Professional Documents
Culture Documents
KURANG
SITUASI GIZI DI INDONESIA
KEKURANGAN KELEBIHAN
GIZI GIZI
Gizi Lebih
KVA
controlled emerging
GAKI
PTM
Gizi Kurang
un- • Diabetes Melitus 2,1%
• Gagal Ginjal 0,2%
Stunting
finished • Jantung Koroner 1,5% • Stroke 12,1%
• Hipertensi 25,8%
• Kanker 1,4%
Anemia
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
10 Health Instructions of the
President
Prevalence of
Stunting
0.0
5.0
SUMSEL 19.2
BALI 19.7
DKI JAKARTA 20.1
SULUT 21.2
DIY 21.8
BENGKULU 23.0
DI INDONESIA
JATENG 23.9
SUMUT 24.4
MALUT 24.6
LAMPUNG 24.8
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2016)
RIAU 25.1
SUMBAR 25.5
JATIM 26.1
ACEH 26.4
BANTEN 27.0
JAMBI 27.0
KALTIM 27.1
INDONESIA
PREVALENSI BALITA STUNTING (TB/U)
27.5
PAPUA 28.0
MALUKU 29.0
SULTRA 29.6
NTB 30.0
KALSEL 31.1
BAWAH batasan WHO 2010 (20%).
KALTARA 31.6
SUTENG 32.0
GORONTALO 33.0
KALTENG 34.1
Meskipun SUMATERA UTARA berada DI BAWAH
KALBAR 34.9
Dari 34 provinsi, HANYA 2 PROVINSI yang berada DI
SULSEL 35.6
PREVALENSI NASIONAL, namun masih berada DI ATAS
NTT 38.7
SULBAR 39.7
Ket:
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
0.0
5.0
SULUT 7.2
BENGKULU 8.7
BALI 9.1
SUMSEL 11.2
SUMUT 13.1
KEP BABEL 13.2
merupakannamun
LAMPUNG 14.0
DI INDONESIA
batasan masalahmasih
JAMBI 15.5
menurut WHO
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2016)
SULTRA 15.8
2010
DIY 15.9
SUMBAR 16.0
ACEH 16.7
berada
JATENG 16.9
RIAU 16.9
MALUT 17.0
JATIM 17.3
KEP RIAU 17.7
INDONESIA 17.8
BANTEN 18.1
KALTARA 19.4
PREVALENSI BALITA UNDERWEIGHT (BB/U)
KALTIM 19.8
NTB 20.3
KALSEL 21.8
GORONTALO 22.3
PAPUA BARAT 23.4
MALUKU 24.2
SUTENG 24.2
KALTENG 24.7
DI ATAS BATASAN WHO.
SULBAR 24.8
Dari 34 provinsi, HANYA 3 PROVINSI yang berada DI
SULSEL 25.1
UTARA berada DI BAWAH PREVALENSI NASIONAL ,
KALBAR 27.5
BAWAH batasan WHO 2010 (10%). Meskipun SUMATERA
NTT 28.2
PREVALENSI BALITA GEMUK (BB/TB)
DI INDONESIA
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2016)
9.0 8.1
8.0 7.2
6.8
7.0 6.2
5.8
6.0 5.5 5.6 5.7
5.1 5.2 5.4
5.0 4.3 4.6 4.7 4.8
4.3 4.4 4.5 4.6
4.0 4.2 4.2
3.7 3.7 3.8 3.9 3.9
4.0 3.1 3.4
2.8 2.8
3.0 2.3 2.4 2.4
2.0 1.5
1.0
0.0
GORONTALO
SULTRA
KALTARA
JAMBI
BALI
JATENG
JATIM
INDONESIA
KALTENG
DKI JAKARTA
KALTIM
JABAR
BANTEN
RIAU
NTB
MALUKU
BENGKULU
SULBAR
KALBAR
KEP RIAU
SUTENG
ACEH
SUMUT
MALUT
SUMSEL
KEP BABEL
PAPUA BARAT
DIY
SUMBAR
LAMPUNG
SULUT
SULSEL
NTT
KALSEL
PAPUA
Dari 34 provinsi, ADA 23 PROVINSI yang berada DI BAWAH
batasan WHO 2010 (5%).
SUMATERA UTARA berada DI ATAS PREVALENSI
Ket: NASIONAL
merupakan batasan masalah menurut WHO 2010 DAN BATASAN WHO.
PERMASALAHAN GIZI/STUNTING
Sumber : Kemenkes
Stunting*
Istilah stunting di masyarakat
Ibu pernah
mendengar/membaca/tahu
mengenai istilah “pendek”
(bukan istilah “stunting”)
32.9%
Istilah “stunting” tidak dikenal
oleh masyarakat. Masyarakat
67.1%
lebih mengenal istilah lain
Tidak seperti: pendek, cebol, kerdil,
Ya atau capul.
*hasil formative research
Kemenkes-MCAI, 2014 12
DEFINISI STUNTING
Status KADARZI
keluarga
Sumber: Ibnu Fajar, dkk, 2015
BAGAIMANA
INTERVENSINYA..?
21
PENDEKATAN INTERVENSI PERMASALAHAN
GIZI
INTERVENSI GIZI INTERVENSI GIZI
SPESIFIK SENSITIF
• Maksud dari 1000 hari pada tema tersebut di atas ialah 1000 hari
pertama kehidupan anak.
• Dihitung mulai dari anak masih dalam kandungan (9 bulan 10 hari
= 280 hari) dan sampai anak tersebut berusia 2 tahun (720 hari),
dengan catatan 1 bulan=30 hari.
• Jika 1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan
anak, maka ada 5 titik kritis yang harus diperhatikan pada seorang
anak ialah :
– Masih dalam kandungan = 280 hari
– Umur 0-6 bulan = 180 hari
– Umur 6-8 bulan = 60 hari 1000 hari
– Umur 8-12 bulan = 120 hari
– Umur 12-24 bulan = 360 hari
Generasi Sehat Indonesia Prima
1.00
0.00
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60
-0.50
-1.00 1999
2000
2002
-1.50
2003
-2.00
Mengapa Fokus pada 1000
HPK?
1. 1000 HPK (270 hari kehamilan dan 730 hari pertama
setelah lahir/2 tahun): Periode kritis pertumbuhan dan
perkembangan organ tubuh
8 minggu
pertama
sejak
pembuahan Perkembanga
terjadi n penting
pembentuka Perkembangan sebagian
n semua organ
cikal bakal penting sebagian berlanjut
sampai 2
organ tubuh organ berlanjut tahun pertama
sampai akhir kehidupan
Kesehatan : long term effect
on HUMAN CAPITAL INVESTMENT
• Otak mulai berkembang sejak masa embryo
• Pada saat lahir 25% otak orang dewasa
• Usia 2 tahun 70 - 80% otak orang dewasa
• Usia 5 tahun hampir sama dengan orang
dws
Ascobat Gani 13 11
PERTUMBUHAN OTAK
Dewasa
Usia 5 tahun
Usia 2 tahun
1.4 KG
90% berat otak
dewasa
Lahir
70% berat otak
dewasa
BEBAN ASET
DAMPAK STUNTING
(Branca & Ferari, 2002)
ANAK DEWASA
Hambatan Pertumbuhan & • Obesitas
Perkembangan • Penurunan Toleransi
Penurunan Fungsi Glukosa
Kekebalan • Penyakit Jantung Koroner
Penurunan Fungsi Kognitif • Hipertensi
Gangguan Sistem • Osteoporosis
Pembakaran Lemak
DAMPAT STUNTING
(Menurut Bank Dunia,2014)
1. kerugian 1% tinggi badan di usia dewasa dikarenakan
stunting masa kanak-kanak dikaitkan dengan kerugian
1,4% produktivitas ekonomi
2. anak-anak stunting akan menghasilkan pendapatan 20%
lebih sedikit sebagai orang dewasa dibandingkan dengan
individu yang tidak stunting.
3. Stunting adalah faktor penguras terbesar pada
produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
4. stunting dapat mengurangi domestik bruto produk suatu
negara hingga 3%
5. risiko kelahiran anak pertama prematur
6. Ibu yang pendek telah banyak diteliti akan mempunyai
risiko kematian perinatal.
Studi longitudinal pada anak-anak dari Brazil, Guatemala,
India, Filipina dan Afrika Selatan pada tahun 2013
(Anak Stunting)
1. KETIDAK AKTIFAN DI SEKOLAH
2. WAKTU KELULUSAN YANG LEBIH
LAMA
3. JUMLAH ABSEN SEKOLAH YANG
LEBIH BANYAK
4. HASIL TES YANG LEBIH RENDAH
5. HIDUP DALAM KEMISKINAN
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Akibat Gangguan Gizi Masa Janin dan Usia Dini
Dampak Dampak
Jangka Pendek Jangka Panjang
Ibu Anemia
Perkem- Kemampuan
bangan Otak Kognitif &
PBBH rendah Pendidikan
(Pertambahan
Berat Badan
selama Hamil) Gangguan Gizi Pertumbuhan
pada Masa Stunting/
(IUGR)
Janin dan Usia Pendek
Ibu kurus
Dini
pra-hamil
Hipertensi
Ibu Pendek -Diabetes
Metabolic -Obesitas
Programing -PJK
-Stroke
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
DAMPAK STUNTING
1. Dampak jangka pendek adalah
kematian, morbiditas dan kecacatan.
2. Dampak jangka panjang adalah
pendek saat usia dewasa,
berkurangnya kecerdasan kognitif,
berkurangnya produktivitas
ekonomi, berkurangnya performa
reproduksi dan meningkatnya risiko
penyakit metabolik dan
kardiovaskular (UNICEF, 2013).
BAGAIMANA KALAU IBU
STUNTING.....???
• HB : ≥ 11 mg/dl
dampak HB < 11 mg/dl
Pertumbuhan &
Perdarahan
bblr stunting perkembangan
saat melahirkan
otak terganggu
BUMIL
• Gizi seimbang , porsi ditambah 2-3
kali
• Sering mengkonsumsi Fe dari hewani
(telur, susu, ika, daging, ayam, keju
dll : 4 x / hr)
• Sering makan buah buahan 4 x / hr
( vit. C, membantu penyerapan Fe )
• Minum Fe / Tablet tambah darah ;
selama kehamilan / minimal 90 tablet
BAGAIMANA MENCAPAI
STATUS KEHAMILAN YANG OPTIMAL
•
1. MANAJEMEN BERAT BADAN YANG BAIK
• 2. MEMPERHATIKAN ASUPAN MAKANAN
• 3. MEMPERHATIKAN KONSUMSI SUPLEMEN
DAN LAINNYA
BAGAIMANA MENCAPAI
STATUS KEHAMILAN YANG OPTIMAL
•
1. MANAJEMEN BERAT BADAN YANG BAIK
• PENAMBAHAN BB SELAMA KEHAMILAN
• IMT NORMAL : 11,3 - 15, 8 KG
• IMT KURANG : 12,7 – 18 KG
• IMT OBESITAS 5 – 6 KG
• ANAK KEMBAR PENAMBAHAN BB
• NORMAL 16,7 – 24,5 KG
• LEBIH 14 – 22.7 KG
• OBESITAS 11,3 – 19 KG
BAGAIMANA MENCAPAI
STATUS KEHAMILAN YANG OPTIMAL
•
2. MEMPERHATIKAN ASUPAN
MAKANAN
• KEBUTUHAN ENERGI (KKAL)
• 40 – 45 KKAL / KG BB
• UNDER WEIGHT 42 – 50 KKAL / KG
BB
• GIZI LEBIH 30 – 35 KKAL / KG BB
KEBUTUHAN ZAT GIZI
SELAMA KEHAMILAN
• KARBOHIDRAT 45 – 65 %
• PROTEIN 10 – 35 %
• LEMAK 20 – 35 %
Vit. A dari
Makanan Fe dari Kacang
Sayur
pokok hewani kacangan
buah
PERGESERAN GLOBAL GAYA HIDUP
• Pertumbuhan ekonomi daya beli meningkat
• Meningkatnya konsumsi minuman/jajanan dan
makanan olahan kaya energi/gula dan miskin
serat.
• Penurunan asupan sayur, buah dan kacang-
kacangan
• Makin singkatnya waktu prosesing makanan ,
dan meningkatnya penggunaaan makanan
setengah matang dan siap saji.
• Cepatnya perkembangan teknologi transportasi,
elektronik, informasi sedentary
PERKEMBANGAN GIZI SEIMBANG
ENAM DEKADE
69
1990-an
1950-an 1970-an
2014
2011
1995
1990-an
1950-an 1970-an
2014
2011
1995
PEDOMAN UMUM PEDOMAN GIZI
PERTMN PAKAR GIZI
GIZI 2006 SEIMBANG (PGS)
SEIMBANG(PUGS) WIDYAKARYA
NASIONAL PANGAN TH 2014
DAN GIZI 2008
TH 1995
10 PESAN GIZI
1. Syukuri dan Nikmati Aneka
13 PESAN GIZI Ragam Makanan, setiap kali
1. Makanlah aneka ragam makanan. EVALUASI PUGS
Makan
2. Makanlah makanan untuk 1.ISI PESAN DASAR 2. Banyak Makan Sayuran dan
memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber 2.GRAFIS PEDOMAN Cukup Buah-buahan
karbohidrat, setengah dari 3.SLOGAN 3. Biasakan Mengonsumsi Lauk
kebutuhan energi. Pauk yang Mengandung
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak 4.PESAN KHUSUS Protein Tinggi
sampai seperempat dari kecukupan 4. Biasakan Mengonsumsi
energi.
5. Gunakan garam beryodium. Aneka Ragam Makanan
6. Makanlah makanan sumber zat besi. Pokok
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai 5. Batasi Konsumsi Pangan
umur 6 bulan dan tambahkan MP- Manis, Asin dan Berlemak
ASI sesudahnya. 6. Biasakan Sarapan
8. Biasakan makan pagi. 7. Minum Air yang cukup dan
9. Minumlah air bersih, aman yang
cukup jumlahnya.
Aman
10.Lakukan aktivitas fisik secara 8. Biasakan Membaca Label
teratur. pada Kemasan Pangan
11.Hindari minuman yang beralkohol. 9. Cuci Tangan Pakai Sabun
12.Makanlah makanan yang aman bagi dengan Air Bersih Mengalir
kesehatan. 10.Lakukan Aktivitas Fisik yang
13.Bacalah label pada makanan yang
dikemas. Cukup dan Pertahankan Berat
Badan Normal
72
2014
Slogan yang lalu:
Empat Sehat Lima Sempurna
75