You are on page 1of 9

PROKONS: Jurnal Teknik Sipil ISSN: 1978-1784

Vol. 9, No. 2 (Agustus), Halaman 97 – 105

OPTIMASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK JALAN TOL


GEMPOL-PANDAAN STA 5+500 – STA 11+500
Muhammad Chrisna Wijaya1, Fadjar Purnomo2, Adi Muljo3
1
Mahasiswa Manajemen Rekayasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang
1
m.chrisna.wijaya@gmail.com, 2fadjar.purnomo@polinema.ac.id, 3adi.muljo@polinema.ac.id

Abstract

Cut and fill is one of the jobs that have to be considered carefully because a lot of heavy equipment is employed.
Due to its different capacity, heavy equipment must be carefully and properly selected to maximize its use and
minimize the leasing cost. The objective of the study is to find out the optimal time used to operate each heavy
equipment, and the leasing cost. The data were of 5 km project span consisting of 1.425 km cut and 4.575 m 3 fill,
1,661,104 m3 cut volume and 377,685.9 m3 fill volume. Excavator PC200-8, dump truck Hino FM260 JD, dozer
D65PE-12, compactor SD160 were employed during 1,925 hours, total cost of this project IDR 255.125.700.000,00,
and percentage of cut and fill cost is 13,496%.
First, identifying the work type and work volume was done to determine the suitable heavy equipment used and
the number. Second, determining the decision variable, objective function, and problem function, then put them into
linear programming. Those data were processed through LINDO program to find out duration and the overall cost
of heavy equipment.
The analyses result in 4 alternatives. Alternative 2 is of combination of 21 excavators PC200-8, 55 dump truck
Hino FM260 JD, 1 dozers D65PE-12, and 2 compactors SD160. 1.902,13 hours duration at IDR 31.369.910.000,00
(thirtysix billion two hundred and twelve million thirtyseven thousand Indonesian rupiah) is chosen or 7%more
expensive than contractor price.

Keywords: cut and fill, heavy equipment, duration and total cost

Pendahuluan menghitung volume galian dan timbunan


Pekerjaan cut and fill adalah salah satu pekerjaan menggunakan metode ruas, Gambar 1.
yang harus diperhatikan secara seksama dikarenakan
biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut cukup banyak, dan juga pemilihan
dan penentuan jumlah alat berat yang akan digunakan
harus tepat, dikarenakan setiap jenis atau tipe alat
berat mempunyai kapasitas yang berbeda dan juga
biaya sewa yang tidak sama. Dari pemilihan dan
penentuan jumlah alat berat ini bertujuan, agar
penggunaan alat berat tersebut mencapai optimal Gambar 1 Cross Section
sehingga biaya yang dikeluarkan tidak begitu banyak. Sumber : Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.
Sebagai objek pengerjaan skripsi mengambil
lokasi Proyek Jalan Tol Gempol – Pandaan. Jalan tol Biasanya bentuk permukaan yang akan di gali atau
ini dikerjakan oleh 2 kontraktor yang berbeda, ditimbun tidak beraturan, maka kita bisa
kontraktor pertama mengerjakan STA 0+000 – STA menyederhanakannya ke dalam bentuk lain seperti,
5+500 dan kontraktor kedua mengerjakan mulai dari segitiga, trapezium, dan lain-lain. Lalu hitung
STA 5+500 – STA 11+500, dan penulis mengambil luasannya secara vertikal dan kalikan dengan jarak
lokasi proyek mulai dari STA 5+500 – STA 11+500. antar titik STA. lebih sederhananya seperti pada
rumus dibawah ini.
Tinjauan Pustaka … −1
= 1+ + 2 c
2
Volume Material
Sumber : Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.
Untuk menentukan berapa banyak volume tanah
yang harus dibuang dan ditimbun harus dihitung
secara seksama, biasanya pada proyek jalan cara
Optimasi Penggunaan Alat Berat ....

Kondisi Material Biaya kepemilikan


Kondisi material ini perlu dipahami secara teliti Biaya kepemilikan adalah biaya yang harus
agar kita tahu alat berat apa saja yang akan digunakan, dikeluarkan bila kita akan memiliki alat berat(Puri
dan juga mengetahui nilai konversi perubahan kondisi Nurani, 2008).
material, seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
Biaya tidak langsung
Tabel 1. Konversi Kondisi Material Biaya tidak langsung adalah biaya yang
Dari Menjadi Bentuk dikeluarkan selain biaya kepemilikan dan biaya
Material operasional, yaitu biaya kantor, mobilisasi, dan biaya-
Bentuk Asli Gembur Padat
Tanah Asli 1,00 1,11 0,99 biaya lain besarannya adalah 15-25% dari penggunaan
pasir Gembur 0,90 1,00 0,88 peralatan berat yaitu : biaya kepimilikan + biaya
Padat 1,05 1,17 1,00 operasional alat berat (Puri Nurani, 2008, V-9)
Tanah Asli 1,00 1,25 0,90
biasa Gembur 0,80 1,00 0,72 Biaya operasional langsung
Padat 1,11 1,39 1,00 Biaya operasional langsung, adalah biaya yang
Tanah Asli 1,00 1,25 0,96 harus dikeluarkan untuk penggunaan alat berat setiap
liat Gembur 0,70 1,00 0,63 jamnya, terdiri dari:
Padat 1,11 1,39 1,00 1. Biaya bahan bakar dengan Persamaan 2 dan
Kerikil Asli 1,00 1,13 1,03 Persamaan 3.
0,06
Gembur 0,88 1,00 0,91 a. Motor bermesin =
Padat 0,97 1,10 1,00 = 0,23 / (2)
Tanah Asli 1,00 1,18 1,68 0,04
b. Motor diesel =
campur Gembur 0,85 1,00 1,18
kerikil Padat 0,93 1,09 1,00 = 0,15 / (3)
Kerikil Asli 1,00 1,92 1,29 Sumber: Puri Nurani
besar Gembur 0,70 1,00 0,91 2. Biaya pelumas dengan Persamaan 4.
0,0027 / /
dan Padat 0,77 1,10 1,00 = + (4)
0,085 /
padat Keterangan:
Sumber: Puri Nurani HP : Horse power atau tenaga mesin
f : faktor operasi, lihat tabel 2.4
Out Put Alat Berat C : Kapasitas crank case
Secara umum out put dari alat berat adalah hasil T : Jam interval penggantian pelumas
kerja pekerjaan yang dilakukan menggunakan alat Sumber: Ir.Puri Nurani
berat.Perhitungan hasil kerja ini berdasarkan setiap 3. Biaya penggunaan minyak hidrolik dengan
kerja, sehingga dapat ditentukan hasil kerja setiap Persamaan 5.
hari, bulan dan seterusnya. (Ir.Puri Nurani, 2008)
Secara umum rumus dasar menentukan output suatu = 1,2( / ) (5)
alat berat dengan Persamaan 1. Keterangan:
/ = C : Isi tangki minyak hidrolik
/ / t : Periode waktu penggantian
(1) Sumber: Puri Nurani
4. Upah operator, besarnya biaya ini tergantung pada
Keterangan: instansi kerja dilingkungannya
Kapasitas/siklus, adalah berapa besarnya volume 5. Biaya pemeliharaan, biaya yang dikeluarkan
material yang dapat diangkut oleh alat berat untuk tiap pemilik sebagai perawatan alat berat secara
siklus atau satu kali pengoperasian. berkala atau saat perbaikan alat berat.
Jumlah siklus/jam, adalah untuk tiap 1 jam berapa a. Biaya penyediaan spare part atau ban dengan
kali pengoperasian atau siklus yang dapat dilakukan. Persamaan 6.
Faktor efisiensi, adalah faktor yang diperhitungkan = 12,5%~17,5% / ( / ) (6)
untuk mendapatkan hasil yang sebenarnya. Keterangan:
Sumber: Puri Nurani 12,5% : peralatan yang bertugas ringan
17,5% : peralatan yang bertugas berat
Perhitungan Biaya Penggunaan Alat Berat A : harga awal peralatan
Biaya penggunaan alat berat dibagi menjadi 3 B : jumlah jam kerja efektif dalam
macam, yaitu biaya kepemilikan, biaya tidak langsung setahun
dan operasional langsung (Puri Nurani, 2008). Sumber: Puri Nurani
b. Biaya workshop menggunakan Persamaan 7.
= 6,25%~8,75% / ( / ) (7)

98
Optimasi Penggunaan Alat Berat ....

Keterangan: b. Waktu siklus menggunakan Persamaan 10.


6,25% : peralatan yang bertugas ringan = + + ( ) (10)
8,75% : peralatan yang bertugas berat
D : jarak angkut (meter)
A : harga awal peralatan
F : kecepatan maju (meter/menit)
B : jumlah jam kerja efektif dalam setahun
R : kecepatan mundur (meter/menit)
Sumber: Puri Nurani
Z : waktu ganti preseneling
c. Efisiensi Kerja
Pemilihan dan Out Put Alat Berat Pada Pekerjaan
Faktor efisiensi kerja tergantung pada
Tanah
pemeliharaan mesin dengan kondisi operasi
Pemilihan alat berat pada proyek konstruksi
alat.
dengan cermat dan teliti sangat penting dilakukan,
dikarenakan tidak semua alat berat akan dipakai dalam
Excavator back hoe
suatu pengerjaan. Menurut (Susy Fatena Rostiyanti,
Back hoe adalah attachment (peralatan tambahan)
2008:6). ada beberapa faktor penting yang harus
yang dipasang pada excavator yang berfungsi sebagai
diperhatikan yaitu:
penggali material. (Puri Nurani, 2008: VI-1)
1. Fungsi yang harus dilaksanakan
Out putdozer dapat dihitung dengan Persamaan 11.
2. Kapasitas peralatan
/ =
3. Cara operasi
/ /
4. Pembatasan dari metode yang dipakai
(11)
5. Ekonomi
Sumber: Puri Nurani
6. Jenis proyek
a. Kapasitas/siklus
7. Lokasi proyek
Kapasitas excavator tergantung pada ukuran
8. Jenis dan daya dukung tanah
bucket yang digunakan dan dikalikan oleh bucket
9. Kondisi lapangan.
factor, untuk mencari kapasitas excavator
Secara umum alat berat yang dipakai untuk proyek
menggunakan Persamaan 12.
jalan pada pekerjaan tanah dan bagaimana cara
menhitung output alat berat itu sendiri adalah sebagai = (12)
Keterangan:
berikut:
q = kapasitas bucket
ql = kapasitas munjung bucket yang tertera pada
Dozer
spesifikasi alat
Dozer merupakan traktor yang dipasang sebuah
K = bucket factor
blade dan berfungsi sebagai pemotong atau
Sumber : Rochmanhadi
pembersih, dan mendorong material yang ada di
b. Jumlah siklus/jam
depannya pada lahan baru. Output dozer dapat
Untuk mengetahui julah siklus tiap jam, kita harus
dihitung dengan memakai Persamaan 8.
mengetahui berapa nilai waktu siklus alat berat
/ =
tersebut. Persamaan 13 digunakan untuk
/ /
menghitung waktu siklus.
. (8)
= + 2 +
Sumber: Puri Nurani
(13)
a. Kapasitas dozer
Sumber : Rochmanhadi
Kapasitas dozer tergantung pada dimensi blade
c. Efisiensi
yang digunakan atau dapat dilihat pada Tabel
Faktor efisiensi pada exvator ada bermacam-
2.
macam, dibawah ini adalah faktor efisiensi yang
berpengaruh pada excavator:
Tabel 2. Dimensi Pisau Dozer
Dump truck
Dump truck berfungsi sebagai alat pengangkut
material, alat ini biasanya bekerja sama dengan alat
berat lain, seperti excavator, shovel, loader dan lain-
Sumber :Susy Fatena Rostiyanti lain. Menurut (Andi Tenrisukki Tenriajeng, 2003:95-
96) output dump truck dapat dihitung dengan
Kapasitas blade dapat dihitung dengan memakai Persamaan 14.
60
Persamaan 9. (Ir. Susy Fatena Rostiyanti, TP =
M.Sc) 60
. .
=
+ + + 1+ 2
= (9) 60
2 = (14)
+ + + 1+ 2
1 2

99
Optimasi Penggunaan Alat Berat ....

Keterangan: Program Linear


TP : Taksiran produksi (m3/jam) Terdapat 3 unsur utama yang dapat membantu
C : Kapasitas vesselLcm atau ton. mengatasi penyelesaian pemrograman linear, yaitu
Bila menggunakan pay load PL = ton, maka Variable Keputusan
harus dikalikan berat jenis material BD = ton/m3 Variable keputusan adalah persoalan yang akan
FK : Faktor koreksi mempengaruhi nilai tujuan yang hendak dicapai.
CT : Cycle time per rit dump truck Didalam proses pemodelan, penemuan variable
n : Jumlah rit permuatan/ loading truck keputusan tersebut harus dilakukan terlebih dahulu
ct : Cycle time per rit sebelum merumuskan fungsi tujuan dan kendala-
J : Jarak angkut dump truck kendalanya (Siswanto, 2006:25).
v1 : Kecepatan angkut Fungsi Tujuan
v2 : Kecepatan kembali Tujuan yang hendak dicapai harus di wujudkan
t1 : Waktu dumping kedalam sebuah fungsi matematika linear.Selanjutnya,
t2 : Waktu atur posisi muat fungsi itu di maksimumkan atau di minimumkan
Untuk mendapatkan kapasitas vessel dalam satuan terhadap kendala-kendala yang ada (Siswanto,
m3, bisa dilakukan dengan melihat spesifikasi alat 2006:26).
berat atau dengan menggunakan Persamaan 15. Kendala-Kendala Fungsional
= (15) Fungsi kendala dapat diumpamakan sebagai suatu
Dan untuk mencari n dapat menggunakan pembatas terhadap kumpulan keputusan yang
Persamaan_16. mungkin dibuat dan harus dituangkan kedalam fungsi
= (16) matematika linear (Siswanto, 2006:26).
Salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan
Keterangan:
program linear adalah dengan metode simplek secara
N : Jumlah rit pengisian
manual dan juga bisa menggunakan program bantu.
KB : Kapasitas bucket shovel
a. Metode Simpleks
BF :Bucket factor
Metode simplek adalah sebuah prosedur matematis
Penentuan nilai cycle time dalam satuan menit dapat
berulang untuk menemukan penyelesaian optimal
dihitung dengan Persamaan 17.
soal pemrograman linear dengan cara menguji
= + + + 1+ 2 (17)
titik-titik sudutnya (Siswanto, 2006:73).
Keterangan:
b. Program Bantu
LT : Waktu loading = (n x ct) dalam satuan menit
QSB+, LINDO adalah contoh program yang
HT : Waktu hauling = J/v1 dalam satuan menit
berguna untuk mempermudah kita dalam
RT : Waktu returning = J/v2 dalam satuan menit
menyelesaikan persoalan tentang program linear.
t1 : Waktu dumping dalam menit
- QSB+
t2 : Waktu akan muat dalam menit
Program QSB+ memudahkan kita dalam
menyelesaikan linear programming, karena
Compactor
biasanya jika menggunakan cara manual
Pemadatan tanah dapat dilakukan secara alami
memakan waktu yang lama. Pengoperasian
atau dengan menggunakan alat yaitu compactor.
QSB+ mudah dipahami, karena kita hanya
Untuk mencari out put compactor bisa menggunakan
mengisi menu-menu yang telah tersedia.
Persamaan 18.
1000 - LINDO (Linear Interactive Discrete
= (18) Optimizer)
Keterangan: Sebelum menggunakan LINDO kita harus
Q = Produksi per jam (m3/jam), mengubah permasalahan menjadi model
(Volume tanah yang dipadatkan) matematis program linear agar dapat di proses.
QA = Luas per jam tanah yang dipadatkan (m2/jam), Pengoperasian LINDO sangat mudah, setelah
(Volume tanah yang dipadatkan) mengubah permasalahan menjadi model
V = Kecepatan operasi (km/jam matematis program linear, langsung saja input
W = Lebar pemadatan efektif tiap pass (m) fungsi tujuan dan fungsi kendala dan
H = Tebal pemadatan untuk satu lapis (m) merunning program LINDO.
N = Jumlah pemadatan (jumlah pass oleh
compactor), untuk suatu kepadatan tertentu Metode Penelitian
yang diperoleh dari percobaab lapangan atau Sumber Data
percobaan laboratorium. Sumber data yang di gunakan dalam penyusunan
E = Efisiensi kerja dari pas-pas yang dilalui 0,4 - skripsi ini adalah data primer dan data sekunder.
0,6 a. Dataprimer, data yang diperoleh dari pelaksana/
Sumber : Rochmanhadi kontraktor yang antara lain adalah:
1. Tipe atau jenis alat yang dipergunakan di

100
Optimasi Penggunaan Alat Berat ....

lokasi proyek.. Flow Chart Pembahasan


2. Volume galian dan timbunan.
3. Site plan proyek.
4. Biaya peminjaman tiap alat berat per hari.
5. Schedule alat berat untuk pekerjaan tanah.
b. Data sekunder, berupa data-data yang
diperolehdarireferensi tertentu atau literatur-
literatur yang berhubungan dengan optimasi dan
alat berat.

Metode Pengumpulan Data


Metode yang dipergunakan untuk mendapatkan
data primer dan data sekunder dilakukan dengan 2
cara yaitu:
Tinjauan Lapangan
Tinjauan secara langsung ke lokasi dan cara
pengambilan data atau informasi dilakukan dengan
cara berikut:
a. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya
jawab secara langsung dengan pihak-pihak
terkait (dalam kasus ini adalah kontraktor)
untuk memperoleh data-data yang diperlukan
b. Tinjauan langsung, yaitu dengan mengadakan
survey secaralangsung terhadap kondisi-
kondisi yang tidak dapat diperoleh dari hasil
wawancara pada lokasi proyek jalan tol.
Tinjauan Kepustakaan
Bertujuan untuk memperoleh informasi atau data
yang berkaitan dengan permasalahan optimasi dan alat
berat yang diperoleh dari literatur, bahan kuliah,
internet, perpustakan,dan lain-lain.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Volume Galian
Perhitungan volume galian dilakukan untuk
mengetahui berapa banyak volume material tanah
yang harus di buang untuk mencapai elevasi rencana
yang sesuai dengan gambar kerja. Perhitungan ini di
dapatkan berdasarkan gambar cross section galian
yang memiliki jarak yang sama panjang untuk setiap
STA. Gambar 2. Flow Charts Pembahasan

Tabel 3. Rekapitulasi Volume Material

Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Galian
Excavator melakukan penggalian tiap segmen
galian dengan kedalam ± 4 meter, lalu tanah hasil
galian di tempatkan ke dump truck.Dump truck
membuang hasil galian ke tempat timbunan atau ke
spoil bank.

101
Optimasi Penggunaan Alat Berat ....

Pekerjaan Timbunan lokasi awal galian dengan jalur angkut memutar lebih
Dump truck membawa tanah ke dearah timbunan, jauh dan pengerjaan penimbunan dilakukan secara
lalu tanah tersebut di hamparkan menggunakan dozer bersamaan. Lebih jelasnya metode pada alternatif 3
dan di padatkan menggunakan compactor soil.Metode dapat dilihat pada Gambar 5.
timbunan dapat dilakukan dengan beberapa alternatif
seperti pada Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5.

Alternatif 1
Metode pengangkutan material dari lokasi galian
ke lokasi timbunan pada alternatif 1 adalah material
pada lokasi awal galian digunakan untuk menimbun
pada lokasi awal timbunan proses penimbunan
dilakukan secara berulang-ulang hingga timbunan
selesai sampai STA 11+500. Lebih jelasnya metode
pada alternatif 1 dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 5. Metode Alternatif 3

Alternatif 4
Metoda yang digunakan pada alternatif 4 sama
dengan metda yang di gunakan oleh kontraktor pada
lokasi proyek, cara pengangkutan material tanah dan
lokasi asal timbunan yang di gunakan pada alternatif
ini sama dengan alternatif 2 (lihat Gambar 4), hanya
saja yang membedakan adalah jumlah penggunaan
Gambar 3. Metode Alternatif 1 alat berat yang dipakai.

Alternatif 2 Produktivitas Alat Berat


Metode pengangkutan material dari lokasi galian - Excavator PC200-8
ke lokasi timbunan pada alternatif 2 adalah material Excavator PC200-8 berfungsi sebagai alat
pada lokasi akhir galian digunakan untuk menimbun penggali material, alat ini di kombinasikan dengan
pada lokasi awal timbunan proses penimbunan dump truck. Pada proyek ini excavtor yang digunakan
dilakukan secara berulang-ulang hingga timbunan adalah excavator berkapasitas 0,8 m3. Produktifitas
selesai sampai STA 11+500. Lebih jelasnya metode excavator ketiga alternatif seperti Tabel 4.
pada alternatif 2 dapat dilihat pada Gambar 4.
Tabel 4. Produktivitas Excavator PC200-8
Produktivitas
No Alternatif
m3/Jam
1 Alternatif 1
2 Alternatif 2 54,37
3 Alternatif 3

- Dump Truck FM 260-JD


Dump truck FM 260-JD berfungsi sebagai alat
pengangkut material, alat ini di kombinasikan dengan
excavator. Pada proyek ini dump truck yang
Gambar 4. Metode Alternatif 2 digunakan adalah Dump Truck berkapasitas 20m3, dan
produktifitasnya terlihat pada Tabel 5.
Alternatif 3
Metode pengangkutan material dari lokasi galian
ke lokasi timbunan pada alternatif 3 adalah material
pada lokasi awal galian digunakan untuk menimbun
pada lokasi awal timbunan proses penimbunan
dilakukan secara berulang-ulang hingga timbunan
selesai sampai STA 9+250, sedangkan untuk STA
9+250 – STA 11+500 material timbunan diambil dari

102
Optimasi Penggunaan Alat Berat ....

Tabel 5. Produktivitas Dump TruckFM 260-JD Tabel 9. Jumlah Alat Berat Dump Truck FM 260-JD

- Dozer D65PE-12
Penggunaan dozer pada proyek ini adalah untuk Tabel 10. Kebutuhan Alat Berat Alternatif 4
meratakan material tanah dan produktifitasnya seperti Jumlah
No. Nama Peralatan
(Unit)
Tabel 6.
1 Excavator PC200-8
a) Untuk Timbunan 5
Tabel 6. Produktivitas Dozer D65PE-12
b) Untuk Spoil Bank 5
Produktivitas
No Alternatif 2 Dump Truck FM260-JD
m3/Jam
a) Untuk Timbunan 20
1 1
b) Untuk Spoil Bank 40
2 2 324,55 3 Dozer D65PE-12 5
3 3 4 Compactor SD160 3
- Compactor SD160 Biaya Sewa Alat
Pemadatan tanah menggunakan compactor Biaya alat berat adalah biaya yang dikeluarkan
dilakukan setelah proses penghamparan material yang untuk sewa alat, biaya operator, dan biaya bahan
dilakukan oleh dozer telah selesai dan bakar.Tetapi pada kasus ini seluruh alat berat yang di
produktifitasnya seperti Tabel 7. gunakan adalah sewa, maka biaya pelumas dan
perawatan alat berat tidak di tanggung oleh kontraktor
Tabel 7. Produktivitas CompactorSD160 dan tidak di perhitungkan. Sedangkan biaya
Produktivitas operasional alat berat seperti Tabel 11.
No Alternatif
m3/Jam
1 1 Tabel 11. Biaya Operasional Alat Berat
2 2 221,02
3 3

Jumlah Alat Berat


Jumlah alat berat yang dibutuhkan sesuai alternatif
yang dipilih seperti pada Tabel 8, Tabel_9 dan Tabel
10. Durasi dan Biaya Penggunaan Alat Berat
Jumlah durasi penggunaan alat berat dihitung
Tabel 8. Jumlah Alat Berat Alternaif 1 – Alternatif 3 menurut kombinasi alat berat, jumlah alat berat yang
dipergunakan, volume material, dan produktifitas alat
berat tiap jam. Penghitungan durasi penggunaan alat
berat dengan cara program linear yang di bantu
dengan program LINDO.

Alternatif 1
Berdasarkan perhitungan produktivitas maka
dibutuhkan 21 excavator (6 excavator untuk timbunan
dan 15 excavator untuk spoil bank), 61 dump truck
(17 dump truck untuk timbunan dan 44 dump truck
untuk spoil bank), 1 dozer dan 2 compactor.
Hasil yang diperoleh setelah optimasi adalah:
X1 = durasi excavator timbunan 1.609,30 jam
X2 = durasi excavator spoil bank 1.902,13 jam
X3 = durasi dump truck timbunan 1.199,28 jam
X4 = durasi dump truck spoil bank 1.895,51 jam
X5 = durasi dozer 1.617,57 jam
X6 = durasi compactor 1.187,64 jam

103
Optimasi Penggunaan Alat Berat ....

Dengan durasi tiap alat berat seperti diatas maka biaya Kesimpulan
yang dikeluarkan adalah Rp 37.243.720.000,- Berdasarkan analisa data pada proyek Jalan Tol
Gempol-Pandaan STA 5+500 – STA 11+500 dapat
Alternatif 2 disimpulkan sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan produktivitas maka 1. Jenis pekerjaan yang ada pada pekerjaan galian
dibutuhkan 21 excavator (6 excavator untuk timbunan dan timbunan (cut and fill) adalah pekerjaan
dan 15 excavator untuk spoil bank), 55 dump truck galian, pekerjaan pemindahan tanah, pekerjaan
(15 dump truck untuk timbunan dan 40 dump truck perataan tanah dan pekerjaan pemadatan tanah.
untuk spoil bank), 1 dozer dan 2 compactor. 2. Volume tanah pada pekerjaan galian dan timbunan
Hasil yang diperoleh setelah optimasi adalah: (cut and fill) sebanyak:
X1 = durasi excavator timbunan 1.609,29 jam a. 1.661.014 m3 dalam kondisi asli pada
X2 = durasi excavator spoil bank 1.902,13 jam pekerjaan galian (918.256,9 m3 galian grup 1
X3 = durasi dump truck timbunan 1.197,36 jam dan 742.757,1 m3 galian grup 2), dan
X4 = durasi dump truck spoil bank 1.902,02 jam b. 377.685,9 m3 dalam kondisi pemadatan pada
X5 = durasi dozer 1.617,57 jam pekerjaan timbunan (167.986,6 m3 timbunan
X6 = durasi compactor 1.190,33 jam grup 1 dan 209.699,3 m3 timbunan grup 2).
Dengan durasi tiap alat berat seperti diatas maka biaya 3. Jenis alat berat yang digunakan untuk pekerjaan
yang dikeluarkan adalah Rp 31.369.910.000,- galian dan timbunan adalah:
a. ExcavatorPC200-8
Alternatif 3 b. Dump truck Hino FM260 JD
Berdasarkan perhitungan produktivitas maka c. Dozer D65PE-12
dibutuhkan 21 excavator (6 excavator untuk timbunan d. Compactor SD160
dan 15 excavator untuk spoil bank), 151 dump truck 4. Alternatif yang digunakan adalah alternatif 3dan
(12 dump truck untuk timbunan grup 1, 94 dump truck jumlah alat berat yang digunakan untuk pekerjaan
untuk timbunan grup 2, dan 40 dump truck untuk spoil galian dan timbunan adalah:
bank), 2 dozer (1 dozer untuk timbunan grup 1, dan a. 21 excavatorPC200-8 (5 excavator untuk
1dozer untuk timbunan grup 2) dan 2 compactor (1 timbunan dan 16 excavator untuk spoil bank),
compactor untuk timbunan grup 1, dan 1 compactor b. 55 dump truck Hino FM260 JD (15 dump truck
untuk timbunan grup 2). untuk timbunan, 40 dump truck untuk spoil
Hasil yang diperoleh setelah optimasi adalah: bank),
X1 = durasi excavator timbunan 1.609,29 jam c. 1 dozer D65PE-12 , dan
X2 = durasi excavator spoil bank 1.902,13 jam d. 2 compactor SD160
X3 = durasi dump truck timbunan grup 1, 858,90 jam 5. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
X4 = durasi dump truck timbunan grup 2, 366,10 jam pekerjaan galian dan timbunan adalah 1.882,26
X5 = durasi dump truck spoil bank 1.408,90 jam jam dan durasi alat berat yang digunakan adalah:
X6 = durasi dozer 581,86 jam a. ExcavatorPC200-8: 1.609,29 jam untuk
X7 = durasi compactor 854,42 jam excavator pada timbunan dan 1.902,13 jam
Dengan durasi tiap alat berat seperti diatas maka untuk excavator pada spoil bank
biaya yang dikeluarkan adalah Rp 36.212.370.000,- b. Dump truck Hino FM260 JD: 1.197,36 jam
untuk timbunan grup, dan 1.902,02 jam untuk
Alternatif 4 spoil bank
Besar prosentase dari pekerjaan cut and fill adalah c. Dozer D65PE-12: 1.617,57 jam
13,496% (sudah termasuk biaya langsung, biaya tidak d. Compactor SD160: 1.190,33 jam
langsung dan biaya kepemilikan), maka biaya yang 6. Dibandingkan dengan biaya kontraktor sebesar
dikeluarkan adalah Rp 255.125.700.000,- x 13,496% Rp_29.266.999.799,50, total biaya optimal
= Rp 34.431.764.470,-. Misal prosentase OHR profit alternatif 2 yang dikeluarkan untuk menyewa alat
di asumsikan sebesar 15% maka biaya langsung yang berat selama pekerjaan galian dan timbunan adalah
dikeluarkan sebesar Rp 29.266.999.799,50. Secara Rp_31.369.910.000, atau 7% lebih tinggi dari
lengkap biaya total dan durasi penggunaan alat seperti harga kontraktor.
Tabel 12.
Daftar Pustaka
Tabel 12. Biaya Total dan Durasi Selesai Tenriajeng A.T. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis.
Jakarta: Gunadarma.
Nurani P., 2008.Buku Ajar Pemindahan Tanah
Mekanis Out Put dan Biaya Penggunaan Alat
Berat. Malang: Politeknik Negeri Malang.

104
Optimasi Penggunaan Alat Berat ....

Rochmanhadi. 1985. Perhitungan Biaya Pelaksanaa


Pekerjaan Dengan Menggunakan Alat-Alat Berat.
Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Siswanto. 2006. Operation Research Jilid 1. PT
Gelora Aksara Pratama.
Rostiyanti S.F. 2008. Alat Berat Untuk Proyek
Konstruksi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

105

You might also like