You are on page 1of 41

Trauma Urogenitalia

dr. Bobby Hery Yudhanto,SpU


Email : bobbyurologi@gmail.com

1
Sekitar 10% dari seluruh trauma di UGD mengenai
sistem genitourinari.
Sebagian besar tidak tampak jelas dan sulit untuk
didiagnosa sehingga memerlukan ketelitian dan
ketrampilan diagnosis
Diagnosis dini penting untuk mencegah komplikasi lebih
lanjut

2
Algorithm for
staging blunt
trauma in adults

3
Algorithm for staging penetrating trauma in adults

4
Algorithm for
staging blunt
trauma in children

5
Trauma Urogenitalia

Ginjal
Ureter
Buli-buli
Urethra
Genitalia eksterna

6
Trauma Urogenitalia

Ginjal
klinis
mekanisme trauma
klasifikasi
evaluasi dan diagnosa
terapi

7
Trauma Ginjal
klinis:
anamnesa : mode of injury
pem.fisik : jejas
urinalisis : hematuria
mekanisme trauma: trauma tajam, trauma tumpul

8
Mekanisme Trauma Ginjal

A B

A. Trauma Tumpul Abdomen


B. Trauma Jatuh dari ketinggian yang menyebabkan
putusnya pedikel ginjal (coup dan contracoup
mechanism) 9
klasifikasi trauma ginjal (Moore dkk 1989)
1. Trauma ginjal minor (85% kasus)
grade I & II
2. Trauma ginjal mayor (15% kasus)
grade III, IV, & V
3. Trauma vaskular

10
GR IV

GrI GR II

GR III GR IV GR V
11
Renal injury scale of The American
Association for The Surgery of trauma
Grade Description

I Contusion Micros/gross hematuria, urologic studies normal


II Hematoma Subcapsular, non expanding without parenchymal laceration
Non expanding perirenal hematoma confined to renal
peritoneum
III Laceration <1 cm parenchymal depth of renal cortex w/o urinary
extravasation
IV Laceration >1 cm parenchymal depth of renal cortex w/o collecting system
rupture or urinary extravasation
Laceration parencymal laceration extending through the renal cortex,
medulla, & collecting system
V Vascular main renal artery or vein injury with contained hemorrhage
Laceration completely shattered kidney
Vascular Avulsion of renal hilum, which devascularizes kidney
12
evaluasi dan diagnosa
anamnesa
jejas
urin yang keluar? Warna?
hati2 trauma organ lain: fraktur costae, trauma
abdomen
IVP (harus dilakukan, terutama untuk melihat ginjal
kontralateral)
USG abdomen, arteriografi (angiography) bila perlu
CT Scan Abdomen dengan kontras (Gold Standard)

13
14
evaluasi dan diagnosa

Riwayat trauma +

atau Hematuria
CT Scan
abdomen
Ax: trauma lumbal
deselerasi mendadak +/-
Fx: hematoma lumbal
luka penetrasi

15
Terapi
1. Konservatif
2. Bedah

indikasi bedah:
perdarahan tak dapat diatasi
injury renovascular
parenkhim tidak viable
ektravasasi urin luas
pembedahan: laparotomi eksplorasi, repair, k/p
nefrektomi
16
Prinsip terapi konservatif
Kondisi hemodinamik dan vital sign pasien stabil
observasi:
tanda2 vital: T/N/t
massa di flank atau lumbal
warna urine serial
tanda anemis / Hb serial

17
Trauma Ureter

paling jarang, karena mobile, kaliber kecil, dan terlindung


oleh organ-organ sekitar
Penyebab:
trauma eksterna
trauma iatrogenik: operasi obsgyn, operasi laparotomi
Diagnosis:
Anamnesa
Hematuria
klinis, IVP, RPG (retrograde pyelografi)

18
Symptom :
1. Panas sekitar 38.3C38.8C (101F102F) yang
disertai nyeri pada daerah flank dan kuadran bawah
perut
2. Sebagian penderita menunjukkan gejala ileus paralitik
dengan disertai mual dan muntah
Sign :
1. Nyeri daerah flank atau nyeri perut dengan mual
muntah atau ileus.
2. Gambaran peritonitis akut tampak bila terjadi
ekstravasasi ke rongga peritoneum
19
20
Trauma Buli-Buli

anamnesa
pem. fisik
urinalisis
radiologik
terapi

21
Anamnesa
trauma langsung
tumpul
tajam / penetrasi
deselerasi mendadak
hematuria / retensi urin

22
Pemeriksaan fisik:
jejas suprapubik
nyeri suprapubik
akut abdomen
gross hematuria hebat
shock hemoragik

Laboratorik:
sering perlu kateter (kecuali bl ada bloody discharge)
makroskopik hematuria

23
Radiologik
sistografi: ekstravasasi urin
IVP bila perlu
bedakan ruptura buli ekstra atau intra peritoneal
lihat adakah fraktura pelvis (fraktur pelvis
berhubungan dengan ruptur buli pada 90% kasus)
Terapi:
Konservatif ( pemasangan kateter 10 hari)
eksplorasi + repair buli
Kalau perlu dilakukan sitostomi
24
Sistogram

Ruptur Buli Ekstraperitoneal Ruptur Buli Intraperitoneal

25
Trauma Urethra

Uretra
klinis
pem. fisik
radiologik dan klasifikasi
terapi

26
Klinis :
Bloody discharge
Retensio urine
Hematom Perineum
Trauma
trauma eksternal:
trauma tumpul kecepatan tinggi
crush injury
saddle back injury

27
Klinis dan pemeriksaan fisik

3 gejala utama (trias)


retensi urin
bloody discharge
prostat melayang (RT)

28
Mekanisme trauma urethra anterior (pars bulbosa)

29
Pemeriksaan radiologik

Retrograde urethrografi

Didapatkan extravasasi
uretra posterior atau
anterior

30
Terapi
ruptura urethra posterior: sistostomi
ruptura urethra anterior: repair primer (dalam 6 jam
pasca kejadian) atau sistostomi

31
Komplikasi

Komplikasi dari disrupsi prostatomembranous :


1. striktur urethra (pada sekitar 50% kasus)
2. Impotensi (sekitar 30-50% pada repair primer) tetapi
dapat direduksi hingga 3035% dengan
penggunaan sistotomi
3. inkontinensia urine ( sekitar 2%), berhubungan
dengan trauma tulang belakang

32
Trauma Genetalia Eksterna
penis
testis
skrotum
vas deferens & epididimis

33
Genitalia eksterna
penis
fraktura penis: kavernosografi
amputasi penis traumatika

34
Disrupsi tunika albuginea penis (fraktur penis) dapat
terjadi pada saat sexual intercourse.
Gejala : nyeri pada penis yang disertai hematom
Gangrene dan trauma urethra dapat disebabkan oleh
penjeratan cincin pada daerah pangkal penis
Amputasi penis

35
Terapi
Eksplorasi + repair tunika albuginea

36
37
38
39
40
Terima Kasih

41

You might also like