You are on page 1of 43

EUKARYOTA

KELOMPOK 11
AET 3/FAKULTAS PERTANIAN Patar Ericson Simbolon
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Khairul Muhsinin Hsb
Yudha Triya
T. Ajinanda Putra
Jessica Simamora
EUKARYOTA

 Zygomycetes & Glomeromycetes : Saccharomyces cerevisiae


 Basidiomycetes : Agaricus, Amanita
 Alga Merah : Cyanidium
 Alga Hijau : Chlamydomonas, Volvox
 Alga Hijau : Endolithic Phototrophs
Saccharomyces
cerevisiae
By Patar Ericson Simbolon
Saccharomyces cerevisiae

• Common name: yeast


• Eukaryotic
• Unicellular
• Cell wall made of chitin
• Heterotrophic decomposer
• Asexual reproduction by budding
• Facultative anaerobe
• 6,275 genes
• In nature, found on plants, fruits, and grains
• Used to make bread, beer, and wine
Saccharomyces cerevisiae
Scientific Classification
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Saccharomycetes
Order : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Species : Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae comes from Saccharo word meaning sugar and myces means eating while
cerevisiae means to multiply which means yeast alive and multiply by eating sugar.

Breeding
• Multipolar multiplying, where buds appear from around the end of the cell.
• Shoot splitting, which is a combination of splitting and cleavage.
• The formation of askospores.
Saccharomyces cerevisiae

Advantages of S. cerevisiae
• Nonpathogenic
• Rapid growth (generation time ca. 80 min)
• Dispersed cells
• Ease of replica plating and mutant isolation
• Can be grown on defined media giving the
investigator complete control over environmental parameters
• Well-defined genetic system
• Highly versatile DNA transformation system
Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae
Life Cycle
Saccharomyces cerevisiae

The yeast Saccharomyces cerevisiae is clearly the most ideal


eukaryotic microorganism for biological studies. The "awesome
power of yeast genetics" has become legendary and is the envy of
those who work with higher eukaryotes. The complete sequence of
its genome has proved to be extremely useful as a reference
towards the sequences of human and other higher eukaryotic
genes. Furthermore, the ease of genetic manipulation of yeast
allows its use for conveniently analyzing and functionally dissecting
gene products from other eukaryotes.
--Fred Sherman
Basidiomycetes :
Agaricus dan Amanita
Jessica Simamora
Agaricus bisporus
Agaricus bisporus

Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Agaricaceae
Genus : Agaricus
Spesies : Agaricus bisporus
Jamur kancing ( Agaricus bisporus) adalah salah satu
jamur yang kaya akan protein,asam amino bebas,
polifenol, polisakarida erghotionin, vitamin. Jamur ini
juga mengandung asam linoleat yang tinggi dan enzim
aromatase yang berperan mengkatalis hormon seks
pada manusia. Agaricus bisporus dapat dikonsumsi
karena kaya akan serat, polisakarida, antioksidan,
vitamin dan polifenol, dengan adanya kandungan
tersebut dapat memberikan efek terhadap sel dari
sistem imun. Agaricus bisporus memiliki banyak
fungsi yaitu antioksidan, anti bakteri, anti inflamasi,
anti tumor dan sistem pertahanan tubuh.
Amanita Muscaria
Kingdom : fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Amanitaceae
Genus : Amanita
Spesies : Amanita muscaria
Jamur ini memiliki senyawa yaitu asam ibotenat dan
muscimol yang bersifat sangat beracun, halusinogen
dan psikoaktif. Gejala ini meliputi 4 tahap yaitu :
1. fase latency
2. fase gastrointestinal
3. fase kehilangan kesadaran
4. fase final
Amanita phalloides
Amanita phalloides
Terdapat jaringan yang mirip insang pada hymeniumnya. Payung
membentuk flat atau convex. Stipe bercincin dan ber volva.
Spora berwarna putih. struktur tubuh uniseluler atau
berfilamen. Dinding sel mengandung kitin dan selulosa. Spesies
ini kini diketahui mengandung dua kelompok utama racun, baik
multicyclic (berbentuk cincin) peptida, jamur menyebar ke
seluruh jaringan:yang amatoxins dan phallotoxins.. Toksin lain
adalah phallolysin, yang telah menunjukkan beberapa hemolitik
(sel darah merah-menghancurkan) aktivitas in vitro.
amatoxins pada awalnya menyebabkan gangguan
gastrointestinal dengan gejala seperti diare, mual
dan sakit perut yang terjadi dalam waktu lima
sampai dua belas jam. sistem biasanya memudar
selama beberapa jam atau bahkan satu atau dua
hari, menipu korban agar berpikir bahwa mereka
sudah pulih. Bila waktu gejala telah kembali.
Maka telah terjadi kerusakan ginjal dan hati.
Siklus perkembang biakkan Basidiomycota
1. secara vegetatif
2. secara generatif
Alga Merah :
Cyanidium

Yudha Triya
170301172
Cyanidium caldarium adalah alga
merah makroskopik yang
ditemukan pada lingkungan asam
yang ekstrim di seluruh dunia.
Alga ini menggunakan fotosintesis
untuk mendapatkan nutrisinya,
selain pigmen fotosintesis seperti
klorofil, spesies alga merah juga
mempunyai fikoeritrin yang
memberikan warna merah dan
membantu fotosintesis

Apa Itu Cyanidium ?


• Alga ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan
rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran.
• Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin.
• Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum
menghasilkan zigot.
• Zigot tumbuh menjadi ganggang merah.
• Dinding sel mengandung selulosa dan pektin
• Cadangan makanan berupa tepung florit
• Berkembang biak secara aseksual dengan spora dan seksual dengan oogami

CIRI – CIRI ALGA MERAH


• Domain : Eukaryota
• Kingdom : Plantae
• Divisi : Rhodophyta
• Class : Rhodophyceae
• Ordo : Cyanidiales
• Family : Cyanidiaceae
• Genus : Cyanidium
• Species : Cyanidium caldarium

KLASIFIKASI CYANIDIUM
Cyanidium caldarium mengandung gamma aminobutyric
acid (GABA),
GABA adalah AA non-proteinogenik, berfungsi pada SSP
sebagai neurotransmitter.
GABA dapat menghambat mekanisme penuaan/ Mengandung
protein dan polifenol yang berfungsi mencegah penuaan kulit.

MANFAAT CYANDIUM
Alga Hijau
(Cholorophyta)
Khairul Muhsinin Hsb
Alga Hijau (Cholorophyta)
• Alga hijau adalah ganggang yang mengandung klorofil dan karotin berwarna kuning sehingga
warnanya menjadi hijau kekuningan, ganggang hijau disebut juga sebagai filum Chlorophyta.
• Ganggang hijau (Chlorophyta) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) tubuhnya mengandung klorofil dan berwarna hijau. Sel mengandung kloroplas yang berisi
klorofil a.b. karoten dan xantofil
2) hidup melayang-layang di air tawar atau air laut,
3) merupakan makhluk hidup bersel satu yang berbentuk benang, lembaran, dan berkoloni,
4) telah memiliki dinding sel, dan
5) cadangan makanan disimpan di suatu rongga yang berbentuk bulat. Rongga ini terletak di
dekat kloroplas yang disebut pirenoid.
Chalamydomonas
Chlamydomonas adalah Chlorophyta bersel satu yang dapat bergerak dan bersifat
mikroskopis.
Selnya berbentuk bulat telur.
Sel Chlamydomonas mengandung satu inti, satu vakuola, dan kloroplas.
Alat gerak berupa dua flagel.
Kloroplas berbentuk mangkuk.
Bintik mata dan pirenoid terletak di dalam mangkuk yang berfungsi sebagai tempat
pembentukan zat tepung.
Chlamydomonas dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu dengan pembentukan
zoosprora dan konjugasi.
Chlamydomonas merupakan sel haploid berflagela. Selama reproduksi seksual, sel tersebut akan
melakukan tiga kali pembelahan mitosis dan membentuk 2-8 sel haploid berflagela.
Volvox

 Volvox adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk


koloni. Koloni Volvox berbentuk menyerupai bola.
 Volvox bereproduksi baik secara seksual dan aseksual.
 Reproduksi seksual terjadi dengan peleburan sperma dan sel telur.
Pembuahan gamet jantan dan betina dalam reproduksi seksual
mengarah pada pembentukan zigot
Volvox

 Volvox hidup di air tawar.


 Setiap sel dalam koloni Volvox memiliki dua flagela. Organisme ini memiliki
sepasang vakuola kontraktil beserta kloroplas yang berbentuk seperti cangkir.
 Sel-sel Volvox dapat berupa sel tunggal atau biflagelata.
 Sel-sel individu Volvox melekat satu sama lain dengan bantuan helai
sitoplasma. Sel-sel individual ditandai dengan adanya bintik-bintik merah pada
permukaannya.
Volvox

Gerakan flagela sel dalam koloni Volvox digunakan untuk berenang atau
berpindah tempat.
Sel posterior koloni Volvox lebih memiliki fungsi sebagai alat reproduksi.
 Volvox adalah organisme polifiletik yang berarti memiliki beberapa garis
keturunan.
Ukuran koloni Volvox berkisar antara 100-6000 mikron.
Organisme parasit yang disebut Proales dikenal memakan sel koloni
Volvox.
Cyanobacteria
Tengku Ajinanda Putra
ALGA HIJAU
(CYANOBACTERIA)
• Cyanobacteria merupakan
organisme fotosintetik (bersifat
autotrof) yang biasa disebut
dengan alga hijau. Alga hijau
juga termasuk ke dalam monera,
karena struktur selnya sama
dengan struktur sel bakteri,
yaitu bersifat prokariotik.
CIRI-CIRI CYANOBACTERIA
1. Berukuran mikroskopis
• 2. Merupakan mikroorganisme
prokariotik
• 3. Mempunyai klorofil sehingga
dapat berfotosintesis
• 4. Klorofilnya tidak dalam kloroplas
• 5. Dinding sel mengandung peptida,
hemiselulosa dan selulosa, kadang-
kadang berlendir.
• 6. Hidupnya bebas atau bersimbiosis
dengan organisme lain
STUKTUR SEL ALGA HIJAU
(CYANOBACTERIA)
STUKTUR SEL ALGA HIJAU
(CYANOBACTERIA)
• Ada yang membentuk koloni dan ada yang berbentuk benang.Sel alga hijau
tersusun sebagai berikut
• :1. Selubung Lendir, yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan
• 2. Membran Sel, berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel
• .3. Sitoplasma, merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula,
mineral, enzim, ribosom, dan DNA
• .4. Mesosom, berfungsi sebagai penghasil energ
• 5. Ribosom, sebagai tempat sintesis protein
PEMBELAHAN SEL

• Dengan pembelahan sel, baik


tunggal maupun sel penyusun
filamen (benang) akan
bertambah banyak.Melalui
cara ini sel dapat langsung
terpisah atau tetap bergabung
membentuk koloni. Misal:
Gloeocapsa.
Pembentukan Spora

• Pada keadaan yang kurang


menguntungkan, misalnya
• kekurangan air, maka akan
membentuk endospora
yangsebenarnya merupakan sel
vegetatif. Dindingnya menebal, dan
ukuran sel membesar, bentuk ini
disebutakinet. Jika kondisi
lingkungan telah pulih, maka
sporatumbuh menjadi alga yang baru.
Peranan Alga Hijau
(CYANOBACTERIA)
MENGUNTUNGKAN MERUGIKAN
• Sebagai bahan air • Dapat meracuni air
makanan. Contohnya
Spirullina Ganggang • Dapat tumbuh di tembok
tembok dan ini dan batu, sehingga
mengandung kadar tembok dan batu mudah
protein. dijadikan sumber lapuk
makanan
• Sebagai pengikat nitrogen
bebas. Misalnya Anabaena
Mauliate

You might also like