Professional Documents
Culture Documents
78/V2R0
BINUS University
Faculty / Dept. : Economics & Communication / Deadline Day / Date : Tuesday / 30 Nov 2021
Accounting Time : 17:00:00
Code - Course : TAXN7013020 - International Taxation Class : LA53, LB53, LC53,
LD53
Lecturer : Team Exam Type : Online
) Strikethrough the unnecessary items
The penalty for CHEATING is DROP OUT!!!
Requirements :
1. Write all answers in 1 (one) PDF file.
2. Write all answers completely.
3. If any references based on textbooks/UU/PMK/SE, please write it completely.
4. No cheating between classmates or other students. Do it yourself and be confident.
Learning Objective :
[Levana Dhia Prawati] (D5561) and sent to Department/Program on Nov 02, 2021
Page 1 of
FM-BINUS-AA-FPU-
d. As a Domestic Tax Subject and Taxpayer 78/V2R0
Explanation :
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 , Subjek Pajak luar
negeri sekaligus menjadi Wajib Pajak, sehubungan dengan penghasilan yang diterima dari
sumber penghasilan di Indonesia atau diperoleh melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
Dengan perkataan lain Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang telah memenuhi
kewajiban subjektif dan objektif.
Berdasarkan tax treaty antara Indonesia dan China , pada Pasal 5 yang menjelaskan
mengenai Badan Usaha Tetap , China Corporation merupakan Permanent Establishment
China yang berada di Indonesia. Sesuai dengan Pasal 5 Ayat (2) memiliki place of
management di Indonesia .
Referensi :
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2000/17TAHUN2000UUPenj.htm
https://pajak.go.id/id/p3b/china#56787r3jn-2
Explanation :
BUT (Permanent Establishment) merupakan terminologi perpajakan internasional yang
merupakan konsekuensi dari kegiatan usaha dengan basis/lokasi tetap di negara treaty
partner, setelah memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang diatur dalam Tax Treaty atau
Undang-undang, seperti: jenis kegiatan usaha yang dilaksanakan di negara treaty partner,
sumber penghasilan dan jangka waktu ("Time Test"). Adanya Bentuk Usaha Tetap ini
mempengaruhi Hak suatu negara untuk mengenakan pajak terhadap obyek yang di
maksud. Status BUT dalam praktek masih perlu dikaji lagi, metode penelitian yang
digunakan adalah secara historis-yuridis, comparatif dan analitis serta mengunakan tekhnik
wawancara. Perjalanan UU Pajak kita dalam menentukan status BUT ternyata sering
berubah-ubah misal, dalam Pajak Perseroan 1925 menempatkan BUT sebagai subjek pajak
luar negeri, kemudian Undang-undang No. 7 Tahun 1983 menempatkan BUT sebagai
subjek pajak dalam negeri kemudian Undang-undang No. 10 tahun 1994 stutus BUT
dikembalikan lagi sebagai Subjek pajak luar negeri sampai dengan sekarang. Ada kesulitan
juga berkaitan dengan penentuan kondisi BUT untuk kondisi-kondisi tertentu suatu missal
bagaimana menentukan suatu BUT untuk transaksi yang menggunakan E-Commerce.
Kiranya perlu dikaji ulang berkaitan dengan status BUT sebagai Subjek Pajak dan juga harus
sudah mulai disiapkan peraturan yang terkait dengan penentuan suatu BUT secara lengkap.
Referensi :
https://media.neliti.com/media/publications/167924-ID-aspek-hukum-subyek-pajak-
bentuk-usaha-te.pdf
Verified by,
[Levana Dhia Prawati] (D5561) and sent to Department/Program on Nov 02, 2021
Page 2 of
FM-BINUS-AA-FPU-
3.One of the problems in international taxation is that using the 78/V2R0
facilities in the tax treaty
instead of avoiding double taxation, it provides an opportunity for tax subjects not to be
taxed anywhere. Is the meaning of …
a. Tax Heaven Countries
b. Treaty Shopping
c. Transfer Pricing
d. Double Taxation
Explanation :
Treaty Shopping adalah suatu skema yang dilakukan untuk mendapatkan fasilitas,
misalnya penurunan tarif pemotongan pajak (withholding taxes) yang disediakan oleh
suatu perjanjian penghindaran pajak berganda, oleh subyek pajak yang sebenarnya tidak
berhak untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Dalam penjelasan di laman resminya,
otoritas pajak menyebutkan Treaty Shopping merupakan sebuah upaya penyalahgunaan
P3B (treaty abuse) karena karena menggunakan pasal-pasal dalam perjanjian
penghindaran pajak berganda yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatnya tax
treaty.
Referensi :
https://www.ssas.co.id/optimalisasi-setoran-pajak-melalui-review-tax-treaty/
4.PT. ABC paid interest to XYZ Co. Ltd in Singapore (not have COD). Based on Indonesia's
P3B with Singapore, the interest rate is 10%. How much tax deducted by PT. ABC of the
interest??
a. 20% sesuai dengan tarif PPh Pasal 26
b. Tidak terdapat pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan bunga tersebut.
c. 10% sesuai dengan tarif P3B
d. Mana yang lebih kecil antara tarif P3B dengan tarif PPh Pasal 26
Explanation :
Pasal 26 UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir
dengan UU Nomor 17 Tahun 2000 mengatur hal-hal sebagai berikut :
a. Pasal 26 ayat (1) :
"Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam bentuk apapun, yang
dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak dalam negeri,
penyelenggara
kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada
Wajib
Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia, dipotong pajak sebesar 20% (dua
puluh persen) dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan :
a. dividen;
b. bunga, termasuk premium, diskonto, premi swap dan imbalan sehubungan dengan
c. jaminan pengembalian utang;
d. royalti, sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
e. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;
f. hadiah dan penghargaan;
g. pensiun dan pembayaran berkala lainnya."
Verified by,
[Levana Dhia Prawati] (D5561) and sent to Department/Program on Nov 02, 2021
Page 3 of
FM-BINUS-AA-FPU-
Referensi : 78/V2R0
https://ortax.org/forums/discussion/tax-treaty-singapura\
[Levana Dhia Prawati] (D5561) and sent to Department/Program on Nov 02, 2021
Page 4 of
FM-BINUS-AA-FPU-
PPh 21 : Rp 1.137.275.900 78/V2R0
Verified by,
[Levana Dhia Prawati] (D5561) and sent to Department/Program on Nov 02, 2021
Page 5 of
FM-BINUS-AA-FPU-
Net Income Fiskal 1.319.200.000 78/V2R0
PPh Terutang :
PPh Tahunan yang harus dibayar (22%) 290.224.000
Net Income After Tax 1.028.976.000
PPh 26 Branch Profit Tax ( 20%) 205.795.200
Good Corp
Great Corp Product
Product
Selling price per unit $30.000 $14.000
Purchase price per unit $27.000 $11.900
Gross Profit ( Selling price - Purchase) $3.000 $2.100
Gross Margin ( Gross profit / Selling Price) 10% 15%
Based on the calculation above, the results of the Gross margin on Good Corp
Products originating from independent transactions, where the gross margin is a
fair gross margin on resale has a value of 15%. So in this case, the comparison data
is carried out to determine the fair purchase price of the product per unit from
Great Corp Product, the calculation must be carried out as follows:
ALP = Resale Price - ( Gross Margin Independent × Resale Price)
ALP = $30.000 - (15% × $30.000)
= $ 30.000 - $4.500
= $25.500
Verified by,
[Levana Dhia Prawati] (D5561) and sent to Department/Program on Nov 02, 2021
Page 6 of
FM-BINUS-AA-FPU-
Case 4 (bobot 15%) LO 1 & 3 78/V2R0
Verified by,
[Levana Dhia Prawati] (D5561) and sent to Department/Program on Nov 02, 2021
Page 7 of
FM-BINUS-AA-FPU-
deducted compared to domestic Corporate Taxpayers. However, if 78/V2R0
there is an
agreement regarding a tax treaty between the two related countries, the tax
treaty rate will be imposed.
From the two cases above, even though they are included as foreign taxpayers, in
the first case the tax imposed is only a tax treaty, but in the second case, Shanghai
Ltd is subject to tax treaty, as well as Article 26 of Income Tax on income sent
abroad. And what makes the difference is that in the first case it is still subject to
tax, but only for the services of the consultant. The second case is imposed on all
business activities carried out in Indonesia. And report it on corporate tax.
GOOD LUCK
- It’s always seem impossible until its done - Nelson Mandela
Verified by,
[Levana Dhia Prawati] (D5561) and sent to Department/Program on Nov 02, 2021
Page 8 of