Professional Documents
Culture Documents
Putusan Pengadilan Pajak 2
Putusan Pengadilan Pajak 2
Ri Poe penjelasan sebagai berikut:
a. Dasar a \dikan dasar koreksi tidak memenuhi ketentuan yang
ened we Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
tu
ok? Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-08/PJ.42/2002 ("SE-08") yang
menjadi dasar hukum Terbanding untuk melakukan koreksi fiskal positif tas
pendapatan bunga NPL tidak memenuhi asas “dapat, dilak a
sebagaimana diatur di dalam pasal 5 huruf d UU-12 pw annya
sebagai berikut
Halaman 41 dari 139 haleman. 6 aa WA Tahun 2024
BUT Standard Chartered Bank
Salinan Putusan Pengadilan Pajak ini merupakan informasi untuk publik yang tidak dapat dijadikan sebagai alat
bukti melakukan upaya hukum dan tidak untuk dipegjualbelikan.ne
om
Disclaimer
Salinan Putusan Pengadilan Pajak
set pe. kemenkeu.go.id
teats 5
“Dalam ntuk =Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan
berd: a3" asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang
tr kej
2jelasan tujuan;
. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
¢. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan; py
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan; p»
f. kejelasan rumusan; dan 2
g. keterbukaan.” wn
cnn por
Huruf,
MS dengan “asas dapat dilaksanakan" adalah bahwa setiap
g ntukan Peraturan Perundang-undangan harus —memperhitungkan
efektivitas Peraturan Perundang-undangan tersebut di dalam masyarakat, baik
secara filosofis, sosiologis, maupun yuridis.
bahwa nasabah-nasabah yang memiliki pinjaman yang telah masuk dalam
kategori NPL merupakan nasabah yang sud: sylcersion kesulitan dalam
melunasi pinjamannya. Jika_persyaral ako addendum dengan
nasabah yang pinjamannya PL diwajibkan, maka hal tersebut
AS tidak lazim dan sangat sulit untuk dapat
ay iktek bisnis perbankan oleh seluruh Bank, serta
dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") maupun
merupakan_ hal
diimplemer
ey
ikan
oa iesia ("BI"). Hal ini juga dapat menimbulkan moral hazard bagi
bah tersebut untuk tidak melakukan pembayaran atas sisa bunga
Pinjamannya karena Bank dianggap telah merelakan dan tidak a
penghasilan berupa bunga dari pinjaman tersebut; pow
Halaman 42 dari 139 halaman. 8 ‘iaall WA Tahun 2024
BUT Standard Chartered Bank
Salinan Putusan Pengadilan Pajak ini merupakan informasi untuk publik yang tidak dapat dijadikan sebagai alat
bukti melakukan upaya hukum dan tidak untuk diperjualbelikan.Salinan Putusan Pengadilan Pajak
setpp.kemenkeu.go.id
bahwa di sisi lain, sebagian nasabah yang memiliki pinjaman yang telah masuk
dalam ka! hen juga merupakan nasabah-nasabah yang ingin melepaskan
ke
diri n’mereka untuk melunasi pinjaman mereka dan seringkali sulit
‘Pi Jungi sehingga tidak memungkinkan untuk membuat addendum;
ps bahwa oleh karena itu, persyaratan adanya addendum dengan nasabah
‘
sebagaimana disebutkan dalam SE-08 tidak =memenuhi is “dapat
dilaksanakan" sebagaimana diatur di dalam UU-12; \ BX
bahwa selain itu, SE-08 bahkan tidak wet Bia penghasilan
.
bunga kredit non-performing harus dit ;sarkan accrual basis, tetapi SE-
08 hanya semata-mat yenghasilan bunga kredit NPL digunakan
untuk pelunasan pi ing terlebih dahulu, yang mana selaras dengan
Pera Ww yesia Nomor 14/15/PBI/2012 ("PBI-14”) dan PSAK 23;
mengatur bahwa tidak diperbolehkan memperluas, mempersempit atau
menambah pengertian terhadap suatu peraturan
bahwa lampiran I Poin 176, 186 dan Poin 270 UU-12 menyatakan sebagai
berikut
Poin 176: pe
“Penjelasan berfungsi sebage ii pembentuk Peraturan Perundang-
undangan atas norma tu dalam batang tubuh. Oleh karena itu, penjelasan
hanya memuat ur lap kata, frasa, kalimat atau padanan kata/istilah
yang dapat disertai dengan contoh. Penjelasan sebagai
tuk memperjelas norma dalam batang tubuh tidak boleh
s.
Ene ngakibatkan terjadinya ketidakjelasan dari norma yang dimaksud.”
a
2 BUT Standard Chartered Bank
Disclaimer
Salinan Putusan Pengadilan Pajak ini merupakan informasi untuk publik yang tidak dapat dijadikan sebagai alat
bukti melakukan upaya hukum dan tidak untuk dipetjualbelikan.Salinan Putusan Pengadilan Pajak
setpp.kemenkeu.go.id
oin 186:
“Rumusan p
ti
/asan pasal demi pasal memperhatikan hal sebagai berikut
ngan dengan materi pokok yang diatur dalam batang tubuh;
mperluas, mempersempit atau menambah pengertian norma yang
a
. ada dalam batang tubuh;
Pb ¢. tidak melakukan pengulangan atas materi pokok yang diatur dalam batang
‘
d.
tubuh;
tidak mengulangi uraian kata, istilah, frasa, atau p py telah
dimuat di dalam ketentuan umum; dan/atau f
fe. tidak memuat rumusan react
Poin 270 \f
“Untuk "CS rangan, qunakan kata dilarang,.”
g WY di atas, Terbanding seharusnya tidak memperiuas atau
en
th_ketentuan larangan penangguhan pendapatan bunga atas kredit
non-performing apabila tidak melampirkan perjanjian tambahan atau addendum
atas perjanjian kredit non-performing di dalam lampiran SPT Tahunan PPh
Badan mengingat baik UU PPh maupun KEP-184 tidak menyatakan larangan
sebagaimana dimaksud
c. Senyata-nyatanya tidak terdapat peneri i Debitur yang dianggap
‘sebagai “pendapatan bunga 'v ding
Dasar Huk ps
+P e) AVF JU PPh beserta Penjelasannya
¢ + Pe graf 28 PSAK 23
et Penjelasan Pemohon Bandin \
Bahwa Pasal 4 ayat (1) UU PPh beserta ome be.
b
berikut:
Halaman 4 dai 199 halaman, vegan 152019/PP/M.A Tahun 2024
2 BUT Standard Chartered Bank
Disclaimer
Salinan Putusan Pengadilan Pajak ini merupakan informasi untuk publik yang tidak dapat dijadikan sebagai alat
bukti melakukan upaya hukum dan tidak untuk diperjualbelikan.Salinan Putusan Pengadilan Pajak
setpp.kemenkeu.go.id
Pasal 4 ayat (1) UU PPh:
“Yang objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan
of némis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang
ie i Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakal untuk
1si atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan,
Lp dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:...”
‘
Penjelasan Pasal 4 ayat (1) UU PPh: 1
Pengertian penghasilan dalam Undang-Un memperhatikan
adanya penghasilan dari sumber cw telapi pada adanya tambahan
kemampuan ekonomis.
Tambahan “poi ng SY atau diperoleh Wajib Pajak
merupakan & ngenai kemampuan Wajib Pajak tersebut untuk
ikut ZR Py biaya yang diperlukan pemerintah untuk kegiatan
nc BF
ilihat dari penggunaannya, penghasilan dapat dipakai untuk konsumsi dan
dapat pula ditabung untuk menambah kekayaan Wajib Pajak...”
bahwa pengertian penghasilan di atas juga sejalan dengan pengertian
penghasilan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No.23
tentang Pendapatan, di mana pada beer fee 23 mengatur mengenai
saat pengakuan pendapatan oe va
“Penghasilan didefinisikan a ekonomi selama suatu
periode akuntansi_ dalam\ be pre oa atau penambahan aset
Pendapatan pte ungkinan besar manfaat ekonomik masa depan
Eo tas dan manfaat ini dapat diukur secara andal...”
bY, lanjut, Paragraf 28 PSAK 23 menyatakan sebagai berikut:
et Grn yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh lain RN
‘menghasilkan bunga, royalti dan dividen diakui dengan dasar <\w
paragraf 29, diakui jika pow
BUT Standard Chartered Bank
Disclaimer
Salinan Putusan Pengadilan Pajak ini merupakan informasi untuk publik yang tidak dapat dijadikan sebagai alat
bukti melakukan upaya hukum dan tidak untuk diperjualbelikan.Salinan Putusan Pengadilan Pajak
setpp.kemenkeu.go.id
a) Kemungkinan besar manfaat okonomi sehubungan dengan transaksi
tersel mengalir ke entitas; dan
Juilal Patan dapat diukur secara andal,”
Ww? ihwa berdasarkan pengertian penghasilan menurut Pasal 4 ayat (1) UU PPh
p&X dan Paragraf 28 PSAK-23 di atas, telah sangat jelas bahwa pendapatan bunga
i atas non-performing diakui sebagai penghasilan/ pendapatan apabila terdapat
manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas Pemohon Banding tambah
kekayaan Pemohon Banding; 2 fh
bahwa lebih lanjut, KEP-184 sendi jtkan sehubungan dengan adanya
perubahan Paragrat 2! 31 tentang Akuntansi Perbankan (revi
tahun 2000). vis tersebut memberikan aturan tambahan bahwa
selun ww yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet
- el
dahulu sebagai pengurang pokok kredit, sehingga pokok Kredit
Qa 7 secara keseluruhan terlebih dahulu, dan kelebihan penerimaan dari
pokok kredit baru diakui sebagai pendapatan bunga. Baik PSAK revisi tersebut
maupun PSAK sebelum direvisi telah mengatur bahwa penghasilan bank berupa
bunga Kredit NPL diakui pada saat penghasilan bunga tersebut diterima oleh
bank (cash basis);
bahwa selama tahun pajak 2016, ‘Pet VA oes tidak menerima
pembayaran bunga atas kr 1g dalam bentuk apapun. Dengan
tidak adanya penerim: Inga alas kredit non-performing selama tahun 2016,
maka telah, sanga' tidak terdapat tambahan kemampuan ekonomis
au) r lam entitas Pemohon Banding. Oleh karena itu, pengakuan
bi kredit non-performing sebagai pendapatan oleh Terbanding pada
en hun Pajak 2016 tidak tepat sama sekali;
e 4. Wajid Pajak mengakui pendapatan bunga NPL sesuai KEP-1 wpe
bent Or _
sem attra age NG res itu 2
Q UT Standard Chartered Bank
Disclaimer
Salinan Putusan Pengadilan Pajak ini merupakan informasi untuk publik yang tidak dapat dijadikan sebagai alat
bukti melakukan upaya hukum dan tidak untuk dipegjualbelikan.Salinan Putusan Pengadilan Pajak
setpp.kemenkeu.go.id
bahwa KEP-184/PJ/2002 (“KEP-184") menyatakan sebagai berikut:
Imaksud dengan kredit non-performing adalah kredit yang diberikan
Ww . leh bank yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan, dan
Pb ‘macet.”
‘
Pasal 2 KEP-184 ph
it
“(1) Penghasilan bank berupa bunga kredit sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 diakui ca
diterima oleh bank (cash basis)
(2) Dalam hal bank }enerimaan bunga kredit non-performing
sebagai oS ik kredii, saat pengakuan penghasilan ditunda
a
ingga’ imanya penghasilan bunga setelah pelunasan pokok
yhasilan bunga tersebut
Pasal 3 KEP-184
“Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 beriaku sepanjang debitur
yang terkait melakukan penyesuaian saat pengakuan biaya bunga kredit non-
Pasal 4 KEP-184 pe
“(1) Bank wajib menyerahkan ang kreditnya digolongkan kurang
lancar, diragukan, jacet kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat bank
performing dengan cara yang sama.”
debitur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat nomor urut,
Abe :
Ene nama debitur, alamat, NPWP, jumlah kredit non-performing yang
digolongkan kurang lancar, diragukan, dan macet, serta jumlah bunga yang
terutang (accrual basis) yang belum diakui sebagai ro
o
laporan keuangan dengan...” 0
v BUT Standard Chartered Bank
Disclaimer
Salinan Putusan Pengadilan Pajak ini merupakan informasi untuk publik yang tidak dapat dijadikan sebagai alat
bukti melakukan upaya hukum dan tidak untuk diperjualbelikan.Salinan Putusan Pengadilan Pajak
setpp.kemenkeu.go.id
bahwa berdasarkan ketentuan di atas, maka KEP-184 sendiri telah jelas
mengatur, A one penghasilan bank berupa bunga kredit non-
“ps pada saat penghasilan bunga tersebut diterima oleh bank
jaSis). Oleh karena itu, Terbanding jelas-jelas tidak tepat dengan
fo
Ww . ae koreksi fiskal positf ini dan mewajibkan Pemohon Banding untuk
mengakui pendapatan bunga atas kredit non-performing secara akrual,
meskipun berdasarkan fakta yang sesungguhnya dan sebenar-bendrnya, tidak
ada bunga atas kredit non-performing yang diterima pe yn “Banding
selama Tahun Pajak 2016; 2 fh
».
bahwa lebih lanjut, Pemohon emp \enuhi persyaratan formal yang
diatur di dalam KEP-1 nyerahkan daftar debitur yang kreditnya
digolongkan kurang ragukan, dan macet kepada KPP WP Besar Satu,
sebagai. ai kes ri SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2016. Hal ini
ets melalui Bukti Penerimaan Surat ("BPS") atas penyampaian
T
wunan PPh Badan Tahun Pajak 2016 Pemohon Banding yang diterbitkan
oleh KPP WP Besar Satu tertanggal 21 Juni 2017. BPS tersebut menandakan
bahwa SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2016 yang disampaikan
Pemohon Banding kepada KPP WP Besar Satu telah lengkap dan memenuhi
persyaratan secara formal;
, Pembukuan yang dilakukan oleh Pemohi pe lah dilakukan secara taat
asas sesuai dengan ronson Pe ta Cara Perpajakan
bahwa Pasah28 ps KUP beserta penjelasannya menyatakan sebagai
You might also like