Professional Documents
Culture Documents
PASIEN STROKE
Oleh
Keadaan umum
Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan nervus cranialis
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan refleks
Pemeriksaan diagnostik
CT Scan
Angiografi serebral
Thorax foto
Ultrasonografi doppler
EEG
ECG
MRI
Pemeriksaan laboratorium
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan jalan napas yang agresif
hiperventilasi untuk mengurangi PaCo2 sampai
25-30 mmHg.
Pertimbangkan pemberian manitol 1-2 mg/kg IV
Pertimbangkan deksametason 200-100mg IV :
mulai timbulnya efek lebih lambat dari pada
tindakan intubasi atau manitol.
Pemantauan tekanan intrakranial secara
noninvasif seperti MRI, CT scan
Dekompresi secara bedah berdasarkan temuan
CT scan mungkin diperlukan.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan jalan napas yang agresif
hiperventilasi untuk mengurangi PaCo2 sampai
25-30 mmHg.
Pertimbangkan pemberian manitol 1-2 mg/kg IV
Pertimbangkan deksametason 200-100mg IV :
mulai timbulnya efek lebih lambat dari pada
tindakan intubasi atau manitol.
Pemantauan tekanan intrakranial secara
noninvasif seperti MRI, CT scan
Dekompresi secara bedah berdasarkan temuan
CT scan mungkin diperlukan.
Penatalaksanaan di ICU
Menstabilkan tanda – tanda vital
Monitor TIK
Mempertahankan saluran nafas (sering melakukan
penghisapan yang dalam, trakeotomi, pasang alat bantu
pernafasan bila batang otak terkena)
Kendalikan tekanan darah sesuai dengan keadaan
Pemasangan CVP atau arteri line
Monitor cairan dan elektrolit
Pemasangan NGT
Deteksi dan memperbaiki aritmia jantung
Mobilisasi posisi pasien/fisiotherapi
Observasi produksi urine
Penatalaksanaan medis
Neuroproteksi
Antikoagulasi
Trombolisis Intravena
Trombolisis Intraarteri
Terapi Bedah
Komplikasi
Hipoksia serebral
Aliran darah serebral
Embolisme serebral
Prognose
Prognosis stroke ditentukan oleh banyak parameter
dan prediktor klinis.
Infark yang terlihat pada gambaran CT Scan kepala
akan meningkatkan risiko kematian sebesar 4,5 kali
dan ketergantungan hidup sebesar 2,5 kali
Pada kasus stroke perdarahan, angka mortalitas
relatif lebih tinggi
Penelitian Kiyohara, dkk (2003) pada 1621 pasien
stroke di Jepang memperlihatkan hasil angka
kematian pada perdarahan serebral di 30 hari
pertama adalah 63,3% dibanding infark serebral
sebesar 9%.
Prognose
Penelitian kohort Kernan, dkk (2000)
memperlihatkan prognosis stroke dipengaruhi
oleh usia, komorbiditas gagal jantung, riwayat
stroke sebelumnya, diabetes, hipertensi, dan
penyakit jantung koroner. Adanya komorbiditas,
usia tua, riwayat stroke sebelumnya akan
memberikan prognosis yang lebih buruk.
Pada kasus stroke perdarahan, angka mortalitas
relatif lebih tinggi. Penelitian Larsen, dkk (1984)
pada 53 pasien stroke perdarahan menunjukkan
bahwa angka mortalitas akut adalah 27%.
Prognose
Faktor prognosis yang paling signifikan adalah usia,
tingkat kesadaran saat masuk RS, dan ukuran
hematoma.
Penelitian Fieschi, dkk (1988) pada 104 pasien stroke
menunjukkan angka kematian pada bulan pertama
adalah 30%.
Penelitian Kiyohara, dkk (2003) pada 1621 pasien
stroke di Jepang memperlihatkan hasil serupa, angka
kematian pada perdarahan serebral di 30 hari pertama
adalah 63,3% dibanding infark serebral sebesar 9%.
Faktor demografik, penyakit penyerta, dan keparahan
gejala stroke berkontribusi terhadap luaran stroke
Asuhan Keperawatan
Pengkajian primer , A, B, C
Identitas
Keluhan utama
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan diagnostik
Pengkajian sekunder
Diagnose Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Nyeri akut
Gangguan perfusi jaringan serebral
Hambatan mobilitas fisik
Gangguan persepsi sensori
Gangguan komunikasi verbal
Sindrom kurang perawatan diri
Risiko cidera
Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan
Risiko kerusakan integritas kulit