You are on page 1of 35

No.

Sampel 1 2
Berat Piknometer (gram) A 105.20 105.40
Berat benda uji kondisi SSD (gram) B 100.00 100.00

Berat piknometer + contoh pasir + air (gram) C 416.20 415.60


Berat piknometer + air (gram) D 354.60 354.20
Berat benda uji kering (gram) E 97.20 97.60
ASG= 2.73 2.70
Apparent spesific grafity 𝐸/(𝐷+𝐸 −𝐶)
Rata - Rata 2.71

BSGSSD= 𝐸/(𝐷+𝐵 2.53 2.53


Bulk specific grafity (SSD basic) −𝐶)
Rata - Rata 2.53

BSGDRY= 𝐵/(𝐷+𝐵 2.60 2.59


Bulk specific grafity (on dry basic) −𝐶)
Rata - Rata 2.60
Ab= (𝐵 −𝐸)/𝐵 x 2.80 2.40
Absorbsi (%) 100
Rata - Rata 2.60
2.61
NOMOR SAMPEL SATUAN 1 2
Berat Bohler (A) Kg 7.84 7.84
Tinggi Bohler (T) m 0.17 0.17
Diameter Bohler (D) m 0.15 0.15
Volume Bohler (V) ltr 3.16 3.16
Kondisi Gembur
Berat Bohler + Benda Uji (B) kg 12.41 12.54
Berat Benda Uji C = (B - A) kg 4.57 4.70
Berat Volume D = (C/V) kg/liter 1.45 1.49
Kondisi Padat
Berat Bohler + Benda Uji (E) kg 13.30 13.24
Berat Benda Uji F = (E - A) kg 5.46 5.40
Berat Volume G = (F/V) kg/liter 1.73 1.71
Berat Rerata ((D + G)/2) kg/liter 1.59 1.60
Rata - Rata kg/liter 1.59
Nomor Sampel Unit 1 2
Berat talam (A) Gram 80.60 78.60
Berat benda uji basah + berat talam (B) Gram 180.80 179.20
Berat benda uji basah (C) Gram 100.20 100.60
Berat benda uji kering + berat talam (D) Gram 178.90 177.00
Berat benda uji kering (E = D - A) Gram 98.30 98.40
Kadar air (F = (C-E)/C x 100) % 1.90 2.19
Rata - rata % 2.04
No. Saringan Berat Tertahan (Gram) Komulatif Berat Tertahan (Gram)

ASTM mm 1 2 1 2
3" 76.20 0.00 0.00 0.00 0.00
2 1/2 " 63.50 0.00 0.00 0.00 0.00
1 1/2" 36.10 0.00 0.00 0.00 0.00
1" 25.40 273.00 571.40 273.00 571.40
3/4" 19.10 332.80 190.80 605.80 762.20
1/2" 12.70 545.80 447.00 1151.60 1209.20
3/8" 9.50 221.00 210.60 1372.60 1419.80
No. 4 4.75 111.80 73.00 1484.40 1492.80
No.8 2.36 0.00 0.00 1484.40 1492.80
No.16 1.18 0.00 0.00 1484.40 1492.80
No. 50 0.30 0.00 0.00 1484.40 1492.80
No. 100 0.15 0.00 0.00 1484.40 1492.80
No. 200 0.0075 0.00 0.00 1484.40 1492.80
Pan 15.60 7.20 1500 1500
Jumlah 1500 1500
Modulus kehalusan : 8.41
Komulatif Persentase

Tertahan (%) Lolos (%)


0.00 100.00
0.00 100.00
0.00 100.00
28.10 71.90
45.60 54.40
78.70 21.30
93.10 6.90
99.20 0.80
99.20 0.80
99.20 0.80
99.20 0.80
99.20 0.80
99.20 0.80
100.00 0.00
No. Sampel 1 2
Volume agregat halus (ml) V1 500 500
Volume lumpur (ml) V2 10 10

Kl=𝑉2/(𝑉1+𝑉2) 1.96 1.96


Kadar lumpur (%) x 100
Rata-Rata 1.96
No. Sampel 1 2
Berat Keranjang kosong di
A 410 410
udara (gram)
Berat keranjang + contoh
B 2195 2020
agregat SSD di udara (gram)
Berat agregat kondisi SSD di
C=B-A 1785 1610
udara (gram)
Berat keranjang + benda uji
D 1450 1350
SSD di dalam air (gram)
Berat keranjang di dalam air
E 350 350
(gram)
Berat agregat dalam air
F=D-E 1100 1000
(gram)
Berat agregat yang sudah di
G 1746.8 1583.4
oven (gram)

ASG =𝐺/(𝐶 2.55 2.60


Apparent specific grafity −𝐹)
Rata - rata 2.57
BSGSSD=𝐶/(𝐶 2.61 2.64
Bulk specific grafity (SSD basic) −𝐹)
Rata - rata 2.62

BSGDRY=𝐺/ 2.70 2.71


Bulk specific grafity (on dry
basic) (𝐺 −𝐹)
Rata - rata 2.71
Ab=(𝐶 −𝐺)/𝐺 x 2.19 1.68
Absorbsi (%) 100
Rata - rata 1.93
2.46
NOMOR SAMPEL SATUAN 1 2
Berat Bohler (A) Kg 7.84 7.84
Tinggi Bohler (T) m 0.17 0.17
Diameter Bohler (D) m 0.15 0.15
Volume Bohler (V) ltr 3.16 3.16
Kondisi Gembur
Berat Bohler + Benda Uji (B) kg 12.41 12.43
Berat Benda Uji C = (B - A) kg 4.57 4.59
Berat Volume D = (C/V) kg/liter 1.53 1.54
Kondisi Padat
Berat Bohler + Benda Uji (E) kg 12.87 13.16
Berat Benda Uji F = (E - A) kg 5.03 5.32
Berat Volume G = (F/V) kg/liter 1.59 1.69
Berat Rerata ((D + G)/2) kg/liter 1.56 1.61
Rata - Rata kg/liter 1.589
No. Sampel 1 2
Berat contoh agregat (gram) A 280 280
Berat agregat di keluarkan dari B 278.4 278.4
dalam oven
Berat lumpur yang terkandung C=A-B 1.6 1.6
dalam agregat
Kl=𝐶/(𝐴 ) x 0.57 0.57
Kadar lumpur (%) 100
Rata - rata 0.57
Nomor Sampel Unit 1 2
Berat talam (A) Gram 80.00 80.00
Berat benda uji basah + berat talam (B) Gram 280.00 280.00
Berat benda uji basah (C) Gram 200.00 200.00
Berat benda uji kering + berat talam (D) Gram 278.80 278.80
Berat benda uji kering (E = D - A) Gram 198.80 198.80
Kadar air (F = (C-E)/C x 100) % 0.60 0.60
Rata - rata % 0.60
Agregat kasar
Keausan No. Saringan
Sampel 1 Sampel 2
3⁄8 2500.4 2500.2
Berat contoh agregat kering
A
oven (gram) 1⁄2 2500.2 2500.2

Berat agregat yang tertahan di


saringan no. 12 yang telah di B 3753.60 3484
oven (gram)

Keausan agregat (%) Kag = ( 𝐴− 𝐵)/𝐴 x 100 24.94 30.33


1247.00 1516.4
No. Saringan Berat Tertahan (Gram) Komulatif Berat Tertahan (Gram)
ASTM mm 1 2 1
3" 76.20 0.00 0.00 0.00
2 1/2 " 63.50 0.00 0.00 0.00
1 1/2" 36.10 0.00 0.00 0.00
1" 25.40 0.00 0.00 0.00
3/4" 19.10 0.00 0.00 0.00
1/2" 12.70 0.00 0.00 0.00
3/8" 9.50 0.00 0.00 0.00
No. 4 4.75 0.00 0.00 0.00
No.8 2.36 160.60 215.60 160.60
No.16 1.18 183.40 226.80 344.00
No. 30 0.60 361.80 361.60 705.80
No. 50 0.30 264.60 248.80 970.40
No. 100 0.15 430.60 367.40 1401.00
No. 200 0.0075 55.40 43.20 1456.40
Pan 43.40 37.00 1500
Jumlah 1500 1500
Modulus kehalusan : 2.51
ulatif Berat Tertahan (Gram) Komulatif Persentase
2 Tertahan (%) Lolos (%)
0.00 0.00 100.00
0.00 0.00 100.00
0.00 0.00 100.00
0.00 0.00 100.00
0.00 0.00 100.00
0.00 0.00 100.00
0.00 0.00 100.00
0.00 0.00 100.00
215.60 12.54 87.46
442.40 26.21 73.79
804.00 50.32 49.68
1052.80 67.44 32.56
1420.20 94.03 5.97
1463.40 97.32 2.68
1500 100.00 0.00

2.51
Job Mix Design Berdasarkan SNI 7656:2012

Diketahui:
Agregat Agregat
Semen Air
halus Kasar
Modulus kehalusan 2.51 8.41
Berat Jenis - - 3.15
Berat Jenis (SSD) 2.53 2.62
Penyerapan % 2.60 1.93
Kadar Air % 2.04 0.60
Berat Volume Kg/m3 1593 1589 1185 1000
Kuat Tekan Rencana = 20.36 mpa
Standar Deviasi Rencana (Sdr) = 7 mpa Jelek
M = 1,64 x Sdr = 11.48 mpa

Langkah 1
Slump yang diisyaratkan 75 s/d 100 mm

Langkah 2
Agregat yang digunakan memiliki ukuran nominal maksimum 25

Langkah 3
Beton yang dibuat adalah beton tanpa tambahan udara, karena strukturnya tidak akan
terkena pemaparan tingkat berat. Dari tabel 2, banyaknya air pencampur untuk beton tanpa
tambahan udara dengan slump 75 s/d 100 mm dan besar butir agregat
Maksimum yang dipakai 25 mm adalah 193 kg

Langkah 4
Standar Deviasi rencana = 7 mpa M = 1.64
Rasio air semen untuk beton berkekuatan 31.84 mpa adalah 0.51

Langkah 5
Dari data yang diperoleh di langkah 3 dan langkah 4, banyaknya kadar semen adalah
193 / 0.51 = 375.27 kg 7.51 zak

Langkah 6
Banyaknya agregat kasar diperkirakan dari tabel 5. Untuk agregat halus dengan modulus
kahalusan 2.51 dan agregat kasar dengan ukuran nominal maksimum
angka sebesar 0.699 m3 untuk setiap m3 beton. Dengan demikian, berat keringnya,
0.70 x 1589.00 = 1110.71 kg

Langkah 7
Dengan sudah diketahuinya jumlah air, semen dan agregat kasar, maka bahan lain yang
akan digunakan untuk membuat 1 m3 beton adalah agregat halus dan udara yang akan
terperangkap. Banyaknya agregat halus dapat ditentukan berdasarkan berat atau volume
absolut sebagai berikut :

7.1. Atas dasar massa (Berat)


Dari tabel 6, massa 1 m3 beton tanpa tambahan udara yang dibuat dengan agregat
berukuran nominal maksimum 25 mm, diperkirakan sebesar
percobaan pertama, pengaturan pasti nilai ini akibat adanya perbedaan slump, faktor semen,
dan berat jenis agregat tidaklah begitu penting. Berat (massa) yang sudah diketahui adalah :
Air (berat bersih) 193 Kg
Semen 375.27 Kg
Agregat Kasar 1110.71 Kg
Jumlah 1679 Kg

Jadi, massa (berat) agregat halus = 2380 - 1679 =

7.2. Atas dasar volume absolut


Dengan jumlah air, semen dan agregat kasar yang ada, dan diperkirakan adanya udara
terperangkap sebesar 1.5 % diberikan dalam Tabel 2 (berlawanan dengan udara yang
ditambahkan), maka kadar pasir dapat dihitung sebagai berikut :

Volume air = 193


1000
Volume padat semen = 375.27
3.15 x
Volume absolute agregat kasar = 1110.71
2.62 x
Volume udara terperangkap =
Jumlah volume padat bahan selain agregat halus =
Volume agregat halus dibutuhkan = 1 -
Berat agregat halus kering yang dibutuhkan = 0.249 x

7.3. Perbandingan berat campuran satu meter kubik beton yang dihitung dengan dua cara
perhitungan di atas adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Perkiraan
Berdasarkan Perkiraan
Volume Absolut Bahan -
Massa Beton, kg
Bahan, kg
Air (berat bersih) 193 193
Semen 375 375
Agregat Kasar 1111 1111
Agregat Halus 701 631

Langkah 8 Koreksi terhadap Kandungan air


Pengujian menunjukkan kadar air sebesar 0.60 % pada agregat kasar dan
agregat halus. Jika proporsi campuran percobaan dengan anggapan berat (massa) yang
digunakan, maka berat (massa) penyesuaian dari agregat menjadi

Agregat Kasar (Basah) 1111 x 1.006 = 1117 kg


Agregat Halus (Basah) 701 x 1.020 = 715 kg

Air yang diserap tidak menjadi bagian dari air pencampur dan harus dikeluarkan dari
penyesuaian dalam air yang ditambahkan. Dengan demikian, air pada permukaan yang
diberikan dari agregat kasar 0.60 - 1.93 = -1.33 %
2.04 - 2.60 = -0.56 % Dengan demikian, kebutuhan perkiraan air yang ditamba
193 - 1111 x -0.0133 - 701 x -0.0056 =

Perkiraan berat campuran untuk satu m3 beton menjadi


Persentase Agregat
Air (yang ditambahkan) = 212 Kg 9 %
Semen = 375 Kg 16 %
Agregat Kasar (basah) = 1117 Kg 46 %
Agregat Halus (basah) = 715 Kg 30 %
Jumlah 2420 Kg 100 %

Volume benda uji kubus (V's) 5 Kubus


V's = s x s x s
dimana, = 15 cm = 0.15 m
V's = 5 x 0.0034 m3
= 0.0169 m3
Berat masing-masing material untuk 5 kubus dengan faktor kehilangan
(fk) 10 % Sehingga nilai fk = 100 % + 10
Berat material = Berat material lapangan x V's
Air = 212 x 0.0169 x 1.1 = 3.93
Semen = 375 x 0.0169 x 1.1 = 6.97
Agregat Kasar = 1117 x 0.0169 x 1.1 = 20.74
Agregat Halus = 715 x 0.0169 x 1.1 = 13.28

Penambahan abu botol kaca hijau 10 %


Air = 212 x 0.0169 x 1.1 = 3.93
Semen = 338 x 0.0169 x 1.1 = 6.27
Agregat Kasar = 1117 x 0.0169 x 1.1 = 20.74
Agregat Halus = 715 x 0.0169 x 1.1 = 13.28
Abu sabuk kelapa = 38 x 0.0169 x 1.1 = 0.70

Penambahan abu botol kaca hijau 15 %


Air = 212 x 0.0169 x 1.1 = 3.93
Semen = 319 x 0.0169 x 1.1 = 5.92
Agregat Kasar = 1117 x 0.0169 x 1.1 = 20.74
Agregat Halus = 715 x 0.0169 x 1.1 = 13.28
Abu sabuk kelapa = 56 x 0.0169 x 1.1 = 1.04

Penambahan abu botol kaca hijau 20 %


Air = 212 x 0.0169 x 1.1 = 3.93
Semen = 300 x 0.0169 x 1.1 = 5.57
Agregat Kasar = 1117 x 0.0169 x 1.1 = 20.74
Agregat Halus = 715 x 0.0169 x 1.1 = 13.28
Abu sabuk kelapa = 75 x 0.0169 x 1.1 = 1.39

Penambahan abu botol kaca hijau 25 %


Air = 212 x 0.0169 x 1.1 = 3.93
Semen = 281 x 0.0169 x 1.1 = 5.22
Agregat Kasar = 1117 x 0.0169 x 1.1 = 20.74
Agregat Halus = 715 x 0.0169 x 1.1 = 13.28
Abu sabuk kelapa = 94 x 0.0169 x 1.1 = 1.74

Perbandingan berat masing - masing material terhadap berat semen


Air = 3.93 / 6.97 = 0.56
Semen = 6.97 / 6.97 = 1.00
Agregat Kasar = 20.74 / 6.97 = 2.98
Agregat Halus = 13.28 / 6.97 = 1.91
Perbandingan berat masing - masing material terhadap berat volume material
Air = 3.93 / 1.00 = 3.93 ltr
Semen = 6.97 / 1.185 = 5.88 ltr
Agregat Kasar = 20.74 / 1.589 = 13.05 ltr
Agregat Halus = 13.28 / 1.593 = 8.34 ltr
Perbandingan campuran terhadap kubikasi semen
Air = 3.93 / 5.88 = 0.67
Semen = 5.88 / 5.88 = 1.00
Agregat Kasar = 13.05 / 5.88 = 2.22
Agregat Halus = 8.34 / 5.88 = 1.42
Jadi, Perbandingannya =
Agregat Agregat
Air : Semen : :
Halus Kasar
0.669 1.000 1.418 2.221
K 250 Kg/Cm2
fc 20.36 Mpa = n/mm

mm

dan besar butir agregat

x 7 = 11.48 mpa
dari Tabel 3

25 mm, memberikan
2380 kg Untuk campuran

701 kg

awanan dengan udara yang

= 0.193 m3

= m3
1000 0.119
= m3
1000 0.424
0.015 m3
0.751 m3
0.751 = 0.249 m3
2.53 x 1000 =
= 631 kg
egat kasar dan 2.04 % pada

dari agregat halus


perkiraan air yang ditambahkan
211.73 kg

Jumlah Zak Semen


7.51 Zak

% = 1.1
x fk
kg 9 %
kg 16 %
kg 46 %
kg 30 %
100.0 %

kg
kg
kg
kg
kg

kg
kg
kg
kg
kg

kg
kg
kg
kg
kg

kg
kg
kg
kg
kg
Nilai deviasi standar untuk berbagai tingkat pengendalian mutu pekerjaan
Tingkat pengendalian mutu pekerjaaSdr (Mpa)
Memuaskan 2.8
Sangat baik 3.5
Baik 4.2
Cukup 5.6
Jelek 7
Tanpa kendali 8.4
No. Sampel Satuan Simbol 1 2
Berat Semen gram A 64 64
Pembacaan Pertama Pada Skala Botol ml B 0.9 0.3
Pembacaan Kedua Pada Skala Botol ml C 21 20.5
𝐴/((𝐶−𝐵)) 3.184 3.168
Berat Jenis Semen xd 3.176
Spesifikasi Berat Jenis Semen = 3,05 - 3,25
NOMOR SAMPEL SATUAN 1 2
Berat Bohler (A) Kg 3.93 3.93
Tinggi Bohler (T) m 0.12 0.12
Diameter Bohler (D) m 0.1 0.1
Volume Bohler (V) ltr 0.96 0.96
Kondisi Gembur
Berat Bohler + Benda Uji (B) kg 5.06 5.1
Berat Benda Uji C = (B - A) kg 1.13 1.17
Berat Volume D = (C/V) kg/liter 1.18 1.22
Kondisi Padat
Berat Bohler + Benda Uji (E) kg 5.16 5.17
Berat Benda Uji F = (E - A) kg 1.23 1.24
Berat Volume G = (F/V) kg/liter 1.29 1.30
Rata - Rata kg/liter 1.249
Semen Waktu Penetrasi
Percobaan Air (Ml) Keterangan
(Gram) (menit) (mm)
1 45 39.5
2 60 38 Waktu Ikat Awal
3 75 35 Penetrasi 25 mm =
4 90 30 Pada menit ke 105
5 500 125 105 25
6 120 17
7 135 11 Waktu Ikat Akhir
Penetrasi 0 mm =
8 150 5 Pada menit ke 165
9 165 0
Semen
Percobaan Air (ml) Konsistensi (%) Penetrasi (mm)
(Gram)
1 500 128 25.6 18
2 500 125 25 11
3 500 122 24.4 4
Konsistensi Normal Semen 25
No. Sampel Satuan Simbol 1 2
Berat Semen gram A 50 50
Berat # No. 100 gram B 330.6 330.6
Berat # No. 100 + Semen Tertahan gram C 337.6 338.6
Berat Semen Tertahan # No. 100 gram D 7 8
Berat # No. 200 gram E 328.8 328.8
Berat # No. 200 + Semen Tertahan gram F 345.8 343.8
Berat Semen Tertahan # No. 200 gram G 17 15
𝐷/((𝐴)) x 14.00 16.00
Kehalusan Semen # No. 100 100 % %
15.00
𝐺/((𝐴)) x 34.00 30.00
Kehalusan Semen # No. 200 100 % %
32.00
Hubungan antara rasio air - semen (w/c) atau
rasio air - bahan bersifat semen (w/(c + p)) dan kekuatan beton
Rasio air semen (Berat)
Kekuatan
beton umur Beton
28 hari, Beton tanpa
dengan
Mpa* tambahan
tambahan
udara
udara
40 0.42 -
35 0.47 0.39
30 0.54 0.45
25 0.61 0.52
20 0.69 0.6
15 0.79 0.7

X 31.84
X1 = 30 Y 0.51
X2 = 25
Y1 = 0.54
Y2 = 0.61
Tabel 5. Volume agregat kasar per satuan volume beton

Ukuran nominal Volume agregat kasar kering oven* per satuan volume beton untuk berbagai modulus
agregat kehalusanⴕ dari agregat halus
maksimum
(mm)
2.2 2.4 2.6 2.8 3
9.5 0.48 0.5 0.48 0.46 0.44
12.5 0.57 0.59 0.57 0.55 0.53
19 0.64 0.66 0.64 0.62 0.6
25 0.69 0.71 0.69 0.67 0.65
37.5 0.73 0.75 0.73 0.71 0.69
50 0.76 0.78 0.76 0.74 0.72
75 0.8 0.82 0.8 0.78 0.76
150 0.85 0.87 0.85 0.83 0.81

x 2.51
y 0.70

X1 = 2.4
X2 = 2.6
Y1 = 0.71
Y2 = 0.69
Tabel 6. Perkiraan awal berat beton segar
Perkiraan awal berat beton, kg/m3*
Ukuran nominal
maksimum agregat Beton tanpa Beton dengan
(mm) tambahan udara tambahan udara

9.5 2280 2200


12.5 2310 2230
19 2345 2275
25 2380 2290
37.5 2410 2350
50 2445 2345
75 2490 2405
150 2530 2435
Tabel 2. Perkiraan kebutuhan air pencampur dan kadar udara untuk berbagai slump
dan ukuran nominal agregat maksimum batu pecah

Air (kg/m3 ) untuk ukuran nominal agregat maksimum batu pecah


Slump 9.5 12.7 19 25 37.5 50 75 150
(mm) mm* mm* mm mm* mm* mm* mm* mm*
Beton tanpa tambahan udara
25-50 207 199 190 179 166 154 130 113
75-100 228 216 205 193 181 169 145 124
150-175 243 228 216 202 190 178 160 -
>175* - - - - - - - -

banyaknya udara
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3 0.2
dalam beton (%)

Beton dengan tambahan udara


25-50 181 175 168 160 150 142 122 107
75-100 202 193 184 175 165 157 133 119
150-175 216 205 197 184 174 166 154 -
>175* - - - - - - - -

Jumlah kadar
udara yang
disarankan untuk
tingkat 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1,5** 1,0**
pemaparan
sebagai berikut :
ringan (&)

You might also like