You are on page 1of 15

REALISASI STRATEGI KESOPANAN DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF

PADA FILM KUNGFU PANDA

Sufil Lailiyah1 ; Nine Febrie Novitasari2


sufil.lailiyah25@gmail.com1 ;ninefebrie@gmail.com2
1;2
Fakultas Sastra Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Abstract
This research is pragmatic study which has a purpose to describe politeness strategies of directive
speech act in Kungfu Panda movie. That movie has been watching by people including
children.Therefore the use of language in that movie being an interesting matter to be analyzed.
The politeness theory proposed by Brown & Levinson used to describe politeness strategy of
directive utterances in Kungfu Panda movie. This research uses descriptive qualitative approach.
Some methods used in this study are: first, the data are collected by using observation method.
Second, the data are analyzed using Sparadley‟s theory by making domain analysis, taxonomic
analysis, componential analysis, and discovering cultural themes. Third, in presenting the result of
data analysis uses an informal method of presentation. The result of this research showes that there
are fifty four directive utterances which use politeness strategy, both positive politeness strategy
and negative politeness. Positive politeness strategy used by (1) using in-group identity markers,
(2) being optimistic, (3) including both speaker and hearer in the activity, (4) giving sympathy to
hearer. Negative politeness strategy used by (1) being conventionally indirect, (2) being
pessimistic, (3) minimising the imposition, (4) giving deference, (5) impersonalizing speaker and
hearer, and the last (6) stating face threatening act as a general rule.

Keywords: politeness strategy, directive speech act, Kungfu Panda movie.

PENDAHULUAN tuturnya sehingga keberlangsungan


komunikasi tetap terjaga dengan baik. Pilihan-
Kesopanan dipahami sebagai dasar dalam
pilhan strategi yang digunakan dalam bertutur
menghasilkan suatu tatanan sosial dan
menentukan kelangsungan komunikasi.
merupakan alat untuk memperlancar interaksi.
Pilihan-pilihan strategi itu harus
Salah satu pendekatan tentang kesopanan
mempertimbangkan status penutur dan lawan
adalah teori yang dirumuskan oleh Brown dan
tutur. Hal ini dimaksudkan agar tercipta
Levinson (1987) yang dikaitkan dengan
keharmonisan dalam berkomunikasi antara
tindakan penyelamatan muka (redressive
penutur dan lawan tutur.
action). Para pakar ini mengartikan kesopanan
sebagai melakukan tindakan yang Dalam berkomunikasi, kesopanan
mempertimbangkan perasaan orang lain yang dianggap sebagai strategi untuk dapat
didalamnya memperhatikan muka positif mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini juga
(positive face) yaitu keinginan setiap penutur digunakan oleh penutur ketika melakukan
agar dia dapat diterima atau disenangi oleh tindak tutur direktif, Tindak tutur direktif
pihak lain, dan muka negative (negative face) merupakan tindak tutur yang dimaksudkan
yaitu keinginan individu agar setiap agar lawan tutur melakukan tindakan seperti
keinginannya tidak dihalangi oleh pihak lain. yang diinginkan atau diperintahkan oleh
penutur. Tindak tutur ini merupakan tindakan
Bahasa yang tidak sopan atau santun
yang dapat mengancam muka lawan tutur.
dalam berkomunikasi akan mengancam
Dengan demikian, penutur perlu menerapkan
muka/citra diri lawan tutur, oleh karena itu
strategi-strategi kesopanan untuk mengurangi
diperlukan strategi-strategi untuk mengurangi
daya ancaman terhadap muka lawan tutur.
perasaan yang kurang senang dari lawan

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 67


Beberapa penelitian terdahulu yang pembelajaran bahasa yang baik untuk anak-
berkaitan dengan topik dalam penelitian ini anak.
telah dilakukan. Ayup Purnawan (2009)
Rumusan Masalah
meneliti tuturan direktif dalam Al-Quran.
Adapun rumusan masalah dalam
Penelitiannya membahas modus tuturan
penelitian ini yaitu “Bagaimana strategi
direktif yang digunakan, maksud tutur,
kesopanan yang diterapkan dalam berbagai
konteks tutur, dan fungsi pemakaian tindak
jenis tindak tutur direktif bahasa Inggris pada
tutur direktif. Aini (2012) meneliti tindak
film Kungfu Panda?”
tutur direktif dalam transkrip dialog film
Nanny McPhee. Penelitiannya fokus pada
jenis, makna, dan faktor-faktor munculnya TINJAUAN PUSTAKA
tindak tutur direktif dalam film tersebut.
1. Tindak Tutur
Sumarsih (2012) meneliti tuturan direktif Tindak tutur merupakan salah satu
remaja dalam surat pembaca di Majalah Hai kegiatan fungsional manusia sebagai makhluk
dan Kawanku. Pembahasan penelitian tersebut berbahasa. Teori tindak tutur (speech act)
meliputi modus tuturan yang digunakan, jenis lahir dari pemikiran seorang filsuf John L.
tuturan, strategi kesantunan yang digunakan Austin (1962) dengan bukunya How to Do
untuk mengekspresikan tuturan, dan fungsi Things with Words. Austin (1962:98)
kesantunan dalam tuturan. menyatakan bahwa pada dasarnya pada saat
Penelitian ini bertujuan untuk seseorang mengatakan sesuatu, dia juga
menguraikan tindak tutur direktif bahasa melakukan sesuatu. Austin (1962)
Inggris yang terdapat dalam film Kungfu berpendapat bahwa bahasa dapat digunakan
Panda serta mendeskripsikan realisasi strategi untuk melakukan tindakan melalui dua ujaran,
kesopanan dalam tindak tutur direktif bahasa yaitu ujaran konstatif dan ujaran performatif.
Inggris yang digunakan oleh tokoh-tokoh Ujaran konstatif mendeskripsikan atau
dalam film tersebut. Kungfu Panda melaporkan peristiwa-peristiwa dan keadaan-
merupakan film animasi popular yang keadaan di dunia. Dengan demikian, ujaran
memiliki target penonton tidak hanya terbatas konstatif dapat dikatakan benar atau salah.
orang dewasa saja, namun juga anak-anak. Namun ujaran-ujaran performatif tidak
Penggunaan bahasa dalam film ini juga mendeskripsikan, melaporkan atau
seharusnya sesuai dengan target penontonnya menyatakan benar atau salah, dan pengujaran
yang notabene adalah anak-anak. Pemakaian kalimat merupakan, atau merupakan bagian
bahasa yang sopan akan menjadi dari melakukan tindakan atau hanya sebagai
pembelajaran yang sangat penting bagi anak- tindak untuk mengatakan sesuatu (Austin,
anak. 1962:6). Cummings (1999:8) memberikan
perbedaan kedua ujaran tersebut dalam contoh
Luaran yang akan dihasilkan dari
berikut, “Dia berjanji akan menggarap
penelitian ini berupa artikel yang akan
pekerjaan rumahnya” merupakan ujaran
diterbitkan pada jurnal ilmiah nasional tidak
konstatif karena ujaran tersebut merupakan
terakreditasi. Dengan publikasi hasil dari
laporan tentang suatu peristiwa yang telah
penelitian ini, diharapkan masyarakat luas
terjadi. “Saya berjanji akan pulang”
dapat mengetahui dan memilih strategi-
merupakan contoh ujaran performatif karena
strategi kesopanan yang dapat direalisasikan
pengujarannya yang sebenarnya merupakan
ketika bertutur direktif untuk menghindari
tindakan berjanji.
tindakan yang mengancam muka. Selain itu,
diharapkan juga nantinya penulis naskah film Searle (1979) kemudian mengembangkan
khususnya film anak dapat menerapkan hipotesa pemikiran Austin (1962) tentang
strategi kesopanan pada naskah atau dialog- tuturan performatif bahwa pada hakekatnya
dialog dalam film supaya menjadi semua tuturan mengandung arti tindakan, dan
bukan hanya tuturan yang mempunyai kata

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 68


kerja performatif. Searle (1979) berpendapat perasaan penutur. Tuturan ini dapat berupa
bahwa unsur yang paling kecil dalam ungkapan terima kasih, kegembiraan,
komunikasi adalah tindak tutur seperti kesukaan, kebencian, kritikan, keluhan,
menyatakan, membuat pertanyaan, memberi penyesalan, permintaan maaf, dan lain
perintah, menjelaskan, meminta maaf, sebagainya.
mengucapkan selamat, dan lain-lain. 4. Komisif, yakni tindak ujaran yang
mengikat penutur untuk melakukan seperti
Selanjutnya Austin (1962) mengklasifikasi
apa yang diujarkan, misalnya bersumpah,
tindak tutur yang dapat diwujudkan oleh
mengancam, berjanji.
seorang penutur menjadi tiga jenis, yaitu:
5. Deklarasi, yaitu tindak ujaran yang
1. Tindak lokusioner, adalah tindak tutur
dilakukan penutur dengan maksud untuk
yang semata-mata menyatakan sesuatu,
menciptakan hal yang baru. Dalam tindak
tindakan mengucapkan kalimat sesuai
tutur ini, penutur mengubah dunia melalui
dengan makna kata atau makna kalimat.
tuturannya, misalnya memutuskan,
2. Tindak ilokusioner, adalah apa yang ingin
melarang, mendeklarasikan, dan lain-lain.
dicapai oleh penuturnya pada waktu
menuturkan sesuatu dan dapat merupakan 2. Tindak Tutur Direktif
tindak menyatakan, berjanji, menyuruh, Tindak tutur direktif merupakan tindak
meminta, dan lain-lain. Jadi, tindak tutur yang dimaksudkan agar lawan tutur
ilokusioner berbicara mengenai maksud, melakukan tindakan seperti apa yang
fungsi dan daya ujaran yang dimaksud. dimaksud oleh penutur. Sebagaimana yang
3. Tindak tutur perlokusioner, yaitu tindakan dijelaskan oleh Leech (1993:164) bahwa
untuk mempengaruhi lawan tutur. tindak tutur direktif bertujuan untuk
Tindakan ini berupa tanggapan atau efek menghasilkan suatu efek berupa tindakan
yang dihasilkan ketika penutur yang dilakukan oleh petutur/lawan tutur,
mengucapkan sesuatu. misalnya memesan, memerintah, menasehati,
melarang, dan sebagainya. Jenis tindak tutur
Beranjak dari pemikiran Austin (1962),
ini menyatakan apa yang menjadi keinginan
Searle (1985:37) membagi tindak ilokusioner
penutur. Pada saat menggunakan direktif,
yang dikatakan sebagai tindak terpenting dan
penutur berusaha menyesuaikan dunia dengan
merupakan bagian sentral dalam kajian dan
kata. Terdapat beberapa tindakan yang
pemahaman tindak tutur menjadi 5 macam
dilakukan melalui tindak tutur direktif ini,
seperti yang akan dijelaskan berikut ini:
diantaranya adalah tindakan menyuruh,
1. Representatif (asertif), yaitu tindak tutur
meminta, melarang, mengajak, menyarankan,
yang mengikat penuturnya kepada
memberi dan lain sebagainya.Direktif tidak
kebenaran atas apa yang dikatakannya.
hanya diartikan sebagai perintah melakukan
Tuturan ini dapat berupa ungkapan
sesuatu tetapi dapat diartikan sebagai perintah
menyatakan, melaporkan, membuat
untuk tidak melakukan sesuatu atau dengan
hipotesa, mengabarkan, menunjukkan,
kata lain disebut sebagai larangan (Alwi,
menyebutkan, menyimpulkan,
1990:237 melalui Sumarsih, 2012:27). Oleh
mendeskripsikan, dan lain-lain.
karena itu, tindak tutur direktif secara garis
2. Direktif, yaitu tindak tutur yang dilakukan
besar dapat dipilah menjadi tindak tutur
penuturnya dengan maksud agar lawan
direktif memerintah dan tindak tutur direktif
tutur melakukan apa yang ada dalam
melarang.
ujaran tersebut. Misalnya tuturan yang
berisi ungkapan untuk menyuruh, Allan (1986:199) mengklasifikasi tindak
memohon, meminta, menuntut, memaksa, tutur direktif menjadi empat, yaitu:
mengundang, memerintah, mengajak, a. Requestives „permintaan‟, yaitu penutur
mengingatkan, mengizinkan, dan lain-lain. meminta lawan tutur untuk melakukan
3. Ekspresif, yaitu tindak ujaran yang sesuatu atau tindakan.
dimaksudkan untuk mengekspresikan

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 69


b. Questions „pertanyaan‟, yaitu penutur 2) Ketaktegasan (hesitancy), yaitu buatlah
menanyakan lawan tutur mengenai kondisi sedemikian rupa sehingga lawan tutur
tertentu. dapat menentukan pilihan;
c. Requirements „pengharusan‟, yaitu penutur 3) Persamaan atau kesekawanan (equality or
mengharuskan atau mewajibkan lawan camaraderie), yang berarti bertindak
tutur untuk melakukan tindakan/sesuatu. seolah-olah penutur dan lawan tutur sama
d. Prohibitives „larangan‟, yaitu penutur atau dengan kata lain buatlah ia merasa
melarang lawan tutur dari melakukan senang.
sesuatu/tindakan.
Dengan demikian, menurut Lakof,
Blum Kulka (1987) dalam Gunarwan sebuah ujaran dikatakan santun jika tidak
(1994: 86), menyatakan bahwa fungsi terdengar memaksa atau angkuh, ujaran itu
menyuruh dapat diungkapkan dengan memberi pilihan tindakan kepada lawan
menggunakan bentuk ujaran berupa: tuturnya, dan lawan tuturnya menjadi senang.
a. Kalimat bermodus imperatif (seperti yang
Menurut Brown dan Levinson (1987:61),
dikatakan dalam tata bahasa internasional),
kesopanan merupakan upaya penyelamatan
“pindahkan kotak ini”;
muka. Brown dan Levinson (1987:61; Nadar,
b. Performa eksplisit, “Saya meminta saudara
2009:32) mendefinisikan muka (face)sebagai
memindahkan kotak ini”;
the public self-image that every member wants
c. Performa berpager, “Saya sebenarnya mau
to claim for himself „citra diri yang bersifat
minta saudara memindahkan kotak ini”;
umum yang ingin dimiliki oleh setiap warga
d. Pernyataan keinginan, “Saya ingin kotak
masyarakat‟. Ada dua tipe muka yaitu muka
ini dipindahkan”;
negatif dan muka positif. Muka negatif adalah
e. Rumusan saran, “Bagaimana kalau kotak
keinginan individu agar setiap keinginannya
ini dipindahkan?”;
tidak dihalangi oleh pihak lain. Sedang muka
f. Persiapan pertanyaan, “Saudara dapat
positif adalah keinginan setiap penutur agar
memindahkan kotak ini?”;
dia dapat diterima atau disenangi oleh pihak
g. Isyarat kuat, “Dengan kotak ini disini,
lain. Dikatakan oleh Brown dan Levinson
ruangan ini kelihatan sesak”;
bahwa konsep tentang muka ini bersifat
h. Isyarat halus. “Ruangan ini kelihatan
universal dan secara alamiah terdapat
sesak”.
berbagai tuturan yang cenderung merupakan
3. Strategi Kesopanan Berbahasa tindakan yang tidak menyenangkan yang
Kesopanan atau kesantunan dalam tindak disebut Face Threatening Acts „tindakan yang
tutur dapat dipandang sebagai usaha untuk mengancam muka‟ dan disingkat FTA.
menghindari konflik antara penutur dan lawan
Berkenaan dengan tindakan pelanggaran
tutur. Karena tindak tutur direktif melibatkan
muka yang dapat mengancam keharmonisan
orang lain (lawan tutur) maka aspek
hubungan penutur dan lawan tutur, maka
kesopanan bahasa (speech politeness)
diperlukan tindakan penyelamatan muka
merupakan hal yang penting diperhatikan oleh
lawan tutur yang ditujukan untuk menghindari
penutur. Kesopanan berhubungan dengan
tindakan-tindakan yang melukai perasaan
bagaimana meminimalkan efek negatif dan
lawan tutur akibat yang tidak menyenangkan
memaksimalkan efek positif pernyataan
terhadap muka lawan tutur baik muka positif
seseorang terhadap perasaan orang lain.
maupun muka negatif. Kesopanan yang
Menurut Lakoff dalam Gunarwan (1994:87),
ditujukan terhadap muka positif lawan tutur
ada tiga kaidah yang perlu dipatuhi agar suatu
disebut kesopanan positif (positive
ujaran terdengar santun oleh pendengar atau
politeness), sedangkan kesopanan yang
lawan bicara, yaitu:
diarahkan untuk muka negatif lawan tutur
1) Formalitas (formality), yang berarti jangan
disebut kesopanan negatif (negative
memaksa atau jangan angkuh;
politeness).Dengan demikian tindakan

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 70


penyelamatan muka dapat berbentuk untuk meminimalkan ancaman terhadap muka
kesopanan positif dan kesopanan negatif. negatif antara lain:
1) Mengungkapkan secara tidak langsung.
Brown dan Levinson (1987:103-210;
2) Menggunakan bentuk pertanyaan dengan
Nadar, 2009:43) memberikan beberapa
partikel tertentu.
strategi yang digunakan untuk meminimalkan
3) Melakukan secara hati-hati dan jangan
ancaman terhadap muka negatif maupun
terlalu optimistik.
muka positif agar ujaran terdengar santun.
4) Mengurangi kekuatan atau daya ancaman
Strategi-strategi untuk meminimalkan
terhadap muka lawan tutur.
ancaman terhadap muka positif antara lain:
5) Memberikan penghormatan.
1) Memperhatikan minat, keinginan,
6) Menggunakan permohonan maaf.
kelakuan, barang-barang pada lawan
7) Tidak menyebutkan penutur dan lawan
tutur.
tutur.
2) Melebih-lebihkan rasa ketertarikan,
8) Menyatakan tindakan mengancam wajah
persetujuan, simpati pada lawan tutur.
sebagai suatu ketentuan sosial yang
3) Meningkatkan rasa tertarik pada lawan
umum berlaku.
tutur untuk terlibat dalam pembicaraan.
9) Menominalkan pernyataan.
4) Menggunakan penanda yang
10) Menyatakan secara jelas bahwa penutur
menunjukkan kesamaan jati diri atau
telah memberikan kebaikan (hutang) atau
kelompok.
tidak kepada lawan tutur.
5) Mencari dan mengusahakan persetujuan
dengan lawan tutur; contoh penggunaan 4. Film Kungfu Panda
strategi ini adalah penutur mengulang Film Kungfu Panda merupakan film
sebagian tuturan lawan tutur untuk animasi box office produksi DreamWorks
menunjukkan bahwa penutur menyetujui yang diproduksi pada tahun 2008 (Kungfu
dan mengikuti informasi apa saja yang Panda 1), tahun 2011 (Kungfu Panda 2), dan
dituturkan oleh lawan tutur. tahun 2016 (Kungfu Panda 3). Film ini
6) Menghindari pertentangan dengan lawan bergenre animasi, petualangan, dan komedi
tutur. Dalam strategi ini penutur berusaha yang berceritatentang kisah petualangan
menghindari ketidaksetujuannya dengan seekor panda bernama Po. Po adalah seekor
tuturan lawan tutur. panda yang menjadi karakter utama dalam
7) Menimbulkan persepsi sejumlah film ini. Po membantu ayah angkatnya
persamaan penutur dan lawan tutur. (seekor bebek) berjualan bakmi atau pangsit.
8) Membuat lelucon. Pada suatu hari Po dipilih oleh Master
9) Membuat persepsi bahwa penutur Oogway (seekor kura-kura) menjadi dragon
memahami keinginan lawan tutur. warrior . Dalam film Kungfu Panda 3, Po
10) Membuat penawaran dan janji. bersama dengan teman-temannya yaitu
11) Menunjukkan rasa optimisme. Tigress (seekor macan betina), Monkey
12) Berusaha melibatkan penutur dan lawan (seekor monyet), Crane (seekor bangau),
tutur dalam suatu kegiatan tertentu. Mantis (seekor belalang), Viper (seekor ular),
13) Memberikan dan meminta alasan. serta gurunya yang bernama Master Shifu
14) Menawarkan suatu tindakan timbal balik. (seekor panda merah) harus berhadapan
15) Memberikan penghargaan kepada lawan dengan musuh yang sangat kuat bernama Kai.
tutur (barang, simpati, pengertian, kerja Kai hanya bisa dikalahkan oleh master chi.
sama). Setelah Po bertemu dengan ayah kandungnya
(Li Shan), dia mengikuti ayahnya kembali ke
Selain strategi untuk meminimalkan
desa rahasia panda untuk mempelajari gaya
ancaman terhadap muka positif lawan tutur,
hidup panda, dan yang lebih penting lagi
Brown dan Levinson (1987:132; Nadar,
untuk belajar menguasai teknik chi kepada
2006:47) juga menguraikan beberapa strategi
ayahnya. Di desa rahasia panda, Po harus
mengajarkan kungfu kepada para panda di

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 71


desanya untuk melawan musuhnya, Kai. Pada 2. Metode Analisis Data
akhirnya Po dapat mengalahkan Kai dengan Dalam penelitian ini, teori dari Spradley
bantuan chi yang disalurkan oleh para panda, (1980) digunakan untuk menganalisis data.
termasuk ayah kandungnya (Li Shan), ayah Menurut Spradley (1980:87), ada beberapa
angkatnya (Mr.Ping) serta Tigress (si macan tahapan yang dilakukan dalam menganalisis
betina). data:
METODE PENELITIAN a. Analisis Domain
Metode yang akan digunakan dalam Pada tahapan ini pemilahan dan
penelitian ini adalah metodekualitatif pemilihan data dilakukan. Teori pragmatik
deskriptif. Menurut Subroto (2007:5), metode tentang tindak tutur direktif dan strategi
kualitatif adalah metode pengkajian atau kesopanan digunakan untuk memperoleh data.
metode penelitian suatu masalah yang tidak
No Data
didesain atau dirancang menggunakan
prosedur-prosedur statistik. Sedangkan, 1. You guys, just start without me
metode deskriptif adalah metode yang
(teman-teman, mulailah tanpa aku)
dilakukan semata-mata hanya berdasarkan
fakta yang ada (Sudaryanto, 1986:62). 2. Don’t just stand there
Sudaryanto (1993:5) berpendapat bahwa (jangan hanya berdiri disana)
suatu penelitian dilakukan dengan tiga
3. Please don’t teach me to death.
tahapan metode. Tiga tahapan metode itu
adalah metode pengumpulan data, metode (tolong jangan ajari aku sampai mati)
analisis data, dan metode penyajian analisis
data.
Pada contoh data nomor satu, tuturan
1. Metode Pengumpulan Data “you guys, just start without me” merupakan
Metode pengumpulan data dalam ujaran yang mengandung tuturan direktif
penelitian ini menggunakan metode simak karena si penutur memberikan perintah
atau observasi. Metode simak adalah metode kepada teman-temannya untuk memulai
pengumpulan data yang dilakukan dengan latihan tanpa adanya si penutur.
menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto,
Sementara pada contoh data nomor dua,
1988:2). Peneliti melakukan pengamatan atau
tuturan “don’t just stand there” juga
observasi terhadap objek kajian. Teknikyang
merupakan ujaran yang mengandung tuturan
digunakan adalahteknik simak bebas libat
direktif karena penutur menginginkan lawan
cakap atau disebut teknik SBLC karena
tuturnya tidak hanya berdiri saja. Dengan kata
peneliti hanya berperan sebagai pengamat
lain, penutur meminta lawan tuturnya untuk
atau pemerhati penggunaan bahasa yang tidak
melakukan sesuatu.
terlibat dalam dialog atau komunikasi secara
langsung. Teknik pemerolehan data Begitu juga halnya dengan data nomor
berikutnya adalah teknik catat yang tiga. Tuturan “Please don’t teach me to
merupakan teknik lanjutan. Teknik catat death.” merupakan tuturan direktif. Dalam
dilakukan dengan mencatat, mengkategorisasi tuturan tersebut penutur meminta/memohon
dan mengklasifikasikan data yang diperoleh lawan tuturnya untuk tidak mengajarinya
(Mahsun, 2005:91). sampai mati.
Data dalam penelitian ini berupa tuturan- b. Analisis Taksonomi
tuturan direktif yang diujarkan oleh tokoh- Pada tahapan ini, data yang terkumpul
tokoh dalam film Kungfu Panda. Sumber data diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis tindak
penelitian ini adalah film berjudul Kungfu tutur direktif.
Panda.

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 72


c. Analisis Komponensial a. Strategi Kesopanan Positif
Analisis komponensial digunakan untuk Menurut Brown dan Levinson (1987:
menganalisis unsur-unsur yang memiliki 101) strategi kesopanan positif merupakan
hubungan-hubungan yang kontras satu sama strategi penyelamatan muka atau menjaga
lain dalam domain-domain yang telah muka positif lawan tutur. Muka positif adalah
ditentukan untuk dianalisis secara lebih keinginan agar dapat diterima atau disenangi
terperinci. Pada tahapan ini, peneliti mencari oleh pihak lain. Dalam film kungfu panda,
hubungan antara jenis tindak tutur direktif strategi kesopanan positif dilakukan penutur
dengan strategi kesopanan yang digunakan. (tokoh-tokoh dalam film kungfu panda)
dengan tindakan: (1) menggunakan penanda
d. Analisis Tema Budaya
yang menunjukkan kesamaan jati diri atau
Analisis tema budaya dilakukan untuk
kelompok (use in-group identity markers), (2)
menarik kesimpulan akhir dari penelitian ini.
menunjukkan rasa optimisme (be optimistic),
Bungin (2007: 213) mengatakan bahwa
(3) berusaha melibatkan penutur dan lawan
analisis tema kultural dapat dilakukan untuk
tutur dalam suatu kegiatan tertentu (include
menemukan hubungan-hubungan yang
both speaker and hearer in the activity), (4)
terdapat pada domain-domain yang dianalisis
memberikan rasa simpati kepada lawan tutur
sehingga membentuk kesatuan yang holistis,
(give sympathy to hearer). Berikut beberapa
terpol dalam suatu complex pattern yang
contoh tuturan yang dilakukan penutur dengan
akhirnya dapat menampakkan ke permukaan
menerapkan strategi kesopanan positif untuk
tentang tema-tema atau faktor yang paling
mengurangi ancaman terhadap muka positif
mendominasi domain tersebut dan mana yang
lawan tuturnya.
kurang mendominasi. Pada penelitian ini
analisis tema kultural didapat setelah 1. Menggunakan penanda yang
dilakukan analisis berulang terhadap domain, menunjukkan kesamaan jati diri atau
sehingga diperoleh kesimpulan akhir kelompok
mengenai tingkat keterpercayaan terdakwa. Brown & Levinson (1987:107)
menjelaskan bahwa penggunaan penanda
3. Metode Penyajian Analisis Data
yang menunjukkan kesamaan jati diri atau
Menurut Sudaryanto (1993:145),
kelompok dapat berupa penggunaan bentuk
penyajian hasil analisis data dapat dilakukan
sapaan seperti mate,buddy, honey, dear, mom,
dengan dua metode, yaitu metode formal dan
brother, sister, son, dan lain sebagainya.
metode informal. Di dalam penelitian ini,
Penanda-penanda seperti contoh tersebut
metode penyajian analisis data yang
dapat dimanfaatkan untuk menciptakan
digunakan adalah metode penyajian informal,
komunikasi yang santun. Berikut ini contoh
yaitu penyajian hasil analisis data dengan
data (tuturan direktif) yang menggunakan
menggunakan kata-kata.
penanda-penanda solidaritas kelompok:
(1) Take the job, son.
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Ambil pekerjaan itu, nak.)
Berdasarkan data yang dianalisis, Konteks: Po (Seekor panda )sedang
ditemukan 53 tuturan direktif yang mandi sambil berbincang dengan ayah
menggunakan strategi kesopanan untuk angkatnya yang seekor bebek (Mr. Ping).
mengurangi daya ancaman terhadap muka Po bercerita bahwa Master Shifu (panda
lawan tutur dengan berbagai maksud di merah) meminta dia untuk mengajari
dalamnya. Dari 53 tuturan direktif tersebut, teman-temannya kungfu. Mendengar hal
ada 19 tuturan yang menerapkan strategi itu, ayahnya langsung menyuruh Po
kesopanan positif dan 34 tuturan yang untuk mengambil pekerjaan tersebut.
menerapkan strategi kesopanan negatif. Ayahnya menganggap bahwa menjadi
sorang guru kungfu merupakan kenaikan
pangkat.

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 73


Tuturan di atas dilontarkan oleh Mr.Ping kalimat deklaratif. Namun, kata kerja are
(ayah angkat Po) kepada Po agar Po going to memiliki kadar tuntutan keharusan
menerima pekerjaan dari Master Shifu untuk yang tinggi sehingga menjadi tuturan diretif
menjadi seorang guru kungfu. Tuturan yang bermaksud memerintah. Dalam tuturan
tersebut merupakan tuturan direktif yang tersebut, Master Shifu menyuruh Crane untuk
mengandung maksud memerintah. Hal ini mencari tahu keberadaan Kai dengan
ditandai dengan adanya verba “take” di awal menunjukkan rasa optimisme bahwa Crane
kalimat. Dalam tuturan tersebut diterapkan pasti akan menemukan Kai.
strategi kesopanan dengan menggunakan
3. Berusaha melibatkan penutur dan
penanda kesamaan jati diri atau penanda
lawan tutur dalam suatu kegiatan
solidaritas kelompok dengan menggunakan
tertentu
kata “son”. Dengan menggunakan kata
Strategi kesopanan lain yang digunakan
“son”, penutur berusaha untuk mengurangi
oleh tokoh dalam film Kungfu Panda untuk
kadar perintah menjadi lebih halus dan santun.
mencegah tindakan yang mengancam muka
Penggunaan penanda identitas kelompok
atau wajah adalah dengan berusaha
seperti sapaan “son” tersebut menyiratkan
melibatkan penutur dan lawan tutur dalam
adanya hubungan keakraban antara penutur
suatu kegiatan tertentu. Dalam bahasa Inggris,
dan lawan tutur.
penanda strategi ini terlihat dalam
2. Menunjukkan rasa optimisme (be penggunaan kata let’s „marilah kita‟ atau we
optimistic) „kita‟. Berdasarkan data yang diperoleh,
Pada strategi kesopanan ini, penutur ditemukan ada enam tuturan direktif yang
mengasumsikan bahwa lawan tutur juga menggunakan strategi ini. Berikut beberapa
menginginkan apa yang dikehendaki atau contoh penggunaan strategi kesopanan positif
yang menjadi keinginan penutur dan akan dengan berusaha melibatkan penutur dan
membantu penutur untuk mewujudkannya. lawan tutur dalam suatu kegiatan:
Berdasarkan data yang diperoleh, tuturan-
(3) Let’s go home.
tuturan berikut merupakan tuturan direktif
(Ayo kita pulang)
dengan maksud memerintah yang
Konteks: Po, Mr. Ping (ayah angkat Po),
menunjukkan rasa optimisme.
dan Li Shan (ayah kandung Po) berada di
(2) You are going to find out where Kai is. bawah tebing yang sangat tinggi. Mereka
(Cari tahu dimana Kai) akan menuju ke desa Panda dimana Li
Konteks: Crane (seekor bangau) bertanya Shan tinggal. Namun ketika melihat
kepada Master Shifu apa yang harus tebing yang begitu tinggi. Mr.Ping
mereka lakukan untuk menangani Kai. mengatakan bahwa Po sangat membenci
Lalu Master Shifu memberi perintah tangga dan artinya tidak mungkin untuk
kepada Crane untuk mencari tahu dimana menaiki tebing tersebut, sehingga Mr.
lokasi atau keberadaan KAi. Master Ping mengajak Po untuk pulang ke
Shifu menginginkan Crane menemukan rumahnya.
Kai dengan mengikuti jejak makhluk-
Tuturan bercetak tebal di atas merupakan
makhluk giok berwarna hijau yang
tuturan direktif yang mengandung maksud
berada di bawah kendali/hipnotis Kai.
mengajak. Penutur menerapkan strategi
Tuturan bercetak tebal di atas termasuk kesopanan positif dengan melibatkan penutur
dalam tuturan direktif memerintah atau dan lawan tuturnya untuk melakukan suatu
menyuruh dengan modus kalimat deklaratif tindakan/kegiatan dengan menggunakan kata
yang ditandai adanya kata kerja are going to. let’s. Dalam tuturan tersebut, Mr.Ping
Tuturan direktif biasanya ditandai dengan mengajak anaknya (Po) untuk kembali pulang
penggunaan kalimat imperatif, yakni diawali ke rumahnya setelah mengetahui jalan menuju
dengan kata kerja. Hal ini tentu saja berbeda desa Panda harus menaiki tebing yang begitu
dengan tuturan di atas yang menggunakan tinggi. Dengan menggunakan kata let’s,

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 74


penutur (Mr.Ping) telah mengurangi ancaman 4. Memberikan sesuatu, rasa simpati,
muka terhadap lawan tuturnya (Po) karena pengertian, dan kerja sama kepada
melibatkan diri penutur saat menyuruh lawan tutur.
sehingga lawan tutur akan merasa tidak Pada strategi ini, penutur menerapkan
diperintah akan tetapi diajak. strategi kesopanan dengan menyelamatkan
muka positif lawan tuturnya, yakni baik
(4) Mantis, we have orders not to.....
dengan memenuhi apa yang menjadi
(Mantis, kita diperintah untuk tidak.....)
keinginan lawan tutur atau dengan
Konteks: Crane (seekor bangau) sedang
menunjukkan rasa simpati, pengertian, kerja
terbang bersama Mantis (seekor
sama, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan
belalang) untuk mencari tahu dimana Kai
dengan menorehkan kesan bahwasanya
berada. Lalu mereka melihat Master
penutur juga memiliki keinginan yang sama
Beruang, Master Ayam, dan Master
dengan lawan tutur. Berikut ini merupakan
Buaya sedang berlari mengejar makhluk
data yang menerapkan strategi kesopanan
giok yang telah menyerang desa mereka.
dengan memberikan rasa simpati, pengertian,
Ketiga master tersebut kemudian berlari
atau kerja sama kepada lawan tuturnya.
masuk ke kapal rusak dimana makhluk
giok dan Kai berada. Mantis pun (5) Hey son, let me teach you how to belly
berusaha masuk untuk menolong mereka. gong.
Namun Crane mengingatkan Mantis (Hai nak, ayah ajarkan caranya gong
untuk tidak ikut campur seperti yang perut)
telah diperintah oleh Master Shifu karena Konteks: Po telah menemukan ayah
Kai bertambah sangat kuat sehingga sulit kandungnya (Li Shan). Namun, Mr. Ping
untuk melawannya. (ayah angkat Po) tidak percaya bahwa Li
Shan adalah ayah kandung Po. Lalu Li
Tuturan di atas merupakan tuturan
Shan menunjukkan bahwa mereka mirip,
direktif yang mengandung maksud
terutama perut mereka yang sama-sama
memperingatkan. Mengingatkan sesuatu pada
besar. Bahkan, Li Shan mengajarkan Po
dasarnya merupakan sebuah tindak tutur yang
bagaimana caranya bermain gong perut.
bertujuan mengingatkan orang lain tentang
sesuatu yang tidak boleh/boleh dilakukan Tuturan tersebut merupakan tuturan
karena jika hal tersebut dilakukan akan direktif yang mengandung maksud meminta.
membahayakan atau memberi kerugian bagi Tuturan direktif dengan maksud meminta
lawan tutur/pendengarnya. Nadar (2009:210) pada dasarnya merupakan bentuk perintah
menjelaskan pernyataan peringatan adalah yang memiliki kadar kesantunan rendah.
penutur memberikan peringatan kepada lawan Dalam tuturan tersebut, penutur (Li Shan)
tutur akan berbagai konsekuensi dan resiko meminta izin kepada lawan tuturnya (Po)
yang dihadapi bila lawan tutur melakukan untuk mengajarkan dia bagaimana cara
tindakan tersebut. bermain gong perut. Hal ini dilakukan Li Shan
untuk membantu Po membuktikan kepada
Pada tuturan di atas, penutur
Mr.Ping bahwa dia adalah ayah kandung Po
menggunakan kata we „kita‟ untuk melibatkan
yang selama ini hilang. Dengan menunjukkan
penutur dan lawan tutur dalam suatu kegiatan
pengertian dan kerja sama, penutur (Li Shan)
atau keadaan dengan tujuan untuk
telah menerapkan strategi kesopanan yang
memperlunak daya imperatifnya. Dalam hal
mengurangi daya ancaman terhadap muka
ini, penutur (Crane) berusaha
lawan tuturnya.
memperingatkan lawan tuturnya (Mantis)
bahwa mereka dilarang untuk tidak ikut b. Strategi Kesopanan Negatif
campur dengan masalah yang berhubungan Strategi kesopanan negatif dilakukan
dengan Kai karena mereka hanya diperintah agar lawan tutur tidak merasa terancam muka
oleh Master Shifu untuk menemukan lokasi negatifnya sehingga bersedia memenuhi
Kai. keinginan penutur. Muka negatif merupakan

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 75


keinginan individu agar setiap keinginannya sebenarnya. Dia akan mengajarkan Po
tidak dihalangi oleh pihak lain. Dalam film bagaimana hidup sebagai panda, tidur
Kungfu Panda, strategi kesopanan negatif dan makan seperti panda. Akan tetapi,
dilakukan penutur dengan tindakan: (1) ayah angkat Po (Mr.Ping) tidak
mengungkapkan secara tidak langsung sesuai mengizinkan Po untuk ikut dengan ayah
konvensi (be conventionally indirect), (2) kandungnya. Tuturan tersebut dituturkan
melakukan secara hati-hati dan jangan terlalu oleh Mr.Ping untuk melarang Li Shan
optimistik (be pessimistic), (3) mengurangi membawa Po.
kekuatan atau daya ancaman terhadap muka
Tuturan di atas merupakan tuturan
lawan tutur (minimise the imposition), (4)
direktif yang menggunakan kalimat deklaratif.
memberi penghormatan (give deference), (5)
Penutur menggunakan kalimat deklaratif
tidak menyebutkan penutur dan lawan tutur
dengan maksud tidak hanya untuk
(impersonalize speaker and hearer), dan (6)
memberitahu namun juga menyuruh lawan
menyatakan tindakan mengancam wajah
tuturnya untuk tidak melakukan sesuatu
sebagai suatu ketentuan sosial yang umum
seperti yang diinginkan oleh penutur atau
berlaku (state the face threatening act as a
dengan kata lain melarang atau tidak
general rule). Berikut contoh penerapan
memperbolehkan lawan tutur melakukan
strategi kesopanan negatif untuk mengurangi
sesuatu. Dalam tuturan tersebut, penutur
ancaman terhadap muka negatif lawan tutur
(Mr.Ping) menyampaikan maksud atau
yang ditemukan dalam film Kungfu Panda.
keinginannya untuk melarang Li Shan
1. Mengungkapkan secara tidak langsung membawa Po menjauh darinya secara tidak
sesuai konvensi. langsung. Dengan menggunakan kalimat
Berdasarkan modus kalimat, tindak tutur deklaratif dan kata kerja bantu can „bisa‟
direktif merupakan tuturan berbentuk kalimat mengindikasikan bahwa tuturan tersebut
imperatif (perintah) yang diawali dengan kata memiliki daya imperatif namun terkesan
kerja. Akan tetapi, tindak tutur direktif juga lunak dan santun sehingga tidak mengancam
dapat disampaikan dengan menggunakan muka lawan tuturnya.
kalimat deklaratif (berita) dan kalimat
Dalam strategi kesopanan dengan
interogatif (tanya). Penggunaan bentuk
menyatakan secara tidak langsung, selain
kalimat ini dapat membuat tuturan direktif
dapat diungkapkan melalui kalimat deklaratif
terkesan lebih santun, semakin tidak langsung
(berita) seperti yang telah dijelaskan pada
maksud yang ingin disampaikan maka
contoh-contoh di atas, juga dapat disampaikan
semakin tinggi kadar kesantunannya. Dalam
melalui kalimat interogatif (tanya). Hal ini
strategi ini, penutur menyuruh atau
menyebabkan tuturan direktif yang pada
memerintah lawan tuturnya secara tidak
dasarnya berbentuk perintah berubah menjadi
langsung, yakni dengan menggunakan kalimat
bermakna meminta dengan sopan. Seperti
deklaratif atau kalimat interogatif. Strategi ini
yang dijelaskan oleh Wiertzbika (2003:32)
merupakan strategi yang paling banyak
bahwa perbedaan makna permintaan dan
ditemukan dalam film Kungfu Panda.
makna perintah terletak pada kadar
Beberapa contoh penggunaan strategi dengan
kelangsungan sebuah perintah. Salah satunya
pengungkapan secara tidak langsung ini
adalah dengan kalimat interogatif yang
terlihat pada tuturan berikut ini.
menggunakan kata kerja bantu modalitas baik
(6) You can’t take Po away from me. dalam bentuk lampau ataupun sekarang
(Kamu tidak boleh mengambil Po dariku) seperti can/could. Murcia-ce;ce dan Larsen
Konteks: Po bertemu dengan ayah (1999:234) menyatakan bahwa penggunaan
kandungnya (Li Shan). Ayahnya kalimat interogatif dengan bentuk modalitas
mengajak Po untuk pulang ke desa lampau (modal past) tingkat kesantunannya
rahasia panda untuk mengajarkan Po lebih tinggi dibandingkan dengan modalitas
bagaimana menjadi seekor panda yang sekarang (modal present). Berikut contoh

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 76


penerapan strategi kesopanan menyatakan (8) Perhaps your father would care to join
secara tidak langsung dengan menggunakan us in the training hall.
modus kalimat interogatif. (mungkin ayahmu ingin bergabung
dengan kita di ruang latihan)
(7) Can you teach me?
Konteks: Po mengajak ayah kandungnya
(Bisa ajari aku?)
(Li Shan) ke ruang pahlawan dimana
Konteks: Po berhasil mengalahkan Kai
artefak-artefak kungfu dari seluruh
dengan menggunakan chi yang telah
Tiongkok disimpan. Mereka kemudian
dikuasainya. Po juga berhasil kembali
bermain-main dengan artefak tersebut
dari alam roh dengan selamat. Semua
sampai akhirnya teman-teman Po
makhluk berkumpul menyambut
(Tigress, Monkey, Mantis, Crane, Viper)
keberhasilan Po. Po bercerita kepada
dan Master Shifu datang dan melihat
Master Shifu bahwa dia telah berhasil
kelakuan mereka. Po memperkenalkan
menguasai chi. Master Shifu kemudian
ayahnya kepada mereka. Lalu, Master
meminta dia untuk mengajarkan
Shifu menyarankan Po untuk mengajak
bagaimana menguasai teknik chi.
ayahnya untuk melihat dia mengajar
Tuturan di atas merupakan tuturan Kungfu di ruang latihan.
direktif yang menerapkan strategi kesopanan
Tuturan di atas merupakan tuturan
dengan menyatakan maksud tuturan secara
direktif bermaksud menyarankan atau
tidak langsung. Pada tuturan di atas, penutur
menganjurkan. Nadar (2009:123) menjelaskan
(Master Shifu) tidak hanya bertanya kepada
saran (suggestion) sebagai ungkapan penutur
Po apakah dia bisa mengajarinya menguasai
agar lawan tutur, atau pihak ketiga atau lawan
teknik chi, tetapi juga bermaksud meminta Po
tutur dan diri penutur melakukan sesuatu
untuk mengajarinya. Penggunaan kalimaat
sesuai dengan saran penutur.Pengungkapan
interogatif tersebut untuk menyampaikan
saran biasanya dituturkan oleh peserta tutur
maksud tuturan direktif dirasa lebih sopan
seperti atasan kepada bawahan, bawahan
dibandingkan jika harus menggunakan bentuk
kepada atasan, guru kepada muridnya, atau
kalimat imperatif seperti “teach me” yang
yang memiliki kedudukan sederajat.
terkesan daya perintahnya lebih kuat dan
berpotensi mengancam muka atau Menyarankan atau menganjurkan
menjatuhkan harga diri penutur dan lawan sebetulnya merupakan suatu bentuk perintah
tutur. kepada orang lain agar melakukan sesuatu
yang dimaksud penutur tetapi dengan
2. Melakukan secara hati-hati dan jangan
memberikan petunjuk atau solusi dari
terlalu optimistik.
permasalahan-permasalahan, cara-cara
Strategi kesopanan positif juga dilakukan
melakukan, dan sebagainya. Namun,
dengan cara melakukan tindakan secara hati-
saran/anjuran lebih bersifat sopan karena
hati dan tidak terlalu optimistik. Strategi ini
disampaikan secara hati-hati untuk
dapat dilakukan dengan beberapa cara.
mengurangi pelanggaran terhadap muka
Menurut Brown & Levinson (1987:175), ada
negatif lawan tutur. Seperti halnya pada
tiga realisasi penting dari strategi ini, yaitu
contoh di atas, penutur (Master Shifu)
penggunaan negative tag, penggunaan
mengungkapkan keinginannya agar Po
subjunctive „pengandaian‟, dan penggunaan
mengajak ayahnya ikut melihat bagaimana Po
penanda kemungkinan seperti kata perhaps
mengajar kungfu dengan sangat hati-hati.
dan maybe. Berdasarkan data yang diperoleh,
Penutur melakukannya dengan hati-hati
hanya ditemukan tuturan dengan menggunaan
dengan cara memberi saran kepada Po bukan
kata perhaps „mungkin‟ yang membuat
serta merta memerintah Po. Hal tersebut jauh
keinginan penutur tidak tampak terlalu
lebih sopan dibandingkan dengan mengatakan
optimistik. Berikut contoh penerapan strategi
ask your father to join us in the training hall
kesopanan dengan tindakan melakukan secara
„ajak ayahmu untuk bergabing dengan kita di
hati-hati dan tidak terlalu optimistik.

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 77


ruang latihan‟. Selain itu, penggunaan kata tuturan. Penutur berharap agar lawan tuturnya
kemungkinan perhaps menandakan bahwa si dapat melakukan sesuatu seperti yang
penutur tidak terlalu optimistik dalam dikehendaki oleh penutur. Pada tuturan di
menyampaikan tuturannya sehingga kekuatan atas, penutur (Li Shan) berharap agar Po
atau daya perintahnya menjadi lunak dan menemukan ayahnya. Secara tidak langsung,
sopan. dalam tuturan tersebut Li Shan menyuruh Po
untuk mencari dan menemukan ayahnya.
3. Mengurangi kekuatan atau daya
Dengan menggunakan kalimat deklaratif
ancaman terhadap muka lawan tutur.
seperti di atas, dimana tuturan direktif
Strategi kesopanan positif juga dapat
disampaikan secara tidak langsung, maka
dilakukan dengan mengurangi kekuatan atau
penutur telah mengurangi atau menghindari
daya ancaman terhadap muka lawan tutur.
daya mengancam muka/wajah lawan tuturnya.
Tuturan direktif berupa perintah dapat
mengancam lawan tutur ketika keinginan (10) Please try to save all other
penutur tidak dapat dipenuhi atau compliments until after the
dilaksanakan. Penutur yang menyadari bahwa performance.
tuturan perintahnya akan kurang (Tolonglah, simpan semua pujianmu
menyenangkan lawan tutur dapat sampai selesai pertunjukan)
menyampaikannya dengan mengurangi daya Konteks: Po sampai di desa rahasia
ancaman terhadap muka lawan tutur. Salah panda dengan disambut meriah oleh para
satu cara yang bisa digunakan adalah perintah panda disana. Mereka membuat jamuan
dalam bentuk mengharapkan atau pemberian makan dan menyiapkan hiburan (tarian)
penanda kesopanan seperti yang ada dalam untuk merayakan kedatangan Po. Mei
contoh data di bawah ini. Mei adalah seekor panda betina yang
sangat pandai menarikan tarian pita. Dia
(9) I hope you find your father.
dan teman-temannya menghibur Po
(saya harap kamu akan menemukan
dengan tarian tersebut. Sejenak, Po
ayahmu)
tertegun melihat Mei Mei. Melihat hal
Konteks: Po dan ayah angkatnya
tersebut, Mei Mei berkata kepada Po
(Mr.Ping) sedang berbincang-bincang di
untuk menyimpan pujiannya terhadap
dalam rumahnya, lalu ada seseorang yang
Mei Mei sampai dia selesai menampilkan
masuk dan mengabari bahwa ada yang
tariannya.
akan mengalahkan rekor Po makan
pangsit. Saat Po dan Mr.Ping keluar dan Tuturan di atas merupakan tuturan
melihatnya, ternyata dia dan Po terlihat direktif yang memiliki maksud meminta. Hal
mirip. Dia bercerita kalau namanya Li ini bisa terlihat dari modus kalimat yang
Shan dan dia sedang mencari anaknya digunakan yakni berbentuk kalimat imperatif.
yang telah lama hilang. Mendengar hal Tuturan di atas menerapkan strategi
itu, Po juga mengatakan kalau dia sedang kesopanan dengan mengurangi kekuatan atau
mencari ayah kandungnya yang tidak dia daya ancaman terhadap lawan tutur yang
ketahui dimana. Kemudian Li shan dibuktikan dengan adanya penggunaan kata
mendoakan Po agar menemukan penanda kesopanan please „tolong‟ pada
ayahnya. kalimat tersebut. Penutur (Mei Mei)
menggunakan strategi kesopanan dengan
Tuturan di atas merupakan tuturan
menggunakan kata please untuk menyuruh
direktif yang memiliki maksud
lawan tuturnya (Po) supaya menyimpan
mengharapkan. Tuturan direktif yang
pujiannya atau tidak memuji Mei Mei sampai
bermaksud mengharapkan biasanya ditandai
Mei Mei selesai melakakukan pertunjukan
dengan adanya kata hope atau expect. Tuturan
tarian pitanya.
ini mengandung maksud agar mitra tutur
bersedia melakukan apa yang diharapkan oleh
penutur seperti yang diungkapkan dalam

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 78


4. Memberi penghormatan. Strategi kesopanan positif juga dapat
Pada strategi ini, penutur berusaha unutk dilakukan dengan cara tidak menyebutkan
mengurangi atau menghindari hal-hal yang penutur atau lawan tutur. Penutur membuat
dapat mengancam dan melukai wajah dan seolah-olah pelaku adalah selain penutur atau
harga diri lawan tuturnya dengan memberikan penutur tidak sendirian, dan orang yang dituju
penghormatan kepada lawan tuturnya. Salah adalah selain lawan tutur atau tidak hanya
satunya adalah dengan menggunakan kata lawan tutur sendiri. Penutur menyampaikan
sapaan seperti, Mr., Sir, Mrs., Madam, the maksud perintah tanpa harus menyebutkan
highness, dan lain-lain. Dari data yang siapa yang diperintah atau siapa yang
diperoleh, penutur menggunakan strategi ini memerintah. Hal ini akan menjadi lebih sopan
dengan menyapa lawan dengan menyebutkan karena lawan tutur diperintah secara tidak
jabatan atau gelar yang disandang oleh lawan langsung. Berikut contoh penggunaan strategi
tutur. Berikut contoh penerapan strategi kesopanan dengan tidak menyebutkan lawan
kesopanan dengan pemberian penghormatan tutur.
kepada lawan tutur.
(12) It would be more fun to watch me
(11) Master, what are we going to do? fight.
(Guru, apa yang akan kita lakukan) (Akan lebih menyenangkan untuk
Konteks: Kai mulai menyerang lembah melihatku bertarung)
dengan mengirimkan makhluk giok. Kai Konteks: Po dan ayah kandungnya (Li
mengancam akan menyerap seluruh Shan) berada di ruang pahlawan untuk
master yang ada disana untuk menambah melihat artefak-artefak kungfu yang ada
kekuatannya. Master Shifu mulai gelisah disana. Mereka bertemu dengan teman-
dan khawatir dengan keadaan tersebut. teman Po (Tigress, Mantis, Monkey,
Crane (si burung bangau) kemudian Crane, dan Viper) serta guru Po (Master
bertanya kepada Master Shifu apa yang Shifu). Setelah berkenalan, Master Shifu
akan mereka lakukan untuk menghadapi menyuruh Po untuk mengajak ayahnya
Kai. untuk bergabung dengan mereka dan
melihat bagaimana Po mengajar kungfu.
Tuturan di atas merupakan contoh lain
Mendengar hal itu, Po mengelak. Dia
dari penerapan strategi kesopanan dengan
beralasan kepada ayahnya bahwa lebih
memberikan penghormatan yang ditemukan
menyenangkan untuk melihat Po
dalam film Kungfu Panda. Pada tuturan
bertarung dari pada melihatnya mengajar
tersebut, penutur (Crane) menggunakan kata
kungfu. Hal ini dikarenakan Po belum
sapaan untuk memberikan penghormatan
bisa mengajarkan kungfu, bahkan
kepada lawan tuturnya (Master Shifu) dengan
membuat teman-temannya menjadi
memanggilnya master sesuai gelar gurunya
kacau.
ketika dia bertanya apa yang harus Crane dan
teman-temannya lakukan untuk menangani Tuturan bercetak tebal di atas merupakan
ancaman dan serangan dari Kai. tuturan direktif bermaksud menyarankan yang
Denganmenggunakan sapaan tersebut, penutur menggunakan strategi kesopanan positif
telah mengurangi kadar perintahnya menjadi dengan cara tidak mengikutsertakan atau
halus dan juga mengurangi daya mengancam menyebut penutur atau lawan tutur dalam
atau melukai muka lawan tuturnya. Bertanya tuturannya. Dalam tuturan di atas, penutur
merupakan salah satu tuturan direktif karena (Po) memberikan saran kepada ayahnya
selain ingin menanyakan sesuatu kepada bahwa akan lebih asik dan menyenangkan jika
lawan tutur, penutur secara tidak langsung ayahnya melihat dia bertarung melawan para
meminta lawan tutur untuk menjawab sesuai musuh dibandingkan jika melihatnya
dengan apa yang ditanyakan oleh penutur. mengajarkan kungfu kepada teman-temannya
tanpa harus menyebut nama ayahnya dalam
5. Tidak menyebutkan penutur dan lawan
tuturannya. Menyarankan pada dasarnya
tutur (impersonalize speaker and hearer)

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 79


merupakan sebuah perintah dimana penutur wajah, dalam hal ini tindakan menyuruh
menginginkan lawan tutur melakukan sesuatu sebagai ketentuan sosial yang umum berlaku.
sesuai dengan saran atau petunjuk dari Hal ini terlihat dari penggunaan kata everyone
penutur. Namun, pemberian saran yang „setiap orang‟. Dengan menggunakan kata
disampaikan dengan tidak menggunakan tersebut, tindakan memerintah yang dilakukan
kalimat imperatif serta tidak menyebutkan oleh penutur (Li Shan) tidak akan terasa
lawan tuturnya menjadikan daya perintah mengancam wajah atau muka seseorang
yang ada dalam tuturan tersebut menjadi karena perintah tersebut berlaku bagi setiap
lunak/halus. orang.
6. Menyatakan tindakan mengancam
wajah sebagai suatu ketentuan sosial KESIMPULAN
yang umum berlaku.
Terdapat lima puluh tiga data berupa
Pada strategi kesopanan ini, penutur
tuturan direktif dengan berbagai maksud di
mengurangi atau menghindari tindakan yang
dalamnya, antara lain maksud memerintah,
dapat mengancam muka dan melukai harga
meminta, mengajak, melarang,
diri lawan tuturnya dengan cara menyatakan
mengharapkan, memberi izin, maksud
tindakan yang mengancam wajah sebagai
menyarankan atau menganjurkan, dan maksud
suatu ketentuan sosial yang umum berlaku.
memperingatkan. Dari delapan jenis tindak
Dalam hal ini, penutur menyatakan bahwa
tutur direktif tersebut, tuturan dengan maksud
tuturan direktif atau kalimat perintah
memerintah paling banyak ditemukan dalam
merupakan sebuah perintah yang berlaku bagi
film Kungfu Panda. Dari data yang telah
setiap orang sehingga lawan tutur (orang yang
dianalisis, terdapat tiga puluh empat tuturan
dituju) tidak akan merasa bahwa hanya
direktif yang menerapkan strategi kesopanan
dirinyalah yang diperintah namun juga hal itu
negatif dan sembilan belas tuturan direktif
berlaku umum bagi setiap orang.
yang menerapkan strategi kesopanan positif.
(13) Everyone gather around.
Penerapan strategi kesopanan
(Semuanya berkumpul)
dilakukan melalui sepuluh macam strategi,
Konteks: Po membawa Kai kembali ke
empat tindakan/strategi kesopanan positif dan
alam roh. Mereka bertarung disana, Po
enam strategi kesopanan negatif. Strategi
mulai kalah. Para panda termasuk ayah
kesopanan positif dilakukan oleh tokoh-tokoh
kandung Po (Li Shan), Mr.Ping, Tigress,
film Kungfu Panda dengan melakukan tiga
Mantis, Monkey, Crane, dan Viper
tindakan, yaitu: (1) Menggunakan penanda
sangat cemas dengan Po. Mereka hanya
yang menunjukkan kesamaan jati diri atau
bisa melihat ke tumpukan kelopak bunga
kelompok, (2) Menunjukkan rasa optimisme,
tempat Po dan Kai menghilang. Lalu
(3) Berusaha melibatkan penutur dan lawan
perlahan kelopak bunga tersebut
tutur dalam suatu kegiatan tertentu, (4)
menghilang. Hal ini dikarenakan Po yang
Memberikan rasa simpati kepada lawan tutur.
sudah kalah dan tak berkutik di depan
Kai. Li Shan kemudian menyuruh Strategi kesopanan negatif dilakukan
makhluk-makhluk yang ada disana penutur dengan tindakan: (1) Menyatakan
berkumpul mengelilingi kelopak bunga secara tidak langsung sesuai konvensi, (2)
tersebut. Mereka bersama-sama Melakukan secara hati-hati dan jangan terlalu
mengeluarkan chi dari dalam diri mereka optimistik, (3) Mengurangi kekuatan atau
sendiri untuk membantu Po. daya ancaman terhadap muka lawan tutur, (4)
Memberi penghormatan, (5) Tidak
Tuturan bercetak tebal di atas adalah
menyebutkan penutur dan lawan tutur, (6)
tuturan direktif dengan maksud menyuruh
Menyatakan tindakan mengancam wajah
atau memerintah. Pada tuturan tersebut
sebagai suatu ketentuan sosial yang umum
penutur menerapkan strategi kesopanan
berlaku.
dengan menyatakan tindakan mengancam

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 80


Dari sepuluh macam strategi kesopanan Oka dan Setyadi Setyapranata). Jakarta:
yang ditemukan dalam film Kungfu Panda, Penerbit Universitas Indonesia.
strategi kesopanan dengan cara menyatakan
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa:
atau mengungkapkan tuturan direktif secara
Tahapan Strategi, Metode, dan
tidak langsung, yakni dengan menggunakan
Tekniknya.Jakarta: PT. Raja Grafindo
kalimat deklaratif (berita) dan kalimat
Persada.
interogatif (tanya), merupakan strategi yang
paling domain digunakan oleh para tokoh film Nadar, F.X.2009. Pragmatik dan Penelitian
Kungfu Panda ketika bertutur direktif. Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Strategi ini muncul sebanyak dua puluh dua Nurul „Aini, Mayasita. 2012. “Tindak Tutur
kali. Selain itu, strategi kesopanan dengan Direktif Bahasa Inggris dalam Transkrip
cara melibatkan penutur dan lawan tutur Dialog Film Nanny Mcphee (Kajian
dalam suatu kegiatan yang diinginkan oleh Pragmatik). Tesis. Yogyakarta: Universitas
penutur juga banyak diterapkan dalam film Gadjah Mada.
Kungfu Panda. Strategi tersebut ditemukan
dalam empat belas tuturan direktif. Penerapan Purnawan, Ayup. 2009. “Tuturan Direktif
strategi ini dapat terlihat dengan adanya dalam Al-Qur‟an (Kajian Pragmatik
penggunaan kata let’s (marilah kita) dan we terhadap Ayat-Ayat Hukum)”. Tesis.
(kita) yang digunakan oleh penutur. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
REFERENSI Searle, John R. 1979. Expression and
Meaning. Cambridge: Cambridge
Allan, Keith. 1986. Linguistic Meaning University Press.
(Volume Two). London: Routledge &
Kegan Paul plc. ___________ dan Daniel Vanderveken. 1985.
Foundations of Illocutionary Logic.
Austin, J.L. 1962. How to Do Things with Cambridge: Cambridge University Press.
Words. Oxford: Oxford University Press.
Spradley, J.P. 1980. Participant Observation.
Brown, Penelope and Stephen C. Levinson. New York: Holt, Rinehart and Winston.
1987.Politeness: Some Universals in
Language Use. Cambridge: Cambridge Subroto, Edi.2007. Pengantar Metode
University Press. Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta:
LPP UNS dan UNS Press.
Cummings, Louise. 1999. Pragmatik Sebuah
Perspektif Multidisipliner (diterjemahkan Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik
oleh Eti Setiawati, dkk). Yogyakarta: Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian
Pustaka Pelajar. Wahana Kebudayaan secara Linguistis.
Yogyakarta: Duta Wacana University
Finegan, Edward, Niko Besnier, David Blair, Press.
dan Peter Collins. 1992. Language It’s
Structure and Use. Marrickville: Harcourt Sumarsih, Nanik. 2012.“Tuturan Direktif
Brace Jovanovich Group(Australia) Pty Remaja dalam Media: Studi Kasus pada
Ltd. Surat Pembaca Majalah Hai dan
Kawanku”. Tesis. Yogyakarta: Universitas
Gunarwan, Asim. 1994. “Kesantunan Negatif Gadjah Mada.
di Kalangan Dwibahasawan Indonesia-
Jawa di Jakarta: Kajian Sosiopragmatik” Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar
dalam PELlba 7: Pertemuan Linguistik Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Lembaga Bahasa Atma Jaya: Ketujuh. Yule, George. 1996. Pragmatik
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. (diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni).
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pragmatik (diterjemahkan oleh M.D.D.

Cermin Jurnal Penelitian|P3M UNARS 81

You might also like