Professional Documents
Culture Documents
PPPTMBG “LEMIGAS”
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
MINYAK DAN GAS BUMI
LATAR BELAKANG
Eksplorasi di Cekungan Natuna Barat telah dimulai sejak 1970an hingga saat ini.
Terdapat juga beberapa lapangan minyak dan gas.
Dimana, hal ini membuktikan bahwa petroleum system yang berada di Natuna Barat
tersebut berjalan dengan baik.
Eksplorasi harus terus dilakukan (Stratigrafi, Batuan Induk, Hidrokarbon)
DASAR TEORI
Salah satu hal yang paling utama dalam petroleum system ialah batuan induk, dimana
hanya batuan tertentu saja yang dapat menjadi batuan induk dan menghasilkan
hidrokarbon.
Memiliki butiran halus, tersusun atas material klastik, karbonat, dan kandungan karbon
organik. Untuk mendapatkan akumulasi migas yang signifikan, ada 3 syarat :
1. Kandungan karbon organik yang besar
2. Kematangan yang tepat
3. Ketebalan yang cukup.
Metode Geofisika yang umum digunakan pada eksplorasi migas adalah metode
seismik. Menggunakan konsep perambatan glombang untuk memetakan keadaan
bawah permukaan.
Spektral dekomposisi merupakan salah satu atribut yang sering digunakan untuk
menentukan karakteristik reservoir serta menentukan zona hidrokarbon maupun prospek
dari sebuah petroleum system.
GEOLOGI REGIONAL
• Cekungan Natuna Barat berada pada kerak kontinen yang tersusun oleh batuan beku dan
metamorf yang berumur Kapur Awal – Kapur Akhir
• Pengisian sedimen Cekungan Natuna Barat diperkirakan dimulai dari Oligosen sampai dengan
Resen
• Minyak dan gas pada Cekungan ini ditemukan di Formasi Gabus, Udang, Upper Arang dan Lower
Arang. Dengan sumber organik adalah batubara yang ada pada Formasi Lower Arang dan Gabus,
serta shale lakustrin yang terdapat pada Formasi Belut, Gabus, Barat, Lower Arang dan Upper Arang
RUMUSAN MASALAH
Spektral Dekomposisi
Well to seismic Tie
Analysis