Professional Documents
Culture Documents
KEUANGAN
Ni Ketut Surasni
LAPORAN KEUANGAN
MENCATAT
MENGANALISIS
MENYAJIKAN
MENAFSIRKAN
LAPORAN KEUANGAN
NERACA
LAPORAN LABA RUGI
LAPORAN LABA DITAHAN
LAPORAN ARUS KAS
Pemerintah
Analis Kreditur
Lap keu
Share
Investor
holder
Manajer
NERACA : Dapat digambarkan sebagai suatu potret kondisi
keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu
(snapshot)
TOTAL ASSETS
UTANG LANCAR
Utang dagang
Utang pajak
ASSETS LANCAR
Kas, Piutang,
Persediaan
ASSETS TETAP
Bangunan, Pabrik,
Peralatan
MODAL SENDIRI
Saham biasa
Laba ditahan
Neraca Allied Food, per 31 Desember
2005 2004
Net Sales 3000 2850
Operating Costs except depreciation 2616,2 2497
Earnings Before Interest,taxes and Depreciation 383,8 353
(EBITDA)
Depreciation 100 90
Earnings Before Interest and Taxes (EBIT) 283,8 263
Less Interest 88 60
Earnings Before Taxes (EBT) 195,8 203
Taxes 78,3 81,2
Net Income 117,5 121,8
Common Dividends 57,5 53
Additional to Retained Earnings 60 68,8
PERSHARE DATA
Common Stock price 23 26
Earnings Per share (EPS) 2,35 2,44
Dividends Per share (DPS) 1,15 1,06
Book Value Per share (BVPS) 18,8 17,6
Cash Flow Per share (CFPS) 4,35 4,24
2005
OPERATING ACTIVITIES
Laporan Arus Net Income Before Dividends 117,5
Kas Allied Food Additions (sources of cash):
Depreciation and amortization 100
Increase in Accounts Payable 30
Increase in Accruals 10
Substractions (uses of cash):
Increase in Accounts Receivable (60)
Increase in Inventories (200)
Net Cash Provided by Operating Activities (2,5)
FINANCING ACTIVITIES
Increase in Notes Payable 50
Increase in Bonds 170
Payment of Dividends (57,5)
Net Cash Provided by Financing Activities 162,5
Net Decrease in Cash and Equivalents (70)
Cash and Eq at Beginning of the year 80
2005
Balance of Retained Earnings, December 31, 2004 750
Add: Net Income, 2005 117,5
Less: Dividends to Common Stockholder (57,5)
Balance of Retained Earnings, December 31, 2005 810
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
10.250
CR 2.20 : 1 atau 2.20 kali 219.7%
4.665
Interpretasi
10.250
CR 2.20 : 1 atau 2.20 kali 219.7%
4.665
1. Current assets adalah dua koma dua kali current liabilities.
2. Terdapat $ 2.20 current assets untuk setiap $ 1 current liabilities.
3. Current assets adalah 219.7% dari current liabilities.
4. Setiap $ 1 hutang lancar dijamin oleh $2.20 aktiva lancar.
• Kesimpulan: Apakah ratio sebesar 220% ini dapat dikatakan baik?
1. Tidak dapat ditarik kesimpulan hanya dengan melihat satu ratio.
2. Ada pendapat bahwa untuk perusahaan dagang dan industri ratio lancar sebesar
200% adalah baik (memuaskan), tetapi tidak dapat digunakan sebagai pedoman
karena modal kerja dan ukuran current ratio tergantung dari berbagai faktor,
current ratio sebesar 200% tidak dapat dikatakan mencukupi untuk semua bisnis.
3. Berbagai industri memiliki ratio yang berbeda.
4. Harus diperiksa kembali komponen-komponen yang membentuk ratio ini dalam
Neracanya, apakah benar perusahaan ini bisa membayar kewajiban jangka
pendeknya yang jatuh tempo? Dengan jumlah piutang dagang dan persediaan
yang relatif besar (hampir 70% dari seluruh aktiva lancarnya), tampaknya
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melunasi hutang lancarnya yang
jatuh tempo. (Mengapa?)
Suatu bisnis dengan current ratio yang tinggi mungkin saja tidak
mampu untuk melunasi kewajibannya karena distribusi aktiva
lancarnya tidak menguntungkan.
Misalnya, persediaannya mungkin saja sangat banyak
dibandingkan dengan prospek penjualannya dan perputaran
persediaannya mungkin saja rendah
Suatu peningkatan dalam persediaan yang diikuti oleh penurunan
penjualan bisa jadi menunjukkan kelebihan modal kerja.
Piutang wesel bisa jadi mengindikasikan akumulasi piutang
dagang yang telah jatuh tempo.
Piutang dagang bisa jadi terdiri dari piutang dagang yang telah
jatuh tempo dan kemungkinan tidak bisa tertagih.
Peningkatan dalam hutang dagang yang diikuti oleh penurunan
volume bisnis bisa jadi mencerminkan ketidakmampuan suatu
perusahaan dalam membayar hutang dagangnya, suatu indikasi
ketidakcukupan modal kerja.
Membandingkan dua perusahaan
• Dalam membandingkan dua perusahaan untuk melunasi
hutang lancarnya, seringkali terdapat anggapan bahwa
perusahaan yang memiliki modal kerja yang lebih besar
akan memiliki likuiditas kemampuan yang lebih besar pula
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.
• Anggapan ini tidak selalu benar; karena ukuran likuiditas
merupakan perbandingan (relationship), bukannya selisih,
antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
• Karenanya current ratio, dibandingkan dengan jumlah
modal kerja, merupakan ukuran yang lebih baik untuk
kemampuan membayar hutang.
• Keadaan ini tampak dalam contoh berikut
MODAL KERJA VS CURRENT RATIO
Perusahaan D Perusahaan L
Item dan Perhitungannya ($) ($)
Quick Assets
Quick Ratio
Current Liabs.
• Untuk PT. MUSTIKA BINA RESIK Quick Rationya dihitung sbb:
6.000
QR 1,29 : 1 atau 129%
4.665
CASH RATIO
• Cash Ratio (Ratio of Immediate Solvency) adalah ratio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan melunasi hutang lancarnya yang jatuh tempo dengan
menggunakan kas dan rekening yang setara dengan kas (near cash).
• Ratio ini kontradiktif dengan manajemen kas karena makin besar kas, maka
cash ratio makin baik, namun makin banyak pula jumlah dana yang
menganggur (tidak produktif = idle).
2.500
Cash Ratio 0,5359... : 1atau 53,6%
4.665
• Apa arti angka ini?
Ratio leverage
• Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh
hutangnya (jangka pendek + panjang) bila perusahaan
dilikuidasi.
• Beberapa Ratio Leverage yang umum digunakan:
DEBT RATIO (Debt to Totall Assets Ratio)
– Debt Ratio (DR) menggambarkan proporsi hutang terhadap seluruh
harta yang dimiliki perusahaan.
– Atau berapa besar aktiva perusahaan dibelanjai oleh kreditor atau
menunjukkan berapa besar keseluruhan aktiva yang digunakan untuk
menjamin hutang perusahaan.
– Makin tinggi angka ratio ini, makin tinggi pula risiko keuangan
(financial risk) bagi kreditor, karena dalam menjalankan operasinya
perusahaan lebih banyak menggunakan modal asing.
– Sebaliknya bagi pemegang saham, makin tinggi angka ratio ini akan
makin menguntungkan mereka dan financial risk yang mereka
tanggung makin kecil.
– Karena dalam upaya menciptakan keuntungan, perusahaan lebih
banyak menggunakan modal asing yang mana keuntungan itu
sebagian akan digunakan untuk membayar dividen.
– Satuannya sama dengan ratio likuiditas.
Rumus debt ratio
• Debt Ratio dihitung dengan rumus:
Total Debt Total Htng
DR
Total Assets Total Aktiva
DEBT TO EQUITY RATIO (Ratio Hutang thd Modal Sendiri)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan hutang dengan modal sendiri dalam
pendanaan perusahaan.
Ratio ini juga menunjukkan kemampuan ekuitas dalam memenuhi seluruh kewajiban
finansial perusahaan.
Rumus untuk menghitungnya adalah:
TIE 1 6 ,5 1
0 ,8431538 x 100% 84,32%
TIE 6 ,5
ARTINYA
Dengan TIE sebesar 6,5 perusahaan masih mampu membayar bunga atas hutangnya walaupun
EBITnya turun hingga 84,32%.
RATIO HUTANG JANGKA PANJANG THD EKUITAS (Long-term Debt to Equity Ratio)
Menunjukkan proporsi equitas yang digunakan sebagai jaminan terhadap hutang jangka panjang yang
dimiliki perusahaan.
Ratio ini diukur dengan rumus:
Longterm Debt Htng Jk Panjang
LTDER (kali)
Equities Modal sendiri
Makin tinggi ratio ini, makin baik bagi owners dan perusahaan karena dalam operasinya perusahaan
telah mampu menggunakan modal asing secara efisien.
Namun bagi kreditor jangka panjang keadaan ini tidak menguntungkan dan karenanya keadaan ini
akan meningkatkan risiko kekuangan (financial risk) perusahaan, karena bila suatu saat kreditor
menarik dananya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan finansial.
PT. SARI INDAH
NERACA
31 Desember 1977 dan 1978
1977 1978
Keterangan
Rp 000.000 Rp 000.000
Aktiva Lancar
Kas 90 140
Piutang (net) 860 840
Persediaan 1.000 1.060
Aktiva lancar lain 10 20
Total Aktiva Lancar 1960 2.060
Aktiva Tetap 2.890 2.910
Total Aktiva 4.850 4.970
Hutang lancar 520 310
Hutang jangka panjang 250 250
Total Hutang 770 760
Modal saham 3.000 3.000
Laba yang ditahan 1.080 1.210
Total Modal 4.080 4.210
Total Passiva 4.850 4.970
PT. SARI INDAH
Laporan Laba-Rugi
Tahun 1977 dan 1978
Ratio ini menunjukkann berapa kali seluruh dana yang tertanam dalam aktiva
berputar dalam satu periode (biasanya satu tahun).
Ratio ini juga menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam
aktiva untuk menghasilkan revenue (net sales).
Jika perputarannya lambat, maka ini berarti bahwa jumlah dana yang
tertanam dalam aktiva terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk
menjual.
Sebaliknya semakin tinggi tingkat perputaran total aktiva semakin efisien dan
efektif penggunaan aktiva perushaan dalam menghasilkan penjualan.
Contohnya
• Makin cepat perputaran piutang, makin baik bagi perusahaan karena makin besar volume
penjualan yang bisa dicapai.
• Oleh karena nilai penjualan kredit seringkali sulit diperoleh, maka nilai penjualan kredit dapat
diganti dengan nilai penjualan bersih (dengan asumsi bahwa semua penjualan dilakukan
secara kredit).
• Piutang rata-rata dihitung dengan cara berikut:
Piutng awal thn Piutng akhir thn
Avg.Rceiv
2
• Selain perputaran piutang juga dikenal periode rata-rata pengumpulan piutang (average
collection period = ACP) yang merupakan konversi receivable turnover dalam hari dan
dihitung dengan rumus:
• Persediaan rata-rata yang ideal digunakan adalah persediaan rata-rata per bulan,
namun ini sulit didapat karena pada umumnya perusahaan sangat jarang mencatat
persediaan per bulan.
• Untuk mengatasi keadaan ini, maka persediaan rata-rata dihitung dengan cara sbb:
Persd. awal thn Persd. akhir thn
Avg.Inv
2
4. RATIO PERPUTARAN MODAL KERJA (WORKING CAPITAL TURNOVER = WCT)
• Menunjukkan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam satu periode
akuntansi untuk menghasilkan sejumlah penjualan pada tahun ybs.
• Menunjukkan jumlah sales (dlm rupiah) yang mampu diperoleh untuk setiap
rupiah modal kerja neto.
• Makin tinggi tingkat perputarannya makin baik (menguntungkan) bagi perusahaan.
Net sales Penjualanbersih
WCT (kali)
Net working capital Aktiva lancar Hutng lancar
• MENGAPA?
5. Fixed Assets Turnover
• FAT menunjukkan efektivitas penggunaan dana yang diinvestasikan dlm
aktiva tetap untuk menghasilkan sales dlm periode waktu tertentu.
• Ratio ini juga menunjukkan berapa rupiah penjualan bersih yang diperoleh
dari setiap rupiah dana yang diinvestasikan dlm aktiva tetap.
• Rumusnya:
Sales Penjualanbersih
FAT (kali)
Net Fixed Assets Aktiva Tetap Neto
• Perputaran yang lambat (rendah) menunjukkan kemungkinan terdapat
kapasitas yang terlalu besar (idle capacity) atau terdapat banyak aktiva
tetap namun kurang bermanfaat (menganggur).
Ratio Profitabilitas (Profitability Ratio)
• Profitabilitas merupakan gambaran hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan
keputusan manajemen.
• Ratio ini memberi gambaran tentang efektivitas manajemen perusahaan dalam
memperoleh laba.
• Ada beberapa ratio yang berkaitan dengan kemampulabaan perusahaan.
1. Gross Profit Margin (GPM)
Ratio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok penjualan (HPP) atau
biaya produksi suatu barang oleh suatu perusahaan yang menunjukkan
kemampuan perusahaan berproduksi secara efisien.
GPM menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
(kotor) yang akan menutup biaya tetap dan biaya operasi lainnya. Makin
besar ratio ini, makin baik bagi perusahaan karena hal ini menunjukkan CGS
relatif lebih rendah daripada sales atau makin efisien manajemen persediaan
suatu perusahaan.
GPM dihitung dengan rumus:
Gross Profit Sales CGS
GPM (%)
Net Sales Net Sales
2. Net Profit Margin (NPM)
• Ratio ini disebut pula profit margin on sales atau sales margin.
• Dihitung dengan rumus:
EAT Net Income Laba Bersih stlhpajak
NPM (%)
Net Sales Net Sales Penjualanbersih
• Ratio ini menunjukkan seberapa besar laba bersih yang diperoleh untuk
setiap rupiah penjualan.
• Makin tinggi angka yang didapat, makin baik bagi perusahaan, namun net
profit margin ini dikatakan baik atau jelek tergantung dari jenis industri di
mana perusahaan beroperasi (MENGAPA?).
• Ratio ini juga mengindikasikan efisiensi relatif dari perusahaan setelah
menyisihkan seluruh biaya dan pajak pendapatan kecuali biaya-biaya extra
ordinary. (Apa yang dimaksud dengan biaya extra ordinary?)
Ratio Profit Margin lainnya
a. Operating Profit Margin (Operating income ratio) menggambarkan kemampuan setiap $
1 sales untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak.
Rumusnya:
EBIT Laba sblmbunga dan pajak
OPM (%)
Sales Penjualan
b. Pretax Profit Margin menunjukkan kemampuan setiap $ 1 sales untuk menghasilkan
laba sebelum pajak (EBT).
Rumusnya:
EBT Laba sblmpajak
PPM (%)
Sales Penjualan
SALES
Kas + Sekuritas
EAT
SALES
NET PROFIT MARGIN
(:) (-)
TOTAL COST
SALES
Sumber-sumber Penggunaan
Dana berasal dari operasi: Dana digunakan untuk:
Keuntungan neto 1.500 Cash dividend 700
Depresiasi 500 Bertambahnya mesin 1.000
Berkurangnya efek 200 Bertambahnya tanah 1.400
Berkurangnya piutang 200 Bertambahnya barang 400
Bertambahnya h. wesel 200 Berkurangnya h. dagang 500
Bertambahnya obligasi 1.500 Bertambahnya kas 100
4.100 4.100
DANA DALAM ARTI MODAL KERJA
• Suatu perusahaan bisa pula menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Dana atas dasar
modal kerja yang sering disebut Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja (Statement of
Sources and Uses of Working Capital). Modal kerja di sini dimaksudkan sebagai modal kerja
neto (net working capital).
• Dalam Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja di dalamnya tidak terdapat sumber dan
penggunaan dana yang berasal dari unsur-unsur modal kerja sendiri, karena perubahan-
perubahan pada komponen-komponen aktiva lancar dan hutang lancar (current account)
tidak akan mengakibatkan jumlah modal kerja net.
• Contohnya:
• Transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan Aktiva Lancar dan Hutang Lancar adalah
sebagai berikut:
1. Perubahan Pertama
2. Perubahan Kedua
• Pembayaran hutang dagang sebesar Rp 100.000 dengan kas, sehingga
susunan current account tampak sebagai berikut:
Perubahan current account karena pembayaran hutang dagang
• Susunan Current account manjadi:
• Jumlah Modal Kerja tetap sebesar Rp 300.000, jadi jumlah modal kerja hanya akan
berubah jika terdapat perubahan-perubahan pada komponen-komponen non current
account yang mempunyai efek neto terhadap modal kerja.
• Perubahan-perubahan pada unsur-unsur non current account yang memiliki efek
memperbesar modal kerja disebut sebagai sumber modal kerja, sedangkan ang
memperkecil modal kerja dinamakan penggunaan modal kerja.
• Sumber-sumber modal kerja adalah:
1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya hutang jangka panjang
3. Bertambahnya modal
4. Adanya keuntungan operasi
Penggunaan modal kerja mencakup:
Sumber-sumber Penggunaan
Dana berasal dari operasi:
Keuntungan neto 1.500 Cash dividend 700
Depresiasi 500 Bertambahnya mesin 1.000
Bertambahnya Ht Jk Pnj. 1.500 Bertambahnya tanah 1.400
Bertambahnya MK 400
3.500 3.500