You are on page 1of 18

6

IDENTIFIKASI TINGKAT
KEKUMUHAN
Kawasan Apeng Sembeka
Uraian Kondisi Bangunan Kawasan Apeng Sembeka

• Nama Kawasan : Apeng Sembeka


• Kelurahan : Apeng Sembeka
• Kecamatan : Sangkub
• Luas Kawasan : 2,94 hektar
• Dusun : Dusun 1

Kawasan Apeng sembeka merupakan kawasan


kumuh tepi air yang terletak di Kecamatan sangkub
dengan kepadatan penduduk yang tidak padat.
Kawasan ini teridentifikasi sebagai kawasan kumuh
1 2 sedang yang berbatasan langsung dengan bukit dan
laut. Permasalahan dalam kawasan ini terjadi
karena sebagian rumah merupakan bangunan semi
permanen yang berdiri diatas tanah rawa.

3 4
Verifikasi BNBA Kondisi Jalan Lingkungan Kawasan Apeng Sembeka

- Aspal = 514,11 m
- Kerikil =-
- Paving Blok =-
- Tanah = 504,82 m

• Nama Kawasan : Apeng Sembeka


• Kelurahan : Apeng Sembeka
• Kecamatan : Sangkub
• Luas Kawasan : 2,94 hektar
• Dusun : Dusun 1

Jalan lingkungan di kawasan Apeng


Sembeka sebagian sudah baik namun
masih banyak yang belum terdapat
1 perkerasan.
2

3 4
Uraian Kondisi Persampahan Kawasan Apeng Sembeka

• Nama Kawasan : Apeng Sembeka


• Kelurahan : Apeng Sembeka
• Kecamatan : Sangkub
• Luas Kawasan : 2,94 hektar
• Dusun : Dusun 1

Dalam membuang sampah


masyarakat mengumpulkan
sampah pada lokasi lokasi
tertentu untuk dijadikan
tempat pembuangan
sampah

1 2 3
Uraian Kondisi Pembuangan Air Limbah Kawasan Apeng Sembeka

• Nama Kawasan : Apeng Sembeka


• Kelurahan : Apeng Sembeka
• Kecamatan : Sangkub
• Luas Kawasan : 2,94 hektar
• Dusun : Dusun 1

Pembuangan limbah warga


menggunakan saluran drainase
besar maupun semak semak di
sekitar permukiman mereka

1 2 3
Uraian Kondisi Drainase Lingkungan Kawasan Apeng Sembeka

• Nama Kawasan : Apeng Sembeka


• Kelurahan : Apeng Sembeka
• Kecamatan : Sangkub
• Luas Kawasan : 2,94 hektar
• Dusun : Dusun 1

Walaupun sebagian ruas jalan


sudah terdapat saluran drainase
2 yang memadai, namaun
sebagian kawasan ini tergolong
permukiman rawan sanitasi.

1 4
3
Verifikasi BNBA Kondisi Drainase Lingkungan Kawasan Apeng Sembeka

• Nama Kawasan : Apeng Sembeka


• Kelurahan : Apeng Sembeka
• Kecamatan : Sangkub
• Luas Kawasan : 2,94 hektar
• Dusun : Dusun 1

- Drainase baik = 476,93 m


- Tidak ada drainase = 541,99 m
Uraian Kondisi Penyediaan Air Minum Kawasan Apeng Sembeka

• Nama Kawasan : Apeng Sembeka


• Kelurahan : Apeng Sembeka
• Kecamatan : Sangkub
• Luas Kawasan : 2,94 hektar
• Dusun : Dusun 1

Untuk ketersediaan air bersih


masyarakat menggunakan sumur bor
namun karena kualitas air kurang
baik, sementara untuk air minum
masyarakat terpaksa membeli atau
mencari mata air dari bukit yang
berjarak kurang lebih 1Km dari
1 2 3 kawasan ini.
Verifikasi BNBA Kondisi Bangunan Kawasan Apeng Sembeka

Bangunan tidak teratur di Dsn 1


= 49 bangunan

• Nama Kawasan : Apeng Sembeka


• Kelurahan : Apeng Sembeka
• Kecamatan : Sangkub
• Luas Kawasan : 2,94 hektar
• Dusun : Dusun 1

Dsn 1 = 49 bangunan dari 87 bangunan

Kawasan Apeng sembeka merupakan kawasan kumuh


tepi air yang terletak di Kecamatan sangkub dengan
kepadatan penduduk yang tidak padat. Kawasan ini
teridentifikasi sebagai kawasan kumuh sedang yang
berbatasan langsung dengan bukit dan laut.
Permasalahan dalam kawasan ini terjadi karena
sebagian rumah merupakan bangunan semi permanen
*) BNBA (By Name By Address) yang berdiri diatas tanah rawa.
10 APENG SEMBEKA
GEOGRAFIS Sebaran Permukiman Kumuh

Luas Kawasan = 2,94 Ha

Meliputi:
 Desa Apeng Sembeka, Kec. Sangkub

Kategori, Tipologi, dan Karakteristik Permukiman Kumuh


Kategori Kumuh : Kumuh Berat
Tipologi Kumuh : Permukiman kumuh tepi air (bantaran sungai dan pesisir pantai) LUAS KUMUH
KECAMATAN DESA DUSUN
Karakteristik : Kumuh sedang perkotaan di sekitar kawasan strategis provinsi (HA)
PERMASALAHAN UTAMA Sangkub Apeng 2,94 1
Sembeka
 Sebagian rumah merupakan bangunan semi permanen yang berdiri diatas tanah rawa.
 Jalan lingkungan banyak yang belum diperkeras
 Kawasan rawan banjir
 Sanitasi resiko tinggi
 Ketidakteraturan bangunan
 Kebutuhan air minum tidak terpnuhi akibat kualitas air sumur kurang baik
 Sistem pengolahan sampah belum memadai

PERTIMBANGAN LAIN BANGUNAN LEGALITAS & STATUS LAHAN SOSIAL EKONOMI JALAN LINGKUNGAN
 Terletak pada Kawasan Strategis Jumlah Bangunan ber IMB = 52 Unit
Jumlah Bangunan = 87 Unit
Provinsi (Koridor Pantura) dan 35 Unit bangunan hunian tidak
Jumlah RTLH = 49Unit Panjang Jalan = 1.018,93Meter
Kawasan Strategis Kepentingan memiliki IMB
49 Unit bangunan tidak teratur Jumlah Penduduk = 465 Jiwa 541,99 meter jalan lingkungan tidak layak sesuai dengan
Ekonomi (Agropolitan & 12 Unit Rumah Tangga tidak memiliki
30 Unit/Ha tingkat kepadatan Jumlah KK = 122 KK persyaratan teknis (tidak dilengkapi saluran samping jalan)
Minapolitan) SHM/HGB/Surat yang diakui
bangunan Jumlah MBR = 45 KK 504,82 meter jaringan jalan tidak diperkeras dan mengalami
 Kepadatan penduduk sedang pemerintah
49 Unit bangunan tidak sesuai kerusakan
 Dukungan masyarakat terhadap 10 bangunan di kawasan yang tidak
persyaratan teknis
pembangunan tinggi sesuai peruntukannya
PERSAMPAHAN DRAINASE AIR LIMBAH AIR MINUM PROTEKSI KEBAKARAN
Kawasan Bebas Genangan/Banjir = 1,94 Ha
Cakupan Sampah Terangkut ke TPS/TPA = 0 Unit Cakupan Pelayanan Air Minum Aman &
1 Ha kawasan mengalami genangan air/banjir .... Ha kawasan tidak memiliki sistem pengolahan
Rumah Tangga Layak = 0 Unit Rumah Tangga 2,94 Ha kawasan tidak memiliki
541,99 meter kawasan tidak tersedia saluran limbah rumah tangga sesuai persyaratan teknis
2,94 Ha kawasan tidak dilengkapi sarana prasarana 87 Unit Rumah Tangga tidak mengakses sistem proteksi kebakaran
drainase .... Unit Rumah Tangga tidak memiliki sarana
sampah sesuai dengan persyaratan teknis air (minum, mandi & cuci) yang aman 1,90 Ha kawasan tidak memiliki
210 meter saluran drainase tidak terhubung prasarana air limbah sesuai persyaratan teknis
87 Unit RT tidak terlayani pengangkutan sampah ke dan layak pasokan air
sistem perkotaan (closet leher angsa & septictank)
TPS/TPA (min. 2 minggu sekali) 10 Unit Rumah Tangga tidak terpenuhi 0 meter jalan tidak dapat dilalui
0 meter saluran drainase kawasan tidak .... Ha kawasan tidak terpelihara sarana prasarana
2,94 Ha Kawasan tidak terpelihara sarana prasaran kebutuhan air (minum, mandi & cuci) mobil pemadam kebakaran
terpelihara pengelolaan air limbahnya
sampah minimal (60 l/orang/hari
0 meter konstruksi saluran tidak memadai

RP2KPKP Kabupaten Bolaang Mongondow Utara


TABEL DATA PROFIL PERMUKIMAN (DATA NUMERIK)
KONDISI
NO ASPEK KRITERIA / INDIKATOR PARAMETER
VOLUME SATUAN PROSEN
Jumlah Ketidakteraturan Bangunan Hunian Unit Rumah
Ketidakteraturan Bangunan Hunian ........................... ...............%
Tangga
Luas permukiman ......................... Ha
KONDISI BANGUNAN
1 Tingkat Kepadatan Bangunan Jumlah total bangunan .......................... Unit ..................%
GEDUNG
Tingkat kepadatan bangunan Unit/Ha
Ketidaksesuaian dengan persyaratan Jumlah Bangunan hunian yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ............................. Unit Rumah
....................%
teknis Tangga
Luas area yang belum terlayani prasarana jalan lingkungan (jalan
Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan Ha ...............%
KONDISI JALAN lingkungan atau gang dngan struktur beton/paving/aspal) .........................
2
LINGKUNGAN Luas area dengan permukaan jalan rusak (yang sudah terstruktur
Kualitas Permukaan Jalan Lingkungan Ha ...............%
aspal/paving block/beton) .........................
Ketidaktersediaan Akses Air Minum Jumlah Rumah Tangga yang tidak terakses air minum yang berkualitas Unit Rumah
...............%
KONDISI PENYEDIAAN Yang Aman (bersih, tidak berbau, dan tercemar) ......................... Tangga
3
AIR MINUM Jumlah Rumah Tangga yg belum terpenuhi kebutuhan air minum Unit Rumah
Kecukupan kuantitas air minum ...............%
secara kuantitas (60 liter/hari) ......................... Tangga
Ketidakmampuan mengalirkan limpasan Luas area yang terkena genangan dengan >30cm, >2 jam, > 2x per
Ha ...............%
air tahun .........................
Ketidaktersediaan prasarana drainase Luas area tidak tersedia drainase lingkungan
Ha ...............%
lingkungan .........................
KONDISI DRAINASE Ketidakterhubungan dengan sistem Panjang saluran drainase yang tidak terhubung dengan sistem drainase
4 meter ...............%
LINGKUNGAN drainase kota kota .........................
Luas area memiliki drainase ......................... ...............%
Tidak terpeliharanya sistem drainase Ha
lingkungan yang kotor dan berbau ......................... ...............%
Kualitas konstruksi sistem drainase Luas area memiliki kualitas kontrsuksi drainase lingkungan buruk ......................... Ha ...............%
Sistem pengolahan air limbah tidak Luas area yang memiliki sistem air limbah yang tidak sesuai standar
sesuai dengan standar teknis yang teknis Ha ...............%
KONDISI
berlaku .........................
5 PENGELOLAAN AIR
Prasarana dan sarana pengolahan air Luas area yang memiliki sarpras air limbah tidak sesuai persyaratan
LIMBAH
limbah tidak memenuhi persyaratan teknis Ha ...............%
teknis .........................
Sarana dan prasarana persampahan Luas area yang tidak memiliki sarpras persampahan sesuai syarat
Ha ...............%
tidak sesuai dengan persyaratan teknis teknis dengan pendekatan 3R (Reuse, Reduce,Recyclcle ) .........................
KONDISI
Sistem pengolahan sampah tidak sesuai Luas area dengan sistem pengolahan sampah yang tidak standar
6 PENGELOLAAN (pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan) Ha ...............%
persyaratan teknis .........................
PERSAMPAHAN
Tidak-terpeliharanya sarana dan Luas area yang sarana dan prasarana pengolahan sampahnya tidak
Ha ...............%
prasarana persampahan terpelihara baik melalui pemeliharaan rutin maupun berkala .........................
Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Luas area tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran
Ha ...............%
KONDISI PROTEKSI Kebakaran .........................
7 Luas area tidak memiliki sarana proteksi kebakaran
KEBAKARAN Ketidaktersediaan Sarana Proteksi
Ha ...............%
Kebakaran .........................
Kampung ......
NO ASPEK KRITERIA

A. Identifikasi Kondisi Kekumuhan

KONDISI Ketidakteraturan
BANGUNAN Bangunan
GEDUNG
Tingkat
Kepadatan
Bangunan
Ketidaksesuaian
dengan
Persyaratan
Teknis Bangunan
KONDISI Cakupan
JALAN Playanan Jalan
LINGKUNGAN Lingkungan
Kualitas
Permukaan Jalan
Lingkungan
KONDISI Ketidaktersediaan
PENYEDIAAN Akses Aman Air
AIR MINUM Minum
Ketidakterhubung
an dengan Sistem
Drainase
Perkotaan
KONDISI Ketidakmamp
DRAINASE uan
LINGKUNGAN mengalirkan
Limpasan Air
Ketidaktersediaan
Drainase
Ketidakterhubunga
n dengan Sistem
Drainase
Perkotaan
Tidak
Terpeliharanya
Drainasee
Kualitas
Konstruksi
Drainase
KONDISI Sistem
PENGELOLAAN AIR LIMBAH Pengelolaan Air Limbah Tidak
Sesuai Standar
Teknis
Prasarana dan
Sarana
Pengelolaan Air
Limbah Tidak
Sesuai dengan
Persyaratan
Teknis
KONDISI Prasarana dan
PENGELOLAAN Sarana
PERSAMPAHAN Persampahan
Tidak Sesuai
dengan
Persyaratan
Teknis
Sistem
Pengelolaan
Persampahan
yang Tidak Sesuai
Standar Teknis
Tidak Terpeliharanya Sarana dan
Prasarana
Pengelolaan
Persampahan
Kondisi Proteksi Kebakaran
Ketidaktersediaan Sarana Proteksi

JUMLAH

B. Legalitas Lahan
1. LEGALITAS LAHAN KejelasanStatus Penguasaan
Lahan
C. Identifikasi Pertimbangan Lain
PERTIMBANGAN LAIN Nilai Strategis Lokal

Kependudukan
Kondisi Sosial, Ekonomi, dan
Budaya
JUMLAH

JUMLAH TOTAL

Skor untuk setiap kriteria permaslahan infrastuktur adalah 1, 3, 5


Skor 1 untuk permasalahan ringan
Skor 3 untuk permasalahan sedang
Skor 5 untuk permasalahan berat

Nilai keseluruhan infrastruktur <50 kumuh ringan


Nilai keseluruhan infrastruktur 50-69 kumuh sedang
Nilai keseluruhan infrastruktur >70 kumuh ringan

Legalitas lahan: + legal, - Ilegal


Nilai Pertimbangan Lainnya < 5 urgensi penanganan rendah
Nilai Pertimbangan Lainnya 5-10 urgensi penanganan Sedang
Nilai Pertimbangan Lainnya > 10 urgensi penanganan tinggi
Berdasarkan penilaian tersebut, maka dapat terdapat 18 kemungkinan klasifikasi perumahan
kumuh dan permukiman kumuh, yaitu sebagai berikut :

A1 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain tinggi, dan status lahan legal;
A2 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain tinggi, dan status lahan tidak legal;
A3 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain sedang, dan status lahan legal;
A4 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain sedang, dan status lahan tidak legal;
A5 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain rendah, dan status lahan legal;
A6 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain rendah, dan status lahan tidak legal;
B1 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain tinggi, dan status lahan legal;
B2 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain tinggi, dan status lahan tidak legal;
B3 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain sedang, dan status lahan legal;
B4 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain sedang, dan status lahan tidak legal;
B5 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain rendah, dan status lahan legal;
B6 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain rendah, dan status lahan tidak legal
C1 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain tinggi, dan status lahan legal;
C2 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain tinggi, dan status lahan tidak legal;
C3 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain sedang, dan status lahan legal;
C4 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain sedang, dan status lahan tidak legal;
C5 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain rendah, dan status lahan legal;
C6 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain rendah, dan status lahan tidak legal.
Berdasarkan berbagai klasifikasi tersebut, maka dapat ditentukan skala prioritas
penanganan,
sebagai berikut:
Prioritas 1 yaitu untuk klasifikasi A1 dan A2;
Prioritas 2 yaitu untuk klasifikasi B1 dan B2;
Prioritas 3 yaitu untuk klasifikasi C1 dan C2;
Prioritas 4 yaitu untuk klasifikasi A3 dan A4;
Prioritas 5 yaitu untuk klasifikasi B3 dan B4;
Prioritas 6 yaitu untuk klasifikasi C3 dan C4;
Prioritas 7 yaitu untuk klasifikasi A5 dan A6;
Prioritas 8 yaitu untuk klasifikasi B5 dan B6;
Prioritas 9 yaitu untuk klasifikasi C5 dan C6.

You might also like