Professional Documents
Culture Documents
SISTEM UROGENITAL
• Urin
1. Urinalisis murah
2. Mikrobiologi kultur urin
Definisi & manfaat urinalisis
Urinalysis & Collection, Transportation, & Preservation of Urine Specimens ; Approved Guideline-2nd
Ed:p.1
Sampel Pemeriksaan Urin
1. Urin sewaktu
2. Urin pagi
3. Urin puasa
4. Urin 2 jam pp
5. Urin 24 jam
pemeriksaan kuantitatif: protein,
kreatinin, Ca, P, Na, K, Cl
Sukartini N. Jenis dan Bahan Pemeriksaan Urin: Aspek Praktek Urinalisis, Lokakarya PBBK, 2004. p. 1-8.
10 perubahan urine yg tdk diawetkan
(suhu kamar & > 1 jam) :
1. Peningkatan pH
2. Penurunan kadar glukosa
3. Penurunan keton
4. Penurunan jumlah bilirubin
5. Penurunan kadar urobilinogen
6. Peningkatan jumlah nitrit
7. Peningkatan jumlah bakteri
8. Peningkatan kekeruhan
9. Pemecahan sel darah merah & silinder
10. Perubahan warna karena reduksi metabolit
Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan kimiawi
Makroskopik
Jumlah Urin
• Normal: 800-1300 ml/24 jam.
Anak-anak diuresis 3-4 kali > dewasa (per kg BB)
Jumlah urin tergantung; umur, berat badan, jenis kelamin,
makanan dan minuman, suhu tubuh, iklim dan aktivitas pasien.
Jumlah urin abnormal :
- Poliuri > 2000 ml/24 jam
- Oliguri 300 – 750 ml/24 jam
- Anuria < 300 ml/24 jam
Deteksi kemungkinan
dehidrasi/abnormalitas dari ADH
Normal: 1.003-1.030
Ada 3 cara :
1.Kualitatif
Sulfosalisil
Pemanasan dengan asam asetat
2. Semikuantitatif : Carik celup
3. Kuantitatif: cara Esbach, kolorimetri
Praktis, murah
Reagen relatif stabil
Membutuhkan volume urin sedikit
Sekali pakai
Tidak memerlukan persiapan reagen
Reagent Strips
Yang Harus Diperhatikan
Prosedur pengetesan harus diikuti
secara tepat
Pemeriksaan menggunakan urin yang
baru
Urin dicampur dengan baik
Batasan waktu pemeriksaan
No. Jenis Pemeriksaan Batasan waktu
1. Bilirubin 30 detik
2. Glukosa 30 detik
3. Keton 40 detik
4. BJ 45 detik
5. Darah 60 detik
6. pH 60 detik
7. Protein 60 detik
8. Urobilinogen 60 detik
9. Nitrit 60 detik
10. Lekosit 120 detik
URINALISIS -
MIKROSKOPIS
• Sedimen adalah bahan tidak larut yang berasal dari
darah,ginjal,saluran kemih dapat mengalami
kontaminasi dengan unsur luar.
Report
Degenerating Casts:
- Granular casts Nonspecific (Tamm-Horsfall protein)
- Hyaline casts Nonspecific (Tamm-Horsfall protein)
- Waxy casts Nonspecific
- Fatty casts Nephrotic syndrome
(oval fat body casts)
Microscopic Examination
Oval Fat Body
Silinder
• Cetakan protein yang terjadi pada
tubuli ginjal
• Syarat pembentukan silinder:
• Urine harus bersifat asam ( pH < 7 )
• Konsentrasi garam yg tinggi
• Proteinuria
• Flow urine harus berkurang
• Silinder eritrosit
Menandakan adanya hematuria.
refraktil dan warnanya bervariasi
dari kuning hingga coklat.
• Silinder Epitel
Silinder epitel dijumpai pada keadaan
terjadi kerusakan tubulus, yaitu pada
glomerulonefritis dan pielonefritis.
• Silinder lemak
Mengandung butir-butir lemak
bebas yang merupakan degenerasi
lemak dari epitel tubuli dan oval fat
bodies.
Dijumpai misalnya pada sindroma
nefrotik
Gandasoebrata. Penuntun Laboratorium Klinik ed 7. Jakarta:Dian Rakyat;1992. p.111-21
• Bakteri, normal tidak ditemukan
• Parasit, normal tidak ditemukan
• Spermatozoa, normal tidak ditemukan
• Jamur
Bakteri Yeast
Trichomonas Yeast
Microscopic Examination
Crystals
- Urate
Ammonium biurate
Uric acid
- Triple Phosphate
- Calcium Oxalate
- Amino Acids
Cystine
Leucine
Tyrosine
- Sulfonamide
• Very uncommon crystals include: cystine crystals in
urine of neonates with congenital cystinuria or severe
liver disease, tyrosine crystals with congenital
tyrosinosis or marked liver impairment, or leucine
crystals in patients with severe liver disease or with
maple syrup urine disease.
•
Microscopic Examination
Calcium Oxalate Crystals
Microscopic Examination
Triple Phosphate Crystals
Microscopic Examination
Urate Crystals
Microscopic Examination
Kristal cystein Kristal leucyne
Microscopic Examination
Cystine Crystals
Microscopic Examination
Cholesterol Crystals
Laporan analisis urin
• Warna : • Kimia Urin
• Kekeruhan - BJ
• Bau - pH
• Sedimen : - Keton
- Eritrosit : ……/lpb - Glukosa
- Leukosit : ……/lpb - Protein
- Epitel : ……/lpb - Blood
- Silinder :…./Lpk - Urubilinogen
- Kristal : …../lpk - Bilirubin
- Bakteri : (+)/(-) - Keton
- Nitrit
- Leukositesterase
PSA
• Prostat spesifik antigen (PSA) adalah protein
yang dihasilkan oleh sel prostat untuk mengatur
kekentalan (VISKOSITAS) cairan semen.