ini populasinya yaitu para wisatawan di Taman Mas Kemambang yang
berkunjung untuk berwisata. Populasi yang dipakai dari peneliti saat ini adalah jumlah semua total
pengunjung wisatawan di Taman Mas Kemambang satu tahun pada September 2022 sampai
dengan Agustus 2023 yaitu sebanyak 203.033 pengunjung.
2. Sampel
Sampel merupakan hasil dan sifat yang melekat pada populasi yang diteliti (Sugiyono, 2019).
Di dalam penelitian ini peneliti memakai teknik pengambilan sampel yaitu teknik non probability
sampling melalui metode purposive sampling yaitu peneliti menentukan sendiri kualifikasi terkait siapa
saja yang masuk menjadi responden pada penelitian (Sugiyono, 2019). Menurut Sugiyono, teknik
nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel tidak memperoleh kesempatan yang sama. Sedangkan
metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling (tujuan dari sampel)
merupakan teknik menentukan sampel melalui beberapa pertimbangan.
Berikut ini beberapa kualifikasi maupun pertimbangan dalam mengambil sampel
ini diantaranya:
1. Responden berumur lebih dari 15 tahun dengan asumsi dalam usia tersebut
responden/narasumber dapat menanggapi pertanyaan kuisioner.
2. Seluruh orang yang pernah mengunjungi objek wisata Taman Maskemambang.
3. Wisatawan yang sepakat mau mengisi kuisioner dan menjawab dengan tepat.

Sampel diperoleh menggunakan rumus Solvin berikut ini (Sugiyono, 2008) :


𝑁
𝑛 = 1+𝑁𝑒 2
Keterangan:
n : jumlah dari sampel
N : jumlah dari populasi
e : ambang batas dari toleransi kesalahan (error tolerance)
melalui penggunaan rumus serta persamaan Solvin tersebut, sehingga bisa diperoleh
sampel dalam penelitian ini diantaranya:

203.033
𝑛=
1 + 203.033 (0.10)2
203.033
=
2.031,33
= 99,96
= 100 (𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 99,96)

4 │MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ...


Valuasi Ekonomi Lingkungan .…

Menurut hasil perhitungan diatas, diperoleh jumlah dari sampel ataupun


responden yang akan diteliti minimal yaitu 100 responden. Oleh karena itu, untuk
mewakili masyarakat umum, sampel dalam penelitian ini adalah 100
responden/narasumber pada objek wisata Taman Mas Kemambang.

C. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik,
diantaranya:
1. Wawancara
Metode ini dilakukan melalui kontak langsung ataupun tidak langsung, Dengan
wawancara maupun melalui pemberian daftar petanyaaan sehingga diperoleh data yang
akurat mengenai objek yang digunakan.
2. Kuesioner
Merupakan beberapa daftar pertanyaan yang dipakai untuk mendapatkan sumber
informasi dari narasumber/responden (keterangan pribadi, maupun suatu hal yang
didapati).
3. Metode Observasi/Pengamatan
Peneliti melaksanakan observasi melalui kunjungan objek wisata Taman Mas
Kemambang yang berlokasi di Bancar Kembar, Purwokerto Utara untuk melihat situasi
wisatanya.
4. Dokumentasi
Metode ini dipakai supaya mendapatkan data seperti dokumen serta catatan lainnya
yang berkaitan pada hal-hal di dalam penelitian. Data yang akan digunakan yaitu seperti
letak geografis lokasi, badan organisasi , serta data lain yang mendukung kecakapan
penelitian.

D. Metode Analisis Data


Di dalam penelitian ini memakai metode kuantitatif dan analisis data deskriptif. Metode
deskriptif dipakai dalam memvisualisasikan suasana nyata wilayah yang dikaji serta tabiat sosial ekonomi
wisatawan. Pada penelitian ini, menggunakan pendekatan nilai produktivitas dan Travel Cost Methode
(metode biaya perjalanan) dalam menghitung valuasi ekonomi Taman Mas Kemambang.

Pendekatan nilai produktivitas pada Taman Mas Kemambang dihitung menggunakan


tiket yang sudah terjual selama satu tahun terakhir. Pendekatan ini dapat dihitung
menggunakan rumus dibawah ini (KNLH, 2007):
Nilai SDA = (SDA x harga)
Maka jika menggunakan tiket untuk menentukan nilai produktivitasnya, dapat dihitung
dengan rumus:
Nilai produktifitas tiket = Tiket yang terjual dalam satu tahun x Harga tiket
Biaya perjalanan dirumuskan dengan(Kusdianti, 2020):
Bpt = BTr + BKr + BSv + BL

MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ... │5


Keterangan:
BPt = Biaya untuk Perjalanan (Rp/jiwa/hari)
BTr = Biaya untuk Transportasi (Rp/jiwa/hari)
BKr = Biaya untuk Konsumsi Pada Saat Rekreasi (Rp/jiwa/hari)
BSv = Biaya untuk Cendera Mata
BL = Biaya Lain-lain (Parkir, dll) (Rp)

Setelah itu, dapat menentukan biaya perjalanan rata-rata dari responden melalui
rumus:
ΣBPT
X1 = 𝑛
Keterangan:
X1 = Biaya perjalanan rata-rata para responden
ΣBPT = Jumlah total biaya perjalanan para responden
n = Jumlah Total Responden

Results and Discussion


Result
A. Kondisi Daerah Kajian
Taman Mas Kemambang, dulunya dikenal sebagai Taman Balai Kemambang,
dikembangkan di bawah pemerintahan Bupati Mardjoko, dilanjutkan di bawah pemerintahan
Bupati Ahmad Husein, dan resmi dibuka pada tanggal 24 Februari 2014. Taman ini memiliki
luas sekitar satu hektar, sementara ditutup pada tahun 2021 untuk renovasi dan
pengembangan. Kemudian, pada 18 Juli 2022, Taman Mas Kemambang secara resmi dibuka
kembali untuk wisatawan oleh Bapak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah (Wawancara).
Salah satu objek wisata di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, adalah Taman Mas
Kemambang. Berdasarkan keterangan dari Bapak Junaidi, Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Banyumas, Mas Kemambang memiliki makna, kata "Mas" menunjukkan sesuatu
yang berharga, sedangkan "Kemambang" memiliki arti muncul atau secara umum berarti
mengapung. Implikasinya adalah bahwa kita membawa sesuatu yang berharga atau berpotensi
untuk keuntungan masyarakat Banyumas. Bagi warga setempat, ini adalah tempat rekreasi yang
terjangkau dan nyaman. Selain menjadi pusat kuliner bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) di mana pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman sambil menikmati
pemandangan, Taman Mas Kemambang menawarkan berbagai wahana seperti kolam ikan,
gazebo, dan area bermain ramah anak, seperti ayunan, seluncuran, jungkat-jungkit, kereta api
mini dan berbagai wahana permainan lainnya (Yuniar Adi, 2022).

1. Lokasi Administrasi
Wahana wisata Taman Mas Kemambang ini berada di Jl. Karang Kobar No.9, Dusun
Glempang, Desa Bancarkembar, Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah.
Membutuhkan waktu tempuh sekitar 44 menit dari pusat kota untuk sampai di lokasi.
Secara geografi Taman Maskemambang terletak di koordinat 7°41′S dan 109°23′E.

6 │MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ...


Valuasi Ekonomi Lingkungan .…

Gambar Peta Lokasi Taman Mas Kemambang

Pada tahun 2014, luas Taman Mas Kemambang masih hanya sekitar 1,2 hektar.
Tetapi pada saat tahun 2021 Taman Mas Kemambang direnovasi sehingga taman ini
berhenti beroperasi sementara. Pemerintah kota Purwokerto melaksanakan revitalisasi
yaitu perluasan dan pembangunan Taman Mas Kemambang menjadi seluas 4 hektar dan
dibuka kembali pada tanggal 18 Juli 2022. Taman Mas Kemambang diresmikan oleh Bapak
Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah.
2. Pemanfaatan Lahan
Dari 30% jumlah total wilayah Taman Mas Kemambang adalah RTH (ruang
terbuka hijau. Selain itu, di dalam taman ini juga terdapat sekitar 20% berupa kolam ikan.
Baru-baru ini, Taman Mas Kemambang yang merupakan tujuan wisata populer ini telah
mengalami renovasi besar-besaran yang mencakup wahana baru, perluasan lahan, dan
peningkatan infrastruktur. Banyak perubahan baru yang telah ditambahkan, termasuk
kolam ikan, gazebo, gerai untuk pedagang UMKM, dan berbagai taman bermain untuk
anak-anak. Sebuah kolam yang cukup besar yang dikelilingi oleh pepohonan dan jogging
track dapat ditemukan di dalam taman. Ikan-ikan berwarna-warni di kolam sedalam 1,6
meter ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Taman ini dilengkapi dengan
spot parkir yang cukup luas yaitu berkapasitas sekitar 100-150 unit mobil, dan 20 unit parkir
bus besar.
3. Sarana dan Prasarana
Fasilitas di Taman Mas Kemambang cukup lengkap, ada berbagai fasilitas yaitu:
Kolam Berbagai Jenis Ikan, Tempat Karaoke, Mushola, Kamar Mandi, Penginapan, Taman
bermain, Wahana Bebek Air, Restoran, Gazebo untuk bersantai, Parkir Untuk Kendaraan,
Warung Penjual Makanan dan Minuman, dan masih banyak lainnya. Taman Mas
Kemambang memiliki daya tarik tersendiri yakni suasana yang asri, sejuk dan nyaman seluas
4 hektar ini sangat nyaman untuk bersantai dan bermain. Terdapat banyak gazebo dari
bambu yang menjadi ciri khas suasana Taman Mas Kemambang ini semakin memikat para
wisatawan untuk bersantai atau sekedar melepas penat sepulang kerja. Kolam Ikan yang
luas dengan wahana paling menonjol yaitu wahana bebek air ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan untuk mengelilingi kolam menggunakan wahana tersebut.

B. Hasil dan Pembahasan


1. Kunjungan Tempat Wisata
Jumlah kunjungan di wisata Taman Mas Kemambang bervariatif tergantung pada
waktu tertentu. Pada satu tahun terakhir, jumlah pengunjung berdasarkan data dari instansi
terkait yaitu:

MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ... │7


Tabel Jumlah kunjungan di wisala alam Taman Mas Kemambang
September 2022 – Agustus 2023
No Bulan Jumlah kunjungan
1. September 2022 17.772
2. Oktober 2022 14.858
3. November 2022 12.848
4. Desember 2022 28.772
5. Januari 2023 21.049
6. Februari 2023 13.992
7. Maret 2023 14.230
8. April 2023 20.254
9. Mei 2023 18.025
10. Juni 2023 16.885
11. Juli 2023 15.877
12. Agustus 2023 8.471
Total 203.033
Sumber : data primer dari sumber utama melalui wawancara pegawai instansi

Sedangkan rata-rata harian pengunjung Taman Mas Kemambang adalah sebagai


berikut:

Tabel Jumlah rata-rata pengunjung harian Taman Mas Kemambang


September 2022 – Agustus 2023
No Hari Kunjungan Jumlah kunjungan
1. Hari kerja (Senin-Jumat) 200-400
2. Akhir pekan (Sabtu-Minggu) 1000-2000
3. Hari Besar atau event >5000
Sumber : data primer dari sumber utama melalui wawancara pegawai instansi

2. Karakteristik Responden
- Jenis Kelamin
Dari total 100 responden, jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu
sebesar 74%.

Tabel Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Perempuan 74 74,00%
2 Laki-laki 26 26,00%

Sumber : hasil analisis data primer

8 │MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ...


Valuasi Ekonomi Lingkungan .…

- Usia
Dari total 100 responden, Usia didominasi oleh responden yang berusia 21-30 tahun
yaitu sebesar 48%.
Tabel Sebaran responden berdasarkan usia

No Usia Jumlah Persentase


1 15 tahun-20 tahun 41 41,00%
2 21 tahun-30 tahun 48 48,00%
3 31 tahun-40 tahun 8 8,00%
4 41 tahun-50 tahun 3 3,00%

Sumber : hasil analisis data primer

- Asal Daerah
Dari total 100 responden, diungguli dari responden yang berasal dari Banyumas
yakni senilai 79%.

Tabel Sebaran responden berdasarkan asal daerah


No Domisili Jumlah Persentase
1 Banyumas 79 79,00%
2 Purbalingga 6 6,00%
3 Banjarnegara 5 5,00%
4 Tegal 1 1,00%
5 Jakarta 2 2,00%
6 Kebumen 2 2,00%
7 Cilacap 4 4,00%
8 Pekalongan 1 1,00%

Sumber : hasil analisis data primer

MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ... │9


3. Perhitungan Produktivitas Tiket
Produktivitas Tiket = Jumlah Pengunjung x Harga Tiket
= 203.033 x Rp 15.000
= Rp 3.045.495.000
Catatan : data jumlah pengunjung September 2022 – Agustus 2023

4. Perhitungan Travel Cost Method (TCM)


Biaya perjalanan bisa dirumuskan dengan (Kusdianti, 2020):
Bpt = BTr + BKr + BSv + BL
= Rp 2.005.000 + Rp 1.634.00 + Rp 55.000 + Rp 274.000
= Rp 3.968.000
Rata-rata biaya perjalanan responden bisa dirumuskan dengan:
𝛴𝐵𝑃𝑇
X1 = 𝑛
𝑅𝑝 3.968.000
= 100
= Rp 39.680
Maka, total TCM dapat dihitung sebagai berikut:
TCM = total rata-rata biaya perjalanan x jumlah pengunjung
= Rp 39.680 x 203.033
= Rp 8.056.349.440

5. Total Valuasi Ekonomi


= Produktivitas Tiket + TCM
= Rp 3.045.495.000+ Rp 8.056.349.440
= Rp 11.101.844.440

Discussion
Penelitian valuasi ekonomi Taman Mas Kemambang sebagai ruang terbuka hijau dan wisata
dilakukan menggunakan metode Produktivitas Tiket dan Travel Cost Methode (TCM). Melalui
metode perhitungan produktivitas tiket dengan total pengunjung selama periode September 2022
– Agustus 2023 sebesar 203.033 pengunjung, dan harga tiket per orang sebesar Rp 15.000,00
diperoleh hasil valuasi ekonomi sebesar Rp 3.045.495.000,00 per tahun. Sedangkan dengan
menggunakan metode TCM, biaya yang dihitung dari total 100 responden yaitu biaya akomodasi,
biaya parkir kendaraan, biaya konsumsi, biaya cendera mata, serta biaya lainnya. Rata-rata total
biaya yang dihabiskan dari tiap responden senilai Rp 39.680,00. Kemudian, total perhitungan TCM
diperoleh nilai valuasi ekonominya sebesar Rp 8.056.349.440,00 per tahun. Berdasarkan
perhitungan diatas yang menggunakan pendekatan produktivitas tiket dan Travel Cost Methode, maka
nilai total valuasi ekonomi Taman Mas Kemambang yaitu sebesar Rp 11.101.844.440,00 per tahun.
Taman merupakan tempat yang memiliki bermacam suasana seperti area wilayah, besar
wilayah, situasi, serta keadaan spesifik yang memiliki fungsi khusus dan tujuan dari pembuatan
taman. Taman secara harfiah dapat dikategorikan sebagai berikut, yakni taman asli atau alami dan
taman rekayasa atau buatan. Taman bisa dihitung valuasi ekonominya, yakni sepaham dengan
penelitian yang dilaksanakan oleh Tatan Sukwika dan Hendrietta Kasih (2020) yang meneliti
Valuasi nilai Ekonomi Taman wisata alam Gunung pancar Kabupaten Bogor menggunakan TCM.
Diketahui terdapat beberapa faktor yang menyebabkan wisatawan berkunjung di Taman Wisata
Alam Gunung Pancar yakni biaya akomodasi, pendidikan responden, kapan mengerti , dan jangka

10 │MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ...


Valuasi Ekonomi Lingkungan .…

waktu. Menurut perhitungan surplus konsumen didapatkan nilai Rp 209.000 tiap individu tiap
mengunjungi serta valuasi ekonomi wilayah sebesar Rp 8.535.978.000.
Masih terdapat selisih jumlah hasil valuasi mungkin dikarenakan penyebab yang diduga
membuat total pengunjung masih terbatas untuk karakteristik responden, sementara pengambilan
keputusan individu besar kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain.

Conclusion
Dari hasil penelitian yang diperoleh bisa di ambil kesimpulan bahwa:
1. Dari total 100 responden, jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu sebesar 74%. Dari
total 100 responden, Usia diungguli para responden yang berumur 21 tahun-30 tahun yakni
senilai 48%. Dari jumlah seluruh 100 responden, diungguli para responden yang datang dari
Banyumas yakni senilai 79%.
2. Melalui pendekatan produktivitas tiket, diketahui valuasi ekonomi dari Taman Mas
Kemambang sebesar Rp 3.045.495.000,00. Sedangkan melalui pendekatan Travel Cost Methode
diperoleh valuasi ekonomi sebesar Rp 8.056.349.440,00.
3. Jadi, Taman Mas Kemambang memiliki total nilai valuasi ekonomi yang diperoleh yaitu
sebesar Rp 11.101.844.440,00 per tahun.
4. Dari hasil observasi kami, Taman Mas Kemambang ini cukup ramai terlebih lagi pada saat
weekend. Banyak pengunjung yang mengunjungi tempat wisata ini dengan teman, keluarga
bahkan pacar. Pengunjung wisata ini beragam mulai dari balita hingga lansia, jenis hiburanya
pun beragam bisa dinikmati oleh semua kalangan.

References

Addinul Yakin. (2007). Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan: Teori, Kebijakan, dan Aplikasi
Bagi Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta:Akademika Pressindo.

Adi Yuniar A. (2022). “Berubah total, Taman Mas Kemambang siap dibuka April
Mendatang”https://m.rri.co.id/purwokerto/berita/banyumas/1337368/berubahtotal
-taman-mas-kemambang-siap-dibuka-april-mendatang .

Akhmad Fauzi. (2004). Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikas. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Direktorat Jendral Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum. (2006). Ruang Terbuka Hijau
sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota.

Indah, S. d. (2004). Analisis Permintaan Objek Wisata Alam Curug Sewu, Kabupaten Kendal,
dengan Pendekatan Travel Cost. Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol. 1, No. 2

Hasibuan, Bernard. (2014). Valuasi Ekonomi Lingkungan Nilai Gunaan Langsung dan Tidak
Langsung Komoditas Ekonomi. Signifikan, Vol. 3, No.2.

Jala & Nandagiri, L. (2015). Evaluation of Economic Value of Pilikula Lake Using Travel Cost and
Contingent Valuation Methods. Aquatic Procedia, 4

MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ... │11
Juwana, W. P. (2015). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Goa Pindul Kabupaten Gunungkidul
Menggunakan Pendekatan Travel Cost Method. Jurnal Reka Lingkungan Institut
Teknologi Nasional, 1-11

Kementrian Negara Lingkungan Hidup. (2007). Panduan Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan. Jakarta: KNLH.

Kunarso, B. T. (2010). Valuasi Ekonomi Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang (Ekonomic
Valuation on Punti Kayu Recreation Park Palembang). Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam, Vol. VII No.1

Kusdianti, E. M. (2020). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Pantai Watu Pecak di Kabupaten
Lumajang Dengan Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost).

Shela Nur, Afinka. (2023). Valuasi Ekonomi Wisata Hutan Pinus Limpakuwus dengan Pendekatan Biaya
Perjalanan (Travel Cost Method) di Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, UIN Profesor Kiai
Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Sugiyono. (2019). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suriani dan Yefrizal. (2013). “Analisis Valuasi Ekonomi Wisata Alam Pantai Lampuuk Dengan
Pendekatan Travel Cost Metode”, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Vol.4 No.2

Tatan Sukwika dan Hendrietta Kasih (2020). Valuasi Ekonomi Taman Wisata Alam Gunung
Pancar Kabupaten Bogor. Jurnal Destinasi Wisata, Vol. 8 No. 2.

12 │MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ...

You might also like