You are on page 1of 89

Dunia

Rekayasa

Putera Agung Maha Agung, Ph.D (Eng)

(ketua Jurusan teknik sipil)


DIPRESENTASIKAN DALAM ACARA TEMU GURU BIMBINGAN DAN KONSELING,
TANGGAL 25 NOVEMBER 2015, GEDUNG Q POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

History of Civil Engineering


Engineering is one of
the oldest professions
in the world. Around
2550 BC, Imhotep, the
first documented
engineer, built a famous
stepped pyramid of King
Zoser located at
Saqqarah.

CIVIL ENGINEERING
CIVIL ENGINEERING IS THE OLDEST OF THE MAIN
DICIPLINES OF ENGINEERING. THE FIRST
ENGINEERING SCHOOL , THE NATIONAL SCHOOL OF
BRIDGES AND HIGHWAYS IN FRANCE, WAS OPENED
IN 1747. JOHN SMEATON WAS THE FIRST PERSON
TO ACTUALLY CALL HIMSELF A CIVIL ENGINEER.
THESE CIVIL ENGINEERS BUILT ALL TYPE OF
STRUCTURES , DESIGNED WATER SUPPLY AND
SEWER SYSTEM, DESIGNED RAILROADS AND
HIGWAYS, AND PLANNED CITIES. IN 1828, THE
WORLDS FIRST ENGINEERING SOCIETY CAME INTO

CIVIL ENGINEERING

GEOTECHNICAL

STRUCTURAL

MATERIALS

WATER RESOURCES

TRANSPORTATION

PROJECT/CONSTRUCTION MANAGEMENT

COASTAL

ENVIRONMENTAL

REHABILITATION

GEOTECHNICAL ENGINEERING
GEOTECHNICAL ENGINEERING IS A DICIPLINE OF CIVIL
ENGINEERING THAT DEALS WITH SOIL, ROCK, AND
UNDERGROUND WATER, AND THEIR RELATION TO DESIGN,
CONSTRUCTION, AND OPERATION OF ENGINEERING
PROJECTS. IT IS ALSO SOMETIMES CALLS SOIL
ENGINEERING, GROUND ENGINEERING OR GEOTECHNICS AS
IT IS CLOSELY RELATED TO ENGINEERING GEOLOGY.
NEARLY ALL CIVIL ENGINEERING STRUCTURES ARE
SUPPORTED ON OR BUILT INTO THE GROUND, THUS
REQUIRE AT LEAST GEOTECHNICAL ENGINEERING.

GEOTECHNICAL ENGINEERING

AMERICA

CHINA

GEOTECHNICAL ENGINEERING
BUILDING ON
EXPANSIVE
SOIL

BRIDGE ABUTMENT
COLLAPES

GEOTECHNICAL ENGINEERING

STRUCTURAL ENGINEERING
KEAHLIAN DAN MINAT PADA ILMU TERAPAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN REKAYASA STRUKTUR DAN
MATERIAL BANGUNAN

STRUCTURAL ENGINEERING
JENIS STRUKTUR:

KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

KONSTRUKSI JEMBATAN DAN JALAN LAYANG

KONSTRUKSI PELABUHAN DAN LAPANGAN TERBANG

KONSTRUKSI MENARA (TRANSMISI DLL)

KONSTRUKSI UNDERPASS, TEROWONGAN, PIPELINES

BANGUNAN LEPAS PANTAI

KONSTRUKSI PONDASI

KONSTRUKSI DAM BETON

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Political
Security
Community

Economic
Community

DAMPAK POSITIF
Perluasan pasar bagi produk dan
jasa Indonesia
Terbukanya lapangan kerja bagi
tenaga kerja terampil Indonesia

Socio Culture
Community

DAMPAK NEGATIF
Masuknya produk dan jasa luar negeri/ASEAN
ke Indonesia
Masuknya tenaga kerja terampil LN/ ASEAN
ke Indonesia, bersaing dengan tenaga kerja
lokal
Emigrasi tenaga kerja terampil berkualitas
dari Indonesia ke negara-negara ASEAN/LN

BONUS DEMOGRAFI
(Peningkatan Usia Produktif)

Peluang atau Bencana ?


pada 2020, 50-60 persen
penduduk negara maju
khususnya Eropa,
Amerika Utara, Asia
Timur dan Australia akan
berusia lanjut

pada 2020, sebanyak 5060 persen penduduk


Indonesia berada dalam
usia produktif, 15-24
tahun (Bonus Demografi)

PROFIL SDM INDONESIA 2013


BEKERJA
114,02 jt [94,08 %]
Pertanian
: 39,96 jt [ 35,05%]
Industri
:14,78 jt [ 12,96%]
Konstruksi
: 6,89 jt [ 6,04%]
Perdagangan
: 24,81 jt [ 21,76%]
Transportasi, Pergudangan
dan Komunikasi
: 5,23 jt [ 4,59 %]
Keuangan
: 3,01 jt [ 2, 64%]
Js.Kemasyarakatan
: 17,53 jt [15, 37%]
Lainnya (pertambangan,
Listrik, gas dan air)
: 1,81 jt [ 1,59%]

ANGKATAN
KERJA
121,19 jt

SD ke bawah
SMP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas

: 54,62 jt [ 47,90%]
:20,29 jt [ 17,80%]
: 17,77 jt [ 15,58%]
: 10,18 jt [ 8,93%]
: 3,22 jt [ 2,82 %]
: 7,94 jt [ 6, 96%]

PENGANGGUR TERBUKA
7,17 jt [5,92 %]
< SD
SMTP
SMTA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas

SUMBER : BPS, Berita Resmi Statistik Mei 2013,

:
:
:
:
:
:

2,04 jt [28,52%]
1,82 jt [25,41%]
1,84 jt [25,68%]
0,84 jt [11,81%]
0,19 jt [ 2,68%]
0,42 jt [ 5,88%]

Skills UpGrading, Training


& Sertifikasi

STATUS PEKERJAAN UTAMA


Berusaha Sendiri
: 19,14 Jt
Berusaha dibantu buruh tdk tetap
: 19,38 Jt
Berusaha dibantu buruh tetap
: 4,03 Jt
Buruh/karyawan
: 41,56 Jt
Pekerja bebas di pertanian
:
5,0 Jt
Pekerja bebas di non
pertanian
: 6,42 Jt
Pekerja keluarga/tdk dibayar
:
18,49 Jt

Training,Sertifikasi &
Penempatan (3in1)

PERMASALAHAN POKOK SDM INDONESIA


1. Output pendidikan formal yang belum siap kerja
2. Kualitas SDM Indonesia yang tidak merata (kesenjangan pembangunan
ekonomi, gap antara Indonesia Bagian Barat dan Bagian Timur)
3. Keterbatasan lapangan kerja
4. Kualitas tenaga kerja yang dicerminkan dari tingkat pendidikan masih
rendah
5. Trend penganggur terbuka bergeser dari angkatan kerja berpendidikan
rendah menjadi angkatan kerja berpendidikan tinggi
6. Struktur lapangan kerja masih didominasi oleh sektor pertanian
7. Status pekerjaan utama didominasi pekerja informal
8. Belum semua industri merekrut SDMnya berbasis kompetensi
Pelatihan Berbasis
Kompetensi (PBK)
SDM yang kompeten
SDM yang berdaya saing tinggi

STRATEGI PENGEMBANGAN SDM INDONESIA


BERBASIS KOMPETENSI
KEBUTUHAN INDUSTRI

Kerangka Kualifikasi Nasional


Indonesia (KKNI)
Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)

LEMBAGA
LEMBAGA
PELATIHAN
PELATIHAN

PELATIHAN
BERBASIS
KOMPETEN
SI (PBK)

SERTIFIKASI
KOMPETENSI

LEMBAGA
LEMBAGA
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI

Sistem Pelatihan Kerja Nasional


(PP 31 Tahun 2006)
KKNI
SKKNI

D U/D I

Std.Intl & Khs

BNSP
LSP

TENAGA KERJA

LULUSAN

Fasilitas
Instruktur
Biaya
Manajemen Mutu
LEMBAGA DIKLAT

LA LPK

AKREDITASI
LEMBAGA KOORDINASI
PELATIHAN

ASESMEN
KOMPETENSI

PROGRAM PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN

SERTIFIKASI

PENGALAMAN
KERJA

NAKER
KOMPETEN

Perpres No. 8 Tahun 2012


tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
S3

S3(
A)
S2(
A)

S2

SPESIALIS

PROFESI

S1

S1(A)/DI
V
DIII
DIII

JALUR
JALUR
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARA
N BERBASIS BERBASIS PADA
PENDIDIKAN
PADA
KOMPETENSI
PENDIDIDKAN
AKADEMIS

SMA

DII
DII
DI
DI
SMK

SLTP
*Paparan Kemnakertrans-GIZ Komponen 4

9
8

AHLI

7
6
5

TEKNISI/
ANALIS

4
3
2
1

OPERATO
R
5
5

PERSIAPAN SDM INDONESIA MENUJU


MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
PENGAKUAN KUALIFIKASI SDM INDONESIA

PELATIHAN KERJA

Regulasi
Kelembagaan
Jaminan Mutu

Sislatkernas (PP 31 Tahun 2006)


KKNI (Perpres 8 Tahun 2012)

Balai Latihan Kerja


Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
BNSP
Lembaga Produktivitas Nasional
LA LPK

Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)


Sertifikasi
Akreditasi Lembaga Pelatihan

Jumlah Lembaga/Balai Pelatihan Kerja di Indonesia


(per Desember 2012)

Pemerintah
Pusat

Pemerintah
Daerah

6 Balai Latihan
Ketransmigrasi
an

21 balai latihan
ketransmigrasi
an

2 Balai Latihan
Produktivitas

22 balai latihan
produktivitas

13 Balai
Latihan Kerja
Industri

260 balai
latihan kerja

Lembaga
Pelatihan Kerja
Swasta (LPKS)

7580
lembaga

BLKLN

262 Balai

KAPASITAS LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LEMBAGA


PELATIHAN (ORANG/TAHUN)
LEMBAGA
PENDIDIKAN
(Total : 9.878.272)

LEMBAGA
PELATIHAN
(Total : 183.399)

SD :
4.131.513
SMP :
2.934.123
SMA :
1.196.285
SMK :
926.787
Perguruan
Tinggi :
689.564

BLK UPTP
: 21.065
BLK
UPTD :
106.497
LPK
Swasta :
83.350

KAPASITAS LEMBAGA
PELATIHAN
LEBIH KECIL
DARIPADA KAPASITAS
LEMBAGA
PENDIDIKAN

Rendahnya komitmen
Pemerintah untuk anggaran
revitalisasi BLK
Kesenjangan investasi dan
pembangunan ekonomi
antara Indonesia Bagian
Barat dan Timur
Rendahnya komitmen Pemda
untuk menyediakan
instruktur pelatihan dan
anggaran pelatihan
*Data Desember tahun 2012

Daya Saing Indonesia


Data Publikasi World Economic Forum (WEF) tentang Global Competitiveness
Index tahun 2014-2015, Indonesia berada di peringkat 34 dari 144 Negara

PILAR NO 5, 9, DAN 12 KEMENRISTEKDIKTI

Indeks Pembangunan Manusia


(IPM)
Kategori IPM

IPM Indonesia Tahun 2014

Sumber: BPS 2015

PENDIDIKAN TINGGI
UU No. 30 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
UNIVERSITAS

AKADEMI

AKADEMI
KOMUNITAS

SEKOLAH
TINGGI

PERGURUAN
TINGGI

POLITEKNIK

INSTITUT

JALUR PENDIDIKAN
VOKASI
PROGRAM PENDIDIKAN POLITEKNIK

PENDIDIKAN VOKASI TINGKAT


PERGURUAN TINGGI

KURIKULUM ( KETRAMPILAN DAN


PENGETAHUAN DASAR TEORITIS

MENCETAK SDM VOKASIONAL YANG BERILMU PENGETAHUAN,


HANDAL , PROFESIONAL DAN BERDAYA SAING TINGGI

Level Lulusan Perguruan Tinggi

PENDIDIKAN FORMAL
AKADEMIK

VOKASI

S3

S3 TERAPAN

S2

S2 TERAPAN
PROFESI DAN
SPESIALIS

S1

DUNIA KERJA

AHLI

D4/S1 TERAPAN
D3

TEKNISI / ANALIS

D2
D1
SMA

SMK

9 TAHUN PENDIDIKAN DASAR (SD


dan SMP)

OPERATOR

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


(PNJ)
Jl. Prof. DR. GA.Siwabessy Kampus Baru UI

Depok

Sejarah
Berdiri pada bulan September 1982
dengan nama
POLITEKNIK JAKARTA

Pada tahun 1984 berganti nama menjadi


FAKULTAS NON GELAR TEKNOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA

Kemudian pada 25 Agustus 1998


menjadi
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Visi :
Menjadi Politeknik Unggulan Bertaraf
Internasional
Dibidang Rekayasa dan Tata Niaga
Misi :
Menghasilkan dan mengembangkan sumber
daya manusia profesional yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sebagai institusi pendidikan vokasi yang
berperan aktif dalam meningkatkan keahlian
dan keterampilan yang berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi terapan
Menghasilkan tenaga terampil berkualitas,
berjiwa wirausaha, mandiri, berbudaya dan
berwawasan lingkungan serta mampu bersaing
di tingkat internasional
Meningkatkan kemampuan penciptaan karya
nyata dibidang ilmu pengetahuan dan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


MEMPUNYAI 7 JURUSAN

1. Jurusan Teknik Sipil (3 prodi)


2. Jurusan Teknik Mesin (5 prodi)
3. Jurusan Teknik Elektro ( 6 prodi)
4. Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
(3 prodi)
5. Jurusan Akuntansi (6 prodi)
6. Jurusan Administrasi Bisnis (3 prodi)
7. Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan (3
prodi)

Teknik

Sipil

TEKNIK SIPIL
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
pendidikan vokasi jenjang
(AkreditasiMerupakan
A)
Diploma III, menyiapkan sumber daya
manusia profesional dalam bidang
konstruksi bangunan gedung seperti
perumahan dan gedung bertingkat.
Mata kuliah inti yang diajarkan antara
lain: Mekanika Teknik, Mekanika Fluida,
Manajemen Konstruksi Beton, Konstruksi
Baja
KONSTRUKSI
BANGUNAN
Merupakan pendidikan
vokasi
jenjang SIPIL
(Akreditasi
A)
Diploma III, menyiapkan sumber
daya
manusia profesional dalam bidang
konstruksi bangunan sipil seperti
jembatan, jalan, bendungan, dan
pelabuhan.
Mata kuliah inti yang diajarkan antara
lain: Gambar Teknik, Konstruksi Jalan
Raya, Konstruksi Baja dan Jembatan,
Konstruksi Bangunan Sipil, Konstruksi

TEKNIK SIPIL
MANAJEMEN KONSTRUKSI (Proses
Akreditasi) Merupakan pendidikan vokasi gelar
ganda jenjang Diploma III dan Bachelor
of Science (B.Sc) bekerjasama dengan
Herriot-Watt University (Scotland).
Mempersiapkan sumber daya manusia
profesional dalam bidang konstruksi,
properti, dan manajemen proyek.
Mata kuliah inti antara lain Site
Surveying dan Construction
Management
PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Merupakan pendidikan vokasi jenjang
(Akreditasi B)
Diploma IV bekerjasama dengan PT.
Jasa Marga (Persero). Mempersiapkan
sumber daya manusia profesional di
bidang jalan dan jembatan, serta jalan
tol.
Mata kuliah inti yang diajarkan antara
lain adalah Geometri Jalan Tol,
Konstruksi Jalan Raya, Analisa Dampak

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MEMPUNYAI 3 PRODI
1. Prodi Konstruksi Bangunan Gedung
Konstruksi Bangunan Gedung ( program D - III)
Manajemen Konstruksi.
Konstruksi Bangunan Gedung ( program D- IV )

2.` Prodi Konstruksi Bangunan Sipil (D- III)


3. Prodi Perancangan Jalan dan Jembatan
Perancangan Jalan dan Jembatan ( D-IV )
Jalan Toll ( D-IV )

FASILITAS YANG DIMILIKI PNJ.


Laboratorium:

Laboratorium Material
Laboratorium Mekanika Tanah
Laboratorium Hidrolika
Laboratorium Surveying
Laboratorium Mekanika Teknik

Workshop (Bengkel):

Bengkel Metal
Bengkel Kayu
Bengkel Pasangan Batu
Bengkel Beton
Bengkel Acuan dan Perancah ( Begisting )

Lab . Bahan

WS. PASANGAN BATU

WS. DRAINASE

WS. ACUAN PERANCAH (BEGISTING)

KERJASAMA TEKNIK SIPIL

Kesimpulan
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Sesuai dengan kemajuan teknologi khususnya dunia rekayasa
di Indonesia, Politeknik sangat diperlukan pengembangan.
2. Dengan ditingkatkannya, pengetahuan, skill dan sikap
(kompetensinya) secara kontinyu tenaga trampil Indonesia
mampu bersaing di era global.
3. Melalui dunia pendidikan vokasi ini perlu dinilai tingkat
kompetensinya oleh pihak terkait untuk diterbitkan sertifikasi
secara nasional dan internasional, sehingga peserta didik jelas
jenjang kompetensinya di bidang rekayasa.

KESIMPULAN
1.
2.

3.

4.

ASEAN Economic Community 2015 memberikan peluang dan tantangan bagi


peningkatan daya saing SDM Indonesia.
Diperlukan penguatan regulasi untuk mendukung pengawalan pasar kerja
domestik dari serbuan tenaga kerja asing yang sistematik dan elegan, juga
pengawalan TKI profesional untuk kerja di luar negeri.
Keberpihakan pemerintah dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui
pelatihan kerja masih sangat rendah, yang ditunjukkan dengan tidak
dilakukannya rekruitmen instruktur sesuai kebutuhan dan tidak
dialokasikannya dana yg cukup untuk mendukung pelatihan kerja di Balai-balai
latihan kerja diseluruh indonesia.
Mendesak dilakukannya percepatan implementasi pelatihan berbasis kompetensi
dengan:
a.
Pengembangan SKKNI di semua sektor (telah selesai 289 stndar)
b.
Peningkatan kapasitas dan kualitas lembaga Pelatihan
c.
Perkuatan lembaga sertifikasi
d.
Mendorong dunia industri memberi penghargaan atas kompetensi tenega
kerja baik melalui penggajian maupun penghargaan terhadap karier pekerja.

KESIMPULAN
5.

6.

7.

Perlu disiapkan rencana induk pengembnagan sdm yang


sistematis dan komprehensif yang berorientasi pada penguasaan
pasar kerja domestik sekaligus menyiapkan tenaga profesional
yang akan mengiisi pasar kerja global.
Revitalisasi lembaga pelatihan kerja sangat mendesak
dilakukan dalam rangka menyiapkan tenaga kerja kompeten
dan profesional sekaligus sebaga pengawal pasar kerja domestik
dan juga bersiap mengisi pasar kerja ASEAN.
Perlu dievaluasi kebijakan mendesentralisasikan sitem
pendidikan dan pelatihan karena kondisi aktual di daerah
menunjukkan bahwa kapasitas lembaga pendidikan dan
pelatihan semakin terpuruk, sehingga perlu dipertimbangkan
untuk mengembalikan pengelolaan pendidikan dan pelatihan
kepada pemerintah pusat, hal memungkinkan juga pemerintah
daerah fokus membagun pilar ekonomi lainnya.

Terima kasih

You might also like