You are on page 1of 133

Design dan penjadwalan

project

By: Diah Ayu Restuti W

What is a Project
Adalah Suatu kegiatan dengan waktu
tertentu, sasaran dan sumber daya
tertentu.
KARAKTERISTIK PROYEK :
Waktu proyek/terbatas/tertentu
Waktu awal, waktu akhir
Kegiatan unik (bukan rutin)
Tidak berulang
Mempunyai tahapan (Planning, Design, Construction)
Pola kegiatan tertentu
Kegiatan bervariasi
SDM tertentu dan terbatas
Spesifikasi tertentu

Its Project manager responsibility to ensure Project is successful and meet


stockholders expectation

Life Cycle
Project Life Cycle :Series of phases that a project passes through from its
initiation to Closure.
Generic Project phases : initiation, Planning, execution and
closure.

Life Cycle-Project Management


Project Management Life Cycle consists of
Process Groups
Initiation
Planning
Execution
Monitoring and Control
Closing.
Project life cycle : What to do to get work done
Project Management process : What to do to manage the
work

Project Management Framework (By PMI)


Project Management is the skills, tools and management processes
required to project activities to meet project objective.
PMI has provided a framework which includes 5 processes
Knowledge Area 10

Process Group
A process is simply a way of transforming an input into an output using
proven tools.
Initiation, Planning, Execution, Monitoring & Control and Closing

Knowledge Area
The knowledge areas help you organize by the subject
matter youre dealing with. Like Scope, Cost , Schedule etc.

Project Management Framework (By PMI)


Process
Group

Knowledg
e Area

Project Management Framework (By PMI)


Managing Project Constraints

PM Cycle (Process Group)


Why

What and How

DO IT

Did it. Check it

End it

Pengertian Manajemen
Manajemen adalah:
Proses
Teknik/cara
Seni
untuk mencapai suatu tujuan/sasaran
tertentu secara optimal melalui kegiatan :
- Planning
- Organizing
-Actuating
-Controlling
Dengan menggunakan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien.

Sumber Daya
Sumber daya dalam manajemen
terdiri dari : 6 M
Sumber Daya Manusia (Man )
Uang (Money)
Material (Materials)
Peralatan (Machines)
Metoda/Teknologi (Methods)
Pasar (Market ) Networking

Pengertian Manajemen Proyek


Adalah Proses/teknik/seni untuk mencapai
tujuan/sasaran proyek secara optimal
melalui aktifitas Perencanaan (Planning)
Pengorganisasian (Organizing),
Menggerakkan(Actuating) dan
Pengendalian(controlling) dengan
menggunakan sumber daya yang dimiliki
(manusia, uang/dana, peralatan, material,
teknologi dan jaringan/pasar) secara
efektif dan efisien

Basic fungsi Manajemen Proyek


Memanaje/mengelola lingkup proyek
dalam penentuan sasaran dan
pekerjaan yang dilaksanakan
Mamanaje sumber daya manusia
Memanaje komunikasi
Memaneje waktu
Memaneje biaya
Memaneje mutu

Perencanaan
Perencanaan adalah :
Proses pemilihan,
penetapan/penentuan tujuan, strategi,
sasaran, program, prosedur,
standar/kreteria, mutu, metoda,
anggaran/biaya dan waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu
tujuan.

Prinsip Perencanaan
Prinsip Perencanaan 5 W + 1 H
What (Apa) apa program/aktifitas, apa
tujuan ,sasaran yang ingin dicapai
Why (Mengapa) latar belakang, dan
filosofi kegiatan
When (Kapan ) Fungsi waktu,schedule
Where (Dimana) fungsi tempat, lokasi
Who (Siapa) fungsi orang, staf,
organisasi
How (Bagaimana/berapa)
metoda/teknologi, mutu, biaya, waktu.

Perencanaan
Perencanaan waktuScheduling
(penjadwalan)
Perencanaan BiayaCost Estimation
(perkiraan Biaya/Rencana Anggaran
Biaya)
Perencanaan Metoda
Perencanaan Mutu
Perencanaan/alokasi sumber daya
manusia

Perencanaan Proyek
Triple constraint ( tiga pembatas):
Besar biaya yang dialokasikan jadwal dan mutu
yg harus dipenuhi

Figure 3.1
Before
project

Start of project
Timeline

During
project

Project Time Management


Scope
Definition

DESAIN
CONSTRUCTION
COMISIONING
O/M/ Consession

Building Project

1.Work Preparation

2. Structure

2.1. Upperr Structure

Activity
Activity
Volume
Volume

4. Finishing

2.2. Lower Structure

2.2.1.Foundation

2.2.1.1. Pile

3. Mech / Elect.

2.2.1.2. Pilecap

Resources
Resources
Requirement
Requirement

2.2.2. 1st Basement

2.2.3. 2nd Basement

2.2.1.3. Sloof

ActivityDuration
Duration
Activity
Estimates
Estimates

Work
Breakdown
Structure (WBS)

Department
Department
Responsibled
Responsibled

Planning &
Controlling

Construction
Method/
Activity
Sequencing

WORK PACKAGE
WBS , OBS ,
Cost

Project Cycle

FS

SOME TOOLS
AOA
PDM
CPM
Linier/ Bar /Time Line
PERT
EARNED VALUE

Define Schedul
Duratio
n

Manajemen Waktu
Manajemen waktu adalah proses
memantau dan mengontrol waktu yang
digunakan sumber daya.

Definisi Manajemen Waktu


Proyek
Tahapan mendefinisikan proses proses yang
dilakukan selama proyek berlangsung agar proyek
dapat berjalan tepat waktu dengan memperhatikan
keterbatasan biaya dan kualitas produk dari proyek.

Tahapan Proses Manajemen


Waktu

Activity Definition Identifikasi aktivitas-aktivitas


tertentu yang harus dilakukan untuk menghasilkan
berbagai produk proyek.
Activity Sequencing Identifikasi dan dokumentasi
ketergantungan antar aktivitas.
Activity Duration Estimating Estimasi waktu periode
pelaksanaan pekerjaan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan aktivitas-aktivitas.
Schedule Development Analisis urutan (sequencing)
aktivitas-aktivitas,durasi aktivitas dan kebutuhan
sumber daya untuk membuat schedule proyek.
Schedule Control Pengendalian perubahan pada
schedule proyek.

Activity Definition
Activity Definition meliputi identifikasi dan dokumentasi
aktivitas-aktivitas spesifik yang harus dikerjakan untuk
menghasilkan produk yang dapat diserahkan dan hasil
seperti yang diidentifikasi dalam Work breakdown
structure (WBS).
Pada Tahap ini, WBS untuk mengetahui aktivitas mana
yang diperlukan, team proyek dapat mengidentifikasi
hal-hal yang hilang atau dapat menentukan uraian atau
gambaran yang dibutuhkan agar jelas atau benar.
Hasil akhir Pada tahap ini adalah daftar aktivitas yang
memuat semua aktivitas yang akan dilaksanakan pada
proyek.

Activity Sequencing
Activity Sequencing meliputi identifikasi dan dokumentasi
hubungan logika antar aktivitas.

Aktivitas-aktivitas harus diurutkan secara akurat untuk


mendukung pengembangan selanjutnya dari schedule yang
realistis dan dapat dicapai.

Activity Sequencing dapat dilakukan dengan menggunakan


metode Precedence Diagramming Method (PDM), Arrow
Diagramming Method (ADM).
Hasil yang didapatkan pada tahap ini adalah Diagram
jaringan kerja dimana diagram ini merupakan suatu tampilan
skematik dari aktivitas proyek dan hubungan logika
ketergantungan diantara aktivitas-aktivitas tersebut.

Activity Duration Estimating


Activity Duration Estimating adalah proses
pengambilan informasi dari lingkup proyek dan
sumber daya dan kemudian mengembangkan
durasi sebagai masukan (input) jadwal (schedule).
Data yang diperlukan dalam tahapan ini adalah
Daftar aktivitas harus memuat semua aktivitas yang
akan dilaksanakan pada proyek.
Pada tahap ini akan dihasilkan perkiraan waktu
penyelesaian untuk setiap aktifitas yang dilakukan
dalam proyek.

Schedule Development

Schedule development berarti menetapkan tanggal mulai (start) dan


selesai (finish) untuk aktivitas proyek.

Pada Tahap ini daftar aktifitas, estimasi periode setiap aktifitas dan
keterkaitan antar aktifitas diperlukan.

Schedule proyek paling sedikit berisi rencana mulai dan waktu


selesai yang diharapkan dari setiap aktivitas sehingga durasi proyek
secara keseluruhan dapat ditentukan.

Schedule Control
Schedule control memperhatikan :
a. Hal yang mempengaruhi faktor-faktor yang
menciptakan perubahan schedule untuk menjamin
bahwa perubahan di atas di setujui.
b. Menetapkan bahwa scheduletelah diubah,
c. Mengelola perubahan aktual kapan dan bagaimana
terjadinya.
Scedule proyek sangat diperlukan pada tahap ini.

Kompleksitas Penjadwalan
proyek
Kompleksitas penjadwalan proyek sangat dipengaruhi
oleh faktor faktor berikut
1.Sasaran dan tujuan proyek
2.Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegerasi dengan
master schedule
3.Dana yang diperlukan dan dana yang tersedia
4.Waktu yang diperlukan, waktu yang tersedia, serta
keterkaitan diantaranya

Masalah yang Menghambat


kinerja Waktu
Alokasi penempatan sumber daya yang tidak efektif
karena penyebaran fluktuatif dan ketersediaan sumber
daya tidak mencukupi.
Terjadi keterlambatan proyek yang disebabkan oleh
jumlah tenaga kerja yang terbatas, peralatan tidak
mencukupi, kondisi yang buruk dan metode kerja yang
salah.
Kondisi alam yang diluar perkiraan

Metode Manajemen Waktu


Setelah informasi dan data diperoleh maka dilakukan
proses penjadwalan waktu, beberapa metode yang
dilakukan ialah
1. Barchart
2. Network Planning
3. Kurva S
4. Kurva Earned value

Barchart
Bagan balok (bar chart) merupakan salah
satu bentuk penjadwalan waktu yang
mencantumkan semua unit pekerjaan yang
ada, berupa batang horizontal yang
menggambar waktu untuk menyelesaikan
suatu jenis pekerjaan.
Bagan balok direncanakan atas dasar
kapasitas alat, besarnya pekerjaan, dan
rencana waktu penyelesaian

Network Planning
Jaringan kerja berbagai kegiatan dapat
menunjukan kegiatan kegiatan kritis
yang membutuhkan pengawasan ketat
agar pelaksanaannya tidak terlambat.

Kurva S
Kurva ini menunjukan hubungan antara persentase pekerjaan yang harus
diselesaikan dengan waktu.
Fungsi kurva S ini adalah :
Untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada setiap waktu, dengan
membandingkan bobot persen rencana dengan persen bobot realisasi
dilapangan, sehingga perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan tidak
mengganggu atau mempengaruhi waktu pekerjaan secara keseluruhan.
Untuk mengetahui waktu pembayaran angsuran, berdasarkan perjanjian
yang ada, untuk membayar angsuran ini harus juga diperiksa perincian
volume pekerjaan yang telah diselesaikan

Kurva Earned value


Konsep hasil Nilai adalah suatu metode yang
mengintegrasikan hubungan antara biaya dan waktu
serta memberikan gambaran tentng kondisi
kelangsungan proyek.
Earned Value mengukur besarnya pekerjaan yang telah
diselesaikan pada suatu waktu dan menilai berdasarkan
jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan
tersebut.

Scheduling (penjadwalan)
Perencanaan pembagian waktu dan
hubungan antar pekerjaan yang ada
dalam suatu proyek.

Tujuan Penjadwalan
Mengetahui hubungan antar pekerjaan
- Predecessor (mendahului)
- Successor (mengikuti)

Mengetahui durasi tiap pekerjaan dan durasi


proyek
Mengetahui waktu mulai dan waktu akhir setiap
pekerjaan
Menentukan peyediaan/penggunaan ;
- SDM
- Material
- Alat
- Dana
- Teknologi/metoda

Alat Monitoring,pengendalian dan evaluasi


proyek.

Jenis-jenis Metoda Penjadwalan


- Bar Chart /Gantt Chart
- S.Curve
- Network Diagram :
~ CPM (Critical Path Method)
~ PERT (Programme Evaluation and Review Technique )
~ PDM (Precedence Diagram Method)

- LSM (Linear Schduling Method)/


Line Balance Diagram/Diagram Vektor

Penjadwalan Proyek

Figure 3.1
Before
project

Start of project
Timeline

During
project

Pengendalian Proyek

Figure 3.1
Before
project

Start of project
Timeline

During
project

Estimasi waktu/biaya
Anggaran
Engineering diagrams
Cash flow charts
Material availability details

Budgets
Laporan aktivitas delay

CPM/PERT
Gantt charts
Milestone charts
Cash flow schedules
Figure 3.1
Before
project

Start of project
Timeline

During
project

Gantt Chart
Gantt Chart adalah visualisasi yang digunakan untuk
menggambarkan jadwal dari pekerjaan atau proyek, dalam
bentuk chart atau grafik
J
Design
Prototype
Test
Revise
Production

Time
A M J

Post-it

Task Name
Task Number
LST

latest start time

Duration

Te

LFT

latest finish time

Teknik Manajemen Proyek:


Tujuan: meningkatkan kualitas
perencanaan dan pengendalian
Bar Chart (diagram balok)
PERT dan CPM
Pendekatan Diagram Jaringan
Activity-on-Node
Activity-on-Arrow

DIAGRAM BALOK DAN


JARINGAN KERJA
Metode u/ meningkatkan kualitas
perencanaan dan pengendalian :
1. Metode Diagram Balok (bar chart).
2. Analisis Jaringan Kerja (network analysis).
yaitu penyajian perencanaan & pengendalian (jadwal) secara sistematis & analitis.

Langkah penyusunan network


planning

Analisa waktu

1. Diagram Balok.
H.L. GANTT (1917)
a. Sumbu x tertera : satuan waktu
ujung kiri : waktu mulai
ujung kanan: waktu akhir
urutan kegiatan menurut waktu
tanggal pelaporan.
b. Sumbu y tertera : elemen pekerjaan,
paket kerja,
jenis kagiatan

c. Format Diagram di lengkapi dengan:

Pemilik proyek
Lokasi
Nomor kontrak
Tanggal revisi
Keterangan kegiatan :
Kurun waktu
Sumber daya ( O-H, O-J)
Garis laporan

PROYEK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

Jenis
Kegiatan
5
4
3
2
1

E
D
C
B
A

JAN FEB MAR APR MAI JUN waktu


PROYEK PLTA AIR TAWAR
KONTRAK NO: 08/IST/2010

Menentukan Jadwal Proyek


Forward Pass
Backward Pass
Menghitung Waktu Jeda (Slack / Free
Time) dan Mengidentifikasi Jalur kritis
(Critical Paths)

PERT dan CPM


Teknik Jaringan atau Hubungan Aktivitas
Dikembangkan pada Tahun 1950
CPM oleh DuPont untuk pabrik kimia (1957)
PERT oleh Booz, Allen & Hamilton dari
Angkatan Laut Amerika , untuk program misil
(1958)

Enam Langkah PERT & CPM


1. Mendefinisikan proyek dan mempersiapkan struktur
pekerjaan.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas
yang telah direncanakan,
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram).
4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap
aktivitas.
5. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path).
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan,
penjadwalan pengawasan dan kontrol proyek.

Pendekatan Diagram Jaringan


AON dan AOA
Activity on
Node (AON)
(a) A

B
A

(b)

C
B
B

(c)
Figure 3.5

A
C

Arti
Aktivitas
A kemudian B,
lalu C
A dan B harus selesai
bersamaan baru C
bisa dimulai
B dan C tidak bisa
mulai sebelum A
selesai

Activity on
Arrow (AOA)
A

A
B

C
B
C

Pendekatan Diagram Jaringan


AON dan AOA
Activity on
Node (AON)
A

(d)

(e)
B
Figure 3.5

Arti
Aktivitas
C dan D tidak bisa
dimulai sebelum
A dan B selesai

C tidak bisa dimulai


sebelum A dan B
selesai; D tidak bisa
mulai sebelum B
selesai. A adalah
dummy activity

Activity on
Arrow (AOA)
A

C
Dummy activity

Pendekatan Diagram Jaringan


AON dan AOA
Activity on
Node (AON)

(f)
C

Figure 3.5

Arti
Aktivitas
B dan C tidak bisa
dimulai sebelum A
selesai. D tidak bisa
dimulai B dan C
selesai.
A adalah dummy
activity

Activity on
Arrow (AOA)

A
Dummy
activity

D
C

ACTIVITY ON ARROW
1.1 Pengertian dan Konsep Dasar
Beberapa metoda perencanaan penjadwalan (scheduling) di
dalam proyek konstruksi antara lain:
1. Metoda Barchant/Gantt Chart + S Curve
2. Metoda Network (jaringan kerja), yang terdiri dari:
a. CPM
b. PERT (Programme Evaluation and Review Technique)
c. PDM (Precedence Diagram Method)
3. Linear Scheduling Method (LSM) atau Line Balance
Diagram

Penjadwalan (scheduling) merupakan form yang


menunjukkan/menguraikan kegiatan/aktifitas yang ada
dalam penyelesaian proyek yang berhubungan dengan
durasi/waktu dan hubungan-hubungan yang logis dari
kegiatan-kegiatan tersebut.

Data yang dapat diketahui dari scheduling :


- Jenis/item pekerjaan/aktifitas
- Durasi/waktu untuk tiap aktifitas
- Waktu mulai (start) dan waktu akhir (finish) tiap pekerjaan
- Waktu mulai dan waktu akhir proyek
- Hubungan antar pekerjaan/kegiatan hubungan
yang logis

Penjadwalan dengan Network diagram (Diagram Jaringan


Kerja) adalah diagram penjadwalan yang menunjukan
hubungan-hubungan antar kegiatan/aktifitas/pekerjaan atau
event/peristiwa/kejadian dan durasinya dalam suatu proyek
Hubungan antar kegiatan/kejadian didalam network
merupakan hubungan yang logis
Aktifitas/kegiatan/pekerjaan adalah bagian unit pekerjaan
individual yang ada pada suatu proyek yang memerlukan
waktu dan sumber daya dan merupakan lingkup
pekerjaan/kegiatan proyek secara menyeluruh

Didalam network diagram ada 2 metoda untuk


menggambarkan saat kegiatan/aktifitas yaitu :
1) Activity On Arrow (AOA) yaitu kegiatan/aktifitas
yang digambarkan pada anak panah (Arrow)
Disini Node atau lingkaran merupakan suatu
peristiwa (event)

Aktifitas

Aktifitas

1
Event 1

2
Event 2

3
Event 3

2) Activity On Node (AON), yaitu kegiatan/aktifitas


yang digambarkan pada Node (lingkaran). Di sini
anak panah (Arrow) merupakan hubungan logis
antar kegiatan.

aktifitas

Hubungan

aktifitas

Hubungan

Logis

aktifitas

Logis

Starting Event

Finishing Event

Nama Kegiatan

j
Durasi Kegiatan

- Nama kegiatan pada anak panah


- Durasi kegiatan pada anak panah
- Awal anak panah menunjukan awal kegiatan dan ujung anak panah
menunjukan akhir kegiatan
- Node membatasi awal kegiatan dan akhir kegiatan yang menandakan
event (kejadian) Starting event dan finishing event
- Finishing event dari suatu kegiatan menjadi starting event kegiatan
berikutnya.

Starting Event

Finishing Event

- Tiap titik Node diberi nomor kode/event dari kecil


kebesar 1,2,3, dst
- Tiap Node berisi

Earliest Event Time

EET

Yaitu waktu paling awal/dini


suatu peristiwa terjadi

No Event

Latest Event Time


LET

Yaitu waktu paling akhir


suatu peristiwa terjadi

1.2 Hubungan Aktifitas


Hubungan antar aktifitas adalah hubungan logis yang
menujukkan urutan konstruksi.
Hubungan antar kegiatan didalam AOA didasarkan pada :
1)
2)
3)

Kegiatan yang mendahului (Predecessor)


Kegiatan yang mengikuti (Successor)
Kegiatan yang bersamaan

Konstrain yang digunakan pada AOA adalah FS (Finish to


Start) sama dengan nol.
FS=0, yang artinya kegiatan yang mengikuti baru dimulai
(start) apabila kegiatan yang mendahuluinya telah selesai
(finish)

HUBUNGAN ANTAR KEGIATAN


Hubungan seri
Antara dua kegiatan terdapat hubungan seri bila sebuah kegiatan tidak dapat mulai
dikerjakan kalau kegiatan lainnya belum selesai dikerjakan.
Hubungan paralel
Jika sebuah kegiatan bisa dimulai/diselesaikan tanpa perlu menunggu kegiatan lain
selesai. Bentuk alternatif hubungan pararel dalam network diagram :
Memiliki satu peristiwa akhir bersama
Memiliki satu peristiwa awal bersama
Memiliki satu peristiwa akhir dan satu peristiwa awal bersama
Memiliki peristiwa awal yang berlainan dan peristiwa akhir yang berlainan

Jadwal Proyek:
Peristiwa pertama = awal proyek
Peristiwa akhir = proyek selesai.
Peristiwa (event):
Tidak memerlukan kurun waktu &
sumber daya.
Menjelaskan suatu keadaan
misalnya suatu kegiatan mulai atau
selesai

Didalam AOA juga dikenal kegitan Dummy dengan tanda


------------- (anak panah putus-putus) yaitu kegiatan semu
yang durasinya nol (tidak membutuhkan sumber daya) tetapi
mempunyai hubungan logis antara kegiatan yang mendahului
dummy dengan kegiatan yang mengikuti.

Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam AOA


diagram didasarkan pada hubungan kegiatan yang mendahului
(Predecessor) atau hubungan kegiatan yang mengikuti
(Successor) atau keduanya sekaligus sebagai kontrol.

Untuk menyederhanakan penggambaran diagram biasanya


kegiatan/aktifitas ditulis dalam bentuk kode A, B, C dst

A
1

Pekerjaan B dimulai (start) apabila pekerjaan A telah


selesai (finish)
Dan SS = 0 (start to start) kegiatan bersamaan

DUMMY = Kegiatan Fiktif


Apabila suatu kegiatan mempunyai lebih dari satu kegiatan2
terdahulu, dan kegiatan terdahulu tsb juga merupakan
kegiatan terdahulu dari kegiatan lainnya, maka dummy
diperlukan untuk memperlihatkan hubungan ketergantungan
yang ada di antaranya.

C
dummy

Kegiatan A dan B harus selesai sebelum C dapat dimulai.


Sedangakan D dimulai segera setelah B selesai dan tidak
tergantung dengan A

Contoh penggambaran diagram AOA


1

No

Kode
Kegiatan

Prodecessor

1
A
2
B
A
3
C
B
Maka Penggambarannya
1

2
A mendahului B
B mendahului C

B
C
-

Successor

3
B mengikuti A
C mengikuti B

No

Kode
Kegiatan

Prodecessor

Successor

1
2
3

A
B
C

A
A

BC
3
B

2
C

A predecessor B,C
BC successor A

No

Kode
Kegiatan

Prodecessor

Successor

1
2
3

A
B
C

A, B

C
C
-

3
2

AB predecessor C
C successor A,B

No

Kode
Kegiatan

Predesess
or

Successor

B, C

2
C

No

Kode
Kegiatan

Predesess
or

Successor

B,C

D, E

B, C

2
C

B, C predecessor E
D, E Successor B

Ada kegiatan dummy


(X) dari B ke E

No

Kode
Kegiatan

Predesess
or

Successor

BC

D E

D E

B C

B C

D
C

BC predecessor D E
D, E Successor BC

Ada kegiatan dummy


(X) dari B ke D E

C
B

5
B predecessor D E
D, E Successor B

Jika akan digambarkan bahwa AB menjadi predecessor D,


maka gambar diagramnya menjadi: ada kegiatan dummy (X) dari A ke D

A, B, C predecessor D E F
E
Successor A B C diagramnya

8
1

9
A
BC
BC
D

Predecessor BC
Successor A
Predecessor D
Successor BC

B
D

3
C

Berdasar aturan penggambaran AOA dari satu event (node) hanya boleh ada
1 kegiatan/aktifitas yang masuk ke satu node, tidak boleh ada 2 kegiatan paralel B C,
diubah dengan menggunakan kegiatan dummy, yang penggambarannya ada 2 cara:

A
1

B
1

3
C

X
D

3
B
C

1.3 Durasi
Kegiatan/Aktifitas
Durasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan/aktifitas.
Satuan waktu/durasi adalah:hari/minggu/bulan
Durasi suatu kegiatan dipengaruhi oleh:
- Volume/besaran kegiatan tersebut
- Jumlah tenaga kerja yang digunakan
- Produktifitas tenaga kerja tiap
satuan waktu untuk kegiatan tersebut

Produktifitas adalah satuan/volume suatu kegiatan


dalam satuan waktu - tenaga kerja.
Satuannya misal: Produktifitas galian = 4 m3/hari-tk gali
Durasi=

Satuan/Volume kegiatan/pekerjaan
Produktifitas untuk pekerjaan tersebut

Misal, volume pasangan pondasi = 100m3


Produktifitas kelompok tukang batu:
= 4 m3/hari kelompok tukang

Durasi=

100

= 25

Jika digunakan 1 kelompok


hari
tukang

Tapi jika digunakan


5 kelompok tukang maka durasinya =
P
4
5 hari
5

Durasi kegiatan terdiri dari:


Waktu mulai (start)
Waktu selesai (finish)

25

Dalam AOA dikenal:


Earliest Start (ES) yaitu waktu paling dini/awal/cepat
suatu kegiatan dapat dimulai
Earlinest finish (EF) yaitu waktu paling
dini/awal/cepat suatu kegiatan dapat diselesaikan
EF = ES + D
Latest Start (LS) yaitu waktu paling lambat/akhir
suatu kegiatan harus dimulai
LS = LF D
Latest Finish (LF) yaitu waktu paling lambat/akhir
suatu kegiatan harus selesai
LF = LS + D

Durasi kegiatan ditulis pada anak panah (arrow)


A

ES/EF dan LS/LF ditulis pada node


EET = Earliest Event time
LET = Latest Event time

NE = Number of Event

1.4 Critical path Method (CPM)

CPM adalah metoda network yang didasarkan AOA


Hubungan kegiatan adalah:
- Predecessor
- Successor
Konstrainnya FS = 0 san SS = 0
Penggambaran dan aturan = pada CPM sama pada AOA
Pada CPM ada kegiatan/jalur kritis dan kegiatan-kegiatan yang tidak
mempunyai float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh
terlambat
Jalur kritis adalah jalur dari kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai
float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat
Kegiatan kritis adalah kegiatan yang dilalui jalur kritis.
Dari diagram kegiatan kritis ditunjukkan oleh EET = LET pada nodenya
tidak mempunyai float
Jalur/kegiatan nonkritis adalah jalur/kegiatan yang mempunyai
tenggang waktu (float), ditunjukkan oleh EET LET ada floatnya

1.5 Perhitungan
-CPM

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan


CPM suatu proyek adalah sbb:

1)
2)
3)

4)

Menyiapkan dan menyusun daftar kegiatan/pekerjaan yang ada pada


suatu proyek yang akan dibuat CPM-mya. Misalnya memberi kode
untuk setiap jenis kegiatan/pekerjaan.
Perhitungan durasi (waktu) yang akan diperlukan untuk menyelesaikan
masing-masing kegiatan/pekerjaan
Menentukan hubungan anatra kegiatan
Mana kegiatan yang mendahului (predecessor)
Mana kegiatan yang mengikuti (successor)
Mana kegiatan yang bersamaan
Menyusun/menggambarkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam bentuk
network, dengan memasukkan kode masing-masing kegiatan,
event/node yang saling berhubungan dan durasinya. Angka-angka pada
setiap even pada pangkal arrow. Tiap event/node disiapkan/dibagi untuk
EET dan LET
EET
LET

5) Menghitung dan menganalisis EET dan LET dari masing-masing


kejadian/event/node untuk setiap kegiatan, dengan perhitungan dan
analisis kemuka (forward) untuk menentukan EET, perhitungan dan
analisis ke belakang (backward) untuk menentukan LET

1) Perhitungan ke muka (forward)


Untuk menentukan EET setiap event menggunakan perhitungan ke
muka (forward)
Jika hanya satu kegiatan (arrow) menuju event/node, maka EETj
= EETi + D

EET

2 7

3 12

D
5
EET3 = EET2+D
Jika =7+5
lebih =12
dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu event/node, EET
tersebut diambil yang akan menghasilkan EET maksimum (terbesar)

8
1

A
5
9

7
C

16
4

EET 4.1 = EET1 +DA


= 8 + 5 = 13
EET 4.2 = EET2 +DB
= 9+7 = 16
EET 4.3 = EET3 + DC
= 5+4 = 9

5
3

Diambil EET4 yang maksimum = EET 4.2 =16


EET4 = 16

2. Perhitungan ke belakang (backward)


Untuk menentukan LET setiap event menggunakan perhitungan ke
belakang (backward)
Untuk setiap kegiatan (arrow) menuju event/node LETi = LETj D
LET

LET

E
i

E
j

LET 5 = 20 7 = 13

6
13

20

Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju


suatu event/node, maka LET node tersebut
diambil yang akan menghasilkan LET
minimum/terkecil
I
8
6

11

LET 6.7 = LET7 +DI


= 25 - 8 = 17
LET 6.8 = LET8 +DJ
= 18-7 = 11
LET 6.9 = LET9 + DK
= 20-5 = 15

K
5

7
25

8
18

7
9

20

Diambil yang minimum LET6.8= 11

6) Menentukan lintasan kritis, yaitu kegiatan yang mempunyai


event/node EET = LET
7) Membuat tabel CPM yang berisi
Kegiatan dan atau kode kegiatan
Event
Durasi
ES (Earliest Start)
EF (Earliest Finish)
LS (Latest Finish)
LF (Latest Finish)
TF (Total Float)
Keterangan kritis/Non Kritis
Jika perlu menghitung FF (Free Float) dan IF
(Independence Float)

CONTOH SOAL CPM


NO

KEGIATAN

TERGANTUNG PADA

DURASI

11

12

15

28

14

D,E

11

PENYELESAIAN

1
1
2
4

1
A
(11)

0
0

4
E(8)

B
(12)
KRITI
S

D(5
)

C
(15)

9
3

2
6

1
2
1
2

F
(28)
KRITI
S
G
(14)

2
0
2
9

H
(11)

4
0
4
0

8
1
A
(8)

0
0

E
(16)
KRITI
S

B(7
)

2
3

1
6
1
6

F
(25)
KRITI
S

1
6
3
0

C
(12)

4
1
4
1

2
8
4
2

G
(13)

KRITI
S

H
(9)

9
3

2
2

I (15)

2
4
3
7

D
(18)

K
(4)

4
1
4
1

L
(19)
KRITI
S

6
0
6
0

1.6 Durasi
Kegiatan/Aktifitas
Dalam contoh ini kegiatan dibuat langsung dalam simbol, didalam praktik
harus ada diskripsinya.Misal langkah 1, 2, 3 sudah dan langkah 4 tabelnya:
No

Kegiatan

Durasi
(minggu)

Kegiatan
mendahului
(predeccessor)

Kegiatan
Mengikuti
(successor)

B, C

F, G

14

F,G, H

C, D

J, L

C, D

N, M

N, M

10

11

E, J

12

12

13

G, I

14

G, I

15

L, N

Gambarkan dalam diagram network

B
7

13

32

D25

0
D
3

37

K
4

A 6

14

E
J

13

14

14 8

dummy

14

14

22

22 12

34

34

N 2

17

27

M
6

23
32

Jalur kritis
: D dummy x F L O
Waktu proyek = 41 minggu
Membuat tabel CPM dan menghitung float

41
41

TABEL CPM
KEGI
A-TAN

EVEN
T

Durasi
(MingGU
)

EARLIES
T

LATEST

FLOAT

KETERANGA
N

ES

EF

LS

LF

TF

FF

IF

0-1

13

1-2

13

25

32

19

1-4

13

14

0-3

14

14

14

2-7

13

18

32

37

19

4-6

14

22

14

22

4-8

14

23

23

32

3-5

14

17

24

27

10

5-8

17

22

27

32

10

10

6-7

22

25

34

37

12

11

7-10

25

29

37

41

12

12

12

6-9

12

22

25

22

34

13

8-10

23

29

35

41

12

12

14

8-9

23

25

32

34

15

9-10

34

41

34

41

KRITIS

16

3-4

14

14

14

14

KRITIS

KRITIS

KRITIS

KRITIS

SOAL
NO

Kegiatan

Durasi
(minggu)

Predecessor

BC

EF

GH

JAWABAN

A
5

11

15
23

5
5

11

4
4

11

14

20

26

26

20

Wkt Pry = 30 mng.; KRITIS : A B E H - I

30
30

Contoh:
Pemerintah akan membangun rumah sakit
berstandar internasional, rumah sakit
tersebut akan di bangun dan harus melalui
delapan kegiatan yakni: membangun
komponen internal, memodifikasi atap dan
lantai, membangun tumpukan,
menuangkan beton dan memasang
rangka, membangun pembakar temperatur
tinggi, memasang sistem kendali polusi,
membangun alat pencegah polusi udara,
dan kegiatan terakhir yaitu pemerikasaan
dan pengujian.

Contoh AON
Konstruksi Rumah Sakit
Aktivita
s
A

Deskripsi
Membangun Komponen Internal

Pendahulu
langsung

Memodifikasi atap

Membangun Tunpukan

Memasang rangka

Membangun Alat pembakar

Memasang sistem kendali polusi

Memasang alat pencegah polusi

D, E

Memeriksa kerangka bangunan

F, G

A, B

Table 3.1

AON Network rumah sakit

Aktivitas A
(Membangun komponen internal

Start

Start
Activity

Aktivitas B
(memodifikasi atap)

Figure 3.6

AON Network rumah sakit


Aktivitas A Mendahului Aktivitas C
A

Start

Aktivitas A dan B
Mendahului Activity D

Figure 3.7

AON Network rumah sakit


F
A

C
E

Start

H
G

Panah Menunjukkan Hubungan


Aktivitas yang terdahulu ke aktivitas
berikutnya

Figure 3.8

AOA Network rumah sakit

B
Ro (M
of odi
/F fy
lo
or
)

C
(Construct
Stack)

Dummy
Activity

4
F
Co (Ins
nt tal
ro l
ls)

E
(Build Burner)

(B
Co u il A
m d In
po te
ne rn
nt al
s)

H
7
(Inspect/ Test)

D
5
(Pour Concrete/
Install Frame)

ll n
a
t
s ti o
n
I
( l lu c e )
Po evi
D
Figure 3.9

Menetapkan Penjadwalan
Proyek
Analisis Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur Kritis adalah jalur terpanjang dari model diagram
hubungan atau jaringan
Jalur kritis adalah jalur dengan waktu terpendek dalam
mengerjakan proyek
Apabila ada penundaan pada jalur kritis maka akan
menyebabkan proyek tertunda
Jalur Kritis tidak mempunyai slack time (waktu jeda)

Menentukan Penjadwalan
Proyek
Pengertian Dasar
Activity
A
B
C
D
E
F
G
H

Earliest start (ES) =


waktu awal
Description
Time (weeks)
dimana aktivitas dapat dimulai, dengan
Build internal
components
mengasumsikan
aktivitas yang terkait 2
sudah selesai
Modifysebelumnya
roof and floor
3
Earliest
finishstack
(EF) =
waktu awal2
Construct
collection
dimanaand
aktivitas
Pour concrete
installdapat
frameselesai
4
Latest start (LS) burner
= waktu akhir atau paling
Build high-temperature
4
lambat dimana
Install pollution
controlaktivitas
system dapat dimulai 3
Latest
finishdevice
(LF) =
lwaktu akhir
Install air
pollution
5 atau
paling lambat dimana aktivitas proyek harus
Inspect selesai
and test
2
Table
Total Time (weeks)
25 3.2

Menentukan Penjadwalan
Proyek
Contoh
Aktivitas
A
B
C
D
E
F
G
H

Deskripsi
Build internal components
Modify roof and floor
Construct collection stack
Pour concrete and install frame
Build high-temperature burner
Install pollution control system
Install air pollution device
Inspect and test
Total Waktu (aktivitas)

Waktu (minggu)
2
3
2
4
4
3
5
2
25

Menentukan Penjadwalan
Proyek
Analisa Jalur Kritis (Critical Path)
Simbol atau
Nama Aktivitas
A

Earliest
Start

ES

EF

Latest
Start

LS

LF
2

Earliest
Finish

Latest
Finish

Durasi Aktivitas

Forward Pass
Dimulai Pada Aktivitas Pertama dan Bergerak Maju
Peraturan Earliest Start:
Jika aktivitas hanya memiliki satu aktivitas
perantara pendahulu maka ES = EF dari
pendahulunya
Jika aktivitas mempunyai banyak aktivitas
perantara pendahulu maka yang dipergunakan
adalah nilai maksimum EF pada kegiatan
pendahulunya
ES = Max {EF dari kegiatan pendahulu}

Forward Pass
Dimulai Pada Aktivitas Pertama dan Bergerak Maju
Peraturan Earliest Finish :
EF (Earliest Finish) adalah penjumlahan
aktivitas dari ES (Earliest Start) dan waktu
aktivitas sum of its earliest start time (ES) and
its activity time
EF = ES + Waktu Aktivitas

ES/EF rumah sakit


ES

EF = ES + Activity time
0

Start

ES/EF rumah sakit


EF A =
ES A + 2

ES A

Start

ES/EF rumah sakit


0

A
2

Start

EF B =
ES B + 3

ES B

ES/EF rumah sakit


0

2
0

Start

0
0

B
3

ES/EF rumah sakit


0

2
0

Start

0
0

B
3

D
4

ES/EF rumah sakit


0

2
0

Start

= Max (2, 3)

D
3

B
3

ES/EF rumah sakit


0

2
0

Start

13

4
0

B
3

D
4

H
2

G
5

13

15

Backward Pass
Dimulai dari aktivitas terakhir dan berjalan mundur
Peraturan Latest Finish :
Jika aktivitas hanya mempunyai satu aktivitas
pendahulu, maka LF sama dengan LS dari waktu
aktivitas yang diikutinya
Jika aktivitas pendahulunya lebih dari satu aktivitas
maka dipilih nilai LF yang minimum dari
keseluruhan nilai LS yang diikutinya
LF = Min {LS dari keseluruhan aktivitas yang diikutinya}

Backward Pass
Dimulai dari aktivitas terakhir dan berjalan mundur
Peraturan Latest Start :
Waktu LS (Latest Start) dari aktivitas adalah
perbedaan dari LF (Latest Finish dan lamanya
Waktu Aktivitas
LS = LF Waktu Aktivitas

LS/LF rumah sakit


0

2
0

Start

3
4

13
13

4
0

B
3

LS 3= LF
D Activity timeG
7
8

H
2

15
15

13

LF = EF
of Project

LS/LF rumah sakit


0

2
0

Start

10

F
3

7
13

8 of
LF 4= Min(LS
following activity)

13
13

B
3

D
4

G
5

13

H
2

15
15

LS/LF rumah sakit


LF = Min(4, 10)
0

2
0

Start

C
2

10

4
4

0
0

B
3

D
4

E
4

F
3

7
13

13

13

8
8

G
5

13
13

H
2

15
15

LS/LF rumah sakit


0
0
0
0

Start

A
2

C
2

10

0
1

B
3

D
4

E
4

F
3

7
13

13

13

G
5

13
13

H
2

15
15

Menghitung Waktu Jeda (Slack Time)


Setelah menghitung waktu ES, EF, LS, and LF untuk
keseluruhan aktivitas, selanjutnya menghitung waktu
jeda (slack / free time) dari masing-masing aktivitas.
Waktu jeda adalah panjangnya waktu jeda yang
dapat ditunda tanpa menunda keseluruhan proyek

Slack = LS ES

or

Slack = LF EF

Critical Path for


rumah sakit
0
0
0
0

Start

A
2

C
2

10

0
1

B
3

D
4

E
4

F
3

7
13

13

13

G
5

13
13

H
2

15
15

Menghitung Waktu Jeda (Slack Time)


Earliest
Start
Aktivitas
ES

A
B
C
D
E
F
G
H

0
0
2
3
4
4
8
13

Earliest
Finish
EF

Latest
Start
LS

Latest
Finish
LF

Slack
LS ES

Dalam
Jalur
Kritis

2
3
4
7
8
7
13
15

0
1
2
4
4
10
8
13

2
4
4
8
8
13
13
15

0
1
0
1
0
6
0
0

Yes
No
Yes
No
Yes
No
Yes
Yes

ES EF Gantt Chart rumah sakit


1

A Build internal components


B Modify roof and floor
C Construct collection stack
D Pour concrete and install
frame
E Build high-temperature
burner
F Install pollution control
system
G Install air pollution device
H Inspect and test

10

11 12 13 14

15 16

LS LF Gantt Chart rumah sakit


1

A Build internal components


B Modify roof and floor
C Construct collection stack
D Pour concrete and install
frame
E Build high-temperature
burner
F Install pollution control
system
G Install air pollution device
H Inspect and test

10

11 12 13 14

15 16

Critical Path And Slack Times For


rumah sakit
0
0
0
0

Start

A
2

Slack = 0

C
2

10

Slack = 0

0
1

Slack = 1

Slack = 1

E
4

F
3

7
13

Slack = 6

13
13

Slack = 0
8
8

G
5

H
2

15
15

Slack = 0
13
13

Slack = 0

Kelebihan PERT/CPM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sangat berguna terutama dalam menjadwalkan dan


mengendalikan proyek besar
Konsep yang lugas atau secara langsung (straightforward) dan
tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit
Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan
proyek secara tepat
Analisis jalur kritis dan waktu slack membantu menunjukkan
kegiatan yang perlu diperhatikan lebih dekat
Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang
bertanggung jawab untuk kegiatan yang beragam
Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi
Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya

Keterbatasan PERT/CPM
1. Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas, dan
hubungannya harus bebas dan stabil
2. Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan
dijaringkan bersama-sama
3. Perkiraan waktu cenderung subjektif dan bergantung
pada kejujuran para manajer yang takut akan bahaya
terlalu optimis atau tidak cukup pesimistis
4. Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya
penekanan pada jalur terpanjang atau kritis. Jalur
yang nyaris-kritis perlu diawasi dengan baik juga

Sample PDM Network Diagram

3
4
5
6

1.2
2
2.1
2.2

7
8
9

3
3.1
3.2

10 3.3
11
12
13
14
15
16
17

3.4
3.5
3.6
3.7
4
4.1
4.2

18 4.3
19
20
21
22
23
24

4.4
4.5
4.6
4.7
5
5.1

25 5.2
26 5.3
27 6

Perataan tanah
Pekerjaan fondasi
Pembuatan fondasi
Pekerjaan beton
fondasi
Pekerjaan lantai
Pekerjaan struktur
Pembuatan kusen,
pintu/jendela
Pemasangan kusen,
pintu/ jendela
Pekerjaan dinding
Pemasangan plafon
Pekerjaan lantai
Pengecatan
Pekerjaan lantai
Pekerjaan struktur
Pembuatan kusen,
pintu/jendela
Pemasanhan kusen,
pintu/ jendela
Pekerjaan dinding
Pemasangan plafon
Pekerjaan lantai
Pengecatan
Pekerjaan atap
Pekerjaan penahan
atap
Pekerjaan penutup
atap
Pengecatan penahan
Penyelesaian akhir

15

15
15

3
5ss

8
10

6
3

9, 16fs

14
5
7
10

10
11
12
13

15
10

8fs
3

1, 16fs

12
5
10
5

18
26
19
21

19

12

24

8+x

25

You might also like