You are on page 1of 10

1

TATALAKSANA PADA PASIEN VULNUS


LASERASI PALPEBRA INFERIOR OCULAR
SINISTRA FULL THICKNESS DENGAN
KETERLIBATAN KANALIKULI
Abstrak
 Background : Both sharp and blunt injuries can cause laceration of the eyelid. Eye injuries
3 in craniofacial trauma are high percentage ranging from 15 to 60%. Eyelid laceration is
more common in younger men, but can occur at any age. Most cause of blunt trauma
injuries are traffic accidents. Therefore, doctors need to understand how to make adequate
and comprehensive management of eyelid laceration.
 Case presentation : Mr. D, 54 years old, came to the emergency department of Pasar Rebo
Hospital with laceration in the left lower eyelid with bleeding and pain around it about
half an hour ago before entering to the hospital because of a traffic accident. He drove the
motorcycle at a medium speed and then fell down on slippery roads. He was still conscious.
There was abrasion on the knee. Ophthalmological examination obtained vulnus laceration
of inferior eyelid of oculus sinistra with full thickness of the medial section about 1.5 cm
with involving canaliculi.
 Discussion : Most of the management that has been carried out by the ophthalmologist is in
conformity with the literature, but there are some differences such as in this patient was not
given injection of tetanus toxoid and human tetanus immunoglobulin as pre-operative
management and oral antibiotics as post-operative management.
 Conclusion and Suggestion : There is some differences between the writer’s case report
and literature. Such as pre-operative and post-operative management in this case. The
management should be done adequately and comprehensively started from pre-operative,
operative, and post-operative management to prevent or minimize complications that could
arise in the future.
 Keywords : Canaliculi, Human Tetanus Immunoglobulin, Oral Antibiotics, Tetanus
Toxoid, Vulnus Laceration
4 Latar belakang
 Mekanisme trauma, baik trauma tajam atau trauma tumpul di wajah
dapat menyebabkan laserasi pada kelopak mata. Laserasi kelopak
mata merupakan rudapaksa pada kelopak mata akibat benda tajam
atau tumpul yang mengakibatkan luka robek (Daniel, 2000).
 Penelitian yang telah dilakukan di Iran oleh Ali Tabatabaei et all,
kejadian cedera mata dalam trauma kraniofasial tergolong tinggi,
berkisar antara 15 sampai 60% dalam berbagai penelitian. Laserasi
palpebra lebih sering ditemui pada pria muda, namun dapat terjadi
pada semua usia. Penyebab paling banyak dari laserasi palpebra
adalah akibat dari kecelakaan lalu lintas. Lokasi yang tersering
mengalami laserasi pada kelopak kanan atas (Ali et all, 2012).
Latar belakang (cont’d)
5

Laserasi kelopak mata tidak hanya melibatkan kulit, tapi


dapat juga mengenai otot palpebra, margo palpebra, dan
sistim lakrimal. Pemeriksaan diagnostik yang tepat dan
secara komperehensif perlu dilakukan dalam menegakan
diagnosis. Laserasi kelopak mata membutuhkan teknik
jahitan teliti dan dapat menyebabkan kehilangan jaringan.
Latar belakang (cont’d)
6

Manajemen yang tepat meliputi : melindungi kornea dan


menjaga agar kelopak dapat tertutup dengan tepat,
mengeluarkan benda asing, meminimalkan risiko
infeksi, serta mengoptimalkan kosmetik sehingga pada
proses pengembalian struktur dan fungsi harus tetap
mengarah pada prinsip-prinsip estetika dasar yang
menjadi perhatian utama dari ahli bedah rekonstruksi
(Jeffrey et all, 2010 ; Vichare, 2016).
Presentasi Kasus
7
Tn. D, berusia 54 tahun datang ke IGD RSUD Pasar Rebo dengan
keluhan luka robek di kelopak mata bawah kiri yang disertai dengan
luka berdarah dan terasa sakit di sekitar luka robek tersebut ± ½ jam
yang lalu sebelum masuk rumah sakit, karena pasien mengalami
kecelakaan lalu lintas. Pasien membawa motor dengan kecepatan
sedang dan jatuh tergelicir pada jalanan yang licin. Pasien tidak
pingsan dan ada luka lecet di lutut kaki. Riwayat penyakit Diabetes
Mellitus dan Hipertensi disangkal. Riwayat alergi disangkal.
Didapatkan hasil pemeriksaan sebagai berikut pada anamnesa
terdapat riwayat terjadinya trauma pada tepi kelopak mata kiri akibat
dari kecelakaan lalu lintas, pemeriksaan tanda vital masih dalam batas
normal, pemeriksaan status generalis masih dalam batas normal,
pemeriksaan status lokalis didapatkan luka robek pada palpebra
inferior ocular sinistra bagian medial dengan panjang + 1.5 cm. Pada
pemeriksaan oftalmologi didapatkan :
Presentasi Kasus (cont’d)
8
Oftalmologis Ocular dextra Ocular sinistra
Visus 6/6 6/7.5
Konjungtiva Tidak hiperemis Hiperemis
Sklera Intak dan anikterik Intak dan anikterik
Palpebra Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
superior
Palpebra Tidak ada kelainan Vulnus laserasi full
inferior thickness bagian
medial sepanjang ±
1.5 cm dengan
keterlibatan canaliculi
Kornea Jernih Jernih
Pupil Bulat, isokor Bulat, isokor
Retina Jernih Pucat di inferior
Presentasi Kasus (cont’d)
9

Vulnus laserasi panjang


± 1.5 cm

STATUS LOKALIS
Presentasi Kasus (cont’d)
10

 DIAGNOSIS KERJA : Vulnus Laserasi Palpebra Inferior


Ocular Sinistra Full Thickness dengan keterlibatan Canaliculi.

 TATALAKSANA LANJUTAN :
 Operatif
Repair palpebra inferior ocular sinistra dan canaliculi dengan
menggunakan silicone tube dan anestesi lokal.
 Medikamentosa
1. Cendofenicol (eye ointment)
2. Metilprednisolon

You might also like