You are on page 1of 23
Seip dria ten jeje, pembelin, pengglian, pengendalian prodikst ! biaya, dan fae darbabia dsr RScER ponge aban interne Ursa iad diperlukan karena dalam perancangan berbagai sistem akuntanst dalam bab-bab berikutnya, unsur-unsur sistem es internal ins dibahas dalam bab ini fharus dimasuklan sebagu aan akuntans ican Urian Gd oan del cde atl ake {internal dan akan dilanjutkan dengan uraian tujuan dan unsur sistem pengendalian.- internal, dan pendekatan perancangin pengendalan internal akuntansi, Bab ini shan dike dengan alan pengendalia iennalaluntans dali ngkingar yell uv pengolahan data elektro 2°" : kebijakan manajemen.,Defnisl sistem pengerdaln Inernal ersbut menekanlon tujuan yang hendak dicapal, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem: hepa cere pepaaldk nel nied atas berlaku ‘Tujuan sistem pengendalian interial menutut definisl tersebut adalah: (1) imenjaga aset organissi, (2) mengecek keteltian dan keandalan data akuntans, (3) mendorongefsiens dan 4) mendorongdipatshinyakebijakan mansjemed. “Menurut tujuannyiy sistem jehgendalian internal tersebut dapat dibagi menjadt dua macam: pengendalian internal akuntansi (infernal accounting control) dan pengendalian, internal adminisratf (infernal administrative control). Pengendalian internalakuntansi yang merupakan bagian dar sistem pengendalian internal, meliputi struktu organisa metode dan ukuran-ukuran yang dikooedinastkanterutama untuk 129 Dipindai dengan CamScanner 130 Sistem Akuntanst ‘menjage aset organisasi dan mengecek ketelitian dan Keandalan data akuntans. Pengendalian internal akuntansi yang baik akan menjamin Keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan kevangan yang dapat dipercaya. Pengendalian internal aadministratf metiputi strukturorganisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinastkan terutama ‘untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya Kebijakan manajemen. Gambar 6.1 berikut ini menyajikan. {juan sistem pengendalian internal dan pembagian sistem trsebut ment tujuanny. Menage aset Mien ek Feogenlan o Inter dl Mengece beteltan ‘Martane dnkeandlin dat asotanl TuhanPotok Stem . Pengendalan inter Mendoroog eter = — Tuhan Pengendtan stern ‘rant Mendorog dats — ——J balan manajemen Gambar6.1 Tyjuan Potok Sistem Pengendalian Internal UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ‘Unsur pokok sistem pengendalian internal adalah: 1, _Struktur organises! yang memisahkan tanggung jawab fungsionalsecara teas 2. Sistem wewenang dan prosedur pencaatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendepatan, dan beban. 3, Praktik yang sehat dalam melaksanakantugas dan fungssetiap nit orgonisas. 4, Karyawan yanig mutunya sesual dengan tdnggung jawabaya, ‘Unsur pokok sistem pengendalian internal tesebutdisajikan pada Gambar 62. Berikut ini diuraikan secara rincisetiap unsur pokok sistem pengendalian internal tersebut. Orpaiastyangmemisabhan ‘anggung job dan weweang seca teas Sistem etl dan roe pencatann nur Pook Sister Prat yang shat aryman yg tun seal dengan ggg aay Gambar 62. Unser Pokok Sistem engendalin Intern Dipindai dengan CamScanner Bab 6 Sistem Pengendalian Intenal ast Struktur Orgenisasi yong Memisahkan Tanggung Javvab Fungsional secars Tegas. Struktur organisasi merupakan rerangka (frerescork) pembegian tanger jawab fungsional kepada unit-unit organisast yang ibentuk untuk melaksanakan kepistan-kegiatan pok” crusahaan, Dalam perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual produk. Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen produksi, departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan ‘umum.Departemen-departemen ini kemudian dibagi-bagi lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih Kecil untuk melaksanakan Kegisian teegiatan perusahaan. Pembagia. rmggung jawab fungsional dalam organisast int didasarkan pada gr'»sfp-prinsip berikut i a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misstaya pembelian). Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungst yang ‘memiliki wewenang untuk melaksanakan Kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aset perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang rmemiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan, '. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. ‘Untuk melaksanakan transaksi pembelian dalam perusahaan misalnya, fungsi-fungsi yang dibentuk adalah: fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, dan fungsi akuntansi, dengan fungsinya ‘masing-masing sebagai berikut: 2. Fangsigudang (merupakan fungsi penyimpanan): mengajukan permintaan pembelian dan menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. b. _ Pungsi pembelian (merupakan fungsi operasi): melaksanakan pemesanan barang kepada pemasok. ‘c.__Fungsi penerimaan (merupakan fungsi operas: menerima atau menolak barang yang diterima dari pemasok. 4. Fungsiakuntansi (merupakan fungsi pencatatan): mencatat utang yang timbul dari transaksi pembelian dalam kartu utang dan mencatat persediaan barang yang diterima dari transaksi pembelian dalam kartu persediaan. Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan transaksi pembelian tersebut dilakukan untuk membagi berbagai tahap transaksi tersebut ke tangan manajer berbagai unit organisasi yang dibentuk, sehingga semua tahap transaksi pembelian tersebut tidak diselesaikan oleh satu unit organisasi ‘ja. Dengan demikian dalam pelaksanaan suatu transaksi terdapat internal check di antara unit organisasi pelaksana, Dengan pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi-fungsi operasi dan fungsi penyimpanan,catatan ‘akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit ‘organisasi yang memegang fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika misalnya fungsi penyimpanan disatukan dengan fungsi akuntansi, perangkapan fungsi ini akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya, kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya, Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang Cukup terhadap Aset Utang, Pendapatan, dan Beban, Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar ‘torisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh arena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisas! atasterlaksananya setip transaksi. Seperti telah diuraikan dalam Bab 2, formulir merupakan media yang digunakan untuk merekam penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasi terlaksananya transakst dalam organisasi. Oleh karena itu, penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi Dipindai dengan CamScanner 132 Sistem Akuntansi pelaksanaan otorisasi, Di lain pihak, formulir merupakan dokumen yang dipakal sebagai dasar untuk ppencatatan transaksi dalam catatan akuntans. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang, ddirekam dalam fornvulic dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya (reliability) yang, tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dibasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagh proses akuntansi Selanjutaya, prosedar pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dlipercaya mengenal ase, ulang, pendapatan, dan beban suatu organisa, Dalam melaksonakan transaksi ‘pembelian misalnya, sistem wevsenang diatur sebggai berikut: & _Kepala fungsi gudang: berwenang mengajukan permintaan pembelian dengan surat permintaan pembelian yang ditujukan kepada fungsi pembelian, 1b, _ Kepala fungsi pembelian: berwenang memberikan otorisasi pada surat order pembelian yang diterbitkan oleh fungsi pembelian. of ‘© _Kepala fungsi penerimaan: berwenang memberikan otorisasi pada laporan pene diterbitkan oleh fangsi penerimaan. 44. Kepala fungsiakuntansi:berwenang memberikan otorisasi pada bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pencatatan trjadinyatransaksi pembelian. wan barang yang Prosedur pencatatan transaksi pembelian diatur sebagai berikut: Fangs! akuntansi melakukan pencatatan terjdinya ibis (utang) kepada pemasok atas dasar bukti Jas keluar yang didukung oleh dokumen-dokumen: surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok yang dihasilkan melalui sistem otorisasi tersebut di atas. Sistem wewenang dan prosedur pencatatantransaksi pembelian ini dapat bagan alir dokumen sistem pembelian seperti terihat dalam Gambar 6.3. ligambarkan dalam bentuk Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi.Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedar pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jka tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya, Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan prakrik yang sehat adalah: 2 Penggunaan formulir bernomor wrut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungiawabkan oleh yang berwenang. Formulir merupakan aat untuk memberikan otorisasiterlaksananya transaksi slingga pengendalian pemakaiannya dengan menggunakan nosnor urut tercetak, akan dapat nicnetapkan pertanggungjawaban terlaksananya transaksi b. Pemeriksaan mendadak (suprised audit) Pemeriksion mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahwan Jebih dahulu kepada pihak yang akan diperikss, dengan jadwal yang tidak terat,Jika dalam swat: organisasidilaksanakan pemeriksaan mendade|terhadap kegiatan-esiatan pokoknya, hal ini akan ‘mendorong karyawan "aksanakan tugasnya ‘esval dengor sturan yg, elah ditetapkan. ©. Setisp transaksi tidak bor 9 dilaksanakan dari aval campai +khir oleh: satu orang atou satu unit ‘organisas, tanpa ada eauapur tungan dari orang atau unit cxganisasi Ilo, Karena setiap transaksi dilaksanakan dengan campurtangan pibiak bn, sehingga terjadi ermal chuck terbadap pelaksanaan ‘ugassetiap unit organisa yang terkat, nal» setiap unitorganisasi akan melaksanakan prakttk y ang. sehat dalam pelaksanaan tugasnys. 4. Perputaran jabatan (ob rotation), Perputaran jabatar.jang diads kan secara rutin skan dapat anenyjog independens pejabat dalam melaksanaan tugasnya sehinggs pesekongkolun di antara mereka dapat dihindar Dipindai dengan CamScanner 133 romctan | | Posen G [ Ee 7 El aE, = iy] Gambar6.3_Bagan Ali Sistem Pembelian Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan kunci perusahaan diwajibkan ‘mengambil cuti yang menjadi haknya, Selama cut, jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan untuk sementara oleh pejabat lain, schingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan, diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara tersebut. Secara periodik diadakan pencocokan fisikaset dengan catatannya. Untuk menjaga aset organisasi dan rmengecek ketlitian dan keandalan catatan akuntans ya, secara periodic harus diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara aset secara fisik dengan catatan akuntansi atas asettersebut, Sebagai contoh, secara periodik diadakan penghitungan kas (cash count), penghitungan fisik persediaan (inventory taking), dan penghitungan asettetap. Hasil penghitungan ini digunakan untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dicatat dalam jurnal kas, buku pembantu persediaan, dan buku pembantu aset tetap. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian internal yang lain, Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa intern (SPI). Agar efektif dalam menjalankan tugasnya, satuan pengawas intern ini hharus tidak melaksanakan fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, serta harus ‘ertanggung jawab langsung kepada manajemen puncak (direktur utama). Adanya satuan pengawas intern dalam perusahaan akan ménjamin efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian Internal, schingga aset perusahaan akan terjamin keamanannya dan data akuntansi akan terjamin ketlitian dan keandalannya, : Dipindai dengan CamScanner 134 Sistem Akuntansi agian Kartu Persediaan Gambar6.3 agan Al Sistem Pembelan(Lanjtan) Untuk menjamin proktik yang schat dalam meleksanskan transaksi pembelian misalnya, sister pembelian disusun dengan dasar berikut in: a. Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh beberapa fungsi berikut ini, yang bekerja secare independen: fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, dan fungsi akuntansi b. Formulir-formuli: surat permintaan pembelian, surat order pembelian, aporan penerimaan barang.

You might also like