You are on page 1of 15

SISTEM PELUMASAN

PADA MESIN
[JENIS MESIN]
[JENIS UNIT]

Achmad Reza Ananda Nasution


NIM : 0615-3020-0805
FUNGSI OLI UNTUK ENGINE

■ COOLING
■ CLEANING
■ ANTI-CORROSION
■ GAS SEALING
■ LUBRICATION
BAHAN OLI PELUMAS

■ BASE STOCKS
■ MINERAL OILS
■ SYNTHETIC OILS
KOMPOSISI DASAR OLI

Paraffinic Naphthenic

Aromatic
KRITERIA SELEKSI OLI

■ Additive
■ Flashing Point
■ Pour Point
■ Viskositas
■ Total Acid Number (TAN)
■ Total Base Number (TBN)
■ n-Pentane Insoluble
■ Moisture - Demulsibility
KOMPOSISI ADDITIVE
Addtive atau bahan tambah yang dicampurkan kedalam base oil adalah untuk
memodifikasi base oilagar mempunyai kemampuan atau performance sesuai dengan
yang dibutuhkan.
Jenis – jenis Additive pada Oli Pelumas
STANDARD VISKOSITAS OLI PELUMAS

KLASIFIKASI VISKOSITAS

Klasifikasi terlihat dalam


tabel. Huruf “W” artinya
“winter” dan menjamin oil
pada temperature rendah,
mudah mengalir. Sebagai
contoh, dalam Multigrade
SAE 15W-40,
oil ini mempunyai
mempunyai kemampuan
pelumasan yang baik sampai
150C, dan memiliki
viskositas sama seperti oli
SAE 40 pada temperatur
1000C.
KATEGORI OLI PELUMAS MENURUT
KUALITAS
Oli diklasifikasikan kedalam C Series (klas CA sampai CE) untuk engine diesel, dan S
series (klas SA sampai SG) untuk engine gasolin.
Oli engine klas CD telah memewati test charger (pembebanan) pada engine diesel
turbocharger silinder tunggal. Uji engine ini ialah untuk mengevaluasi kemampuan
pencegahan terhadap melekatnya (stuck) ring piston .
Oli klas CE baru-baru ini terlihat dipasaran, juga boleh digunakan. Oli CE ini telah
diuji pada engine Cummins dan truck Mack disamping klas CD.
KLASIFIKASI OLI
BATAS DETERIORASI PADA OLI
FLASHING POINT

Titik nyala minyak diesel (fuel) kira-kira 700C., dan untuk


oli engine adalah 1800C- 2700C. Jadi, jika fuel masuk
bercampur dengan oli engine, titik nyala akan turun.
Oleh karena itu, kita dapat mendeteksi pencairan bahan
bakar (fuel dilution) dengan pengukuran flash point. Jika
jumlah fuel didalam oli 4%, titik nyala turun kiri-kira
15%,dan viskositas juga turunkira-kira 20%. Fuel bisa
masuk bercampur dengan oli disebabkan karena injection
timing kurang tepat, kebocoran saluran fuel, atau
kegagalan yang berulang-ulang saat engine start. Jika
kandungan fuel menjadi tinggi akan menyebabkan piston
scuffing dan juga akan mengakibatkan keausan bearing
atau macet.
VISKOSITAS

Visckositas adalah kemampuan fluida untuk dapat mengalir dilihat dari tingkat kestabilannya/
hambatan untuk mengalir.
Viscosity dinyatakan sebagai Absolut Viscosity (P: Poise atau cP:centi-Poise) dan
Kinematic Viscosity (cSt: Centistoke)
Hubungannya adalah:
1cP = 0.01 P
1cSt = 1 cP/100
Penurunan viscosity disebabkan karena pengenceran fuel (fuel dilution) atau karena
pencampuran dengan oli lain.
Kenaikan viscosity disebabkan karena oksidasi oli, atau karena kontaminasi jelaga (soot), pasir,
atau karena pencampuran dengan viscosity oli yang lain. Viscosity oli terlalu tinggi atau terlalu
rendah, keduanya sama-sama mempunyai effect yang merugikan pada engine.
TAN (TOTAL ACID NUMBER)

Total Acid Number menunjukan kondisi oksidasi oli. Jika


nilai TAN meningkat, menunjukan kerusakan
(deterioration) oli dan penurunan performance oli.
Nilai Total Acid Number menunjukan berat potassium
(KOH) dalam mg yang diperlukan untuk menetralkan
asam yang terkandung dalam 1 gram oli pengujian, dan
dinyatakan sebagai mgKOH/g. Karena beberapa additive
memiliki ke-asaman yang lemah, umumnya nilai TAN oli
baru adalah 2-4 mg KOH/g.
Penyebab oksidasi :
Air dan udara
Partikel Metal
Temperatur
BASIC LUBRICATION PADA ENGINE

You might also like