Professional Documents
Culture Documents
O L E H:
Hari/Tanggal :
Ruang :
Di Sususn Oleh
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mendadak yang disebabkan oleh iskemik maupun hemoragik di otak. Gejala ini
berlangsung 24 jam atau lebih pada umumnya terjadi akibat berkurangnya aliran
tanda-tanda klinis baik lokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam
otak, antara lain peredaran darah sub arakhnoid, peredaran intra serebral dan infark
cerebral (Israr 2008). Jumlah penderita stroke terus meningkat setiap tahunnya,
bukan hanya menyerang mereka yang berusia tua, tetapi juga orang muda pada
terdapat 4,4 juta orang mengalami stroke (WHO, 2010). Stroke merupakan
Amerika, dimana kegemukan dan junk food telah mewabah. Setiap tahun, hampir
700.000 orang Amerika mengalami stroke, dan stroke mengakibatkan hampir
150.000 kematian. Amerika Serikat mencatat setiap 45 detik terjadi kasus stroke,
pertama di Asia dan ke empat di dunia, setelah India, Cina, dan Amerika.
Berdasarkan data terbaru dari hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi
stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mil dan
yang berdasarkan diagnosis gejala sebesar 12,1 per mil. Jadi sebanyak 57,9%
(RisKesDas, 2013).
diri, ketidakseimbangan nutrisi, dan salah satunya yang menjadi masalah yang
meningkatkan tekanan intra kranial. Sehingga penanganan utama pada pasien ini
(Imelda, 2009). Adanya kekurangan oksigen ditandai dengan Hipoksia yang dalam
jumpai adanya Peningkatan Tekanan Intra Kranial (PTIK) dengan tanda klinis
berupa nyeri kepala yang tidak hilang-hilang dan semakin meningkat, penurunan
kesadaran, dan untah proyektil. PTIK merupakan kasus gawat darurat dimana
cedera otak irreversibel atau kematian dapat dihindari dengan intervensi tepat pada
tujuan untuik meningkatkan venous drainage dari kepala selain itu elevasi kepala
dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sistemik dan dapat dikompromi oleh
tekanan perfusi serebral. Teori yang mendasari elevasi kepala ini adalah
peninggian anggota tubuh diatas jantung dengan vertical axis, akan menyebabkan
(Sunardi, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Satariyah (2012), didapatkan hasil bahwa
ada perbedaan bermakna antara tekanan darah dan nadi sebelum dan sesudah
perubahan TIK (Nyeri kepala, tingkat kesadaran, denyut nadi, tekanan darah, dan
suhu tubuh). Peran petugas kesehatan sangat dibutuhkan, sebagai perawat harus
Stroke Non Hemoragik penting dilakukan oleh perawat untuk mencegah perluasan
kerusakan otak. Sebagai salah satu tindakan yang dapat dilakukan yaitu pemberian
oksigenasi yang tepat dan memposisikan kepala head up (15-30 ̊) untuk mencegah
B. Tujuan
1. Tujuan umum
cerebral.
cerebral.
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
mendadak, progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang
disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non straumatik (Arif Mansjoer,
2000).
thrombus pembuluh darah otak. Umumnya terjadi setelah beristirahat cukup lama
atau gangguan tidur. Tidak terjadi perdarahan, kesadaran umumnya baik dan
terjadi proses udema oleh karena hipoksia jaringan otak (Price, 2006)
B. KLASIFIKASI SNH
1. Trombosis cerebri (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher)
2. Embolisme cerebral (bekuan darah atau material yang di bawa ke otak dari
4. Aterosklerosis
(Smeltzer,2002)
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Sementara
Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan hilang
sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic
attack (TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat atau
malah menetap.
Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini dissebut reversible ischemic neurologic
defisit (RIND)
Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang
4. Sudah menetap/permanen
(Harsono, 2002)
E. PATOFISIOLOGI
emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum
sebagai faktor penting trhadap otak. Thrombus dapat berasal dari flak
arterosklerotik atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah
akan lambat atau terjadi turbulensi. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh
pembuluh darah.
Jika aliran darah kesetiap bagian otak terhambat karena trombus dan
sebut infark.
Stroke karena embolus merupakan akibat dari bekuan darah, lemak dan
udara, emboli pada otak kebanyakan berasal dari jantung. Sindrom neuron
vaskuler yang lebih penting terjadi pada stroke trombotik dan embolik karena
2. Afraksia
6. Perubahan penglihatan
8. Emosi labil
9. Inkontinensi
( Hudak, 1996)
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan radiologi
Doenges, 2000)
1998)
Gula darah dapat mencapai 250 mg dalam serum dan kemudian berangsur-
d. Pemeriksaan darah lengkap : unutk mencari kelainan pada darah itu sendiri.
J. PENATALAKSANAAN
berikut :
pernafasan.
mungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
a. Airway
b. Breathing
yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi
c. Circulation
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan
d. Disability
2. Pengkajian Sekunder
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
Perasaan tidak berdaya, hilang harapan, emosi yang labil dan marah yang
d. Eliminasi
e. Makan/ minum
f. Sensori neural
arachnoid.
dan penciuman.
dalam ( kontralateral ).
dari keduanya.
taktil.
ipsi lateral.
terhadap bagian tubuh yang sakit, tidak mampu mengenali objek, warna,
kata, dan wajah yang pernah dikenali, gangguan berespon terhadap panas,
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kesadaran
l DX
DAFTAR PUSTAKA
Corwin Elizabeh.J.2009 Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 9 Alih bahasa Tim
Yogyakarta.
Hudak C.M.,Gallo B.M. (1996). Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik. Edisi VI,
Price S.A., Wilson L.M. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit