You are on page 1of 45

Standar Keandalan Bangunan Gedung:

Sistem Keselamatan dan Proteksi Kebakaran

Prof. Yulianto S. Nugroho


Program S2 Teknologi Keselamatan Kebakaran dan Bangunan
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

IAI, AAPDC [Architectural Advanced Professional Development Course], Jakarta, 21 Maret 2024
Pengantar Dinamika Kebakaran Ruangan
(Compartment fires)

YULIANTO S NUGROHO 2
Ilustrasi Kebakaran Ruangan

YULIANTO S NUGROHO 3
Pertumbuhan nyala api dan asap pada
kebakaran ruangan

Pertumbuhan /
kepekatan asap
di dalam ruangan

Perubahan
temperatur di
dalam ruangan

[Gambar dari Björn Karlsson,


James G. Quintiere, 2000]

YULIANTO S NUGROHO 4
Tahap Penyelenggaraan Bangunan Gedung
(UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung)

 Perencanaan /design,
 Konstruksi,
 Operasi dan Pemeliharaan,
 Pembongkaran

YULIANTO S NUGROHO 5
Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung
[UU No. 28 Tahun 2002]

1. Persyaratan Keselamatan
2. Persyaratan Kesehatan
3. Persyaratan Kenyamanan
4. Persyaratan Kemudahan

YULIANTO S NUGROHO 6
Ketentuan Keandalan Bangunan Gedung (PP 16/2021)
(Building reliability provisions)

7
PP 16/2021

8
SNI 03-1746 - 2000 on Procedures for the planning and installation of means
of escape in buildings
Indonesia National SNI 03-3989 - 2000 on Procedures for the planning and installation of
Standar (SNI) automatic sprinkler systems for fire protection in buildings
(on Fire Protection) SNI 03-1735 - 2000 on Planning procedure for building and environmental
access for fire protection in buildings

SNI 03-1736 - 2000 on Planning procedure for passive protection systems for
fire protection of homes and buildings

SNI 03-1745-2000 on Procedures for planning and installation of standpipe


and hose systems for fire protection of homes and buildings

SNI 03-3985-2000 on Procedures for planning, installation and testing of fire


detection and alarm system for fire protection in buildings.

SNI 03-6571-2001 on Fire Smoke Control Systems in Building

SNI 03-6574-2001 on Procedures for Emergency Lighting Design, Signage and


Warning Systems in Building.

SNI 8463 – 2018 on Water mist Fire Protection System

SNI 6570:2023 on Installation of Stationary Fire Pumps for Fire Protection.

SNI 9038-1:2023 Inspection, Testing and Maintenance of Fire Protection


System-Section 1: Sistem deteksi dan pengendalian asap kebakaran

SNI 9038-2:2021 Inspection, Testing and Maintenance of Fire Protection –


Bagian 2: Sistem proteksi kebakaran berbasis air dan khusus.
Building Life Cycle
Detailed
Engineering

Conceptual Material
Desain Selection

Demolition
Procurement

Operation &
Maintenance Construction

Commissioning

10
No Construction
Architectural
Concept

Structural Consulta Fire Safety


Design tion with •Authorities
Parties •Fire Brigades

Design of
Services Yes

Construction

Design of
Fire Safety Fire Safety
Systems Inspection •Authorities
•Fire Brigades

Yes
No
Acceptance [Jose Torero, 2013]
The Cost of Error
£ Architecture Design Construction

£ Unlimited

Acceptance

£1 £2

[Jose Tore
• Smoke Management

Architecture • Evacuation
• Access for Fire Brigade

Mechanical
Structures Engineering
• HVAC systems
• Hydraulic Systems

Civil • Detection & Alarm


• Smoke Management
Engineering Fire Safety • Suppression & Control
• Fire Resistance
• Fire Resistance Engineering • Evacuation
• Access for F.B.
•Security

[Jose Torero, 2013]


New Paradigm : Parallel - design
The architect and General purpose structure, non-
structural elements, life safety and
engineer collaborate fire engineering design

Much better and more economical

A «parallell-design» is much better and usually substantially more economical.


The architect and the engineer design together and, taking into account the
relevant aesthetic and functional requirements, develop a safe, efficient, and
economical «general-purpose» structure for gravity loads and seismic action.

YULIANTO S NUGROHO 14
Fitur penting dalam strategi proteksi
kebakaran bangunan
Fitur penting gedung
dalam strategi proteksi kebakaran
bangunan gedung

15
Fitur Dasar Sistem Keselamatan dan
Proteksi Kebakaran Bangunan Gedung

1. Keselamatan Jiwa dan Sarana Jalan Keluar


(Life safety and Means of Egress)
2. Proteksi Kebakaran Pasif (Passive fire protection)
3. Proteksi Kebakaran Aktif (Active fire protection)
4. Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung
(Building Fire Safety Management)
5. Akses Petugas Pemadam dan Kendaraan Pemadam
Kebakaran
(Fireman and Fire Engine access)

YULIANTO S NUGROHO 16
Keselamatan Jiwa dan
Sarana Jalan Keluar

YULIANTO S NUGROHO 17
Keselamatan Jiwa dan
Sarana Jalan Keluar

Jumlah EXITs

[ARUP]

YULIANTO S NUGROHO 18
Faktor Beban
hunian

Contoh desain
tangga
darurat

SNI 03 – 1746 - 2000

Tabel lengkap lihat Permen PU


No. 26 Tahun 2008

YULIANTO S NUGROHO 19
YULIANTO S NUGROHO 20
Proteksi jalan keluar
Rancangan kinerja
Ruang tertutup kedap asap harus diijinkan untuk dibuat dengan
menggunakan ventilasi alamiah, oleh ventilasi mekanik yang bergabung
dengan suatu ruang antara, atau ruang tangga tertutup yang di-presurisasi.
Presurisasi tangga.
5.3.9.1. Ruang tertutup kedap asap oleh presurisasi tangga harus
menggunakan sistem keteknikan yang disetujui dengan rancangan
perbedaan tekanan diseberang penghalang 12,5 Pa ( 0,05 inci kolom air )
untuk bangunan berspringkler atau 25 Pa ( 0,10 inci kolom air) untuk
bangunan tak berspringkler, dan harus mampu menjaga perbedaan
tekanan ini dibawah kondisi efek cerobong atau angin. Perbedaan tekanan
seberang pintu harus tidak lebih dari pintu yang diijinkan untuk mulai
dibuka oleh gaya 133 N ( 30 lbf) sesuai butir 5.1.4.5.

YULIANTO S NUGROHO 21
Proteksi Kebakaran Pasif

YULIANTO S NUGROHO 22
Proteksi Kebakaran Pasif
Sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem
proteksi kebakaran yang terbentuk atau
terbangun melalui pengaturan penggunaan
bahan dan komponen struktur bangunan,
kompartemenisasi atau pemisahan bangunan
berdasarkan tingkat ketahanan terhadap api,
serta perlindungan terhadap bukaan.

[N. Rowan, ASFP, 2011]

YULIANTO S NUGROHO 23
Proteksi Kebakaran Pasif
Fire resistance - classification criteria

[Eurocodes - Design of steel buildings with worked examples Brussels, 16 - 17 October 2014]

YULIANTO S NUGROHO 24
Kompartemenisasi

Compartmentation:

 Prevent spread of fire and


smoke
 Subdivide buildings into
manageable areas of risk
 Provide adequate
 Means of Escape
 Provisions in statutory
guidance documents
[N. Rowan, ASFP, 2011]

YULIANTO S NUGROHO 25
Proteksi terhadap penetrasi asap

[N. Rowan, ASFP, 2011]

YULIANTO S NUGROHO 26
Proteksi Kebakaran Aktif

YULIANTO S NUGROHO 27
Elemen dari sistem proteksi
kebakaran aktif
 Sistem deteksi dan alarm kebakaran
 Sistem ventilasi dan pengendalian asap kebakaran
(smoke extraction system, smoke-stop lobby, and fire fighting lobby)
 Sistem pipa tegak dan slang kebakaran
 Sistem sprinkler otomatis
 Pompa kebakaran
 APAR
 Sistem komunikasi

YULIANTO S NUGROHO 28
Pengendalian asap

Tanpa sistem manajemen / ekstraksi asap Dengan sistem manajemen / ekstraksi asap
[A.H. Buchanan, 2001]

YULIANTO S NUGROHO 29
Akses menuju Ruang Pompa dan Ruang
Pengendali (FCC)

Fire pump room should be


located on the ground floor or
basement one
Placement should pay attention
to access, ventilation and
maintenance

 Fire control center should be easily accessed with a


fire resistant structure of minimum 2 hours.

YULIANTO S NUGROHO 30
Akses Petugas dan Kendaraan
Pemadam Kebakaran

YULIANTO S NUGROHO 31
SNI 03-1735- 2000

Tata cara perencanaan akses bangunan dan


akses lingkungan untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung

Ruang lingkup.
Standar ini dimaksudkan sebagai acuan yang diperlukan dalam
perencanaan jalan lingkungan dan akses ke bangunan gedung
sehingga penyelamatan dan operasi pemadaman kebakaran
dapat dilakukan seefektif mungkin.

YULIANTO S NUGROHO 32
- Bangunan yang lantainya terletak lebih dari 20 m di atas permukaan tanah atau
di atas permukaan jalur akses bangunan atau besmennya lebih dari 10 m di
bawah permukaan tanah atau permukaan jalur akses bangunan, harus memiliki
saf untuk pemadaman kebakaran yang berisi di dalamnya lif untuk pemadaman
kebakaran.

YULIANTO S NUGROHO 33
Ramp gradient
YULIANTO S NUGROHO 34
Manajemen keselamatan kebakaran
gedung, dan penilaian kinerja desain
sistem proteksi kebakaran

YULIANTO S NUGROHO 35
Penilaian kinerja desain
sistem proteksi kebakaran
YULIANTO S NUGROHO 36
NFPA 101A, Guide on Alternative Approaches to Life
Safety, provides FSESs for a wide range of occupancy
types, includes the following occupancies:
Evaluasi Keselamatan
Kebakaran Bangunan
❑Health care
❑Residential board and care Gedung berdasarkan
❑Detention and correctional NFPA 101A
❑Business
❑Educational
1. Construction
2. Interior Finish (Corridors and Exits)
3. Interior Finish (Rooms)
4. Corridor Partitions/Walls
5. Doors to Corridor Individual Safety Evaluations
6. Zone Dimensions 1 Containment Safety (S1)

7. Vertical Openings 2 Extinguishment Safety (S2)


8. Hazardous Areas 3 People Movement Safety (S3)
9. Smoke Control
10. Emergency Movement Routes 4 General Safety (S4)
11. Manual Fire Alarm
12. Smoke Detection and Alarm 37

13. Automatic Sprinklers


Batasan …
Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan sarana
jalan ke luar yang dapat digunakan oleh penghuni
bangunan gedung, sehingga memiliki waktu yang cukup
untuk menyelamatkan diri dengan aman tanpa terhambat
hal-hal yang diakibatkan oleh keadaan darurat.

Bottom line:

Can occupants egress the area of


threat before conditions
become untenable?

ASET > RSET


YULIANTO S NUGROHO 38
Evacuation Fire Safety
◦ Detection
◦ Alarm
Strategies
◦ Displacement away from the fire
◦ Crowd management
Compartmentation
◦ Slows fire growth
◦ Minimizes smoke spread
Response
◦ Automatic (fire suppression)
◦ External
◦ Internal
Structural Integrity

YULIANTO S NUGROHO 39
The Objectives

te<<<<tf
te<<<<tS
ts→
YULIANTO S NUGROHO 40
Jalur evakuasi

UCSC
Risiko Penjalaran
Api External

[BBC]

YULIANTO S NUGROHO 42
Risiko Penjalaran Api
External

[J. Torero, 2018]

YULIANTO S NUGROHO 43
General lessons learned from high-rise building
fire accidents
[SFPE - Fire Safety for Very Tall Buildings Engineering Guide 2nd Edition, 2022]

 Unprotected vertical openings


 Inadequate structural fire resistance
 Combustibles in concealed spaces
 Inadequate elevator operations
 Inadequate fire control (e.g., automatic sprinklers, fire barriers)
 Inadequate protection of exit stairways
 Combustible interior finish
 Combustible exterior wall systems
 Redundancy of critical systems
 Inadequate maintenance of fire protection systems and egress
components
 Inadequate emergency plan
 Inadequate fire alarm notifcation
44
Terima kasih
Alamat korespondensi:

Prof. Ir. Yulianto S. Nugroho, PhD


Program S2 Teknologi Keselamatan Kebakaran dan Bangunan
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

E-mail : fserc.ui@gmail.com

YULIANTO S NUGROHO 45

You might also like