Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi
Fistula (pl. fistulas or fistulae) adalah suatu hubungan abnormal atau jalan antara 2 organ yang dilapisi epitelium atau pembuluh yang dlm keadaan normal tidak berhubungan.( Wikipedia ) Fistula abdominalis : Hubungan/aliran abnormal antara organ abdomen berongga dan permukaan abdomen.(Dorlands Medical Dictionary)
B. LOKASI FISTULA 2
Fistula dapat terjadi disemua bagian tubuh. Menurut International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems : 1.H: Diseases of the eye, adnexa, ear, and mastoid process (H04.6) Lacrimal fistula (H70.1) Mastoid fistula Craniosinus fistula: between the intracranial space and a paranasal sinus (H83.1) Labyrinthine fistula Perilymph fistula: tear between the membranes between the middle and inner ears
(K60.3) Anal fistula (K60.3) Anorectal fistula: connecting the rectum or other anorectal area to the skin surface. This results in abnormal discharge of feces through an opening other than the anus. Also called fistula-in-ano. Fecal fistula: see Anorectal Fistula-in-ano: see Anorectal (K60.4) Rectal fistula (K60.5) Anorectal fistula (K63.2) Fistula of intestine
Enteroenteral fistula : between two parts of the intestine
N: Diseases of the genitourinary system (N32.1) Vesicointestinal fistula (N36.0) Urethral fistula
Innora :between the prostatic utricle and the outside of the body
(N82.4) Other female intestinal genital fistula (N82.5) Female genital tract skin fistula (N82.8) Other female genital tract fistulous (N82.9) Female genital tract fistula,unspecified
5. Q: Congenital malformations,
deformations and chromosomal abnormalities
(Q18.0) Sinus, fistula and cyst of branchial cleft
Congenital Preauricular fistula.Also called Fistula Auris Congenita or .
(Q42.0) Congenital absence, atresia and stenosis of rectum with fistula (Q42.2) Congenital absence, atresia and stenosis of anus with fistula (Q43.6) Congenital fistula of rectum and anus (Q51.7) Congenital fistulae between uterus and digestive and Urinary tract (Q52.2) Congenital rectovaginal fistula
C. TIPE FISTULA
Blind: hanya satu ujung terbuka Complete: ada dua lubang ekterna dan interna Incomplete: fistula dengan muara luar di kulit, tapi tidak berhubungan organ internal Walaupun kebanyakan fistula berupa saluran ( tube ), sebagian dapat juga mempunyai cabang multipel.
D. KAUSA
Berbagai penyebab : 1. Penyakit : Inflammatory bowel diseases(IBD)spt : Crohn's disease Ulcerative colitis, anorectal, enteroenteral, and enterocutaneous fistulas. Hidradenitis suppurativa (yang berat).
3. Trauma:
Trauma kepala perilymph fistulas, Trauma bagian lain tubuh A-V fistula. Persalinan sulit vesicovaginal and rectovaginal fistulas.
4. Iatrogenik :
Terbanyak pasca prosedur bedah daerah abdomen,dan sering dihubungkan dengan : Sepsis Malnutrisi Immune suppresi Kesalahan tehnik
Ostetric fistula terjadi karena suplai darah ke jaringan vagina dan vesica urinaria ( dan atau rectum ) akan terpotong selama proses persalinan yang lama. Jaringan akan mati dan terbentuk lubang dan melalui lubang ini urin atau feses yang tidak dapat dikontrol.. Vesicovaginal and rectovaginal fistulas bisa juga terjadi akibat perkosaan, terutama perkosaan beramai-ramai, dan perkosaan dengan benda asing, yang dibuktikan oleh banyaknya jumlah wanita yang menderita keadaan abnormal ini pada daerah konflik.
E. PENGOBATAN
Sangat bervariasi tergantung penyebabnya dan luasnya fistula. Yang sering adalah intervensi bedah kombinasi dengan AB. Langkah pertama : menentukan luas dan saluran fistula. Pada beberapa kasus fistula menutup untuk sementara, spt fistula yang disebabkan oleh palatoschisis sering diterapi dengan obturator palatum untuk menunda operasi untuk mencapai usia yang cukup.
Operasi, diperlukan untuk drainase yang adekuat shg pus keluar tanpa terjadi abses. Prosedur bedah yang sering dilakukan :
Fistulotomy Pemasangan seton selang kecil yang dimasukkan kedalam fistula sesuai denga jalur fistula sehingga fistula tetap terbuka untuk drainase. Endorectal flap dimana jaringan yang sehat disumbtkan kedalam fistula untuk mencegah feses atau material lain mengakibatkan reinfeksi pada saluran fistula.
Penting dicatat bahwa tindakan bedah pada fistula tanpa diagnosis atau penanganan penyakit yang mendasari. Contohnya : pada penyakit Crohns dapat efektif, tapi bila penyakit Crohns nya sendiri tidak diobati, angka rekurensi dari fistula sangat tinggi. ( > 50% ).