Professional Documents
Culture Documents
Pertemuan 2. Mooring System
Pertemuan 2. Mooring System
PERMESINAN
KODE SP 1181
Mooring System
Mooring system merupakan suatu sistem pada kapal yang
digunakan untuk berlabuh. Yang termasuk mooring system adalah
Anchor (jangkar), Chain (rantai jangkar), Rope (tali), Chain
Locker (kotak jangkar) dan Windlass (mesin jangkar).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mooring System
Perelengkapan
pada
diantaranya adalah:
sistem
jangkar
kapal
1
3
3
4
3
5
3
6
CHAIN STOPPER
JANGKAR (ANCHOR)
Mooring System
1
3
Mooring System
dengan ketentuan :
Panjang kapal kurang dari 30 m, dua set wire ropes
dapat digunakan sebagai pengganti rantai jangkar.
Panjang kapal antara 30m 40 m salah satu rantai
jangkar dapat digantikan oleh wire ropes.
Panjang wire rope harus 1,5 kali dari persyaratan panjang
untuk jenis penggunaan rantai kapal dengan batas
kekuatan tarik dan beban putus sama dengan rantai.
Namun demikian untuk penggunaan wire rope, tetap harus
dipasang rantai antara wire ropes dengan jangkar
sepanjang 12,5 m atau paling tidak sepanjang antara
jangkar dengan mesin jangkar saat posisi jangkar di hawse
pipe.
Mooring System
2
3
Mooring System
Lanjutan..
Beberapa
hal
yang
harus
diperhatikan
dalam
penempatan hawse pipe :
Pada saat operasi pengangkatan ataupun penurunan
jangkar dari laut, jangkar, tidak membentur bagian
haluan dari kapal walaupun kapal dalam keadaan trim
kebelakang 5.
Pada saat penarikan untuk penempatan jangkar, tiang
jangkar harus dapat masuk kedalam Hawse pipe
dengan mudah.
Posisi lobang digeladak kapal dan dilambung kapal
harus dibuat dengan sudut yang baik sehingga
mengurangi tekanan gesekan rantai jangkar pada saat
pengoperasian. Pada kedua lubang ini diberi penguat
khusus seperti bentuk lingkar donat yang terbuat
dari besi cor.
Mooring System
Lanjutan..
Dalam pembuatan hawse pipe harus diperhitungkan
panjangnya supaya mencukupi untuk panjang tiang
jangkar.
Penempatan dan konstruksi hawse pipe juga harus
menghindari penembusan dek dibawah forecastle.
Konstruksi pemasangan hawse pipe harus memenuhi
ketentuan dari badan klasifikasi.
Jangkar harus dapat turun dengan beratnya sendiri
tanpa rintangan apapun
Dalam pelayaran jangkar jangan menggangtung di air
Mooring System
Lanjutan..
Panjang pipa rantai harus cukup untuk masuknya tiang
jangkar
Lengkungan lobang pipa rantai ke geladak dibut
sedemikian rupa hingga mempermudah masuk /
keluarnya rantai jangkar, hin gga gesekan seminim
mungkin. Juga lobang dilambung jangan sampai
membuat sudut yang terlau tajam
Untuk kapal yang mempunyai tween deck pusat dari
pipa pantai harus sedemikian letaknya pipa rantai
tersebut tidak memotong geladak bagian bawah.
Mooring System
3
Mooring System
Lanjutan..
Dengan ketentuan:
Pada saat pengoperasian pengangkatan ataupun
penurunan jangkar, rantai harus dapat keluar dan
masuk kedalam bak rantai secara lancar melalui
tabung rantai
Dalam pembuatan tabung rantai harus diperhitungkan
panjangnya supaya tidak menggangu tumpukan rantai
dalam bak rantai.
Konstruksi
pemasangan
tabung
rantai
memenuhi ketentuan dari badan klasifikasi.
harus
Mooring System
Lanjutan..
Posisi lobang tabung rantai digeladak kapal harus
dibuat dengan posisi yang baik sehingga rantai tepat
turun ditengah lubang tabung rantai dan tabung rantai
dibuat pada posisi bak rantai sehingga rantai dapat
tertumpuk merata. Pada kedua lubang tabung rantai
(PS dan SB) dipasang pipa yang melebihi tinggi
geladak untuk mengurangi air digeladak masuk dan
biasanya terbuat dari besi cor.
Mooring System
4
3
rantai
jangkar, penempatan yang terbaik sesuai dengan
posisi mesin jangkar, pada umumnya bak rantai
terletak dibagian depan kapal didepan sekat
tubrukan dan diatas tangki haluan (fore peak tank).
Mooring System
Lanjutan..
Apabila jumlah jangkar kapal 2 set maka bak rantai harus
terdiri dari dua ruang bak rantai yang terpisah yang
terletak pada posisi kiri dan kanan. Bak rantai berbentuk
persegi, dan dibuat terpisah atau yang dipisahkan
dengan sekat pembatas kiri dan kanan. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pembuatan bak rantai
dan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan badan
klasifikasi :
Mooring System
Lanjutan..
Dengan ketentuan:
Perlengkapan untuk melepas bagian pengait ujung
rantai jangkar tersebut dalam keadaan darurat harus
dapat dilepas dari luar bak rantai.
Pada bak rantai bagian bawah pelat dibuat berlubang
untuk jalan keluarnya kotoran /lumpur yang terbawa
oleh rantai, dan dibawah nya terdapat kotak Lumpur
yang dengan mudah dapat dibersihkan. Pada bak
rantai untuk kapal2 ukuran tertentu saat ini harus
dilengkapi dengan pipa drainase untuk pembuangan
air dan Lumpur keluar.
Dinding bak rantai ada yang dilapisi dengan lembaran
kayu untuk mengurangi suara berisik karena benturan
rantai jangkar. Untuk dinding pelat dilapisi dengan cat
khusus tahan air laut sejenis epoxi.
Mooring System
Lanjutan..
Dengan ketentuan:
Volume bak rantai masing-masing harus dapat
menampung seluruh volume rantai sesuai dengan
panjang rantai dan diameter rantai yang disyaratkan
oleh badan klasifikasi.
Bak rantai harus dibuat dan diletakkan pada posisi
sehingga dalam pengoperasian mesin jangkar, rantai
jangkar dapat ditarik dengan mudah dari bak rantai.
Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat
dari ujung rantai kapal bagian dalam, pengikatan ujung
rantai jangkar biasanya menggunakan Dshackle
yang cukup kuat dan memili kekuatan tidak kurang
dari 15% beban putus dari rantai jangkarnya.
Mooring System
5
3
Mooring System
lanjutan
Bagian-bagian derek jangkar antara lain terdiri dari :
Mesin/motor yang digerakan oleh diesel/elektik,
Spil/wildcat merupakan gulungan/tromol yang dapat
menyangkutkan
rantai
jangkar
pada
saat
melewatinya,
Kopling atau peralatan yang dapat melepaskan atau
menhubungkan spil dengan mesin,
Band rem untuk mengendalikan spil apabila tidak
dihubungkan dengan mesin,
Roda-roda gigi, dihubungkan dengan poros,
Tromol/gypsies, untuk melayani tros kapal (tali
pengikat kapal di haluan dan buritan) dipasang pada
ujung-ujung dari poros utama.
Mooring System
6
3
CHAIN STOPPER
Chain Stopper pada sistem Mooring berguna untuk
menahan
diturunkan
berlabuh,
pergerakan
oleh
rantai
Windlass
sisa
pada
jika
rantai
saat
kapal
Mooring System
7
3
ANCHOR
Jangkar
kapal
dan
perlengkapannya
adalah
Mooring System
Ditinjau
dari
perlengkapannya
kegunaan,
harus
maka
memenuhi
jangkar
beserta
persyaratan
sebagai
berikut :
Jangkar-jangkar
diatas
kapal
harus
memenuhi
jangkar
ditempatkan
harus
sedemikian
diikat
dengan
rupa
sehingga
baik
dapat
dan
di
Mooring System
Ditinjau
dari
kegunaan,
perlengkapannya
harus
maka
memenuhi
jangkar
persyaratan
beserta
sebagai
berikut :
Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya
dan kekuatannya harus sedemikian rupa hingga jangkar
itu dengan cepat dan mudah dilayani
Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan
rantai,
dapat
menahan
tegangan-tegangan
dan
Mooring System
Perhitungan Mooring System
Untuk mengetahui kebutuhan dimensi perlengkapan
berlabuh digunakan perhitungan equipment number
(Z) dengan rumus :
Z = 2/3 + 2 . h . B + A/10
Equipment
number
merupakan
fungsi
displacement,