You are on page 1of 12

Asuhan Keperawatan Pada Klien

Guillain Barre Syndrome


(GBS) Dengan Masalah
Keperawatan Hambatan
Mobilitas Fisik
Mayke Indra Yeni
AKX.15.057
Latar Belakang

Menurut WHO, penyakit GBS ini dapat sembuh meskipun


ada beberapa yang terus mengalami kelemahan. Namun ada
juga yang mengalami kematia yang di sebabkan oleh
komplikasi.
Di Indonesia sendiri penyakit GBS sangat jarang terjadi.
GBS bukan termasuk penyakit genetik, tidak dapat
diturunkan, tidak menular dan bisa menyerang semua umur.
Di RSUD dr Slamet garut, hanya ada 6 pasien yang
menderita GBS dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
Definisi

Guillain Barre Syndrome (GBS) adalah


penyakit autoimun yang menyerang sistem
persyarafan serta menyebabkan penurunan
refleks tendon dimana etiologinya masih
belum diketahui dan pemulihannya
membutuhkan waktu yang lama.
1. Desain Penelitian
2. Batasan Istilah
3. Partisipan / Responden/ Subyek Penelitian
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Uji Keabsahan Data
7. Analisis Data
8. Etik Penelitian
Identitas Klien 1 Klien 2
Nama An. K An. R
Tanggal Lahir 07 Januari 2007 24 Januari 2012
Umur 11 tahun 6 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Laki - laki
Agama islam Islam
Pendidikan Sekolah Dasar TK
Pekerjaan Belum bekerja Belum bekerja
Suku / Bangsa Sunda/Indonesia Sunda/Indonesia
Tanggal Masuk RS 24 Februari 2018 24 Februari 2018
Tanggal Pengkajian 06 Maret 2018 06 Maret 2018
Tanggal / Rencana Tidak ada rencana Tidak ada rencana
Operasi operasi operasi
No. Medrec 01087378 01087237
Diagnosa Medis Guillain Barre Syndrome Guillain Barre Syndrome
Alamat Cijengko, pamengpeuk Kampung Biru,
kecamatan Kadungora
desa Taraga Sari
Pengkajian
Klien 1 Klien 2
Nyeri Nyeri
Pada saat di kaji, klien mengeluh nyeri Saat di kaji,klien mengeluh nyeri.
di ekstrmitas bawah. Nyeri di rasakan Semenjak kaki klien mengalami
sewaktu- waktu, dan tidak dapat di kelumpuhan klien mengeluh selalu
tentukan kapan nyeri akan timbul. merasakn nyeri, nyeri akan berkurang
Nyeri di rasakan mulai dari lutut hingga apabila kaki klien di pijat atau di elus.
ujung kaki. Saat klien mengeluh nyeri Nyeri di rasakan di area ekstremitas
klien tampak sedikit meringis, dan saat bawah. Saat kaki klien di sentuh dan di
kaki klien di elus klien tak tampak minta untuk di angkat, klien tampak
meringis lagi. Nyeri akan berkurang meringis. Tidak dapat di tentukan
saat kaki klien di elus. kapan nyri akan muncul karena nyeri
timbul tidak menentu.
Klien 1 Klien 2

1) Keadaan umum 1) Keadaan umum

Kesadaran klien Composmentis denga Kesadaran klien Composmentis dengan

GCS15 (E4M6V5). Penampilan klien baik GCS15 (E4M6V5). Penampilan klien baik

2) Pemeriksaan tanda – tanda vital 1) Pemeriksaan tanda – tanda vital

Tekanan darah klien 100/60 mmHg, nadi Nadi 100 x/menit. respirasi 22 x/menit

90x/menit, respirasi 20 x/menit, serta dan suhu klien 36,6oa

suhu 36,2o
Diagnosa Keperawatan

Klien 1 Klien 2
Hambatan mobilitas fisik berhubungan Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan neuromuskular dengan kerusakan neuromuskular

Defisit perawatan diri : mandi Defisit perawatan diri : mandi


berhubungan dengan gangguan berhubungan dengan gangguan
musculosceletal musculosceletal

Ansietas yang berhubungan dengan Ansietas yang berhubungan dengan


ancaman, kondisi sakit dan perubahan ancaman, kondisi sakit dan perubahan
kesehatan kesehatan
INTERVENSI
 Kaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan
mobilitas fisik.
 Dekatkan alat dan sarana yang dibutuhkan klien
dalam pemenuhan aktvitas sehari – hari.
 Hindari faktor yang memungkinkan terjadi
trauma pada saat klien melakukan mobilisasi.
 Sokong ekstremitas yang mengalami paralisis.

 Monitor komplikasi hambatan mobilitas fisik.

 Kolaborasi dengan tim fisioterapis.

Dalam melakukan range of motion


Implementasi
Implementasi yang di lakukan pada klien sama dan
di lakukan bersama – sama bersama fisioterapi.
Namun, ada satu intervensi yang tidak di lakukan
sebagai implementasi yaitu “Dekatkan alat dan
sarana yang dibutuhkan klien dalam pemenuhan
aktvitas sehari – hari.” hal ini di sebabkan karena
kebutuhan klien telah disiapkan keluarga dan klien
tidak memerlukan alat bantu seprti oksigen dan
monitor.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
2. Saran
TERIMA KASIH

You might also like