You are on page 1of 15
ADAM MALIK ALAM PUTRA BOND AND ; INSURANCE Rain taboos Olas ear ie eaenta nS Aare hatha investai yang besa, tenagakera yang banyak peralatan pats tmedan yang berbahaya, dan material yang bisa mengakibatkan cedera yang Fer ein cae ean ciel a Deka os Nino SSN Cn ufo I tite eens lt Preatia ite artira patent puna nin santana ican ios Lea Stein peti pierre dentate Pre cate he teed etal See pierre eet ee ec pan lahan (land clearing), penggalian pondasi, pemagaran dan pelaksanaan konstruksi hingga selesa Diantara resiko-resiko yang dapat terjadi ada yang bisa diantisipasi pada Per ee eee ee ee nee eae een ee ee ae ee eee oe Se ee eee oO e cy poco nono kesalahan dan kelalaian yang clakukan oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek. Konsultan perencana, konsultan arsitek, konsultan lain dan termasuk kontraktor. Yang dijamin adalah berikan menimbulkan kerusakan atau tuntutan’ dari ketiga.ersity and working together, we have obtained a competitive edge in the industry. 2.Surety Bond Biasanya kontraktor yang akan ditunjuk sebagai pelaksana proyek dipilih ‘melalui lelang (tender), untuk memastikan perusahaan pemenang tender akan melaksanakan proyek sesuai dengan penawarannya maka mereka diminta untuk menyediakan jaminan dalam bentuk surety yang iterbitkan oleh perusahaan asuransi atau bank garansi yang diterbitkan ‘leh bank. Jika mereka gagal, maka jaminan itu akan dicairkan. Surety Bond diterbitkan oleh perusahaan asuransi. ‘3, Jaminan Pelaksanaan/Bank aransi ‘Setelah kontraktor ditunjuk, untuk memastikan kontraktor mampu menyelesaikan proyek sesuai dengan kontrak maka kontraktor dliminta untuk menyediakan Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk Bank Garansi Bank Garansi dapat diterbithan dalam bentuk contra bank ‘guarantee (kontra bank garani) yatu hasil kerjasama antara bank ‘dengan perusahaan asuransi ‘Secara cash flow kontra bank garansi sangat meringankan bagi kontraktor karena collateral disediakan oleh perusahaan, rontraktor cukup dengan membayar premi asuransi dan Fee bank. 4. Advance Payment Guarantee ‘ka di dalam kontrak disetujui adanya vang muka Cadvance payment), untuk memastikan bahwa kontraktor akan menggunakan ang sebut sesuai dengan kontrak, biasanya pihak owner meminta gan bank garanei untuk memastikan kontraktor penggunaan vang, untuk proyek. Sepertihalnya jaminan pelaksanaan, i tia puladertan dala bertkcontabankgran eer uD Risks/Third Party Liability (CAR/EAR/TPL) Insurance See OTe oe rey pera es Pee CC ay kecelakaan yang menyebabkan terjadinya eee re ee ne cy ear aye ec) Sa Lear aoa eerieantsctn seri Deir (MCC LTS Equipment All Risks (CPE) STUCCO b C9 Crete cae elie arts dipastikan bahwa semuanya sudah CIEE US Cuesta) CI SUM LINC) NEE RCU ECAC nt ron ci ciretitit a tabrakan, alat merusak proyek, akibat bencana EIEN UR Cla Cle 7. Asuransi Pengangkutan Barang - Marine Cargo Insurance io Setiap barang yang dikirim untuk kepentingan proyek khusus komponen Mechanical Electrical, Structure, plant dan lain-lain harus diasuransikan atas PCN CUS u Cu eum CUCU OL CRC Ens Le re CUS MCC Ore fe) Pet ue ee C eee Renee te ate a eee Cy Leo ean’ setiap pekerja yang terlibat di Pte nt een elegy Pane 9. Asuransi atas peralatan milik kontraktor lainnya Bangunan bedeng beserta_ isinya, stock material milik kontraktor dan lain-lain atas resiko kebakaran, pencurian, bencana alam dan lain- lain. Jaminan asuransinya dalam bentuk polis asuransi Commercial NUS cs Te Lo) ETC Me OM Ly aL Pe TL risks) seperti a pelaksanaan, jaminan va Bro gee cot cE eC a Trt Bond/obligasi Obligasi adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pemegangnya dengan imbalan bunga sejumlah tertentu, Perusahaan yang menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana dalam jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi taba ditahahan maupun dari utang bank. Obligasi memi masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai dengan 20 tahun), oleh karena itu apabila perusahaan menerbitkan ‘obligasi akan menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang. Menurut Surya dan Nasher (2011) menyatakan bahwa tujuan Renting yang relatar balakangi perusahaan dalam menerbitian taranya adalah jumlah dana yang dibutuhkan akan rou eka! nya sesuai dengan kemampuan pasar dalam menyerap kebutuhan obligasi tersebut, serta kemampuan pihak penjamin emisi dalam memberikan komitmen jumlah penerbitan obligasi. Utang obligasi akan dibayarkan pada masa yang telah ditentukan. Atas pinjaman tersebut investor balan berupa bunga modal. Sebagai salah satu instrumen pasar modal, penerbitan obligasi lebih menguntungkan dibandingkan dengan pinjama bank, karena beban bunga yang ditanggung emiten lebih kec dan dapat dibayar secara berkala, akan tetapi instrumen obligasi akan dapat merugikan jika investor kurang mengerti dan tidak memperhatikan tentang obligasi_ yang investasikannya, 1. Nilai nominal (Face value) yang terkandung dalam obligasi merupakan nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi saat waktunya nanti obligasi telah masuk jatuh tempo (maturity). 2. Bungan kupon (coupon rate) merupakan tingkat bunga yang akan diterima oleh pemegang obligasi (investor) secara periodik atau berkala saat waktu pembayaran bunga sesvai kesepakatan atau kontrak dilakukan. 3. Waktu jatuh tempo (maturity) adalah tanggal dimana penerbit obligasi (issuer) memiliki kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjaman obligasi kepada pemegang obligasi Cinvestor). 4. Penerbit obligasi/emiten (issuer), menjadi salah satu Faktor yang berpengaruh tarhadap diakukannya pembelian atau tidak oleh seorang investor. Dengan mengetal ee ete heced aeeteri estan dapat etaee niet oe serta memetakan risiko jika dilakukan pembelian obligasi. wile Sn vo eZ Kebijakan Akuntansi Obligasi BUMN Sektor Konstruksi Perusahaan umumnya menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk — mendapatkan pendanaan tambahan, _tanpa mempengaruhi_persentase kepemilikan perusahaan. Ketika menerbitkan obligasi, maka pihak perusahaan (issuer) mer kewajiban di masa depan kepada investor yang memegang obligasi perusahaan sesuai dengan kontrak perjanjian. Kewajiban tersebut adalah kewajiban untuk membayarkan bunga sebagai pendapatan investor secara berkala atau periodik, dan juga membayarkan pokok pada saat jatuh tempo. Di dalam proses pencatatan, hingga pelaporan kevangan perusahaan terkait dengan ol terdapat kebijakan perusahaan yang diambil, berikut tinjavan terkait kebijakan akuntansi obligasi BUMN sektor konstruksi. Penyajian Obligasi BUMN Sektor Konstruksi dari salah satu PT. Washita Karya (Persero), Tbk perusahaan TTerkait dengan penyajian obigasi menurut PSAK SO (Revisi 204) PT. Waskita Karya juga mengklacifikasikan kevangan obligasi pada bagian kewajiban jangka panjang dalam Laporan Posisi Kevangan (Neraca) untuk pokok obligas! ‘maupun bunga obigas,apabila waktu jatuh tompe masi lebih dart I tahun. Apabila waktu jatuh tompo kurang dari satu tahun maka akan dlakukan reklsifikasi di dalam Laporan Possi Kevangan menjadi kewaiban jangka pendek. Kemudian plaporan yang dibuat dalam Laporan Possi Kevangan adalah berdasarkan nila wajar instrumen kevangan. Pengakvan dan Pengukuran Obligasi BUMN sektor Konstruksi dari salah satu perusahaan PT. Washita Karya (Persero}, Tbk Pengakuan dan pengukuran labiltas kevangan PT. Waskita Karya adalah jika dan hanya jika PT. Washita dan kkonsoliasian menjadi salah satu pihak dalam kontrak instrumen yang bersangkutan. pada proses penerbitan obligai, arena PT. Waskita adalah sebagai penerbit (issuer), maka wajb mengakuinya sebagai liabltas kevangan. Pada ‘pengukuraniabiltas kevangan awalnya PT, Waskita Karya menilainya pada nila wajar. Apabila tidak melavi pengukuran flat wajar maka nila wajar ditambah atau diturang dengan biaya transacki (hiaya emisi obliges) yang diatibusikan ‘ecara langsung dengan perolehan penerbitan liabilitas kevangan. Kemudian pada tahun selanjutnya perusahsan ‘mengukur nla dar abilitas kevangan dicurang atau ditambahn dengan biaya amortisas yang dhitung dengan metode suku bunga ofektif. a \” TérimA I * KASIM!

You might also like