You are on page 1of 14

▪ KANDIDAT, Vol.1, No.

2, Desember 2019 : 99-112 ISSN 2715-3126 (Online)

Available online at : http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat


ISSN 2715-3126 (Online)

Universitas Abulyatama
Kandidat : Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan

Perbedaan Saturasi Oksigen Pagi Dan Malam Hari


Pada Pasien Stroke Iskemik Di Ruang
Rawat Inap RSUD Meuraxa

Rini Juwita *1 , Dena Fianti 2 , Yuni Rahmayanti2


1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Umum, Universitas Abulyatama,
Aceh Besar, 23372, Indonesia.
2
Dosen Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Umum, Universitas Abulyatama,
Aceh Besar, 23372, Indonesia.
*Email korespondensi: rinijuita208@gmail.com 1

Diterima 27 Oktober 2019; Disetujui 3 Desember 2019; Dipublikasi 27 Desember 2019

Abstract: Ischemic stroke is a disorder of oxygen circulation to cerebral tissue caused by


atherothrombosis in the cerebral artery and internal carotid artery. Oxygen saturation at night
decrease oxygen levels in the lungs are insufficient to cause obstructive sleep apnue syndrome. This
study aims to investigate whether difference in oxygen satuation in the morning and evening in
ischemic stroke patients. This study used an descriptive method with a cross-sectional design. Data
was collected using medical records and oximetry. The sample consisted of 50 which were choosen
by total sampling technique. Then, the data was analyzed using the Wilcoxon signed rank test. The
finding showed that the average of morning oxygen saturation data was 96% and night oxygen
saturation was 94%, male sex suffer more ischemic stroke by 32 people (66%) and aged 45 -64 years
most suffer from ischemic stroke by 30 people (60%). The research showed that the sig value of 0,000
(p<0,05) which showed that there are difference in oxygen saturation in the morning and night in
ischemic stroke patients.
Keywords: Ischemic Stroke, Oxygen Saturation, Wilcoxon Signed Rank Test

Abstrak: Stroke iskemik adalah gangguan peredaran oksigen ke jaringan serebral di sebabkan
aterotrombosis di arteri serebral dan arteri karotis interna. Saturasi oksigen pada malam hari terjadi
penurunan sehingga kadar oksigen pada paru tidak tercukupi menyebabkan obstructive sleep apnue
syndrome (OSAS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbeda an saturasi
oksigen pagi dan malam hari pada pasien stroke iskemik. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dan rancangan cross sectional. Data dikumpulkan menggunakan rekam medis dan
oksimetri. Sampel berjumlah 50 yang terpilih dengan teknik total sampling. Data dianalisis dengan
wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menunjukkan data rerata saturasi oksigen pagi sebesar 96%
dan saturasi oksigen malam hari 94%, jenis kelamin laki-laki lebih banyak menderita stroke iskemik
sebanyak 32 orang (66%) dan usia 45-64 tahun paling banyak menderita stroke iskemik sebanyak 30
orang (60%). Penelitian menunjukkan bahwa nilai sig 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat
perbedaan saturasi oksigen pagi dan malam hari pada pasien stroke iskemik.

Kata kunci : Stroke Iskemik, Saturasi Oksigen, Wilcoxon Signed Rank Test

Perbedaan Saturasi Oksigen….


(Juwita, Fianti, & Rahmayanti, 2019) - 99 -
KANDIDAT, Vol., No. , Desember 2019 : 99-112
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

Stroke iskemik adalah gangguan fungsi usia. Pada usia di atas 75 tahun sebesar
saraf lokal atau global yang muncul 67,0% serta sering terjadi pada perempuan
mendadak, progresif dan cepat. Gangguan 12,1%, masyarakat tidak sekolah 32,8%,
fungsi saraf pada stroke iskemik disebabkan tidak bekerja 18% dan di perkotaan 12,7%.5
oleh gangguan peredaran darah otak non
Beberapa penelitian meyakini bahwa
traumatik. Gangguan peredaran non
peningkatan low density lipoprotein (LDL)
traumatik seperti penyumbatan
di jalur arteri karotis interna dan perifer yang
(aterotrombosis) di arteri serebral dan arteri
memberikan oksigen ke serebral dan
karotis interna. Gangguan syaraf tersebut
jaringan perifer akan menyebabkan
menimbulkan gejala antara lain:
ateroskelerosis sehingga memicu terjadi
kelumpuhan wajah atau anggota badan,
emboli dan penyumbatan (trombosis)
bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo),
pembuluh darah otak. Sehingga aliran darah
perubahan kesadaran dan gangguan
otak dan jaringan perifer menurun
penglihatan.1,2
menyebabkan saturasi oksigen dan glukosa
Data dari World Health Organization
di serebral tidak tercukupi. Saturasi oksigen
(WHO) tahun 2016 secara global
adalah persentase oksigen yang bergabung
menyatakan terdapat 14 juta orang dengan
dengan molekul hemoglobin dalam jumlah
stroke iskemik di dunia. Hal tersebut lebih
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
sering terjadi pada laki-laki yaitu 9 juta
jaringan. Nilai normal saturation peripheral
sedangkan pada perempuan 5 juta. Data dari
of oxygen (SpO2) sebesar 95-100%.2,6,7
England Stroke Association (ESA) di
Inggris menyebutkan 100.000 kasus stroke Aktivitas yang bisa dilakukan pada
iskemik terjadi setiap tahun. Stroke iskemik pasien stroke iskemik yaitu makan,
merupakan penyakit pembunuh ke empat melepaskan baju dan berjalan di tempat yang

terbesar di Inggris dan usia rata-rata datar. Pasien stroke iskemik tidak bisa
mengalami stroke iskemik pada laki-laki 72 melakukan aktivitas seperti naik turun
tahun sedangkan perempuan 78 tahun. tangga, berlari, mandi dan buang air besar
Prevalensi di Indonesia penduduk dengan sendiri. Kebugaran pasien stroke iskemik

stroke iskemik 10% per seribu penduduk. 3,4 lebih baik di pagi hari dari pada malam hari
sehingga bisa melakukan aktivitas harian.
Data dari Riset Kesehatan Dasar
Perbedaan saturasi oksigen pagi dan malam
(Riskesdas) pada tahun 2013, daerah dengan
hari akan mempengaruhi kondisi dan
jumlah penduduk yang mengalami stroke
kemampuan pasien stroke iskemik. Pasien
iskemik terbanyak adalah Aceh 14,9% dan
stroke iskemik di ruang rawat inap saraf
Sulawesi Utara 10,5%. Prevalensi stroke
pada malam hari akan mengalami gejala
iskemik meningkat seiring bertambahnya

- 100 -
ISSN 2715-3126 (Online)

nyeri kepala, cemas, sesak napas dan sleep perubahan kesadaran dan gangguan
apnea.8,9 rata-rata pasien stroke iskemik penglihatan.1
dirawat lebih dari tiga hari dan di pulangkan
Stroke iskemik terjadi secara mendadak
ke rumah dengan syarat seperti tekanan
dan cepat akibat gangguan fungsi otak fokal
darah normal dan mengalami perbaikan
atau global dengan kelainan yang menetap
kemampuan (berjalan tanpa bantuan
hingga 24 jam atau lebih, menyebabkan
keluarga, melepaskan baju dan berbicara).
kematian tanpa penyebab kelainan yang
Pemaparan di atas, penulis tertarik untuk jelas selain pembuluh darah. Stroke iskemik
mengadakan penelitian yang berjudul termasuk penyakit serebrovaskular yang
“Perbedaan saturasi oksigen pagi dan malam ditandai dengan kematian jaringan otak
hari pada penderita stroke iskemik di Ruang (infark serebral) yang terjadi karena
Rawat Inap Saraf RSUD Meuraxa Banda berkurangnya aliran darah dan oksigen ke
Aceh”. Penulis merasa tertarik untuk otak. World Health Organization (WHO)
melakukan penelitian ini karena ingin 2016 stroke iskemik adalah gejala defisit
mengetahui perbedaan saturasi oksigen pagi fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh
dan malam hari. Penulis berharap hasil gangguan pembuluh darah otak.2
penelitian ini mampu memberikan
Epidemiologi Stroke Iskemik
kontribusi terhadap pasien stroke iskemik di
Ruang Rawat Inap Saraf RSUD Meuraxa Prevalensi stroke iskemik berdasarkan

Banda Aceh dan masyarakat. jenis kelamin, ras dan budaya adalah sama.
Di perkotaan, kematian akibat stroke
KAJIAN PUSTAKA
iskemik usia 60-70 tahun sebesar 15,7%,
Definisi Stroke Iskemik
sedangkan di pedesaan sebesar 11,5%. Usia
Stroke iskemik adalah gangguan fungsi rata-rata penderita stroke iskemik di
saraf lokal atau global yang muncul Indonesia adalah 55 tahun. Insiden stroke
mendadak, progresif dan cepat. Gangguan iskemik meningkat sesuai dengan
fungsi saraf pada stroke iskemik disebabkan pertambahan usia dan resiko terjadinya
oleh gangguan peredaran darah otak non stroke iskemik meningkat dua kali lipat
traumatik. Gangguan peredaran non setiap dekade. Data Perhimpunan Dokter
traumatik seperti penyumbatan Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI)
(aterotrombosis) di arteri serebral dan arteri menunjukkan kecenderungan peningkatan
karotis interna. Gangguan saraf tersebut jumlah penderita stroke iskemik dewasa tua
menimbulkan gejala antara lain: antara 50-75 tahun.7
kelumpuhan wajah atau anggota badan,
bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo),

Perbedaan Saturasi Oksigen….


(Juwita, Fianti, & Rahmayanti, 2019) - 101 -
KANDIDAT, Vol., No. , Desember 2019 : 99-112
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

Etiologi dan Faktor Resiko Stroke pembuluh darah oleh bakteri. Peradangan
Iskemik bisa dipicu oleh asam urat (artritis gout)
yang berlebih dalam darah.
Beberapa etiologi dan faktor resiko
yang dapat menyebabkan stroke iskemik • Obat-obatan
1
diantaranya adalah: Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan
stroke iskemik seperti kokain,
• Ateroma
amfetamin, epinefrin, adrenalin dengan
Stroke iskemik terjadi penyumbatan
mempersempit diameter pembuluh darah
ateroma di sepanjang jalur arteri karotis
otak dan menyebabkan stroke. Fungsi
interna dan perifer yang menuju ke otak
obat-obatan di atas memperkecil
dan jaringan perifer menyebabkan
diameter pembuluh darah.
berkurangnya aliran darah, oksigen dan
glukosa. Keadaan ini sangat serius • Faktor resiko tidak dapat
karena setiap arteri karotis interna jalur dimodifikasi
utama memberikan darah ke sebagian Faktor resiko tidak dapat dimodifikasi
otak. yaitu: usia, jenis kelamin, riwayat dan
penyakit keluarga (genetik).
• Emboli
Endapan lemak bisa terlepas dari dinding • Faktor resiko dapat dimodifikasi
arteri dan mengalir di dalam darah Faktor resiko dapat dimodifikasi yaitu:
kemudian menyumbat arteri yang lebih tekanan darah, kadar gula darah, kadar
kecil. Arteri karotis interna dan arteri kolestrol darah, penyakit jantung,
vertebralis beserta percabangannya bisa diabetes melitus, obesitas, merokok,
tersumbat karena terdapat bekuan darah konsumsi alkohol, stres dan tidak pernah
yang berasal dari tempat lain, misalnya beraktivitas fisik.
jantung atau katupnya. Emboli lemak
Klasifikasi Stroke Iskemik
terbentuk jika lemak dari pembuluh
darah dilepaskan ke dalam aliran darah Beberapa klasifikasi stroke iskemik
dan akhirnya tersumbat di pembuluh yaitu:1
darah otak .
• Transient Ischemic Attack (TIA)
• Infeksi Serangan stroke sementara, gejala
Stroke iskemik bisa terjadi bila suatu defisit neurologis hanya berlangsung
peradangan atau infeksi menyebabkan kurang dari 24 jam.
menyempitnya pembuluh darah yang
• Reversible Ischemic Neurological
menuju ke otak. Selain peradangan di
Deficit (RIND)

- 102 -
ISSN 2715-3126 (Online)

Kelainan atau gejala neurologis kolestrol di makrofag terganggu karena


menghilang antara lebih dari 24 jam kolestrol yang masuk ke dalam sel lebih
sampai 3 minggu. besar dari kolestrol yang keluar. Makrofag
mensekresi produk tambahan yang memicu
• Stroke In Volution
pergerakan sel-sel darah sehingga terjadi
Stroke in volution yaitu stroke
proliferasi fibroblast dan sel otot polos
progresif yang gejalanya klinisnya
pembuluh darah.
secara bertahap berkembang dari
yang ringan sampai semakin berat. Fibrosis subendotel akan robek akibat
semakin menebalnya plak. Hal ini
• Complete Stroke
menginduksi penempelan (adhesi) faktor
Stroke komplit yaitu stroke dengan
pembekuan darah seperti platelet dan
defisit neurologis yang menetap dan
agregasi pada lesi endothelium. Proses ini
sudah tidak berkembang lagi.
akan berlanjut dengan mensekresi beberapa
Patofisiologi Stroke Iskemik1,6,10 substansi yang menyebabkan perlengketan
termasuk platelet derived growth factor
Permukaan sel endotel yang semula licin
(PDGF). Platelet derived growth factor
dapat menjadi tidak licin lagi karena plak.
menyebabkan migrasi sel dari lapisan media
Semua diawali dengan adanya luka pada sel
ke intima yang menstimulasi perbanyakan
endotel, lalu timbul respon terhadap luka
(proliferasi) sel.
endotel tersebut yang berlanjut dengan
meningkatnya permeabilitas sel endotel. Hal Sel busa (foam cell) ini merupakan
tersebut berimplikasi terhadap komponen- komponen penting yang membentuk
komponen zat yang terdapat di dalam darah struktur massa plak (sumbatan). Plak yang
yang dapat masuk ke lapisan tunika media terbentuk akan menjadi matang dan dapat
arteri. pecah lalu mengikuti aliran darah yang akan
menyebabkan emboli dan menyumbat aliran
Mediator kemotaktik dari platelet akan
darah. Hal ini mengakibatkan gangguan
menarik monosit dari sirkulasi darah lalu
suplai oksigen (iskemia) baik di pembuluh
menembus barrier endothelial dan masuk ke
darah jantung maupun otak. Sumbatan aliran
ruang subendotel. Di sini monosit berubah
darah akan dilawan dengan meningkatkan
bentuk jadi makrofag yang memainkan
tekanan darah. Usaha paksa ini
peranan kunci pada proses aterosklerosis.
menyebabkan terjadinya turbulensi (arus
Makrofag tersebut akan memakan tumpukan
balik) darah yang menyebabkan luka pada
kolestrol Low Density Lipoprotein (LDL)
endotel semakin besar sehingga plak yang
yang teroksidasi menjadi foam cell (sel busa)
terbentuk akan semakin besar pula.
di dinding pembuluh darah. Keseimbangan

Perbedaan Saturasi Oksigen….


(Juwita, Fianti, & Rahmayanti, 2019) - 103 -
KANDIDAT, Vol., No. , Desember 2019 : 99-112
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

Tumpukan plak pada dinding arteri • Vertigo atau tanpa nausea dan
semakin banyak sehingga membuat lapisan atau muntah, terutama bila
bawah garis pelindung arteri perlahan-lahan disertai dengan diplopia, disfagia
mulai menebal. Setelah beberapa waktu, atau disentri.
jaringan penghubung yang menutupi daerah • Mendadak tidak stabil.
itu berubah menjadi jaringan parut • Hemianopsia homonim.
(sclerosis). Jaringan parut tersebut akan
mengurangi elastisitas dinding pembuluh Kriteria Diagnosis Stroke Iskemik
darah sehingga mudah pecah. Hal ini Berbagai cara dapat di gunakan untuk
menyebabkan terjadi penempelan daerah menegakkan diagnosa stroke iskemik baik
parut oleh sel-sel darah yang beredar dalam dengan menggunakan alat seperti CT-Scan,
darah. Gumpalan darah dengan cepat Doppler, dan MRI. Keterbatasan alat untuk
tertumpuk pada permukaan lapisan arteri mendiagnosa dengan cepat dan tepat
yang robek dan semakin lama semakin memiliki sistem lainnya seperti misal sistem
banyak tumpukan terbentuk sehingga skoring, yaitu sistem berdasarkan gejala
menimbulkan penyempitan arteri karotis klinis dan lokasi penyakitnya.
interna sehingga terjadi penyumbatan total. Diagnosis stroke iskemik ditegakkan
Aterosklerosis yang terjadi di dalam arteri beberapa alat dan sistem skoring yaitu:1
serebral menimbulkan kekurangan pasokan • The Besson Score (skor untuk
oksigen ke jaringan otak sehingga terjadi diagnose stroke iskemik)
stroke iskemik. The besson score adalah sistem

Gejala Klinis Stroke Iskemik skoring sederhana yang dapat

Beberapa gejala klinis stroke iskemik dihitung dengan sangat cepat.

yaitu:6 Tingkat akurasinya antara 93%

• Kelumpuhan lengan, tungkai atau dan 100% dengan confidence


interval 95%.
keduanya pada sisi yang sama.
• Computerized Tomographic
• Defisit motorik dan sensorik pada
wajah. Scanner (CT-Scan)
Pemeriksaan umum digunakan
• Kesulitan untuk berbahasa, sulit
adalah CT-Scan yang mampu
mengerti atau berbicara.
untuk membedakan stroke iskemik
Pemakaian kata-kata yang salah
atau stroke pendarahan dan dapat
atau diubah.
menilai letak, besar dan luas dari
• Gangguan penglihatan mata
area infark (setelah 24 jam).
disertai rasa nyeri (amaurosis
fugax).

- 104 -
ISSN 2715-3126 (Online)

• Magnetic Resonance Imaging • Tiklopidin, dosis 2x 250 mg


(MRI) sehari. Untuk pencegahan
Magnetic Resonance Imaging kambuh atau terjadi stroke yang
(MRI) dengan modifikasi diffusion lebih berat pada TIA.
dan perfusion imaging sangat • Clopidogrel, dosis 1 x 75 mg/hari.
bermanfaat dan memperlihatkan • Pentoksifilin, dosis per-infus 200
area iskemik atau mendiagnosis mg dalam 500 cc cairan infus
stroke iskemik lebih dini. Cara ini perhari selama fase akut, lalu
mampu mendeteksi kelainan otak dilanjutkan 2 – 3 x 400 mg per oral
dalam waktu 6 jam. per hari.
• Diffusion Weighted Imaging • Nimodipine, dosis tablet 4 x 1/hari,
(DWI) selama 21 hari.
Cara Diffusion wighted imaging
(DWI) bekerja dengan mendeteksi Pengurangan Oksigen
gerakan proton dari molekul air
Oksigen yang biasanya diukur sebagai
dalam sel-sel otak yaitu dengan
Cerebral Metabolic Rate for Oxygen
memanfaatkan Brownian
(CMRO2) sebesar 3,5 cc/100 gr otak/menit
movement molekul air. Cara ini
dalam keadaan normal. Keadaan hipoksia
bisa mendeteksi iskemia otak fokal
juga mengakibatkan produksi molekul
dalam waktu 14 menit pada stroke
oksigen tanpa pasangan elektron. Keadaan
iskemik.
ini disebut oxygen free radicals. Radikal
bebas ini menyebabkan oksidasi asam lemak
Penatalaksaan Stroke Iskemik
di dalam organel sel dan plasma sel yang
Penatalaksanaan yang diberikan berupa
mengakibatkan disfungsi sel. Suplai oksigen
terapi farmakologi yaitu:1,7,11
berkurang (hipoksia) mengakibatkan proses
• Recombinant Tissue
anaerob glikolisis terjadi dalam
Plasminogen Activator (R-TPA)
pembentukan ATP dan laktat sehingga
diberikan dalam 3 jam setelah
akhirnya produksi energi menjadi kecil dan
onset. Dosis 0,9 mg/kgBB dan
terjadi penumpukan asam laktat. 1,7,12–14
90% sisanya secara infus selama
60 menit.
Penurunan Oksigen
• Asam Asetil Salisilat atau
Mekanisme patofisiologi pada
aspirin, dosis 2 x 80 – 200
iskemia otak berkurangnya suplai oksigen
mg/hari, diberikan dalam 48 jam.
dan glukosa yang terjadi oklusi vascular
serta perubahan pada metabolisme seluler

Perbedaan Saturasi Oksigen….


(Juwita, Fianti, & Rahmayanti, 2019) - 105 -
KANDIDAT, Vol., No. , Desember 2019 : 99-112
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

akibat gangguan proses produksi energi ini. Aliran darah otak mencapai 20% dari
akibat oklusi sebelumnya. nilai normal (10-15 ml/gr otak/menit)
Sebuah percobaan pada otak tikus maka neuron-neuron otak mengalami
menunjukkan respon metabolik tertentu kehilangan gradien ion selanjutnya
pada penurunan aliran darah otak yang terjadi depolarisasi anoksik dari
progresif. Oklusi menimbulkan gangguan membran.
hemodinamik aliran darah otak secara
bertahap. Beberapa tingkat kritis Hubungan Saturasi Oksigen dengan
berdasarkan beratnya oklusi yaitu seperti Stroke Iskemik
berikut:12 Penurunan saturasi oksigen serebral
1. Tingkat Kritis Pertama menimbulkan iskemia di jaringan otak
Terjadi bila aliran darah otak menurun melalui penyumbatan trombus arteri serebri.
hingga 70-80% (kurang dari 50-55 Berbeda dengan organ tubuh lain, otak
ml/100 gr otak/menit). Respon pertama hanya menggunakan glukosa sebagai
otak adalah terhambatnya sintesis protein sumber energi utama dari otak. Oksigen dan
karena disagregasi ribosom pada keadaan glukosa diubah oleh mitokondria menjadi
ini. ATP. Otak normal membutuhkan 500 cc
2. Tingkat Kritis Kedua oksigen dan 75-100 mg glukosa setiap
Terjadi bila aliran darah otak menurun menit. Energi yang berasal dari ATP
hingga 50% (35 ml/100 gr otak/ menit). digunakan untuk mempertahankan proses
Terjadi aktivasi glikolisis anaerob dan sel serta mengacu pada fungsi motorik,
peningkatan konsentrasi laktat yang kognitif, dan daya ingat. Suplai produksi
selanjutnya berkembang menjadi ATP penting untuk mempertahankan
asidosis laktat dan edema sitotoksik pada integritas neuron serebral, kalsium, natrium
keadaan ini. ekstraseluler dan kalium intraseluler. Stroke
3. Tingkat Kritis Ketiga aliran darah terganggu sehingga terjadi
Terjadi bila aliran darah otak menurun iskemik yang menghambat penyediaan
hingga 30% (20 ml/100 gr otak/menit) glukosa, oksigen dan bahan makanan lain ke
serta terjadi penurunan produksi sel otak. Hal ini akan menghambat
adenosine triphosphate (ATP), defisit mitokondria dalam menghasilkan ATP
energi, gangguan transport aktif ion, sehingga terjadi gangguan fungsi seluler.
instabilitas membran sel dan Bila hal ini tidak di tangani dengan cepat,
dilepaskannya neurotransmitter iskemik dapat menyebabkan kematian sel. 15
eksitatorik yang berlebihan pada keadaan

- 106 -
ISSN 2548-9585 (Online)

METODE PENELITIAN pagi dan malam hari. Data yang terkumpul


Jenis penelitian yang dilakukan dilakukan uji normalitas dengan uji shapiro
adalah penelitian deskriptif dengan wilk dan didapatkan kesimpulan bahwa data
menggunakan desain potong lintang berdistribusi tidak normal (p value= 0.000)
(cross sectional). Penelitian dilakukan di sehingga analisis bivariat menggunakan uji
Ruang Rawat Inap Saraf RSUD Meuraxa wilcoxon signed rank test.
Banda Aceh. Penelitian dilakukan pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
bulan April-Mei 2019. Teknik
Hasil Penelitian
pengambilan sampel yang akan peneliti
gunakan adalah total sampling yaitu Pengumpulan data pada penelitian ini
seluruh pasien stroke iskemik di Ruang dilakukan dari April-Mei 2019 di Ruang
Rawat Inap RSUD Meuraxa yang Rawat Inap Saraf RSUD Meuraxa Banda
memenuhi kriteria inklusi. Kriteria Aceh. Berdasarkan hasil penelitian yang
inklusi dalam penelitian ini adalah pasien dilakukan terhadap 50 sampel yang telah
stroke iskemik usia di atas 25 tahun di memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,
Ruang Rawat Inap Saraf RSUD Meuraxa diperoleh hasil sebagai berikut:
Banda Aceh dan bersedia menjadi sampel Analisa Univariat
penelitian ini. Sedangkan kriteria
a. Distribusi Usia Pasien Stroke
eksklusi dalam penelitian ini adalah
Iskemik
pasien stroke iskemik dengan penyakit
Tabel 4.1 Distribusi Usia Pada Pasien
penyerta lain dan tidak bersedia menjadi Stroke Iskemik di Ruang Rawat
sampel penelitian. Inap Saraf RSUD Meuraxa
Banda Aceh Bulan April-Mei
Instrumen yang digunakan dalam Tahun 2019.
pengumpulan data dalam penelitian ini Usia Frekuensi Persentase
adalah rekam medis dan pemeriksaan (%)
saturasi oksigen pagi dan malam hari di 25-44 1 2
Ruang Rawat Inap Saraf RSUD Meuraxa. tahun
Rekam medis adalah instrumen yang 45-64 30 60
digunakan untuk mendapatkan data pasien tahun
stroke iskemik, usia dan jenis kelamin. Data 19 38
akhir yaitu menggunakan instrumen >65
oksimetri. Pemeriksaan saturasi oksigen tahun
dilakukan oleh peneliti di ruang rawat inap Total 50 100
saraf RSUD Meuraxa selanjutnya peneliti Tabel 4.1 menunjukkan kelompok
melakukan pendataan hasil saturasi oksigen usia 45-64 tahun merupakan kelompok usia

Perbedaan Saturasi Oksigen Pagi Dan Malam Hari….


(Juwita, Fianti, & Rahmayanti, 2019) - 107 -
KANDIDAT, Vol., No. , Desember 2019 : 99-112
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

yang paling banyak menderita stroke Saturasi Oksigen 94%


iskemik yaitu 30 orang (60%) diikuti dengan Malam Hari
kelompok usia diatas 65 tahun dengan
jumlah pasien 19 orang (38%) dan kelompok b. Uji Statistik Non Parametrik
usia 25-44 tahun merupakan kelompok usia Uji statistik non parametrik dilakukan
yang paling sedikit menderita stroke iskemik untuk melihat perbedaan saturasi oksigen
yaitu sebanyak 1 orang (2%). pagi dan malam hari pada pasien stroke
b. Distribusi Jenis Kelamin Pasien iskemik, didapatkan hasil sebagai berikut:
Stroke Iskemik Tabel 4.4 Perbedaan Saturasi Oksigen Pagi
dan Malam Hari di Ruang Rawat Inap
Tabel 4.2 Distribusi Jenis Kelamin Pada
Saraf RSUD Meuraxa Banda Aceh
Pasien Stroke Iskemik di Ruang
Bulan April-Mei 2019
Rawat Inap Saraf RSUD
Table 4.4 di atas dapat diketahui hasil
Meuraxa Banda Aceh Bulan
April-Mei Tahun 2019.
Jenis Frekuensi Persentase Saturasi Two-tailed
Oksigen
Kelamin (%) Mea Sum
Malam Zhitu
N Persent n of
Laki-laki 32 66 Hari- N ng
o ase Rank Ran Sig
Saturasi Ztabe
Perempuan 18 34 s ks
Oksigen l

Total 50 100 Pagi Hari


Negative 30 60.0% 22.2 668. 3.51 0,0
Tabel 4.2 menunjukkan jenis kelamin
1. Ranks 10 20.0% 7 00 0 00
laki-laki lebih banyak menderita stroke
2. Positive 10 20.0% 15.2 152. 1.64
iskemik yaitu sebanyak 32 orang (66%)
3. ranks 0 00 5
daripada jenis kelamin perempuan yaitu 18
Ties
orang (34%).
Total 50 100.0%
Analisa Bivariat
uji wilcoxon signed ranks test pada variabel
a. Rerata Saturasi Oksigen Pasien saturasi oksigen pagi dan saturasi oksigen
Stroke Iskemik malam hari dengan jumlah sampel sebanyak
Tabel 4.3 Rerata Saturasi Oksigen Pagi dan 50 pasien. Perbedaan tersebut dapat
Malam Hari Pada Pasien Stroke
Iskemik di ruang rawat inap menunjukkan adanya penuruan saturasi
saraf RSUD Meuraxa Banda oksigen malam hari sebesar 60% pada 30
Aceh Bulan April-Mei Tahun
2019. pasien. Sedangkan kenaikan saturasi oksigen

Jenis saturasi Mean (%) pagi sebesar 20% pada 10 pasien. Negative
ranks yaitu hasil nilai peringkat negatif
Oksigen
didapatkan dari selisih saturasi oksigen
Saturasi Oksigen 96%
malam
Pagi Hari

- 108 -
ISSN 2548-9585 (Online)

hari dan pagi hari terdapat sebanyak 30 Berdasarkan hasil penelitian ini,
orang. Positive ranks yaitu hasil nilai didapatkan kelompok usia responden yang
peringkat positif didapatkan dari selisih paling banyak menderita stroke iskemik
saturasi oksigen malam hari dan pagi hari adalah kelompok usia 45-64 tahun yaitu
terdapat sebanyak 10 orang. Ties sebanyak 30 orang (60%). Menurut literatur,
menunjukkan nilai kesamaan antara saturasi insiden tertinggi terjadi pada kelompok usia
oksigen pagi dan malam hari sebanyak 10 di atas 45 tahun. 17 Hal ini disebabkan oleh
orang. Mean ranks yaitu rata-rata peringkat permeabilitas pembuluh darah menurun
negatif (negative ranks) terdapat sebesar seiring bertambahnya usia mempermudah
22.27 sedangkan peringkat positif (positive aterotrombus terbentuk sehingga menempel
ranks) sebesar 15.20. Sum of ranks yaitu pada dinding pembuluh darah. 1,18 Dewasa
jumlah peringkat negative (negative ranks) muda yang terdiagnosis stroke iskemik di
sebesar 668.00 sedangkan rata-rata sebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat
peringkat positif (positive ranks) sebesar seperti: sering mengkonsumsi makanan
152.00. Kriteria pengujian hipotesis apabila cepat saji yang mengandung kadar kolestrol
Zhitung > Ztabel dan nilai signifikan < 0,05 dan lemak jenuh tinggi, jarang beraktivitas
maka H1 diterima. Hasil uji wilcoxon fisik, dan stres berkepanjangan.6 Pasien
diperoleh nilai Zhitung = 3.510 dan nilai Ztabel stroke iskemik yang di rawat inap di RSUD
= 1.645 nilai signifikan 0.000, maka dalam Meuraxa mayoritas keluhan sudah stabil
hal ini dapat diambil kesimpulan H1 sehingga bisa melakukan aktvitas seperti
diterima yang berbunyi terdapat perbedaan duduk, berjalan, dan berganti pakaian.
yang signifikan antara saturasi oksigen pagi Fenomena yang terdapat di ruang rawat inap
dan malam hari pada pasien stroke iskemik. saraf
pada pasien stroke iskemik yaitu sebagian
Pembahasan
pasien belum sadar, mengeluhkan
Berdasarkan hasil penelitian
hemiparesis, anoreksia dan pasien stroke
menunjukkan adanya perbedaan saturasi
iskemik di rawat selama 3-7 hari sampai
oksigen pagi dan malam hari pada pasien
kondisinya stabil.
stroke iskemik yaitu nilai persentase saturasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oksigen pagi sebesar 20% dan saturasi
Putra di RSUD Siloam Sriwijaya Palembang
oksigen malam hari sebesar 60%. Nilai
didapatkan kelompok usia yang paling
persentase 20% yaitu menunjukkan
banyak menderita stroke iskemik adalah
kenaikan saturasi oksigen pagi dan nilai
kelompok usia 50-65 tahun yaitu sebanyak
persentase 60% yaitu menunjukkan
45% dan terdapat perbedaan yaitu kenaikan
penurunan saturasi oksigen pada malam
saturasi oksigen pagi sebesar 20% dan
hari.
Perbedaan Saturasi Oksigen Pagi Dan Malam Hari….
(Juwita, Fianti, & Rahmayanti, 2019) - 109 -
KANDIDAT, Vol., No. , Desember 2019 : 99-112
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

penurunan saturasi oksigen malam hari Jika nilai P<0,05 maka secara statistik
sebesar 70% dengan sampel sebanyak 75 dapat disimpulkan bahwa terdapat
orang (perempuan 30 orang dan laki-laki 45 perbedaan yang signifikan antara saturasi
orang).19 oksigen pagi dan malam hari pada pasien
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi stroke iskemik. Perbedaan ini disebabkan
frekuensi menurut jenis kelamin, didapatkan karena pada malam hari pasien stroke
jenis kelamin laki-laki lebih banyak iskemik sering mengalami obstructive sleep
menderita stroke iskemik yaitu sebanyak 32 apnea syndrome (OSAS) menyebabkan
orang (66%) dibanding perempuan yaitu saturasi oksigen ke perifer dan serebral tidak
sebanyak 18 orang (34%). Hal ini tercukupi sehinga terjadi penurunan saturasi
disebabkan laki-laki lebih banyak memiliki oksigen pada malam hari. Beberapa studi
faktor resiko terjadinya stroke iskemik epidemiologi menyebutkan laki-laki 2-3 kali
seperti: diabetes melitus, hipertensi, lebih besar mengalami OSAS. Hal ini
kolestrol dan ateroskelerosis. 6,20 disebabkan laki-laki memiliki deposisi
Hasil penelitian yang dilakukan di lemak dan jaringan lunak yang lebih banyak
Inggris dengan sampel 90 orang, laki-laki 50 pada leher sehingga dapat memicu
orang dan perempuan 40 orang terdapat peningkatan resistensi pada saluran napas
kenaikan saturasi oksigen pagi sebesar 35% atas.22
dan penurunan saturasi oksigen malam hari
KESIMPULAN DAN SARAN
sebesar 73%. Penelitian yang dilakukan
Kesimpulan
Roffe di Inggris dengan sampel 120 orang,
laki-laki 80 orang dan perempuan 40 orang Berdasarkan hasil penelitian perbedaan
terdapat kenaikan saturasi oksigen pagi saturasi oksigen pagi dan malam hari pada
sebesar 40% dan penurunan saturasi oksigen pasien stroke iskemik di ruang rawat inap
malam hari 87%. 15,21 saraf RSUD Meuraxa Banda Aceh Bulan
Berdasarkan hasil penelitian ini April-Mei tahun 2019, disimpulkan bahwa:
diperoleh rerata saturasi oksigen pagi pada 1. Terdapat perbedaan yang signifikan
pasien stroke iskemik adalah sebesar 96% saturasi oksigen pagi dan malam hari
dan saturasi oksigen malam hari sebesar pada pasien stroke iskemik di RSUD
94%. Hasil uji statistik non parametrik Meuraxa Banda Aceh Bulan April-Mei
(wilcoxon signed rank test) didapatkan nilai pada tahun 2019.
P=0,000 yang berarti terdapat perbedaan 2. Rerata saturasi oksigen pada pasien
saturasi oksigen pagi dan malam hari pada stroke iskemik yaitu pagi sebesar 96%
pasien stroke iskemik. dan malam hari sebesar 94%.

- 110 -
ISSN 2548-9585 (Online)

3. Kelompok usia yang paling banyak England. 2018;5(3):45-50.


menderita stroke iskemik adalah 5. Badan Pengembangan dan Penelitian
kelompok usia 45-64 tahun. Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.
Kementerian Kesehatan Republik
4. Jenis kelamin yang paling banyak
Indonesia. 2013.
menderita stroke iskemik adalah laki-
6. Botham K RW. Pendekatan Klinis
laki. Hal ini disebabkan laki-laki lebih
Stroke. 5th ed. Jakarta: McGraw-
banyak memiliki faktor resiko
Hill; 2015.
terjadinya stroke iskemik seperti:
7. Hamid A. Penyakit Neurologi Dan
diabetes melitus, hipertensi, kolesterol
Vaskular. 2nd ed. Jakarta:
dan aterosklerosis.
Pendidikan Kedokteran EGC; 2017.

Saran 8. Kuspita R. Activity Daily Living


(ADL) Pada Pasien Stroke Iskemik. J
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut
Kedokteran Airlangga. 2014.
mengenai perbedaan saturasi oksigen pagi
9. Lidia C. Kualitas tidur pasien stroke
dan malam hari pada pasien stroke iskemik
iskemik. J Kedokteran Tanjungpura.
dengan jumlah sampel yang lebih banyak
2015;5(2).
dan desain yang lebih baik.
10. Wiliam A. Buku Ajar Neurologi. 7th
ed. Jakarta: McGraw-Hill; 2015.
DAFTAR PUSTAKA 11. D H. Gambaran Drug Related
1. Adrian J KL. Esensial Stroke. 3rd ed. Problems (DRP’s) pada
Jakarta: Pendidikan Kedokteran Penatalaksanaan Pasien Stroke
EGC; 2016. Hemoragik dan Stroke Non
2. Cereda CW, Tamisier R, Manconi M, Hemoragik di RSUD Dr M Yunus
et al. Endothelial dysfunction and Bengkulu. J kefarmasian Indonesia.
arterial stiffness in ischemic stroke: 2019;5(1):36.
The role of sleep-disordered 12. Xia S, Utriainen D, Tang J, et al.
breathing. J America Health Decreased oxygen saturation in
Association. 2013;44(4):1175-1178. asymmetrically prominent cortical
3. Badan Penelitian dan Pengembangan veins in patients with cerebral
Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas ischemic stroke. J Faculty of
2018. Kementerian Kesehatan Medicine nanjing china.
Republik Indonesia. 2018. 2014;32(10):1272-1276.
4. Antonio D KR. England Stroke 13. Kamenskaya O V., Loginova IY,
Association. J Stroke Association Lomivorotov V V. Brain Oxygen

Perbedaan Saturasi Oksigen Pagi Dan Malam Hari….


(Juwita, Fianti, & Rahmayanti, 2019) - 111 -
KANDIDAT, Vol., No. , Desember 2019 : 99-112
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

Supply Parameters in the Risk Stroke pada Pasien Rawat Inap di


Assessment of Cerebral Bagian Penyakit Dalam RSUD
Complications During Carotid Kabupaten Solok Selatan Periode 1
Endarterectomy. J Cardiothorac Januari 2010 - 31 Juni 2012. J
Vascular Anesthesia. Kesehatan Andalas. 2013;2(2):57-
2017;31(3):944-949. 61.
14. DeGregorio-Rocasolano N, Martí- 21. Roffe C, Nevatte T, Crome P, et al.
Sistac O, Ponce J, et al. Iron-loaded Stroke Oxygen Study. Trials J.
transferrin (Tf) is detrimental 2014;5(4):1-11.
whereas iron-free Tf confers 22. Sasongko PV, Yunika K, Andhitara
protection against brain ischemia by Y. Obstructive Sleep Apnea
modifying blood Tf saturation and Syndrom Pada Pasien Stroke
subsequent neuronal damage. J Iskemik. J Kedokteran Diponegoro.
America Health Association. 2016;5(4).
2018;15:143-158.
15. Ali K, Cheek E, Sills S, Crome P.
Morning– night Differences Oxygen
Saturation in Patients With Stroke
Ischemic. J Stroke Cerebrovasccular
Disease. 2015;16(6):243-248.
16. Sastroasmoro S. Dasar-Dasar
Metodologi Penelitian Klinis. 4th ed.
Jakarta: Sagung Seto; 2011.
17. Badan Pengembangan dan Penelitian
Kesehatan. Info Datin Stroke.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2013.
18. Davis R. Stroke Non Hemorraghic. J
Geneva. 2013;6.
19. Putra M. Perbandingan Saturasi
Oksigen Pagi dan Malam Hari Pada
Stroke Iskemik. J Kedokteran
Hasanuddin. 2017;5(7):31-40.
20. Dinata CA, Safrita Y, Sastri S.
Gambaran Faktor Risiko dan Tipe

- 112 -

You might also like