Professional Documents
Culture Documents
1st Siti Mukaromah, 2nd Alif Hidayat Syahputra, 3rd Dina Hidayu, 4rd Muthi
Rahma Akifah, 5rd Indri Nur Afifah
UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Banyumas-Jawa Tengah, Indonesia
Email: sitimukaromah1632@gmail.com, alifhidayats45@gmail.com,
dinahidayu6@gmail.com, muthirahma11@gmail.com, indrinurafifah110@gmail.com,
Submitted: Abstract
XX-XX-XXXX Taman Mas Kemambang is one of the tourist destinations located in Purwokerto, Banyumas
Revised : Regency. This study aims to determine the environmental economic valuation of Taman Mas
XX-XX-XXXX Kemambang and how much it has an economic impact on the people of Purwokerto. Researchers
Accepted:
XX-XX-XXXX
focused on calculating the valuation using the productivity approach and Travel Cost Method
Published: (TCM). This research uses descriptive and quantitative data analysis methods. Descriptive method
XX-XX-XXXX is used to visualize the general condition of the study area and the socio-economic characteristics of
tourists. In this study, the population is all tourist visits at Taman Mas Kemambang for one year
which is 203,033 visitors. Researchers used sampling techniques in this study, namely non-
probability sampling techniques with purposive sampling methods. The number of samples in this
study were 100 people. The results obtained from this study through the ticket productivity
approach obtained an economic valuation value of Taman Mas Kemambang of Rp
3,045,495,000.00/year. Meanwhile, through the Travel Cost Method approach, an economic
valuation value of Rp. 8,056,349,440.00/year was obtained. So, Taman Mas Kemambang has
a total economic valuation value of Rp 11,101,844,440.00/year.
Keywords: economic valuation; Travel Cost Method (TCM); productivity; mas kemambang
park
Abstrak
Taman Mas Kemambang merupakan salah satu dari destinasi wisata yang berlokasi
di Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh data valuasi ekonomi lingkungan pada Taman Mas Kemambang dan
seberapa berdampak secara ekonomi bagi masyarakat Purwokerto. Peneliti
berfokus menghitung valuasi tersebut menggunakan metode pendekatan
produktivitas dan Travel Cost Method (TCM). Penelitian ini memakai metode
kuantitatif dan analisis data deskriptif. Metode deskriptif dipakai untuk
memvisualisasikan kondisi nyata wilayah yang dikaji serta tabiat sosial ekonomi
wisatawan. Di dalam penelitian ini populasinya merupakan semua kunjungan
wisatawan di Taman Mas Kemambang satu tahun yaitu sebanyak 203.033
pengunjung. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel didalam penelitian
ini yaitu teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Jumlah
sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang. Hasil yang didapat dari
penelitian ini melalui pendekatan produktivitas tiket diperoleh nilai valuasi ekonomi
dari Taman Mas Kemambang sebesar Rp 3.045.495.000,00/tahun. Sedangkan
melalui pendekatan TCM diperoleh nilai valuasi ekonomi sebesar Rp
8.056.349.440,00/tahun. Jadi, Taman Mas Kemambang memiliki total nilai valuasi
ekonomi yang diperoleh yaitu sebesar Rp 11.101.844.440,00/tahun.
Kata Kunci: valuasi ekonomi; Travel Cost Methode (TCM); produktivitas; taman mas
kemambang
Keindahan lanskap Taman Mas Kemambang dijadikan sebagai daya tarik wisata, yaitu sebagai
kawasan wisata yang dapat memberikan nilai perekonomian bagi masyarakat sekitar melalui jasa lingkungan..
Untuk memproyeksikan suatu nilai/value ekonomi dari jasa lingkungan tersebut dapat melalui
teknik penilaian (valuation) tertentu. Teknik valuasi nilai ekonomi dapat dilakukan melalui
pendekatan nilai produktivitas tiket dan Travel Cost Method (TCM) (Akhmad Fauzi, 2004).
Dalam pendekatan produktivitas valuasi yang dilakukan untuk memberikan harga pasar
sesungguhnya (Indah, 2004). Biaya perjalanan adalah besarnya uang dan lamanya waktu yang
digunakan orang dalam berwisata ke kawasan rekreasi dan dapat digunakan untuk menentukan
nilai manfaat dari upaya konservasi yang dilakukan di lokasi tersebut (Addinul, 2007). Pada
pendekatan produktivitas valuasi yang dilakukan untuk memperoleh harga pasar sebenarnya. Titik
awal dasar metode dengan biaya perjalanan adalah jumlah waktu perjalanan dan biaya yang
dihabiskan seseorang untuk mengunjungi suatu tempat mewakili harga untuk sampai ketempat
(Jala, 2015). Berdasarkan kajian empiris yang dilakukan oleh Shela Nur Afinka (2023) mengenai
nilai valuasi ekonomi kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus menggunakan pendekatan biaya
perjalanan (Travel Cost Method) memperoleh nilai ekonomi total pada Hutan Pinus Limpakuwus
senilai Rp 289.724.699.959 per tahun.
Melihat kondisi potensial diatas, valuasi ekonomi lingkungan pada Taman Mas Kemambang
Purwokerto penting dilakukan guna mengetahui nilai ekonomi dari taman tersebut. Nilai ekonomi
ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti untuk pengambilan keputusan dalam
pengelolaan taman, untuk pengembangan wisata, dan untuk perencanaan pembangunan.
Penelitian ini dilakukan guna memperoleh nilai ekonomi dari objek wisata taman Mas Kemambang
melalui pendekatan nilai produktivitas serta biaya perjalanan (Travel Cost Method).
Literature Review
Valuasi ekonomi adalah suatu teknik untuk menilai produk dan jasa yang berasal dari
lingkungan dan sumber daya alam secara kuantitatif, baik dari segi nilai pasar maupun nilai non-
pasar (Hasibuan, 2014). Valuasi sumber daya ekonomi adalah alat yang digunakan dalam ilmu
ekonomi untuk menentukan nilai uang dari produk dan jasa yang berasal dari lingkungan dan
sumber daya alam. Hal ini dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik penilaian tertentu.
Valuasi ekonomi lingkungan menggunakan pendekatan nilai produktivitas adalah satu
diantara metode yang dilakukan untuk menghitung nilai pekonomian dari aset lingkungan dan
sumber daya alam. Pendekatan ini berfokus pada kontribusi aset lingkungan terhadap produktivitas
ekonomi dan kesejahteraan manusia (KNLH, 2007).
Biaya perjalanan adalah besarnya uang dan lamanya waktu yang digunakan orang ketika berwisata ke
dalam kawasan rekreasi dan dapat digunakan untuk menentukan nilai manfaat dari upaya konservasi yang
dilakukan di lokasi tersebut (Addinul, 2007). Ketika menentukan nilai sebuah destinasi wisata dengan
menggunakan variabel yang berbeda, pendekatan biaya perjalanan (travel cost) sering digunakan
Research Method
A. Lokasi dan Waktu Kajian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu objek wisata Taman Mas Kemambang yang terletak di
Kota Purwokerto, tepatnya di Jalan Karang Kobar No. 9, Dusun Glempang, Desa Bancar Kembar,
203.033
𝑛=
1 + 203.033 (0.10)2
203.033
=
2.031,33
= 99,96
= 100 (𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 99,96)
Setelah itu, dapat menentukan biaya perjalanan rata-rata dari responden melalui
rumus:
ΣBPT
X1 = 𝑛
Keterangan:
X1 = Biaya perjalanan rata-rata para responden
ΣBPT = Jumlah total biaya perjalanan para responden
n = Jumlah Total Responden
1. Lokasi Administrasi
Wahana wisata Taman Mas Kemambang ini berada di Jl. Karang Kobar No.9, Dusun
Glempang, Desa Bancarkembar, Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah.
Membutuhkan waktu tempuh sekitar 44 menit dari pusat kota untuk sampai di lokasi.
Secara geografi Taman Maskemambang terletak di koordinat 7°41′S dan 109°23′E.
Pada tahun 2014, luas Taman Mas Kemambang masih hanya sekitar 1,2 hektar.
Tetapi pada saat tahun 2021 Taman Mas Kemambang direnovasi sehingga taman ini
berhenti beroperasi sementara. Pemerintah kota Purwokerto melaksanakan revitalisasi
yaitu perluasan dan pembangunan Taman Mas Kemambang menjadi seluas 4 hektar dan
dibuka kembali pada tanggal 18 Juli 2022. Taman Mas Kemambang diresmikan oleh Bapak
Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah.
2. Pemanfaatan Lahan
Dari 30% jumlah total wilayah Taman Mas Kemambang adalah RTH (ruang
terbuka hijau. Selain itu, di dalam taman ini juga terdapat sekitar 20% berupa kolam ikan.
Baru-baru ini, Taman Mas Kemambang yang merupakan tujuan wisata populer ini telah
mengalami renovasi besar-besaran yang mencakup wahana baru, perluasan lahan, dan
peningkatan infrastruktur. Banyak perubahan baru yang telah ditambahkan, termasuk
kolam ikan, gazebo, gerai untuk pedagang UMKM, dan berbagai taman bermain untuk
anak-anak. Sebuah kolam yang cukup besar yang dikelilingi oleh pepohonan dan jogging
track dapat ditemukan di dalam taman. Ikan-ikan berwarna-warni di kolam sedalam 1,6
meter ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Taman ini dilengkapi dengan
spot parkir yang cukup luas yaitu berkapasitas sekitar 100-150 unit mobil, dan 20 unit parkir
bus besar.
3. Sarana dan Prasarana
Fasilitas di Taman Mas Kemambang cukup lengkap, ada berbagai fasilitas yaitu:
Kolam Berbagai Jenis Ikan, Tempat Karaoke, Mushola, Kamar Mandi, Penginapan, Taman
bermain, Wahana Bebek Air, Restoran, Gazebo untuk bersantai, Parkir Untuk Kendaraan,
Warung Penjual Makanan dan Minuman, dan masih banyak lainnya. Taman Mas
Kemambang memiliki daya tarik tersendiri yakni suasana yang asri, sejuk dan nyaman seluas
4 hektar ini sangat nyaman untuk bersantai dan bermain. Terdapat banyak gazebo dari
bambu yang menjadi ciri khas suasana Taman Mas Kemambang ini semakin memikat para
wisatawan untuk bersantai atau sekedar melepas penat sepulang kerja. Kolam Ikan yang
luas dengan wahana paling menonjol yaitu wahana bebek air ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan untuk mengelilingi kolam menggunakan wahana tersebut.
2. Karakteristik Responden
- Jenis Kelamin
Dari total 100 responden, jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu
sebesar 74%.
- Usia
Dari total 100 responden, Usia didominasi oleh responden yang berusia 21-30 tahun
yaitu sebesar 48%.
Tabel Sebaran responden berdasarkan usia
- Asal Daerah
Dari total 100 responden, diungguli dari responden yang berasal dari Banyumas
yakni senilai 79%.
Discussion
Penelitian valuasi ekonomi Taman Mas Kemambang sebagai ruang terbuka hijau dan wisata
dilakukan menggunakan metode Produktivitas Tiket dan Travel Cost Methode (TCM). Melalui
metode perhitungan produktivitas tiket dengan total pengunjung selama periode September 2022
– Agustus 2023 sebesar 203.033 pengunjung, dan harga tiket per orang sebesar Rp 15.000,00
diperoleh hasil valuasi ekonomi sebesar Rp 3.045.495.000,00 per tahun. Sedangkan dengan
menggunakan metode TCM, biaya yang dihitung dari total 100 responden yaitu biaya akomodasi,
biaya parkir kendaraan, biaya konsumsi, biaya cendera mata, serta biaya lainnya. Rata-rata total
biaya yang dihabiskan dari tiap responden senilai Rp 39.680,00. Kemudian, total perhitungan TCM
diperoleh nilai valuasi ekonominya sebesar Rp 8.056.349.440,00 per tahun. Berdasarkan
perhitungan diatas yang menggunakan pendekatan produktivitas tiket dan Travel Cost Methode, maka
nilai total valuasi ekonomi Taman Mas Kemambang yaitu sebesar Rp 11.101.844.440,00 per tahun.
Taman merupakan tempat yang memiliki bermacam suasana seperti area wilayah, besar
wilayah, situasi, serta keadaan spesifik yang memiliki fungsi khusus dan tujuan dari pembuatan
taman. Taman secara harfiah dapat dikategorikan sebagai berikut, yakni taman asli atau alami dan
taman rekayasa atau buatan. Taman bisa dihitung valuasi ekonominya, yakni sepaham dengan
penelitian yang dilaksanakan oleh Tatan Sukwika dan Hendrietta Kasih (2020) yang meneliti
Valuasi nilai Ekonomi Taman wisata alam Gunung pancar Kabupaten Bogor menggunakan TCM.
Diketahui terdapat beberapa faktor yang menyebabkan wisatawan berkunjung di Taman Wisata
Alam Gunung Pancar yakni biaya akomodasi, pendidikan responden, kapan mengerti , dan jangka
waktu. Menurut perhitungan surplus konsumen didapatkan nilai Rp 209.000 tiap individu tiap
mengunjungi serta valuasi ekonomi wilayah sebesar Rp 8.535.978.000.
Masih terdapat selisih jumlah hasil valuasi mungkin dikarenakan penyebab yang diduga
membuat total pengunjung masih terbatas untuk karakteristik responden, sementara pengambilan
keputusan individu besar kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain.
Conclusion
Dari hasil penelitian yang diperoleh bisa di ambil kesimpulan bahwa:
1. Dari total 100 responden, jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu sebesar 74%. Dari
total 100 responden, Usia diungguli para responden yang berumur 21 tahun-30 tahun yakni
senilai 48%. Dari jumlah seluruh 100 responden, diungguli para responden yang datang dari
Banyumas yakni senilai 79%.
2. Melalui pendekatan produktivitas tiket, diketahui valuasi ekonomi dari Taman Mas
Kemambang sebesar Rp 3.045.495.000,00. Sedangkan melalui pendekatan Travel Cost Methode
diperoleh valuasi ekonomi sebesar Rp 8.056.349.440,00.
3. Jadi, Taman Mas Kemambang memiliki total nilai valuasi ekonomi yang diperoleh yaitu
sebesar Rp 11.101.844.440,00 per tahun.
4. Dari hasil observasi kami, Taman Mas Kemambang ini cukup ramai terlebih lagi pada saat
weekend. Banyak pengunjung yang mengunjungi tempat wisata ini dengan teman, keluarga
bahkan pacar. Pengunjung wisata ini beragam mulai dari balita hingga lansia, jenis hiburanya
pun beragam bisa dinikmati oleh semua kalangan.
References
Addinul Yakin. (2007). Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan: Teori, Kebijakan, dan Aplikasi
Bagi Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta:Akademika Pressindo.
Adi Yuniar A. (2022). “Berubah total, Taman Mas Kemambang siap dibuka April
Mendatang”https://m.rri.co.id/purwokerto/berita/banyumas/1337368/berubahtotal
-taman-mas-kemambang-siap-dibuka-april-mendatang .
Akhmad Fauzi. (2004). Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikas. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Direktorat Jendral Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum. (2006). Ruang Terbuka Hijau
sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota.
Indah, S. d. (2004). Analisis Permintaan Objek Wisata Alam Curug Sewu, Kabupaten Kendal,
dengan Pendekatan Travel Cost. Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol. 1, No. 2
Hasibuan, Bernard. (2014). Valuasi Ekonomi Lingkungan Nilai Gunaan Langsung dan Tidak
Langsung Komoditas Ekonomi. Signifikan, Vol. 3, No.2.
Jala & Nandagiri, L. (2015). Evaluation of Economic Value of Pilikula Lake Using Travel Cost and
Contingent Valuation Methods. Aquatic Procedia, 4
MABSYA: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Vol ... No ...Tahun ... │11
Juwana, W. P. (2015). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Goa Pindul Kabupaten Gunungkidul
Menggunakan Pendekatan Travel Cost Method. Jurnal Reka Lingkungan Institut
Teknologi Nasional, 1-11
Kementrian Negara Lingkungan Hidup. (2007). Panduan Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan. Jakarta: KNLH.
Kunarso, B. T. (2010). Valuasi Ekonomi Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang (Ekonomic
Valuation on Punti Kayu Recreation Park Palembang). Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam, Vol. VII No.1
Kusdianti, E. M. (2020). Valuasi Ekonomi Objek Wisata Pantai Watu Pecak di Kabupaten
Lumajang Dengan Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost).
Shela Nur, Afinka. (2023). Valuasi Ekonomi Wisata Hutan Pinus Limpakuwus dengan Pendekatan Biaya
Perjalanan (Travel Cost Method) di Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, UIN Profesor Kiai
Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suriani dan Yefrizal. (2013). “Analisis Valuasi Ekonomi Wisata Alam Pantai Lampuuk Dengan
Pendekatan Travel Cost Metode”, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Vol.4 No.2
Tatan Sukwika dan Hendrietta Kasih (2020). Valuasi Ekonomi Taman Wisata Alam Gunung
Pancar Kabupaten Bogor. Jurnal Destinasi Wisata, Vol. 8 No. 2.