You are on page 1of 40

KIMIA ANALISIS I

TIM Penyaji :
Dra. Masfria MS Apt
Dra. Tuti Roida P. MSi. Apt
Dra. Nurmadjuzita MSi. Apt
Dra. Siti Nurbaya Apt.
Drs. Muchlisyam MSi.Apt
Drs. Chairul Azhar D. MSc.,Apt
Analisa kualitatif ada 2 cara:
- Cara Kering : yaitu menggunakan sampel
padat.
- Cara basah : yaitu menggunakan sampel dalam
bentuk larutan.
• Baik larut dalam air, dengan pemanasan,
asam asetat encer, HCl encer, HNO3 encer,
HNO3 pekat.
• Ada beberapa cara;

CARA KERING/ REAKSI KERING

Reaksi kering

Uji Uji Uji


sublimasi Spektroskopi Manik Boraks
nyala
Uji nyala dengan Uji nyala dengan
Kawat Ni/Cr Kawat Cu

Warna ungu untuk Kalium

Hijau kekuningan untuk


Barium

Merah bata untuk kalsium

Kuning keemasan untuk


natriium

Hijau untuk tembaga


KLASIFIKASI KATION

KATION PEREAKSI PENGAMATAN HASIL

Golongan I (gol perak) HCl encer (6N) Terbentuk end pth AgCl,Hg2Cl2,PbCl2
Ag, Pb, Hg
Terbentuk end yg
Golongan II (gol Cu dan H2S dlm suasana asam berwarna HgS,Bi2S3,CuS,CdS,(A)
arsen) Hg, encer As2S3,As2S5,Sb2S3,Sb2S5,Sn
Cu,Bi,Cd,As,Sb,Sn S, SnS2,(B)
Golongan III (gol besi
dan zink) Terbentuk end Al(OH)3,Fe(OH)3,Cr(OH)3 (A)
Al, Fe, Cr NH4Cl dan NH4OH sp
alkalis berwarna NiS, CoS, ZnS, MnS
Co, Ni, Zn, Mn
H2S suasana Alkalis
CaCO3,BaCO3, SrCO3
Golongan IV (gol terbentuk end
kalsium) Ca,Ba,Sr (NH4)2CO3 dan NH4Cl dalam
suasana netral atau sedikit
asam NH4+, Na+, K+, Mg+2
Golongan V (gol alkali) tdk terbtk end
tdk mengend dengan
HCl, H2S,(NH4)2CO3
• Pertemuan ke 2
• CARA BASAH

KATION GOLONGAN I
Pereaksi golongan 1 ; HCl encer
Kation Ag+ (perak)

Reaksi
Identifikasi

Larutan KI → K2CrO4 :→ Pereaksi Ditizon


HCl encer → Na2HPO4 →
↓putih
↓ kuning ↓ kuning Na2S → ↓hitam →
↓ kuning Warna kuning
Kation Hg2+2 (merkuro)
Digunakan larutan merkuro nitrat (Hg2(NO3)2.2H2O.

Hampir semua senyawa Hg menyublin pada pemanasan

Reaksi
Identifikasi

Larutan KI → Pereaksi
HCl encer → K2CrO4 :→ SnCl2 → ↓ hitam Diphenilkarbaazid →
↓ kuning
↓putih ↓ coklat Dari logam Hg Larutan lembayung
kehijauan
Kation : Pb+2 (timbal)
Digunakan larutan Pb(NO3)2 atau Pb(CH3COO)2

Reaksi
identifikasi

K2CrO4→
pirolisa→ Larutan KI → HCl encer → H2SO4 →
↓ kuning
kuning ↓ kuning ↓putih ↓putih
Pemisahan secara skhematis kation
golongan I

Pada larutan ditambahkan HCl 6 N sedikit berlebih, saring,cuci endapan yang


mengandung PbCl2, AgCl,Hg2Cl2, + air panaskan endapan, saring selagi panas.

End: mengandung AgCl,Hg2Cl2, cuci dengan Filtrat mengandung ion Pb+2


air panas + K2CrO4 tdk terbentuk end Pb + 1. + amm.acet + K2CrO4 → ↓ PbCrO4
amonia panaskan, saring 2. + KI → ↓ PbI2

(+) Pb

End: Hitam Filtrat: [Ag(NH3)2Cl


Hg + Hg(NH2)Cl + HNO3 encer terbentuk end putih dari AgCl
(+) Ag
(+) Hg
• KATION GOLONGAN II
Kation golongan II terbagi dalam 2 sub
golongan yaitu: sub golongan tembaga
( Hg+2,Pb+2,Bi+3,Cu+2,Cd+2)dan sub golong
arsenik
( As+3,As+5,Sb+3,Sb+5,Sn+2,Sn+4 )
Kation Hg+2 (merkuri)
PERTEMUAN 3

Digunakan larutan Hg(NO3)2 atau HgCl2

Reaksi identifikasi

Dengan
SnCl2→ Hg2Cl2 ↓ KI → Hgl2 ↓ NaOH → HgO ↓
H2S→ HgS↓ hitam Diphenilcarbazid
putih merah m.kecoklatan
→ ungu
Kation: Bi+3 (bismuth)
Digunakan larutan Bi(NO3)3.5H2O

REAKSI
IDENTIFIKASI

Pirogalo→Bi(C6H3O3) ↓
H2S→Bi2S3 ↓ NaOH →Bi(OH)3 ↓ KI →BiI3 ↓ Na2[SnO2] →Bi ↓
l
Kation : Cu+2 (kupri)
Digunakan larutan garam CuSO4.5H2O

REAKSI
IDENTIFIKASI

KI →CuI2 ↓
K4[Fe(CN)6→ KCN→Cu(CN)2 ↓
H2S→CuS ↓ ↓ Uji nyala dgn
NaOH →Cu(OH)2 ↓ Cu2[Fe(CN)6] ↓ ↓ kawat Ni/Cr →
Cu(CN) ↓+ (CN)2 CuI ↓+ I2 Bewarna hijau
Kation : Cd +2 (kadmium)
Digunakan larutan CdSO4.8H2O

REAKSI
IDENTIFIKASI

H2S→CdS ↓ NaOH →Cd(OH)2 ↓ Diphenilcarbazid →


KCN→Cd(CN)2 ↓
Warna ungu
Pemisahan secara skhematis kation golongan II

Pada larutan ditambahkan H2S dalam suasana HCl 0,3N, mengendap HgS,PbS,Bi2S3,CuS,CdS dan
As2S3, Sb2S3, SnS2, cuci end dgn air, tambah KOH 2N dan panaskan selama 2-3 menit, alirkan lagi gas
H2S, saring dan cuci endapan dengan air

End: HgS,PbS,Bi2S3,CuS dan CdS, pindahkan end kedlm cawan porselin ± 5 cc HNO3(e), Filrat:
panaskan, saring dan cusi dgn air Golongan II B

End: HgS yang bw hitam, diencerkan dengan camp aqua regia/NaOCl dan Filtrat:
HCl(e), panaskan, saring Pb(NO3)2,Bi(NO3)3,Cu(NO3)2,Cd(NO3)2 + lar.
Bagi larutan: Amoniak 6N berlebihan, saring
1. + SnCl2 → ↓ pth → kelabu → hitam Atau + H2SO4p → PbSO4↓
2. + KI → ↓ jingga
Hg (+)

End: Bi(OH)3, Pb(OH)2 + NaOH, saring Filtrat: Cu(NH3)4+2, Cd(NH3)4+2


Jika lar. Tdk berwarna Cu (-)
Jika lar. Bewarna biru lar bagi 2:
1. + as asetat (e)/HCl 2N + K4Fe(CN)6 → ↓ m. Coklat
Cu (+)
End: Bi(OH)3, cuci dgn air + HCl 2N + lar. Na. Stannit, pd Filtrat: Na2(PbO2) + 2. + KCN tdt hg lar tdk bewarna + H2S → ↓ kuning
KS terlihat bintik hitam as.asetat dan K2CrO4 Cd (+)
Atau + 2 tts Na Ac. + KI →
↓ orange
→ ↓ kuning
Bi (+)
Pb (+)
ARSENIK (GROUP II B)
Arsenik adalah zat padat berwarna abu-abu, mengkilap seperti logam, jika dipanaskan akan menyublin dan menimbulkan bau
yang karakteristik seperti bawang putih

Kation : As+3.(arsenit)

Digunakan larutan dari serbuk As2O3 dalam


bentuk AsCl3 atau Na3AsO3.
REAKSI
IDENTIFIKASI

Test Bettendorffs
H2S→As2S3 ↓ AgNO3 →Ag3AsO3 ↓ → As ↓
Gutzeit test CuSO4 →
→ Ag ↓ end hijau Scheele’s
Antimon / Stibium : Sb3+
Digunakan larutan SbCl3

REAKSI
IDENTIFIKASI

NaOH →Sb2O3 ↓
H2S→Sb2S3 ↓ ↓ KI →K3SbI6
Sb2O3+NaOH →Na[SbO2]
Timah/ Stanno: Sn2+
Digunakan larutan SnCl2

REAKSI
IDENTIFIKASI

NaOH →Sn(OH)2 ↓
H2S→SnS ↓ ↓ HgCl2 → Hg ↓
Sn(OH)2+NaOH →Na2[SnO2]
Pemisahan secara skhematis kation golongan IIB

Filtrat mengandung KAsO2, KAsS2, KSbO2, KSbS2, K2SnO3, K2SnS3 dan sedikir KHgS2,
+ HCl (p) hg larut + H2S, terbentuk end: HgS, As2S3, Sb2S3, SnS2, saring, tambahkan
HCl (p), panaskan, saring
End: HgS, As2S3 + NH4OH (e), saring Filtrat: HSbCl4, H2SnCl6
Dibagi dalam 3 bagian
1. +NH4OH + as oksalat didihkan +
End: bewarna hitam Filtrat: HNO3 (e) sp. Bersifat H2S → ↓ jingga Sb2S3
Ada HgS asam + H2S → ↓ kuning As2S3 + 2. + kristal NaNO2, oksidasi SbCl3 →
SbCl5 + bbrp tts Rodamin B → ↓
NH4OH + H2O2, panaskan bbrp atau lar. Lembayung
menit, mengoksidasi arsenit → Sb (+)
3. netralkan filtrat + kawat besi atau
arsenat + Lar Mg(NO3)2 dalam serbuk Mg, panaskan perlahan utk
suasana basa → ↓ putih mereduksi Sn+4 → Sn+2, saring
+ HgCl2 → ↓ putih Hg2Cl2 → ↓ hitam Hg
Mg(NH4) AsO4 Sn (+)
As (+)
Pemisahan kation dalam golongannya secara skematis.
Dalam suatu campuran larutan kation ditambahkan beberapa tetes HCl encer dalam keadaan dingin, jika terbentuk endapan, terus tambah HCl encer
sampai tidak terjadi pengendapan, saring (1)

Endapan: Filtrat: ditambahkan 1 ml H2O2 3%, asamkan filtrat dengan HCl menjadi 0,3N. Panaskan sampai hampir mendidih, dan jenuhkan
putih dengan H2S, saring (2)
mengandung
kation Gol. I: Endapan: Filtrat: didihkan dalam cawan porselin sampai kira-kira 10 ml untuk menghilangkan semua H2S (uji dengan
AgCl, PbCl2, berwarna kertas yang telah dibasahi Pb (Ac)2.tambahkan 1-2 ml HNO3 pekat dan panaskan untuk mengoksidasikan
Hg2Cl2, mengandung: garam Fe+2 → Fe+3, tambahkan 1-2 g NH4Cl padat, panaskan sampai hampir mendidih, tambahkan larutan
pisahkan HgS,PbS,Bi2S3, NH4OH encer sampai campuran menjadi basa, didihkan selama 1 menit dan saring dengan segera. (3)
sesuai untuk CdS,CuS,SnS2,
gol. I Sb2S3,As2S3, Endapan: Filtrat: tambahkan 2-3 ml larutan NH4OH, panaskan, di alilrkan gas H2S selama 1 menit,
Gol IIA&IIB, Berwarna, saring dan cuci. (4)
Pisahkan sesuai mengandung
gol. II Fe(OH)3, Endapan: Filtrat: Pindahkan ke cawan porselin + as.setat, uapkan sampai
Cr(OH)3, Berwarna, seperti pasta, dinginkan, + 2-3 ml HNO3(p), panaskan sampai
Al(OH)3 mengandung garam ammonium telah menguap, dinginkan, tambahkan 3 ml
MnO2, CoS, NiS, HCl(l) dan 10 ml air: panaskan dan aduk untuk melarutkan
Gol.IIIA, pisahkan MnS, ZnS, garam-garam, saring, tambahkan 0,25 g NH4Cl padat atau 2,5
sesuai dengan Gol. III B, ml NH4Cl, dibasakan dengan larutan NH4OH pekat dan
gol. III a. pisahkan tambahkan larutan (NH4)2CO3 sedikit berlebih, aduk dan
sesuai dengan gol. panaskan pada 50-60oC selama 3-5 menit, saring ,dan cuci
III b. dengan air panas (5).

Endapan: Filtrat: mengandung


Putih yang Mg+2,Na+,K+,
mengandung BaCO3, Uapkan sp seperti pasta +
SrCO3,CaCO3, Gol. IV, HNO3 pekat, uapkan sp
pisahkan sesuai dgn. kering, residu putih.
Gol.IV . pisahkan gol V msg-msg
kation.
NH4+ diperiksa lgs
Test khusus untuk Arsenik dalam jumlah sedikit

• 1. Marsh’s test.
• 2. Gutzeit’s test.
• 3. Fleitmann’s test.
• 4. Reincsh test.
• 5. Bettendorf test.
Kation Fe+2 (fero)
Digunakan larutan FeSO4 yang baru dibuat umumnya berwarna hijau pucat.

REAKSI
IDENTIFIKASI

dimetilglioksim→
H2S→FeS ↓ K3[Fe(CN)6] → α.α’dipiridil → o-fenantrolin→
larutan berwarna
KFe[Fe(CN)6] ↓ merah tua warna merah merah
Kation Fe+3 (ferri)
Digunakan larutan FeCl3 yang berwarna kuning kemerahan atau coklat kuning

REAKSI
IDENTIFIKASI

NaOH →

Fe(OH)3
K3[Fe(CN)6] → (NH4)2S → (NH4)2S + NH3
NH4CNS → Fe (CNS)3
KFe[Fe(CN)6] ↓ FeS + S → Fe2S3
PEMISAHAN KATION GOLONGAN III A
End: Fe(OH)3, Al(OH)3, Cr(OH)3, MnO2 , ditambahkan NaOH 6N + 10 tetes H2O2 10% dan
dididihkan , centrifuge, saring
End: mungkin Fe(OH)3, MnO2, cuci -filtrat mengandung Na3AlO3, Na2CrO4,
dengan air dan 5 tetes HCl pekat, bagi diasamkan dgn HAc 6N spi pH 6, centrifuge,
2 larutan
saring
- setetes larutan - 2 tetes larutan End: dicuci dgn air dan Filtrat mengandung
ditambah KCNS→ dipanaskan dilarutkan dgn HCl 2N , Na2CrO4:
centrifuge
warna merah sampai kering - setetes larutan di +
- setetes larutan ditambah
darah NaOH padat + setetes AgNO3→ end
- setetes larutan KClO3 pdt NH4OH 6N →end putih merah coklat
ditambah dipanaskan → Al(OH)3 - setetes larutan di +
K4Fe(CN)6 → warna hijau lar Pb (Ac)2 → end
-5 tetes larutan
warna biru kuning
Ada Mn+2 . ditambah 2 tts NH4Ac
dan 3 tts lar Aluminon,
Ada Fe+3 . panaskan selama 5 Ada Cr+3
menit + (NH4)2CO3 spi
lar sdkt basa → end
merah
Kation Al+3 (aluminium)
Digunakan larutan Al2(SO4)3 atau tawas [KAl(SO4)2

REAKSI
IDENTIFIKASI

NaOH →Al(OH)3 ↓
H2S→Al(OH)3↓+H2S ↓ Alizarin →ungu
Al(OH)3+NaOH →Na[SnO2]
PEMISAHAN KATION GOLONGAN III B

End: mengandung ZnS, NiS, dan CoS


- End dicuci dengan air 4 x yang ditetesi NH4OH 6 N,
- Dipanaskan dengan 10 tetes NaOH 6N + 10 tetes H2O2 10 %, didihkan sampai H2O2 habis,
Saring.
Filtrat mengandung: End: CoS dan NiS.
- Alirkan gas H2S putih - Dicuci dgn air + HAc sedkt, panaskan dgn 15 tts HCl p + 5 tts
ZnS . Ada Zn. HNO3 p dan sentrifuge, larutan dibagi 2
- Sentrifuge dan cuci dgn air ,
larutkan dlm 10 tts HCl 2 N. - Pada larutan di + KCNS pdt - 3 tts larutan ditts NaAc 2N
+ setts larutan K2Hg(CNS)4 dan 2 tts amylalkohol, kocok, dan 2 tts dimethylglyoxime
akan terbtk warna biru pada merah.
putih.
lap amylalkohol. Ada Ni
Ada Zn.
Ada Co NB: bila Co banyak, di+ asam
tartratpdt sdkt utk membtk
komplek Co.
Kation Zn+2 (zink)
Digunakan larutan ZnSO4

REAKSI
IDENTIFIKASI

NaOH →Zn(OH)2 ↓
H2S→ZnS ↓ ↓ Na2HPO4 → Zn(NH4)PO4 ↓
Zn(OH)2+NaOH →Na2[ZnO2] NH4Cl ↑
PEMISAHAN KATION GOLONGAN IV

End mengandung BaCO3, CaCO3, SrCO3, cuci dgn sedikt air panas, larutkan end dgn 5 ml
asam asetat 2M yg panas
1 ml larutan di + larutan K2CrO4 stts demi stts dan larutan sambil dipanaskan terbtk end
kuning menunjukkan ada Ba, saring
End: kuning BaCrO4 Filtrat: yang panas di+ larutan amonia dan + (NH4)2CO3 berlebihan
End dipanaskan spi atau Na2CO3 padat terbentuk end putih CaCO3, SrCO3, end dicuci dgn
kering, uji nyala terbtk air panas dan 4 ml asam asetat 2M panas, didihkan untuk
nyala hijau menghilangkan CO2, lar. yg dingin di + lar. (NH4)2SO4 jenuh dan 0,2 g
kekuningan Na2S2O3, panaskan spi mendidih, saring.
Ada Ba End : SrSO4. Filtrat : mungkin mengand komplek
End dipanaskan spi kering, uji Ca. + larutan (NH4)2C2O4 + 2 ml
nyala terbtk nyala merah CH3COOH 2 M dan panaskan diatas
keunguan. w.b. terbtk end putih CaC2O4.
Ada Sr Ada Ca
- Uji nyala dgn Nichrom nyala
merah bata
Kation Ba+2 (barium) .
Digunakan larutan BaCl2 atau Ba(NO3)2

REAKSI
IDENTIFIKASI

H2SO4→BaSO4 ↓ Meditren →
(NH4)2CO3 →BaCO3↓ K2CrO4→BaCrO4 ↓
Kristal jingga
Kation Ca+2 (kalsium)
Digunakan larutan CaCl2

REAKSI
IDENTIFIKASI

H2SO4→CaSO4 ↓ (NH4)2C2O4 →CaC2O4↓ meditren →


K4Fe(CN)6→CaK2Fe(CN)6↓
Kristal jingga
Kation Mg+2 (magnesium)
Digunakan larutan MgSO4.

REAKSI
IDENTIFIKASI

Na2CO3 →
NH4OH→Mg(OH)2↓ Titan Yellow →
MgCO3,Mg(OH)2 ↓ Na2HPO4→MgHPO4↓
↓Merah cherry
Kation K+ (kalium)
Digunakan larutan KCl

REAKSI
IDENTIFIKASI

Asam tartrat →
Na3[Co(NO2)6→ KHC4H4O6 ↓ HClO4 →KClO4
K2Na[Co(NO2)6]↓
Kation Na+ (natrium)
Digunakan larutan NaCl

REAKSI
IDENTIFIKASI

Uranil zink asetat→


Asam pikrat →
↓kristal kuning
↓kristal kuning
Kation NH4+ (ammonium)
Digunakan larutan NH4Cl

REAKSI
IDENTIFIKASI

Tannin dan AgNO3



NaOH→NH3↑ Na3[CO(NO2)6→
Nessler →↓coklat warna hitam.dari
↓kuning
logam Ag.
PEMISAHAN KATION GOLONGAN V
Filtrat mungkin mengandung : K+, Na+, Mg+2 dan NH4+
a). Untuk pemeriksaan Mg+2:
- 3 tts lar di+ 2 tts NH4Cl 2N dan bbrp tts NH4OH 2N spi basa, + 2 tts Na2HPO4 → end putih
dari MgNH4PO4.
- 3 tts lar. + pereaksi Titan Yellow dan 2 tts NaOH 2N → ↓ merah menanadakan ada Mg
b). Pada larutan + Ba(OH)2 untuk menghilangkan Mg, panaskan dan saring, filtrat di +
(NH4)2CO3 2 N spi tdk terjadi end, panaskan spi bebas NH4, ditambah air sedikit dan periksa:

Uji K+ : - setts larutan dibubuhi Na3Co(NO2)6 Uji Na+ : setts lar diletakkan diobjek glass dan
padat terbtk end kuning, ditts pereaksi asam pikrat →↓ kristal kuning
Ada K Ada Na

c). Uji NH4+: diperiksa dari zat asal


- sedikit zat asal dipanaskan dgn 3 tts lar NaOH maka akan keluar gas yang berbau spesifik
dari NH3, dibuktikan dengan:
1. kertas lakmus merah yg dibasahi menjadi biru.
2. kertas saring yang ditetesi pereaksi Nessler menjadi kuning coklat.
Ada NH4+.
ANION
ANION YANG DIBAHAS :
1. Anion yang melepaskan gas jika direaksikan dengan HCl atau H2SO4 encer; mis
:karbonat (CO3-2), bikarbonat (HCO3-), sulfit (SO3-2), tiosulfat (S2O3-2), sulfida (S-2),
nitrit (NO2-), hipochlorit (OCl-), sianida (CN-), sianat (OCN-)
2: Anion yang melepaskan gas jika direaksikan dengan H2SO4 pekat. Yaitu ion-
ion: chlorida (Cl-), bromida (Br-), iodida (I-),nitrat (NO3-) , klorat, perklorat,
permanganat, dll.
3. Anion yang diidentifikasikan dengan reaksi pengendapan, mis :
sulfat (SO4-2), posfat (PO4-3), posfit (PO3-3), arsenat, arsenit dll
4. Anion yang bersifat oksidator, mis : permanganat(MnO4)-, kromat (CrO4)-
2,dikromat (Cr O )-2, NO -, NO -, OCl-, ClO -, dll
2 7 2 3 3
5. Anion yang bersifat reduktor, mis : SO3-2, HSO3-, S2O3-2, NO2- dll.
KIMIA FARMASI KUALITATIF
- Pemeriksaan gugus fungsi dari sediaan farmasi:
-Pemeriksaaan sediaan farmasi yang mengandung unsur C,H,O :
alkohol, fenol,aldehid, keton, karboksilat.
-Pemeriksaan sediaan farmasi yang mengandung unsur C,H,O,N:
alkaloid, barbital, Antihistamin, Antibiotik, Vitamin.
- Pemeriksaan sediaan farmasi yang mengandung unsur C,H,O,N,S,:
alkaloida, Sulfonamida, Antibiotik,
Antihistamin,Vitamin, Barbital.
Spektroskopin Infra merah

• Penyerapan energi elektomagnetik pada berbagai panjang gelombang,


menghasilkan berbagai eksitasi dalam molekul.
Radiasi infra merah berhubungan dengan energi yang berkaitan dengan
getaran molekul, secara khusus, rentangan dan lenturan molekul.
Penyerapan radiasi infra merah ini dicatat, menghasilkan sebuah
spektrum. Energi getaran rentang untuk molekul organik; sehubungan
dengan radiasi infra merah,berada pada bilangan gelombang 1200-
4000cm-1. Daerah ini berguna untuk mendeteksi adanya gugus fungsi
dalam senyawa organik.
Daerah spektrum pada frekwensi dibawah 1600 cm-1, biasanya
memperlihatkan banyak puncak, pada daerah ini ada beberapa serapan
getaran rentang ikatan tunggal yang khas, dan terdapat banyak puncak
yang berkaitan dengan getaran lentur molekul. Daerah spektrum ini
disebut daerah sidik jari.
Daerah Spektrum Ikatan yang Menyebabkan
Panjang Gelombang Bilangan
Absorpsi
(mikrometer) Gelombang(cm-1)
2,7 – 3,3 3750 – 3000 Regang O–H, N–H

3,0 – 3,4 3300 – 2900 –C≡C–H, =C=CH–, Ar–H


(regang C–H)
3,3 – 3,7 3000 – 2700 CH3–, –CH2–, ≡C–H, O=C–H
(regang C–H)
4,2 – 4,9 2400 – 2100 Regang C≡C, C≡N

5,3 – 6,1 1900 – 1650 Regang C=O


(asam, aldehida, keton, amida,
ester, anhidrida)
5,9 – 6,2 1675 – 1500 Regang =C=C= (alifatik dan
aromatik), =C=N–
6,8 – 7,7 1475 – 1300 Lentur ≡C–H

6,8 – 7,7 1000 – 650 Lentur =C=CH–, Ar–H (luar


bidang)

You might also like