LANGKAH DIAGNOSIS

OKUPASI DALAM PAK

Nuri Purwito Adi

Divisi Kedokteran Okupasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Occupational & Environmental Health Research Cluster IMERI, Universitas Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI)
 TOPIK BAHASAN

Konsep & Definisi PAK

Tujuh Langkah Diagnosis PAK

Aplikasi Diagnosis PAK di Indonesia

 KONSEP & DEFINISI PAK

Any disease contracted as a result of an exposure to

risk factors arising from work activities
Causal relationship & disease frequency
ILO
Clinical decision-making : strength of association,
consistency, specificity, temporality, biological plausibility &
gradient, coherent, interventional studies

Occupational Disease : any disease contracted primarily

as a result of an exposure to risk factors arising from work
activity
WHO
Work Related Disease : multiple causes, where factors in
the work environment may play a role, together with other
risk factors, in the development of such diseases
 KONSEP & DEFINISI PAK
EU
The clinical features must fit
in with what is known about the
health effects following exposure
to the specified agent.
There must be indication of
sufficient occupational
exposure
The time interval between
exposure and effect must be
consistent with what is known
about the natural history and
progress of the disease
The differential diagnosis
must be considered
US
any ailment that occurs as a
result of work or any
occupational activity
identified when it is shown that
it is more prevalent in a given
body of workers than in the
general population
Japan
Case of Occupational disease :
leukemia
The worker is a male in his 30s.
Engaged in radiation
works for 18 months from Nov.
2011 to Dec. 2013. He worked
at the Fukushima Daiichi Nuclear
Power Plant for 13 months from
Oct. 2012 to Dec. 2013. The
works he engaged in mainly
consisted of installation of a
cover for the reactor building
and installation of a waste
incinerator. During the works,
he wore protective clothing,
a lead vest, a full-face mask, etc.
 KONSEP PAK DI INDONESIA

UU No. 1 tahun 1970 :

keselamatan kerja
UU No. 13 tahun 2003 :
ketenagakerjaan
UU No. 29 tahun 2004 : PK
UU No, 40 tahun 2004 : SJSN
UU No. 36 tahun 2009 :
Lingkup
kesehatan
UU No. 24 tahun 2011 :BPJS
Profesi ILO
WHO
PP No. 50 tahun 2012 : SMK3 Kolegium Kedokteran Indonesia Negara lain
PP No. 44 tahun 2015 : JKK & JK Kewenangan Medis Profesi dll
non ASN Dokter
PP No. 28 tahun 2016 : Jaminan
Kesehatan

Dasar Hukum Rujukan

 Langkah 1:

7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI Diagnosis Klinis

(Permenkes No. 56 tahun 2016)
Langkah 7: Tentukan
Diagnosis PAK / Langkah 2:
Diperberat Pekerjaan Pajanan di lingkungan
/Bukan PAK / tambah kerja
Data

Langkah 3:
Langkah 6:
Adakah hub antara
Adakah faktor lain diluar pajanan dengan
pekerjaan Diagnosis Klinis

Langkah 4:
Langkah 5:
Apakah pajanan yg
Adakah faktor2 individu
dialami cukup besar
yg berperan
6
Dewi Soemarko , April 2015
 TUJUH LANGKAH DIAGNOSIS PAK

Temporality/
Contracted/
Clinical Workplace biological Multiple Multiple
ILO/WHO decision risk factors
causal
gradient/ causes causes
relationship
plausibility

Diagnosis Faktor
Indonesia Klinis
Pajanan Hub pajanan Dosis pajanan
individu
Faktor lainnya

Clinical Occupational Differential Differential

Negara lain features exposure
Consistent Time interval
diagnosis diagnosis
APLIKASI DIAGNOSIS PAK DI
INDONESIA
UU No. 29 tahun 2004 : Praktik Kedokteran
PP No. 44 Tahun 2015 : JKK & JK
PP No. 47 Tahun 2016 : Fasyankes
PMK No. 71 Tahun 2013 : Yankes pada JKN
PMK No. 56 tahun 2016 : Pelayanan PAK
 Pasien

Anamnesis &
pemeriksaan
. KonsulSpesialis Klinik
Ragu terkait
Diagnosis klinis . Rujuk Ke RS

Ragu - KonsulSpesialis Ked.

Diagnosis okupasi Okupasi / BKKM/RS
- Pemeriksaan Lingkungan,
Biomarker dll

Penatalaksanaan
kasus
Ragu

Penatalksanaan Penatalaksanaan
klinis/medis okupasi
KONSEP PELAYANAN UMUM Industrial
hygienist utk
pemeriksaan
lingkungan kerja

Rujuk klinis FKTL Diagnosis PAK

Spesialis klinis (Sp.Ok) paripurna
Rujuk
PAK,RTW,FTW,
kecacatan Rujukan klinis,
rujuk PAK, rujuk
FTW, penilaian
kecacatan & RTW

Rujuk balik
FKTP dgn
Diagnosis PAK utk 144 diagnosis
pelatihan klinis layanan primer dan pajanan
PAK yang mudah diidentifikasi
 FKTP

Pasien dengan Klinis 144

Pasien keluhan klinis
diagnosis,
Pekerja/riwayat PAK
datang bekerja dalam 5
tahun
pajanan mudah
dikenali

Dokter sudah
Diperiksa pelatihan
Diagnosis PAK Klinis bukan 144
Dokter Lakukan 7 langkah
diagnosis PAK
diagnosis dan atau
pajanan susah
Rujuk ke FKTL
dikenali atau (Sp.Ok)
dugaan PAK

Kesimpulan
Klinis 144
diagnosis, tidak ada
dugaan pajanan di Bukan PAK
tempat kerja
 TELAAH KASUS

Pasien, 30 tahun, bekerja sebagai welder di perusahaan manufaktur dengan

kebisingan TWA 88 dBA bekerja selama 10 tahun tanpa APT, dengan tuli
sensori neural dari pemeriksaan audiometri, tidak ada kebiasaan menggunakan
ear phone

7 Diagnosis
Pajanan Hub pajanan Dosis pajanan
Faktor
Faktor lainnya Kesimpulan
Langkah Klinis individu

TWA > NAB,

Pasien Tuli
sensorineural
Pajanan bising
Tuli akibat
bising
durasi pajanan
+, APD -
Earphone - Tidak ada PAK
 TELAAH KASUS

Pasien bekerja sebagai welder selama 15 tahun, penggunaan APD +/-, dalam 3
tahun terakhir sebagai supervisor dan tidak pernah melakukan pekerjaan
welding langsung. Saat ini dengan keluhan penyempitan lapang pandang dengan
diagnosis klinis degenerasi macula. Lapang pandang berangsur menyempit dalam
6 bulan terakhir

7 Diagnosis
Pajanan
Hub Dosis Faktor Faktor
Kesimpulan
Langkah Klinis pajanan pajanan individu lainnya

Degenerasi Welding? UV induced UV? Durasi?

Pasien makula UV? ? APD ?
?? ?? PAK ??
 TELAAH KASUS

Pasien bekerja sebagai perajin tempe, pasien sudah bekerja selama 3 tahun.
Pasien mengeluh adanya gatal dan kutu air di jari kaki nya. Pasien selalu
menggunakan sepatu boot selama bekerja, namun menurut pasien kakinya
selalu basah karena air masuk ke dalam sepatu boot nya

7 Diagnosis
Pajanan
Hub Dosis Faktor Faktor
Kesimpulan
Langkah Klinis pajanan pajanan individu lainnya

Tinea oleh Lembab? Di luar

Pasien Tinea pedis Jamur?
jamur? Jamur?
Kebersihan?
kerja?
PAK ??
 TAKE HOME MESSAGE

7 langkah diagnosis sesuai standar international

Penilaian PAK perlu dipersiapkan : identifikasi bahaya

potensial

PAK : Diagnosis Klinis : Kewenangan Dokter sesuai

kompetensi

PAK : tidak harus Sp.Ok, Dokter umum + Hiperkes +

Pelatihan PAK