Professional Documents
Culture Documents
CASE STUDY:
IMPLEMENTASI SIA DENGAN SOFTWARE ACCURATE
INDIKATOR PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM
Keluhan dari pelanggan Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
Pengiriman barang yang sering terlambat Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi
Pembayaran gaji yang terlambat Persediaan barang yang terlalu tinggi
Laporan yang tidak tepat waktu Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
Isi laporan yg sering salah Biaya operasi yang tinggi
Tanggung jawab yang tidak jelas File-file yang kurang teratur
Waktu kerja yang berlebihan Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
Ketidakberesan kas Tertumpuknya back-order
Produktivitas tenaga kerja yang rendah Investasi yang tidak efisien
Banyaknya tenaga kerja yang menganggur Peramalan penjualan dan produksi yang tidak tepat
Kegiatan yang tumpang tindih Kapasitas produksi yang menganggur (idle capacity)
Respon yang lambat terhadap pelanggan Pekerjaan manajer yang terlalu teknis.
PENGEMBANGAN SISTEM
Sistem
terdahulu
Permasalahan
Kesempatan
instruksi
Pengembangan
sistem
Memecahkan masalah
Meraih kesempatan
Memenuhi instruksi
Sistem
baru
SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISIS SISTEM
Analisis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh
user
Tahap di analisis sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Analisis Pendahuluan
2. Penyusunan usulan pelaksanaan analisis sistem
3. Pelaksanaan analisis sistem
4. Penyusunan laporan hasil analisis sistem
KONSEPTUAL DESIGN SISTEM
5. Desain Prosedur
Prosedur harus meliputi:
Pembuatan input
Pemprosesan transaksi
Deteksi kesalahan dan perbaikan
Pengendalian
Rekonsiliasi saldo
Akses database
Pembuatan output dan distribusi
perintah operator komputer.
Prosedur dapat berupa:
Buku petunjuk system
Kelas pemberian instruksi bagian para pemakai, bahan pelatihan, atau layar bantuan on-line.
[LANJUTAN] PROSES DESAIN FISIK SISTEM
6. Desain Pengendalian
Dalam industri komputer, input, pemrosesan, dan fungsi database yang tidak dikendalikan dengan benar
akan menghasilkan informasi yang bernilai rendah.
Pengendalian harus meminimalkan kesalahan dan mendeteksi serta memperbaiki kesalahan ketika terjadi.
7. Laporan Desain
Laporan ini menjadi dasar bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan untuk pemprosesan fase
implementasi
IMPLEMENTASI SISTEM
• Implementasi sistem (system implementation)
adalah tahap meletakkan sistem supaya siap
dioperasikan.
• Tahap implementasi sistem terdiri dari beberapa
kegiatan sebagai berikut:
1. Perencanaan Implementasi
2. Persiapan Lokasi
3. Memilih dan Melatih Personel
4. Dokumentasi yang Lengkap
5. Menguji Sistem
TAHAP IMPLEMENTASI SISTEM
1. Perencanaan Implementasi
Rencana implementasi terdiri dari:
Pekerjaan implementasi,
Perkiraan tanggal penyelesaian,
Perkiraan biaya
Orang – orang yang bertanggung jawab untuk setiap pekerjaan.
2. Persiapan Lokasi
Proses yang lama dan harus dimulai dengan baik di muka sebelum tanggal pemasangan sistem.
3. Memilih dan Melatih Personel
Pemakai sistem perlu dilatih agar dapat menggunakan dengan benar
[LANJUTAN] TAHAP IMPLEMENTASI SISTEM
4. Tiga jenis dokumentasi harus dibuat untuk sistem yang baru:
Dokumentasi pengembangan
Dokumentasi operasi
Dokumentasi pemakai
5. Menguji Sistem
Dokumen dan laporan, input dari memakai, prosedur operasi dan pengendalian, prosedur
pemrosesan, dan program komputer, kesemuanya harus diuji coba jalannya.
Berikut adalah tiga bentuk umum pengujian:
Peninjauan langsung
Pemrosesan transaksi uji
Uji penerimaan
KONVERSI SISTEM
Proses perubahan dari SIA yang lama ke yang baru.
Ada empat pendekatan konversi untuk mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru
Konversi Langsung
Konversi Paralel
Konversi Bertahap
Konversi Pilot
FAKTOR-FAKTOR YANG DISELIDIKI PASCA-IMPLEMENTASI
Faktor Pertanyaan
Tujuan › Apakah system baru membantu organisasi mencapai misi dan tujuannya?
Kepuasan › Apakah para pemakai terpuaskan dengan system tersebut?
› Perubahan atau perbaikan apa yang mereka harapkan?
Manfaat › Seberapa besar para pemakai memperoleh manfaat dari system baru tersebut?
› Apakah manfaat yang diharapkan terpenuhi?
Biaya › Apakah biaya yang terjadi sesuai dengan biaya yang diharapkan akan terjadi?
Reliabilitas › Apakah system baru dapat dipercaya?
› Apakah system baru telah gagal? Jika ya, paa penyebabnya?
Akurasi › Apakah system baru menghasilkan data yang akurat dan lengkap?
Ketepatan › Apakah system baru menghasilkan informasi tepat waktu?
Kecocokan › Apakah perangkat keras, perangkat lunak, data dan prosedur yang baru cocok dengan
system yang ada?
FAKTOR-FAKTOR YANG DISELIDIKI PASCA-IMPLEMENTASI
Faktor Pertanyaan
Pengendalian › Apakah system terlindungi dari kesalahan yang tidak sengaja, kecurangan, dan gangguan?
Kesalahan › Apakah system memiliki prosedur untuk menangani kesalahan? Jika ya, apakah prosedur
tersebut sudah cukup memadai?
Pelatihan › Apakah personil system dan pemakai cukup terlatih untuk mendukung dan menggunakan
system baru?
Komunikasi › Apakah komunikasi system memadai?
Perubahan Organisasi › Apakah perubahan organisasi yang disebabkan oleh system baru memberikan manfaat atau
tidak?
Dokumentasi › Dokumentasi system cukup lengkap dan akurat?
CASE STUDY
PT BTL Indonesia
1. Perusahaan manufaktur dibidang perancangan, produksi, dan penjualan perangkat medis
Raw
Process Delivery
Material
CASE STUDY
Perusahaan Masalah yang dihadapi Kendala dalam Solusi Accurate Modul Lama
implementasi Implementasi
PT BTL Indonesia 1. Perusahaan ingin menjual File excel tidak lengkap Memecah produk dengan General ledger 5 hari
pecahan dari satu set dan belum rapi sehingga menggunakan job costing dan Cash bank
produk perlu waktu untuk perhitungan faktur pajak yang Inventory
2. Perusahaan merapikan file sudah otomatis Sales
menginginkan faktur Purchase
pajak yang bisa otomatis Fixed asset
RMA
PT ECO Laundry Kepala perusahaan meminta Tidak ada data asli Semua laporan keuangan bias General ledger 5 hari
Hijau Indonesia laporan keuangan dalam USD perusahaan sehingga diwujudkan dalam USD Cash bank
termasuk faktur pajak yang implementasi dilakukan dengan modify laporan akhir Inventory
dibayarkan juga dalam bentuk dengan menggunakan bulan, tetapi untuk pajak tidak Sales
USD data sample bias dalam USD karena pajak Purchase
selalu dibayarkan dengan IDR Fixed asset
RMA
manufaktur
KESIMPULAN
Pada dua perusahaan manufaktur yaitu PT BTL Indonesia dan PT. Eco Laundry Hijau Indonesia sudah memakai
sistem informasi akuntansi dan mereka beralih kepada sistem informasi akuntansi ACCURATE. Hal ini dikarenakan
pada sistem informasi akuntansi yang lama tidak bisa mencakup kebutuhan perusahaan dan proses bisnis
perusahaan
Fitur di software Accurate yang dibutuhkan pada dua perusahaan manufaktur yaitu PT BTL Indonesia dan PT. Eco
Laundry Hijau Indonesia adalah fitur manufaktur, persediaan, pencatatan asset, pencatatan transaksi jual beli,
membuat faktur pajak, dan fitur untuk membuat laporan keuangan pada tiap periode
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dua perusahaan manufaktur yaitu PT BTL Indonesia dan PT. Eco
Laundry Hijau Indonesia dalam mengadopsi sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam perusahaannya
diantaranya adalah harga, waktu, dan skala dan kompleksitas