Professional Documents
Culture Documents
A DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG ICU RS TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
Disusun oleh :
Preceptor :
1. Preceptor Klinik
Nurmala Dewi, S.Kep., Ns. ( )
2. Preceptor Institusi
Ernasari, S.Kep.,Ns.,M.Biomed ( )
DEPARTERMEN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS
NURSING PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
2024
LAMPIRAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN I NTENSIVE CARE UNIT (ICU)
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Tn. A
2. Umur : 56 tahun
3. Alamat : BTN Hartaco Indah Blok 2K No. 8
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS : 06/02/24
6. Nomor Rekam Medis : 095815
7. Diagnosa medis : STEMI & HT Emergency
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama : Nyeri dada dan sesak nafas
2. Riwayat penyakit sekarang : Hipertensi
3. Riwayat penyakit dahulu : Asma
4. Riwayat Penyakit Keluarga (Genogram)
GI X
X
G2
X ?
? ? ? ? ? X
56
G3
38
48 X 40 36 X
Simbol :
= Laki-Laki = Pasien
= Perempuan
= Tinggal serumah
X = Meninggal X = Tidak diketahui
B6
Breathing :
- Jalan napas : dispneu, tidak ada sumbatan, terdengar suara gurgling
- Respiration rate : 20 x/menit
- Saturasi O2 : 80%
Blood :
- Tekanan darah : 205 / 133 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- Suhu : 36 oC
Brain :
Composmentis Apatis
Delirium Somnolen
Stupor Koma
Status emosi
√ Gelisah Tenang
Penilaian nyeri
Akut Kronis
Derajat : 3/10
Lainnya :
Bowel :
BB : 70 Kg TB : 162 Cm
Puasa Distensi
Mual muntah
Sulit menelan
Bone :
Integritas kulit : Utuh
Tidak
Tulang : Patah
Tidak
B. PENGKAJIAN SEKUNDER
I. Tanda-tanda Vital
Inspeksi : Tidak ada perdarahan dan luka pada hidung, terpasang masker
oksigen NRM dan selang NGT
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
5. Mulut
Inspeksi : Tidak nampak distensi vena jugularis, simetris kiri dan kanan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
7. Thoraks
a. Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada nampak jejas dan luka
Palpasi : ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris, tidak ada pembengkakan
Perkusi : perkusi pekak, batas jantung normal, tidak ada perluasan.
Auskultasi : Terdengar suara jantung lupdup (regular).
b. Paru-paru
Inspkesi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, nampak terlihat tambahan otot bantu
pernafasan, tidak ada jejas dan luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya kelainan
Perkusi : Terdengar bunyi stridor
Auskultasi : Terdengar bunyi napas ronchi.
8. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar
Auskultasi : bising usus 5 x/i, sekali setiap satu menit
Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada abdomen,
pekak Palpasi : Terasa keras, nyeri tekan epigastrik
9. Ekstremitas
Terpasang jalur IV pada eksterimtas atas dextra
10. Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan dan terpasang kateter.
III. Pola Eliminasi
a) Urin/shift (Kaji Setiap Hari)
Tgl Frekuensi Warna Retensi Inkontinensia Jumlah
06/02/2024 Terpasang Kuning Tidak ada Tidak ada 290 cc
kateter
urin 24
jam
07/02/2024 Terpasang Kuning Tidak ada Tidak ada 299 cc
kateter
urin 24
jam
08/02/2024 Terpasang Kuning Tidak ada Tidak ada 300 cc
kateter
urin 24
jam
b) Fekal (Kaji Setiap Hari)
Tgl Frek BAB Warna Konsistensi
06/02/2024 0x sehari - -
07/02/2024 0x sehari - -
08/02/2024 0x sehari - -
07/02/2024 4 5 6 15
08/02/2024 4 5 6 15
07/09/2023 - - - - -
08/02/2023 - - - - -
ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1. Jam tidur : Jam12 di siang hari dan Jam 9 di malam hari
2. Insomnia : Tidak
3. Pertolongan untuk merangsang tidur : Tidak ada
b. Aktivitas
1. Pekerjaan : Karyawan swasta
2. Kebiasaan olah raga : tidak ada
3. Bantuan ADL : Total care, semua ADL dibantu
4. Kekuatan otot : 555 555
555 555
1) Pada ekstremitas atas gerakan penuh yang normal melawan gravitasi
dan menahan tahanan
2) Pada ekstremitas bawah gerakan penuh yang normal menahan gravitasi
5. ROM : + 50%, pasif
6. Resiko untuk cidera : Iya
PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1. Tingkat pendidikan : SMA
2. Kurang pengetahuan : Ya
3. Pengetahuan tentang penyakit : Kurang, klien kurang mengetahui tentang penyakitnya.
4. Orientasi (waktu, tempat, orang): Baik, klien mampu mengenali orang yang diajak berbicara,
mampu mengenali tempat sekarang dan waktu
b. Sensasi/persepsi
1. Riwayat penyakit : Asma
2. Sakit kepala : Ya
3. Penggunaan alat bantu : Tidak ada
4. Penginderaan : Normal
c. Communication
1. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
2. Kesulitan berkomunikasi : Klien mampu bicara akan tetapi pelafalan kurang jelas
SELF PERCEPTION
Self-concept/self-esteem
1. Perasaan cemas/takut : Iya
2. Perasaan putus asa/kehilangan : Tidak ada
3. Keinginan untuk mencederai : Tidak ada
4. Adanya luka/cacat : Tidak ada
ROLE RELATIONSHIP
Peranan hubungan
1 Status hubungan : Duda
2 Orang terdekat : Anak
3 Perubahan konflik/peran : Tidak ada
4 Perubahan gaya hidup : Ya
5 Interaksi dengan orang lain : Baik
COPING/STRESS TOLERANCE
Coping respon
1. Rasa sedih/takut/cemas : Cemas
2. Kemampan untuk mengatasi : Baik
3. Perilaku yang menampakkan cemas : Tampak gelisah.
LIFE PRINCIPLES
Nilai kepercayaan
1. Kegiatan keagamaan yang diikuti : Tidak ada
2. Kemampuan untuk berpartisipasi : Tidak mampu
3. Kegiatan kebudayaan : Tidak ada
4. Kemampuan memecahkan masalah : Tidak mampu
SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : Tidak ada
b. Penyakit autoimune : Tidak ada
c. Tanda infeksi : Tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : Tidak ada
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi neurovaskuler peripheral, kondisi
hipertensi, pendarahan, hipoglikemia, Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap): Ada
COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1. Provokes (yang menimbulkan nyeri) : Aktivitas berat
2. Quality (bagaimana kualitasnya) : Tajam
3. Regio (dimana letaknya) : Dada
4. Scala (berapa skalanya) 3
5. Time (waktu) : Hilang timbul durasi 5 menit
b. Rasa tidak nyaman lainnya : Perut terasa nyeri
c. Gejala yang menyertai : Sesak
1) Hasil EKG
Kesan :
F. Terapi
ANALISA DATA
Do:
Menggunakan otot bantu pernapasan,
Ekspirasi yang memanjang
dibandingkan inspirasi,
Pola napas takipnea
Frekuensi Pernapasan : 15x/Menit
NO Diagnosa Keperawatan
1. Pola Napas Tidak Efekktif berhubungan dengan Hambatan Upaya Napas (nyeri saat
bernapas)
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik (aktivitas berat berlebihan)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pola Napas 1. Memantau pola napas (frekuensi , kedalaman, dan usaha napas) S; Pasien mengatakan sudah
Tidak Efekktif Hasil : frekuensi napas : 16x/menit, masih menggunakan otot tidak terlalu sulit bernapas dan
bantu pernapasan merasa nyaman
berhubungan
2. Memantau bunyi napas tambahan O : Tampak pasien masih
dengan Hasil : terdengar bunyi ronchi menggunakan otot bantu
Hambatan 3. Memberikan posisi semifowler atau fowler pernapasan.
Upaya Napas Hasil : telah diberikan posisi semifowler
A: Masalah belum teratasi
(nyeri saat 4. Memberikan terapi oksigen
P : Lanjutkan intervensi
Hasil : terpasang oksigen NRM 10 l/menit
bernapas)
Nyeri akut • Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas S : Pasien mengatakan sangat
berhubungan nyeri. nyeri di dada, dan sulit
dengan Agen Hasil : melakukan teknik relaksasi
6/2/2024 pencedera fisik Nyer dada di kiri hingga kanan terasa tajam durasi 5 menit per 3x napas dalam
(aktivitas berat dalam 24 jam. O:
berlebihan) • Mengidentifikasi skala nyeri Pasien meringis kesakitan
Hasil : Skala 3/10 hingga mengeluarkan air mata,
• Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan mempengaruhi nyeri Nyeri skala 3/10
Hasil : pasien merasa nyeri setelah mengangkat galon dan aktivitas A : Masalah belum teratasi
berat lainnya P: Lanjutkan intervensi
• Memberikan teknik nonfarmokologis
Hasil : Telah dibantu dalam melakukan teknik relaksasi napas dalam
• Menjelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
Hasil : pasien telah memahami penyebab dan pemicu nyeri
• Melakukan kolaborasi pemberian analgetik
Hasil : NTG20 MCG/J/SP (6 cc/J)
7/2/2024 Pola Napas Memantau pola napas (frekuensi , kedalaman, dan usaha napas) S; Pasien mengatakan sudah
Tidak Efekktif Hasil : frekuensi napas : 19x/menit, tidak menggunakan otot tidak terlalu sulit bernapas dan
bantu pernapasan merasa nyaman
berhubungan
Memantau bunyi napas tambahan O : Terpasang oksigen NRM
dengan Hasil : terdengar bunyi ronchi A: Masalah belum teratasi
Hambatan Memberikan posisi semifowler atau fowler P : Lanjutkan intervensi
Hasil : telah diberikan posisi semifowler
Upaya Napas
Memberikan terapi oksigen
(nyeri saat Hasil : terpasang oksigen NRM 10 l/menit
bernapas) •
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Defenisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Defenisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.