You are on page 1of 13

MUDHARABAH

Disusun Oleh:
- Dhona Mustika Sari (43214110318)
- Joanlyn Suryana (43217120213)
- Medina Aulia (43216110190)
Definisi
■ Berdasarkan PSAK 105 mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak
di mana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak
kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi di antara
mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh
pemilik dana.
■ Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan
kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya.
■ Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan
batasan kepada pengeloladana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek
investasi.
■ Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana
menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi
K Bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola tanpa adanya
pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat, cara, maupun objek
a Mudharabah investasi. Dalam hal ini, pemilik dana memberi kewenangan yang sangat luas
Muthlaqah kepada mudharib untuk menggunakan dana yang diinvestasikan.
r Dalam perbankan syariah kontrak mudharabah muthlaqah digunakan untuk
a tabungan maupun pembiayaan

k mudharabah yang pemilik dananya memberikan batasan kepada pengelola dana


mengenai lokasi, cara, dan atau objek investasi atau sektor usaha.

t Dalam PSAK 105 par. 7 tantang mudharabah, batasan tersebut bisa berupa:
1. Tidak mencampurkan dana yang dimiliki oleh pemilik dana dengan dana lainnya;
Mudharabah
e Muqayyadah
2. Tidak menginvestasikan dananya pada teransaksi penjualan cicilan tanpa penjamin
atau jaminan; Apabila pengelola dana bertindak bertentangan dengan syarat-syarat

r yang diberikan oleh pemilik dana, maka pengelola dana harus bertanggung jawab atas
konsekuensi yang ditimbulkannya, termasuk konsekuensi keuangan.

i mudharabah di mana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam


s kerja sama investasi.
Di awal kerja sama, akad yang disepakati adalah akad mudharabah dengan
t Mudharabah
100% modal dari pemilik dana, setelah berjalannya operasi usaha dengan
pertimbangan tertentu dan kesepakatan dengan pemilik dana, pengelola ikut
i Musytarakah menambahkan modalnya dalam usaha tersebut. Kemudian akadnya disebut
mudharabah musytarakah, yaitu perpaduan antara akad mudharabah dan
k musyarakah.
Pengakuan
Menurut PSAK 105, dana mudharabah yang disalurkan oleh pemilik dana diakui sebagai Investasi Mudharabah pada
saat pembayaran kas atau penyerahan aset selain kas kepada pengelola dana. Investasi Mudharabah dalam bentuk
aset selain kas diukur sebesar nilai wajar pada saat penyerahan. Jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya,
maka selisihnya diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabah.
Sebaliknya jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
Apabila sebelum usaha dimulai kemudian nilai investasi mudharabah turun yang disebabkan karena rusak, hilang atau
faktor lain yang bukan kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai
kerugian dan mengurangi saldo investasi mudharabah. Tetapi jika hilangnya setelah dimulainya usaha tanpa adanya
kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka kerugian tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Investasi
mudharabah akan dialihkan sebagai piutang apabila akad mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo
dan belum dibayar oleh pengelola dana.
Jika modal usaha sudah diterima oleh pengelola dana maka usaha mudharabah dianggap sudah dimulai. Kelalaian atas
kesalahan pengelola dana antara lain : persyaratan yang ditentukan di dalam akad tidak terpenuhi, tidak terdapat
kondisi di luar kemampuan dan atau yang telah ditentukan dalam akad, atau hasil keputusan dari institusi yang
berwenang.
Untuk investasi mudharabah yang melebihi satu periode, penghasilan usaha diakui dalam periode terjadinya hak bagi
hasil sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati. Pengakuan penghasilan didasarkan pada realisasi penghasilan dalam
laporan laba/rugi bukan dari proyeksi/ estimasi laba/rugi. Kerugian atas usaha dari investasi mudharabah yang terjadi
dalam suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian
investasi. Pada saat akad berakhir, selisih antara investasi mudharabah (setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian
investasi) dengan pengembalian investasi mudharabah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
Pengukuran Investasi Mudharabah

Penyerahan Modal ke Pengelola Dana

■ Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan.
■ Investasi mudharabah dalam bentuk aset non-kas diukur sebesar nilai wajar aset non-kas
pada saat penyerahan. Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah
yang dibayarkan.
Jurnal pada saat penyerahan kas:
Debit Credit
Investasi mudharabah XX
Kas XX
Investasi mudharabah dalam bentuk aset non-kas diukur sebesar nilai wajar aset
non-kas pada saat penyerahan kemungkinannya ada 2:
■ Jika nilai wajar lebih tinggi dari pada nilai tercatatnya, maka selisihnya diakui
sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad
mudharabah.
Jurnal pada saat penyerahan aset non-kas: Jurnal keuntungan tangguhan:
Debet Credit
Investasi mudharabah XX
Keuntungan Tangguhan XX
Aset non-kas mudharabah XX

■ Jika nilai wajar lebih rendah dari pada nilai tercatatnya, maka selisihnya diakui
sebagai kerugian dan akui pada saat penyerahan aset non-kas:
Jurnal: Debet Credit
Investasi mudharabah XX
Kerugian XX
Aset non-kas mudharabah XX
Penurunan Nilai Aset Non-Kas
■ Penurunan nilai sebelum usaha dimulai: diakui sebagai kerugian dan mengurangi saldo
investasi mudharabah.
Debit Credit
Kerugian investasi mudharabah XX
Investasi mudharabah XX

■ Penurunan nilai setelah usaha dimulai: diakui sebagai kerugian dan diperhitungkan pada
saat pembagian bagi hasil.
Debit Credit
Kerugian investasi mudharabah XX
Penyisihan investasi mudharabah XX

Kas XX
Penyisihan investasi mudharabah XX
Pendapatan bagi hasil XX
mudharabah
Pengakuan Kerugian Usaha

dalam suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir, diakui sebagai


kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi.

Debit Credit
Kerugian investasi mudharabah XX
Penyisihan kerugian investasi mudharabah XX

Catatan: tujuan dicatat sebagai penyisihan agar jelas nilai investasi awal
mudharabah
Pengakuan Bagi Hasil Usaha

Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai piutang.
Debit Credit
Piutang pendapatan bagi hasil XX
Pendapatan bagi hasil mudharabah XX

Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil

Debit Credit
Kas XX
Piutang pendapatan bagi hasil XX
Akad Mudharabah Berakhir
Pada saat akad mudharabah berakhir, selisih antara investasi mudharabah setelah dikurangi
penyisihan kerugian investasi; dan pengembalian investasi mudharahah; diakui sebagai keuntungan
atau kerugian.
Debit Credit
Kas/piutang/aset nonkas XX
Penyisihan kerugian investasi mudharabah XX
Investasi mudharabah XX
Keuntungan investasi mudharabah XX

atau
Debit Credit
Kas/piutang/aset nonkas XX
Penyisihan kerugian investasi mudharabah XX
Kerugian investasi mudharabah XX
Investasi Mudharabah XX
Penyajian

menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan sebesar nilai tercatat, yaitu nillai
investasi mudharabah dikurangi penyisihan kerugian (jika ada).
PENGUNGKAPAN
Berdasarkan PSAK 105 paragraf 38 dan PAPSI (2006) terdapat beberapa hal yang harus diungkap dalam transaksi
mudharabah. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut :
■ Isi kesepakatan utama usaha mudharabah (PSAK 105 paragaraf 38a)
■ Rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya (PSAK 105 paragraf 38b)
■ Jumlah investasi mudharabah yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PAPSI, 2006)
■ Jumlah investasi mudharabah yang telah direstrukturisasi dan informasi lain tentang mudharabah yang
direstrukturisasi selam periode berjalan (PAPSI, 2006)
■ Metode yang digunakan untuk menentukan penyisihan khusus dan umum (PAPSI, 2006)
■ Kebijakan manajemen dan pelaksanaan pengendalian resiko portofolio investasi mudharabah (PAPSI, 2006)
■ Besarnya investasi mudharabah bermasalah dan penyisihannya untuk setiap sektor ekonomi (PAPSI, 2006)
■ Kebijakan dan metode yang dipergunakan dalam penanganan mudharabah bermasalah (PAPSI, 2006)
■ Ikhtisar investasi mudharabah yang dihapus buku (PAPSI, 2006)
■ Kerugian atas penurunan nilai investasi mudharabah (apabila ada) (PAPSI, 2006)
TERIMAKASIH

You might also like