You are on page 1of 62

FIRE RISK ASSESSMENT

METODE
RISK ASSESSMENT
1. IDENTIFY THE HAZARDS
(sources of ignition, sources of fuel, work processes)
2. IDENTIFY THE LOCATION OF PEOPLE AT SIGNIFICANT RISK IN THE
EVENT OF A FIRE
3. EVALUATE THE RISKS
Are existing fire safety measures adequate?
- control of ignition sources/ sources of fuel
- fire detection/ warning equipment
- means of escape
- means of fighting fire
- maintenance and testing of fire precautions
- fire safety training for employees
CARRY OUT ANY IMPROVEMENTS NEEDED
4. RECORD FINDINGS AND ACTION TAKEN
Prepare emergency plan
Inform, instruct and train employees in fire precautions
5. KEEP ASSESSMENT UNDER REVIEW
Revise if situation changes
• Pekerjaan proses :
Kimia, mechanical, electrical, instrument
• Aktivitas kerja rutin/non rutin :
Pekerjaan, produksi/operasi, pemeliharaan, dll.
1. Safety Review
2. Checklist Analysis
3. Relative Ranking
4. Preliminary Hazard Analysis (PHA)
5. What-If Analysis
Biasanya dipergunakan untuk Plant sebelum
commisioning, efisien utk melihat secara
keseluruhan bahaya yang terkandung dalam Plant
yang besar dan kompleks prosesnya. Sangat penting
untuk meningkatkan cost effectiveness dan safety.
1. What-If/Checklist Analysis
2. Hazard and Operability Study (HAZOP) Analysis
3. Failure Modes and Effects Analysis (FMEA)
Sangat memuaskan untuk melaksanakan analisis
secara rinci terhadap bahaya selama tahap design
dari proses dan selama operasi rutin
1. Fault Tree Analysis
2. Event Tree Analysis
3. Cause-Consequence Analysis
4. Memerlukan training khusus dan pelaksana yang
ahli untuk melaksanakan metoda ini.
5. Disamping itu diperlukan waktu dan effort lebih
banyak untuk melaksanakan pendekatan lebih
menyeluruh.
Pemahaman Sistem
Risk
Assessment Identifikasi Bahaya

Skenario Identifikasi

Probalitas Konsekwensi
Kejadian/Kecelakaan Kjadian/Kecelakaan

Penentuan
Risiko

Modifikasi
Apakah Bahaya
/Risiko Diterima Sistem
Rancangan

Operasikan
Sistem
4 Langkah Risk Assessment Dalam Aktivitas
Kerja
Identifikasi Bahaya

Penilaian Risiko Apakah langkah


pengendalian
dapat
menghilang-kan
Pengendalian Risiko atau mengurangi
risiko

Pemantauan & Peninjauan


Sample of Qualitative Risk Matrix
PROBABILITY

INJURIES ENVIRONMENT MATERIAL


POLLUTION DAMAGE
5 4 3 2 1

US$ >5 1-5 6 - 12 14 days - 1 - 14 days


years years months 6 mths

Fatal/ Serious Impact on > 100 m3 > 500,000 75 150 225 300 375
public
1
C
Serious injury with pos- 5 - 100 m3 > 100,000 25 50 75 100 125 O
sible disablement/ Limited
2 N
impact on public S
Serious injury/ Serious 100 litres - 5 m3 > 25,000 10 20 30 40 50 3 E
situation but has no impact Q
on public U
Medical treatment injury/ 10 - 100 litres > 5,000 5 10 15 20 25 E
No impact on public
4 N
C
First aid treatment injury < 10 litres < 5,000 1 2 3 4 5 E
5

Critical Very Less


Serious Serious
Page: 11
Hirarchy of Control

1 Elimination

2 Substitution

3 Engineering

4 Administrative

Personal Protective
5 Equipment
Pengendalian Resiko
• Mengganti pemanas dengan api terbuka dengan sistem filamen
• Mengganti sumber-sumber panas yang tidak diperlukan dengan
sumber pengganti yang lebih aman, seperti: mengganti material
yang kurang untuk terjadi kebakaran
• Meyakinkan semua sekring dan circuit breakers dengan
pembebanan yang sesuai dan sesuai penggunaannya
• Menyimpan bahan-bahan yang sangat mudah terbakar dalam
ruang penyimpanan yang resisten
• Mengidentifikasi daerah larangan merokok dan tetapkan
kebijakan larangan merokok
• Yakinkan material yang mudah terbakar tidak ditumpuk dan
agar berhati-hati menyimpannya hingga dimusnahkan,
• Melaksanakan Sistem Ijin Kerja untuk mengendalikan resiko
dari pekerjaan panas, seperti welding atau grinding.
GENERAL
RISK ASSESSMENT
1. Dalam tahapan engineering
2. Tahapan sebelum penerbitan prosedur kerja
3. Tahapan alokasi pekerjaan
4. Awal pelaksanaan pekerjaan
Sample of General Risk Assessment – Workshop
Operation
Activities Fire/ Open Fuel Petro Flam. Fuel High High Elec-
Explo- Flame Gas Gas Liquid Store Tem Pres- tricity
sion p sure

1. Welding/ Oxy- X X X - - - X X X
Cutting

2. Grinding X X - - - - X - X

3. Machinery X X - - X X X X X
Operation

4. Painting X X - - X - - - -

5. Grit Blasting X X - - X - - - -

6. Confined Space X X X X X - X X X
Entry
Page :

General Risk Assessment Date :

Location

Lead :
Members :
Project :
Activity :
HAZARDS Consequences Description Initial Risk Mitigation Residual Risk Recommendation

Welding Operations  Personal injury and  Conduct Task-


illness may occur to Briefing/Toolbox Talk
workers, e.g. burn injury, regularly
foreign body enter eye,  Wear appropriate PPE
eye injury due to ultra-  Wear appropriate clothing
violet/UV, painful, etc.  Perform safe and health
practices
 Provide adequate
ventilation and/or
mechanical fume extraction
equipment
 Portable screens shall be
used where appropriate
 Consideration shall be
given to the effect of
sparks and slag
 Avoid trip hazards by
maintaining standard
housekeeping
 Damage to Welding  Conduct daily check of
Machine, cables and welding machine, electric
other equipment sources, hoses and air
compressor unit
 Conduct preventive
maintenance and
inspection regularly
 Ensure cable connection
well fitted
 Explosion/fire caused by  Signs and barricades shall
flammable be installed beneath hot
llliquid/materials, papers, work operations
plastics.  Combustible materials shall
be removed or covered.
Page :

General Risk Assessment Date :

Location

Lead :
Members :
Project :
Activity :
HAZARDS Consequences Description Initial Risk Mitigation Residual Risk Recommendation

Oxy-cutting  Personal injury and  Conduct Task- Detail JSA shall be


illness may occur to Briefing/Toolbox Talk prepared.
workers, e.g. burn injury, regularly
foreign body enter eye,  Wear appropriate PPE
eye injury due to ultra-  Wear appropriate clothing
violet/UV, painful, etc.  Perform safe and health
practices
 Provide adequate
ventilation and/or
mechanical fume extraction
equipment
 Consideration shall be
given to the effect of
sparks and slag
 Avoid trip hazards by
maintaining standards
housekeeping
 Damage to cutting torch,  Conduct daily check of
hoses, regulator and gas equipment
cylinders  Conduct preventive
maintenance and
inspection regularly
 Ensure has hoses and
connection well fitted
 Maintain gas cylinders
always in upright position
 Equip torch and cylinder
with Flashback Arrestor
 Explosion/fire caused by  Signs and barricades shall
flammable be installed beneath hot
liquid/materials, paper, work operations
plastics  Combustible materials shall
be removed or covered.
JOB SAFETY ANALYSIS
PEDOMAN PENERAPAN JSA

Job Safety Analysis adalah suatu proses analisa


aktivitas kerja melalui pengidentifikasian bahaya
dan penilaian risiko dari setiap langkah kerja, dan
melakukan pengendalian risiko yang terukur
terhadap personil, lingkungan dan harta benda.
LANGKAH-LANGKAH JSA
• Pilih pekerjaan yang akan dianalisa
• Pecahkan pekerjaan menjadi langkah-langkah
yang logis
• Identifikasi sumber bahaya dari setiap langkah,
khususnya bahaya kebakaran dan peledakan
• Nilai/ taksir resiko yang ada dari setiap sumber
bahaya
• Kembangkan cara eliminasi resiko atau
mengukur pengurangan terhadap bahaya yang
teridentifikasi
• Catat JSA dalam formulir standar
• Laksanakan pekerjaan sesuai dengan JSA tsb.
DATE: 1 September 2003 JSA TEAM MEMBERS
WORK ACTIVITY
(JOB): Welding dan Oxy-cutting

Workshop Job Safety


LOCATION:
Analysis
SUPERVISOR

Sequence of basic job Potential accidents Risk Recommended to eliminate or Residual


steps or hazards Level reduce potential hazards RisK
Oxycutting
1. Persiapan benda kerja,  Tertumbuk M  Pemakaian PPE L
botol oksigen & asetilin,  Terjepit  Pengaturan posisi kerja yang
selang-selang dan  Botol gas terjatuh aman
cutting torch. menimpa pekerja  Penempatan botol-botol yang
rapi, terikat dan memeberi
jarak antara oksigen dan
asetilin
 Pemasangan regulator secara
benar
 Pemasangan cutting torch
dengan cara yang benar
 Lakukan safety briefing
sebelum kerja
Sequence of basic Potential accidents or Risk Recommended to eliminate or Residual
job steps hazards Level reduce potential hazards Risk

2. Penyalaan cutting  Terjadi api balik S  Menggunakan personil yang L


torch (flashback), kebakaran terlatih dan berpengalaman
selang dan peledakan  Tidak memberi pelumas pada
botol gas regulator dan sambungan-
 Cedera kebakaran sambungan selang
karena peledakan

 Kegagalan penyalaan  Pemasangan Flasback


dengan hasil api yang Arrestor pada posisi torch
tidak diinginkan dan regulator dari kedua
macam gas
 Pemakaian PPE yang
disyaratkan
 Melakukan pembersihan torch
yang benar
 Mengatur katup regulator
kedua macam gas sesuai
dengan persyaratan aman
 Lakukan purging sebelum
penyalaan torch
 Tersedia fire extinghusiher
dan pekerja terlatih untuk
pemakaiannya
3.Pemotongan • Terjadi api balik S • Menjaga L

dengan (flashback), kebersihan lubang


cutting torch kebakaran selang torch
dan peledakan botol • Mengatur kerapian
gas lingkungan kerja
• Cedera kebakaran • Mengatur katup
karena peledakan regulator sesuai
• Luka baker percikan dengan kebutuhan
bunga api gas yang aman
• Kerusakan mata • Tidak merokok
karena sinar UV sedang bekerja
pada pekerja dan • Pemakaian PPE
orang di sekitarnya dan penyediaan
• Terhirup asap ventilasi yang baik
HAZOPS
Tujuan dari HAZOP study akan bervariasi
tergantung kepada kebutuhan. Secara garis besar
HAZOP Study mempunyai 4 goals utama
• Mengidentifikasi semua deviasi dari maksud design
yang diharapkan dapat bekerja, penyebabnya,
dan semua bahaya serta
problem operabilitas yang berkaitan dengan
deviasi tersebut;
• Menentukan perlu tidaknya suatu tindakan
diambil guna mengendalikan bahaya / problem
operabilitas, dan bila ya, bagaimana cara
mengidentifikasi untuk mengatasi problem
tersebut;

HAZOPS (lanjutan)

Mengidentifikasi kasus dimana tidak dapat


segera dibuat keputusan secara cepat, dan
memutuskan informasi serta tindakan apa yang
diperlukan segera;
 Untuk meyakinkan bahwa tindakan yang
telah diputuskan akan dilaksanakan.
HAZOPS
Meskipun identifikasi bahaya (hazard identification)
merupakan fokus utama, masalah yang ada pada
operasi (operability problems) juga harus diidentifikasi,
sebagai perluasan bahwa mereka memiliki potensi
bahaya prosess.
• Bahaya disepakati sebagai suatu kondisi operasi yang
mungkin dapat menyebabkan suatu bencana
pelepasan dari bahan toksik, bahan mudah terbakar,
bahan kimia yang mudah meledak, atau suatu
tindakan yang salah sehingga dapat menghasilkan
kecelakaan bagi manusia;
HAZOPS

• Operabilitas disepakati sebagai suatu kondisi


operasi di dalam design envelope yang dapat
menyebabkan suatu shutdown, yang mungkin
dapat menyebabkan suatu pelanggaran terhadap
peraturan / perundang-undangan keselamatan,
kesehatan kerja, dan lindungan lingkungan, atau
dampak negative terhadap keuntungan.
HAZOPS

DEVIATION POSSIBLE CAUSES CONSEQUENCES


No flow Manual isolation valve Blowdown prevented, consequ
closed ences worse in fire

High flow Reduced pressure in Increased back pressure may


production header affect operation of PSVs
Hazop menggunakan guidewords untuk mempertimbangkan (meng-asses)
setiap variabel proses yg tepat, dan upaya mengembangkan senario yg
mungkin dpt menyebabkan bahaya (Hazards) atau problem operabilitas.

GUIDE WORDS MEANING EXAMPLE DEVIATION


No part of the intended result is
No advised No flow

Less Quantitative decrease Low pressure

More Quantitative increase High pressure

Part of Qualitative decrease Missing component in a mixture

As well as Qualitative increase Contaminant


Reverse Opposite of intent Back flow
Something completely different than
Other than intended Leakage

Guidewords dikombinasikan dengan parameter-parameter yg mendeskripsikan


proses, agar supaya dpt mnemukan kemungkinan penyimpangan-penyimpangannya
Parameter proses yg tipikal antara lain sbb:
 Flow  Composition
 Pressure  Level
 Temperature
Forms yg dipakai utk pencatatan studi HAZOP. Pencatatan yg komplit
meliputi setiap penyimpangan yg diuji. Ada pengecualian yaitu form yg
dipakai hanya utk pencatatan penyimpangan yg sangat menonjol atau yg
memerlukan tindakan perbaikan. Sebagai contoh sebuah HAZOP work
sheet dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kebanyakan HAZOPs
memasukkan sebuah kolom utk safeguards, yg terkait dengan Safety Case.

Basic Hazop Work Sheet:


SYSTEM : Line from wellhead to vent header
GUIDEWORD DEVIATION POSSIBLE CAUSES CONSEQUENCES RECOMENDATION
Manual isolation Blow down prevented, conseq- Review method of ensuring these
No No flow valve closed ences worse in fire valves are open

More High flow Reduced pressure in Increased back pressure may Review orifice sizing
production header affect operation of PSVs
Pelaksaan Studi
Langkah Utama
Selecting a study section

Describe design intention, operating conditions etc

Consider first or next guideword

Identify all causes and records

Identify all consequences and records

Agree any actions necessary and records

No
Last guideword

Yes
Take next section
(Lanjutan)

Seleksi suatu Seksi Studi/Node:


 Berdasarkan pada fungsi dari proses dari plant yang sedang
distudi & pengalaman keseluruhan dari Team.
 Pilih seksi yang kecil dan tidak kompleks untuk studi awal,
sedangkan seksi yang lebih besar dan lebih kompleks untuk
studi berikutnya.
 Tanggung jawab utama dari Leader berdasarkan masukan dari
team member.
 Normalnya gunakan P&IDs atau PFDs sebagai patokan untuk
melaksanakan seleksi.
 Titik awal dan akhir dari suatu seksi berdasarkan pada:
- Perubahan berikutnya dalam intensi desain.
- Bila terjadi suatu perubahan tahapan proses yang signifikan.
- Peralatan terpisah yang parameter prosesnya berbeda.
- Setiap bejana proses termasuk peralatan perlengkapannya.
Pelaksaan Studi

1. CONTOH SELEKSI SUATU SECTION /


NODE YANG DI-STUDY:
• Pompa A, Proses kerja Pompa
dan Pemipaan - Section 1
• Reaktor, Proses kerka Reaktor -
Section 2
• Pompa B, Proses kerja Pompa
dan Pemipaan - Section 3
Pelaksaan Studi
Seleksi seksi studi untuk Pemipaan
• Semua bagian yang baru atau yang dimodifikasi dari
proses harus distudi.
• Peralatan dalam aliran loop dari pompa dan
pemipaan, walaupun tidak termasuk yang
dimodifikasi harus dijadikan bagian dari studi.
• Bila bagian-bagian baru dari peralatan sedang
ditambahkan secara seri atau parallel, dengan
peralatan yang sudah ada untuk menaikkan
kapasitas, peralatan baru dan yang lama, harus
dijadikan bagian dari studi.
Pelaksaan Studi
Pelaksaan Studi
3. Penggunaan Guidewords:
HAZOP methodology mengandalkan penggunaan satu set panduan dasar yang
terdiri dari tujuh base guidewords, yang digunakan untuk semua proses penting
yang di- study untuk mengidentifikasi deviasi terhadap design intent yang akan
memandu ke issue yang dicari.

GUIDE WORDS MEANING COMMENTS


No part of the intended result No part of the intentions is achieve and
No is achieved nothing else happens
These refer to quantitative + relevant
physical properties such as flow rates
Less Quantitative decrease
and temperature as well as activities like
"Heat" and "Reaction"

More Quantitative increase Idem above

Only some of the intentions are achieved


Part of Qualitative decrease
some are not
All the design intentions are achieved
As well as Qualitative increase
together with some additional activities
The logical opposite of the This is mostly applicable to activities; it
Reverse intention can also be applied to substance
No part of the original intention is
Other than Complete substitution achieved. Something quite different
happens
Pelaksaan Studi
3. Pertimbangkan guideword pertama atau berikutnya
dari Original Guidewords.
Guidewords dikombinasikan dengan parameters mendeskripsikan
proses, agar supaya dapat menemukan kemungkinan penyimpangannya.

Parameter
Guideword
Flow Pressure Level Temperature Viscosity Contaminant

No x
Less x x x x x
More x x x x x
Part of
As well as x
Reverse x x
Other than x
Pelaksaan Studi
3. Pertimbangkan guideword pertama atau berikutnya
dari Original Guidewords.
3 guidewords yang pertama (No, Less & More) dapat
diaplikasikan secara langsung suatu desain, karena
deviasinya mudah dimengerti.
Contoh: Untuk sebuah pipa yang dimaksudkan untuk
mengalirkan bahan, maka NO FLOW, LESS FLOW dan MORE
FLOW akan merupakan deviasi tipikal yang harus
diperhatikan.
Empat guidewords berikutnya jarang diaplikasikan, dan
menghasilkan deviasi yang tidak mudah dimengerti.
Pelaksaan Studi
3. Pertimbangkan guideword pertama atau berikutnya
dari Original Guidewords.
AS WELL AS dan AS PART OF, deviasi kualitatif; memungkinkan semua
atau sebagian dari intensi desain tetap dipertahankan.
AS WELL AS Bahan A dapat berarti bahwa:
• Sebagian dari bahan ditransfer seperti bahan A
• Bahan A ditransfer ke suatu tempat dan juga ke bejana yang
sedang dipertimbangkan.
• Beberapa aktivitas lain terjadi berlawanan dengan pemindahan
dari bahan A. Contoh: dekomposisi atau suatu perubahan
phase dari bahan.
AS PART OF Transfer dari bahan A dapat berarti bahwa:
• Suatu komponen dari bahan A hilang.
• Bahan A ditransfer ke bejana yang semestinya, terutama bila
bejananya tersusun paralel.
Pelaksaan Studi
3. Pertimbangkan guideword pertama atau berikutnya
dari Original Guidewords.
REVERSE dan OTHER THAN, deviasi qualitative; disini hal yang
bukan merupakan desain original tetap masih ada.
OTHER THAN Transfer of Substance A dapat berarti:
• Suatu bahan yang berbeda ditransfer
• Bahan A ditransfer ke suatu tempat
• Aktivitas diubah. Transfer bahan A tidak terjadi karena
sesuatu sebab; Contoh: terjadi pengerasan bahan yang
harus ditranfer.
4.Identifikasikan semua penyebab & catat)
Contoh Guidewords + Parameter (penyimpangan) dan ke-
mungkinan penyebabnya.
GUIDEWORDS POSSIBLE CAUSES
Wrong routing - blockage - incorrect slip plate - incorrectly fitted check valve -
NO FLOW burst pipe – large leak - equipment failure (C.V., isolation valve, pump, vessel,
etc.) - incorrect pressure differential - isolation in error.
Line restrictions – filter blockage – defective pumps – fouling of vessels, valves,
LESS FLOW orifice plates - density or viscosity changes.
Defective check valve – siphon effect - incorrect pressure differential - two-way
REVERSE FLOW flow - emergency venting - incorrect operation - in-line spare equipment.
Increased pumping capacity - increased suction pressure - reduced delivery head-
MORE FLOW greater fluid density - exchanger tube leaks - restriction orifice plates deleted -
cross connection of systems - control faults - control valve trim changed - running
two pumps.
MORE LEVEL Outlet isolated or blocked - inflow greater than outflow - control failure - faulty
level measurement - gravity liquid balancing.
Inlet flow stops - leak – outflow greater than inflow - control failure - faulty level
LESS LEVEL measurement - draining of vessel.
Ambient conditions - fouled or failed exchanger tubes - fire situation - cooling
MORE TEMPERATURE water failure - defective control - heater control failure - internal fires - reaction
control failures - heating medium leak into process.
Ambient conditions - reducing pressure - fouled or failed exchanger tubes - loss
LESS TEMPERATURE
of heating - depressurisation of liquefied gas - Joule/Thompson effect.
Surge problems – connection to High pressure system - gas breakthrough
MORE PRESSURE (inadequate venting) - defective isolation procedures for relief valves - thermal
overpressure – positive displacement pumps - failed open P.C.V.'s - design
pressures, specifications of pipes, vessels, fittings, instruments.
Generation of vacuum condition - condensation – gas dissolving in liquid -
LESS PRESSURE restricted pump/compressor suction line - undetected leakage - vessel drainage -
blockage of blanket gas reducing valve.
GUIDEWORDS POSSIBLE CAUSES

NO FLOW Wrong routing - blockage - incorrect slip plate - incorrectly fitted


check valve – burst pipe – large leak – equipment failure

LESS FLOW

REVERSE FLOW

MORE FLOW

MORE LEVEL

LESS LEVEL

MORE TEMPERATURE

LESS TEMPERATURE

MORE PRESSURE

LESS PRESSURE
(Lanjutan)

5.Identifikasi akibat dari deviasi dan rekod (catat)


(Konsekuensi apabila terjadi deviasi)
Tujuan utama dari HAZOP adalah mengidentifikasi senario yang menye-babkan
lepasnya bahan berbahaya dan mudah terbakar ke atmosphere, sehingga akan
menyebabkan pekerja terpapar sehingga terluka, rusak-nya peralatan,
terinterupsinya produksi dan pencemaran lingkungan.

SYSTEM : Line from wellhead to vent header


GUIDEWORD DEVIATION POSSIBLE CAUSES CONSEQUENCES RECOMENDATION

No No flow Manual isolation valve Blowdown prevented, consequences Review method of ensuring
closed worse in fire These valves are open

More High flow Reduced pressure in Increased back pressure may affect Review orifice sizing
production header operation of PSVs
(Lanjutan)
6. Setuju (sepakat) utk tindakan yg diperlukan dan catat:
(Rekommendasi untuk mengurangi / eliminasi dampak
dari deviasi)
Recomendasi yg dibuat oleh team Hazops mungkin menyangkut
perubahan proses dan metoda operasi. Mungkin juga dikeluarkan
rekomendasi untuk studi khusus yg perlu dikerjakan agar supaya dapat
mengatasi semua pertanyaan/masalah yang timbul dan tidak dapat diatasi
selama pelaksanaan studi, ataupun yang merupakan PR (pertanyaan) bagi
manajemen.
SYSTEM : Line from wellhead to vent header
GUIDEWORD DEVIATION POSSIBLE CAUSES CONSEQUENCES RECOMENDATION
Manual isolation Blow down prevented,
No No flow valve closed Review method of ensuring
consequences worse in fire these valves are open

Reduced pressure in Increased back pressure Review orifice sizing


More High flow production header may affect operation of PSVs
Pelaporan dan Pendokumentasian Hasil

Setelah menyelesaikan Studi Hazop, Sekretaris/


recorder harus membuat draft report yang berisi :
• Pendahuluan
• Penjelasan dari Metoda Studi
• Tujuan dan Ruang Lingkup Studi
• Deskripsi dari unit/sistem yang di analisis
• Daftar personil Tim
• Jangka waktu studi dan daftar P&Ids yang di analisis
• Rekomendasi Utama
• Lampiran (Daftar rekaman,Rekomendasi,Worksheet, etc)
FAULT TREE ANALYSIS
Failure Tree Analysis
Fault tree analysis adalah suatu model grafik yang
menggambarkan kombinasi kegagalan yang akan
menyebabkan suatu kegagalan yang spesifik diminati, yang
disebut Top event (kejadian puncak/utama).
Fault Tree Analysis adalah suatu teknik deduktip, yang
menggunakan simbol logic Boolean (seperti: AND gate,
OR gate) untuk memerinci sebab-sebab suatu Top event
sampai kepada kegagalan dasar peralatan dan kesalahan-
kesalahan manusia, yang disebut basic event.

TOP
Logic and Event Symbols Used in Fault Trees
OR GATE OR Gate The output event occurs
if any of the input events occur.

AND AND Gate The output event occurs


GATE only when all the input events exist
simultaneously.

INHIBIT
GATE INHIBIT The output event occurs when
Gate the input event occurs, and the
CONDITIO
N
inhibit condition is satisfied.
Output Event

Delay Time DELAY The output event occurs when


Gate the input event has occurred,
Input Event and the specified delay time has
INTERMMEDIATE expired.
A fault event that results from the
Intermmediate
Event interactions of other fault events that
Event
are developed through logic gates such
as those defined above.

Basi BASIC Event A component failure that requires no


c further development. A basic event is the
Event
lowest level of resolution in a fault tree.
FAULT TREE ANALYSIS
IDENTIFIKASI EQUIPMENT FAILURE
ENGINE
(System)

CARBURATOR ACCELERATOR SPARK PLUGS


(Subsystem) (Subsystem) (Subsystem)

FUEL PUMP DISTRIBUTOR


(Subsystem) (Subsystem)

FUEL TANK STARTER


(Subsystem) (Subsystem)

IGNITION
SWITCH BATTERY
(Subsystem) (Subsystem)

FIRE
FTA METHOD - POWER LOST (TURBINE GENERATOR
ZAN-8870-A) POWER LOST

AND

TG A / B EMERGENCY
DOWN GENERATOR
DOWN

OR
OR

CONTROL SYST.
FUEL FAILED CONTROL SYST.
FAILED UEFL

OR
OR

POWER
MTL SOLENOID SUPPLY POWER
PROBLEM SUPPLY

OR
OR

A/C D/C
A/C
D/C
FAILURE MODE AND
EFFECT ANALYSIS
(FMEA)
FAILURE MODE AND EFFECT
ANALYSIS (FMEA)

TUJUAN :
• IDENTIFIKASI KEGAGALAN DALAM SUATU
KOMPONEN DALAM SUATU SISTEM YANG
DIGUNAKAN
• IDENTIFIKASI AKIBAT KERJA DARI SUATU SISTEM
TERHADAP YANG LAINNYA, BERAKIBAT
KEGAGALAN SISTEM TERSEBUT (DOMINO
EFFECT)
FAILURE MODE AND EFFECT
ANALYSIS (FMEA)

• Identifikasi semua kemungkinan kegagalan tunggal


• Identifikasi resiko dan biaya kerugian berhubungan
dengan kegagalan tersebut
• Identifikasi peralatan dimana kegagalan tunggal
dapat dieliminir
• Bilamana kegagalan tunggal tidak dapat dieliminir,
maka identifikasi sistem kontigensi dilakukan
sebagai penggantinya
Deskripsi Peralatan Contoh Mode Kegagalan
Pompa, beroperasi normal. • Fails on (gagal distop pada saat
diperlukan).
• Transfers off (stop pada saat
diperlukan jalan).
• Seal bocor/pecah.
• Casing pompa bocor/pecah.

Penukar panas (heat exchanger), • Bocor/pecah, bagian tube ke


tekanannya tinggi pada bagian bagian shell.
tube. • Bocor/pecah, bagian shell keluar
ke lingkungan.
• Bagian tube buntu.
• Bagian shell buntu.
• Pengotoran(fouling).
Contoh Formulir FMEA
Tanggal:________________ Hal. :________ dari_______
Plant:__________________ Sistem :________________
Referensi:______________ Analist(s) :______________

Item Identifikasi Deskripsi Mode Akibat Pengaman Tindak


Kegagalan Lanjut

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
FOLLOW UP
FOLLOW-UP

TUJUAN :

UNTUK MEYAKINKAN SUMBER BAHAYA TELAH


DIIDENTIFIKASI, RESIKO TELAH DIHILANGKAN ATAU
DIKURANGI, DAN SEMUA SISTEM, PROSEDUR DAN
PRAKTEK-PRAKTEK KERJA TELAH DIRUBAH, DITINJAU
DAN DISELESAIKAN.
RISK ASSESSMENT FOLLOW-UP

REMEMBER :

THE WORK IS NOT FINISHED BEFORE THE


PAPERWORK HAS BEEN COMPLETED !
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Atas Perhatian Anda

62

You might also like