You are on page 1of 11

Kelompok

AULIAH NASRI 16300005


JUISTIRA SAFITRI 16300017
KOMANG SURTIANI 16300021
MURNI KRISNA 16300027
NANING SUDIAR 16300029
SARI WAHYUNI 16300037
SELVI YULIA EKA PUTRI 16300038
Lima hal yang mempengaruhi
perilaku seks:
 Keadaan kesehatan tubuh,
 Dorongan seksual,
 Psikis,
 Pengetahuan tentang seksual dan Pengalaman seksual
 Pengetahuan seksual yang benar dapat memerikan
petunjuk pada seseorang kearah prilaku seksual yang
benar dan bertanggung jawab serta dapat membantunya
dalam membuat keputusan pribadi yang penting tentang
seksualitas. Sebaliknya pengetahuan seksual yang sangat
kurang dapat mengakibatkan penerimaan yang salah
tentang seksualitas, sehingga menimbulkan tingkah laku
yang salah dengan segala akibatnya
Penanganan kasus IMS
komprehensif
•Diagnosa IMS
•Terapi anti mikroba untuk gejala
•Pendidikan pasien
•Pemberian kondom
•Konseling
•Pemberitahuan dan penanganan
pasangan
Penaganan kasus IMS dengan
sindrom
keuntungan:
 Terapi lebih cepat
 Hemat biaya ( tidak ada tes lab mahal )
 Kepuasan klien
 Standarisasi
 Diagnose dan terapi
 Penggelolaan suplay
 Pelatihan
 Monitoring dan surveilans
Pengelolaan IMS dalam pelayanan
kesehatan primer
 Konseling tentang pencegahan dan penanggulangan IMS
termasuk HIV/AIDA.
 Promosi penggunaan kondom untuk perlindungan.
 Pemeriksaan laboratorium untuk IMS bila mungkin juga
untuk HIV/AIDS.
 Kesehatan reproduksi remaja.
Pencegahan Kesehatan Ibu dan
Janin dari Pencegahan IMS
 Pembinaan pelayanan ditingkat desa.
 Pelayanan kebidanan dasar ( ANC, INC, Nifas dan kunjungan neonatal)
 Penanganan kasus kegawatan obstetri neonatal, termasuk tindakan bedah
benar.
 Penanganan semua kasus rujukan dari puskesmas dan desa.
 Konselinggizi.
 Pembinaan pelayanan di tingkat puskesmas.
 Keluarga Berencanan
 Konseling KB
 Pelayanan KB, sesuai dengan kemampuan, kecuali implant dan metode
poperatif
 Pertolongan pertama efek samping KB
 Rujukan pelayanan KB
 Konseling KB
 Pelayanan KB, sesuai dengan kemampuan.
 Pertolongan pertama pada komplikasi dan kegagalan KB serta penanganan
efek samping KB
 Rujukan pelayanan KB
Tugas dantanggung jawab
Pemerintah dan penanggulangan
HIV dan AIDS Pasal 6 meliputi:
 Membuat kebijakan dan pedoman dalam pelayanan promotif,
preventif, diagnosa pengobatan/perawatan ,dukugan, dan rehabilitasi.
 Bekerja sama dengan pemerintah daereah dalam
mengimplementasikan kebijakan serta memonitor dan
mengevaluasipe laksanan kebijakan.
 Menjamin ketersedian obat dan alat kesehatan yang diperlukan dalam
penanggulangan HIV dan AIDS secara nasional
 Menggembangkan sistem informasi , dan melakukan kerjasama
regional dan global dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
HIV dan AIDS
 Pasal 7
 Tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah provinsi
dalam penanggulangan HIV dan AIDS meliputi:
 Melakukan koordinasi penyelenggaraan berbagai upaya
pengadilan dalam penanggulangan HIV dan AIDS
 Menepatkan situasi epidemik HIV tingkat provinsi
 Menyelenggarakan sistem pencatatan, pelaporan dan
evaluasi dengan memanfaatkan sistem informasi
 Menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan
tikngkat primer dan rujukan dalam melakukan
penanggulangan HIV dan AIDS sesuai dengan kemampuan
 Pasal 8
 Tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten
dalam penanggulangan HIVdan AIDS meliputi:
 Melakukan penyelenggaraan berbagai upaya pengadilan
dan penanggulangan HIV dan AIDS
 Menyelenggarakan penepatan situsi epidemik tingkat
kabupaten/kota
 Menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat primer dan rujukan dalam melakukan
penanggulangan HIV dan AIDS sesuai dengan kemampuan
 Menyelenggarakan sistem pencatatan,pelaporan
danevaluasi dengan memanfaatkan sistem informasi.
 Kesimpulan
 Pengetahuan seksual yang benar dapat memberikan
petunjuk dan pencegahan pada seseorang kearah perilaku
seksual yang benar dan bertanggung jawab serta dapat
membantunya dalam membuat keputusan pribadi yang
penting tentang bahaya seksualitas. Sebaliknya
pengetahuan seksual yang kurang dapat mengakibatkan
penerimaan yang salah tentang seksualitas, sehingga
menimbulkan tingkahlaku yang salah dengan segala
akibatnya. Kehidupan seksual yang sehat dapat mencegah
dan menurunkan angka kejadian infeksi HIV/AIDS,
menurunan IMS dan pencegahan IMS

You might also like