Professional Documents
Culture Documents
e-ISSN:2527-4406
Faculty of Law, Universitas Brawijaya, Malang p-ISSN:0126-0235
Indonesia
https://arenahukum.ub.ac.id/index.php/arena
Abstract
One of the stages in delaying payment of receivables obligations (PKPU) is the verification
of receivables. There may be a possibility that the claim for receivables being rejected at the
verification stage may occur, but there is no legal remedy that can be taken by the creditor,
either ordinary or extraordinary legal remedies. This article aims to analyze the legal
protection of creditors' receivables which are rejected at the receivables verification stage by
administrators in the PKPU process and the authority of the supervisory judge in terms of
the creditor's bill being rejected at the receivables verification stage. This normative research
uses a statutory approach. The results show that Law Number 37 of 2004 does not regulate
legal remedies if receivables are rejected in the accounts receivable verification. Efforts are
made when this happens, the supervisory judge has the authority to reconcile creditors and
debtors in determining. Thus, the debtor does not need to wait for the emergence of a settlement
homologation if the bill is rejected in the verification of receivables to submit an appeal to the
Supreme Court.
Keywords: Creditor; Receivables; Rights; Verification.
Abstrak
Tahapan dalam penundaan pembayaran kewajiban piutang (PKPU) salah satunya ialah verifikasi
piutang. Kemungkinan tertolaknya tagihan piutang pada tahap verifikasi dapat terjadi, namun
tidak ada upaya hukum yang dapat ditempuh oleh kreditor baik upaya hukum biasa maupun
upaya hukum luar biasa. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum terhadap
tagihan piutang kreditor yang tertolak pada tahap verifikasi piutang oleh pengurus dalam
proses PKPU serta kewenangan hakim pengawas dalam hal tertolaknya tagihan kreditor pada
tahap verifikasi piutang. Penelitian yuridis normatif ini menggunakan pendekatan perundang-
undangan. Hasilnya, UU Nomor 37 Tahun 2004 tidak mengatur mengenai upaya hukum apabila
tagihan piutang tertolak dalam verifikasi piutang. Upaya yang dilakukan ketika terjadi hal
tersebut, hakim pengawas memiliki kewenangan untuk mendamaikan kreditor dan debitor dalam
penetapan. Debitor tidak perlu menunggu munculnya homologasi perdamaian terlebih dahulu
dalam hal tagihannya tertolak dalam verifikasi piutang untuk mengajukan kasasi ke Mahkamah
Agung.
Kata kunci: Hak; Kreditor; Piutang; Verifikasi.
83 DOI: https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2023.01601.5
84 ARENA HUKUM Volume 16, Nomor 1, April 2023, Halaman 1-210
para kreditor akan terbayar dengan baik, UU KPKU menjembatani kepentingan debitor
namun akibat berbagai faktor, perusahaan bisa dan kreditor dalam pemenuhan haknya dalam
berada dalam keadaan tidak mampu atau tidak kegiatan usaha. Mengutip pendapat Mochtar
mau untuk membayar utang. Perjanjian utang- Kusumaatmadja yang menyampaikan
piutang tersebut kemudian menimbulkan bahwa hukum adalah sarana pembaruan dan
permasalahan karena debitor kemudian tidak pembangunan masyarakat begitu pula dengan
membayarkan utang yang telah diberikan oleh hukum kepailitan yang berperan sebagai
Kreditor. Banyak alasan utang tersebut tidak pembaruan dalam pembayaran utang yang
terbayarkan oleh debitor diantaranya karena berkeadilan.
4
tidak mampu sama sekali melunasi utang Konsep kepailitan dan PKPU pada
yang telah diberikan, utang yang telah dibayar prinsipnya telah digunakan di sebagian besar
masih belum mencukupi atas tagihan utang, negara untuk menyelesaikan permasalahan
terlambat membayar utang, atau membayar utang-piutang khususnya dalam kegiatan
utang tetapi tidak sesuai dengan apa yang bisnis. Penggunan mekanisme kepailitan
telah diperjanjikan.2 sendiri di Indonesia menjadi lazim digunakan
Kegagalan perusahaan dalam membayar pada periode tahun 1997-1998, pada periode
utang tentu saja tidak dapat dibiarkan berlarut. tersebut banyak perusahaan yang gagal bayar
Keadaan tersebut dapat merugikan neraca atas utang akibat dari adanya krisis moneter.
5
keuangan kreditor. Oleh karena itu terdapat Harus diakui, krisis moneter menjadi
suatu mekanisme penyelesaian pembayaran tonggak awal pembaruan hukum kepailitan
utang melalui lembaga kepailitan. Semangat di Indonesia. Pada saat itu IMF mendesak
1 Desrin Tatengkeng, Sri Murni, dan Joy Elly Tulung, “Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Utang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 – 2016”, Jurnal
EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol. 6, No. 3, (Juli 2018).
2 Doni Budiono, “Analisis Pengaturan Hukum Acara Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”,
ADHAPER: Jurnal Hukum Acara Perdata Vol. 4, No. 2 (May 1, 2019): 109.
3 Arif Firmansyah, “Penafsiran Pasal 33 UUD 1945 Dalam Membangun Perekonomian Di Indonesia”, SYIAR
HUKUM: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 13, No. 1, (Maret-Agustus 2012).
4 Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan (Bandung: Alumni, 2002).
5 Niru Anita Sinaga dan Nunuk Sulisrudatin, “Hukum Kepailitan Dan Permasalahannya Di Indonesia”, Jurnal
Ilmiah Hukum DIrgantara Vol. 7, No. 1, (September 2016).
Sihabudin, Adhitama, Hak Kreditor Dengan Tagihan Piutang Tertolak Dalam Proses Penundaan... 85
Indonesia untuk segera memiliki peraturan sebagian maupun seluruh utang kreditor.
tersendiri tentang kepailitan untuk Secara prinsip, Undang-undang kepailitan
menggantikan aturan lama yang sudah berlaku di Indonesia mengatur ketentuan mengenai
sejak zaman Belanda. Situasi tersebut membuat kepailitan dan PKPU dalam satu aturan yang
pemerintah Indonesia sadar bahwa diperlukan sama. PKPU memberikan kesempatan kepada
sebuah pengaturan mengenai kepailitan yang debitor untuk dapat melakukan penundaan
dapat memberikan perlindungan terhadap pembayaran terhadap utang-utang yang
lancarnya dunia bisnis di Indonesia. Peraturan dimilikinya.8 Konsep PKPU memberikan
mengenai kepailitan dan PKPU memiliki kesempatan bagi debitor untuk dapat
makna penting terciptanya kepastian, melanjutkan usahanya, mempertahankan
ketertiban, penegakan serta perlindungan aset-aset dan kekayaannya sehingga dapat
hukum dapat meningkatkan perkembangan memberikan suatu jaminan bagi pelunasan
ekonomi dan bisnis di Indonesia.6 utang-utang yang telah diperjanjikan. Dilihat
Sejatinya Kepailitan dan Penundaan dari sudut pandang kreditor, PKPU diberikan
Kewajiban Pembayaran Utang adalah suatu kepada debitor dimaksudkan agar kreditor
metode yang disediakan oleh negara sebagai dapat memperoleh kepastian mengenai
solusi untuk keluar dan menyelesaikan segala tagihan piutangnya.9
permasalahan dan kesulitan keuangan yang Ketika hanya sedikit dari klaim piutang
dialami oleh debitor (commercial exit from yang diakui pengurus, maka kekuatan suara
financial distress).7Keberlangsungan usaha kreditor saat mengadakan voting atas rencana
menjadi azas utama yang diusung oleh UU perdamaian yang diajukan oleh debitor akan
KPKPU, apabila debitor masih memiliki tampak menjadi minoritas dibanding jumlah
itikad baik untuk membayar maka mekanisme suara kreditor lain.10 Konteks ini dalam
perdamaian akan diutamakan. PKPU adalah pengaturan UUK-PKPU tidak memberikan
salah satu bentuk perdamaian yang diatur upaya hukum biasa ataupun upaya hukum luar
dalam undang-undang dengan tujuan agar biasa terhadap perselisihan jumlah tagihan
debitor dapat mengajukan rencana perdamaian piutang antara kreditor dan debitor. Kondisi
baik berupa tawaran pembayaran secara tersebut menimbulkan kerugian bagi kreditor
6 Umul Khair, “Analisis Yuridis Terhadap Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit Bagi Debitor Terhadap
Kreditor Pemegang Hak Tanggungan”, JCH: Jurnal Cendekia Hukum Vol. 3, No. 2, (March 2018): 258.
7 Herbert Napitupulu, “Voluntary Bankruptcy Petition (Pailit Diri Sendiri) Perseroan Terbatas (PT) Dalam
Perspektif Prinsip/Asas Commercial Exit from Financial Distress”, KRTHA BHAYANGKARA Vol. 14, No. 1
(Maret 2020): 51–69.
8 Stevi G. Tampemawa, “Prosedur Dan Tatacara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Menurut
Undang-Undang No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”, Lex
Privatum Vol. 7, No. 6, (2019).
9 Kartini Muljadi, Penyelesaian Utang Piutang: Melalui Pailit Atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(Bandung: Alumni, 2001). hlm. 173
10 Ibid.
86 ARENA HUKUM Volume 16, Nomor 1, April 2023, Halaman 1-210
karena selain tagihan piutangnya tidak sesuai wajib untuk menyerahkan piutangnya masing-
dengan piutang yang diakui tetapi juga akan masing kepada kurator/pengurus disertai
berdampak pada kekuatan suara kreditor pada dengan perhitungan atau keterangan tertulis
saat voting perdamaian. Berbeda dengan yang menunjukkan sifat dan jumlah piutang
mekanisme kepailitan, dalam kepailitan serta kreditor berhak untuk mendapatkan
apabila terdapat bantahan atas tagihan yang tanda terima dari kurator/pengurus. Tentunya
diajukan dapat dilakukan upaya hukum perlindungan hukum yang diberikan kepada
melalui prosedur renvoi sebagai upaya yang kreditorpun juga tidak boleh merugikan
dapat ditempuh untuk dapat menyelesaikan kepentingan stake holders debitor.14 Dalam
perbedaan jumlah tagihan dan jika tidak berhasil proses kepailitan maupun PKPU khususnya
Hakim Pengawas dapat memerintahkan kedua pada saat proses itu berjalan, tidak jarang
belah pihak untuk menyelesaikan perselisihan ditemukan cara-cara perbuatan yang dilakukan
tersebut di pengadilan sesuai dengan tanggal oleh debitor untuk menyembunyikan atau
yang ditetapkan.11Mekanisme renvoi dalam mengamankan harta kekayaannya agar
kepailitan memberikan kesempatan para terhindar dari pailit.15
pihak waktu untuk dapat menyelesaikan Tidak ada upaya hukum yang dapat
permasalahan perbedaan jumlah tagihan di ditempuh oleh Kreditor baik itu upaya
Pengadilan. hukum biasa maupun upaya hukum luar
Rapat pencocokan piutang sebagai salah biasa oleh kreditor ketika tagihan piutangnya
satu proses untuk dapat mencapai perdamaian tertolak pada tahap verifikasi piutang oleh
dalam PKPU seharusnya juga terdapat pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban
penerapan sebuah asas perlindungan hukum Pembayaran Utang (PKPU). Berjalannya
bagi para pihak.12 Upaya hukum dalam PKPU tahap rapat pencocokan piutang dimungkinkan
dapat digunakan sebagai instrumen dalam adanya perselisihan mengenai piutang antara
memberikan perlindungan hukum.13 Dalam kreditor dan debitor dimana hakim pengawas
pencocokan piutang kreditor juga memiliki tidak dapat menyelesaikan perselisihan
beberapa hak dan kewajiban dimana kreditor tersebut.16
11 Pasal 127 ayat 1 Undang-Undang No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang.
12 Wilda Prima Putri, “Perlindungan Hukum Terhadap Bank Sebagai Pemegang Jaminan Kebendaan Terkait
Pelunasan Hutang Oleh Debitor (Studi Kasus Putusan No.50/Pailit/2010/PN.Niaga.JKT.PST)”, ADIL: Jurnal
Hukum Vol. 9, No. 2, (Mei 2019): 35.
13 Ibid.
14 Dedy Tri Hartono, “Perlindungan Hukum Kreditor Berdasarkan Undang-Undang Kepailitan,” Jurnal Ilmu
Hukum Legal Opinion Vol. 4, No. 1, (2016): 1–8.
15 Ida Ayu Kade Winda Swari, A.A. Gede Ngurah Dirksen, A.A. Sagung Wiratni Darmadi, “Perlindungan Hukum
Terhadap Kepentingan Para Kreditor Akibat Actio Pauliana Dalam Hukum Kepailitan”, KERTHA SEMAYA
Vol. 2, No. 1, (Februari 2014): 1-5, diakses 26 September 2022, https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/
article/view/8115.
16 Audika Vania Ardini, “Renvoi Prosedur Sebagai Upaya Hukum Untuk Menentukan Kedudukan Kreditur
Dalam Sengketa Pailit (Studi Kasus: Putusan Mahkamah Agung No. 645K/Pdt.Sus-Pailit/2017)”, Skripsi,
Sihabudin, Adhitama, Hak Kreditor Dengan Tagihan Piutang Tertolak Dalam Proses Penundaan... 87
Program Studi Ilmu Hukum (Depok: Universitas Indonesia, 2020), Tidak dipublikasikan.
17 Sutan Remy Sjahdeini, Hukum Kepailitan Memahami Faillissementsverordening Juncto, (Jakarta: Grafiti,
2002), hlm. 364.
88 ARENA HUKUM Volume 16, Nomor 1, April 2023, Halaman 1-210
kesempatan kepada kreditor dan debitor adanya bukti-bukti yang ada sehingga
untuk menanggapi laporan pengurus, meminimalisir perbedaan jumlah
apabila rencana perdamaian telah diajukan tagihan, selain itu Hakim Pengawas
dan setelah didengarkan oleh pihak akan menjelaskan mengenai bantahan
masing-masing pada tahap selanjutnya atas tagihan yang dapat diajukan kepada
hakim pengawas akan menetapkan hari, Hakim Pengawas berkaitan dengan status
tanggal, waktu dan tempat pembahasan sebagai kreditor, perselisihan tagihan dan
rencana perdamaian. Hakim pengawas peringkat kreditor.
akan menetapkan tanggal dan hari rapat 5. Pemungutan Suara Untuk Pemberian
pencocokan piutang (verifikasi piutang) PKPU Tetap.
yang akan diikuti oleh masing-masing 6. Pembahasan Rencana Perdamaian
pihak dan setelah itu Hakim Pengawas 7. Pengesahan Perdamaian (homologasi)
akan memerintahkan Panitera Pengganti Salah satu kasus mengenai
untuk dapat membuat berita acara yang tertolaknya jumlah tagihan kreditor
ditanda tangani oleh Hakim Pegawas dan pada tahap pencocokan piutang dalam
Panitera Pengganti serta mengimput dan proses PKPU pernah terjadi pada
mengunggah kedalam SIPP Pengadilan beberapa kasus di Pengadilan Niaga.
dan dicatatkan kedalam buku register. Salah satu kasus tersebut penah terjadi
Tahap selanjutnya adalah Rapat adalah tertolaknya jumlah tagihan
Pencocokan Piutang (verifikasi piutang). PT. Bank Negara Indonesia (BNI),
4. Rapat Pencocokan Piutang (verifikasi dimana kasus ini bermula pada saat PT.
piutang) Dalam PKPU Sementara Kusuma Putra Sentosa dinyatakan PKPU
Batas akhir pengajuan tagihan apabila berdasarkan putusan Pengadilan Niaga
telah dianggap selesai, maka berikutnya No.05/Pdt-Sus-PKPU/2014/PN.Niaga.
adalah pelaksanaan Rapat Pencocokan Smg sehingga setalah adanya putusan
Piutang yang dipimpin oleh Hakim itu tim pengurus mengadakan Rapat
Pengawas. Pada tahapan ini Hakim Pemungutan Suara atau voting rencana
Pengawas akan meneliti terlebih dahulu perdamaian yang diajukan oleh debitor.
daftar kehadiran rapat mencocokan Tanggapan dari BNI yang merupakan
piutang dan mewajibkan debitor untuk salah satu kreditur separatis menolak
hadir sendiri tanpa diwakili dalam Rapat rencana perdamaian karena tagihan yang
Pencocokan Piutang. Hakim Pengawas diakui dan dijadikan dasar bagi proposal
selanjutnya akan menjelaskan mengenai perdamaian tidak sesuai dengan jumlah
tagihan piutang yang diberikan dan tagihan yang telah diajukan pertama kali
tagihan tersebut harus disertai dengan oleh BNI. Terhadap rapat pencocokan
90 ARENA HUKUM Volume 16, Nomor 1, April 2023, Halaman 1-210
piutang masing-masing kreditor dari PT. enam pulu dua rubu Sembilan ratus
Kusuma Putra Sentosa telah mengajukan rupiah) dari total tagihan yang diajukan
jumlah tagihannya, namun dari seluruh sebesar Rp.302.854.475.953 (tiga ratus
jumlah tagihan tersebut hanya tagihan dua miliar delapan ratus lima puluh empat
BNI yang sebagian tertolak sedangkan juta empat ratus tujuh puluh lima ribu
BNI mengkalim bahwa dirinya memiliki sembilan ratus lima puluh tiga rupiah).
bukti-bukti terhadap jumlah piutang yang Dalam pencocokan piutang kreditor
dimilikinya. Jumlah tagihan kreditor juga memiliki beberapa hak dan
lain sebagian besar diterima oleh Tim kewajiban dimana kreditor wajib untuk
Pengurus dan akhirnya BNI meminta menyerahkan piutangnya masing-masing
kepada Hakim Pengawas agar voting kepada kurator/pengurus disertai dengan
ditunda sampai adanya penyelesaian perhitungan atau keterangan tertulis yang
perbendaan jumlah tagihan yang ada. menunjukkan sifat dan jumlah piutang
Terhadap perselisihan tersebut serta kreditor berhak untuk mendapatkan
akhirnya Pengadilan Niaga tetap tanda terima dari kurator/pengurus.19
memutuskan Putusan No.05/Pdt-Sus- Tentunya perlindungan hukum yang
PKPU/2014/PN.Niaga.Smg pada tanggal diberikan kepada kreditorpun juga tidak
9 Februari 2015, didalam putusan tersebut boleh merugikan kepentingan stake
semua kreditor tercantum dalam putusan holders debitor.20 Dalam proses kepailitan
homologasi kecuali BNI. Tindakan yang maupun PKPU khususnya pada saat
dilakukan BNI dari adanya kondisi proses itu berjalan, tidak jarang ditemukan
tersebut adalah mengajukan kasasi karena cara-cara perbuatan yang dilakukan
dirinya merasa dirugikan karena adanya oleh debitor untuk menyembunyikan
jumlah tagihan yang tertolak tersebut. atau mengamankan harta kekayaannya
BNI dengan tegas menolak rencana agar terhindar dari pailit.21 Penetapan
perdamaian secara langsung dalam rapat dari pengurus inilah yang menjadi satu-
karena jumlah piutang yang diakuinya satunya jalan yang dapat ditempuh
hanya sekitar 18,4% atau hanya sebesar dalam hal terjadi perselisihan antara para
Rp.55.927.162 (lima puluh lima miliar pihak mengenai jumlah tagihan dalam
Sembilan ratus dua pulu juta serratus proses verifikasi piutang yang tertolak.
Permasalahan yang dapat terjadi saat penting untuk pengakuan kreditor dan terhadap
verifikasi piutang adalah adanya perbedaan besaran jumlah utangnya. Mengenai adanya
25
pendapat terhadap jumlah tagihan kreditor daftar piutang dari kreditor yang tertolak oleh
dengan utang yang diakui oleh debitor. Kondisi pengurus dapat menjadi salah satu alasan bagi
tersebut dapat menimbulkan perselisihan kreditor untuk menolak rencana perdamaian,
walaupun telah ada putusan PKPU dari sebab dengan tertolaknya jumlah tagihan
Pengadilan Niaga. Sebelum sampai kepada kerugian ada pada pihak kreditor kreditor akan
adanya perdamaian (homologasi) dalam PKPU merasa dirugikan. Apabila terdapat bantahan
yang diputus oleh Majelis Hakim Pemutus dan para pihak tidak dapat didamaikan, maka
tentunya Hakim Pengawas diharuskan untuk hakim pengawas dapat memutus dengan
22 Rindy Ayu Rahmadianti, “Akibat Hukum Penolakan Rencana Perdamaian Debitor Oleh Kreditor Dalam Proses
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”, Jurnal Notarius Vol. 8, No. 2, (September 2015): 270.
23 Pasal 285 ayat 1 Undang-Undang No.37 tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang.
24 Rado Fridsel Leonardus dan Novitasari, “Kedudukan Hukum Kreditor Yang Tidak Terverifikasi Dalam
Undang-Undang Kepailitan”, Jurnal Hukum To-Ra, Vol. 6, No.3, (Desember 2020): 253.
25 Ibid. hlm 252
92 ARENA HUKUM Volume 16, Nomor 1, April 2023, Halaman 1-210
Putusan MK ini seperti dua sisi koin yang voorraad). Jadi jika putusan PKPU dapat
berbeda, selain adanya dampak positif yang diajukan kasasi, maka pada masa kasasi debitor
akan muncul namun ada beberapa sisi negatif tidak akan mengajukan proposal perdamaian.
yang akan muncul. Secara fundamental Kondisi tersebut akan menyulitkan posisi dari
apabila penerapannya tidak tegas dan tidak pengurus maupun kurator apabila debitor tidak
terbatas akan menyebabkan putusan ini mengajukan rencana perdamaian dan terjadi
dapat menciderai jiwa dari UUK-PKPU itu keadaan insolven maka sudah kewajiban
sendiri. Sebab dalam adanya keseimbangan kurator untuk melakukan pengurusan dan
kepentingan antara kreditor dan debitor harus pemberesan harta pailit, namun diwaktu
terjaga, sebab dalam PKPU hak kreditor yang sama proses kasasi atas PKPU masih
dan debitor harus seimbang dan setara. berjalan sehingga kurator juga menjadi ragu
Dipebolehkannya upaya kasasi dalam PKPU menjalankan tugasnya. Konsekuensi dapat
akan berpotensi rawan terhadap perdamaian diajukannya PKPU dalam upaya kasasi
yang disepakati sebelumnya menjadi tidak memberikan kesamaan dengan mekanisme
mengikat bagi semua pihak, sehingga dalam pailit, dimana dalam debitor mengajukan
hal ini akan menimbulkan ketidak pastian perdamaian debitor diperbolehkan untuk
hukum bagi para pihak. mengajukan upaya kasasi (Pasal 144
Baik kreditor maupun debitor diharuskan UUK-PKPU). Perbedaanya terletak pada
untu sama-sama memiliki itikad baik sehingga dalam UUK-PKPU masih memberikan
kepentingan kreditor sebagai pihak yang perlindungan kepada kurator (Pasal 12 ayat
memiliki piutang dan debitor yang memiliki (2) UUK-PKPU) bahwa tindakan kurator tetap
utang dapat dipenuhi secara bersama-sama dan sah dan mengikat debitor sekalipun putusan
mendapatkan perlakukan yang adil dan juga pernyataan pailit dibatalkan oleh putusan
seimbang. Majelis Hakim melalui putusan MK kasasi. Kepaistian hukum seperti ini yang
No. 23/2021 berupaya untuk dapat melakukan tidak ada pasa ketentuan permohonan PKPU
control akan itikad baik dari kreditor maupun yang diajukan kasasi.32
debitor. Implementasinya diperlukan Putusan MK No. 23/2021 menciptakan
pengawasan untuk mencegah adanya debitor norma baru dalam undang-undang yang
yang ingin melepaskan tanggung jawab atas berkaitan dengan PKPU, sehingga isi dari
kewajibannya utang-utangnya. putusan tersebut juga merupakan bagian dari
PKPU yang dapat diajukan kasasi akan undang-undang. Adanya upaya hukum kasasi
meruntuhkan prinsip restrukturisasi, karena yang diberikan setidaknya akan membuat
restrukturisasi dalam putusan Pengadilan putusan pada Pengadilan Niaga yang berkaitan
Niaga bersifat serta-merta (uitvoerbaar bij dengan PKPU dapat menjadi koreksi oleh
32 Ibid.
Sihabudin, Adhitama, Hak Kreditor Dengan Tagihan Piutang Tertolak Dalam Proses Penundaan... 95
yang dilakukan oleh MA sebagai badan yang bahwa berkaitan dengan upaya hukum a
melakukan pengawasan tertinggi terhadap quo Mahkamah mempertimbangkan, esensi
adanya penyelenggaraan penradilan di permohonan PKPU adalah perkara yang
Indonesia. berdimensi diperlukan adanya kepastian
Putusan MK ini seperti dua sisi koin yang hukum yang cepat dalam lapangan usaha
berbeda, selain adanya dampak positif yang dan terkait dengan stabilitas perekonomian
akan muncul namun ada beberapa sisi negatif suatu negara, sebagaimana dijelaskan dalam
yang akan muncul. Secara fundamental Penjelasan Umum UUK-PKPU yang antara
apabila penerapannya tidak tegas dan tidak lain menjelaskan, “Untuk kepentingan dunia
terbatas akan menyebabkan putusan ini usaha dalam menyelesaikan masalah utang-
dapat menciderai jiwa dari UUK-PKPU itu piutang secara adil, cepat, terbuka, dan
sendiri. Sebab dalam adanya keseimbangan efektif, sangat diperlukan perangkat hukum
kepentingan antara kreditur dan debitor harus yang mendukungnya.” Berkenaan dengan
terjaga, sebab dalam PKPU hak kreditur upaya hukum tersebut cukup dibuka untuk
dan debitor harus seimbang dan setara. satu kesempatan (satu tingkat) dan terkait
Dipebolehkannya upaya kasasi dalam PKPU dengan upaya hukum dengan alasan karena
akan berpotensi rawan terhadap perdamaian adanya kemungkinan kesalahan dalam
yang disepakati sebelumnya menjadi tidak penerapan hukum oleh hakim di tingkat
mengikat bagi semua pihak, sehingga dalam bawah, Mahkamah berkesimpulan jenis upaya
hal ini akan menimbulkan ketidak pastian hukum yang tepat adalah kasasi (tanpa dibuka
hukum bagi para pihak. hak mengajukan upaya hukum peninjauan
Baik kreditur maupun debitor diharuskan kembali). Permohonan PKPU yang diajukan
untu sama-sama memiliki itikad baik sehingga oleh kreditor dan tawaran perdamaian dari
kepentingan kreditur sebagai pihak yang debitor diterima oleh kreditor maka hal
memiliki piutang dan debitor yang memiliki tersebut tidak ada relevansinya lagi untuk
utang dapat dipenuhi secara bersama-sama dan dilakukan upaya hukum. Satu-satunya upaya
mendapatkan perlakukan yang adil dan juga yang dilakukan terhadap putusan PKPU adalah
seimbang. Majelis Hakim melalui putusan MK hanya melalui upaya kasasi di Mahkamah
No. 23/2021 berupaya untuk dapat melakukan Agung.
control akan itikad baik dari kreditur maupun Majelis hakim menimbang bahwa oleh
debitor. Implementasinya diperlukan karena terhadap permohonan PKPU yang
pengawasan untuk mencegah adanya debitor diajukan oleh kreditor dan tidak diterimanya
yang ingin melepaskan tanggung jawab atas tawaran perdamaian yang diajukan oleh
kewajibannya utang-utangnya. debitor dapat diajukan upaya hukum kasasi,
Pertimbangan hukum Majelis beranggapan oleh karena itu sebagai konsekuensi yuridisnya
Sihabudin, Adhitama, Hak Kreditor Dengan Tagihan Piutang Tertolak Dalam Proses Penundaan... 97
terhadap pasal-pasal lain yang terdapat dalam keberadaanya ditunjuk secara khusus oleh
UUK-PKPU yang tidak dilakukan pengujian Pengadilan Niaga di dalam berjalannya proses
dan terdampak dengan putusan a quo maka kepailitan ataupun PKPU. Hakim pengawas
pemberlakuannya harus menyesuaikan memiliki peranan yang sangat penting setelah
dengan putusan perkara ini. Berkenaan dengan terjadinya putusan Penundaan Kewajiban
mekanisme pengajuan upaya hukum kasasi Pembayaran Utang. Pada prinsipnya dalam
sebagaimana dipertimbangkan tersebut di atas, PKPU Hakim Pengawas ditunjuk agar
maka Mahkamah Agung secepatnya membuat menjalankan tugasnya untuk mengawasi dan
regulasi berkaitan dengan tatacara pengajuan memimpin setiap agenda pembahasan dalam
upaya hukum kasasi terhadap putusan PKPU PKPU. Tugas Hakim Pengawas juga dapat
yang diajukan oleh kreditor di mana tawaran dilihat dalam rapat kreditor yaitu bertindak
perdamaian dari debitor telah ditolak oleh sebagai ketua. Hakim Pengawas menentukan
kreditor. Pertimbangan tersebut dapat hari, tanggal, waktu dan tempat rapat kreditor
dipahami bahwa upaya hukum kasasi hanya pertama.36
yang berkaitan dengan putusan PKPU dimana Sebagai salah satu pihak yang memiliki
permohonannya diajukan oleh kreditor dan tugas pengawasan, dalam perkara PKPU
kreditor menolak tawaran perdamaian debitor Hakim Pengawas dapat melakukan beberapa
tersebut. Tata cara mengenai pengajuan hukum tindakan yang memiliki dampak kepada
kasasi akan diatur lebih lanjut dalam regulasi para pihak dalam PKPU. Bentuk-bentuk
yang akan di buat oleh Mahkamah Agung. pengawasan yang dapat dilakukan oleh Hakim
Pengawas adalah memberikan penetapan,
B. Kewenangan Hakim Pengawas
persetujuan, perizinan, pemberian usul dan
Dalam Hal Tertolaknya Tagihan
pemberian kuasa kepada kurator atau pengurus
Kreditor Pada Tahap Verifikasi
dalam melakukan pengurusan harta debitur.37
Piutang.
Dalam perkara kepailitan maupun PKPU,
Berdasarkan definisi pasal 1 angka 8
hakim yang memutus perkara pailit tidak boleh
UUK-PKPU Hakim Pengawas didefinisikan
sekaligus merangkap untuk diangkat sebagi
sebagai hakim yang ditunjuk oleh Pengadilan
hakim pengawas. Sebab hakim pengawas
dalam putusan pailit atau putusan penundaan
mempertanggungjawabkan pekerjaannya
kewajiban pembayaran utang.35 Berdasarkan
kepada hakim pemutus (hakim yang menerima
definisi tersebut dapat kita pahami bahwa
dan memutus perkara kepailitan) sebagai
Hakim Pengawas adalah Hakim yang
hakim yang mengangkatnya. Selain tugas
35 Pasal 1 Ayat 8 Undang-Undang No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang.
36 Abi Jam’an Kurnia, “Tugas-Tugas Kurator dan Hakim Pengawas”, https://www.hukumonline.com/klinik/a/
tugas-kurator-dan-hakim-pengawas-dalam-kepailitan-cl738, diakses 2 September 2022.
37 Mardiono Sahupala, “Tugas dan Wewenang Hakim Pengawas Terhadap Pengurusan dan Pemberesan Harta
98 ARENA HUKUM Volume 16, Nomor 1, April 2023, Halaman 1-210
sedemikian banyak macamnya dan diatur untuk mengawasi proses PKPU notabenenya
dalam pasal-pasal UU Kepailitan dan PKPU adalah sebuah keharusan. Salah satu
secara berurutan, namun tidak terperinci kewenangan yang diberikan kepada Hakim
sesuai dengan tahapan-tahapan tugasnya.43 Pengawas adalah adanya pasal 229 ayat (2)
Segala pelaksanaan tugas dan kewenangan UUK-PKPU dimana dijelaskan bahwa:
dilaksanakan melalui berbagai penetapan, “Perselisihan yang timbul antara
sehingga atas kewenangannya tersebut hakim pengurus dan kreditor konkuren
tentang hak suara Kreditor
pengawas memiliki fungsi regulator yang sebagaimana dimaksud pada ayat
berwenang untuk mengeluarkan berbagai (1) huruf a diputus oleh Hakim
penetapan baik penetapan yang bersifat Pengawas”.45
persetujuan atas langkah Tim Pengurus dan Penjelasan tersebut berkaitan dengan
melakukan pengurusan.44 adanya perselisihan tentang pemberian hak
Kewenangan Hakim pengawas pengenai suara dengan pemberian penundaan kewajiban
fungsinya sebagai pengawas dan regulator pembayaran utang tatap. Pemberian hak
dalam PKPU sangat beragam dan berbagai suara juga ditentukan berdasarkan jumlah
jenisnya. Bahkan terhadap apa yang telah tagihan yang diterima oleh pengurus, adanya
diuraikan sebelumnya bahwa belum pasal 229 ayat (2) terhadap perselisihan yang
menyentuh kewenangan dan tanggung jawab berkaitan dengan hak suara maka hakim
Hakim Pengawas secara holistik. Keterlibatan pengawas harus memutus perkara tersebut.
Hakim Pengawas secara pro aktif dalam suatu Tindakan itu dilakukan Hakim Pengawas
proses PKPU sangatlah penting, melihat untuk mendamaikan para pihak yang
bahwa masih cukup banyak ketentuan didalam berselisih mengenai jumlah tagihannya yang
UUK-PKPU yang menyaratkan keterlibatan berpengaruh kepada hak suara dalam voting
Hakim Pengawas secara langsung dalam perdamaian dalam PKPU.
pemberian kuasa, penetapan atau persetujuan Berkaitan dengan rapat rencana perdamaian
maka tidak berlebihan jika Hakim Pengawas dimana debitor berhak untuk memberikan
wajib terlibat secara langsung dan terus keterangan mengenai rencana perdamaian
menerus selama PKPU berlangsung. dan mengenai keberatan terhadap piutang
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa yang telah dimasukkan kepada pengurus
keterlibatan kewenangan Hakim Pengawas dan sudah lewat tenggang waktu atau dalam
DAFTAR PUSTAKA
id/kajian-yuridis-pengajuan-kasasi-
terhadap-putusan-pkpu-dalam-putusan-
mk-nomor-23-puu-xix-2021/. Diakses
tanggal 8 Agustus 2022.
Kurnia, Abi Jam’an. “Tugas-Tugas Kurator
dan Hakim Pengawas”, https://www.
hukumonline.com/klinik/a/tugas-
kurator-dan-hakim-pengawas-dalam-
kepailitan-cl738. Diakses 2 September
2022.
Tim Publikasi Hukum Online. “Altruist
Lawyers Sepakat, Penerapan Putusan
MK No.23/2021 Harus Tegas dan
Terbatas”, https://www.hukumonline.
com/berita/a/altruist-lawyers-
sepakat--penerapan-putusan-mk-no-
23-2021-harus-tegas-dan-terbatas-
lt622ea2cada581/. Diakses 8 Agustus
2022.