You are on page 1of 11

ABSTRACT

Title Comparison of the Effect of Olanzapine Treatment with Risperidone on Improving


Cognitive Function in Schizophrenia Patients
Background Schizophrenia is a mental disorder that has a significant impact on individuals,
families and society in general. A consistent association between neurocognitive disorders in
schizophrenic patients and various important aspects has been proven. Olanzapine and
risperidone are antipsychotics commonly used in clinics and can improve cognitive function
in schizophrenia patients.
Objective This study aims to determine the comparative effect of olanzapine and
risperidone treatment on improving cognitive function in schizophrenia patients
Methods Experimental research by measuring pre and post tests with random group
selection. The number of subjects was 40, divided into the risperidone group, 20 subjects
and the olanzapine group, 20 subjects. To assess cognitive function, the SCORSVI scale
was used. Repeated Annova test, Friedman test, Wilcoxon post-hoc analysis, Wilcoxon test,
Mann-Withney were carried out.
Results There was a significant change in SCORSVI in the risperidone group p 0.002 and
olanzapine p 0.000. There was no comparison of SCORSVI between the risperidone and
olanzapine groups p 0.21 (p<0.05)
Conclusion Olanzapine is better at improving cognitive function in schizophrenia patients
than Risperidone
Keywords Schizophrenia, Risperidone, Olanzapine, Cognitive Function

Latar Belakang
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan yang melemahkan, terutama ditandai
dengan gejala positif, gejala negatif dan gangguan kognitif (Niitsu et al., 2014).
Skizofrenia dianggap sebagai salah satu dari 10 gangguan paling umum di dunia,
karena sekitar 1% populasi umum menderita skizofrenia (Ganguly et al., 2018).
Angka kejadian skizofrenia secara global mencapai 23 juta jiwa pada tahun 2018.
Angka kejadian skizofrenia di Indonesia hanya sebesar 0,67% namun angka
kejadian skizofrenia di Sulawesi Selatan mencapai 8,85% (Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), 2018; World Health Organization, 2017; Riskesdas, 2018).
Sebagian besar pasien skizofrenia mengalami gangguan kognitif yang
mencapai sebesar 75-85% pasien (Niitsu et al., 2014; Talreja et al., 2013).
Gangguan kognitif terdiri dari gangguan di beberapa domain kognitif, seperti
kecepatan pemrosesan, perhatian, memori kerja, pembelajaran verbal dan visual,
pemecahan masalah dan kognisi sosial. Gangguan kognitif ditemukan bahkan pada
episode pertama skizofrenia. Gangguan kognitif merupakan proses yang melibatkan
faktor genomik, neurobiologis, dan neuroanatomik yang berinteraksi satu sama lain
dengan cara yang kompleks (Martínez et al., 2021).
Gejala kognitif skizofrenia sebagian besar diabaikan dalam pengobatan
skizofrenia, namun dalam beberapa tahun terakhir, ada minat yang berkembang
dalam penelitian gangguan kognitif. Hal ini karena gangguan kognitif menjadi salah
satu gejala pertama yang bermanifestasi pada skizofrenia, melumpuhkan pasien
skizofrenia, dan berkontribusi pada gangguan fungsional (Martínez et al., 2021).
Gangguan kognitif memiliki dampak yang lebih besar pada aktivitas sehari-hari
daripada gejala positif dan negatif sehingga gangguan neurokognitif dapat menjadi
target klinis untuk mengevaluasi pengobatan gangguan kognitif skizofrenia (Cuesta
et al., 2001). Perawatan yang memperbaiki disfungsi kognitif memiliki implikasi
penting untuk prognosis dan hasil jangka panjang (Broerse et al., 2002).
Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa antipsikotik atipikal baru mampu
meningkatkan fungsi kognitif pada skizofrenia yang lebih besar daripada pengobatan
antipsikotik konvensional (Cuesta et al., 2001). Obat antipsikotik baru seperti
olanzapine dan risperidone dilaporkan dapat meningkatkan fungsi kognitif pasien
skizofrenia (Broerse et al., 2002).
Baik olanzapine maupun risperidone merupakan antipsikotik yang umum
digunakan di klinik, tetapi mekanisme kerjanya, efikasi dan efek sampingnya
berbeda. Risperidone dapat secara efektif bergabung dengan reseptor dopamin D2
dan reseptor 5-hidroksitriptamin dan memiliki efek yang baik dalam memperbaiki
gejala positif seperti gangguan perilaku dan gangguan emosi dan gejala negatif
seperti kehilangan kemauan, namun efek pada kemampuan kognitif pasien masih
perlu ditingkatkan (L. Yang & Qi, 2021). Olanzapine dilaporkan mempunyai efek
pada fungsi kognitif yang lebih baik dibandingkan obat antipsikotik lainnya.
Penelitian sebelumnya dilaporkan oleh Penelitian Cuesta et al. (2001) bahwa terapi
olanzapine selama 3 bulan meningkatkan simtomatologi negatif dan memori verbal
yang lebih besar daripada kelompok antipsikotik lain.
Atas dasar ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian perbandingan
pengaruh pengobatan olanzapine dan risperidone terhadap perbaikan fungsi kognitif
pada pasien skizofrenia.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menggunakan desain penelitian
pra dan pasca tes dengan pemilihan kelompok acak, yang mana pengukuran
variabel dilakukan sebelum dan setelah perlakuan. Penelitian ini dilakukan di Rumah
Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan. Populasi dalam penelitian ini
ada semua pasien skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi
Provinsi Sulawesi Selatan. Sampel dalam penelitian ini ada semua pasien
skizofrenia fase stabil yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi
Sulawesi Selatan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Pasien skizofrenia

Kriteria inklusi

Kriteria ekslusi

Menyetujui informed consent

Data awal (sebelum perlakuan)


Melakukan penilaian SCoRS V BI

Terapi risperidon 4 mg/hari Terapi olanzapine 10 mg/hari

Minggu ke-6 setelah perlakuan


Melakukan penilaian SCoRS V BI

Pengumpulan data

Analisis Data

Hasil

Kesimpulan

Alur Penelitian
Hasil Penelitian
Karakteristik Sosiodemografi

Variabel Kelompok Variabel n %


20-25 6 15
26-30 7 17,5
Usia (tahun) 31-35 9 22,5
36-40 11 27,5
41-45 7 17,5
Bugis 14 35
Makassar 7 17,5
Suku Toraja 9 22,5
Mandar 4 10
Lainnya 6 15
Menikah 16 40
Status Belum Menikah 21 52,5
Cerai 3 7,5
SD 13 32,5
SMP 9 22,5
Pendidikan Terakhir
SMA 16 40
D3/Sarjana 2 5
1 Tahun 7 17,5
2 Tahun 4 10
Onset Penyakit
3 Tahun 12 30
4 Tahun 17 42,5
Sumber : Data Primer

Perubahan Nilai SCORSVI pada kelompok risperidone dan kelompok olanzapine


pada Minggu ke-0 dan Minggu ke-6 (n=20)

Perubahan Nilai SCORSVI pada


Minggu ke 0-6
Kelompok p
Minggu-0 Minggu-6

Risperidone 7.85 ± 0.56 7.20 ± 0.43 0,002

Olanzapine 7.76 ± 0.50 6.83 ± 0.42 0,000

Sumber: data primer; Mean ± SD; Wilcoxon


Grafik Perubahan Niai SCORSVI pada kelompok
10 Risperidone dan kelompok Olanzapine Minggu ke 0-6
9
8
7
SCORSVI
6
5
4
3
2
1
Minggu 0 Minggu 6

Risperidone Olazapine

Perbandingan Nilai SCORSVI pada kelompok Risperidone dan kelompok Olanzapine


pada Minggu ke 0-6 (n=40)

Perbandingan Nilai SCORSVI pada


Kelompok p
Minggu ke 0-6

Risperidone -0.66 ± 0.72


0.21
Olanzapine -0.93 ± 0.48

Sumber: data primer; Mean ± SD; Mann-Whitney test

Grafik Perbandingan Niai SCORSVI pada kelompok


10
Risperidone dan kelompok Olanzapine Minggu ke 0-6
9 *
8 *
7

6
SCORSVI

1
Minggu 0 Minggu 6

Risperidone Olazapine

*p < 0.05
Pembahasan
Skizofrenia Merupakan gangguan kejiwaan yang melemahkan, terutama
ditandai dengan gejala positif, gejala negatif dan gangguan kognitif (Niitsu et al.,
2014). Skizofrenia dianggap sebagai salah satu dari 10 gangguan paling umum di
dunia, karena sekitar 1% populasi umum menderita skizofrenia (Ganguly et al.,
2018). GDNF merupakan faktor neurotropik yang mendukung kelangsungan hidup
neuron motorik dan sistem dopaminergik sehingga dinyatakan bahwa GDNF
berkaitan dengan hipotesis perkembangan saraf skizofrenia dan kadar GDNF serum
berhubungan dengan gejala kognitif (Tıkır et al., 2021). Penelitian yang dilakukan
oleh Turkmen et al. (2021) melaporkan bahwa kadar serum GDNF ditemukan lebih
rendah pada pasien skizofrenia dibandingkan pada kontrol yang sehat.
Pada penelitian kami menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan nilai
SCORSVI pada kelompok risperidone dan olanzapine, yang menandakan adanya
perbaikan gejala kognitif pada pasien skizofrenia yang menjalani terapi risperidon
dan olanzapine. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2. Hasil ini sesuai dengan literatur
yang menyatakan bahwa baik Olanzapine dan Risperidone merupakan antipsikotik
yang umum digunakan di klinik, tetapi mekanisme kerjanya, efikasi dan efek
sampingnya berbeda. Risperidone dapat secara efektif bergabung dengan reseptor
dopamin D2 dan reseptor 5-hidroksitriptamin dan memiliki efek yang baik dalam
meningkatkan gejala positif seperti gangguan perilaku dan gangguan emosi dan
gejala negatif seperti kehilangan kemauan, namun efek pada kemampuan kognitif
pasien masih perlu ditingkatkan (L. Yang & Qi, 2021).
Terapi risperidone dan olanzapine, sebagai antipsikotik atipikal, telah terbukti
memiliki dampak positif terhadap beberapa aspek fungsi kognitif pada individu
dengan gangguan skizofrenia. Risperidone merupakan antipsikotik generasi kedua
yang memiliki afinitas tinggi untuk beberapa reseptor termasuk 5-HT2A serotonin,
D2 dopamin, 1, 2 adrenergik, dan reseptor histamin. Risperidone telah banyak
digunakan untuk skizofrenia akut dan kronis dan dapat meringankan gejala
skizofrenia dan meningkatkan kinerja sosial dan individu (Chen et al., 2020).
Kemudian Olanzapine merupakan obat antipsikotik generasi kedua turunan
thienobenzodiazepine yang bekerja terutama pada reseptor dopamin dan serotonin
(Latifeh et al., 2019; Thomas & Saadabadi, 2022). Olanzapine memiliki profil
farmakologis yang unik yaitu memiliki afinitas untuk dopamin D1, D2, D3, D4, D5,
serotonin 5-HT2A, 5-HT2B, 5-HT2C, kolinergik muskarinik (m1-m5), a1-adrenergik,
dan reseptor histamin H1 (Ishigooka et al., 2001). Perbaikan fungsi kognitif
berhubungan dengan aksi olanzapine pada reseptor dopamin D2 di jalur mesolimbik
sebagai antagonis, menghalangi dopamin dari aksi potensial pada reseptor pasca-
sinaptik (Thomas & Saadabadi, 2022).
Kemudian perbandingan hasil nilai SCORSVI pada penelitian ini menunjukkan
bahwa bahwa tidak terdapat perbandingan yang signifikan perubahan nilai
SCORSVI pada kelompok risperidone dan olanzapine, akan tetapi pada penelitian
ini dapat di lihat bahwa kelompok yang mendapatkan terapi risperidone memiliki nilai
SCORSVI lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan terapi
olanzapine yang memiliki nilai SCORSVI lebih rendah. Hal ini dapat dilihat pada
tabel 5.4. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(McGurk, et al., 2004) bahwa olanzapine dapat meningkatkan beberapa domain
kognitif, termasuk domain yang diketahui penting dalam hasil fungsional seperti
pembelajaran verbal, memori, dan perhatian, dan termasuk memori verbal dan
spasial. Pengobatan dengan olanzapine selama 6 bulan dikaitkan dengan
peningkatan yang signifikan pada ukuran perhatian, kefasihan verbal, perhatian
selektif, fungsi eksekutif, pembelajaran dan memori verbal dan visual, dan pelacakan
psikomotorik.
Kemudian salah satu penelitian yang dilakukan oleh (Noh et al., 2020)
menunjukan bahwa olanzapine lebih baik daripada risperidone dalam
mempertahankan kemampuan yang terkait dengan perhatian dan memori kerja.
Pada penelitian tersebut, hasil evaluasi perhatian dan memori kerja, secara
signifikan lebih tinggi pada kelompok olanzapine daripada kelompok risperidone,
tetapi perbedaan dalam skor jumlah respons yang benar selama tes persepsi
kedalaman yang mengevaluasi keterampilan vi- suospasial, tidak signifikan. Pada
penelitian (Houthoofd et al., 2008) kelompok risperidone oral menunjukkan
hubungan dengan peningkatan fungsi dalam domain kognitif kecepatan
pemrosesan, perhatian/kewaspadaan, pembelajaran dan memori verbal dan visual,
serta penalaran dan pemecahan masalah pada pasien dengan skizofrenia. Efek
kognitif serupa ditemukan dengan risperidone, olanzapine, dan quetiapine pada
domain memori kerja verbal dan penalaran dan pemecahan masalah, serta
kefasihan verbal.
Pada penelitian kami dengan menggunakan SCORS-VI menunjukan bahwa
tidak terdapat perbedaan bermakna . Walaupun tidak terdapat perbandingan yang
bermakna antara kelompok Risperidone dan Olanzapine, namun terdapat
kecenderungan bahwa Olanzapine lebih besar pengaruhnya dalam perbaikan fungsi
kognitif pada pasien skizofernia dibandingkan Risperidone. Kemudian penelitian
yang dilakukan oleh (Hou et al., 2020) menujukan bahwa Risperidone, olanzapine,
dan aripiprazole berpotensi meningkatkan kinerja kognitif pada skizofrenia episode
pertama, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat perbaikan yang
ditemukan antar obat. Akan tetapi Olanzapine dapat meningkatkan kecepatan
pemrosesan, pembelajaran kosa kata dan ingatan, perhatian/kewaspadaan, dan
fungsi eksekutif. Olanzapine, antipsikotik atipikal, juga terbukti menstimulasi
proliferasi oligodendrit, tetapi menghambat OPC (Kimoto et al., 2011).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat perbaikan fungsi kognitif dengan nilai rata rata lebih besar pada
kelompok yang mendapatkan terapi pengobatan Olanzapine pada minggu ke-
6 penelitian.
2. Tidak terdapat perbedaan perubahan fungsi kognitif yang bermakna antara
kelompok yang mendapatkan terapi pengobatan risperidone dan olanzapine
pada minggu ke-6 penelitian.
Saran
Berdasarkan penelitian, pembahasan dan simpulan yang diperoleh, maka
saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme neurobiologis yang
mendasari perbaikan fungsi kognitif pada pasien skizofrenia yang menerima
terapi Risperidone dan Olanzapine.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping yang mungkin
timbul dari terapi Risperidone dan Olanzapine, serta mengevaluasi variabilitas
respons pasien terhadap kedua jenis obat tersebut.
3. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pertimbangkan penambahan
analisis biomarker tambahan yang dapat memberikan wawasan lebih
mendalam tentang perubahan biologis yang terjadi selama terapi.
4. Mempertimbangkan pemberian Olanzapine pada pasien Skizofrenia sebagai
terapi dengan efek perbaikan kognitif yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Benson, K. L., & Feinberg, I. (2017). Chapter 139 - Schizophrenia. In Principles and
Practice of Sleep Medicine (Sixth Edit). Elsevier Inc.
https://doi.org/10.1016/B978-0-323-24288-2.00139-2
Broerse, A., Crawford, T. J., & Den Boer, J. A. (2002). Differential effects of
olanzapine and risperidone on cognition in schizophrenia? A saccadic eye
movement study. Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences, 14(4),
454–460. https://doi.org/10.1176/jnp.14.4.454
Chia, M. Y., Chan, W. Y., Chua, K. Y., Lee, H., Lee, J., Lee, R., Lim, C., Tay, E.,
Woon, P. S., Keefe, R. S. E., & Sim, K. (2010). The Schizophrenia cognition
Rating Scale: Validation of an interview-based assessment of cognitive
functioning in Asian patients with schizophrenia. Psychiatry Research, 178(1),
33–38. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2010.03.020
Citrome, L., McEvoy, J. P., Todtenkopf, M. S., McDonnell, D., & Weiden, P. J.
(2019). A commentary on the efficacy of olanzapine for the treatment of
schizophrenia: The past, present, and future. Neuropsychiatric Disease and
Treatment, 15, 2559–2569. https://doi.org/10.2147/NDT.S209284
Cuesta, M. J., Peralta, V., & Zarzuela, A. (2001). Effects of olanzapine and other
antipsychotics on cognitive function in chronic schizophrenia: A longitudinal
study. Schizophrenia Research, 48(1), 17–28. https://doi.org/10.1016/S0920-
9964(00)00112-2
Ganguly, P., Soliman, A., & Moustafa, A. A. (2018). Holistic Management of
Schizophrenia Symptoms Using Pharmacological and Non-pharmacological
Treatment. Frontiers in Public Health, 6(June).
https://doi.org/10.3389/fpubh.2018.00166
Hou, Y., Xie, J., Yuan, Y., Cheng, Z., Han, X., Yang, L., Yu, X., & Shi, C. (2020).
Neurocognitive effects of atypical antipsychotics in patients with first-episode
schizophrenia. Nordic Journal of Psychiatry, 74(8), 594–601.
https://doi.org/10.1080/08039488.2020.1771767
Ishigooka, J., Murasaki, M., Miura, S., Kamijima, K., Kudo, Y., Nakajima, T.,
Nishimura, T., Saito, M., Sakai, T., Yagi, G., & Yamauchi, T. (2001). Efficacy
and safety of olanzapine, an atypical antipsychotic, in patients with
schizophrenia: Results of an open-label multicenter study in Japan. Psychiatry
and Clinical Neurosciences, 55(4), 353–363. https://doi.org/10.1046/j.1440-
1819.2001.00875.x
Kahn, R. S., Sommer, I. E., Murray, R. M., Meyer-Lindenberg, A., Weinberger, D. R.,
Cannon, T. D., O’Donovan, M., Correll, C. U., Kane, J. M., Van Os, J., & Insel,
T. R. (2015). Schizophrenia. Nature Reviews Disease Primers, 1(November).
https://doi.org/10.1038/nrdp.2015.67
Keefe, R. S. E., Davis, V. G., Spagnola, N. B., Hilt, D., Dgetluck, N., Ruse, S.,
Patterson, T. L., Narasimhan, M., & Harvey, P. D. (2015). Reliability, Validity
and Treatment Sensitivity of the Schizophrenia Cognition Rating Scale. Eur
Neuropsychopharmacol, 25(2), 176–184.
https://doi.org/10.1016/j.euroneuro.2014.06.009.Reliability
Kumar, P. N. S., Anish, P. K., & Rajmohan, V. (2016). Olanzapine has better efficacy
compared to risperidone for treatment of negative symptoms in schizophrenia.
Indian Journal of Psychiatry, 58(3), 311–316. https://doi.org/10.4103/0019-
5545.192016
Martínez, A. L., Brea, J., Rico, S., de los Frailes, M. T., & Loza, M. I. (2021).
Cognitive deficit in schizophrenia: From etiology to novel treatments.
International Journal of Molecular Sciences, 22(18).
https://doi.org/10.3390/ijms22189905
McCutcheon, R. A., Keefe, R. S. E., & McGuire, P. K. (2023). Cognitive impairment
in schizophrenia: aetiology, pathophysiology, and treatment. Molecular
Psychiatry, 1–17. https://doi.org/10.1038/s41380-023-01949-9
McCutcheon, R. A., Reis Marques, T., & Howes, O. D. (2020). Schizophrenia - An
Overview. JAMA Psychiatry, 77(2), 201–210.
https://doi.org/10.1001/jamapsychiatry.2019.3360
McGurk, S. R., Lee, M. A., & Jayathilake, K. (2004). Cognitive Effects of Olanzapine
Treatment in Schizophrenia. MedGenMed, 6(2), 27.
Penadés, R., Franck, N., González-Vallespí, L., & Dekerle, M. (2019). Neuroimaging
Studies of Cognitive Function in Schizophrenia. Advances in Experimental
Medicine and Biology, 1178(March), v–vi. https://doi.org/10.1007/978-3-030-
05542-4
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Persebaran Prevalensi
Skizofrenia/Psikosis di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI.
Riskesdas. (2018). Laporan Provinsi Sulawesi Selatan Riskesdas 2018. In Badan
Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan (Vol. 110, Issue 9).
http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/lpb/article/view/3658
Takeuchi, H., Suzuki, T., Remington, G., Bies, R. R., Abe, T., Graff-Guerrero, A.,
Watanabe, K., Mimura, M., & Uchida, H. (2013). Effects of risperidone and
olanzapine dose reduction on cognitive function in stable patients with
schizophrenia: An open-label, randomized, controlled, pilot study.
Schizophrenia Bulletin, 39(5), 993–998. https://doi.org/10.1093/schbul/sbt090
Talreja, B. T., Shah, S., & Kataria, L. (2013). Cognitive function in schizophrenia and
its association with socio-demographics factors. Ind Psychiatry J, 22(1), 47–53.
Vardanyan, R. (2017). Piperidine-Based Nonfused Biheterocycles With C–N and C–
C Coupling. Piperidine-Based Drug Discovery, 1, 241–267.
https://doi.org/10.1016/b978-0-12-805157-3.00007-7
World Health Organization. (2017). Mental health ATLAS 2017 state profile. Geneva:
World Health Organization. World Health Organization; WHO.
Zhou, Y., Li, G., Li, D., Cui, H., & Ning, Y. (2018). Dose reduction of risperidone and
olanzapine can improve cognitive function and negative symptoms in stable
schizophrenic patients: A single-blinded, 52-week, randomized controlled study.
Journal of Psychopharmacology, 32(5), 524–532.
https://doi.org/10.1177/0269881118756062

You might also like