You are on page 1of 40

Bagian/SMF Psikiatri

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana


RSUP Sanglah Denpasar

Clinical Features of
Schizophrenia
Dipresentasikan oleh : dr. Fransiskus Tommy Herlimus
Dibimbing oleh : dr. I.G.A. Indah Ardani, SpKJ
PREMORBID
• Pada pasien skizofrenia biasanya terdapat ciri
kepribadian skizoid atau skizotipal
• Masa kanak-kanak  sedikit teman
• Remaja  mempunyai teman tidak dekat,
tidak berkencan, menjauhi kegiatan
berkelompok, menonton film dan televisi,
mendengar musik, atau bermain game
komputer tanpa adanya kegiatan sosial
PRODROMAL
• Episode pertama  Tanda dan gejala 
Berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun
• Tanda  Simptom somatik  Sakit kepala,
punggung, otot, kelemahan, dan masalah
pencernaan
• Diagnosa awal  Malingering, chronic fatigue
syndrome, atau gangguan somatisasi
• Fungsi berkurang dalam okupasi, sosial, aktivitas
pribadi, ketertarikan pada ide abstrak, filosofi, hal
gaib atau keagamaan
SIMPTOM PSIKOTIK
• Simptom yang paling jelas dan dramatis dari
penyakit, dan bagi sebagian besar orang adalah yang
paling menarik dan menakutkan tentang skizofrenia.
• Simptom psikotik unik dan mudah diidentifikasi
sehingga membantu untuk diagnosa dan menjadi
tanda untuk respons terapi.
Halusinasi
• Halusinasi auditorik adalah tipe tersering,
kemudian diikuti oleh visual, taktil, olfaktorius,
dan gustatorik.
• Halusinasi yang paling jarang adalah
senestetik
• Halusinasi auditorik pasien secara umum
yakin bahwa halusinasi mereka adalah
manifestasi dari seseorang, suatu tempat,
berbicara kepada mereka atau transmisi suara
• Mereka biasa mencoba kenyataan dari suara
tersebut, dan kebanyakan terbukti.
• Saat tidak terbukti maka suatu penjelasan dengan
waham akan membenarkannya.
• Penjelasan yang sangat kuat untuk kepercayaan
mereka bahwa halusinasi bukan dari diri mereka
sendiri adalah halusinasi sangat tidak
menyenangkan yang membuat tidak masuk akal
bahwa hal tersebut muncul dari diri orang yang
mengalaminya
• Isi dari halusinasi biasanya menghina, tidak
senonoh, umpatan, ancaman, dan tuduhan
kepada perilaku atau pikiran keji.
• Dikarenakan oleh halusinasi pasien bisa
menderita, ketakutan, marah, rasa bersalah,
depresi, agresif, dan cemas.
• Halusinasi bisa terus menerus, atau datang
pada saat yang tidak pasti, beberapa detik
atau menit dalam beberapa kali sebulan.
• Halusinasi visual biasanya objek hidup, orang,
bagian dari orang (terutama kepala atau wajah),
gambar religius, makhluk ajaib yang mirip film,
dan binatang.
• Kilatan cahaya, coretan warna, kisi-kisi atau garis
pada lapang pandang dapat juga terjadi.
• Gambaran dapat berwarna maupun hitam putih,
atau hanya bayangan putih.
• Durasi halusinasi visual lebih sedikit dibandingkan
halusinasi auditorik.
• Halusinasi liliput yang merupakan tanda dari
encephalopathy jarang terjadi pada
skizofrenia
• Halusinasi biasanya tergantung pada kultur
seseorang.
• Halusinasi taktil  disentuh, terbakar,
terpotong, kekerasan seksual pada genital
atau anus, tersengat listrik, robekan,
tertusuk, orang atau makhluk gaib masuk
dan keluar badan mereka.
• Halusinasi olfaktorius  bau daging busuk,
sampah, dan feses
• Halusinasi gustatorik  rasa darah atau besi
• Sering rasa dan bau datang bersamaan
Waham
• Keyakinan yang salah akan suatu hal yang
tidak sama dengan sebagian besar orang dan
walaupun sudah diberikan bukti nyata, dan
tidak diterima oleh budaya atau subbudaya
orang tersebut.
• Delusions of reference, thought broadcasting,
thought insertion, kebesaran, religius, kejaran.
• Waham yang signifikan pada skizofrenia
adalah waham aneh (bizarre)
• Waham yang paling sering muncul pada
skizofrenia adalah kejaran, kemungkinan
karena terbentuknya waham karena adanya
kebutuhan untuk menjelaskan halusinasi
auditorik.
SIMPTOM NEGATIF
• Simptom negatif adalah simptom yang
terpenting pada skizofrenia karena keparahan
dari simptom negatif menentukan hendaya
jangka panjang dengan lebih baik
dibandingkan keparahan simptom psikotik
atau simptom disorganisasi.
• Avolition (abulia)  kehilangan minat atau
dorongan, biasanya berhubungan dengan
kerapian dan kebersihan.
• Anhedonia  kehilangan kemampuan untuk
mendapatkan atau menemukan kenikmatan
dari aktifitas atau hubungan.
• Afek menumpul  ketidakmampuan untuk
mengerti atau menyadari emosi dari orang
lain dan mengekspresikan emosi, hal penting
untuk memprediksi kecacatan fungsi pada
skizofrenia.
• Penarikan diri dari sosialberkurangnya
kemauan untuk berhubungan dengan keluarga
atau teman, berkurangnya keinginan seksual,
ketidakmampuan untuk merasakan keintiman
atau kedekatan.
• Alogia berkurangnya kemampuan
berkomunikasi secara verbal.
DISORGANISASI
• Simptom disorganisasi termasuk gangguan
proses pikir, gangguan atensi, perilaku
katatonik dan aneh, dan afek yang tidak
sesuai.
• Ekspresi afek yang tidak sesuai  postur
aneh, postur berlebihan, bernyanyi, seperti
anak kecil, afek yang konyol, afek ceria yang
tidak sesuai, meringis, ekspresi terkejut dan
ekspresi marah bergantian.
• Disorganisasi juga episode agitasi dan agresi
yang tidak menentu, postur mau melakukan
kekerasan, mengumpat, ayunan lengan atau
tungkai yang lebar saat berjalan.
SIMPTOM MOTORIK
• Gangguan pergerakan  gerakan tangan
halus berulang-ulang, gerakan yang lebar,
kompleks, dan gerakan tidak bertujuan yang
melibatkan lengan dan tungkai.
• Gerakan tersebut dapat terjadi saat berbicara,
dan terlihat seperti gerakan ekuivalen untuk
neologisme, atau gerakan orang bekerja yang
kompleks namun tidak dapat dimengerti.
• Manerisme, ekopraxia, bergoyang saat duduk
atau berdiri, memeluk dirinya sendiri,
meremas-remas tangannya, bermain dengan
baju, rambut, benda kecil sekitar mereka,
memeluk orang lain, membaca berulang-ulang
kali (biarpun terbalik), dan melihat berlama-
lama ke cermin.
• Onset awal simptom motorik bisa
menentukan disabilitas dan deteorisasi
• Perilaku katatonik termasuk : gaduh gelisah,
negativisme, posturing, rigiditas, stupor,
fleksibilitas serea
GANGGUAN PIKIRAN
• Dikatakan gangguan pikiran pada skizofrenia
gampang diekspresikan namun susah untuk
didefinisikan.
• Gangguan pikiran disini ditekankan pada
disorganisasi bentuk pikir, dan bukan pada isi.
• Waham dan halusinasi seharusnya
diidentifikasi sebagai simptom psikotik
• Pembicaraan sering kaku atau tidak jelas,
kalimat mungkin tidak lengkap, tangensial
(sehingga asosiasi dari kalimat tidak bertopik).
• Seiring berjalannya waktu pembicaraan dapat
deteorisasi lebih jauh, dan isi yang tidak sesuai
dapat terjadi.
• Asosiasi longgar atau kata-kata yang tidak
sesuai sering terjadi, dan ini dikatakan sebagai
“keluar jalur”
• Pasien dengan gangguan pikiran yang
menonjol akan banyak konfabulasi, kata-kata
berwujud, dan memakai banyak pembicaraan
simbolis.
• Pada bentuk yang lebih berat, dapat terjadi
mutisme, neologisme, ekolalia, dan inkoheren.
DEPRESI
• Pasien dengan skizofrenia akan mengalami
depresi dan anxietas selama perjalanan
penyakitnya, dan sudah dinyatakan bahwa
depresi adalah bagian penting dari gangguan.
• Depresi dapat tertutupi oleh simptom positif
dan negatif.
• Pasien dapat mengatakan pengalaman depresi
mereka saat ditanyakan.
• Depresi adalah simptom yang umum pada
awal penyakit, dengan setengah dari seluruh
pasien mengalami mood depresi selama
prodromal dan episode pertama.
• Obat-obatan antipsikotik dapat membuat
sindrom yang mirip dengan depresi mayor.
• Depresi post psikotik mempunyai keterkaitan
dengan demoralisasi dan peningkatan tilikan.
ANXIETAS
• Pada pasien skizofrenia anxietas terjadi secara
lazim.
• Prevalensi OCD pada skizofrenia melebihi
prevalensi pada populasi umum, dengan
estimasi sepertiga pasien dengan skizofrenia
mempunyai komorbiditas dengan OCD.
• Gangguan cemas lain: agoraphobia, cemas
menyeluruh, dan fobia sosial.
BUNUH DIRI
• Bunuh diri adalah penyebab kematian yang
banyak terjadi pada skizofrenia.
• 20-40 persen dari orang dengan skizofrenia
melakukan percobaan bunuh diri durasi
selama penyakitnya.
• Terutama saat waham paranoid menonjol
• Tilikan, dan ketakutan dari deteorisasi mental
meningkatan resiko.
• Pasien skizofrenia yang melakukan percobaan
bunuh diri biasanya menggunakan cara yang
lebih lethal, keinginan yang kuat untuk mati,
dan percobaan berulang kali.
• Pasien dengan primary simptom negatif yang
signifikan dan menetap mempunyai resiko
bunuh diri lebih rendah.
KEKERASAN
• Pasien dengan skizofrenia biasanya menjadi
korban dari kekerasan dibandingkan menjadi
pelaku.
• Sebagian kecil pasien skizofrenia akan
melakukan kekerasan bahkan pembunuhan.
• Peningkatan resiko kekerasan pada skizofrenia
dikarenakan efek dari alkohol menurut
penelitian yang dilakukan di amerika.
• Pada masa dewasa muda, tingkat kekerasan
meningkat 2-7 kali lebih banyak ketika
terdapat skizofrenia dengan komorbid
penyalahgunaan zat dibandingkan skizofrenia
saja.
• Ketidakpatuhan berobat juga diasosiasikan
dengan peningkatan kekerasan pada orang
dengan skizofrenia.
• Ketika fungsi kognitif masih baik maka terjadi
peningkatan resiko penyalahgunaan zat dan
kekerasan pada skizofrenia.
• Kekerasan bisa disebabkan oleh waham kejar
(untuk melindungi diri), waham kontrol, dan
halusinasi auditorik yang memerintah (jika
berkomorbid dengan waham kejar).
• Orang dengan skizofrenia jika melakukan
pembunuhan biasanya pada orang yang
dikenalnya dengan baik.
• Penelitian di inggris dan wales mendapatkan
orang dengan skizofrenia terlibat dalam 5%
dari total pembunuhan, dengan kebanyakan
adalah pria; pada masa awal penyakit,
eksaserbasi akut, dan kualitas wahamnya
berubah.
TILIKAN
• Kekurangan dalam refleksi diri biasa terdapat
pada skizofrenia, dan dikarenakan waham
maka terdapat ketidakpastian dalam
kemampuan menilai.
• Tilikan yang kurang berkorelasi dengan
simptom negatif, inappropriate affect,
gangguan pikiran, dan waham.
• Tilikan yang kurang berhubungan dengan
berkurangnya kepatuhan berobat, fungsi
menyeluruh yang lebih buruk, peningkatan
psikopatologi, penyakit berulang, dan hasil
yang buruk
• Peningkatan tilikan berhubungan dengan
peningkatan bunuh diri, depresi, dan distres
yang dilaporkan sendiri.
• Meskipun tilikan yang baik mempunyai
prognosa yang baik, namun pada saat ini tidak
dapat disimpulkan bahwa memperbaiki tilikan
yang buruk akan membuat hasil lebih baik.
THANK YOU
Items in the Positive and Negative
Syndrome Scale (PANSS)
• P1 Delusions • N1 Blunted affect
• P2 Conceptual • N2 Emotional withdrawal
disorganization • N3 Poor rapport
• N4 Passive/apathetic
• P3 Hallucinatory social withdrawal
behavior • N5 Difficulty in abstract
• P4 Excitement thinking
• N6 Lack of spontaneity
• P5 Grandiosity and flow of conversation
• P6 Suspiciousness • N7 Stereotyped in
• P7 Hostility thinking
• G1 Somatic concern • G9 Unusual thought
• G2 Anxiety content
• G3 Guilt feelings • G10 Disorientation
• G4 Tension • G11 Poor attention
• G12 Lack of judgment and
• G5 Mannerisms and insight
posturing
• G13 Disturbance of volition
• G6 Depression • G14 Poor impulse control
• G7 Motor retardation • G15 Preoccupation
• G8 Uncooperativeness • G16 Active social avoidance
Items in the Calgary Depression Scale
for Schizophrenia
• Depression
• Hopelessness
• Self-depreciation
• Guilty ideas of reference
• Pathological guilt
• Morning depression
• Early wakening
• Suicide
• Observed depression

You might also like