Professional Documents
Culture Documents
Perkembangan Embrio: Cleavage (Pembelahan)
Perkembangan Embrio: Cleavage (Pembelahan)
CLEAVAGE (PEMBELAHAN)
REVIEW FERTILISASI MAMALIA
PRONUCLEI
ZYGOTE
Apa yang kemudian terjadi dengan
Zigot ?
Pembelahan
(CLEAVAGE)
Cleavage ?
Ketika zigot telah terbentuk, maka dimulailah
pembelahan mitosis pada zigot yang dikenal
dengan tahapan pembelahan (cleavage).
Dalam fase ini, zygot berubah bentuk dari sel
tunggal menjadi sebuah masa sel yang solid/padat
disebut morula. Morula berkembang menjadi bola
sel yang berrongga (rongga =blastosel), disebut
blastula.
Sel-sel kecil hasil pembelahan tersebut dikenal
dengan istilah blastomer.
Bagaimana Pengaturan
Pembelahan dalam Siklus Sel ?
Selama pembelahan, sel-sel tersebut
mengalami fase S (Sintesis DNA) dan fase M
(mitosis) dalam siklus sel, tetapi melewatkan
fase G1 dan G2. Akibatnya sel-sel yang
terbentuk tersebut tidak membesar selama fase
pembelahan ini.
Pembelahan hanya membagi bagi sitoplasma
satu sel besar menjadi banyak sel yang lebih
kecil (blastomer). Sel-sel tersebut semuanya
bernukleus.
SIKLUS SEL DALAM PENGATURAN
PROSES PEMBELAHAN
Cell cycles of somatic cells and early blastomeres. (A) The simple biphasic cell cycle of the
early amphibian blastomeres has only two states, S and M. Cyclin synthesis allows progression
to M (mitosis), while cyclin degradation allows cells to pass into S (synthesis) phase. (B) Cell
cycle of a typical somatic cell. Mitosis (M) is followed by an interphasestage. This latter period
is subdivided into G1, S (synthesis), and G2 phases. Cells that are differentiating are usually
taken out of the cell cycle and are in an extended G1 phase called G0. The cyclins and their
respective kinases responsible for the progression through the cell cycle are shown at their
point of cell cycle regulation. (B after Nigg 1995.)
Copyright 2000 Sinauer Associates, Inc.
Mekanisme Pembelahan
Sebagian besar hewan (kecuali mamalia)
mempunyai sel telur dengan polaritas yang
jelas.
Polaritas ditentukan oleh mRNA, protein dan
kuning telur (yolk). Yolk terkonsentrasi pada
satu kutub, disebut kutub vegetal (vegetal
pole). Kutub yang berlawanan(konsentrasi
yolk rendah) kemudian disebut kutub animal
(animal pole)
Mekanisme Pembelahan (lanjutan)
Kutub animal merupakan tempat dari badan polar
meiosis menguncup dan terlepas dari sel. Pada
beberapa hewan, kutub animal menandai titik
tempar ujung anterior (kepala) embrio terbentuk.
Pada katak, belahan animal mempunyai granula
melanin dalam lapisan luar sitoplasmanya, sehingga
terlihat berwarna biru abu-abu pekat. Sedangkan
belahan vegetal yang mengandung yolk terlihat
lebih terang.
Mekanisme Pembelahan pada
Amfibia
Pada amfibia, saat fertilisasi terjadi
pengaturan kembali sitoplasma sel telur.
Membran plasma dan korteks berotasi
menuju titik tempat masuknya sperma,
sehingga membuka daerah pada sitoplasma
yang berbentuk pita sempit berwarna abu-abu
muda (Sabit abu-abu /grey crescent).
Sabit abu-abu terletak dekat ekuator
berseberangan dengan tempat masuknya
sperma.
Mekanisme Pembelahan pada
Amfibia (lanjutan)
Yolk cenderung menghalangi pembelahan,
akibatnya pembelahan zigot pada katak terjadi lebih
cepat pada belahan animal dibanding belahan
vegetal, sehingga menghsilkan embrio dengan
ukuran berbeda-beda.
Dua pembelahan pertama terjadi secara polar
(vertikal) sehingga dihasilkan empat sel memanjang
dari KA ke KV. Pembelahan ketiga secara horisontal
(ekuatorial), hingga dihasilkan 8 sel
Mekanisme Pembelahan pada
Hewan Lain
Sel bulu babi (sea urchin) dan kebanyakan hewan
lainnya mempunyai lebih sedikit kuning telur, tetapi
masih mempunyai sumbu animal-vegetal. Karena
yolk yang sedikit, maka kelajuan pembelahannya
hampir sama, sehingga menghasilkan ukuran
blastomer yang hampir sama.
Pola pembelahan sampai tahapan delapan sel untuk
golongan hewan echinodermata, chordata, dan
deuterostomata memperlihatkan pola yang hampir
sama dengan amfibia.
Mekanisme Pembelahan pada
Hewan Lain
Pola pembelahan pada protostomata (moluska,
annelida, dan arthropoda). Mempunyai pola yang
berbeda. Protostomata memperlihatkan pembelahan
secara spiral, yaitu sel-sel dari lapis atas duduk pada
lekukan antar sel-sel pada lapis yang dibawahnya.
Pada deuterostomata, pembelahan terjadi secara
radial, artinya sel-sel lapisan atas mengatur diri
langsung diatas sel lapisan bawah.
Berbagai pola bidang pembelahan tergambar pada
gambar berikut :
Comparison of early cleavage in (A) echinoderms and amphibians (radial
cleavage) and (B) mammals (rotational cleavage). Nematodes also have a
rotational form of cleavage, but they do not form the blastocyst structure
characteristic of mammals. (After Gulyas 1975.)
Bidang
pembelahan
pada embrio
berbagai
macam hewan
Figure 8.5
Summary of the
main patterns of
cleavage.
Copyright
2000 Sinauer
Associates, Inc.
Tipe PembelahanMeroblastik dan
Holoblastik
Pembelahan meroblastik (meroblastic cleavage)
adalah pembelahan tidak sempurna pada sel telur
yang kaya kuning telur.
Pada sel telur yang kaya yolk (misal sel telur aves),
pembelahan hanya terjadi pada cakram kecil
sitoplasma bebas yolk yang terletak dalam satu
daerah kecil dari lingkaran besar yolk.
Pembelahan holoblastik (holoblastic cleavage)
berarti pembelahan sempurna (seluruh bagian sel
telur) pada sel telur yang mempunyai yolk sedikit
(misal :bulu babi) dan sedang (misal : katak)
Bagaimana perkembangan
selanjutnya dari Blastula?
Perkembangan zigot menjadi morula dan blastula
merupakan tahapan cleavage.
Setelah terbentuk blastula, sel-sel tersebut akan
terus membelah dan menata ulang dirinya hingga
terbentuk embrio berlapis tiga disebut gastrula,
proses pada tahapan ini disebut Gastrulasi.
Setelah terbentuk gastrula, embrio akan
berdiferensiasi dan membentuk perubahan
bertahap yang dramatis dalam proses
organogenesis
PROSES AWAL PERKEMBANGAN
HEWAN
Figure 8.1
Rate of formation of new cells during the early development of
the frog Rana pipiens. (After Sze 1953.)
Copyright 2000 Sinauer Associates, Inc.
Tahapan Cleavage pada Mamalia